Makalah Ambon [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEBUDAYAAN AMBON



Dosen : Drs. Achmad Syafrudin, MSP



Disusun Oleh : Muhammad Fadly (270110130101) Kelas A JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI 1



UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013/2014 KATA PENGANTAR Asalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan semesta alam Allah SWT yang karena berkat rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa Penulis haturkan shalawat serta salam untuk selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang, seperti saat ini. Semoga kita mendapat syafa’at Nya pada akhir zaman. Amin. Makalah ini merupakan pemaparan lebih lanjut dari presentasi yang telah penulis buat. Makalah ini penulis kerjakan demi memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya dasar, bimbingan dosen bapak Drs. Achmad Syafrudin, MSP. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak. Terutama Dosen pembimbing, Orang tua, dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Seperti kata pepatah, ‘Tak ada gading yang tak retak’. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian. Terima kasih Asalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh



Jatinangor, 9 September 2013



Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………….2 DAFTAR ISI……………………………………………………………………..…………………….…..3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ………………..………………………………………………………………….…… 4 Tujuan………………………………………………………………………………………………...… 4 BAB II PEMBAHASAN Kota Ambon…………………………………………………………………………………. …….…...5 Kebudayaan Kota Ambon…………………………………………………………………..…….…… 6 Bahasa………………..……….…………………………………………………….... 6 Kesenian …………..…………………………………………………………….…….7 Kuliner Kota Ambon…………...…………………………………………………….. 8 Pariwisata Kota Ambon………….…………………………………..………………. 10 Pahlawan nasional Kota Ambon..………………..…………………….……………. 12 BAB III PENUTUP Kesimpulan……………………………….………………………………………...…………………. 14 Saran…………………………………………………………………………………………………… 14 DAFTAR



PUSTAKA…………………………………..…………………………………………………..



15



3



BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Kota Ambon atau Amboina atau Ambonese atau Amq (Kadang dieja sebagai Ambong atau Ambuni) adalah sebuah kota dan sekaligus ibu kota dari provinsi Maluku, Indonesia.Kota ini dikenal juga dengan nama Ambon Manise yang berarti Kota Ambon Yang Indah/Manis/Cantik, merupakan Kota terbesar di wilayah kepulauan Maluku dan menjadi sentral bagi wilayah kepulauan Maluku. Saat ini kota Ambon menjadi pusat pelabuhan, pariwisata dan pendidikan di wilayah kepulauan Maluku. Penulis memilih kota Ambon sebagai bahan kajian karena kota ini sangat dekat di hati penulis. Penulis yang berdarah Ambon ingin berbagi kepada masyarakat mengenai kota Ambon saat ini yang dahulu dikenal sebagai daerah konflik. Penulis ingin memberi tahu bahwa kota Ambon sekarang adalah Ambon yang baru. Yang sedang berbenah mengikuti perkembangan zaman menuju Indonesia yang lebih baik B. Tujuan Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, juga untuk berbagi kepada masyarakat tentang budaya lokal di kota Ambon yang seperti daerah lain di Indonesia, mulai tergerus oleh derasnya arus budaya dari luar yang mengancam kelebihan-kelebihan yang dimiliki masyarakat Indonesia. 4



Selain itu, makalah ini juga dibuat untuk membuka mata kita bahwa budaya yang baik ini patut dilestarikan demi kemajuan bangsa.



BAB II Pembahasan A.Kota Ambon ●



Letak Geografis



Kota Ambon berbatasan dengan Laut Banda disebelah selatan dan dengan kabupaten Maluku Tengah di sebelah timur (pulau-pulau Lease yang terdiri atas pulau-pulau Haruku, pulau Saparua, pulau Molana, pulau Pombo dan pulau Nusalaut), di sebelah barat (petuanan negeri Hila, Leihitu, 5



