Makalah Bab 5 - Saham [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Investasi Dan Pasar Modal (Saham) Dosen Pengampu : Lia Rachmawati, S.E., M.Ak.



Disusun Oleh : Tasya Alivia Rachman



(18.104129)



Olivia Pratiwi



(18.10482)



Vira Safira



(18.104180)



PROGAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MANDALA JEMBER 2020



PEMBAHASAN



A. Pengertian Saham 



Saham (stock) adalah: 1.



Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan.



2.



kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaska kepada setiap pemegangnya.



3. 



Persediaan yang siap untuk di jual.



Pengertian Saham Biasa dan Saham Preferen Dalam pasar modal ada dua jenis yang paling umumdikenal oleh public, yaitu saham biasa(common stock) dan saham preferen (preference stock).kedua jenis saham ini memiliki arti dan aturannya masing-masing. 1. Saham Biasa Saham biasa (common stock) adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah,dolar,yen, dan sebagainya). Pemegang saham biasa diberi hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), serta berhak untuk menentukan apakah akan membeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak. Pada akhir tahun, pemegang saham biasa akan memperoleh keuntungan dalam bentuk deviden. 2. Saham Preferen Saham preferen (preferred stock) adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan ilia nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) yang memberi pemegangnya pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang akan diterima setiap kuartal(tiga bulanan). Jenis-jenis saham preferen ini antara lain saham preferen yang dapat dikonversikan ke saham biasa(convertible preferred stock), saham preferen callable (callable preferred stock) saham preferen dengan tingkat dividen yang mengambang (floating atau adjustable-rate preferred stock).



Sebagai catatan, keuntungan yan diperoleh dari saham biasa lebih tinggi dibandingkan saham preferen. Perolehan keuntungan tersebut juga diikuti dengan tingginya risiko yang nantinya akan diterima. Hal tersebut sejalan dengan yang dikatakan oleh Haryajid, Hendy, dan Anjar 3 “Investor yang ingin memperoleh penghasilan penghasilan yang tinggi lebih baik melakukan investasi di saham biasa karena perputaran yang diperoleh dari saham tersebut sangat tinggi. Apabila investor menginvestasikan dananya di saham preferen, maka hanya waktu tertentu saham itu dapat diuangkan. Sebagai penguat analisis dalam memahami saham lebih jauh, perlu memahami beberapa keunikan saham. Hal-hal unik yang ada pada saham adalah: 1. Saham termasuk earning asset. Oleh karena itu, pemodal membeli saham karena berharap dapat memperoleh yield, baik dalam bentuk dividen maupun laba atas modal(capital gan-CG). 2. Saham mengandung risiko. Harga saham bisa naik dan turun, bahkan bisa menjadi barang yang sama sekali tidak ada harganya apabila perusahaan emiten ternyata bangkrut. 3. Saham juga mengandung ketidakpastian. Oleh karena itu, unsur ekspetasi (expectation) memegang peranan. 4. Jual beli saham, hanya dapat terjadi di tempat tertentu yaitu harus melalui pialang dan terjadi di lantai Bursa. 



Jenis-Jenis Saham Biasa Saham biasa memiliki kelebihan dibandingkan saham preferen terutama dalam hal pemberian hak untuk ikut dalam RUPS dan RUPSLB yang otomatis memberikan wewenang kepada pemegangnya untuk ikut serta dalam menentukan berbagai kebijakan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, yaitu: 1. Saham unggulan (b;ue chip-stock) merupakan saham dari perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang berkualitan. Seham-saham IMB dan Du Pont merupakan contoh saham unggulan5. Jika di Indonesia bisa melihat



pada 5(lima) besar saham yang termasuk kategori LQ 45, yaitu likuiditas dari empat puluh lima buah perusahaan yang dianggap memiliki tingkat likuiditas yang baik dan sesuai dengan harapan pasar modal. 2. Growth Stock adalah seham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba yang lebihdari rata-rata saham-saham lain sehingga mempunyai PER yang tinggi (Suad Husnan).5 3. Saham defensive (sefensive stock) adalah yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan dividen, pendapatan, dan kinerja pasar.7 Biasanya , contoh perusahaan yang masuk kategori ini adalah perusahaan yang produknya memang dibutuhkan oleh publik seperti perusahaan yang masuk kategori makanan dan minuman (food and beverage), yaitu produk gula, beras, minyak makan, garam, dan sejenisnya. 4. Saham siklikal (cyclical stock) adalah sekuritas yang nialinya cenderung



