Makalah Aqidah Sombong Dan Takabur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sombong dan takabur



Makalah



Diajukan Untuk Memenuhi Salah SatuTugas dalam Mata kuliah Aqidah akhlak. JurusanTarbiyah. Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI 7).



Oleh kelompok 6: Yuli amalia cahyani Asrina A.fahmi huadi Pira setiana



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE (IAIN) BONE 2018 1



KATA PENGANTAR segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, tuhan yang telah memberikan beragam nikmat-nya kepada kita semua sehingga alhamdulillah kami diberikan kelancaran dalam menulis makalah ini. Shalawat serta salam semoga selamanya tercurah dan terlimpah kepada nabi muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh umatnya termasuk kami yang akan melanjutkan perjuangan dakwahnya semoga kami akan mendapat hikmahnya didunia dan akhirat nanti. Makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dalam isi dan penulisannya, maka kami mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang telah membantu, semoga semua kebaikannya akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, amin.



2



DAFTAR ISI Sampul ............................................................................................................i Daftar isi .........................................................................................................ii Kata pengantar ...............................................................................................iii Bab I pendahuluan A. Latar belakang ....................................................................................1 B. Rumusan masalah ...............................................................................1 C. Tujuan .................................................................................................1 Bab II pembahasan A. Pengertian sombong.............................................................................2 B. Jenis-jenis sifat sombong.....................................................................3 C. Bahaya sifat sombong..........................................................................4 D. Pengertian takabur...............................................................................5 E. Macam-macam sifat takabur...............................................................5 F. Akibat takabur.....................................................................................6 G. Cara menghindari sifat takabur............................................................ Bab III penutup A. Kesimpulan.........................................................................................16 B. Saran ..................................................................................................16 C. Daftar pustaka.....................................................................................17



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai bekal yang lebih mendalam agar kita terdorong untuk selalu menghindari sifat sombong (takabur), simaklah pembahasan berikut ini! Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan bentuk yang sebaik-baiknya, bila dibandingkan dengan makhlukmakhluk lain di dunia ini, manusia merupakan makhluk yang paling baik bentuknya dan paling sempurna karena mempunyai akal. Bila dibandingkan antara sesama manusia sendiri, maka di antara mereka ada kelebihan dan ada kekurangannya. Tidak ada manusia yang paling sempurna bila dibandingkan dengan yang lain. Oleh karenanya Allah SWT melarang manusia berlaku sombong karena di balik kelebihan yang dimiliki, dia juga mempunyai kekurangan. Apalagi kelebihan yang dimiliki oleh manusia adalah pemberian Allah SWT. Jadi, tidak ada alasan untuk seseorang berbuat sombong.



B. Rumusan Masalah 1. Apa itu sombong? 2. Apa itu takabur? 3. Bagaimana akibat dari takabur? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa itu takabur 2. Untuk mengetahui apa itu sombong



4



BAB II PEMBAHASAN A. SOMBONG 1. Pengertian sombong Sombong merupakan suatu penyakit hati yang mana pengidapnya menjadi bangga dan memandang tinggi atas diri sendiri. Dalam hadist Nabi Muhammad SAW bersabda yang berarti; “Sombong adalah menentang kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR Muslim). Sebagai suatu penyakit, sombong hanya bisa disembuhkan berdasarkan kesadaran diri sendiri karena sombong bertitik berat pada kondisi hati seseorang. Allah SWT di dalam Al-Qur'an surat Al-Israa 'ayat 37 menyebutkan, yang berarti; "Dan janganlah membawa berjalan di bumi dengan berlagak sombong, karena sebaliknya kamu tidak akan bisa menembus bumi, dan kamu tidak akan bisa menyamai setinggi gunung-gunung." A.Hukum Islam Mengenai Sifat Sombong Terkait firman Allah dalam Al-Qur'an surah Al-Israa 'ayat 37, jelaskan bahwa manusia tidak setuju untuk berjalan di atas bumi dengan sifat sombongnya. Artinya, Allah jelas menyumbang bagi manusia yang memiliki penyakit hati ini dan jika manusia tidak mengindahkannya, maka murka Allah lah yang akan diterima sebagai ganjarannya. Di dalam hadist Rasulullah SAW bersabda yang berarti; ” Tidak akan masuk surga orang lain dalam kemenangan ada sifat sombong, meski hanya seberat biji sawi . ” (HR Muslim). Jelas sudah, jika Allah tidak menyukai sifat sombong yang berarti sombong itu harus dikeluarkan dan harus dihindari oleh manusia agar tidak mendapat murka Allah SWT. B.Jenis - Jenis Sifat Sombong Yang menjadikan seseorang seperti sombong bisa oleh berbagai macam, misalnya; harta, fisik, ilmu pengetahuan, keturunan, bahkan ibadah. Namun, ada tiga (3) jenis kesombongan yang perlu untuk diketahui agar kita terhindar daripadanya, yaitu: Sombong melawan Allah Merupakan keadaan atau penyakit sombong yang paling parah karena seseorang yang sombong kepada Allah SWT, berarti ia menolak dan tidak taat kepada Allah SWT. Orang yang memiliki sifat yang tinggi hati kepada Allah SWT, yang berarti dalam



