Makalah Bekam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TERAPI KOMPLEMENTER TERAPI BEKAM



Dosen Pengampuh : Aripin S.Kep.Ns., M.Kes



Kelompok 3 Disusun Oleh: Muhammad Habibunnajar



(14.401.17.060)



Nafi’ah Darmawati



(14.401.17.062)



Nelin Rosa



(14.401.17.063)



Nike Alistina



(14.401.17.064)



Nur Inayah



(14.401.17.065)



PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA 2018



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Terapi Bekam” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan. Kami juga berterima kasih kepada: 1. Anis Yuliastutik, S.Kep.Ns., M.Kes selaku Direktur Akademi Kesehatan Rustida. 2. Aripin S.Kep.Ns., M.Kes Wakil Direktur Akademi Kesehatan Rustida sekaligus dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Komplementer. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan maklah yang akan kami buat di masa yang akan datang.



Krikilan, 09 September 2018



Penyusun



DAFTAR ISI



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi bekam merupakan penyembuhan berbagai penyakit yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Bekam adalah metode terapi klasik yang kini kembali muncul dan menjadi tren. Pelatihan bekam dan prakteknya menarik minat banyak dokter setelah kajian-kajian ilmiah diberbagai negara didunia membuktikan efektifitas metode terapi klasik ini dalam mengobati dan memperingan berbagai keluhan penyakit. (Murtadlo, 2005) Bangsa Yunani kuno juga pernah menggambarkan cara pengobatan ini. Cara pengobatan yang sama juga marak di kalangan bangsa Arab kemudian Rasulullah SAW mengakui dan menetapkan bagi kaum muslimin. Prinsip ilmiah dari bekam adalah membuang toksindan sel-sel darah yang rusak akibat pengaruh radikal bebas serta merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah baru yang vital. Selain itu manfaat bekam bagi kesehatan yang menonjol adalah memberi efek detoksifikasi. Dalam pemeriksaan laboratorium ditemukan bahwa darah hasil pembekaman terdiri dari sel-sel darah yang bentuknya abnormal dan banyak yang merupakan darah rusak. (Kasmui, 2000)



B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi terapi bekam ? 2. Bagaimana cara melakukan terapi bekam ? 3. Apa manfaat terapi bekam ? 4. Apa efek terapi bekam ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah terpai bekam 2. Untuk mengtahui prinsip kerja terapi bekam 3. Untuk mengetahui titik refleksi bekam 4. Untuk mengetahui jenis-jenis terapi bekam D. Manfaat 1. Bagi penulis Mendapatkan pengetahuan yang lebih luas mengenai teknik bekam, dan bisa menerapkan apa yang telah dituangkan dalam makalah ini. 2. Bagi pembaca Mampu menambah wawasabagain tentang teknik Bekam, serta dapat mengambil sisi positif dari makalah ini. 3. Bagi institusi Dapat menambah referensi dan wawasan untuk generasi berikutnya.



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Definisi Teknik bekam adalah teknik pengobatan penyakit yang sudah ada sejak ribuan tahun silam. Orang yang rutin melakukan bekam diyakini akan sembuh dari berbagai penyakit. Bekam adalah metode pengobatan kuno yang sudah dipakai sejak zaman Yunani Kuno dan disebutkan dalam catatan medis Sanskerta ribuan tahun lalu. Bekam juga dipakai oleh ilmuwan kedokteran Ibnu Sina. Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-Qaanum mengungkapkan diperintahkan untuk tidak berbekam diawal bulan karena cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena itu disarankan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya karena bertambahnya cahya dibulan. (Murtadlo, 2005) Pada zaman Cina kunomseorang herbalis Ge Hong (281-341 M ) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”. Dalam melakukan teknik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.



