Makalah: Asesmen BK Teknik Tes [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASESMEN BK TEKNIK TES “TES MINAT ROTHWELL MILLER INTEREST BLANK” Dosen Pengampu : SHOFIA MAWADDAH



DISUSUN OLEH : Kelompok 4 KELAS: BK REGULER E 2019



1. Azura Asnim Sitepu (1193151037) 2. Audira Fadillah (1193351062) 3. Nurul Hidayah br.Hasibuan (1191151026) 4. Fahri Ramadhan Hasibuan (1193351069) 5. Jhonindo Paragatta Nababan (1193151042) PSIKOLOGI PEDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020/2021



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh dan Salam Sejahtera untuk kita semua. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Asesmen Bk Teknik Tes. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing penulis dalam menulis makalah. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat . Terima kasih.



Medan, 20 Februari 2021



Kelompok 4



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................………………… DAFTAR ISI.................................................................................................…………………. BAB I PENDAHULUAN.............................................................................……………….... A. Latar Belakang ..................................................................................……………….. B. Rumusan Masalah .............................................................................…………………. C. Tujuan Makalah.................................................................................…………………. BAB II PEMBAHASAN..............................................................................…………………. A. Hakikat Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank...........................………………….. B. Sejarah Pengukuran Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank........………………… C. Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank.........................................……………… D. Aspek-aspek yang Diukur Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank……………… E. Bentuk Tes Minat Rothwell Miller  Interest Blank............................……………… F. Klasifikasi Hasil Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank.............……………… G. Kelebihan dan Kelemahan Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank……………… H. Administrasi Tes Alat, Waktu, Cara Pengerjaan...............................……………… I. Faktor Dari Teste dan Tester yang Mempengaruhi Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank..................................................................................................……………… J. Kode Etik Penggunaan Tes Minat Rothwell Miller  Interest Blank...……………… K. Pemaknaan dan Penggunaan Data Hasil Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank Dalam Layanan Bimbingan Konseling .........................................................……………… BAB III PENUTUP .....................................................................................……………… A. Kesimpulan .......................................................................................……………… B. Saran .................................................................................................……………… DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................………………



BAB I PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang Dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler seseorang tidak terlepas dari keterarikannya terhadap kegiatan tersebut, seseorang cenderung akan memilih kegiatan yang mereka minati. Ketertarikan itulah yang biasa disebut dengan minat. Aiken (1994) mendefinisikan minat kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lain. Minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (Crow dan Crow dalam Djaali, 2007). Jersild dan Tasch menekankan bahwa minat atau interest menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Sedangkan menurut Doyles Fryer(dalam Nurkencana, 1993) minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Dari banyak definisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat berhubungan dengan obyek, perasaan individu, dan kegiatan. Minat yang timbul karena kebutuhan akan menjadi factor pendorong seseorang untuk melakukan usahanya, jadi orang yang memiliki minat tidak perlu motifasi dari luar karena dia sudah memilki motifasi yang tinggi dalam dirinya sendiri. Minat sangatlah penting terutama dalam dunia pendidikan. Tes adalah suatu cara penialian yang diberikan kepada testee (orang yang dites) kemudian dibandingkan hasilnya dengan nilai testee lain ataupun dengan nilai yang sudah distandarisasikan untuk mengetahui kemampuan seseorang. Tes yang digunakan untuk mengetahui minat sering disebut dengan inventory minat. Studi tentang minat banyak dilakukan untuk keperluan konseling pekerjaan, pendidikan maupun pengambilan keputusan dikedua bidang tersebut. Oleh karena itulah inventory test minat sebagian besar dirancang untuk memperkirakan minat individu dalam berbagai bidang pekerjaan. Sejumlah inventory juga memberikan analisis minat dalam kurikulum pendidikan yang pada gilirannya terkait dengan keputusan karier.



Banyak tokoh yang telah membuat inventory minat, salah satunya adalah Rothwell miller dengan inventory minat Rothwell Miller Interest Blank.



1.2  Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1) Apakah yang dimaksud dengan Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank? 2) Sejarah Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank ? 3) Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank? 4) Aspek-Aspek yang diukur Pada Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank? 5) Bentuk Tes Minat minatrothwell milier interest blank? 6) Klarifikasi Hasil Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank? 7) Kelebihan dan Kelemahan Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank? 8) Administrasi Tes : Alat ,Waktu,Cara Pengerjaan ? 9) Faktor dari testee dan tester yang mempengaruhi tes? 10) Kode Etik Penggunaan Tes ? 11) Pemaknaan dan Penggunaan data hasil tes dalam layanan BK?



