Makalah Biogeografi Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BIOGEOGRAFI (Mendeskripsikan Objek, Konsep, Dan Ruang Lingkup Biogeografi) Dosen Pengampu : Nina Novira, Ph.D.



Disusun Oleh : Kelompok 1 GEO C 19 Anggraini Tayara Pardede



(3193331006)



Devi Anggriani Br. S



(3193131011)



Eido Arguna Nababan



(3193331026)



Melati Putri Lamadita



(3193331007)



Veronica Estafani Ariesta H



(3193331031)



PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Pertama sekali kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana berkat rahmat, karunia dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Mendeskripsikan Objek, Prinsip, Konsep, Dan Ruang Lingkup Biogeografi” ini dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak mudah ada pihak lain atau teman-teman kami yang telah memberikan buah pikir mereka untuk membantu kami dalam membuat makalah ini. Untuk itu kami berterima kasih kepada dosen pembimbing Ibu Nina Novira, Ph.D. yang telah mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini. Tidak hanya itu kami juga berterima kasih kepada teman-teman seperjuangan.



Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat tidak sempurna, maka dari itu besar harapan kami kepada para pembaca untuk mengkritisi atau memberikan saran kepada kami, agar kami dapat lebih baik lagi dalam membuat makalah layaknya seperti seorang penulis.



Medan, 10 Februari 2021



Kelompok 1



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR......................................................................................................................i



DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii



BAB I...............................................................................................................................................1



PENDAHULUAN...........................................................................................................................1



A. Latar Belakang......................................................................................................................1



B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1



C. Tujuan...................................................................................................................................1



BAB II.............................................................................................................................................2



PEMBAHASAN..............................................................................................................................2



A. Pengertian Dan Konsep Biogeografi....................................................................................2



B. Objek Biogeografi................................................................................................................4



C. Ruang Lingkup Biogeografi.................................................................................................8



ii



BAB III..........................................................................................................................................12



PENUTUP.....................................................................................................................................12



A. Kesimpulan.........................................................................................................................12



B. Saran...................................................................................................................................12



DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biogeografi adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu.Keanekaraganan flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilyah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, da nada yang hanya dapat tumbuh didaerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan makanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan dipermukaan bumi sebagai objek kajian bagi ahli geografi tumbuhan.



Indonesia memiliki kekayaan hayati yang melimpah, sekitar 10% spesies tanaman yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spasies mamalia dunia, dan 17% dari spesies burung yang ada diseluruh dunia hidup di kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang sangat melimpah menyebabkan Indonesia satu dari tujuh Negara Mega Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar didunia setelah Brazil dab Zaire. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Dan Konsep Biogeaografi? 2. Apa Saja Objek Biogeografi? 3. Bagaimana Ruang Lingkup Biogeografi? C. Tujuan 1. Untuk Memahami Pengertian Dan Konsep Biogeografi 2. Untuk Mengetahui Apa Saja Objek Biogeografi 3. Untuk Mengetahui Bagaimana Ruang Lingkup Biogeografi



1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dan Konsep Biogeografi Biogeografi adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Cabang keilmuan ini bertujuan untuk mengungkapkan mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya. Biogeografi merupakan ilmu pengetahuan yang



mempelajari



makhluk



hidup



dan



geografi, 



dalam



penyebaran



atau distribusi makhluk hidup di bagian bumi termasuk asal dan cara penyebarannya. Penyebaran makhluk hidup dibedakan atas penyebaran hewan dan tumbuhan. Organisme yang dipelajari mencakup organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah. Faktor-faktor lingkungan



seperti



suhu,



curah



hujan,



jenis



tanah



dan



topografi



sangat



mempengaruhi pola distribusidari suatu makhluk hidup. Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme di muka bumi. Biogeografi terbagi atas : Zoografi (Biogeografi Hewan) dan Fitografi (Biogeografi Tumbuhan). Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies-spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut mengadakan diferensiasi selanjutnya menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya.



Salah satu dasar mempelajari biogeografi adalah bahwa setiap hewan dan tumbuhan muncul atau mengalami evolusi sekali saja pada masa lampau. Suatu tempat tertentu asal suatu jenis 2



disebut pusat asal usul. Orang yang pertama kali mengemukakan adanya hubungan antara makhluk hidup dengan daerah / wilayah tertentu di permukaan bumi adalah Alfred Russel Wallace.