2.2 Prinsip Kerja Terapi Bekam 1. Cara Kerja Bekam/Totok Darah/Pembuangan Darah yang mengendap untuk mengobati penyakit medis. Pengobatan bekam atau dalam bahasa arab disebut “Hijamah” itu berarti torehan darah/pembuangan darah oxident yang berada dibawah kulit dan diatas daging yang dalamnya 0,4 mm warnanya hitam kental dan tidak beraroma amis yang menyumbat aliran darah segar ke organ-organ tertentu sehingga akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Orang yang sehat pun akan mengalami penumpukan darah beku yang mengandung toxin (zat beracun) berupa darah hitam kental dan tidak beraroma amis dan merupakan radial bebas yang bisa membahayakan tubuh manusia. Radial bebas (oxident) itu adalah molekul yang kehilangan elektron sehingga sistem kerja molekul itu tidak stabil dan bahkan megambil elektron dari molekulmolekul lain yang tedapat di dalam tubuh manusia. (Muhammad, 1998) Faktor yang memicu munculnya radial bebas (oxident) adalah faktor intern yang berupa ketidakseimbangan metabolisme tubuh manusia dan faktor ekstern seperti asap rokok, hasil penyinaran Ultra Violet, polusi udara, zat kimia yang terkandung dalam makanan dan minuman dll. Penyakit yang diakibatkan oleh radial bebas itu bisa berupa penyakit berat dan kronis seperti kanker, liver, diabetes, asam urat, kolesterol tinggi, tekanan darah kotor tinggi, asma, pengeroposan tulang (osteoporosis), struk, gangguan seksual. Oleh karena itu radial bebas harus dibasmi secara berkala dan berulang dengan cara berbekam, sebab apabila terjadi penumpukan yang berlebih akan berakibat fatal bagi manusia, berbekam juga dapat membantu memacu pembentukan sistem imunitas tubuh manusia yang maksimal. (Murtadlo, 2005) 2. Sistem Kerja Bekam/Totok Darah/pembuangan darah mengendap untuk mengobati penyakit non-medis. Di dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan dan digambarkan sistim kerjanya jin dan syetan untuk menggoda dan mencelakakan manusia melalui jalan peredaran darah manusia di bawah kulit dan diatas daging terutama lewat peredaran darah yang di hasilkan dari makanan dan minuman haram yang di konsumsi manusia sehingga jin dan syetan itu bisa berbuat apa saja melalui darah manusia untuk mencelakakan dan menggoda manusia tersebut, dan tidak menutup kemungkinan orang yang terkena penyakit jantung, homo seksual, gangguan depresi, stroke, kanker, liver dll di sebabkan oleh ulah jin dan syetan yang berasal dari sekeliling maupun yang berasal



dari kiriman (santet, sihir, guna-guna dsb) yang bertujuan agar konsentrasi manusia menjadi kacau dalam melaksanakan ibadahnya dan didalam hidupnya, oleh karena itu dengan adanya metode pengobatan bekam yang di anjurkan oleh Rosulullah SAW maka jin dan syetan akan kehilangan kendaraannya dalam menggoda dan mencelakakan manusia dan menjadikan mereka sangat kepayahan dalam melaksanakan aksi jahatnya, ibarat orang yang sudah terbiasa pergi memakai kendaraan lalu tiba-tiba kendaraan itu hilang maka orang tersebut dengan sendirinya akan terkurangi atau terbatasi ruang geraknya dalam beraktifitas. Kemudian orang yang sudah dibekam dan dibuang darah kotornya maka di dalam dirinya secara otomatis akan muncul rasa optimisme yang tinggi tang di dasari oleh fikiran yang jernih dan hati yang tenang. (Kasmui, 2000) 3. Teknik Terapi Bekam (Pembuangan Darah Kotor) Menurut Rosulullah SAW Adapun tehnik bekam yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu meniru kerjanya sundutan lebah madu dimana beliau mengatakan bahwa didalam lebah dan madu mengandung anak 1000 obat penyembuh, teknik bekam juga meniru gigitan lintah yang menghisap darah manusia sundutan lebah madu dan gigitan lintah itu memiliki kedalaman 0,4 mm, oleh sebab itu teknik metode bekam harus di pelajari dengan sungguh-sungguh dan harus benar sebab jika torehan darah dari bekam itu ukurannya lebih dalam dari 0,4 mm maka akan berakibat buruk bagi tubuh karena darah yang di keluarkan merupakan darah segar bukan darah beku (oxident) dan torehan darah /bedah minor dalam terapi bekam di lakukan pada titik-titik tertentu di bagian tubuh si pasien, setelah itu baru di kop (sedot) selama 10-15 menit maka akan keluar darah beku (oxident) yang hitam dan kental dan tidak beraroma amis, darah ini merupakan darah beracun yang selama ini membuat tubuh kita tidak setabil. (Kasmui, 2000)