1.3  Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu, untuk mengetahui : 1) Apakah yang dimaksud dengan Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank 2) Sejarah Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank 3) Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank 4) Aspek-Aspek yang diukur Pada Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank 5) Bentuk Tes Minat minatrothwell milier interest blank 6) Klarifikasi Hasil Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank 7) Kelebihan dan Kelemahan Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank



8) Administrasi Tes : Alat ,Waktu,Cara Pengerjaan 9) Faktor dari testee dan tester yang mempengaruhi tes 10) Kode Etik Penggunaan Tes 11) Pemaknaan dan Penggunaan data hasil tes dalam layanan BK



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Hakikat Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank Menurut sejarahnya tes ini disusun pertama kali oleh Rothwell pada tahun 1947. Saat itu tes tersebut hanya memiliki 9 jenis kategori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada. Kemudian pada tahun 1958, tes diperluas menjadi 12 kategori oleh Kenneth Miller. Sejak saat itu tes minat ini dinamakan tes minat Rothwell Miller. Tes ini berbentuk blanko atauformulir yang berisikan daftar pekerjaan yang disusun dalam 9 kelompok dengan kode huruf A sampai I, serta dibedakan untuk kelompok pekerjaan pria dan wanita. Masing-masing kelompok pekerjaan tersebut terdiri atas 12 jenis pekerjaan yang mewakili 9 kategori pekerjaan yang akan diukur dalam tes ini. Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur minat seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan dan ideide stereotipe terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Tes Rothwell Miller dapat diberikan kepada testee secara perorangan maupun klasikal. Instruksi biasanya sudah terdapat dalam blanko sehingga bagi testee yang sudah dewasa dapat diinstruksikan untuk membaca sendiri, kecuali untuk orang dewasa dengan intelegensi rendah (dull-normal). Bagi testee dull-normal, dianggap kemampuannya kurang untuk memahami, instruksi tes yang tertulis sehingga perlu diberikan beberapa contoh untuk dapat mengerjakannya dengan tepat. Bahkan terkadang masih harus dilengkapi dengan memeriksa pekerjaannya setiap saat untuk mencegah kemungkinan berbuat kesalahan.



2.2 Sejarah Tes Minat Rothwell Miller Interest Blank Menurut sejarahnya tes ini disusun oleh oleh Rothwell pertama kali pada tahun 1947. Saat itu tes hanya memiliki 9 jenis kategori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada. kemudian pada tahun 1958, tes diperluas dari 9 kategori menjadi 12 kategori oleh Kenneth Miller. Dan sejak saat itu tes ini disebut Test Interest Rothwell-Miller.



Hal –hal yang merupakan kekhususan dari tes ini adalah: 



Dapat dimasukkan kedalam susunan batarry tes 







Lebih mudah dikerjakan oleh subjek







tugas pengisian dari tes ini akan menimbulkan interest subjek dan kerjasama yang aktif sifatnya.







Skor dapat disusun dengan lebih cepat







Lebih cocok apabila diberikan kepada orang dewasa







Hasil keseluruhan dari tes akan memperlihatkan pola interest dari subjek Tes inventori Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) digunakan untuk melihat minat



dan juga bakat individu. Salah satu tes inventori yang secara khusus terfokus pada penilaian minat dan bakat individu. Konsep utama atau dasar teori dari RMIB ini adalah mengenai persepsi dan juga stereotip pada individu mengenai pekerjaan – pekerjaan tertentu. Dengan memanfaatkan stereotip ini, maka test RMIB mampu untuk mengungkapkan jenis pekerjaan dan juga minat dan bakat yang cocok bagi individu. Tujuan tes ini untuk mengukur minat pekerjaan berdasarkan ide-ide strereotip terhadap seseuatu pekerjaan yang bersangkutan dan juga sikapnya terhadap jenis pekerjaan, bidang pekerjaan dalam masyarakat dan yang terpenting dari tujuan ini adalah untuk mengetahui bahwa konsep tersebut benar-benar seseorang mengenal suatu pekerjaan



2.3 Tes Minat Rothwell Millier Inverest Blank Tes RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank) ini pada awalnya disusun oleh Rothwell pada tahun 1947. Saat itu, tes hanya terdiri dari 9 kategori dari pekerjaan yang ada. Kemudian pada tahun 1950, tes diperluas menjadi 12 kategori pekerjaan oleh Kenneth Miller. Sejak itu, tes yang digolongkan tes minat ini dinamakan Rothwell-Miller Interest Blank. Hal yang menjadi kekhususan tes ini adalah: Mudah dikerjakan oleh subjek Cepat diskor Menimbulkan minat secara interaktif dari subjek terhadap pekerjaan tersebut Dapat



