Makalah Asuhan Keperawatan Keluarga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA



LOGO



DISUSUN OLEH :



……………………………………



…………………… ………………….. …………………. 2020



KATA PENGANTAR



Bismillahirrahmanirrahim Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas hidayah dan taufikNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan keluarga beliau. Pada Makalah yang berjudul “PROSES ASUHAN KEPERAWATN KELUARGA” ini, kami menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan kita untuk memahaminya. Makalah ini juga berguna untuk menambah dan memperluas wawasan, serta menunjang pemahaman dan melatih keterampilan mahasiswa. Terima kasih kami haturkan pada semua pihak yang telah memberikan konstribusi dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Karena itu, penyusun memohon kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua.



Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1 A. Latar Belakang..................................................................................................1 B. Rumusan Masalah.............................................................................................1 C. Tujuan Penulisan..............................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................3 A. Pengkajian.........................................................................................................3 B. Analisa Data......................................................................................................14 C. Diagnosis Keperawatan Keluarga.....................................................................14 D. Skoring..............................................................................................................18 BAB III PEMBAHASAN SKENARIO ........................................................................21 A. Pengkajian Keperawatan Keluarga...................................................................21 B. Analisa Data......................................................................................................26 C. Diagnosis Keperawatan Keluarga.....................................................................28 D. Skoring..............................................................................................................28 BAB IV PENUTUP........................................................................................................31 A. Kesimpulan.......................................................................................................31 B. Saran.................................................................................................................31 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................32



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini keluarga sudah menjadi hal yang fenomenal dalam kehidupan seseorang. Menurut Mubarak (2011), suatu kumpulan beberapa individu baik dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain serta masing-masing berperan dalam menciptakan dan mempertahankan suatu kehidupan disebut keluarga. Selain itu, keluarga juga sebagai unit pelayanan perawatan, sebab keluarga sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan bermasyarakat [ CITATION Mub11 \l 1033 ]. Keluarga bisa sebagai kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Oleh sebab itu, ketika keluarga menghadapi masalah tersebut adalah indivdu yang berperan penting dalam keluarga disamping dengan bantuan dari individu lain yang memiliki profesi dalam berperan mengatasi masalah contohnya keperawatan dalam keluarga. Dengan demikian peran perawat keluarga juga memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat keluarga juga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dan merawat anggota keluarganya, sehingga keluarga mampu menjalakan fungsi dan tugas kesehatan. B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan pengkajian keluarga secara umum! 2. Jelaskan analisa data keluarga berdasarkan skenario! 3. Jelaskan diagnosis keluarga yang ditemukan pada skenario! 4. Jelaskan bagaimana penilaian scoring keluarga berdasarkan pengkajian dan analisa data keluarga!



C. Tujuan 1. Mengetahui pengkajian keluarga secara umum. 2. Menjelaskan analisa data keluarga berdasarkan skenario. 3. Menjelaskan diagnosis keluarga yang ditemukan pada skenario. 4. Menjelaskan penilaian scoring keluarga berdasarkan pengkajian dan analisa data keluarga.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengkajian Pengkajian adalah tahapan seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Secara garis besar data dasar yang dipergunakan mengkaji status keluarga adalah. 1. Struktur dan karakteristik keluarga; 2. Sosial, ekonomi dan budaya ; 3. Faktor lingkungan; 4. Riwayat kesehatan dan medis dari setiap anggota keluarga; 5. Psikososial keluarga. Hal-hal perlu dikaji pada tahap ini adalah sebagai berikut. 1. Data umum a) Nama kepala keluarga, umur, alamat dan telepon jika ada, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri atas nama atau inisial, jenis kelamin, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan kepala keluarga, status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga dan genogram (genogram keluarga dalam tiga generasi). b) Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut. c) Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik), mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengan kesehatan. 1) Latar belakang etnik keluarga atau anggota keluarga. 2) Tempat tinggal keluarga bagaimana (uraikan bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnik bersifat homogen). 3) Kegiatan-kegiatan social bidaya, rekreasi dan pendidikan. Apakah kegiatan-kegiatan ini ada dalam kelompok kultur atau budaya keluarga. 4) Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana, baik tradisional ataupun modern.



5) Bahasa yang digunakan di dalam keluarga (rumah). 6) Penggunaan jasa pelayanan kesehatan keluarga dan praktisi. Apakah keluarga



mengunjungi



praktik,



terlibat



dalam



praktik-praktik



pelayanan kesehatan tradisional, atau mempunyai kepercayaan tradisional dalam bidang kesehatan. d) Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat memengaruhi kesehatan seperti: 1) Apakah ada anggota keluarga yang berbeda dalam keyakinan beragamanya; 2) Bagaimana keterlibatan keluarga dalam kegiatan agama atau organisasi keagamaan; 3) Agama yang dianut oleh keluarga; 4) Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam kehidupan keluarga, terutama dalam hal kesehatan. e) Status sosial ekonomi keluarga, status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan, baik dari kepala keluarga maupu anggota keluarga lainnya. Selain itu, status ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga seperti: 1) Jumlah pendapatan per bulan; 2) Sumber-sumber pendapatan per bulan; 3) Jumlah pengeluaran per bulan; 4) Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga; 5) Bagaimana keluarga mengatur pendapatan dan pengeluarannya. f) Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi, namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi, selain itu perlu dikaji pula penggunaan waktu luang atau senggang keluarga. 2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga Tahap perkembangan keluarga adalah pengkajian keluarga berdasarkan tahap kehidupan keluarga. Menurut Duvall, tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti dan mengkaji sejauh mana keluarga melaksanakan tugas tahapan perkembangan keluarga. Sedangkan