2.3 Titik Refleksi Bekam 1. Di bagi atas kepala (ummu mughits), caranya dengan mencukur rambut pada bagian yang akan di bekam. Bekam di kepala sangat efektif untuk terapi penyakit migrain, vertigo, sakit kepala menahun, darah tinggi, stroke, suka mengantuk, sakit gigi, sakit mata, melancarkan peredaran darah, perbaikan sistim kekebalan tubuh, dan lain-lain. (Muhammad, 1998)



2. Di sekitar urat leher (al akhda’iin), titik ini untuk mengobati penyakit seperti: sakit kepala, wajah, kedua telinga, mata, polip (hidung) dan tenggorokan, gigi seri lidah, kanker darah, melancarkan peredaran darah. 3. Di bawah kepala (An Naqrah), sekitar empat jari di bawah (tulang tengkorak paling bawah), bermanfaat menyembuhkan radang mata (pada anak-anak), tumor pada telinga, berat kepala, bintik-bintik di wajah, jerawat. (Kasmui, 2000) 4. Daerah antara dua pundak ( Al Kaahil), merupakan titik paling sentral untuk mengatasi berbagai macam penyakit. 5. Daerah sekitar pundak kiri dan kanan (Naa’is), yaitu daging lembut di pundak yang tegang ketika merasa takut. Bekam pada titik ini dapat bermanfaat untuk menetralisir keracunan dan penyakit liver. 6. Daerah punggung (di bawah tulang belikat), bekam di daerah ini banyak memiliki keistimewaan dan khasiatnya. 7. Daerah punggung bagian bawah dan tulang ekor untuk penyakit pegal/nyeri di pinggang dan wasir. 8. Pangkal telapak kaki (Iltiwa’ – di bawah mata kaki) untuk penyakit nyeri di kaki, asam urat, kaku, dan pegal-pegal. 9. Di tempat-tempat yang di rasakan sakit. (Muhammad, 1998)



2.4 Jenis-jenis Terapi Bekam 1. Terapi Basah (Damawiyah) Jenis bekam basah adalah bekam yang di alkukan oleh nabi, maka dari itu di sebut sunnah nabi. Disini permukaan kulit di sedot terlebih dahulu, lalu di lukai atau di sayat menggunakan lancet( jarum yang tajam) atau pisau bedah kemudian di



sekitarnya di sedot kembali untuk mengeluarkan darah yang berisi sisa-sisa Toksid dari dalam tubuh. Setiap sedotan di biarkan 2-3 menit kemudian di buang kotorannyan dengan cara di tempatkan pada cawan atau tempat sampah khusus. Maksimal sedotan tidak lebih dari 7 kali. Darah yang mengandung Toksid warna hitam pekat seperti jeli atau berbuih. Jarak waktu pengulangan bekam di tempat yang sama adalah 2-3 minggu. Bekas luka insyaallah akan hilang dalam 2-3 hari jika diurut dengan minyak Habbatussaudah atau minyak Zaitun atau minyak But-But dan bekasnya tidak terkena air selama 3-4 jam setelah berbekam. (Kasmui, 2000) 2. Bekam Kering (Jaafah) Bekam jenis ini adalah pengembangan dari Bekam basah. Bekam kering bermanfaat untuk membuang angin serta melegakan sakit secara emergenci tanpa melukai kulit. Dapat melemaskan otot-otot yang kaku. Disini pengekopan hanya di lakukan satu kali selama 15-20 menit. Setelah selesai baru di oleskan lagi minyak untuk mempercepat menghilangkan lebam bekas bekam kering tersebut.