Pada



tahun



1800-an



ia



menerbitkan



buku



yang



mengungkapkan



adanya pola penyebaran makhluk hidup di bumi. Wallace membagi bumi menjadi 6 wilayah biogeografi karena masing-masing wilayah memiliki tumbuhan dan hewan yang khas dan unik.



Istilah penggunaan biogeografi diperkenalkan oleh ahli biologi yaitu Robert H. MacArthur dan E.O. Wilson pada tahun 1960-an, yang merupakan satu bidang ilmu yang mengandung evolusi biologi yaitu perbincangan tentang biologi, ekologi, genetik, geografi, dan paleontologi, yang digunakan untuk mengetahui pembagian spesies. Biogeografi dikembangkan dan mulai dipopulerkan oleh ahli pengetahuan alam yang awal seperti Carl von Linne, Alexander von Humbolt, Edward Forbes, Joseph Hooker, Louis Agassiz, Alfred R. Wallace, dan Charles Darwin, yang pada asalnya mengklasifikasikan perbedaan aspek tumbuhan. Ahli biologi molekuler, mendefinisikan biogeografi sebagai pembelajaran tentang garis keturunan gen, sedangkan ahli ekologi menganggap biogeografi adalah kajian tentang ekosistem dan persebaran geografikal. Biogeografi juga dikenal sebagai pembelajaran yang terkait dengan biosfer, yang mengandung tentang alam fisik disekitar, baik tanah, hewan dan tumbuhan.



Pola distribusi atau sebaran makhluk hidup di bumi pertama kali dijelaskan oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1800-an. Ia mengemukaan bahwa ada hubungan antara makhluk hidup dengan daerah atau wilayah tertentu di permukaan bumi. Menurutnya, bumi terbagi menjadi 6 wilayah biogeografi karena setiap wilayah memiliki jenis tumbuhan dan satwa yang khas serta unik. Pada masing-masing wilayah geografis dibatasi oleh rintangan berupa kondisi alam yang berkaitan dengan proses geoglogi (pemisahan atau penyatuan benua) pada masa lampau. Batasan alam tersebut menyebabkan halangan sehingga sebaran makhluk hidup terbatas pada tempat tertentu.



Pada tahun 1858, Alfred Russel Wallace juga menyadari bahwa perubahan-perubahan geologi di kawasan Indonesia bagian tengah juga menjadi penyebab terhadap persebaran flora dan fauna. Ilmu biogeografi tercipta di Indonesia ketika Wallace menyampaikan kalimat pada Henry Bates, yaitu “I believe the western part to be a separaed portion of continental Asia, the 3



eastern the fragmentay prolongation of a former Pacific continent.” Pada perkembangannya, pada tahun 1910 sebelum Wallace meninggal ia menjelaskan pada bukunya “The World of Life” (Chapman and Hall, London) dan menggeser garis Wallace pada sektor Sulawesi lebih ke timur, karena di Sulawesi Barat masih banyak ditemukan satwa-satwa berciri Asia (asiatis). Pendapat ahli lain, seperti John dan Kathy MacKinnon (1986) serta Mackinnon dan Arta (1982) juga telah mengidentifikasi 7 jenis biogeografi utama di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa – Bali, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku dan Papua. Masing-masing unit dibagi kembali dalam sub unit, sehingga prioritas utama ditempatkan pada kawasan perlindungan besar meliputi ekosistem utama.



Dalam biogeografi digunakan pendekatan sejarah dan faktor ekologi untuk mempelajari sebaran flora dan fauna di dunia. Pendekatan sejarah memandang biogeografi dari aspek perkembangan dan evolusi organisme, yang dipengaruhi oleh iklim, migrasi, perkembangan muka bumi di masa lampau, dan hubungan dengan lingkungan saat ini. Sudut pandang ekologi memandang biogeografi dari sudut hubungan antara organisme itu sendiri dengan lingkungan dan pengaruhnya. Pola penyebaran spesies pada tingkatan ini dapat dijelaskan melalui gabungan faktor-faktor keturunan seperti spesifikasi, kepunahan, pergeseran benua, glasiasi (yang berhubungan juga dengan tinggi dari permukaan laut, jalur sungai dan hal-hal terkait), serta penangkapan sungai (river capture) dan ketersediaan sumber daya alam. B. Objek Biogeografi Studi tentang Penyebaran Spesies menunjukkan Spesies berasal dari suatu tempat yang selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. organisme tersebut kemudian melakukan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya. Biogeografi berguna dalam mengetahui dan menentukan faktor yang menyebabkan atau membatasi penyebaran suatu jenis makhluk hidup. Faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya varietas baru merupakan pengetahuan dasar untuk memahami terjadinya species baru. Jika dua individu yang mempunyai varietas suatu species tertentu menghuni dua tempat yang berbeda tidak memungkinkan dapat melakukan hubungan reproduksi, mereka akan mengalami perubahanperubahan dan akhirnya menjadi dua species yang berbeda, misalnya  :



4







Munculnya berbagai species burung Finch di kepulauan Galapagos, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari daratan Amerika







Unta yang terdapat di Asia, Afrika dan Ihana di Amerika Selatan, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika.