Maluku Tengah dan Kaitetu, Leihitu, Maluku Tengah yang masuk dalam kecamatan Leihitu, Maluku Tengah) dan di sebelah utara (kecamatan Salahutu, Maluku Tengah). Kota ini tergolong sebagai salah satu kota utama dan kota besar diregion pembangunan Indonesia Timur dilihat dari aspek perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Ambon, sempat diguncang kerusuhan sosial bermotifkan SARA antara tahun 1996-2002. Namun, sekarang Ambon Manise sudah berbenah diri menjadi kota yang lebih maju dan dilirik sebagai kota internasional di Indonesia Timur. Dilihat dari aspek demografis dan etnisitas, kota Ambon ini merupakan potret kota yang plural. Dimana dikota ini berdiam etnis-etnis Alifuru (asli Maluku), Jawa, Bali, BBM (Buton-Bugis-Makassar), Papua, Melayu, Minahasa, Minang, Flobamora (Suku-suku Flores, Sumba, Alor dan Timor) dan tentunya orang-orang keturunan asing (Komunitas peranakan Tionghoa, komunitas Arab-Ambon,komunitas Spanyol-Ambon, komunitas Portugis-Ambon dan komunitas Belanda-Ambon). Provinsi Maluku sendiri merupakan wilayah dengan populasi kaum mestizo (campuran Pribumi-Eropa) terbesar di Indonesia. Saat ini, kota Ambon terbagi atas 5 kecamatan yaitu Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Banguala dan Leitimur Selatan, yang terbagi lagi atas 50 keluarahan-desa







Sejarah



Kota Ambon mulai berkembang semenjak kedatangan Portugis di tahun 1513, kemudian sekitar tahun 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama waktu itu Nossa Senhora de Anunciada di dataran Honipopu. Dalam perkembangannya sekelompok masyarakat pekerja yang membangun benteng tersebut mendirikan perkampungan yang disebut Soa, kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar dari pembentukan kota Ambon kemudian (Cita de Amboina dalam bahasa Spanyol atau Cidado do Amboino dalam bahasa Portugis ) karena di dalam perkembangan selanjutnya masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur. Selanjutnya, setelah Belanda berhasil menguasai kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari kekuasaan Portugis, benteng tersebut lantas menjadi pusat pemerintahan beberapa Gubernur Jenderal Belanda dan diberi nama Nieuw Victoria (terletak di depan Lapangan Merdeka, bekas Markas Yonif Linud 733/Masariku kini markas Detasemen Kavaleri). Benteng ini merupakan tempat dimana Pattimura dieksekusi. Pahlawan Nasional Slamet Rijadi juga gugur di benteng ini dalam pertempuran melawan pasukan Republik Maluku Selatan B. Kebudayaan Ambon



6







Bahasa



Bahasa yang digunakan di provinsi Maluku adalah Bahasa Ambon, yang merupakan salah satu dari rumpun bahasa Melayu timur yang dikenal sebagai bahasa dagang atau trade language. Bahasa yang dipakai di Maluku terkhusus di Ambon sedikit banyak telah dipengaruhi oleh bahasa-bahasa asing, bahasa-bahasa bangsa penjelajah yang pernah mendatangi, menyambangi bahkan menduduki dan menjajah negeri/tanah Maluku di masa lampau. Bangsa-bangsa itu ialah bangsa Spanyol, Portugis, Arab dan Belanda. Bahasa Ambon selaku lingua franca di Maluku telah dipahami oleh hampir semua penduduk di wilayah provinsi Maluku dan umumnya, dipahami juga sedikit-sedikit oleh masyarakat Indonesia Timur lainny seperti orang Ternate, Manado, Kupang dll. karena Bahasa Ambon memiliki struktur bahasa yang sangat mirip dengan bahasa-bahasa trade language di wilayah Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, Papua Barat serta Nusa Tenggara Timur. Bahasa Indonesia selaku bahasa resmi dan bahasa persatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) digunakan dalam kegiatan-kegiatan publik yang resmi dan formil seperti di kantor-kantor pemerintah dan di sekolah-sekolah serta di tempat-tempat seperti museum, bandara dan pelabuhan. Maluku merupakan wilayah kepulauan terbesar di seluruh Indonesia, provinsi Maluku dan Maluku Utara menyusun sebuah big islands yang dinamai Kepulauan Maluku. Banyaknya pulau yang saling terpisah satu dengan yang lainnya, juga mengakibatkan semakin beragamnya bahasa yang 7



dipergunakan di provinsi ini. Jika diakumulasikan, secara keseluruhan, terdapat setidaknya 140-an lebih bahasa-bahasa asli di kepulauan Maluku. ●