2.5 Tata Cara Terapi Bekam 1. Bekam Basah Metode pembekaman ini merupakan metode pengeluaran darah statis atau darah kotor yang dapat membahayakan tubuh jika tidak dikeluarkan. (Muhammad, 1998) Cara Bekam Basah : a. Lakukan Pemijatan/Urut Seluruh Tubuh dengan minyak Habbats atau But-but atau Zaitun selama 5-10 menit, agar peredaran darah menjadi lancar dan pengeluaran toksid menjadi optimal. b. Hisap/Vacum dengan gelas kaca pada permukaan kulit yang sudah diitentukan titik-titiknya. 3-5nkali pompa, biarkan selama 3-5 menit untuk memebrikan kekebalan pada kulit saat dilakukan penyayatan. c. Kemudian lepas gelas kaca tersebut, basuh kulit dengan alkohol atau betadine untuk membersihkan permukaan kulit yang akan dibekam dari kuman, lakukan penyayatan dengan lancet/jarum/pisau bedah, sayatan disesuaikan dengan diameter/lingkaran gelas tersebut, lalu hisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk menyedot darah kotor. Hisap/vacuum sebanyak 3-5 kali pompa (disesuaikan dengan ketahanan pasien) dan biarkan selama 3-5 menit. (Murtadlo, 2005)



d. Buang darah yang kotor (pada cawan yang telah disiapkan), kemudian lakukan pembekaman lagi pada tempat yang sama, biarkan 2-3 menit, lakukan hal ini sampai 3 kali dan maksimal 5 kali jika pada kondisi pasien tertentu bisa sampai maksimal 7 kali. e. Setelah selesai bekas bekaman diberi Anti Septik/Minyak But-but, agar tidak terjadi infeksi dan luka cepat sembuh. f. Pembekaman dapat dilakukan tiap hari pada titik-titik yang berbeda-beda dan berikan jangka waktu 2-3 pekan untuk titik yang sama, atau 4 pekan sekali melakukan pembekaman. g. Sebaiknya dilakukan diagnosa sebelum pembekaman agar dicapai suatu ketepatan dalm pengobatan dan tidak membahayakan pasien. 2. Bekam kering Metode ini hanya dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri dan melenturkan otot-otot pada punggung dan badan bagian belakang, tindakan ini dilakukan untuk penyakit ringan. (Kasmui, 2000) Cara Bekam Kering : a. Massage/urut seluruh badan bagian belakang dengan minyak Butbut/Zaitun/Minyak Habbatssauda selama 5 menit. b. Hisap/Vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit dan pada titik yang sudah ditentukan. Hal ini sebaiknya dilakukan 3-5 kali pompa dan biarkan selama 10-15 menit. c. Lepaskan gelas kaca tersebut dan urut kembali bekas bekaman dengan menggunakan minyak selama 2-3 menit. 3. Bekam seluncur/Meluncur Metode ini sebagai ganti kerokan yang dapat membahayakan kulit karena dapat merusak pori-pori. Tindakan ini bermanfaat untuk membuang angin pada tubuh, melemaskan otot-otot dan melancarkan peredaran darah. (Murtadlo, 2005) Cara Bekam Seluncur : a. Urut seluruh badan bagian belakang dengan menggunakan minyak secukupnya sebagai pelemasan. b. Hisap/Vacuum dengan gelas kaca pada permukaan kulit 1-3 kali pompa, kemudian gerakkan gelas kaca tersebut dari arah bawah ke atas ke bawah dengan perlahan sampai nampak warna kemerahan, hal ini cukup dilakukan 2-3 menit.



c. Lepas gelas kaca tersebut dan urut kembali dengan minyak selama 2-3 menit. 4. Bekam Tarik Metode ini hanya untuk menghilangkan rasa nyeri dan penat di bagian dahi, kening dan bagian yang pegal-pegal. Caranya : dengan menyedotkan gelas kaca secukupnya di dahi/bagian yang pegal kemudian ditarik berulang-ulang sampai kulit menjadi kemerahan. (Muhammad, 1998)



2.6 Usia-usia Pasien Bekam Di kalangan berbagai usia dapat melakukan bekam kecuali pada anak harus minimal 10 tahun setelah anak mendapat vaksin. 2.7 Manfaat Terapi Bekam 1. Manfaat Bekam Di Kepala Seperti yang telah di jelaskan, bekam di kepala adalah pengobatan yang sangat luar biasa. Berikut ini adalah manfaat bekam di kepala yang dapat di peroleh: (Murtadlo, 2005) 