naik



secara



tepat



saat



perekonomian



mengalami



peningkatan dan jatuh secara cepat saat perekonomian lesu. Contohnya, saham pabrik mobil dan real estate. Sebaliknya saham nonsikliakl mencakup saham-saham perusahaan yang memproduksi barang-barang kebutuhan umum tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi, misalnya makanan dan obat-obatan.8 5. Saham musiman (seasonal stock) adalah saham perusahaan yang penjualannya bervariasi karena dampak musiman, misalnya karena cuaca dan liburan. Sebagai contoh, pabrik mainan memiliki penjulan musiman yang khusus pada asaat musim natal atau libur sekolah. 6. Saham spekulatif (speculative stock) adalah saham yang kondisinya memiliki tingkat spekulasif biasanya dipaaki untuk membeli saham pada perusahaan pengeboran minyak. (GAMBAR) Sebagai pemilik saham biasa, ada bebrapa hak yang dapat diperoleh, yaitu.11



1.



Hak control yaitu pemegang saham untuk bisa memilih pimpinan perusahaan.



2.



Hak menerima pembagian keuntungan, yaitu hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.



3.



Hak preemptive, yaitu hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham dengan tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama, serta melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai.







Jenis Dividen dan Pembayarannya Salah satu keuntungan memiliki saham adalah memperoleh dividen . menurut Black’ Law Dictionary, dividen diartikan sebagai: “The



distribution



of



current



of



accumulated



earning



to



the



shareholdersnofcorporaion pro rate based on the number of shares owned.”12 Pembayaran dividen dapat dilakukan dalam bentuk uang tunai (cash), namun ada juga pembayaran dividen yang dilakukan dalam bentuk pemberian saham, bahkan barang. Beberapa realisasi dari bentuk pembayaran dividen antara lain:13 1. Dividen tunai (cash dividend), “... declared and paid at regular intervals from legally available funds.”14 Dividen tunai dinyatakan dan dibayarkan pada jangka waktu tertentu dan berasal dari dana yang diperoleh secara legal. Jumlah dividen yang dibayarkan dapat bervariasi, tergantung keuntungan yang dihasilkan perusahaan. 2. Dividen barang (Property dividend), yaitu”…a distribution of earning in the form of property.”15 Dividen berupa barang merupakan distribusi keuntungan perusahaan dalam bentuk barang. 3. Dividen likuidasi (liquidating dividend), yaitu “ a distribution of capital assets to shareholder is reffered to as liquidating dividend.” 16 Dividen likuidasi merupakan distribusi kekayaan perusahaan kepada pemegang saham ketika perusahaan tersebut dilikuidasi. 



Pelaku Pasar Saham



Selalin perusahaan yang bersangkutan para pelakku di pasar saham juga turut melibatkan pihak lainnya. Pihak – pihak tersebut antara lain : 1. Emiten, yaitu perusahaan yang terlibat dalam menjual sahamnya di pasar modal. 2. Underwriter atau penjamin, yaitu yang menjamin perusahaan tersebut dalam menjual sahamnya di pasar modal. 3. Broker atau pialang, adalah perantara antara pembeli dan penjual sekuritas.Lebih jauh R.J. Shook menekankan bahwa pialang, yang biaisanya mengenakan komisi, harus terlebih dahulu terdaftar pada bursa sebelum bisa berdagang pada bursa yang dimaksud. 



Memberikan Penilaian Saham Dari Segi Perspektif Investor Investor memiliki prespektif yang jauh sederhana dalam memberikan penilaian terhadap kondisi suatu saham. Adapun penilaian seorang investor terhadap suatu saham adalah : 1. Prospek usaha yang menjanjikan. 2. Kinerja keuangan dan nonkeuangan adalah bagus. 3. Penyajian laporan keuangan terbuka dan jelas).jelas atau bersifat disclosure (pengangkapan secara 4. Menunjukkan sisi keuntungan yang terus menigkat.