5



pertikaian dengan orang lain, yang tidak takut, juga tidak segan untuk mengatasi apa pun yang meminta Allah SWT yang pastinya semua yang dilakukan tanpa ada perasaan aman atau tidak ada yang berdosa. Allah SWT berfirman; َّ‫ْن اِن‬ ََّ ‫ن الَي‬ ََّ ‫ن يَ ْست َ ْكبِ ُر ْو‬ َّْ ‫ع‬ َّْ ِ‫ن ِعبَا َدت‬ ََّ ‫سيَ ْد ُخلُ ْو‬ ََّ ‫دَاخِ ِري‬ َ ‫ى‬ َ ‫ْن َج َهن ََّم‬ Berarti: “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk ke neraka Jahanam dalam situasi hina. (Al-Qur'an surah Lukman, ayat 60). Sombong melawan Rasulullah Semua yang tidak mau mengikuti ajaran Rasulullah, menerima apa yang diminta Nabi Muhammad tidak benar dan tidak sedikitpun peduli atau mau taat terhadap ajaran beliau, berarti orang tersebut memiliki sifat sombong terhadap Rasulullah di dalam perlindungan. Sombong terhadap sesama manusia Jenis penyakit sombong yang paling sering terjadi yaitu menganggap remeh orang lain, dianggapnya paling baik, paling bijaksanan, paling hebat, paling kaya, paling canti, dan segala yang besifat paling populer . Selalu memabandingkan dirimu dengan orang lain dan menganggap orang lain paling buruk jika dibandingkan dengan dirimu sendiri. Orang yang sombong biasanya gila hormat dan sangat senang dipuji bahkan bisa dibilang memuji. Mereka selalu memuji orang lain dengan niat ingin pamer agar dipuji dan orang lain pun jadi sulit. Selain itu, orang yang sombong tidak suka menerima teguran, kritik, saran, dan bantahan. Ia mengatakan bahwa ia lah yang paling benar dan tidak akan peduli terhadap pendapat orang lain. B. Bahaya Kesombongan Layaknya sebuah penyakit yang menyerang fisik manusia, sombong yang merupakan penyakit hati tentu akan memberikan banyak gangguan pada penderitanya. Diantara bahaya yang diakibatkan sifat sombong adalah sebagai berikut: 1.Menghancurkan amal shaleh Rasulullah SAW bersabda yang berarti; “ Ketika amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengambil hawa nafsu dan mengambil diri. " (HR Thabrani)