Monyet dunia baru Amerika Selatan dan monyet dunia lama di Asia-Afrika, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari Asia-Afrika.



Alfred Russel Wallace adalah naturalis Inggris yang hidup pada tahun  1856-1993. Wallace adalah orang pertama yang berbagi teori dengan Charles Darwin tentang evolusi. Bahkan loporan wallace dari Indonesia yang memberi Inspirasi kepada Charles Darwin untuk menulis evolusinya. Perjalanan di Indonesia antara tahun 1854-1962 telah menjelajahi Nusantara sejauh 22.000 km, mengumpulkan 125.000 spesies mamalia, reptil, burung, kupu-kupu dan berbagai macam serangga. a. Persebaran Flora Di Dunia Pesebaran tumbuhan dan hewan sangat dipengarui oleh 6 faktor yaitu sejarah geologi, morfologi, tanah, air dan manusia. Persebaran tumbuhan yang didasarkan pada biomnya  yaitu 6 biom utama yaitu hutan tropis, padang rumput, gurun, hutan gugur, Taiga, dan tundra. Persebaran hewan terbagi atas 6 wawasan yaitu : wawasan Neartik, Paleartik Oriental Neotropic, Ethopia, dan Asuralia. Persebaran flora dan fauna Indonesia terbagi atas tiga wilayah yaitu Indonesia Barat, Timur dan Tengah. Tumbuhan yang hidup  pada tempatnya sekarang adalah hasil evolusi, seleksi dan adaptasi terhadap lingkungannya. Adapun usaha-usaha pemerintah untuk melestarikan tumbuh-tumbuhan dan hewan yaitu : Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Kebun Raya dan Kebun Binatang dan Bank Gen. Persebaran flora di dunia yaitu komuitas organisme tumbuhan tersebar tidak merata. Perebarannya sangat ditentukan oleh faktor utamanya. Iklim baik iklim matahari maupun iklim fisik yang dipengaruhi oleh morfologi wilayah. Komuintas organisme tumbuhan didunia dapat dibagi menjadi 6 biom utama:



5



1) Hutan Tropis



Hutan tropis menempati jalur dipermukaan bumi yang dipagari oleh garis lintang 20o Utara dan Selatan.. Hutan tropis menempati wilayah yang beriklim hujan tropika (iklim A) wilayah yang khas yakni di sisi timur benua-benua. Suhunya ajeg tinggi sepanjang tahun, 26o – 27o C .Hutan tropik memiliki cirri khas yaitu hutan terdiri dari sejumlah lapisan yang jelas batasnya. Ada yang terdiri dari 8 tingkat. Setiap lapisan terbentuk dari tajuk pohon serta semak yang mencakup berbagai jenis dan tumbuh berhimpitan.



2) Gurun Gurun menempati jalur dipermukaan bumi wilayah yang menempati lintang tempat sekitar 20o – 30o Utara Selatan. Gurun menempati wilayah yang beriklim kering (Iklim B). Wilayah yang khas berlokasi dipantai barat benua.



3) Padang Rumput



Padang rumput menempati jalur dipermukaan bumi yang terbentang dari daerah tropis hingga daerah subtropis. Padang rumput menempati wilayah yang beriklim sedang (iklim C). Curah hujan di daerah padang rumput pada umumnya antara 250 mm – 500 mm /tahun.



4) Hutan Gugur



Hutan gugur berada pada wilayah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan kadang-kadang ada gurun. Yang paling khas adanya hutan gugur (hutan Peluruh), yang disebabkan oleh hal sebagai berikut :



a. Curah hujan merata sepanjang tahun, yaitu antara 700 – 1000 mm pertahun serta adanya musim dingin dan musim panas. Dengan adanya musim panas dan musim



6



dingin di daerah tersebut, maka tumbuhan menyesuaikan diri yaitu dengan mengugurkan daunnya menjelang musim dingin. b. Musim yang mendahului musim dingin adalah musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada musim dingin yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.



