Makalah Analisis Resiko Kualitatif Dan Analisis Resiko Kuantitatif, Sistematika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Analisis Resiko Kualitatif dan Analisis Resiko Kuantitatif, Sistematika



TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN RISIKO Disusun oleh : Robert Sarwan Marselino Samber.



201966017



PROGRAM STUDI Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PAPUA



Daftar ISI Kata pengantar................................................................................ 1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1.2 Tujuan dan Manfaat................................................................. 1.3 Pembahasan............................................................................... 1.4 Kesimpulan................................................................................



1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi merupakan suatu bidang yang dinamis dan mengandung risiko. Risiko dapat memberikan pengaruh terhadap produktivitas, kinerja, kualitas dan dan batasan biaya dari proyek. Risiko dapat dikatakan merupakan akibat yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana. Risiko pada proyek konstruksi bagaimanapun tidak dapat dihilangkan tetapi dapat dikurangi atau ditransfer dari satu pihak kepihak lainnya. Bila risiko terjadi akan berdampak pada pada terganggunya kinerja proyek secara keseluruhan sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap biaya, waktu dan kualitas pekerjaan. Para pelaku dalam industri konstruksi sekarang ini makin menyadari akan pentingnya memperhatikan permasalahan risiko pada proyek - proyek yang ditangani, karena kesalahan dalam memperkirakan dan menangani risiko akan menimbulkan dampak negatif, baik langsung maupun tidak langsung pada proyek konstruksi. Oleh karena itu, dilakukannya analisis risiko. Tujuan dari analisis risiko adalah untuk membedakan risiko minor yang dapat diterima dari risiko mayor, dan untuk menyediakan data untuk membantu evaluasi dan penanganan risiko. Analisis risiko termasuk pertimbangan dari sumber risiko, dan konsekuensinya. Faktor yang mempengaruhi konsekuensi dapat teridentifikasi. Risiko dianalisis dengan mempertimbangkan estimasi konsekuensi dan perhitungan terhadap program pengendalian yang selama ini sudah dijalankan. Pada saat ini, analisis dan manajemen resiko pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur sudah mulai dilakukan, meskipun pada umumnya masih sangat terbatas pada aspek ekonomi dan pendanaannya saja. Dalam hal ini tentunya tidak cukup. Para pelaku dalam proyek infrastruktur harus pula mampu menerapkan manajemen resiko dalam semua aspek proyek, termasuk resiko pada tahap konstruksi. Mengelola resiko adalah suatu pengelolaan resiko yang dimulai dari identifikasi resiko secara aktif, lalu menilai tingkat level resiko-resiko tersebut sehingga didapatkan prioritas pengelolaannya, serta menentukan langkah-langkah penanganannya agar resiko dapat ditekan semaksimal mungkin. Pengelolaan resiko yang baik akan memberikan kepercayaan diri pada tim proyek dalam melaksanakan proyek. Pengelolaan ini akan menghindari adanyakejadian-kejadian tak terduga yang membahayakan proyek. 1.2 Tujuan dan Manfaat Adalah metode untuk mengukur prioritas risiko tertinggi untuk menentukan probabilitas pencapaian keseluruhan biaya dan jadwal untuk mencapai tujuan proyek. Atau analisis risiko adalah proses menganalisis secara numerik pengaruh risiko yang teridentifikasi pada keseluruhan tujuan proyek.



1.3 Pembahasan



Dasar Teori ANALISIS KUALITATIF Analisis kualitatif adalah menilai dan Menggabungkan kemungkinan terjadi nya ebuah risiko (probability) serta dampak (impact) dari risiko tersebut. Dampak risiko pada Penelitian ini seperti cost, schedule dan Requirements. Analisis kualitatif merupakan caraYang cepat dan dapat menghemat biaya untuk Menetapkan prioritas untuk merencanakanRespon risiko. Instansi Administrasi Pembangunan tidak melakukan analisis Kualitatif dalam tahapan manajemen risiko, Sehingga dapat dipastikan bahwa Administrasi Pembangunan tidak dapat menetapkan prioritas Untuk menangani risiko yang terjadi. Dalam Analisis kualitatif, peneliti menggunakan matriks Risiko. Matriks risiko juga dikenal sebagai Matriks probabilitas dan dampak. Matriks risiko Merupakan tabel dua dimensi yang Mencantumkan dampak risiko pada absis dan Probabilitas risiko pada ordinat. Matriks Penilaian risiko dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Matriks Penilaian Risiko