riwayat keluarga adalah mengkaji riwayat kesehatan keluarga inti dan riwayat kesehatan keluarga. a) Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti. b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan bagimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya. c) Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi: riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota, dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga seperti perceraian, kematian dan keluarga yang hilang. d) Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua. 3. Pengkajian lingkungan a) Karakteristik rumah 1) Gambaran tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, kontrak atau lainnya). Apakah keluarga memiliki sendiri atau menyewa rumah untuk tempat tinggal. 2) Gambaran kondisi rumah meliputi bagian interior dan eksterior. Interior rumah meliputi: jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu, kamar



tidur);



penggunaan-penggunaan



kamar



tersebut;



dan



bagaimana kamar tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot, penerangan, ventilasi, lantai, tangga rumah, susunan, dan kondisi bangunan tempat tinggal. Termasuk perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah tinggalnya. Apakah keluarga menganggap rumahnya memadai bagi mereka. 3) Dapur, suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, apakah ada fasilitas pengaman bahaya kebakaran. 4) Kamar mandi, sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk. 5) Kamar tidur, bagimana pengaturan kamar tidur. Apakah memadai bagi anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka, hubungan dan kebutuhan-kebutuhan khusus mereka lainnya.



6) Kebersihan dan sanitasi rumah, apakah banyak serangga-serangga kecil (khususnya di dalam), dan masalah-masalah sanitasi yang disebabkan binatang-binatang peliharaan lainnya seperti ayam, kambing, kerbau dan hewan peliharaan lainnya. 7) Pengaturan privasi. Bagimana dengan perasaan keluarga terhadap pengaturan privasi rumah mereka memadai atau tidak. Termasuk bahaya-bahaya terhadap keamanan rumah atau lingkungan. 8) Perasaan secara keseluruhan dengan pengaturan atau penataan rumah mereka. b) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal 1) Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas kota atau desa. 2) Tipe tempat tinggal (hunian, industry, campuran hunian dan industri kecil, agraris). 3) Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, dalam perbaikan atau lainnya). 4) Sanitasi



jalan



dan



rumah.



Bagaimana



kebersihannya,



cara



penanganan sampah dan lainnya. 5) Adakah jenis-jenis industry di lingkungan rumah (kebisingan, polusi air dan udara). 6) Karakteristik demografi di lingkungan komunitas tersebut. 7) Kelas sosial dan karakteristik etnik penghuni. 8) Lembaga pelayanan kesehatan dan sosial, apa yang ada dalam lingkungan dan komunitas (klinik, rumah sakit, penanganan keadaan gawat darurat, kesejahteraan, konseling, pekerjaan). 9) Kemudahan pendidikan di lingkungan dan komunitas, apakah mudah diakses dan bagimana kondisinya. 10) Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki di komunitas tersebut. 11) Fasilitas-fasilitas ekonomi, warung, toko, pasar, wartel dan lainnya. 12) Transportasi umum. Bagaimana pelayanan dan fasilitas tersebut dapat di akses (jarak, kecocokan, jam pemberangkatan dan lainnya) untuk keluarga/komunitas. 13) Kejadian tingkat kejahatan di lingkungan dan komunitas, apakah ada masalah n yang serius seperti tidak aman dan ancaman serius. c) Mobilitas geografis keluarga



Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan, lama keluarga tinggal di daerah ini, atau apakah sering mempunyai kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal. d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada. e) Sistem pendukung keluarga meliputi: 1) Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis; 2) Sumber dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan masyarakat setempat, lembaga pemerintah, maupun swasta /LSM; 3) Jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki keluarga. 4. Struktur Keluarga a) Pola-pola komunikasi keluarga Menjelaskan cara berkomunikasi antaranggota keluarga, termasuk pesan yang disampaikan, bahasa yang digunakan, komunikasi secara langsung atau tidak, pesan emosional (positif atau negatif), frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung. Adakah hal-hal yang tertutup dalam keluarga untuk didiskusikan. b) Sturktur kekuatan keluarga 1) Keputusan dalam keluarga, siapa yang membuat, yang memutuskan dalam penggunaan keuangan, pengambil keputusan dalam pekerjaan atau tempat tinggal, serta siapa yang memutuskan kegiatan dan kedisiplinan anak-anak. 2) Model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat keputusan. c) Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga, baik secara formal maupun informal. 1) Peran formal, posisi dan peran formal pada setiap anggota keluarga (gambarkan bagaimana setiap keluarga melakukan peran masingmasing) dan apakah ada konflik peran dalam keluarga.