5) Taiga Taiga atau hutan Boreal, merupakan hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Biom tega menempati wilayah yang beriklim D, yaitu wilayah yang berada pada lintang tinggi antara 50o – 70o.



6) Tundra Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan terletak di daerah lingkungan kutub utara. Biom Tundra mulai ditempat habisnya hutan boreal atau biom tega dan terbentang sampai mendapat rintangan salju dan es abadi di Erasia dan Amerika Utara. Tundra juga terdapat dalam bentuk lain di gunung tinggi.



b. Persebaran Fauna Di Dunia Keadaan iklim sangat berpengaruh terhadap keadaan tumbuh-tumbuhan, sedangkan keadaan tumbuh-tumbuhan mempengaruhi adanya jenis-jenis fauna tertentu. Keadaan jenis fauna di tiaptiap daerah (biom) sangat tergantung pada kemungkinan vang dapat diberikan daerah itu untuk memberi makanan. Secara. langsung atau tidak langsung iklim sangat  berpengaruh: pula pada persebaran fauna. Akibat pengaruh iklim maka persebaran fauna  juga mengikuti  persebaran flora yaitu :



1) Fauna Daerah Hutan Tropis



Daerah ini kaya akan primata : wau-wau, orangutan, jenis-jenis monyet dunia. lama dan binatangkecil kerabat monyet-cerurut pohon, binatang hantu, loris, gajahindia, tapir, dua 7



macam badak, landak harimau, beruang kukang, beruang matahari, rusa dan antilop, ayam pegar, ular berbisa, dan berbagal bengkarung, binatang kecil berlimpah-limpah :monyetdlunia baru. dan lain sebagainya. Apabila kita masuk hutan tropis vang gelap, kita. Tidak menjumpai banyak hewan, seakan-akan hutan tersebut tidak dihuni hewan. Hal ini disebabkan oleh gelapnya dasar hutan dan hewan pada waktu siang banyak yang hidup di daerah tudung sehingga tidak terlihat dari bawah. Selain itu banyak vang hidup dimalam hari.



2) Fauna Daerah Gurun



Hewan-hewan kecil di gurun hidup dalam lubang dan keluar mencari mangsa pada pagi hari atau malam hari. Hewan-hewan gurun juga beradaptasi terhadap lingkungan gersang. Mammalia besar langka. Hewan besar sukar menyesuaikan diri terhadap, suhu tinggi dan ketiadaan air. Ular, Burung dan rodentia, kadal, tekukur dan tikus gurun.



3) Fauna Daerah Padang Rumput



Daerah padang rumput terdapat lebih banyak spesies-spesies hewan apabila di bandingkan dengan habitat darat lainnya. Hewan pemakan rumput yang besar-besar misalnya zebra di Aftika, kanguru di Australia, dan bison di Amerika. Merupakan konsumen primer di padang rumput. Predator seperti singa dan anjing liar memangsa herbivora besar, sedangkan ular makan herbivora kecil, selain itu juga banyak terdapat insekta misalnya betalang.



4) Fauna Daerah Hutan Gugur



Hewan yang hidup di daerah hutan gugur adalah beruang, rusa raccoon, bajin rubah dan burung pelatuk.



5) Fauna Daerah Taiga 8



Hewan yang hidup di daerah Taiga kebanyakan burung, yaitu burung yang bermigrasi ke sebelah selatan pada waktu musin gugur. Hewan khas yang terdapat di Taiga adalah moose. Hewan lain ada, tetapi tidak banyak. Misalnya beruang hutan, ajeg dan marten.



6) Fauna Daerah Tundra



Beberapa hewan vang hidup di biom tundra ada ving hidup menetap dan ada. Pula hanya datang di daerah itu pada musim panas saja untuk bertelur. Hewan vang hidupmenetap di daerah im, baik bangsa burung maupun mammalia, mempunyai bulu atau rambut yang tebal vang melindungi dari suhu yang rendah. Untuk melindungi terhadap suhu rendah ini. hewan-hewan itu mengalami perubahan. warna. menjadi putih dalam musim dingin. warna putih tersebut merupakan warna pelindung di atas salju dan juga mengurangi kehilangan panas oleh radiasi matahari. Herbivora yang besar-besar seperti muskox dan reindeer mendapat cukup makanan. yaitu lumut dan lichenes. C. Ruang Lingkup Biogeografi Lingkup biogeografi merupakan pembagian sebaran makhluk hidup di permukaan bumi berdasarkan pola sebaran organisme darat. Ruang lingkupnya biogeografi dibagi oleh WWF (World Wildlife Fund) menjadi delapan dengan luasan sebagai berikut:



9



Terbentuknya zona-zona tersebut dipengaruhi oleh ekologi, geologi, morfologi, tanah, air dan manusia. Berikut adalah penjelasan masing-masing kawasan biogeografi, yaitu:



1. Afrotropika Kawasan biogeografi afrotropik meliputi benua Afrika tepatnya di selatan Gurun Sahara, selatan dan timur Jazirah Arab, pulau Madagaskar, Iran Selatan, Pakistan Barat Daya, serta kepulauan di Samudera Hindia. Di wilayah afrotropik dapat ditemukan beberapa hewan endemik, seperti burung dari keluarga ostrich (burung unta), sunbird, secretary bird, guineafowl dan mousebirds. Terdapat pula jenis mamalia endemik, antara lain aardvark, tikus mondok (afrosoricida), dan macroscelidea. Contoh keragaman flora dapat dilihat di Madagaskar dan kepulauan di Samudera Hindia, yaitu 10 jenis tumbuhan berbunga endemik dan 8 diantaranya berada di Madagaskar. 2. Antarktika Zona biogeografi antarktika meliputi seluruh daerah benua antarktika dan beberapa gugus pulau di Samudera Hindia dan Atlantik. Semua kawasan yang masuk dalam lingkup ini memiliki suhu dingin dan udara yang kering. Benua antarktika adalah daerah yang hanya mampu menopang 2 jenis tumbuhan vaskulaer, 250 jenis lichen, 100 jenis moss, kurang dari 30 jenis liverwort, serta 700 spesies alga terretrial. Kril antarktika adalah crustacea seperti udang yang sangat penting dalam ekosistem laut kutub selatan. Hewan ini adalah makanan bagi anjing laut, penguin, cumi-cumi, berbagai jenis buruh, serta paus. Sedangkan tumbuhan seperti tundra adalah 10



jenis flora yang mampu hidup di wilayah ini. Tundra disini dibagi 4 jenis, yaitu Marienlandia Antarctic Tundra, Maudlandia Antarctic Tundra, Scotia Sea Islands Tundra, Southern Indian Oceans Island Tundra. 3. Australasia Kawasan biogeografi Australasia meliputi wilayah Australia, Selandia Baru, Pulau Papua, serta wilayah timur Indonesia lainnya, seperti Sulawesi, Maluku, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor. Wilayah Australasia secara langsung berbatasan dengan biogeografi Indo-Malaya dan memiliki daerah yang disebut zona peralihan sebagai batas yang digambarkan dengan garis wallace, weber dan lydekker. 4. Indomalaya Wilayah biogeografi indo-malaya meliputi sebagian besar kawasan Asia Sealtan dan Tenggara. Mulai dari Afghanistan hingga ke China selatan dan Bali di Indonesia. Sebutan lain untuk wilayah ini adalah kawasan Oriental. Ciri khas dari mamalia di kawasan ini adalah berukuran besar atau dikenal dengan hewan Asiatis, seperti harimau, gajah, badak,tapir, orangutan, kuda nil dan sebagainya. Sedangkan jenis burung endemik yang ada meliputi keluarga irenidae, megalaimidae, dan rhabdornithidae, serta pheasant, pittas, old world babblers, dan flowerpeckers. 5. Nearktika Cakupan wilayah nearktika adalah benua Amerika bagian utara, termasuk Greenland, Florida, dan Meksiko. Namun terdapat beberapa pengecualian, seperti Florida Selatan, Meksiko Timur, Amerika Tengah, dan Kepulauan Karibian yang masuk kedalam zona Neotropik. Zona neartika dibagi menjadi 4 bioregion, yaitu Canadian Shield, Western North America, Eastern North America, dan Northern Mexico-Southwestern North America. Beberapa contoh jenis satwa yang berasal dari wilayah nearktika adalah anjing, serigala, rubah, kuda, tapir, serta butung wrentits. 6. Neotropika Kawasan biogeografi neotropik mencakup seluruh zona tropis Amerika serta zona iklim sedang Amerika Selatan. Wilayahnya dimulai dari Yucatan di Mexico hingga Tierra del Fuego di Argentina. Zona neotropika memiliki 31 spesies burung endemik, antara lain rhea, tinamous, toucan, tanager, currasow, hummingbird, dan wren. Jenis mamalia yang dimiliki kawasa ini yaitu armadillo, kukang, capybara, monyet dunia baru, possums, dan guinea pig. Pisces atau ikan11



