Makalah Bedside Monitor (Kep Kritis Temu 8) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPERAWATAN KRITIS “Bedside Monitor”



Oleh: Kelompok 1 A11-A



A.A Istri Meidina Cindy



(17.321.2657)



Dewa Ayu Agung Ari Dwijayanti



(17.321.2659)



Dewa Ayu Septianti Dewi



(17.321.2662)



I Made Wahyu Aditra



(17.321.2671)



Kadek Aristiani Putri



(17.321.2673)



Ni Komang Sri Wahyuni



(17.321.2687)



Ni Luh Dita Candra Aristya Dewi



(17.321.2689)



Ni Luh Kade Novita Wahyuningrum



(17.321.2691)



Ni Luh Putu Dewi Astuti



(17.321.2692)



Ni Made Anggi Febrianti



(17.321.2694)



Ni Putu Chandrawati



(17.321.2699)



Ni Putu Eva Pradnyayanti



(17.321.2700)



Pande Eka Sukma Karisma



(17.321.2706)



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI DENPASAR 2020



1



KATA PENGANTAR Om Swastyastu,



Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Bedside Monitor” ini tepat pada waktunya. Adapun makalah ini merupakan salah satu tugas dari Keperawatan Kritis. Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghar ga i bantuan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku-buku dan beberapa sumber lainnya sehingga tugas ini bias terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat memotivasi saya agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.



Om Santih, Santih, Santih Om



Denpasar, 12 Oktober 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI



COVER KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii BAB I (PENDAHULUAN) 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2 1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2 BAB II (PEMBAHASAN) 2.1 Bedside Monitor ............................................................................................... 3 2.1.1



Definisi Bedside Monitor .................................................................... 3



2.1.2



Fungsi Bedside Monitor ...................................................................... 4



2.1.3



Jenis-Jenis Bedside Monitor................................................................ 4



2.1.4



Kelebihan dan Kelemahan Bedside Monitor ...................................... 5



2.1.5



Parameter Bedside Monitor................................................................. 5



2.1.6



Prinsip Kerja Bedside Monitor............................................................ 7



2.1.7



Standar Operasional Prosedur (SOP) Bedside Monitor ...................... 8



BAB III (PENUTUP) 3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 12 3.2 Saran ............................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin meningkat terutama di bidang ilmu elektronika. Dengan adanya ditemukan sensor-sensor yang bisa digunakan untuk mengamati dan mengindera besaran-besaran fisis yang ada di lingkungan seperti: temperatur, kelembapan, tekanan, dan lain-la in. Dengan adanya sensor-sensor yang bisa mengindera besaran fisis tersebut, tak jarang pula dalam dunia kesehatan banyak diperlukan sensor-sensor yang digunakan untuk mengindera kondisi tubuh manusia seperti denyut jantung, sinyal otak, serta temperatur tubuh manusia. Kondisi seperti ini membuat kita semakin mudah untuk melakukan sesuatu di bidang medis dan membantu untuk memodernisasikan sistem medis. Jantung, Infus, dan suhu tubuh adalah sesuatu yang sensitif sehingga untuk monitoringnya harus dilakukan secara berkala.



Terutama



pasien



dengan



penanganan



intensif



perlu



adanya



pengawasan dengan memonitoring kondisi pasien. Salah satu penanganan yang harus dilakukan pada pasien intensif yaitu memantau kondisi fisiologis pasien atau disebut juga tanda-tanda vital pasien yang meliputi detak jantung, respirasi, tekanan darah, dan suhu tubuh. Selain tanda-tanda vital tersebut, pembukaan mata, respon gerakan, dan respon suara juga diperhatikan



guna



menghitung



tingkat



kesadaran pasien koma.



Pemantauan tanda-tanda vital dilakukan dengan memasangkan alat-alat pendeteksi berupa sensor yang kemudian hasil pemantauan akan ditampilka n pada monitor pasien (Bedside Monitor) yang diletakkan di dekat pasien. Bedside Monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa jantung secara terus menerus. Dilihat dari keadaan pasien dalam penanganan intesif perlu dilakukannya pemantuan menggunakan bedside monitor yang dimana tujuan dari pamasangan alat bedside monitor ini dapat membatu mempermudah pemantuan kondisi pasien.



1



1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pemantauan pasien kritis dengan menggunakan bedside monitor?