6



2. Mereka yang memiliki sifat sombong, tidak akan pernah memiliki sifat ikhlas yang merupakan dasar dari setiap tindakan yang kita kerjakan. Oleh karena kesombongan itu dapat membinasakan amal ibadah, si-sialah semua perbuatan yang ia lakukan. 3. Allah SWT tidak pernah menyukai mereka yang menyembah untuk-Nya, tetapi tidak didasari dengan rasa ikhlas yang hanya ingin mencari ridha Allah saja. Karena pada dasarnya, seseorang yang menentang sombong berarti ia tidak pernah benar-benar ingin meminta pertolongan terhadap Allah, tidak juga memiliki niat sungguhsungguh dalam beribadah. Kasarnya, mereka hanya bermain-main. 4. Memperturutkan hawa nafsu 5. Orang yang sombong akan selalu sesuai dengan apa yang ia kehendaki tanpa meminta atau memerdulikan sekitar. Direkomendasikan, mereka sering digunakan tanpa berpikir dan hanya mengandalkan hawa nafsu. Mereka akan melakukan apapun yang penting bisa membuat mereka puas dan bangga. 6. Dalam keadaan seperti itu, mereka akan membutuhkan bantuan serakah dan mudah dihasut oleh setan dan iblis sehingga mereka harus membuat maksiat hanya. 7. Lebih buruk dari syirik 8. Syirik adalah dosa yang takkan pernah terampuni oleh Allah SWT karena orang yang syirik tidak mengakui ke-Esa-an Allah SWT. Jika disetujui itu sombong merupakan penyakit yang lebih buruk daripada syirik tersebut, sudah pasti ganjaran yang diterima akan lebih berat lagi. 9. Orang yang memiliki sifat sombong, membantah takdir atas kejelekkan atau ketidakberuntungan yang mereka dapati. Sementara kompilasi mereka berkah, mereka tidak akan pernah bersyukur kepada Allah. Dapat memberitahu mereka yang memiliki sifat sombong, berarti mereka memiliki jauh dari Allah sehingga akan menemai mereka diakhirat nanti adalah iblis dan bersama-sama menuju pergi. 10. Akibat dari Sifat Sombong 11. D ibenci Allah SAW dan Rasulullah 12. Di dalam Al-Qur'an surah Luqman ayat 18, Allah SWT berfirman yang artinya: 13. “ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selamat lagi . ” 14. Dalam salah satu hadist shahihnya, Rasulullah juga berpesan bahwa manusia harusnya berpikiran rendah hati. Berharap, jelas sudah jika memiliki sifat sombong maka kita sudah menentang perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW. Orang yang tidak pantas masuk akal jika tidak diundang. 15. Padahal, tiada yang paling parah kecuali dibenci oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda yang berarti;



7



16. “ Sesungguhnya orang yang paling cintai dan duduk paling dekat kepadaku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik di antara kalian. Sementara orang yang paling suka pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak bicara, suka ngobrol dan bermulut besar (sombong). ” 17. Diabaikan Allah SWT 18. Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda yang berarti; 19. “Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan olehNya, dan berbicara adzab yang pedih; (yaitu) Orang yang sudah tua berzina, penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong . ”(H . R . Muslim) 20. Merupakan Makhluk yang Hina 21. Allah SWT berfirman yang berarti; 22. "Orang-orang yang memilih sombong dimuka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku palingkan dari kebenaran sehingga mereka tidak dapat membuat persetujuan-pengakuan otoritas-Ku." Sekalipun orang-orang yang menyaksikan kepemilikan-bukti memegang-ku, mereka tetap tidak mau beriman. Jika mereka melihat jalan sesat, mereka akan mengikutinya. Begitulah karakter orang-orang yang sombong, mereka telah mendustakan agama Kami, dan mereka telah melalaikan bukti-bukti kekuasan Kami. (QS Al-A'raf, ayat 146). 23. Sombong merupakan penyakit hati yang menyebabkan penderitanya berpindah masuk ke dalam kelompok orang-orang yang zalim, meski ia adalah orang kaya dan terhormat. 24. Hatinya Terkunci 25. Sesuai apa yang tertera dalam Al-Qur'an surah Mukmi aat 35, menjawab bahwa Allah SWT akan menutup rapat pintu hati seseorang yang membahas sombong sehingga ia tidak akan bisa menerima kebenaran. 26. Menjadi Iblis 27. Allah berfirman yang berarti; 28. " Dan (ingatlah) kompilasi Kami berfirman ke para malaikat:" Sujudlah kamu untuk Adam, "lalu sujudlah mereka sebelum Iblis; ia enggan dan takabur dan termasuk ia termasuk golongan orang-orang yang kafir . " (QS Al-Baqarah, ayat 34). 29. Menjadi Penghuni Neraka 30. Orang yang memiliki sifat sombong akan dibenci dan ditutup oleh Allah SWT. Maka jadilah mereka yang ikut iblis yang senang mengerjakan sekehendak hati dan tidak akan pernah taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. 31. Maka tiada yang lain diletakkan di neraka. Rasulullah SAW bersabda yang berarti: 32. ” Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar lagi sombong . ” (HR Bukhari dan Muslim). 33. Dijauhi Sesama Manusia 34. Tidak ada kata pun yang disukai sesamanya yang memiliki sifat sombong. Maka, mereka yang sombong pasti akan dijauhi oleh sesama manusia karena yang sombong selalu saja memandang lemah orang lain dan menganggap diri lebih



8



tinggi. Wajar jika mereka keluar dan tidak ada yang mau berteman dengan orang yang sombong.