ikanan di wilayah neotropika jumlahnya sangat banyak dan menjadi yang terbanyik dibanding zona biogeografi lainnya, yaitu 57000 jenis dari 66 famili berbeda. Sedangkan tumbuhan yang berasal dari kawasan ini,, yakni tomat, cokelat, kacang lima, serta kentang yang asalnya dari Peru dan Bolivia. 7. Oseania Biogeografi oseania sangatlah unik karena terdiri dari ribuan kepulauan. Wilayahnya meliputi Micronesia, Kepulauan Fiji, Kepulauan Hawaii, dan Polynesia. Iklim di zona ini adalah tropis hingga subtropis dengan kelembaban yang tergantung dengan topografi dan arah angin. Zona oseania merupakan kawasan yang terisolasi dari benua lainnya, sehingga sebaran flora maupun fauna umumnnya berasal dari luar pulau melalu jalur laut. Tumbuhan dan satwa oseania sangat mirip dengan indomalaya, selain itu juga ada kemiripan dengan flora dan fauna dari Amerika Selatan dan Australia. 8. Palearktika Zona palearktik adalah kawasan biogeografi terluas dibanding lainnya. Secara umum, wilayahnya mencakup benua Eropa, Asia bagian utara pegunungan Himalaya, Afrika Utara serta bagian utara dan tengan Arab. Karakteristik utama dari wilayah palearktika adalah beriklim sedang dan boreal atau sub-artctic. Burung endemik yang berasal dari zona palearktika seperti burung accentors, callomyscidae, prolagidae dan ailuridar. Sedangkan hewan-hewan dari paleartik seringkali juga tersebar ke daerah neartik karena terdapat jalur darat pada masa lampau, seperti rusa, beruang grizzlu, bison, dan reindeer. Secara geografis, wilayah Indonesia berada pada posisi yang unik. Hal ini menyebabkan kawasannya memiliki pola biogeografis atau sebaran flora dan fauna yang unik pula. Indonesia terbagi menjadi dua zona biogeografis, yaitu Indo-Malaya serta Australasia, bahkan berada ditengah-tengah keduanya. Lokasi yang strategis ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati terbesar dunia termasuk jenis-jenis endemik. Zona sebaran di Indonesia terbagi menjadi 3 pola, yaitu asiatis, peralihan dan australis. Terbentuknya zona ini dipengaruhi leh bentuk fisik kepulauan Indonesia serta pola migrasi flora dan fauna.



12



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Biogeografi adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Cabang keilmuan ini bertujuan untuk mengungkapkan mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya. Biogeografi terbagi atas : Zoografi (Biogeografi Hewan) dan Fitografi (Biogeografi Tumbuhan). Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan bahwa spesies-spesies berasal dari satu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut mengadakan diferensiasi selanjutnya menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadap daerah yang ditempatinya.



Biogeografi berguna dalam mengetahui dan menentukan faktor yang menyebabkan atau membatasi penyebaran suatu jenis makhluk hidup. Faktor-faktor yang memungkinkan timbulnya varietas baru merupakan pengetahuan dasar untuk memahami terjadinya species baru. Pesebaran tumbuhan dan hewan sangat dipengarui oleh 6 faktor yaitu sejarah geologi, morfologi, tanah, air dan manusia. Persebaran flora dan fauna Indonesia terbagi atas tiga wilayah yaitu Indonesia Barat, Timur dan Tengah. Tumbuhan yang hidup  pada tempatnya sekarang adalah hasil evolusi, seleksi dan adaptasi terhadap lingkungannya. Keadaan jenis fauna di tiap-tiap daerah (biom) sangat tergantung pada kemungkinan vang dapat diberikan daerah itu untuk memberi makanan. Secara. langsung atau tidak langsung iklim sangat  berpengaruh: pula pada persebaran fauna. 13



B. Saran Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu ada baiknya jika tidak hanya membaca makalah ini tapi juga mencari referensi lain, Terimakasih.



DAFTAR PUSTAKA



Zid, M., dan Hardi, O. S. (2018). Biogeografi (PDF). Jakarta Timur: PT Bumi Aksara. ISBN 978-602-444-470-9.



https://id.wikipedia.org/wiki/Biogeografi (Diakses Pada 10 Februari 2021)



14



https://www.gurupendidikan.co.id/biogeografi/ (Diakses Pada 10 Februari 2021)



https://www.gurupendidikan.co.id/tag/makalah-biogeografi-pdf/ (Diakses Pada 10 Februari 2021)



15