1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk menyelesaikan tugas keperawatan kritis 2. Untuk mengetahui dan memahami pemantauan pasien kritis dengan menggunakan bedside monitor



1.4 Manfaat Penulisan 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pemantauan pasien kritis dengan menggunakan bedside monitor



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Konsep Bedside Monitor 2.1.1 Definisi Bedside Monitor Bedside monitor merupakan suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien secara kontinu atau berkelanjutan. Bedside monitor digunakan untuk mengetahui kondisi fisiologis pasien, monitor ini biasa digunakan pada pasien di ruang ICU atau ruang rawat intens if lainnya. Bedside monitor ini bertujuan untuk memantau vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur secara terus menerus. Pasien monitor ini menampilkan parameter-parameter yang dibutuhkan dokter untuk mengecek keadaan pasien selama 24 jam penuh secara real-time. preamplifier,



Komponen



alat



dari bedside



monitor,



yaitu:



modul electrode dan pasien kabel, parameter sesuai



kebutuhan, dan monitor.



Gambar 1. Bedside Monitor



Pemakaian dan penggunaan bedside monitor ini biasanya digunakan di Rumah Sakit yang kebanyakan memakai patient monitor vital sign dan 5 parameter adalah diruangan ICU, UGD, ruang-ruang perawatan, dan beberapa ruang operasi. Sedangkan untuk pasien monitor yang 7 parameter biasanya pemakaian dilakukan di ruang operasi. Bedside monitor diharapkan dapat membantu mengetahui kondisi terkini pasien sehingga tim medis dapat memantau dan memberikan tindakan cepat apabila terjadinya penurunan tanda-tanda vital. 3



2.1.2 Fungsi Bedside Monitor Bedside monitor berfungsi memonitor vital sign pasien yang terdiri dari deta jantung, tekanan darah temperature bentuk pulsa jantuk secara terus menerus. Adapun fungsi dari masing- masing bagian dari bedside monitor : 1. LCD Display Berfungsi



menghasilkan



gambar



bagi



tampilan



sinyal-sinya l



hasilpengukuran yang telah diolah dan didapatkan darimain processor board. 2. Main Prosessor Board Berfungsi untuk afirmaware programed microcomputer,



system



tinggi,interface, pada rangkainan lainnya seperti display monitor, speaker front-end dan keyboard, alaram, recorder serta interface pada keuaran 3. Keypad Board Berfungsi untuk mengetik dan mengisi data-data paisen yang sedang diperiksa dan memberikan perintah-perintah untuk program yang akan dilakukan. 4. Main conector board Pada bagian ini memiliki 3 fungsi yaitu ECG/ defib syn, unity auxiliary port dan docking port.



2.1.3 Jenis-Jenis Bedside Monitor Bedside monitor memiliki terbagi dalam beberapa jenis. Jenis-jenis bedside monitor, diantaranya: a. Vital Sign Patient Monitor Bedside monitor ini bersifat pemeriksaan stándar, yaitu pemeriksaan ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam darah / saturasi darah / SpO2.



4



b. 5 Parameters Patient Monitor Bedside monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah SpO2, dan Temperatur. c. 7 Parameters Patient Monitor Bedside monitor 7 parameter ini biasanya dipakai diruanga n operasi, karena ada satu parameter tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu “ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NIBP , kadar oksigen dalam darah SpO2, temperatur, dan sebagai tambahan adalah IBP (Invasive Blood Pressure). Pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah langsung, EtCo2 yaitu pengukuran kadar karbondioksida dari sistem pernafasan pasien.



2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Bedside Monitor Alat bedside monitor juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari alat ini, yaitu dapat memberikan informasi yang akurat dan lengkap terkait kondisi fisiologis pasien yang dirawat di ruang intensif, alat dapat digunakan dengan mudah, dan sistem penilaian dari alat ini yaitu dalam periode waktu real-time atau terus menerus. Sedangkan kekurangan dari alat ini, yaitu jika pasien bergerak akan membuat sinyal ECG menjadi noise atau dapat memperbesar nilai eror pada sistem bedside monitor, apabila adanya perbedaan sensor finger pada pemasangan bedside monitor akan mempengaruhi hasil bacaan di layar monitor, dan pemasangan suhu harus tepat pada aksila pasien. Apabila tidak dilakukan dengan tepat, maka akan mempengaruhi hasil bacaan di layar monitor.



2.1.5 Parameter Bedside Monitor Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui pasien monitor. Jika kita ketahui ada sebuah pasien monitor dengan 5 parameter, maka yang dimaksud dari lima parameter tersebut adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan oleh