dimasukkan ke dalam battery test Lebih cocok diberikan pada remaja atau orang dewasa Hasil keseluruhan dari tes akan memperlihatkan pola minat subjek. Tes RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank) ini disusun dengan tujuan mengukur minat seseorang berdasarkan sikapnya terhadap suatu pekerjaan. Sikap tersebut didasarkan pada gagasan terhadap pekerjaan itu. Sikap tersebut didasarkan pada gagasan stereotip terhadap pekerjaan itu. Pemikiran yang mendasari pembentukan tes ini adalah bahwa setiap orang memiliki konsep stereotip terhadap jenis-jenis pekerjaan yang tersedia atau yang disediakan masyarakatnya. Orang akan memilih pekerjaan yang sesuai dengan ide tertentu atau tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan yang dimaksud. Stereotip semacam ini lebih banyak mendasarkan konsepnya pada hal-hal yang menarik daripada hal-hal yang merupakan kekhususan dari pekerjaan tersebut. Keadaan seperti ini sangat memungkinkan terjadinya atau timbulnya stereotip yang benar atau salah sama sekali. Misalnya, stereotip dari pegawai bank adalah orang yang selalu berhubungan dengan pembayaran atau uang adalah benar. Tetapi pendapat umum yang mengatakan bahwa pekerjaan seorang pramugari adalah pekerjaan yang penuh dengan hal-hal yang menyenangkan, seperti jalan-jalan ke luar negeri, dsb adalah tidak sesuai dengan kenyataan seperti melayani penumpang yang justru menjadi tugas pokok seorang pramugari. Tujuan terpenting dari tes ini bukanlah sekedar untuk mengetahui kebenaran dari stereotip tersebut, tetapi mengetahui kebenaran konsep itu benarbenar ada dan dapat menjadi pengaruh yang kuat terhadap konsep-konsep seseorang mengenai suatu pekerjaan. Karena biasanya apabila seseorang menyatakan sikap yang sama meskipun kenyataannya banyak pekerjaan yang berbeda dari konsepnya.



2.4



Aspek -Aspek Yang Diukur Dalam Tes Minat Rothwell Millier Inverest Blank Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur interest seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan. hal yang didasarkan atas ide-ide stereotype terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Tapi tujuan terpenting dari tes ini bukanlah hanya sekedar untuk mengetahui kebenaran dari stereotype tersebut, tetapi untuk mengetahui bahwa konsep tersebut benar-benar ada dan



dapat merupakan pengaruh yang kuat terhadapa konsep-konsep seseorang mengenal suatu pekerjaan karena biasanya apabila seseorang menyatakan suka atau tidak suka terhadapa suatu pekerjaan tertentu, maka mereka juga memperlihatkan sikap yang sama terhadapnya idenya, meskipun secara kenyataan banyak pekerjaan yang berbeda dengan konsepnya.



Tes ini mengukur beberapa bentuk kemampuan dalam kategori pekerjaan, antara lain: 



Outdoor



Pekerjaan yang dilakukan diluar, diudara terbuka, dan tidak berhubungan dengan hal-hal yang sifatnya rutin. 



Mechanical



Pekerjaan yang berhubungan dengan mesin atau alat mekanik. 



Compulational



Pekerjaan yang berhubungan dengan angka-angka. 



Scientific



Pekerjaan yang menyangkut aktifitas analisis, penyelidikan, penelitian, eksperimen kimia dan ilmu pengetahuan lainnya. 



Personal Contact



Pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul dengan orang lain, pada dasarnya adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan kontak dengan orang lain. 



Aesthetic



Pekerjaan yang berhubungan dengan hal seni dan menciptakan sesuatu. 



Literary



Pekerjaan yang berhubungan dengan buku, membaca dan mengarang. 



Musical



Pekerjaan yang berhubungan dengan memainkan musik, apresiasi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan musik. 



Social Service



Pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan terhadap kepentingan masyarakat, kesejahteraan umum, membimbing, menasehati dan memahami. 



Clerical



Pekerjaan yang menuntut ketelitian dan kerapian. 



Practical



Pekejaan yang memerlukan keterampilan, praktek, dan karya pertukangan. 



Medical



Pekerjaan yang berhubungan dengan pengobatan, perawatan penyakit, penyembuhan dan hal yang dengan medis dan biologis.



2.5 Bentuk Tes Minat Rothwell Millier Inverest Blank



2.6 Klasifikasi Hasil Tes Minat Rothwell Millier Inverest Blank Interpretasi dilihat sesuai dengan konsitensi dari klien atau peserta terhadap pekerjaan yang sudah dipilih. Peserta atau klien yang konsisten dalam memilih. Konsistensi bisa dilihat bila variabelitas jawaban tidak terlalu besar. Apda kondisi ini, maka dapat diinterpretasikan bahwa mereka memiliki peminatan khusus, atau memilki bakat kecenderungan terhadap satu buah jenis pekerjaan. Sedangkan bagi peserta atau individu yang tidak konsisten dalam mengerjakan, diinterpretasikan sebagai :



1. Belum memiliki peminatan khusus dalam pekerjaannya 2. Belum memahami secara mendalam mengenai pekerjaan – pekerjaan yang diberikan di dalam daftar. Konsistensi seseorang dalam memberikan jawaban dapat dilihat dari: • Penyebaran pilihan pekerjaan: apakah menetap pada kategori yang sama dari tiap-tiap kelompok. • Pilihan 3 pekerjaan: apakah sesuai dengan hasil ranking. • Cara pemberian ranking: apakah berurutan. Contoh: setelah memberi no 1 pada suatu pekerjaan lalu memberi nomor 2,3,4 dst pada pekerjaan dibawahnya. • Bila hanya 1 pekerjaan saja yang high percentile • berarti minat terhadap kategori pekerjaan tersebut sangat kuat. • Bila tidak terdapat 1 kategori pun pekerjaan yang high percentile: - Subjek kurang memahami pekerjaan tersebut. - Kurang mendapat informasi tentang pekerjaan tersebut. - Konsentrasi dan atau suasana tes terganggu juga subjek tidak siap. - Instruksi tes kurang dipahami. - Tidak mempunyai pola minat yang baik. - Memiliki minat yang tidak ada di dalam formulir tes. Apabila jawaban testee tidak konsisten dapat diartikan sebagai: · Pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan sangat kurang. · Indikasi sikap acuh tak acuh terhadap jenis-jenis pekerjaan diartikan sebagai sikap kurang peduli terhadap tugas. · Pekerjaan yang diminati testee tidak mewakili. · Kemungkinan bahwa beberapa elemen dari pekerjaan itu sendiri cenderung tidak sesuai dengan stereotipe yang ada. Untuk melihat bagaimana pola interest seseorang bila dibandingkan dengan kelompoknya, harus disusun norma kelompoknya dan diberi percentile ranknya. Presentil ≤ 75 75 > X ≥ 50 25 < X > 50 10 < X ≥ 25