Analisa Risiko Kuantitaif Secara Umum Analisa Kuantitatif hanya dapat digunakan bila tersedia cukup data untuk memperkirakan kemungkinan dan dampak risiko dalam bentuk ukuran interval atau rasio. Selain itu, bila menggunakan teknik probabilitas maka sebaran distribusi data-data tersebut harus sudah diketahui dengan baik, atau populasinya cukup sehingga dapat diperkirakan jenis distribusinya. Salah satu pertimbangan penting lain dalam menggunakan metode kuantitatif adalah data yang akurat, baik data internal maupun eksternal. Di bawah ini akan diuraikan secara ringkas mengenai beberapa teknik kuantitatif yang dapat digunakan untuk menganalisa suatu risiko. 1. Benchmarking merupakan teknik yang digunakan oleh organisasi untuk melakukan asesmen suatu risiko tertentu dengan tujuan mengurangi baik ampak maupun kemungkinan terjadinya, melalui cara membandingkannya dengan organisasi lain yang lebih baik kondisinya. 2. Analisa sensivitas (Sensivity analysis) merupakan metode analisis kuantitatif nonprobabilistic. Analisa sensivitas bertujuan untuk memahami risiko yang akan terjadi bila terjadi suatu perubahan dalam elemen-elemen operasional



atau kegiatan rutin. Secara sederhana, analisas sensivitas mengajukan pertanyaan apakah yang akan terjadi bila ada perubahan pada besaran yang sudah diperhitungkan . Tujuan analisa sensivitas adalah memahami risiko yang timbul bila perubahan tersebut memang terjadi,kemudian melakukan antisipasi untuk melakukan mitigasi guna meredakan atau mengurangi dampak risiko tersebut. Perhitungan dengan analisa sensivitas relatif sederhana dan praktis dapat digunakan untuk berbagai macam perubahan. Analisa sensivitas sering digunakan untuk melengkapi analisis kuantitatif probabilistic. Karena sifatnya yang khusus maka setiap analisis harus dilakukan tersendiri, tergantung dari data kunci yang digunakan dalam perhitungan tersebut, misalnya asumsi dasar, latar belakang, rasional dan pendekatan yang digunakan Metode Analisa Risiko Kuantitatif Analisis Risiko adalah rangkaian proses yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami signifikansi dari akibat yang akan ditimbulkan suatu risiko, baik secara individual maupun portofolio, terhadap tingkat keberhasilan dan kelangsungan proyek. Pemahaman yang akurat tentang signifikansi tersebut akan menjadi dasar bagi pengelolaan risiko yang terarah dan berhasil. Analisis risiko secara kuantitatif merupakan metode untuk mengidentifikasi risiko kemungkinan kegagalan sistem dan memprediksi besarnya kerugian. Analisis ini dilakukan dengan mengaplikasikan formula matematis yang dikaitkan dengan nilai finansial. Secara matematis penghitungan risiko dilajkukan dengan mengalikan tingkat kemungkinan kejadian dengan dampak yang ditimbulkan. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengambil langkah strategis dalam mengatasi risiko yang teridentifikasi.. Meskipun analisis kuantitatif ini menggunakan pendekatan matematis, namun pada prinsipnya analsisi ini merupakan tindak lanjut yang mengikuti hasil analisis kualitatif. Kesulitan utama dalam analisis risiko kuantitatif adalah pada saat menentukan tingkat kemungkinan karena data-data statistik belum tentu tersedia untuk semua peristiwa. Analisa berdasarkan angka-angka nyata (nilai finansial) terhadap besarnya kerugian yang terjadi. Analisa risiko secara kuantitatif adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi risiko kemungkinan kerusakan atau kegagalan sistem dan memprediksi besarnya kerugian. Analisa dilakukan berdasarkan pada formulaformula matematis yang dihubungkan dengan nilai-nilai finansial. Hasil analisa dapat digunakan untuk mengambil langkah-langkah strategis mengatasi risiko yang teridentifikasi.



Analisis kuantitatif adalah proses menganalisis secara numerik probabilitas dari setiap risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan proyek. Analisis ini biasanya mengikuti analisis kualitatif. Analisa kuantitatif adalah proses menganalisa secara numerik probabilitas dari setiap risiko dan kosekuensinya terhadap tujuan proyek.(Santosa, 2009). Proses analisa kuantitatif bertujuan untuk menganalisa secara numerik probabilitas dari setiap risiko dan akibat terhadap proyek. (PMI, 2008). Cara-cara yang dapat digunakan dalam analisa risiko dengan teknik kuantitatif, yaitu : (PMI,2008) 1. Interviewing (Wawancara) 2. Probability distributions (Distribusi kemungkinana) 3. Expert judgement (Putusan dari para ahli)



Pengumpulan Data 1. Data yang diperoleh berupa Dokumen Kontrak 2. Dengan Penyebaran Kuesioner juga didapatkan data mengenai dampak dan kemungkinan terjadinya resiko dilapangan. 3. Data Kuesioner Pengelompokan Variabel Resiko Pengelompokan variable resiko diperlihatkan dalam Tabel 2.