C. TAKABUR 1. Pengertian Takabur Takabur berasal dari bahasa Arab takabbara-yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri. Secara istilah takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggaan bahwa hanya dirinya beranggapan yang paling hebat dan benar dibandingkan orang lain. Takabur semakna dengan ta`azum, yakni menampakan keagungan dan kebesaranya. Banyak hal yang menyebabkan orang menjadi sombong akibat takabur di antaranya dalam ilmu pengetahuan, amal dan ibadah, nisab, kecantikan, dan kekayaan. Takabur termasuk termasuk sifat yang tercela yang harus di hindari.[1] Dijelaskan dalam firman Allah SWT : ُ‫ين يُحِ بَّ ال إِن َّه‬ ََّ ‫ْال ُم ْست َ ْكبِ ِر‬ Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. (QS..Al-Nahl [16]:23). Di sisi yang lain disadari atau tidak, terkadang seseorang menampakkan sikap angkuh dan takaburnya. Apabila sikap takabur ini hanya dilakukan sesekali, barangkali orang yang di sekelilingnya belum memberikan predikat sebagai orang yang takabur. Predikat takabur ini biasanya baru diberikan ketika perbuatan takabur itu berulangulang kali dilakukan dan ditampakkannya, baik berupa sikap, perkataan, maupun cara bertingkah laku. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita menghindarkan diri dari sifat dan perilaku sombong ini. Teladan seorang muslim adalah Rasulullah SAW. Beliau adalah sosok manusia yang bergelimang kemuliaan dan kelebihan, namun beliau tidak pernah sedikitpun merasa lebih. Bahkan para pengikutnya pun dipanggilnya dengan sebutan “sahabat”. Sebutan sahabat ini mempuyai makna tersirat yakni kesetaraan. Jadi, Rasulullah SAW sebagai pemimpin yang mempunyai derajat tinggi, tetapi tidak menganggap dirinya lebih tinggi dari para pengikutnya yang disebutnya dengan sahabat itu. Note : Dari pengertian di atas penulis menjelaskan perbedaan Takabur dengan Sombong ialah sombong itu adalah membangggakan dirinya dengan sekali saja sedangkan takabur ialah membangakan dirinya secara terus-menerus. B.



Macam-macam sifat takabur



9



Takabur dari segi objek atau sasaranya terbagi menjadi tiga macam, yaitu 1. Takabbur kepada Allah Inilah bentuk takabbur terburuk, seperti yang pernah dilakukan oleh Namrud, Fir’aun dan sejenisnya. (QS. 40 : 60 dan 25 : 60). 2. Takabbur kepada Rasul Yaitu sikap tinggi hati, menolak mengikuti dan mematuhi Nabi, karena menganggapnya sebagai manusia biasa (QS. 23:34, 36:15). Seperti yang dinyatakan kaum kafir Quraisy kepada Nabi : “Bagaimana kami bisa duduk di sisimu hai Muhammad, sementara yang ada di sekitarmu orang-orang faqir” 3. Takabur atas sesama manusia Yaitu dengan membanggakan diri dan meremehkan orang lain. Takabbur ini meskipun tidak seberat yang pertama dan kedua, namun masih sangat berbahaya karena : · Kebesaran dan kehormatan hanya milik Allah, selainnya lemah dan terbatas. · Ketika seseorang takabbur, ia merampas salah satu sifat kebesaran Allah. Menurut pandangan tersebut di atas, secara umum takabur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu : 1) Takabur Batini ( Takabur dalam sikap ) Takabur batini atau batin adalah sifat takabur yang tertanam dalam hati seseorang sehingga tidak tampak secara lahir/fisik, seperti seseorang yang mengingkari kebenaran yang datang dari Allah swt. padahal dia mengetahui kebenaran tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari orang yang termasuk golongan takabur batin memiliki sikap, antara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdoa untuk memohon pertolongan Allah swt. padahal semua persoalan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa pertolongan-Nya. Allah STW. berfirman : “Kuperkenankan (Kukabulkan) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS Al Mukmin : 60). 2) Takabur Zahiri ( Takabur dalam Perbuatan ) Takabur zahiri adalah sifat takabur yang dapat dilihat langsung dengan panca indra, seperti dalam bentuk ucapan dan gerakan anggota tubuh. Contohnya, riya, angkuh, dan memalingkan muka terhadap orang lain. Allah swt. tidak menyukai orang-orang yang 10