Kategori Tinggi sekali Tinggi Sedang Rendah



≤ 10



Rendah sekali Interpretasi dilihat dari raw score, dimana score rendah terhadap suatu pekerjaan dapat



diartikan adanya interest yang lebih diminati. Tiga peringkat tertinggi merupakan minat tertinggi yang dimiliki oleh individu.



2.7 Kelebihan dan Kekurangan Tes Minat Kelebihannya antara lain : -            Dapat dimasukkan kedalam susunan battery test -            Lebih mudah dikerjakan oleh subjek -            Score dapat disusun dengan lebih cepat -            Tugas pengisian dari tes ini akan menimbulkan interest subjek dan   kerjasama yang aktif sifatnya. -            Lebih cocok diberikan kepada orang dewasa -            Hasil keseluruhan dari tes ini akan memperlihatkan pola interest dari subjek. -            Dapat diberikan secara klasikal ataupun inindividual Dan kelebihannya ini sebuah sistem infomasi penelusuran minat pekerjaan dengan tes The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) untuk mempermudah seseorang dalam mengembangkan bakat dan minat agar seseorang mampu bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan dan juga membantu seorang psikolog untuk dapat mengetahui hasil tes lebih cepat dibandingkan dengan metode terdahulu yang masih menggunakan hitung manual. Sedangkan Kekurangan dari tes RMIB yaitu saat pengerjaan tes masih memakai kertas dan psikolog masih menghitung satu per satu individu dengan manual atau kakulator. Hal tersebut bisa diatasi dengan dibuatnya Sistem Informasi Penelusuran Minat Pekerjaan dengan Tes The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB).



2.8 Administrasi Secara umum prinsip administrasi tes ini adalah: 1.    Menginstruksikan kepada testee untuk mengisi identitas di lembar blanko. 2.    Setelah itu, testee diinstruksikan untuk membuat rangking dan daftar pekerjaan yang tersedia didalam formulir tes. Rangking dimulai dari nomor 1 untuk pekerjaan yang paling disukai dalam satu kelompok dan berakhir dengan nomor 12 untuk pekerjaan yang paling tidak disukai.Terlepas dari besar kecilnya gaji atau keberhasilan kegagalan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. 3.    Tanyakan apakah testee sudah jelasatau belum tentang tugasnya. Apabila sudah jelas, dapat langsung mengerjakan tes. Tetapi apabila testee belum jelas, jelaskan lagi tentang tugas testee. 4.    Tekankan pada testee agar jangan ada yang terlewati. 5.    Setelah testee menyelesaikan tugasnya (merangking dari kelompok A sampai dengan kelompok I) kemudian instruksikan untuk menuliskan jenis pekerjaan yang tidak disukainya. Tidak harus sama dengan pekerjaan yang terdapat dalam daftar. 6.    Pada dasarnya waktu untuk mengerjakan tes tidak dibatasi, namun biasanya orang dewasa normal dapat menyelesaikan tes ini dalam waktu 20 menit. 7.    Sebelum dikumpulkan, testee diminta untuk mengecek pekerjaannya kembali apakah terdapat kesalahan merangking atau tidak. Tes interest Rothwell-miller merupakan suatu formulir yang berisikan suatu daftar pekerjaan yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode huruf dari A sampai I dan dibedakan antara pria dan wanita. Masing-masing kelompok tertentu dengan alasan bahwa banyak pekerjaan yang dapat digolongkan menjadi satu jenis kategori. Adapun ke 12 jenis kategori tersebut adalah: 1.      Outdoor Pekerjaan yang aktivitasnya dilakukan di luar atau di udara terbuka. Untuk laki-laki: petani, penjaga hutan, juru ukir, nelayan, supir.