2) Peran informal, adakah peran informal dalam keluarga, siapa yang memainkan peran tersebut, berapa kali dan bagaimana peran tersebut dilaksanakan secara konsisten. 3) Analisis model peran, siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran di keluarga, apakah status social memengaruhi pembagian peran keluarga, apakah budaya masyarakat, bagaimana agama memengaruhi pembagian peran keluarga, apakah peran yang dijalankan sesuai tahap perkembangannya, bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi peran keluarga, adakah peran baru, bagaimana anggota keluarga menerima peran baru, respons keluarga yang sakit terhadap perubahan peran atau hilangnya peran, serta apakah ada konflik akibat peran. d) Struktur nilai atau norma keluarga Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga dengan kelompok atau komunitas. Apakah sesuai dengan nilai norma yang dianut, seberapa penting nilai yang dianut, apakah nilai yang dianut secara sadar atau tidak, apakah konflik nilai yang menonjol dalam keluarga, bagaimana kelas sosial keluarga, bagaimana latar belakang budaya yang memengaruhi nilai-nilai keluarga, serta bagimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga. 5. Fungsi keluarga a) Fungsi afektif 1) Pola kebutuhan keluarga. Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam keluarga, apakah orang tua mampu menggambarkan



kebutuhan



mereka,



bagimana



psikologis



keluarganya, apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya



dalam



keluarga,



apakah



dalam



keluarga



saling



menghormati satu sama lainnya, dan apakah setiap anggota keluarga sensitive terhadap persoalan individu. 2) Mengkaji gambaran diri anggota keluarga. Perasaan memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan pada keluarga, serta keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.



3) Keterpisahan dan keterikatan. Bagaimana keluarga menghadapi keterpisahan dengan anggota keluarga lain, apakah keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang lain. b) Fungsi sosialisasi. 1) Tanyakan apakah ada otonomi setiap anggota dalam keluarga. 2) Apakah saling ketergantungan. 3) Siapa yang bertanggung jawab dalam membesarkan anak atau fungsi sosialisasi. 4) Adakah faktor social budaya yang memengaruhi pola-pola membesarkan anak. 5) Apakah keluarga mempunyai masalah dalam mengasuh anak. 6) Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk bermain sesuai dengan tahap perkembangannya. 7) Apakah ada peralatan atau permainan yang cocok dengan usianya. c) Fungsi perawatan kesehatan Sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian dan perlindungan terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan keluarga mengenai konsep sehat sakit. Kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga, diantaranya adalah sebagai berikut. Mengenai masalah kesehatan. Sejauh mana keluarga mengenal faktafakta dari masalah kesehatan meliputi: pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta yang memengaruhi persepsi keluarga terhadap masalah. 1)



Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat atau sakit bagi anggota Keyakinan, nilai dan perilaku keluarga



2)



Nilai yang dianut terkait kesehatan



3)



Apakah keluarga konsisten menerapkan nilai-nilai tersebut



4)



Bagaimana perilaku semua anggota keluarga dalam mendukung peningkatan kesehatan



5)



Konsep dan pengetahuan keluarga tentang konsep sehat sakit keluarga. 



Kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi tanda dan gejala pada anggota keluarga yang sakit.







Sumber-sumber informasi yang diperoleh keluarga dalam kesehatan.







Masalah kesehatan yang dianggap serius dalam keluarga dan tindakan apa yang diambil.



6) Praktik diet keluarga 



Pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi.







Riwayat pola makan keluarga.







Bagaimana cara keluarga menyiapkan makanan. Keluarga menyiapkan makanan dengan digoreng, direbus, dipanggang, dimasak, atau disajikan mentah.







Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari dan cara menyimpannya.







Bagaimana jadwal makan keluarga (utama dan selingan).







Siapa anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, belanja dan menyiapkan makanan.







Kebiasaan tidur dan istirahat. Waktu tidur keluarga, kecukupan, adakah kesulitan tidur dan di mana tempat keluarga tidur.



7) Latihan dan rekreasi 



Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara aktif sangat diperlukan bagi kesehatan.







Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik anggota keluarga.







Keikutsertaan anggota keluarga dalam aktivitas olahraga atau rekreasi. Mengambil keputusan mengenai keputusan yang tepat. Sejauh mana keluarga mengenal sifat dan luasnya masalah, bagaimana masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang dialami, takut akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negative terhadap masalah kesehatan, dapatkah menjangkau fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya terhadap tenaga kesehatan, serta mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.



8) Kebiasaaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga 



Kebiasaan penggunaan alcohol, tembakau dan kopi.







Kebiasaan keluarga menggunakan obat-obatan tanpa resep atau dengan resep.







Kebiasaan keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu lama dan menggunakan kembali.







Kebiasaan menyimpan obat dan memberi label.



9) Peran keluarga dalam praktik perawatan diri 



Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan.







Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit atau penyakit.







Siapa yang berperan mengambil keputusan dalam hal kesehatan keluarga.







Pengetahuan keluarga tentang tata cara perawatan pada anggota keluarga yang sakit.



10) Cara-cara pencegahan penyakit 



Pengetahuan



keluarga



tentang



cara-cara



pencegahan



penyakit. 



Kebiasaan keluarga dalam pemeriksaan kesehatan.







Status imunisai keluarga pada bayi, balita dan ibu hamil.



11) Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan kesehatan. 



Perasaan keluarga terhadap jenis-jenis perawatan kesehatan.







Pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan.







Kepuasan dan kepercayaan keluarga terhadap pelayan kesehatan.