5



pasien monitor tersebut. Didalam istilah pasien monitor kita mengetahui beberapa parameter yang diperiksa, parameter itu antara lain adalah: a. EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG ini juga termasuk pemeriksaan "Heart Rate" atau detak jantung pasien dalam satu menit, serta memberikan gambaran terkait ritme denyut jantung, laju denyut jantung, serta kekuatan dan timing sinyal listrik saat melewati masing- masing bagian jantung, b. Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit. Bagian ini membantu mengetahui keadaan napas pasien apakah dalam keadaan teratur atau tidak. Dan secara tidak langsung dapat mengetahui keadaan paru-paru pasien apakah ruang udara di paruparu berfungsi dengan baik atau tidak c. Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah, serta Capnography yang melibatkan pengecekan CO2 yang disebut dengan EtCO2 atau end-tidal carbon dioxide concentration. Bagian ini berhubungan erat dengan bagian respirasi. d. Neurological Monitoring merupakan parameter seperti Tekanan Intrakranial atau tekanan yang terdapat di dalam tengkorak kepala. Dan juga ada beberapa patient monitor yang khusus untuk mengecek Brain



waves atau gelombang



otak (electroencephalography),



konsentrasi gas anestesi dan lainnya. Parameter tersebut biasanya termasuk dalam alat-alat anestesi. e. Tensi/NIBP



(Non



Invasive



Blood



Pressure)/Pemeriksaan



tekanan darah secara non-invasiv, tekanan darah normal dewasa adalah 120/80. Angka 120 menunjukkan tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. f. IBP (Invasive Blood Pressure), merupakan parameter pemeriksaan darah secara invasive atau dari pembuluh darahnya langsung dengan cara menusukkan jarum kanula pada arteri yang tepat. Keuntunga n dari parameter ini yaitu dapat memantau tekanan darah pasien detak demi detak.



6



g. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.



2.1.6 Prinsip Kerja Bedside Monitor Dalam penggunaan bedside monitor pada pasien, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu prinsip kerja dari bedside monitor.



Gambar 2. Blok Diagram Bedside Monitor



Adapun prinsip kerja dari bedside monitor, yaitu: a) Power Supplyboard 1. Penyearah dan filter input tegangan AC 2. Penstabil dan menghasilkan tegangan DC untuk semua rangkaian 3. Baterai charger 4. Menghasilkan perintah power fail ke main board 5. Memilih ON/OFF DC powersupply dari front panel 6. Mematikan DC powersupply, jika terjadi kerusakan pada power b) LCD Display Menghasilkan gambar bagi tampilan sinyal-sinyal hasil pengukuran yang telah diolah dan didapatkan dari main prossesor board. c) Backligth Tampilan bagi belakang layar dua tegangan anoda (200 v dan 6 KV), heater current control grid voltage, arus katoda. d) Main Prosessor Board Fungsinya untuk a firmware programed micro computer, system timing, interface, pada rangkaian lainnya seperti display monitor,



7



spiker front-end dan keyboard, alarm, recorder serta interface pada keluaran dan mini recorder. e) Keypad Fungsinya keyboard adalah untuk mengetik dan mengisi data-data pasien yang sedang diperiksa dan memberikan perintah-perinta h untuk melakukan program yang akan dilakukan. f) Main Connector Board Terdiri dari 3 fungsi blok : ECG/ Defibsyn, Unity, Auxilary port, Expansion and docking port. Auxilary parameter board dibagi dalam 3 daerah operasi utama : 1. Input channel (2 pressure dan 2 temperatur) 2. Control dan A/D conversion dari front panel dan semua input channel 3. Pressure, temperature,



ECG, peripheral pulse dan



respiration



2.1.7 Standar Operasional Prosedur (SOP) Bedside Monitor Dalam penggunaan bedside monitor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh tenaga medis, yaitu standar operasional prosedur dari pemasangan bedside monitor. Pemasangan bedside monitor harus sesuai dengan standar yang telah diterapkan dan dapat dilakukan oleh tenaga medis yang memiliki skill khusus sehingga alat ini dapat berfungs i dengan baik dan tidak memperparah kondisi pasien. Standar operasional prosedur dari bedside monitor, ialah: 1. Persyaratan a. SDM, terkini terlatih b. Peralatan kerja lengkap c. Dokumen teknisi penyerta lengkap d. Bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu tersedia e. Mekanisme kerja jelas 2. Persiapan a. Siapkan perintah kerja



8



b. Siapkan formulir laporan kerja c. Siapkan dokumentasi teknis penyerta : - Service manual - Wiring diagram d. Siapkan peralatan kerja : - Toolset current - Leakage Current Meter - Multimeter digital - Thermometer - ECG Phantom - NIBP Phantom - SaO2 Phantom - Stopwatch Elektronik e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu: - Cairan pembersih - Lampu indikator - Kuas - Kain lap/kertas tissue - Pasta/jelly - Kertas rekam f. Pemberitahuan kepada user 3. Pelaksanaan a. Cek kondisi fisik dan bersihkan seluruh bagian alat b. Cek standar 1mV (untuk pulsa EKG) c. Cek kecepatan pada posisi 5mm/sec d. Cek lead selector ( hasil rekaman sesuai dengan lead yang dipilih) e. Cek fungsi filter, ganti bila perlu f. Cek fungsi NIBP & IBP, perbaikan bila perlu g. Cek fungsi temperature, perbaikan bila perlu h. Cek fungsi SaO2, perbaiki bila perlu i. Cek fungsi indikator, perbaiki bila perlu