Mengobati migrain







Menyembuhkan penyakit stroke







Mengobati penyakit pusing







Menurunkan darah tinggi atau menormalkan hipertensi







Menyembuhkan parkinson







Menyembuhkan vertigo







Mengobati vertigo







Mengobati jerawat







Mengobati gangguan sihir







Mengobati sakit gigi







Mengobati masalah mata, hidung dan telinga







Mencerdaskan otak dan meningkatkan daya ingat



2. Manfaat Bekam Untuk Jantung Secara umum, bekam ini bermanfaat bagi kesehatan yaitu untuk mengeluarkan darah kotor atau darah yang telah terkontaminasi oleh racun. Setelah melakukan bekam maka peredaran darah dapat berjalan kembali. Selain itu, manfaat bekam untuk jantung yaitu dapat menyehatkan jantung. Sesuai



dengan manfaat lain bekam yaitu dapat memperbaiki fungsi organ tubuh, yaitu dengan memperbaiki jaringan atau sel tubuh yang rusak hingga kembali normal. Manfaat lain dari bekam bagi kesehatan yaitu menambah antibodi tubuh yaitu membunuh kuman penyebab penyakit. (Muhammad, 1998) 3. Manfaat bekam untuk wajah Bekam wajah juga banyak dilakukan, manfaat bekam wajah diantaranya yaitu untuk mengangkat bakteri yang ada di wajah, mencegah tumbuhnya jerawat serta menyehatkan kulit wajah karena peredaran darah di wajah dan dan sekitarnya lancar.dengan melakukan bekam di wajah, maka anda dapat memiliki kulit cerah, sehat dan berseri serta bekas bebas dari jerawat yang menganggu. Bekam dangat baik untuk menyembuhkan berbagai penyakit, tidak terkecuali untuk memperoleh wajah cantik dan berseri. (Muhammad, 1998)



2.8 Efek Samping Terapi Bekam 1. Kondisi tubuh menjadi lemah Efek samping bekam yang pertama adalah membuat pasien yang telah menjalani pengobatan ini menjadi lemah, hal ini akan diperparah bila pasien sebelum dibekam dalm kondisi kelaparan, jadi untuk menghindari efek samping ini jangan lupa makan sebelum menjalani terapi ini. (Kasmui, 2000) 2. Tertular penyakit Efek samping bekam selanjutnya adalah dapat menyebarkan berbagai penyakit menular, hal ini dapat terjadi jika alat yang digunakan tidak dalam keadaan steril, jadi sebelum dibekam pastikan alat yang digunakan benar-benar alat yang steril. 3. Meninggalkan bekas Terapi bekam akan meninggalkan bekas pada kulit, lebab berwarna merah muda., ungu hitam namun kondisi ini biasanya akan hilang dalam waktu satu minggu, hal ini bisa disebut dengan reaksi pigmen.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Bekam memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Dengan berbekam akan mengeluarkan darah kotor seseorang dimana akan membuat seseorang menjadi rileks



atau merasa ringan. Oleh karena itu melakukan bekam adalah salah satu sunnah yang baik untuk kita lakukan, karena didalam bekam terdapat banyak manfaat. Cara melakukan bekam hampir sama dengan proses pembedahan dalam medis, yang selalu menekankan mengenai sterilitas alat maupun tubuh yang akan dibekam. Walaupun hanya pengobatan tradisional namun dalam melakukan bekam juga ada larangalarangan yang harus diperhatikan. B. SARAN Semoga dengan adanya makalah ini, pembaca bisa mengerti dan paham apa itu terapi bekam dan bagaimana cara melakukannya, serta mengetahui manfaat dan efek dari terapi bekam. Untuk menghindari kesalahan dalam melakukan terapi bekam tersebut penulis menjelaskan apa itu terapi bekam sampai efek dari terapi brekam itu sendiri.



DAFTAR PUSTAKA



Kasmui. (2000). Bekam Pengobatan Menurut Sunnah Nabi. Semarang: ISYFI. Muhammad, A.-A. &. (1998). Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu. Jakarta: Gema. Murtadlo, H. (2005). Bekam : Sunnah Nabi dan Mukzizat aDalam Medis . Solo.