Harapan keluarga terhadap petugas pelayanan kesehatan. Merawat anggota kelurga yang sakit. Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan; menegtahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang



bertanggung



jawab,



keuangan,



fasilitas



fisik,



psikososial); mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit. 12) Riwayat kesehatan keluarga Tanyakan riwayat penyakit genetic dan penyakit keluarga pada masa lalu dan masa sekarang separti diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi, kanker, stroke dan arthritis reumatis, penyakit gagal ginjal, tiroid, asma, alergi, penyakit-penyakit darah, dan lain-lain. 13) Sumber keuangan Tanyakan bagaimana pola keluarga dalam pembayaran biaya kesehatan dan asuransi kesehatan yang dimiliki oleh keluarga. Memelihara lingkungan rumah yang sehat, sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber yang dimiliki, keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui pentingnya hygiene sanitasi dan kekompakan antaranggota keluarga pada praktik lingkungan. Apakah saat ini keluarga terpapar oleh polusi udara, air atau kebisingan dari lingkungan tempat tinggalnya, apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit, siapa orang yang berperan membuat keputusan terkait masalah keluarga, serta bagaimana pengetahuan keluarga cara perawatan anggota keluarga yang sakit. Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat, apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga. 14) Pelayanan kesehatan darurat  Pengetahuan keluarga terkait tempat pelayanan kesehatan darurat terdekat.  Pengetahuan keluarga cara memanggil ambulan atau pelayanan kesehatan darurat.



 Pengetahuan keluarga mengenai cara penanganan keadaan darurat. 15) Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan.  Bagaimana jarak fasilitas pelayanan kesehatan dari rumah.  Jenis alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.  Masalah apa yang dihadapi keluarga dalam hubungannya antara transportasi dengan tempat fasilitas pelayanan kesehatan. d) Fungsi reproduksi Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga, serta metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga. e) Fungsi ekonomi Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Bagaimana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat guna meningkatkan status kesehatan keluarga. 6. Stress dan koping keluarga a) Stressor jangka pendek, yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan. b) Stressor jangka panjang, yaitu stressor yang saat ini dialami yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan. c) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor, mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor. d) Strategi koping yang digunakan, strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. e) Strategi adaptasi disfungsional, menjelaskan adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. 7. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan ini tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.



8. Harapan keluarga Pada akhir pengkajian ini, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.



B. Analisa Data Setelah dilakukan pengumpulan data melalui kegiatan wawancara dan pemeriksaan fisik, kemudian dilakukan analisa data. Analisa data dilakukan dengan memilih data-data yang ada, sehingga dapat dirumuskan menjadi suatu diagnosis keperawatan. adapun tiga norma yang perlu diperhatikan oleh perawat. 1. Keadaan kesehatan yang normal dari tiap anggota keluarga. 2. Keadaan kesehatan dan sanitasi lingkungan 3. Karakteristik keluarga Berdasarkan analisa data, dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat. Selanjutnya dengan masalah tersebut perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Masalah-masalah yang telah dirumuskan terkadang tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu, diperlukan suatu prioritas masalah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan prioritas masalah adalah sebagai berikut: 1. Penyelesaian masalah tidak dapat diatasi dalam keluarga. 2. Masalah yang dapat mengancam kehidupan keluarga. 3. Respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga. 4. Keterlibatan keluarga dalam problem solving. 5. Sumber daya keluarga dalam penyelesaian masalah. 6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga. C. Diagnosis Keperawatan Keluarga Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis data secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakantindakan dimana perawat bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap masalah dalam



tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsifungsi keluarga, koping keluarga, baik yang bersifat actual, risiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga, berdasarkan kemampuan, dan sumber daya keluarga. Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian. Komponen diagnosis keperawatan meliputi problem atau masalah, etiologi atau penyebab, dan sign atau tanda yang selanjutnya dikenal dengan PES. 1. Problem atau masalah (P) 2. Etiology atau penyebab (E) 3. Sign atau tanda (S) Tipologi dari diagnosis keperawatan, 1. Diagnosis actual (terjadi defisist atau gangguan kesehatan) Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan, dimana masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan untuk segera ditangani dengan cepat. Pada diagnosis keperawatan actual, factor yang berhubungan merupakan etiologi, atau factor penunjang lain yang telah memengaruhi perubahan status kesehatan. Sedangkan factor tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu : a) Patofisiologi (biologi atau psikologi) b) Tindakan yang berhubungan c) Situasional (lingkungan, personal) d) Maturasional Secara umum factor-faktor yang berhubungan atau etiologi dari diagnosis keperawatan keluarga adalah adanya: a) Ketidaktahuan (kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan kesalahan persepsi) b) Ketidakmauan (sikap dan motivasi)