Kesenian Kota Ambon



Tarian Tradisional Tari-tarian di Ambon diantaranya adalah Tari Lenso dan Tari Cakalele Rumah Adat Rumah Baileo merupaka rumah adat Ambon yang mempunyai cirri bentuk yang besar dibandingkan bangunan di sekitarnya. Rumah ada ini sering digunakan untuk kepentingan apapun seperti; acara adat maupun acara social kemasyarakatan. Senjata Tradisonal Parang Salawaku, bentuk senjata ini sangatlah unik karena senjata ini sudah lengkap sudah satu paket, yang meliputi ; Parsng dan perisai. Parang salawaku ini di pakai oleh penduduk asli Maluku untuk melawan musuh. Salah satu perang yang mempergunakan ini adalah ketika Kapitan Pattimura melawan Belannda untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Lagu Daerah Lagu daerah asal kota Ambon diantaranya adalah Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase







Kuliner Kota Ambon



8



Sagu. Merupakan Camilan Khas kota ambon dan banyak daerah lainnya di Indonesia Timur. Umumnya masyarakat Ambon memakannya dengan mencelupkan sagu ke dalam teh manis, kopi , maupun susu.



Papeda dan Ikan Kuah Kuning. Papeda merupakan olahan sagu yang dipakai orang ambon sebagai pengganti nasi. Karena adonannya kenyal mirip seperti kanji, maka cara mengambilnyapun perlu dengan kiat khusus yaitu menggunakan kayu mirip sumpit, papeda digulungkan kemudinan dituang di piring, dan siap diguyur dengan kuah sayur sesuai selera. Ikan kuah kuning merupakan lauk yang sering ditemukan di kota ambon mengingat kota ini merupakan wilayah kepulauan yang sangat kecil.



9



Asida. Makanan berwarna krem yang sedikit lebih keras dari bubur ayam ini merupakan camilan yang manis rasanya. Asida biasanya dituangi mentega ketika akan disantap.



Swami. Merupakan Olahan dari Singkong yang juga merupakan pengganti nasi bagi orang ambon. Umumnya dimakan menggunakan tangan bersama ikan.



10



Sayur Bunga Pepaya. Seperti namanya, merupakan olahan dari bunga pepaya. Rasanya sedikit pahit dan sedap.







Pariwisata Kota Ambon



Kota Ambon menyimpan berbagai destinasi menarik untuk berwisata. Sampai dengan Tahun 2008 di Kota Ambon terdapat 39 objek wisata, berupa objek wisata alam 24 dan budaya 15 dengan penyebarannya yaitu untuk Kecamatan Nusaniwe 12 objek wisata alam (Laut 10, Darat 2) dan 2 objek wisata sejarah serta budaya Kecamatan Sirimau, 3 objek wisata alam (darat) serta 8 objek budaya dan sejarah. Kecamatan Baguala objek wisata alam laut 6, Darat 1 dan Budaya serta sejarah 4. Sejumlah objek wisata di dua Kecamatan yaitu di Kecamatan Teluk Ambon dan Kecamatan Leitimur Selatan, belum dikembangkan. Diantaranya :



1. Patung Pattimura, di Lapangan Merdeka 11



2. Patung Martha Christina Tiahahu, di Karang Panjang 3. Tugu Dolan, di Kudamati 4. Tugu Trikora, di Urimesing 5. Taman Makam Pahlawan PD II-Australia, di Tantui 6. Monumen Australia, di Laha dan Tawiri 7. Monumen Jepang, di Tawiri 8. Patung Franciscus Xaverius, di Batu Meja 9. Fort Victoria, di Belakang Soya 10. Monumen Rumphius, di Batu Meja 11. Museum Siwalima, di Taman Makmur 12. Museum Molukken, di Rijali 13. Pantai Namalatu, di Latuhalat



14. Pantai Santai, di Latuhalat 15. Tanjung Nusaniwe, di Nusaniwe 16. Pintu Kota, di Airlouw 17. Pantai dan gua bawah laut di Desa Hukurila 18. Tempayan Sopi, didesa Soya 19. Batu Layar, didesa Larike 12



20. Gong Perdamaian Dunia di pusat Kota/ACC (Ambon City Centre) 21. Goa Batu Lobang, di Desa Amahusu 22. Bunker/Terowongan bawah tanah V.O.C., di Benteng Atas Sekitar Hunipopu 23. Puing kapal pengangkut Barang peninggalan Belanda/Portugis, di dasar perairan laut Waiyame







