Makalah Budidaya Ikan Koi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BUDIDAYA IKAN KOI Tugas Mata Kuliah Budidaya Ikan Hias dan Aquascape



Disusun oleh : Nama



: Wulandari Puji Astuti



NPM



: 1810401042



Kelas



: 01



PROGRAM STUDI S1 AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TIDAR 2021



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan koi merupakan sejenis ikan hias yang merupakan primadona dan mempunyai harga jual yang tinggi. Dengan harga yang tinggi tersebut dapat menjadikan daya tarik tersendiri untuk membudidayakan ikan koi.nDengan harga ikan koi yang tinggi dan kemudahan dalam pembudidayaannya tak jarang banyak petani yang memperoleh keuntungan berlimpah. Untuk lebih mempermudah pemahaman kita mengenai ikan koi, maka dalam artikel ini akan diulas beberapa hal yang berhubungan dengan ikan koi agar dalam membudidayakannya terasa lebih mudah. Ikan koi juga menjadi bisnis yang menguntungkan tak jarang bisa sampai eksport ke luar negeri. ikan koi merupakan salah satu ikan yang bisa dijadikan ikan hias dan menjadi prospek yang ekonomis. oleh sebab itu pentingnya budidaya ikan koi akan menjadi sektor ekonomis yang dapa menghasilkan pospek ekonomi. Ikan Koi (Cyprinus Carpio L.) merupakan ikan hias air tawar yang berasal dari jepang. Ikan koi mulai dikembangbiakkan di Jepang pada abad 17 dengan nama “Nishikigoi” yang berarti ikan yang beragam warna. Keindahan ikan koi terletak pada punggungnya yang memiliki warna dan pola yang unik dan memiliki kurang lebih 100 macam tipe warna Kuroki dan Tamadachi dalam Utomo, et al.,(2006). Sedangkan masuk ke Indonesia diperkirakan tahun 1981- 1982 dibawa oleh Hany Moniaga yang tinggal di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, ia kemudian mengembangkan peternakan koi yang diberi nama leon dan leonny. Koi pertama itu panjangnya 90-100 cm, berumur 50-75 tahun. Sejak itulah Koi popular di Indonesia dan belakangan menjadi buruan hobi hingga saat ini. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1



Klasifimasi dan morfologi



1.2.2



HabitatKebiasaan makan



1.2.3



Kualitas air



1.2.4



Cara budidaya



1.2.5



Teknologi budidaya/sistem budidaya



1.2.6



Penyakit dan cara menanggulanginya



1.2.7



Pakan BAB II ISI



2.1 Klasifimasi dan morfologi Kingdom : animalia Filum : Chordata Sub filum : Vertebrata Kelas : Esteichthyes Ordo : Ostariophysi Sub Ordo : Teleostei Famili : Cyprinidae Genus : Cyrinus Spesies : Cyprinus carpio Ikan koi memiliki bentuk memanjang atau di sebut torpedo, mempunyai sirip punggung, sepasang sirip perut, sepasang sirip dada, dan juga mempunyai sirip di bagian ekor. Pada sirip ikan koi ini terdiri atas jari lunak, jari keras, dan juga memiliki selaput sirip. Alat yang membantu untuk berenag dengan cepat terletak pada bagian selaput sirip atau di sebut sayap. Ikan koi juga memiliki bentuk kepala yang hampir sama dengan ikan mas koki, yang terdapat kumis kecil ( sungut ) yang di gunakan untuk mendeteksi makanan yang ada di sekitar habitatnya ataupun lainnya. Namun, badan atau bentuk tubuh pada ikan koi terdapat dua jenis yaitu epidermis dan juga dermis. Bagian ini sangat berperan penting bagi ikan terutamanya melindungi dari serangan hama dan penyakit ikan, serta