Kategori Saham Per Sektor Industri Reilly dan Brown



23



mengatagorikan saham-saham per sector industry



menjadi: 1. Saham-saham sektor finansial (financial stocks excel) 2. Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan lama (consumer durables excel). 3. Saham- saham sektor barang modal (capital goods excel) 4. Saham-saham sektor industri dasar (basic industriaes excel) 5. Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok (consumer staples excel) Berdasarkan jenis industrinya, ada 4(empat) bentuk atau kategori industry yang harus dipahami oleh para pialang dalam memutuskan pembelian saham, sebagaimana dikatakan oleh Haryajid, Hendy, dan Anjar. 24 yaitu :



1. Industri yang sedang bertumbuh terjadi pada perusahaan muda yang masih aktif untuk melakukan ekspansi. 2. Industri matang, yaitu industry yang kondisinya sudah stabil sehingga lebih cenderung untuk mempertahankan posisi yang sudah ada. 3. Industri mulai menurun, yaitu industry yang sangat mapan dan pasarnya terbentuk sehingga perlu adanya inivasi baru unutk menarik pasar yang baru. 4. Industri yang sedang berkembang, yaitu industry yang baru saja berdiri dan masih berupaya untuk mempertahankan kelangsunga usahanya. Persoalan industry dalam berbagai kondisi tersebut memiliki hubungan erat dengan konsep product life cycle – PLC atau yang biasa disebut dengan konsep siklus hidup produk. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada (Gambar) Melalui ilustrasi pada Gambar dapat kita padahmi bahwa siklus hidup akan mengalami fluktuasi seiiring dengan perjalanan waktu yang dilalui oleh suatu perusahaan. Adapun fase yang dijalani oleh suatu prduk adalah: I. Fase I, yaitu masa perkenalan suatu perusaahan dalam meluncurkan produknya ke pasaran. Pada fase ini konsumen mulai melihat produk tersebut, baik dalam bentuk iklan di berbagai media, maupun yang datan langsugn ke tempat penjualan produk. II. Fase II, yaitu masa pertumbuhan pada sat produk yang diciptakan oleh perusahaan telah masuk ke pasaran dan mulai memiliki nilai perhatian kepada public, dan public muali berminat terhadap produk tersebut. Hal ini berarti mulai erjadi loyalitas konsumen pada produk tersebut dan diperkirakan jumlah konsumen yang loyal pada produk tersebut akan bertambah. III. Fase III, yaitu produk perusahaan telah mencapai kematangan atau kedewasaan. Fase ini terjadi ketika produk perusahaan telah masuk ke dalam ingatan konsumen serta dikenal memiliki kualitas dan nilai di pasaran, seperti produk merek Philips, Sony, Honda, dan sebagainya.



Produk-produk yan dihasikan oleh perusahaan tersebut telah memiliki nilai jual tinggi di pasaran dan manajemen perusahaan selalu dalam keadaan yang terkendali. IV.



Fase IV, yaitu penurunan penjualan suatu produk. Pada fase inilah suatu perusahaan perlu melakukan antisipasi terhadap dampak yang akan timbul bagi perusahaan yang bersangkutsn, baik dampak langsung kepada kondisi finansial perusahaan maupun dampak tidak langsung, yaitu pandangan public terhadap produk tersebut



Untuk mengatasi dan menyelesaikan persoalan yang timbul pada sat suatu produk mengalami penurunan (dari posisi kedewasaan menuju ke penurunan), ada beberapa strategi yang dapat diterapkan, yaitu : 1. Melakukan kebijakan evaluasi secara menyeluruh terhadap semua produk yang telah diluncurkan ke pasaran. 2. Menarik kembali produk yang diperkirakan akan terus mengalami penurunan dalam penjualan terutama pada produk yang mudah mengalami pemusukan seperti makanan dan minman atau yang bersifat tren.Dengan kata lain, jika produk – produk tersebut tidak ditarik diperkirakan akan megakibatkan timbulnya efek negative pada penilaian public di pasaran. 3. Melakukan penciptaan produk baru dengan modal dan gaya yang berbeda, termasuk memberi nama abru pada produk, bahkan perusahaan dapat membuat logo baru jika memang diperlukan. 4. Mengantisipasi pasar dengan melakukan pembenahan manajemen secara lebih modern dan aspirasi guna menampung keluhan-keluhan yang selama ini timbul namun itu tidak diketahui oleh pimpinan. 5. Menerapkan konsep baru dalam bidang struktur modal, seperti memperkecil utang dan memperbesar asset. Dalam persoalan utang, sebaiknaya perusahaan mengambil pinjaman dana sesuai dengan kemampuan untuk mengembalikannya. 6. Melakukan pelatihan dan Pendidikan (training dan education)secara lebih professional dan berkualitas agar para karyawan menjadi lebih disiplin dam berdedikasi.