Pahlawan Nasional Kota Ambon



Pattimura, memiliki nama asli Thomas Matulessy (lahir di Hualoy, Hualoy, Seram Selatan, Maluku, 8 Juni 1783 – meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun).Ia adalah putra Frans Matulesi dengan Fransina Silahoi. Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah berkarier dalam militer sebagai mantan sersan Militer Inggris. Kata “Maluku” berasal dari bahasa Arab Al Mulk atau Al Malik yang berarti Tanah Raja-Raja. mengingat pada masa itu banyaknya kerajaan Pada tahun 1816 pihak Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada pihak Belanda dan kemudian Belanda menetrapkan kebijakan politik monopoli, pajak atas tanah (landrente), pemindahan penduduk serta pelayaran Hongi (Hongi Tochten), serta mengabaikan Traktat London I antara lain dalam pasal 11 memuat ketentuan bahwa Residen Inggris di Ambon harus merundingkan dahulu pemindahan koprs Ambon dengan Gubenur dan dalam perjanjian tersebut juga dicantumkan dengan jelas bahwa jika pemerintahan Inggris berakhir di Maluku maka para serdadu-serdadu Ambon harus dibebaskan dalam artian berhak untuk memilih untuk memasuki dinas militer pemerintah baru atau keluar dari dinas militer, akan tetapi dalam pratiknya pemindahn dinas militer ini dipaksakan Kedatangan kembali kolonial Belanda pada tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat. Hal ini disebabkan karena kondisi politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua abad. Rakyat Maluku akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah pimpinan Kapitan Pattimura Maka pada waktu pecah perang melawan penjajah Belanda tahun 1817, Raja-raja Patih, Para Kapitan, Tua-tua Adat dan rakyat mengangkatnya sebagai pemimpin dan panglima perang karena berpengalaman dan memiliki sifat-sfat kesatria (kabaressi). Sebagai panglima perang, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama pembantunya. Sebagai pemimpin dia berhasil mengkoordinir Raja-raja Patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan. Kewibawaannya dalam kepemimpinan diakui luas oleh para Raja Patih maupun rakyat biasa. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura yang berskala nasional itu dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan mengirimkan sendiri Laksamana Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk menghadapi Patimura.



13



Pertempuran-pertempuran yang hebat melawan angkatan perang Belanda di darat dan di laut dikoordinir Kapitan Pattimura yang dibantu oleh para penglimanya antara lain Melchior Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina dan Ulupaha. Pertempuran yang menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon. Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai “PAHLAWAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN” oleh pemerintah Republik Indonesia…… Pahlawan Nasional Indonesia. Ketuhanan yang maha esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan kemerdekaan bagi seluruh rakyat indonesia.



14



PENUTUP A. Kesimpulan Kota Ambon memiliki potensi yang sangat besar. Kuliner nya memiliki cita rasa yang khas. Budaya dan Kesenian tradisionalnya begitu banyak. Tempat pariwisatanya melimpah di seantero pulau, baik berupa peninggalan-peninggalan sejarah maupun keajaiban-keajaiban alam. Wilayah ini yang dahulu rawan konflik berubah menjadi kota yang ramah dan nyaman untuk ditempati. Ambon merupakan potret indah dari kehidupan masyarakat Indonesia yang begitu beragam. Oleh karena itu, budaya Ambon sangat patut untuk kita lestarikan dengan berbagai cara. B. Saran Kota Ambon menyimpan sejuta pesona baik kebudayaan-nya maupun kekayaan alamnya yang membuat kota ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Sayangnya, pemerintah



Indonesia



belum



mengembangkanya. Padahal,



jika dikembangkan



dapat



menguntungkan bagi masyarakat kota Ambon sendiri maupun masyarakat Indonesia. Konflik masa lalu yang didera masyarakat lokal telah berlalu. Banyak tugas yang harus dilaksanakan oleh pemerintah maupun warga. Jika semuanya mau bersatu padu demi kemajuan bangsa, agaknya suatu saat di masa depan akan kita temui Indonesia yang sejahtera.



15



DAFTAR PUSTAKA ●



http://andrifirmanc.wordpress.com/2013/03/31/kebudayaan-ambon-2/







http://id.wikipedia.org/wiki/MalukU







http://album-ernut.blogspot.com/2012/08/kuliner-ambon.html







http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambon







http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/08/biografi-kapitan-pattimura-pahlawan.ht ml







http://forum.vibizportal.com/showthread.php?t=25780







arsfindo.blogspot.com







Google Maps







pantai santai latuhalat







sontrex.blogspot.com







www.indonesia.is



16