c) Ketidakmampuan (kurangnya keterampilan terhadap suatu prosedur atau tindakan, kurangnya sumber daya keluarga, baik financial, fasilitas, system pendukung, lingkungan fisik, dan psikologis). 2. Diagnosis risiko tinggi (ancaman kesehatan) Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, tetapi tanda tersebut dapat menjadi masalah actual apabila tidak segera mendapatkan bantuan pemecahan dari tim kesehatan atau keperawatan. Factor-faktor risiko untuk diagnosis risiko dan risiko tinggi memperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok. Factor ini membedakan klien atau kelompok risiko tinggi dari yang lainnya pada populasi yang sama yang mempunyai risiko. 3. Diagnosis potensial (keadaan sejahtera atau wellness) Suatu keadaan jika keluarga dalam keadaan sejahtera, kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Diagnosis keperawatan sejahtera tidak mencakup factorfaktor yang berhubungan. Perawat dapat memperkirakan kemampuan atau potensi keluarga dapat ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Daftar diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan NANDA tahun 1995 adalah sebagai berikut. a) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah lingkungan. 1) Kerusakan penatalksanaan pemeliharaan rumah (hygiene lingkungan) 2) Risiko terhadap cedera 3) Risiko terjadi infeksi (penularan penyakit) b) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah sruktur komunikasi. Komunikasi keluarga disfungsional. c) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah struktur peran. 1) Berduka dan antisipasi 2) Berduka disfungsional 3) Isolasi social 4) Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya orang yang sakit terhadap keluarga) 5) Potensial peningkatan menjadi orang tua 6) Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua) 7) Perubahan penampilan peran 8) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah



9) Gangguan citra tubuh d) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah fungsi efektif. 1) Perubahan proses keluarga 2) Perubahan menjadi orang tua 3) Potensial peningkatan menjadi orang tua 4) Berduka yang diantisipasi 5) Koping keluarga tidak efektif, menurun 6) Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan 7) Risiko terhadap tindakan kekerasan e) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah fungsi social. 1) Perubahan proses keluarga 2) Perilaku mencari bantuan kesehatan 3) Konflik peran orang tua 4) Perubahan menjadi orang tua 5) Potensial peningkatan menjadi orang tua 6) Perubahan pertumbuhan dan perkembangan 7) Perubahan pemeliharaan kesehatan 8) Kurang pengetahuan 9) Isolasi social 10) Kerusakan interaksi social 11) Risiko terhadap tindakan kekerasan 12) Ketidakpatuhan 13) Gangguan identitas diri f) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah fungsi perawatan kesehatan 1) Perubahan pemeliharaan kesehatan 2) Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan 3) Perilaku mencari pertolongan kesehatan 4) Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik atau pengobatan keluarga 5) Risiko terhadap penularan penyakit g) Diagnosis keperawatan keluarga pada masalah koping 1) Potensial peningkatan koping keluarga



2) Koping keluarga tidak efektif, menurun 3) Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan 4) Risiko terhadap tindakan kekerasan D. Skoring Setelah data dianalalisis kemungkinan perawat menemukan lebih dari satu masalah. Mengingat keterbatasan kondisi dan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga maupun perawat, maka masalah-masalah tersebut tidak dapat ditangani sekaligus. Oleh karena itu, perawat kesehatan masyarakat dapat menyusun prioritas masalah kesehatan keluarga. Menurut Bailon dan Maglaya (1978), prioritas masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan proses scoring sebagai berikut. No . 1



2



Kriteria Sifat Masalah  Tidak/kurang sehat



2







Krisis atau keadaan



1



sejahtera Kemungkinan Masalah dapat



Hanya sebagian



 Tidak dapat Potensial Masalah untuk dicegah  Tinggi 



4



1



Ancaman kesehatan







Cukup



 Rendah Menonjolnya Masaah  Masalah berat, harus



2 2 1 0 1 3 2 1 1 2



segera ditangani 



Ada masalah, tetapi tidak



1



perlu segera ditangani 



Masalah tidak dirasakan



Bobot



3







diubah  Dengan mudah



3



Skor



0



Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan dengan cara berikut ini 1. Tentukan skor untuk setiap criteria yang telah dibuat 2. Selanjutnya skor dibagi dengan angka tertinggi yang dikalikan dengan bobot



Skor x Bobot Angka Tertinggi



3. Jumlahkanlah skor untuk semua criteria, skor tertinggi adalah 5, sama dengan seluruh bobot Empat criteria yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas masalah 1. Sifat masalah Sifat masalah kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tidak atau kurang sehat diberikan bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut memerlukan tindakan yang segera dan biasanya masalahnya dirasakan atau disadari oleh keluarga. Krisis atau keadaan sejahtera diberikan bobot paling sedikit atau rendah karena factor kebudayaan biasanya dapat memberikan dukungan bagi keluarga untuk mengatasi masalahnya dengan baik. 2. Kemungkinan masalah dapat diubah Adalah kemungkinan berhasilnya mengurangi atau mencegah masalah jika ada tindakan (intervensi). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor kemungkinan masalah dapat diperbaiki adalah : a) Pengetahuan dan teknologi serta tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani masalah b) Sumber-sumber yang ada pada keluarga, baik dalam bentuk fisik, keuangan, tenaga c) Sumber-sumber



dari



keperawatan,



misalnya



dalam



bentuk



pengetahuan, keterampilan, dan waktu d) Sumber-sumberdari masyarakat, misalnya dalam bentuk fasilitas kesehatan, organisasi masyarakat, dan dukungan social masyarakat 3. Potensi masyarakat bila dicegah