7. Menegakkan aturan yang aspiratif dan terkendali untuk menampung aturan yang harusnya diterapkan oleh para karyawan, namun tetap memperhatikan dampak yang akan timbul jiaka aturan tersebut tidak diterapkan dengan baik dan tepat. 8. Dalam menyelesakan suatu masalah, pimpinan sebaiknya bersikap tegas, namun penuh dengan pendekatan agar tercipta suasana kekeluargaan. Oleh karena itu, pimpinan harus selalu menganggap karyawan sebagai mitra bisnis, bukan hanya sekedar bawahan yang bisa diperintah saja. B. Agio Saham Agio Saham Merupakan selisih dari harga jual dan harga beli suatu saham. Misalnya, diketahui harga jual suatu saham adalah Rp 750,00 per lember sedangkan harga belinya Rp 820,00 per lembar. Berdasarkan informasi yang telah disampaikan , diketahui agio saham yang dicatat adalah Rp 70,00 per lembar saham (Rp 820,00 dikurangi Rp 750,00). C. Menghitung Tingkat Imbal Hasil Pada Saham Preferen Dan Saham Biasa Jika dilihat dari perspektif risiko dan imbal balik, ada hal yang menarik pada saat seseorang memiliki saham preferen, karena “Saham preferen ini biasanya memberikan dividen yang tetap setiap tahunya seperti halnya obligasi.Pada umumnya saham preferen ini tidak mempunyai hari jatuh (perpetuity).17 Tinglat imbal hasil (rate of return) dari saham preferen dapat ditentukan menggunakan rurmus sebagai berikut:18 Tingkat imbal hasil = Deviden Per Lembar Saham Preferen



Harga Pasar Salah satu keuntungan yang paling dominan bagi pemilik saham preferen adalah pembayaran dividennya lebih diutamakan dibanding saham biasa. Oleh karena itu, orang-orang yang menyimpan uang dalam bentuk saham preferen memiliki perhitugnnan penerimaan dividen yang dapt diperkirakan dan prioritaskan.



Contoh soal. 19 Diketahui bahwa PT Mutiara Timur memiliki saham preferen denga nilai nominal Rp 1 Miliar, dan pembayaran dividen dilakukan setiap tahunnya sebesar Rp 150 juta. Harga pasar untuk saham PT Mutiara Timur adalah Rp 420 juta. Berdasarkan data tersebut kita dapat menghitung tingkat timbal hasil dari saham preferen PT Mutiara Timur sebagai berikut. Tingkat imbal hasil = Deviden per lembar saham preferen Harga pasar



Tingkat imbal hasil = 150.000.000 450.000.000 = 0,3571 = 35,71 % Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, tingkat imbal hasil yang diperoleh dari saham PT Mutiara Timur adalah 35,71 % Tingkat imbal hasil adalah rata-rata pengembalian investasi yang diperoleh dari suatu investasi yang ditanamkan. Bagi para investor,ukuran tingkat imbal hasil menjadi salah satu alasan dalam mendukung pengambilan keputusa, tentunya tidak mengesampingkan berbagai alasan keputusan lainnya. Penentuan bearnya tingkat imbal hasil dan nilai dari saham biasa lebih sulit dibandingkan dengan obligasi dan saha preferen, karena:20 1) Peramalan (forecasting) dari pendapatan, dividen dan harga saham diwaktu yang akan datang adalah sulit dilakukan; 2) Tidak seperti bunga dan dividen saham preferen,pendapatan dan dividen saham biasa diharapkan meningkat dan tetap konstan setiap tahunnya.







Keuntungan memiliki saham



Pihak yang memiliki saham akan memperoleh beberapa keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima. Keuntunga yang dimaksud adalah : 1.



Memperoleh dividen yang akan diberikan setiap akhir tahun.



2.



Memperoleh dlaba atas modal, yaitu keuntugnan pada saat saham yang dimiiki tersebut di jual kembali pada harga yang lebih tinggi.



3.



Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis saham biasa, seperti pada RUPS dan RUPSLB



4.



Dalam pengambilan kredit ke perbankan, jumlah kepemilikan saham yang dimiliki dapat dijadikan sebagai salah satu pendukung jaminan atau jaminan tambahan. Tujuannya adalah meyakinkan pihak penilai kredit dalam melihat kemampuan calon debitur.



Rumus yang dapat digunakan untuk mencari besarnya laba atas modal adalah: CG = Pit – Pit - 1 Pit – 1 Keterangan:







CG



=



laba atas modal



Pit



=



harga saham akhir periode



Pit-1



=



harga saham akhir periode sebelumnya



Menghitung Imbal Hasil yang Diharapkan Dari Saham Rumus untuk menghitung timbal hasil yang diharapkan (expected return) dari suatu saham adalah : r=



D1



+



P1 – P0



P0



P0



Keterangan : r



= Imbal hasil yang diharapka dari saham



D1



= Dividen tahun 1



P0



= Harga beli



P1



= Harga jual







Menghitung Nilai Buku Per Lembar Saham Rumus untuk menghitung nilai buku per lembar saham adalah: Nbp = Te Jsb Keterangan : Nbp



= Nilai buku per lembar saham



Te



= Total



Jsb



= Jumlah saham yang beredar



Contoh Soal: Diketahui bahawa nilai total ekuitas PT Murti Abadi adalah Rp 4.000.000.000,00 dan jumlah saham yang beredar sebanyak 15 lot. Dengan demikian, kta dapat melakukan perhitungan nilai buku per lembar saham PT Murti Abadi sebagai berikut : Nbp



= Te Jsb



Nbp



= 4.000.000.000 7.500



Nbp



= 533.333,3333



Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai buku per lembar saham PT Murti Abadi adalah Rp 533.333,3333 Catatan: 1 lot sama dengan 500 lembar saham 



Menghitung Pembayaran Dividen yang Tidak Teratur Dalam



kondisi



tertentu



perusahaan



terkadang



melakukan



pembayaran dividen yang tidak teratur setiap waktunya. Hal tersebut bukan karena disengaja, namun didasarkan pada berbagai alasan. Adapun rumus menghitung pembayran dividen yang tidak teratur adalah : P0 =



D



+



(1+K)2 Keterangan :



D (1+K)2



+…+



D∞ (1+K) ∞







P0



= Nilai intrinsik saham



D



= Dividen



K



= Tingkat diskonto



Earning Per Share Laba per lembar saham (earning per share – EPS) adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Van Horne dan Wachwicz, 25 mendefinisikan earning per share sebagai “ earning after ytaxes (EAT) devided by the number of common share outstanding”. Adapun rumus earning per share adalah: EPS = EAT Jsb Keterangan : EPS



= Laba per lembar saham



EAT



= Laba setelah pajak



Jsb



= Jumlah saham yang beredar



Contoh soal 1 PT Maharani Utama mencatatkan pada tahun 2007 memperoleh laba setelah pajak sebesar R 200.000.000,00 dan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sejumlah 200.000. berdasarkan rumus yang telah disebutkan, kita dapat melakukan perhitungan laba per lembar saham sebagai berikut: EPS



= 200.000.000 200.000



EPS



= 1.000



Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besarnya laba per lembar saham PT Maharani Utama adalah Rp 1.000,00 



Price Earning Ratio Bagi para investor semakin tinggi ilia rasio harga terhadap laba (price earning ratio – PER) maka pertumbuhan laba yang diharapkan



juga kan mengalami kenaikan. Dengan demikian, rasio harga terhadap laba adalah perbandingan antara harga pasar per lembar saham (market price pershare – MPS) dan laba per lembar saham (earning per share – EPS). Definisi PER menurut Van Horne dan Wachowicz adalah



26



“ the



market price pershare of a farm’s common stock devided by the most recent 12 months of earning per share”. Adapun rumus PER adalah sebagai berikut : PER = MPS EPS Keterangan : PER



= Rasio harga terhadap laba



MPS



= Harga pasar per lembar saham



EPS



= Laba per lembar saham



Contoh soal Pada saaat go public, PT Lengkung Pesifik menginginkan untuk memperoleh harga pasar per lembar sahamnya sebesar Rp 12.000,00 dan mengharapkan laba per lembar sahamnya adalah Rp 315,00. Berdasarkan rumus yang telah disebutkan, kita dapat menghitung besarnya PER sebagai berikut: PER