Untuk wanita: ahli pertamanan, peternakan, petani bunga, dan tukang kebun. 2.      Mechanical Pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat-alat, dan daya mekanik. Untuk laki-laki: insinyur sipil, montir, pembuat arloji, tukang las. Untuk wanita: ahli kacamata, petugas mesin sulam, ahli reparasi permata, ahli reparasi jam. 3.      Computational Pekerjaan yang berhubungan dengan angka-angka. Untuk laki-laki: akuntan, auditor, kasir, petugas pajak. Untuk wanita: pegawai urusan gaji, juru bayar, pegawai pajak, guru ilmu pasti. 4.      Scientific Pekerjaan yang dapat disebut sebagai keaktifan dalam hal analisa dan penyelidikan, eksperimen, kimia, dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Untuk laki-laki: ilmuwan, ahli biologi, ahli astronomi, dan insinyur kimia industri. Untuk perempuan: ahli kimia, ahli astronomi, dsbnya. 5.      Personal contact Pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul dengan orang lain. Pada dasarnya adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan kontak dengan orang lain. Untuk laki-laki: penyiar radio, petugas wawancara, sales asuransi, pedagang keliling. Untuk wanita: sales girl, pegawai rumah mode, penyiar radio, petugas humas. 6.      Aesthetic Pekerjaan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat seni dan menciptakan sesuatu. Untuk laki-laki: seniman, artis, arsitek, decoretar, fotografer, dan penata panggung. Untuk wanita: seniwati, guru kesenian, artis, penata panggung.



7.      Literary Pekerjaan yang berhubungan dengan buku-buku, kegiatan membaca dan mengarang. Untuk laki-laki: wartawan, pengarang, penulis skenario, ahli perpustakaan, penulis  majalah. Untuk wanita: wartawan, kritikus buku, penulis sandiwara radio. 8.      Musical Minat memainkan alat-alat musik atau untuk mendengarkan orang lain, bernyanyi atau membaca sesuatu yang berhubungan dengan musik. Untuk laki-laki: pianis konser, komponis, pemain organ, ahli pustaka dan pramuniaga toko musik. Untuk wanita: pemanin organ, guru musik, komponis, pianis konser, praminiaga toko musik. 9.      Social service Minat terhadap kesejahteraan penduduk dan keinginan untuk menolong dan membimbing atau menasihati tentang problem dan kesulitan mereka. Keinginan untuk mengerti orang lain, dan mempunyai ide yang besar atau kuat tentang pelayanan. Untuk laki-laki: guru SD, psikolog pendidikan, kepala sekolah, penyebar agama, petugas palang merah. Untuk wanita: guru SD, psikolog pendidikan, petugas kesejahteraan sosial, ahli penyuluh jabatan, petugas palang merah. 10.  Clerical Minat terhadap tugas-tugas rutin yang menuntut ketepatan dan ketelitian. Untuk laki-laki: manajer bank, petugas arsip, petugas pengiriman barang, pegawai kantor, petugas pos, petugas ekspedisi (surat). Untuk wanita: sekretaris pribadi, juru ketik, penulis steno, pegawai kantor, penyusunan arsip. 11.  Pratical



Minat terhadap pekerjaaan-pekerjaan yang praktis, karya pertukangan, dan yang memerlukan keterampilan. Untuk laki-laki: tukang kayu, ahli bangunan, ahli mebel, tukang cat, tukang batu, tukang sepatu. Untuk wanita: ahli pinata rambut, tukang bungkus coklat, tukang binatu, penjahit, petugas mesin sulam, juru masak. 12.  Medical Minat terhadap pengobatan, mengurangi dari penyakit, penyembuhan, dan di dalam bidang medis, serta terhadap hal-hal biologis pada umumnya. Untuk laki-laki: dokter, ahli bedah, dokter hewan, ahli farmasi, dokter gigi, ahli kacamata, ahli rontgen. Untuk wanita: dokter, ahli bedah, dokter hewan, pelatih rehabilitasi pasien, perawat orang tua. a)    Jenis tes Tes RMIB termasuk dalam jenis tes verbal, artinya materi tes diberikan dalam bentuk tulisan. Tes ini juga temasuk tes individu atau kelompok, artinya dapat diberika secara individual maupun kelompok. b)     Jumlah soal Jumlah soal dalam tes ini adalah 216 soal pekerjaan yang terbagi dalam 9 kelompok. Per kelompok terdiri dari 24 soal pekerjaan. c)       Waktu Waktu dalam mengerjakan tes ini adalah tidak terbatas. d)      Prosedur Pengerjaan Prosedur pengerjaan tes ini adalah: ·         Mengisi identitas pada lembar kerja tes (Nomor, Nama, Usia, Pendidikan, Tanggal). ·         Sebelum mengerjakan tes, testee di minta untuk mendengarkan tester membacakan petunjuk bagaimana mengerjakan tes berhitung ini.