memalingkan muka (sombong) sebagaimana terdapat dalam Surah Luqman Ayat 18 berikut : Artinya : “Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18) D. Penyebab Takabur Tidak akan sombong kecuali orang yang menganggap dirinya besar dantidak akan menganggap dirinya besar kecuali orang yang menyakini memiliki sifat kesempurnaan.[2] Pangkal hal tersebut adalah kesempurnaan keagamaan dan keduniaan. Keagamaan adalah menyangkut ilmu dan amal, sedangkan keduniaan menyangkut nasab, kecantikan, kekuatan,harta kekayaan dan banyaknya pendukung. 1. Ilmu pengetahuan Seorang berilmu pengetahuan mudah merasa tinggi dengan ilmu pengetahuannya., merasakan kesempurnaan dan keindahan ilmu yang di milikinya dan merendahkan orang lain. Ia menganggap paling mulia dari pada orang lain, ia terlalu merasa lebih mulia untuk melakukan sesuatu bagi orang lain, ini menyangkut urusan dunia. Sedangkan menyangkut perkara akhirat, maka kesombongan adalah dengan memandang dirinya lebih tinggi dan lebih utama di sisi Allah dari pada orang lain. Sehingga mereka sering menghawatirkan orang lain dari pada menghawatirkan diri mereka sendiri. Orang ini lebih tepat di sebut orang bodoh dari pada orang berilmu, bahkan ilmu yang hakiki ialah ilmu yang mengenalkan manusia dengan Tuhan. Seseorang bertambah ilmu tetapi bertambah pula kesombongannya, hal ini karena mereka menekuni ilmu tetapi bukan ilmu yang hakiki. Serta mereka menggeluti ilmu dengan batin yang kotor, jiwa yang buruk dan akhlak yang tidak baik. Tidak memperhatikan jiwanya dan memperhatikan batinnya. 2. Amal dan ibadah Orang yang zuhud dan para ahli ibadah tidak lepas dari nistanya kesombongan, kepongahan dan tindakan yang memikat hati manusia. Kesombongan itu menyelinap di dalam diri mereka baik menyangkut urusan dunia dan akhirat. Dalam urusan dunia, ia memandang orang lainlebih patut untuk menziarahi dirinya dari pada ia menziarahi orang lain. Sedangkan dalam urusan agama, ia memandang binasa orang lain dan dirinya yang selamat. Padahal dengan pandangannya tersebut justru memastikan dirinya lah yang binasa. 3. Nasab keturunan Orang yang mempunyai nasab keturunan yang mulia menganggap hina orang yang yang tidak memiliki nasab tersebut, sekalipun lebih tinggi ilmu da amalnya. Kadang kadang,