= 12.000 315



PER



= 38



Hasil perhitungan menunjukkan besarnya PER yan diperoleh PT Lengkung Paesifik adlah 38 kali.  Menghitung Return On Investment (ROI) Return On Investment – ROI atau imbal hasil atas investasi, di beberapa referensi lainnya juga ditulis dengan return on asset – ROA. ROA digunakan untuk melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian berupa keuntungan sesuai dengan yang diharapakan. Investasi tersebut sebenarnya sama



dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Rumus untuk menghitung ROI adalah: ROI =



EAT Total asset



Keterangan : ROI



= Imbal hasil atas investasi



EAT



= Laba setelah pajak



Total asset = Total harta Contoh soal Berdasarkan data pada enraca dan laporan laba rugi PT Jayabaya Utara, terlihat bahwa laba setelah pajak perusahaan tersebut berjumlah Rp 720,00 dan total asetnya dalah Rp 8.000,00. Dengan demikian, kita dapat menghitung ROI perusahaan tersebut sebagai berikut: ROI



= 720 8.000



ROI



= 0,09



Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh informasi bahawa ROI PT Jayabaya Utara adalah 0,09  Menghitung Return On Equity (ROE) Return On Equity – ROE disebut juga dengan imbal hasil atas ekuitas atau dalam referensi disebut sebgai rasio perputaran asset (total asset turnover). Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki agar mampu memberikan laba atas ekuitas. Adapun rumus untuk mencari besarnya ROE adalah : ROE =



EAT Total Modal



Keterangan : ROE



= Imbal hasil atas ekuitas



EAT



= Laba setelah pajak



Total Modal



= Total harta



Contoh soal Data dalam laporan keuangan pada tahun 2010 menyebutkan bahwa laba setelah pajak PT Gunung Bromo adalah Rp 1.256,00 dan total modalnya Rp 3.803,00. Berdasarkan informasi tersebut, kita dapat menghitung ROE PT Gunung Bromo sebagai berikut : ROE



= 1.256 3.803



ROE



= 0,33



Perhitungan yang dilakukan memberikan informasi bahwa ROE PT Gunung Bromo adalah 0,33.  Right Issue Right issue adalah kebijakan perusahaa untuk mencari tambahan dana dengan cara melakukan penjualan saham terbatas yang khusus diperuntukkan kepada pemegang saham lama. Jika pemeang saham lama tidak membelinya maka hak tersebut akan hilang. Right issue kan dibahas secara khusus pada lain dalam buku ini. 



Stock Split Stock split adalah kebijakan perusahaan untuk melakukan pemecahan saham karena dia nggap sudah terlalu tinggi.







Zero Growth Model dan Signaling Theory Zero growth model merupakan kondisi yang perlu dipahami oleh para investor secara hati-hati karena bagi investor, naik, turun, dan konstannya saham di pasar (market) akan memberikan sinyal(signal) positif dan negative. Apapun informasi yang terjadi dari kondisi saham suatu perusahaan selalu memebri efek bagi keputusan investor sebagai pihak yang menangkap sinyal tersebut. Konsep signaling theory disini menjadi sangat berperan. Signaling theory adalah teori yang membahas tentang naik turunnya harga saham di pasar, segingga akan memberi pengaruh terhadap keputusan investor.



Tanggapan para investor terhadap sinyal positif dan negative sangat memengaruhi kondisi pasar, mereka akan bereaksi dengan berbagai cara dalam menanggapi sinyal tersebut, seperti memburu saham yang dijual atau melakukan tindakan dalam bentuk tidak bereaksi dan menunggu (wait and see) perkembangan yang ada baru kemudian mengambil tindakna. Keputusan tersebut bukanlah hal salah, melainkan dilihat sebgai reaksi investor untuk menghindari timbulnya risiko yag lebih besar karena faktor pasar yang belum memberi keuntungan atau berpihak kepadanya. Rumus Zero growth model ini adalah bagian penyempurnaan dari rumus di atas, yatu : P0 =



D (1+K)1



D



+



+…+



(1+K)2



D (1+K) ∞



Rumus tersebut selanjutnya disederhanakan menjadi rumus Zero growth model sebagai berikut : P0