·         Setelah selesai petunjuk di bacakan, kemudian testee di minta untuk mulai mengerjakan tes dalam waktu  yang tidak terbatas. ·         Dalam mengerjakan tes, testee di minta untuk memilih salah satu dari dua pekerjaan yang paling disukai dan tidak disukai lalu memberikan ranking dari 1-12. ·         Setelah selesai memberikan rankng untuk semua jenis pekerjaan, testee diminta untuk menuliskan 3 jenis pekerjaan yang di sukainya, tidak tergantung pada jenis pekerjaan yang terdapat di dalam daftar. Boleh menulis pekerjaan yang terdapat dalam daftar boleh juga tidak. ·         Setelah selesai mengerjakan tes, testee diminta untuk memeriksa kembali pekerjaan tesnya agar tidak ada satupun yang terlewati. ·         Hasil tes tersebut akan dihitung oleh tester atau dihitung bersama-sama dengan testee. e)      Langkah-langkah dalam skoring dan Interpretasi 



Langkah-langkah dalam skoring adalah:



1.      Sesudah ranking dibuat oleh testee, maka hasil ranking tersebut kemudian dipindah ke dalam suatu kerangka yang terdapat di bagian terakhir dari pada formulir tes ini. 2.      Ranking dari kelompok A dimasukan ke dalam kerangka sesuai dengan aslinya. Ranking kelompok B dimulai dari kolom Me. Kelompok C dimulai dari kolom Comp dan seterusnya sehingga dalam kelompok akhir akan terdapat bahwa jenis pekerjaan yang letaknya terbawah dalam susunan daftar pekerjaan akan menjadi paling atas dalam kelompok tabulasi. 3.      Untuk mengadakan pengecekan apakah tidak terdapat kesalahan dalam memindahkan angka-angka ranking, maka sesudah dijumlahkan, hasil penjumlahan dari semua anga harus sama dengan 702. 4.      Apabila terdapat dua angka yang sama, maka masing-masing akan dikurangi atau ditambah dengan 0,5 sesuai dengan keperluannyaa. Misalkan: terdapat angka kembar 5 , dan angka 6 tidak ada, maka kedua angka tersebut ditambah 0,5 sehingga masing-masing menjadi 5,5. Sedangkan apabila angka kembar 7 dan angka 6 tidak ada, maka kedua angka tersebut dikurangi 0,5 dan masing-masing menjadi 6,5. 



Interpretasi



Kekonsistenan seseorang dalam memberikan jawaban dapat dilihat dari: 1.      Penyeberan pilihan pekerjaan apakah  menetap pada kategori yang sama tiap-tiap kelompok. 2.      Pilihan 3 pekerjaan apakah sesuai dengan hasil ranking. 3.      Cara pemberian ranking apakah berurutan, contoh : setelah memberi nomor 1 pada suatu pekerjaan lalu memberi nomor 2, 3, 4 dan seterusnya pada pekerjaan dibawahnya. Apabila seseorang memberikan jawaban yang tidak konsisten, maka hal ini dapat diartikan sebagai: 1.      Pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan tersebut sangatlah kurang. 2.      Memberikan indikasi pada sikap acuh tak acuh terhadap jenis pekerjaan yang terdapat. 3.      Kelalaian atau kecerobohan daripada testee, bahkan dapat diartiakan sebagai sikap oposisi pada tugas. 4.      Kemungkinan bahwa pekerjaan yang bersngkutan tidak mewakili kategori yang ada. 5.      Kemungkinan bahwa beberapa elemen dari pekerjaan itu sendiri cenderung untuk menyalahi steorotip yang terdapat. f) Implementasi Interpretasi dilakukan dengan melihat raw score testee. Semakin rendah raw score, pekerjaan makin disukai. Semakin tinggi raw score, pekerjaan semakin tidak disukai. Sedangkan dengan melihat urutan skor untuk masing-masing pekerjaan, dapat dilihat bagaimana pola minat testee. Akan tetapi untuk dapat melihat bagaimana pola minat seseorang dibandingkan dengan pola minat dari kelompoknya, perlu menggunakan norma persentil yang telah dibuat. Persentil diatas 75% tergolong tinggi dan persentil dibawah 25% tergolong rendah. Apabila hanya terdapat satu kategori yang mempuyai persentil tinggi, maka dapat diartikan testee mempunyai minat yang sangat kuat terhadap jenis pekerjaan tersebut. Sedangkan jenis



pekerjaan yang lain hanya dinilai berdasarkan kesenangan dan tidak dimaksudkan untuk mendapatkan pekerjaan atau status. Apabila tidak terdapat satupun kategori yang dapat dimasukkan dalam persentil tinggi, maka hal ini berarti bahwa: -          Individu kurang memahami atau kurang mendapatkan informasi tentang pekerjaan-pekerjaan tersebut. Mungkin juga individu tidak mau memahami instruksi yang diberikan (oposisi). -           Individu tidak mempunyai pola minat yang dapat dikembangkan dengan baik. -          Individu memiliki sejumlah minat terhadap jenis pekerjaan yang tidak terdapat dalam daftar. Sedangkan apabila seseorang memberikan jawaban yang tidak konsisten, maka hal ini dapat diartikan bahwa: ü  Pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan tersebut sangat kurang. ü  Merupakan indikasi dari sikap acuh terhadap pekerjaan yang ada. ü  Kelalaian atau kecerobohan testee, bahkan dapat diartikan sebagai sikap oposisi terhadap tugas.  ü  Kemungkinan pekerjaan yang bersangkutan tidak mewakili kategori yang ada. ü  Kemungkinan beberapa elemen dari pekerjaan itu sendiri cenderung menyalahi stereotipe yang ada.