juga melindungi kotoran pada tubuh ikan. Ikan koi juga memiliki warna yang sangat bervariasi berupa berwarna kemerahan, kekuningan, keputihan, kehitaman, kecoklatan, blaster hitam putih, blastek merah hitam dan lain-lainnya, tergantung dengan varietes pada ikan koi. Selain itu, bagian struktur pada ikan koi ini sangatlah banyak yaitu meliputi rongga mata, rongga insang, tengkorak, tulang belakang, sirip dada, tulang rusuk, sirip perut, tulang belakang, sirip punggung, sirip belakang dan sirip ekor. 2.2 Habitat Kebiasaan makan 2.3 Kualitas air 2.4 Cara budidaya 2.5 Teknologi budidaya/sistem budidaya 2.6 Penyakit dan cara menanggulanginya 1. Ichthyophthirius Multifiliis (ICH) Penyakit Ichthyophthirius Multifiliis atau yang banyak disebut Ich adalah penyakit dimana tumbuhnya protozoa di kolam dan melekat pada insang ikan dengan bentuk seperti butir garam berwarna putih. Penyakit Ich tidak bisa disepelekan karena dapat membunuh ikan koi kecil dan hidup jadi parasit. Bakteri Ich yang sudah matang kemudian akan masuk dan menggerogoti tubuh ikan koi selama kurang lebih 3 minggu. Setelah waktu itu, mereka akan kembali ke dasar kolam untuk kembali berproduksi. Tidak hanya jenis ikan tropis yang bisa terkena Ich, ikan air dingin pun tidak luput karena protozoa satu ini. Untung mengobati ikan koi yang terkena ICH, Anda perlu melakukan karantina antara 2 minggu. Saat masa karantina, tambahkan garam ke dalam air untuk mengobati ICH dan membantu fungsi insang untuk bekerja lebih baik.



2. Dropsy Dropsy atau penyakit pinecone adalah sejenis penyakit ikan koi yang diakibatkan dari infeksi bakteri. Hal ini menyebabkan perut yang bengkak dan sisik yang menonjol.



Sering kali juga memengaruhi mata ikan koi yang akan tampak menonjol daripada biasanya. Saat penyakit ikan koi berjenis dropsy mengenai ikan kesayangan Anda tersebut, yang perlu dilakukan adalah mengarantina ikan Anda. Beri 1 sdt garam setiap satu galon air, kemudian beri makanan berkualitas tinggi dengan antibiotic. 3. Ekor Busuk Ya, ekor ikan koi Anda bisa mengalami pembusukan karena beberapa alasan. Misalnya saja karena tekanan atau kualitas air yang buruk. Jika didiamkan, ekor yang busuk bisa menyebabkan kerusakan fisik pada ikan Anda. Langkah awal yang perlu Anda lakukan jika ekor ikan koi Anda mengalami pembusukan adalah dengan mengganti air antara 30-50 persen. Kemudian, tambahkan garam untuk mengurangi bakteri dan menurunkan kadar stressnya. Anda juga bisa menambahkan Mela-Fix sebagai pembasmi bakteri yang ada dalam kolam. 4. Mulut Busuk Waspadai juga, pembusukan bisa terjadi pada mulut ikan koi. Hal ini terjadi karena kualitas air yang buruk dan menjadikan infeksi pada mulut ikan. Sama dengan mengobati ekor ikan yang busuk, Anda perlu menambahkan garam pada air kolam, memantau kualitas air dan mengobati luka dengan hidrogen peroksida atau yodium. 5. Chilodonella Chilodonella adalah penyakit yang menyebabkan kulit menjadi buram, adanya masalah dengan pernapasan, dan penutup insang akan terbuka. Jika sudah parah, akan muncul lendir pada ikan. Penyakit yang terkenal paling jahat pada ikan ini muncul karena adanya protozoa yang. Protozoa yang muncul terbagi menjadi tiga, yaitu Celiates, Flagellates dan Sporozoa. pemberian garam secara teratur perlu dilakukan selama kurang lebih 2 minggu lamanya dan melakukan aerasi atau penambahan udara/oksigen dalam kolam maupun akuarium. 6. Bakteri Aeromonas



Bakteri Aeromonas menyebabkan borok dan erosi pada sirip ikan koi. Penyakit ini sangat tidak baik jika terjadi dengan baik. Oleh sebab itu, penangananannya pun harus dilakukan sebaik mungkin. untuk mengobati penyakit ikan koi yang disebabkan oleh bakteri aeromonas ialah dengan memberikan suntikan Chloramphenicol. 7. Columnaris Saat ikan koi Anda mengalami cedera, jangan anggap enteng karena itu bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah lagi. Ada bakteri columnaris yang akan menyerang tepat pada bagian cedera dan menyebabkan sirip, ekor, mulut jadi busuk. Selain itu, bakteri columnaris juga rentan menyerang ikan koi yang stress. Pada kasus ikan koi yang terkena columnaris, Anda bisa menolongnya dengan memberikan obatobatan yang mengandung antibiotik seperti Nitrofurazone, Furazolidone, Tetracycline dan Oxolinic Acid telah dikenal efektif. Walau obat-obatan tadi terkenal efektif dalam menolong koi yang dengan penyakit columnaris, Anda perlu perhatikan dosisnya dan sebisa mungkin jangan sampai berlebihan. 8. Cacing Jangkar (Lernea) Cacing jangkar adalah parasit krustasea yang menempel, dan menggali ke dalam kulit ikan. Cacing merusak ikan koi dengan cara memakan jaringannya dan menyebabkan bakteri atau jamur pada ikan. Biasanya, ikan yang terkena lernea ini akan muncul benjolan seperti jerawat putih, tampak lesu dan sering berkedip. Cacing jangkar dapat dihilangkan dengan menggunakan pinset atau dengan penjepit kecil secara manual. Selain itu, rawat kolam dengan menggunakan Dimilin yang terbukti ampuh menghilangkan cacing jangkar. 9. Kutu Ikan Penyakit ikan koi yang wajib Anda waspadai adalah kutu ikan. Kutu ikan ini akan menyebabkan iritasi dan infkesi. Parasit yang menghisap ikan ini dikenal dengan nama Argulus. Sering berkedip dan tampak menggaruk-garuk pada badannya adalah salah