Menyangkut sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dapat dikurangi atau dicegah. Factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor criteria potensial masalah bisa dicegah adalah sebagai berikut a) Kepelikan dari masalah Berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah, prognosis penyakit atau kemungkinanmengubah masalah. Umumnya makin berat masalah tersebut makin sedikit kemungkinan mengubah atau mencegah sehingga makin kecil potensi masalah yang akan timbul b) Lamanya masalah Hal ini berkaitan dengan jangka waktu terjadinya masalah tersebut. Biasanya lamanya masalah mempunyai dukungan langsung dengan potensi masalah bila dicegah c) Adanya kelompok risiko tinggi atau kelompok yang peka atau rawan Adanya kelompok tersebut pada keluarga akan menambah potensi masalah bila dicegah. 4. Menonjolnya masalah Merupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah mengenai beratnya masalah serta mendesaknya masalah untuk diatasi. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan skor pada criteria ini, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga tersebut melihat masalah. Dalam hal ini, jika keluarga menyadari masalah dan merasa perlu untuk menangani segera, maka harus diberi skor yang tertinggi.



BAB III PEMBAHASAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Keluarga Fasilitas Yankes : Puskesmas Ciamis



No.Register



:



Nama Perawat



Tanggal pengkajian



:



: Tn A



Bahasa sehari-hari



:



: Hartaco Permai



Jarak Yankes terdekat : ±



: Islam



Alat Transportasi : motor



: Dewi Fitriani



21/04/2012 1. Data Keluarga Nama KK Indonesia Alamat 1 km Agama & Suku



2. Data Anggota Keluarga No



Nama



Hu b dgn KK



Um ur



JK



Suku



Pend terakhir



Pek saat ini



Status Gizi (TB, BB, BMI)



TTV (TD,S,N,P )



Status Imunis asi Dasar



Alat bantu/ Protesa



110/80mmh g,36,70C, 64x/m, 20x/m 110/80mmh g,36,70C, 64x/m, 20x/m



-



-



-



Kacamat a



kacamata



1



Tn A



KK



52 thn



L



-



SMA



Karyawan



TB :cm, BB :kg



2



Ny M



Istri



40 thn



P



-



SMA



IRT



TB : BB :



3



MS



anak



L



-



SMP



pelajar



4



MM



anak



L



-



SD



pelajar



5



KH



anak



14 thn 12 thn 2 thn



L



-



Belum sekolah



-



TB : BB : TB : BB: TB: BB:



Lengka p Lengka p Lengka p



Riwayat penyakit



Analisis masalah



/Alergi



kesehatan



maag Alergi udara dingin Alergi makanan (telur) -



individu -



Lanjutan N



Nama



o 1 2 3 4 5



Penampilan



Status kesehatan saat ini



umum Tn A Ny M MS MM KH



Pendek gemuk Pendek kurus Bersih Bersih Bersih



Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat



3. Data Pengkajian Individu Yang Sakit (terlampir) 4. Data Penunjang Keluarga Rumah dan Sanitasi Lingkungan  Kondisi Rumah : Rumah kurang bersih dan kurang rapi  Ventilasi : Kurang  Pencahayaan rumah: kurang, karena di dalam rumah masih memerlukan bantuan pencahayan lampu pada siang hari  Saluran buang air limbah: Cukup  Sumber air bersih : Sehat ( PAM )  Jamban memenuhi syarat: ya  Tempat sampah : ada,  Rasio bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga : Tidak



PHBS di Rumah Tangga  Jika ada Bunifas, persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan :  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif



: iya



 Jika ada balita, Menimbang balita tiap bulan



: iya



 Menggunakan air bersih untuk makan & minum



: Ya



 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun



: Ya



 Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya



: Sampah



dikumpul di tempat pembuangan lalu diangkut oleh truk sampah  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih



: Ya, tapi jarang



dilakukan  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari



: Ya (Nasi, Ikan,



dan Sayur)  Menggunakan jamban sehat



: Ya



 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu



: Jarang



dilakukan  Makan buah dan sayur setiap hari



: Sering



 Melakukan aktivitas fisik setiap hari



: Ya



 Tidak merokok di dalam rumah



: Tidak



5. Kemampuan Keluarga Melakukan Tugas Pemeliharaan Anggota Keluarga 1) Adakah perhatian keluarga kepada anggota keluarganya yang menderita sakit : jika ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau pustu terdekat 2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya 3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya 4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : Ya 5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat :Ya 6) Pada siapa keluarga bisa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : Tetangga dan Tenaga kesehatan 7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : Perlu berobat ke pelayanana kesehatan 8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : Tidak 9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : Ya 10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya : Ya 11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : Ya 12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : Ya 13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya : Tidak



Kriteria Kemandirian Keluarga 1. Menerima petugas puskesmas



2. Menerima yankes sesuai rencana 3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran 5. Melaksanakan perawatan sedrehana sesuai anjuran 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif Kesimpulan Kemandirian I



: Jika memenuhi kriteria 1&2



Kemandirian II



: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 5



Kemandirian III



: Jika memenuhi kriteria 1 s.d 6



Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7 LAMPIRAN 2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT Nama individu yang sakit :Ny.R Dg.B Sumber dana kesehatan : Keadaan Umum Sirkulasi / Cairan Kesadaran : c/m GCS :E4M5V6 TD:110/80mmhg



Edema



Diagnosa Medik :G3P2A0 Rujukan Dokter / Rumah Sakit : Puskesmas Perkemihan Pernafasan Bunyi



Jantung….