9



j. Cek fungsi-fungsi kontras gambar, brightness, colour k. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat l. Lakukan pengukuran arus bocor m. Lakukan uji kinerja alat 4. Pencatatan a. Isi kartu pemeliharaan alat b. Isi formulir laporan kerja c. User menandatangani laporan kerja dan alat diserahkan kembali pada user 5. Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta a. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan b. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta c. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ke tempat semula 6. Pelaporan Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas



Indikasi pemasangan pasien monitor/beside monitor adalah pasien dengan krisis atau kegagalan pada beberapa sistem, yaitu: sistem pernapasan, sistem hemodinamik, sistem syaraf pusat, sistem endokrin dan metabolik, overdosis obat, reaksi obat dan keracunan, sistem pembekuan darah, dan infeksi berat. Cara pengoperasian pasien monitor/bedside monitor: 1.



Lepaskan penutup debu



2.



Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan



3.



Hubungkan alat ke terminal listrik (terminal pembumian)



4.



Hubungkan alat ke catu daya



5.



Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF



6.



Set rentang nilai (range) untuk temperature, pulse dan alarm



7.



Perhatikan protap pelayanan



8.



Beritahukan sien mengenai tindakan yang akan dilakukan



10



9.



Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode kepasien dan pastikan sudah terhubung dengan baik



10. Lakukan monitoring 11. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave, pulse, temperature, saturasi oksigen dan NiBP



Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF: 1.



Lepaskan hubungan alat dari catu daya



2.



Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian



3.



Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan



4.



Pastikan bahwa bedside monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan lagi



5.



Pasang penutup debu



6.



Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bedside monitor merupakan suatu alat yang digunakan untuk memonitor vital sign pasien secara kontinu atau berkelanjutan. Bedside monitor digunaka n untuk mengetahui kondisi fisiologis pasien, monitor ini biasa digunakan pada pasien di ruang ICU atau ruang rawat intensif lainnya. Bedside monitor ini bertujuan untuk memantau vital sign pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperatur secara terus menerus. Parameter yang terdapat dalam bedside monitor, yaitu ECG, respirasi, temperature, NIBP, Saturasi darah, IBP, dan neurogical monitoring. Kelebihan dari alat ini, yaitu dapat memberikan informas i yang akurat dan lengkap terkait kondisi fisiologis pasien yang dirawat di ruang intensif, dan kekurangannya yaitu jika pasien bergerak akan membuat sinyal ECG menjadi noise atau dapat memperbesar nilai eror pada sistem bedside monitor, apabila adanya perbedaan sensor finger pada pemasangan bedside monitor akan mempengaruhi hasil bacaan di layar monitor.



Penggunaan alat ini harus



berdasarkan prinsip kerja dan standar operasional prosedur sehingga proses monitoring kondisi pasien dapat dilakukan secara maksimal.



3.2 Saran Dengan terselesaikannya makalah ini penulis berharap, pembaca maupun penulis dapat menambah wawasan dan materi bedside monitor ini dapat diaplikasikan dalam melakukan pemantauan terhadap pasien dengan kondisi kritis khususnya di ruang rawat intensif.



12



DAFTAR PUSTAKA Amran,



Rita. 2015. Bedside Monitor. Tersedia pada https://id.scribd.com/doc/214622711/Bedside_Monitor diakses pada 12 Oktober 2020



Budi, Arif Wahyu Setyo.Buku Keperawatan Kritis.2019.UMY Press:Yogyakarta Dyas. 2016. Pengenalan Alat Bedside Patient Monitor (Vital Sign Monitor). Tersedia pada https://id.scribd.com/doc/248363605/2-Pengenala nAlat-Bedside-Patient-Monitor-Vital-Sign-Monitor diakses pada 12 Oktober 2020 Farina,



Dyna. 2015. Pasien monitor. Tersedia pada https://www.academia.edu/6305928/PASIEN_MONITORING diakses pada tanggal 12 Oktober 2020



Morton, Patricia Gonce dkk. 2012. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik (Volume 2) (Edisi 8). Jakarta : EGC. NN. TT. Diakses melalui http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/24872 diakses pada 12 Oktober 2020 Skolastika,



Juita. 2015. Bedside Monitor. Tersedia https://www.academia.edu/16153117/TUGAS_DIAGNOSTIK



pada



Stillwell, Susan B. 2011. Pedoman Keperawatan Kritis. Jakarta : EGC .



13