2.9 Faktor dari testee dan tester yang mempengaruhi tes? Minat yang muncul dalam psikologis siswa merupakan sebuah gejala, sehingga munculnya minat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, faktor tersebut diantaranya : 1. Faktor Individu Merupakan pengaruh yang muncul dalam diri siswa secara alami, misalnya diakibatkan karena : kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan sifat pribadi. Setiap individu memiliki tingkat kematangan serta kecerdasan yang berbeda sehingga minat yang muncul juga tidak sama



antara individu satu dengan yang lain. Misalnya, seseorang yang mempunyai kecerdasan dibidang mata pelajaran ekonomi maka akan cenderung melakukan aktivitas dibidang kerja atau koperasi. Sebaliknya seseorang yang mempunyai kecerdasan dibidang perikanan maka akan cenderung melakukan aktifitas di sawah/tambak. Perbedaan kecerdasan tersebut terjadi karena setiap individu satu dengan yang lain mempunyai tingkat motivasi diri yang berbeda, sedangkan motivasi tersebut diperoleh melalui pengetahuan, pengalaman atau pelatihan yang diikuti. Jadi, apabila siswa dilatih dan dibiasakan untuk mengenal perikanan melalui pengajaran muatan local budidaya perikanan di sekolah, maka secara otomatis minat belajar tersebut akan muncul dalam diri siswa, tergantung individu itu sendiri. 2. Faktor Sosial Merupakan pengaruh yang muncul diluar individu, misalnya diakibatkan karena : kondisi keluarga, lingkungan, pendidikan dan motivasi sosial. Minat yang dipengaruhi oleh faktor sosial misalnya : ketika siswa hidup dalam masyarakat yang kesehariannya bersentuhan dengan padi (mayoritas petani padi), maka siswa cenderung ingin tahu dan mengenal kegiatan tersebut karena merasa menjadi bagian dariny, sebaliknya jika kesehariannya bersentuhan dengan ikan (mayoritas pekerja tambak) maka siswa cenderung ingin tahu dan mengenal lebih dalam lagi mengenai perikanan. Jadi apabila siswa mempunyai latar belakang keluarga atau masyarakat yang beroperasi disbanding perikanan, maka minat belajar nuatan local perikanan tersebut juga akan muncul dengan sendirinya.



2.10 Kode Etik Penggunaan Tes  Penggunaan Asesmen, pelaksanaan asesmen harus dengan cara tepat mulai dari proses adaptasi, administrasi, penilaian atau skor, menginterpretasi untuk tujuan yang jelas baik dari sisi kewenangan sesuai dengan taraf jenjang pendidikan, kategori dan kompetensi yang diisyaratkan, penelitian, manfaat dan teknik penggunaan.  Informad Consent, perlu adanya persetujuan karena pelaksanaan asesmen dilakukan sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, kelembagaan atau organisasi secara rutin.  Interpretasi Hasil Asesmen, interpretasi harus berdasarkan pertimbangan berbagai faktor, seperti : instrument yang digunakan, karakteristik peserta, bahasa dan perbedaan budaya



yang mungkin kesemua ini dapat mempengaruhi ketepatan interpretasi sehingga dapat mempengaruhi keputusan.  Penyampaian Data & Hasil Asesmen, hasil asesmen menjadi kewenangan psikolog atau konselor yang melakukan pemeriksaan dan hasil dapat disampaikan kepada pengguna layanan. Hasil ini juga dapat disampaikan kepada sesame profesi, profesi lain atau pihak lain sebagaimana yang ditetapkan oleh hukum.  Menjaga Alat, Data & Hasil Asesmen, Psikolog dan/atau ilmuawan psikologi wajib menjaga kelengkapan dan keamanan instrument/alat tes psikologi, data asesmen psikologi dan hasil asesmen psikologi sesuai dengan kewenangan dan system pendidikan yang berlaku, aturan hukum atau kewajiban yang telah tertuang dalam kode etik.



2.11 Pemaknaan dan Penggunaan data hasil tes dalam layanan BK Hasil interpretasi dari tes minat Rothwell – Miller dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengarahkan atau memberikan saran pada individu. Selain itu, dapat pula dipergunakan sebagai bahan diskusi kelompok untuk mengembangkan suatu apresiasi terhadap kebutuhan akan adanya pekerjaan yang memuaskan. Di samping itu, penggunaan utama dari hasil interpretasi ini adalah untuk membantu individu menentukan minat utamanya, yang kemudian akan diikuti dengan studi yang mendalam tentang pekerjaan yang terdapat di dalam lingkup minatnya. Dan pada umumnya hasil tes minat digunakan dalam 4 bidang terapan, yaitu konseling karir bagi siswa sekolah lanjutan, konseling pekerjaan, bagi karyawan, penjurusan siswa sekolah lanjutan atau mahasiswa, dan perencanaan bacaan dalam pendidikan dan latihan. Perlu diingat bahwa berdasarkan pengamatan, jarang ditemui suatu hasil tes minat digunakan secara ekslusif dengan mengabaikan hasil pengukuran terhadap aspek kognitif dan aspek non-kognitif yang lain, yakni tes intelegensi, tes bakat ataupun tes kepribadian. Berturut-turut ke-4 bidang penerapan itu dibahas secara ringkas, yaitu : 1. Konseling Pekerjaan