= D K



Keterangan : P0



= Nilai intrinsic saham



D



= Dividen konstan



K



= Suku bunga diskonto



Contoh soal PT Mahoni Pasifik Utama pada tahun 2007 mengumumkan akan membayar deviden konstan sebesar Rp 500.000.000,00 setiap tahunnya. Suku bunga diskonto per tahunnya ditetapkan sbesar 17%. Berdasarkan



data tersebut, maka kita dapat menghitung nilai intrinsic saham per lembar PT Mahoni Pasifik Utama sebgai berikut : P0



= D K



P0



= 500.000.000 0,175



P0



= 2.857.142.857



Hasil perhitungan menunjukkan besarnya nilai intrinsic saham per lembar saham PT Mahoni Pasifik Utama adlah sebesar Rp 2.857.142.857,00 



Gordon Growth Model Dalam perhitungan saham biasa, Myron J Gordon mengembangkan suatu formula yang biasa dikenal sebgai constant growth model. P0 = D 1 r–g Keterangan : P0



= Nilai dari saham biasa



D1



= Pendapatan deviden dalam satu tahun



r



= Tingkat imbal hasil yang di inginkan



g



= Pertumbuhsn ysng ditaksir adalah selalu konstan



D. Pembahasan dalam RUPS dan RUPSLB Secara umum, ada beberapa pembahasan yang dibicarakan dalam RUPS dan RUPSLB. Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihat pada Tabel 5.1



No



RUPS



RUPSLB



1



Pembagian dividen pada akhir Pergantian diereksi dan manajer secara



2



tahun kebijakan



3



ekspansi perusahaan Kebijakan penmabahan dana Adanya direksi atau salah satu manajer



untuk



tiba-tiba melakukan Penerbitan right issue



dengan cara menjual obligasi yang memegang posisi penting terlibat atau meminjam ke perbankan



dalam



tindak



criminal



sehingga



mampu memengaruhi harga saham, dalam artian nilai saham perusahaan 4



mengalami penurunan yang signifikan. Kebijakan perusahaan untuk Terjadi demonstrasi besar-besaran dari menambah utang pada tahu para buruh dan tidak ada penyelesaian depan



karena



perusahaan masalah



yang



konkret



sehingga



berniat untuk mengeluarkan berlaru-larut produk baru



A. Faktor yang Menyebabkan Naik dan Turunnya Harga Saham Berikut adalah beberapa kondisi dan situasi yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi harga suatu saham: a. Kondisi mikro dan makso ekonomi. b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk melakukan ekspansi (perluasa usaha), seperti membuka kantor cabang (branch office) dan kantor cabang pembantu (sub-branch office), baik yang akan dibuka di area domestic maupun luar negeri. c. Pergantian direksi secara tiba-tiba. d. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlbat tindak pidana dan kasusnya telah masuk ke pengadilan. e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penuruna setiap waktunya. f. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secra menyeluruh dan telah menyebabkan perusahaan ikut terlibat.



g. Efek psikologi pasar yang mampu menekan kondisi teknikal dalam jual beli saham. Investor yang mengharapkan laba atas modal biasanya akan bereaksi untuk membeli saham pada saat harganya rendah. Selanjutnya, ia akan menjual saham tersebut ketika harganya tinggi.  Alasan Perusahaan Menjual Saham Ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu perusahaan memutuskan untuk menrbitkan da menjual sahamnya. Alasan tersebut antara lain: a.



Kebutuhan dana dalam jumlah yang besar, sedangkan pihak perbankantidak mampu untuk membeerikan pinjaman karena berbagai alasan, seperti tingginya risiko yang akan dialami jika terjadi kemacetan.



b.



Keinginan perusahaan untuk mempublikasikan kinerja perusahaan secra lebih sistematis



c.



Menginginkan harga saham perusahaan terus naik dan terus diminati oleh konsumen secara luas, sehingga nantinya aka memberi efek kuat bagi perusahaan. Misalnya, ras percaya diri di kalangan manajemen preusahaan.



d.



Mampu memperkecil risiko yang timbul karena permasalahan risiko diselesaikan dengan pembagian dividen.



DAFTAR PUSTAKA Fahmi, Irham.2015. Manajemen Investasi Teori dan Soal Jawab Edisi 2. Jakarta Selatan : Selemba Empat