Analisis Data Analisis Data Setelah penyebaran angket tentang variabel resiko terhadap dampak (D) dan Probabilitas (P) pekerjaan konstruksi pembangunan dermaga Pehe, data–data tersebut diolah dan dianalis. Nilai Dampak dan Probabilitas variabel Resiko hasil survey/Kuesioner. Penentuan nilai probabilitas dan dampak resiko Hasil kuesioner survey utama dilakukan pengolahan data dengan metode nilai rata rata. Hasil rata-rata dibulatkan kenilai terdekat untuk mempermudah dalam menentukan tingkat resikonya dengan pendekatan seperti pada Tabel 3. Penentuan tingkat resiko Metode yang digunakan dalam menentukan tingkat resiko menggunakan probability impact grid Nilai pembulatan. Penentuan Level Resiko Setelah melalui tahapan analisa data, pada variabel–variabel resiko baik terhadap dampak maupun probabilitas.



Evaluasi Penetapan Level Resiko Berdasarkan Level Resiko tersebut maka terdapat 6 variabel resiko yang berada pada level H atau Tinggi yang artinya resiko tersebut tidak dapat diterima melainkan Resiko dengan level H, harus dilakukan respon yang dapat memperkecil level resiko hingga resiko tersebut dapat diterima yaitu minimal sampai level moderat, 3 Variabel resiko berada dalam Level S atau Signifikan yang artinya resiko masih dapat diterima perlu dilakukan respon atau mitigasi hingga dapat menurunkan levelnya menjadi Low, dan 25 variabel resiko dalam level Low yang artinya variabel tersebut dapat diterima tanpa dilakukan langkah mitigasi. Plan Risk Response Beberapa cara dalam melakukan respon terhadap resiko yang terjadi dalam pembangunan Dermaga Pehe yaitu : 1. menghindari resiko (avoidance) 2. memindahkan resiko (transference) 3. mengurangi resiko (mitigation) 4. menerima resiko (acceptance).



PENUTUP



Kesimpulan 1. Variabel resiko pada masa konstruksi pembangunan Dermaga Pehe di Kecamatan Siau Barat Kabupaten Kepulauan Sitaro sebanyak 42 variabel, yang terbagi dalam 5 kategori resiko. Kategori resiko alam dan situasi terdapat 2 resiko, kategori resiko sumber daya manusia terdapat 6 sub kategori, variabel resiko Logistik 5 kategori. 2. Berdasarkan Level Resiko tersebut maka terdapat 6 variabel resiko yang berada pada level H atau Tinggi yaitu resiko akibat alam / cuaca, penyelesaian tidak tepat waktu, denda akibat keterlambatan, terjadi kenaikan harga besi, terjadi kenaikan harga pasir beton, terjadi kenaikan harga semen yang artinya resiko tersebut tidak dapat diterima langsung melainkan Resiko dengan level H, harus dilakukan respon yang dapat memperkecil level resiko hingga resiko tersebut dapat diterima yaitu minimal sampai level moderat, 3 Variabel resiko berada dalam Level S atau Signifikan yaitu force majeur, keterlambatan pengiriman material, material tidak sempurna yang artinya resiko masih dapat diterima perlu dilakukan respon atau mitigasi hingga dapat menurunkan levelnya menjadi Low, dan 25 variabel resiko



dalam level Low yang artinya variabel tersebut dapat diterima tanpa dilakukan langkah mitigasi. 3. Penanganan terhadap resiko tinggi dilakukan dengan cara mengurangi resiko (mitigasi) baik dari sisi probabilitas maupun dampaknya dan tranfer resiko terhadap resiko yang sulit dilakukan mitigasi atau resiko masih berpotensi besar dampaknya meskipun sudah dilakukan mitigasi.



DAFTAR PUSTAKA Jurnal Analisa Resiko Proyek Pembangunan Dermaga Study Kasus Dermaga Pehe di Kecamatan Siau Barat Kabupaten Kepulauan Sitaro