Hasil tes minat digunakan dalam konseling pekerjaan untuk karyawan-karyawan yang telah bekerja dalam perusahaan atau bidang pekerjaan yang lain. Dalam hal ini fungsi tes minat adalah untuk mencek konsistensi antara tugas pekerjaan yang telah terlanjur dijalani dengan pilihan pekerjaan yang disukai. Persoalan yang kerap kali muncul adalah ketidakcocokan antara keduanya. Seorang karyawan yang telah bekerja merasa tidak menyukai pekerjaan yang diberikan padanya. Tentu saja hal ini akan berakibat buruk pada karir pekerjaan selanjutnya. 2. Konseling Karier Hasil tes minat digunakan dalam konseling karir untuk siswa disekolah, khususnya sekolah umum (SMU) pada tahun-tahun pertama mereka menginjakkan kaki dibangku sekolah. Walaupun demikian, hasil tes minat dapat digunakan untuk siswa sekolah kejuruan yang merencanakan untuk segera bekerja setelah lulus. Selain itu, konseling karir dapat digunakan bagi orang-orang putus sekolah lanjutan yang sedang mencari pekerjaan yang cocok bagi mereka dalam waktu yang dekat. Kegunaan hasil tes minat bagi siswa SMU adalah untuk menunjukkan bidang-bidang pekerjaan secara umum dan luas agar mereka segera mempersempit berbagai alternative bidang pekerjaan dan memfokuskan diri pada beberapa bidang yang jelas. 3. Penjurusan siswa Pada prinsipnya penjurusan siswa di sekolah lanjutan merupakan penempatan siswa pada jurusan-jurusan atau program-programstudi yang tersedia. Jika jurusan atau program studi terbatas, missal 2 sampai 3 saja, maka sebaiknya kita tidak menggunakan tes minat yang mengukur minat seseorang secara luas. Lebih tepat jika kita hanya menggunakan suatu tes minat yang sesuai dengan jurusan atau program studi yang ada. 4. Perencanaan bacaan pendidikan Buku-buku bacaan di sekolah –sekolah (SD, SMP, SMA) dan perguruan tinggi kadangkadang tidak disukai oleh para siswa dan mahasiswa karena dipandang tidak relevan atau tidak sesuai dengan bidang minatnya. Dalam system pendidikan klasikal tes minat dapat dimanfaatkan untuk mengetahui materi bacaan yang tepat bagi siswa agar prestasi mereka juga meningkat. Tes minat berfungsi untuk memilih jenis-jenis bacaan yang disukai oleh mayoritas siswa.



BAB III



PENUTUP



3.1  Kesimpulan Test inventori RMIB (Rothwell Miller Interest Blank), tidak hanya banyak digunakan untuk kepentingan asesmen mengenai kepribadian seseorang atau individu saja, namun juga digunakan untuk melihat minat dan juga bakat individu. salah satu test inventory yang secara khusus terfokus pada penilaian minat dan bakat individu ini adalah RMIB atau kependekan dari Rothwell Miller Interest Blank. Test Rhotwell adalah salah satu jenis tes inventory minat yang disusun dengan tujuan untuk mengukur minat seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan dan ide-ide stereotipe terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Tes Rothwell Miller dapat diberikan kepada testee secara perorangan maupun klasikal, tergantung kebutuhan dengan sistematika yang telah diatur oleh Rothwell.



3.2  Saran      Untuk mengetahui minat seseorang bukan hanya melalui tes minat, karna meskipun tes minat memiliki sistematika yang sudah disusun sedemikian rupa namun jangan dijadikan sebagai patokan utama dan satu-satunya dasar untuk mengetahui minat seseorang. Karena setiap individu adalah unik. Dan setiap test pasti memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing.



DAFTAR PUSTAKA : Ellsworth.(1997). Pemasaran di Internet,edisi revisiterjemahan.Yulianto.Grasindo:Jakarta. Anastasi, Anne & Urbina, Susana .2007. Tes Psikologi, Edisi Ketujuh (Terjemahan). Jakarta : PT Indeks. Badan Penerbit dan Urusan Reproduksi dan Distribusi Alat-Alat Tes Psikologi, Informasi Tes (1997). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Gregory, R. J. (2000). Psychological Testing: History, Principles and Application, 3rd ed. Allyn and



Bacon.Indrawanti,



S.



W.



Tes



Psikologi



(Tes



 RMIB).



Bandung:



FIP



UPI http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195010101980022SITI_WURYAN_INDRAWATI/TES_RMIB.pdf. (diakses pada senin,6 desember 2017, pukul 07.00 WIB).   Admin. 2016. Tes inventori minat dan bakat RMIB (Rothwell Miller Interest Blank). http://www.psikoma.com/test-inventory-minat-dan-bakat-rmib-rothwell-millerinterest-blank-2/. (diakses pada senin, 6 desember 2017, pukul 07.00 WIB).https://imgv22f.scribdassets.com/img/document/252843457/original/02e5d55fd5/1509128 058. (diakses pada senin, 6 desember 2017, pukul 07.00 WIB)