satu tanda bahwa dalam tubuh ikan Anda terdapat sesuatu yang salah. Mirip dengan menghilangkan cacing jangkar pada ikan koi, Anda bisa menggunakan Damilin atau Lefunuron dan dalam beberapa hari, kutu-kutu yang ada pada ikan dan kolam akan hilang. 10. Jamur Sering-sering perhatikan warna kulit ikan Anda. Jika tiba-tiba muncul berwarna putih seperti kapas atau hijau ini tanda bahwa jamur sedang menyerang ikan Anda. Walau tidak menolar kepada ikan lain, ikan yang terkena jamur perlu segera mendapatkan pertolongan. Sering kali malah muncul benjol putih, coklat, kuning atau hijau yang tidak rata yang terlihat pada sirip ikan. gosok pelan menggunakan kapas dan obati menggunakan antibiotik atau krim antimikroba segera setelahnya. Kemudian, tingkatkan salinitas kolam untuk melakukan pencegahan. 11. Lymphocystis Penyakit yang menyerang kulit ikan koi yaitu disebut Lymphocystis. Penyakit ini menyebabkan perubahan warna dan tampak lebih kasar dan sering kali terkelupas. Hal ini bisa terjadi karena perubahan suhu dalam air. Penyakit ikan koi Lymphocystis bisa diobati asalkan Anda mengkarantina ikan yang sakit terlebih dahulu untuk kemudian menambahkan suhu dalam kolam. Ada juga semacam obat untuk ikan koi yang mengandung “acriflavine netral”. 12. Epistylis Akan tampak seperti borok atau luka pada kulit ikan dan sirip ikan koi Anda apabila terkena Epistylis. Biasanya luka akan berwarna putih dan disebabkan oleh air dalam kolam yang kotor dan sudah terkena parasit. Untuk mengobati ikan dengan penyakit epistylis, Anda perlu mengganti air kolamnya terlebih dahulu dengan garam untuk memerangi parasitnya. Kemudian, ikan yang terkena penyakit perlu dikarantina kurang lebih 2 minggu lamanya. Kemudian, beri makan dengan gizi lebih baik untuk



menambah berat badannya. 13. Skinny Disease Jika Anda merasa tiba-tiba ikan tampak kurus dengan kepala yang lebih menonjol, mungkin bukan karena kurang pakan, melainkan terkena Skinny Disease. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri. Menambah takaranan makan bisa menjadi solusi saat ikan koi Anda terkena Skinny Disease. Namun, jika infeksi berkelanjutan, tambahkan erythromycin ke dalam makanannya. 14. Oodinium Parasites Penyakit ini disebabkan karena parasite dan disebut sebagai penyakit beludru karena tampak seperti beludru warna emas yang menutupi ikan. Kemudian, penyakit ikan koi satu ini akan menimbulkan gejala seperti sirip yang seperti terpotong-potong dan hilangnya sisik pada ikan. Untuk menghilangkan parasit oodinium, tambahkan garam atau 37 persen formalin ke dalam kolam. Atau, Anda juga bisa menggunakan Simazin untuk mengobatin oodinium. 15. Costia Costia adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Ikan koi yang terkena costia akan tampak lesu dan berenang di sekitar pinggiran kolam untuk berusaha menggosok-gosok badannya seolah membersihkan diri dari sesuatu. Kulit ikan koi juga berubah menjadi keputihan atau keabu-abuan pada tubuh koi yang terinfeksi dan sirip yang menjadi memerah. Penyakit ini juga dapat menyerang insang. Perawatan koi yang terkena costia perlu perhatian khusus. Anda bisa menggunakan hijau malakit dan 37 persen formalin. Namun, sebelum menggunakan bahan barusan, pastikan tidak ada garam di dalam kolam. Kemudian lakukan tingkatan aerasi ke dalamnya.



2.7 Pakan