1500 ml/hr



Sekret / Slym Poliuria



Irama Reguler



Oliguria



Disuria



Wheezing



Purpura/Hematoma/



Inkontinensia



Retensi



Ronchi.................



N : 88 x/menit



Petekie/Melena



Nyeri saat BAK



BB : 45kg



Hematemesis/Epistaksis



: 28 x/menit



S



o



: 36,7 C



Akral dingin



Sianosis



Hematuria



P



Asites



Pola BAK 5-8x/hr, Vol



Tanda Perdarahan:



TB : 143cm



Tanda Anemia: Pucat/



Lila: 24cm



Kongjungtiva Pucat/Lidah



Kemampuan BAK: sebagian/Tergantung



Pucat/Akral Pucat



Alat Bantu: Tidak/Ya



Bradikardia



Tanda Dehidrasi: Mata



Gunakan Obat: Tidak/Ya



hangat



Cekung/Turgor kulit



Kemampuan BAB:



Berkurang/Bibir Kering



Menggigil



Pusing



Kesemutan



Berkeringat



Rasa



Mandiri/Bantu/sebagian/



Alat nafas………. Dispnea Sesak Stridor Krepirasi



Tergantung Alat Bantu: Tidak/Ya



Haus Pengisian Kapiler < 3 Pencernaan Mual



Muntah



Kembung



detik Muskuloskletal Tonus otot Kontraktur



Neurosensori Fungsi Penglihatan: Buram



bantu



nafas……….



Mandiri/Bantu



Takikardia Tubuh teraba



Otot



Kulit Jaringan parut Memar



bantu



Nafsu makan:



Fraktur



Tak bias melihat



Laserasi



Nyeri otot/tulang



Alat bantu……………..



Ulserasi



Sulit menelan



Dropfoot,



Visus…………………..



Pus…………….



Disphagia



lokasi…………



Bau nafas



Tremor, jenis…………



Kerusakan



Malaise/fatique



Kurang jelas



Krustae



gigi/gusi/lidah/



Atropi



Tuli



Luka bakar kulit……



Geraham/rahang/



Kekuatan



Alat bantu



Derajat……………..



palatum



otot……………



Tinnitus



Perubahan warna….



Berkurang/Tidak



Bulae/lepuh



Distensi



Postur



abdomen



normal………



Bising usus……



RPS



Konstipasi



bebas/terbatas/



Diare……x/hr



Kelemahan/kelumpuhan



Hemoroid,



(Ka/Ki)



grade……



RPS



Fungsi Pendengaran



Perdarahan bawa



tidak



Decubitus:Grade…… Fungsi Perasa



Atas:



Lokasi………………



Mampu Terganggu



Tidur dan Istirahat Susah tidur



Fungsi Perabaan Kesemutan



jam 21.00 – 01.00)



bebas/terbatas/



pada…………



Bantuan obat



abdomen



Kelemahan/kelumpuhan



Kebas



Stomatitis



(Ka/Ki)



pada………………..



Warna



Berdiri: Mandiri/Bantu



Disorientasi



Parese



Sebagian/Tergantung



Halusinasi



Disartria



pencahar



Berjalan:



Amnesia



Paralisis



Maag



Mandiri/Bantu



Reflex patologis



Konsistensi……



Sebagian/Tergantung



Kejang:



Diet



Alat bantu: Tidak/Ya



lama……..



Nyeri: Tidak/Ya



Frekwensi……………



Teraba



masa



Riwayat



obat



khusus



:



Ya/Tidak



Bawah:



Waktu tidur (malam



Kebiasaan



sifat………



………..



makan-minum: Mandiri/Bantu



Fungsi Penciuman



sebagian/



Mampu



Tergantung



terganggu



Alergi makanan/minum an: Tidak/Ya Alat



bantu:



Ya/Tidak Mental



Komunikasi dan budaya



Cemas Denial



Interaksi Marah



keluarga:



dengan



Kebersihan Diri



Perawatan



Gigi-mulut Bersih Mata Bersih



Sehari-hari Kulit



Mandi:



Diri



Takut



Baik/terhambat



Bersih



Mandiri/Bantu



Asa



Berkomunikasi:



Perineal/genital Bersih



Sebagian/Tergantung



Depresi



Lancar/Terhambat



Hidung Bersih



Berpakaian: Mandiri /



Rendah diri



Kegiatan sosial sehari-



Bersih



Bantu/Sebagian/Terga



hari:



Telinga Bersih



ntung



Baik



Rambut kepala Bersih



Menyisir



Menarik



Putus



diri



Agresif



Kuku



rambut:



Perilaku



Mandiri



kekerasan



/Bantu/Sebagian/Terga



Respon



pasca



ntung



trauma……… Tidak melihat tubuh



mau bagian yang



rusak Keterangan Tambahan Terkait Individu DATA PENUNJANG MEDIS INDIVIDU YANG SAKIT



B. Analisa Data No. 1.



Data Subjektif Keadaan kesehatan



Data Objektif  Dapat dilihat



Masalah Kesehatan pada -



yang normal dari



Status Gizi (TB, BB,



tiap anggota



BMI),



keluarga.