11



sebagian dari mereka menyombongkan diri dan menganggap orang lain sebagai pengikut. Sehingga mengakibatkan ia enggan bergaul dan duduk bersama mereka. Akibatnya dalam lisan ialah membanggakan nasab keturunannya.ini merupakan hal yang sangat mengakar dalam jiwa, tidak dapat terlepas darinya orang yang berketurunan mulia, sekalipun ia orang yang shalih atau berakal sehat. Hanya saja hal itu tidak mengimbas kepadanya jika tetap dalam kondisi yang baik. Jika emosi telah mendominasinya maka hal itu akan memadamkan cahaya bashirah-nya dan mengimbas kepadanya. Rasulullah saw bersabda : “Hendaklah orang-orang meninggalkan kebanggaan terhadap nenek moyang mereka yang telah menjadi batu bara di neraka jahanam atau (jika tidak) mereka akan menjai lebih hina di sisi Allah dari kumbang yang hidungnya mengeluarkan kotoran.”[3] 4. Kecantikan/ketampanan (Al-jamal) Hal ini kebanyakan terjadi di kalangan kaum wanita dan menimbulkan cacian, gunjingan dan menyebabkan aib aib orang. Diantaranya, apa yang diriwayatkan dari Aisyah ra dalam sebuah hadist “ada seorang wanita mau menemui nabi Muhammad saw, lalu aku berkata dengan tanganku begini, yakni ia pendek, lalu ia nabi saw bersabda “kamu sungguh telah menggunjingnya” pangkal timbulnuya hal ini adalah terselubungnya kesombongan, karena seandainya aisyah juga pendek niscaya ia tak kan menyebutnya pendek. Seolah-olah aisyah ujub dengan postur tubuhnya dan menganggap pendek wanita itu dibandingkan dengan dirinya, lalu ia mengatakan apa yang telah di katakannya. 5. Harta kekayaan ( al-maal) Hal ini biasanya di kalangan raja yang membanggakan harta simpanan mereka, para saudagar yang membanggakan barang dagangannya, para tuan tanah yang membangga banggakan tanah mereka, atau para pesolek yang membanggakan pakaian, kuda dan kendaraan mereka. Sehingga orang yang kaya merendahkan orang yang miskin dan menyombongkan diri. Secara umum, segala nikmat yang bisa di yakini sebagai kesempurnaan menimbulkan kesombongan. Demikian pula orang yang fasiq, terkadang ia membanggakan dirinya dengan dengan hal hal buruk, seperti minum khamer dan berbuat mesum dengan para wanita.Menyombongkan diri dengan perbuatan perbuatan keji ini karena ia mengira bahwa hal tersebut merupakan kesempurnaan, sekalipun salah. Itulah hal hal yang secara umum di pakai para hamba untuk menyombongkan diri atas orang orang yang tidak memilikinya atau atas orang orang yang memiliki tapi menurut anggapannya masih di bawah tingkatannya.



12



6. Kekuatan (Al Quwwah) Kekuatan dan kegagahan dapat memunculkan takabbur atas mereka yang lemah dan tidak berdaya. 7. pengikut/pendukung (Al Atba’) Banyaknya pengikut, pendukung, murid, keluarga, kerabat, dsb. sering memunculkan kesombongan pada orang yang memilikinya. Seorang guru menjadi takabbur karena merasa banyak muridnya. Seorang pejabat menjadi takabbur karena banyak pengikutnya, dst.



E. Akibat Takabur Diantara sebab timbulnya rasa takabur adalah melupakan akan akibat buruknya.[4] Akibat Buruk dari Takabbur: 1. Terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap sesuatu. Hal ini disebabkan orang yang takabur merasa lebih tinggi dari hamba-hamba Allah yang lain. Maka secara sadar atau tidak sadar ia telah melampaui batas hingga menempati kedudukan Illahi. Orangseperti ini sudah barang tentu akan terkena sangsi dan sangsi atau hukuman yang pertama ialah terhalang dari memperhatikan dan mengambil pelajaran terhadap sesuatu. Sebagaimana firman Allah yang artinya: "Dan betapa banyak tanda-tanda di langit dan dibumi yang mereka lewati, tapimereka berpaling dari padanya." (Yusuf : 105) 2. Kegoncangan Jiwa Orang yang takabur dan merasa lebih tinggi dari pada orang lain, berkeinginan agar orang lain menundukkan kepala kepadanya. Tetapi harga diri manusia sudah barang tentu tidak mau berbuat demikian dan memang pada dasarnya mereka tidak disiapkan untuk hal itu. Karena keengganan orang lain untuk menundukkan diri kepadanya, berarti ia gagal memasuki keinginannya. Maka sebagai akibatnya timbullah kegoncangan dalam jiwanya. Allah berfirman yang artinya : "Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit." (Thaha : 124) "Dan barang siapa berpaling dari peringatan Tuhannya, Tuhan akan memberinya siksaan yang berat" (Al-Jin : 17) 3. Selalu dalam keadaan aib dan kekurangan 13



Hal ini disebabkan orang yang sombong mengira dirinya telah sempurna dalam segala hal, maka iatidak mau intropeksi diri sehingga ia tidak mau menerima nasehat, pengarahan dan bimbingan dari orang lain.Sebagaimana firman Allah yang artinya: "(Bukan demikian), yang benar, barangsiapa berbuat dosa dan ia telah meliputi oleh dosanya,mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah : 81 ) 4. Terhalang untuk masuk Surga "Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat dzarrah dari takabbur…" (HR Muslim) Note : Cara menghindarkan takabur dari sifat tercela yaitu merendahkan diri, dan . Mendekatkan seseorang untuk berbuat dosa 5. Tidak percaya adanya hari pembalasan. 6. Dibenci oleh Allah SWT, serta dikucilkan masyarakat. 7. Ingkar kepada kebenaran 8. selalu ingat kepada allah SWT F. Cara Menghidari Sifat Takabur Sebagai umat Islam yang beriman, kita harus berusaha menjauhi sifat takabur agar tidak tertanam dalam hati kita. Berikut ini cara-cara menghindari sikap dan perilaku takabur : 1. Selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. 2. Senantiasa mensyukuri kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT. 3. Beramal dengan ikhlas hanya karena Allah bukan karena mengharpkan pujian manusia. 4. Menghormati orang lain dan menghargai pendapatnya. 5. Memahami dan menyadari tentang bahaya takabur, baik bahayanya di dunia maupun bahaya di akhirat nanti. 6. Menerima setiap nikmat maupun kelebihan yang dimiliki semata-mata karena karunia Allah SWT. 7. Selalu mensyukuri nikmat Allah. 8. Menyadari bahwa asal kejadian semua manusia adalah sama.



14



9. Berusaha untuk dapat bergaul dengan siapa saja denga baik, tanpa membedabedakannya. 10.Menjauhi perbuatan sia-sia atau maksiat 11. Mencontoh kepribadian rasulullah saw. 12 Menyadari kekurangan diri



15



BAB III PENUTUP Kesimpulan A.



KESIMPULAN



Secara istilah takabur adalah sikap berbangga diri dengan beranggaan bahwa hanya dirinya beranggapan yang paling hebat dan benar dibandingkan orang lain. Takabur semakna dengan ta`azum, yakni menampakan keagungan dan kebesaranya. Takabur termasuk termasuk sifat yang tercela yang harus di hindari. Dijelaskan dalam firman Allah SWT : َّ َ ‫ْالم ْس َت ْكب‬ ‫ين ي ِحب ال ِإنه‬ ِِ Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. (QS..Al-Nahl [16]:23). Tidak akan sombong kecuali orang yang menganggap dirinya besar dantidak akan menganggap dirinya besar kecuali orang yang menyakini memiliki sifat kesempurnaan. Pangkal hal tersebut adalah kesempurnaan keagamaan dan keduniaan. Keagamaan adalah menyangkut ilmu dan amal, sedangkan keduniaan menyangkut nasab, kecantikan, kekuatan,harta kekayaan dan banyaknya pendukung. B.



SARAN



Dari pembahasan yang telah kami sajikan diatas, kami berharap mudah-mudahan setelah kita mempelajari pelajaran mengenai sifat tercela. Penulis menyarankan agar kita tidak bersikap takabur walau kita memiliki kelebihan baik lahir maupun batin. Seseungguhnya takabur adalah sifat tercela . Namun kita harus menyadari bahwa kita adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dengan tujuan tidak untuk menyombongkan diri di atas bumi melainkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Apapun yang kita lakukan di muka bumi ini semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. janganlah kalian takabur dengan apa yang telah anda punya karena pepatah bilang di atas langit masih ada langit, jadi jangan sekali kali kalian takabur.



16



DAFTAR PUSTAKA Muhammad ali qutthb syaikh, 30 amal sholeh pengantar kesurga dan penyelamat dari neraka (mesir: dar al muslim, 2004) Ya’qub hamsah, tingkat ketenangan dan kebahagiaan mukmin (jakarta: pustaka atisa, 1992) Kosasih ahmad, 33 butir pesan religius buat kehidupan (jakarta: salembah diniyah, 2002)



17