(TD,S,N,P),



Status



Imunisasi



Dasar,



TTV



Status saat



kesehatan ini,



Riwayat



penyakit /Alergi pada tabel pengkajian data 2.



anggota keluarga







Ketidakmampuan



Keadaan kesehatan



dalam



dan sanitasi



penatalaksanaan



lingkungan







Kondisi Rumah :



pemeliharaan



kondisi



rumah



halaman



rumah kurang bersih 



Memberantas jentik di rumah



sekali







Risiko



terjadi



infeksi (penularan



seminggu



jarang



penyakit)



dilakukan. 



3.



Keluarga



memiliki



jamban di rumahnya Ada



pemeliharaan



dalam



melakukan



Potensial peningkatan



kemampuan



keluarga







kesehatan



tugas



pemeliharaan anggota walaupun



keluarga







sedikit



keluarga



tidak



melakukan



berperan



upaya



peningkatan kesehatan dialami



yang anggota



keluarganya



secara



aktif. 



keluarga



tidak



mampu menggali dan memanfaatkan sumber masyarakat



di untuk



mengatasi



masalah



kesehatan



anggota



keluarganya



C. Diagnosis Keperawatan Keluarga 1. Ketidakmampuan dalam penatalaksanaan pemeliharaan lingkungan (hygiene lingkungan) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih.



2. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai penularan penyakit. 3. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan D. Skoring 1. Ketidakmampuan dalam penatalaksanaan pemeliharaan lingkungan (hygiene lingkungan) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih. No. Kriteria 1 Sifat Masalah  Tidak/kurang 2



Skor



Bobot



Skoring



3



1



3/3 x



kurang bersih



1=1



sehat Kemungkinan Masalah dapat diubah  Dengan mudah



Pembenaran Kondisi halaman



2



2



2/2 x 2=



Dengan memiliki 2



2



orang cucu yang bias membantu membersihkan rumah.



3



Potensial Masalah untuk dicegah  Cukup



2



1



2/3 x 1= 2/3



4



Menonjolnya Masaah



1 1



1 



½x1= ½



Ada masalah,



Memenuhi



criteria



kemandirian dua Membersihkan jentik nyamun



jarang



dilakukan



tetapi tidak perlu segera ditangani Total



3 7/6



2. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai penularan penyakit. No. Kriteria 1 Sifat Masalah  Ancaman Kesehatan



Skor



Bobot



Skoring



2



1



2/3 x 1= 2/3



Pembenaran Kurangnya pengetahuan kelaurga mengenai



penularan penyakit 2



Kemungkinan Masalah dapat diubah  Hanya sebagian



1



2



1/2 x 2= 1



Dibantu



dalam



pembuatan jamban. 3



Potensial Masalah untuk dicegah  Rendah



1



1



1/3 x 1= 1/3 Klien



tidak



memiliki jamban sendiri 4



Menonjolnya Masaah



1 1



2 



2/2 x 1 = 1



Bila tidak segera



Masalah berat



ditangani



harus segera



memungkinkan



ditangani



terjadi penularan pada



anggota



keluarga. Total



3



3. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan No. Kriteria 1 Sifat Masalah  Krisis atau



2



Skor



Bobot



Skoring



1



1



1/3 x 1= 1/3



Pembenaran Klien membawa anggota keluarga yang



keadaan



sakit



sejahtera



kesehatan



ke



tenaga



Kemungkinan Masalah dapat diubah  Dengan



2



2



2/2 x 2= 2



Klien



membawa



anggota keluarga yang



Mudah



sakit



ke



tenaga



kesehatan 3



Potensial Masalah untuk dicegah  Tinggi



3



1



3/3 x 1= 1



Klien



membawa



anggota keluarga yang sakit



ke



tenaga



kesehatan 4



Menonjolnya



1



Masalah 0 



1



0/2 x 1 = 0



Klien



Tidak



kepada



dirasakan



keluarganya



perhatian anggota yang



menderita sakit Total



3 1/3



Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahn pada keluarga nyonya M.Dg.R adalah sebagai berikut. 1. Ketidakmampuan dalam penatalaksanaan pemeliharaan lingkungan (hygiene lingkungan) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih. 2. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai penularan penyakit. 3. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kehidupan keluarga sangat berperan penting dalam membentuk karakter tiap individu yang didalamnya. Oleh sebab itu, keluarga mempunyai tugas dan fungsinya sendiri, dimana keluarga bukan hanya berfungsi sebagai membentuk suatu keturunan akan tetapi keluarga mempunyai fungsi ekonomi, psikologi, dan pendidikan. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan sehingga apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya, serta keluarga tetap dan selalu berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanya. Jadi, yang dibutuhkan dalam menangani masalah ini selain peran



dari keluarga diperlukan juga profesi yang bekerja dalam kesehatan keluarga, contohnya saja teori dalam keperawatan keluarga. Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, agar keluarga tersebut dapat meningkatkan produktifitas dan kemandirian keluarga, sehingga apabila produktifitas dan kemandirian keluarga meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula B. Saran Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat mengetahui dan memahami proses asuhan keperawatan keluarga.



DAFTAR PUSTAKA Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika. Sudiharto. (2007).AsuhanKeperawatanKeluargadenganPendekatanKeperawatanTranskultural. Jakarta : EGC