Makalah Buku Alor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ooohhhhh……..Nidi nunakala do………nidi nunakala do kalah do maheko ho daminang eeee Sayang,,,,,,nidi nunakalah do……… Arti ‘’kami hidup sendiri ….tidak ada yang ingat kami, tetapi sayangnya,,,,,,, , walau kami memang daerah terpncil dan terjauh tapi selalu terkenang di hatimu‘’ dengan semboyan alor



‘’Walau hidup kita berbeda-beda tetapi hati kita tetap sama dalam satu tujuan’’



DI SUSUN OLEH : FAISAL GARODA NIM:1815118514 RUSLAN MAJID MAUROL NIM:1815118531



KELAS : PPG-T



Lambang Daerah Kabupaten Alor ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1975, yaitu sebagai berikut: Lambang Daerah berbentuk lukisan “Perisai Segi Lima” dan di dalam lukisan Perisai Segi Lima terdapat:   



Pohon beringin dan mesbah Rumah adat dan moko Pohon beringin dan mesbah, rumah adat dan moko dilingkari oleh:



Untaian padi, kelopan dan bunga kapas pada ujung-ujung untaian padi dan kelopak serta bunga kapas terdapat: 



Bintang persegi lima serta pangkal-pangkalnya terdapat:



Tiga lilitan dan pita terbentang dengan tulisan Kabupaten Alor 



Panah yang ditempatkan agak melintang memisahkan warna dasar perisai merah biru Lambang dengan tata warna sebagai berikut:



     



Perisai Segi Lima berwarna dasar merah dan biru bergaris pinggir tebal warna hitam Mesbah berwarna putih hitam Beringin hijau tua dan pohon berwarna coklat tanah Panah berwarna hitam Rumah adat berwarna coklat tua Moko berwarna hitam



    



Untaian padi berwarna Kuning Kelopak kapas berwarna hijau dan bunga kapas berwarna putih Bintang bersudut lima berwarna kuning emas Pita terbentang berwarna putih dan garis hitam pada pinggir bagian atas Tiga lilitan tali berwarna hitam



Arti Lambang dan Warna 











 







 



Perisai Segi Lima berwarna dasar merah biru dengan garis pinggir tebal berwarna hitam melukiskan Jiwa Nasionalis masyarakat Kabupaten Alor yang suci dan berani dimana segala usaha ditujukan untuk kepentingan nasional yang berlandaskan falsafah Pancasila dalam satu kesatuan wawasan nusantara serta hakekat kesuburan Kabupaaten Alor. Pohon Beringin berwarna hijau tua dengan batang berwarna coklat tanah dan mesbah berwarna putih hitam yang tidak terpisahkan mencerminkan perlindungan hidup seutuhnya dalam kehidupan rohani dan jasmani dalam ruang lingkup Kabupaten Alor. Rumah Adat berwarna coklat tua dan Moko berwarna hitam juga tidak dapat diartikan secara terpisah-pisah dimana rumah adat tempat menyimpan benda-benda pusaka dari suatu suku mencerminkan tanda sejarah dan kebudayaan serta bernilai ekonomis. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas mencerminkan Ketuhanan Yang Maha Esa berdasarkan falsafah Pancasila yang luhur dan agung. Panah yang ditempatkan agak melintang memisahkan warna merah dan biru mencerminkan jiwa dinamika rakyat Kabupaten Alor pada laut dalam Nusa Tenggara Timur. Untaian padi 20 dan bunga kapas 12, mesbah susunan batunya berurutan dari atas ke bawah dengan ukuran: tebal lurus = 1, deretan batu = 9, deretan batu = 5, deratan batu = 8, melambangkan hari tanggal dan tahun lahirnya Kabupaten Alor, yakni 20 Desember 1958. Pita terbentang berwarna putih tertulis Kabupaten Alor dalam warna hitam. Tiga lilitan tali berwarna hitam pada pangka-pangkal untaian padi dan kelopak serta bunga kapas mencerminkan Pulau Alor, Pulau Pantar dan pulau-pulau kecil disekitarnya yang bersatu padu dalam persatuan perjuangan



Peta kabupaten alor



Kabupaten Alor adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara



Timur, Indonesia.Dengan Ibukota Alor berada di Kalabahi. Penduduk Alor berjumlah sekitar 577.009 jiwa (2010), sedangkan luasnya adalah 2.864,6 km².Kabupaten ini berbentuk kepulauan dan dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik. Untuk Tahun 2006, PAD kabupaten ini sebesar Rp. 13 miliar dengan laju pertumbuhan ekonomi 5,9% dan pendapatan perkapita. Kabupaten Secara geografis terletak di antara 125°48" -123°48" BT dan antara 8°6"-8°36" LS. Sebagai daerah kepulauan paling timur Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Alor berbatasan dengan: Bagian Timur : Wilaya kabupaten Maluku barat daya Bagian Barat



: Laut Lomblen dan kabupaten lembata



Bagian selatan : Selat ombay dan timur leste Bagian utara



: Laut Flores



Luas wilaya kabupaten alor adalah: 2.864,64 Km2.



Kabupaten Alor merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 20 pulau. 9 pulau yang telah dihuni penduduk, yakni : Pulau Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Tereweng, Pulau Ternate,pulau nuha Kepa, Pulau Buaya, Pulau Kangge dan Pulau Kura. 11 pulau lainnya tidak berpenghuni, masing-masing Pulau Sikka, Pulau Kapas, Pulau Batang, Pulau Lapang, Pulau Rusa, Pulau Kambing, Pulau Watu Manu, Batu Bawa, Pulau Batu Ille, Pulau Ikan Ruing dan Pulau Nubu. Jenis tanah di Kabupaten Alor temasuk Vulkanik muda sehingga kaya unsur hara dengan struktur tanah yang gembur dan subur. Solum tanah sedang sampai dalam, sehingga tanah lebih stabil dengan kemampuan menahan air tinggi dan dapat diusahakan berbagai jenis tanaman. Kondisi geografi Kabupaten Alor berkonfigurasi bergunung-gunung dan memberikan variasi iklim yang berbeda dan sangat menguntungkan bagi daerah dan rakyat dalam pengembangan tanaman produksi.



Visi kab. alor Berdasarkan kondisi umum yang dimiliki Kabupaten Alor dan harapan yang akan diwujudkan pada masa depan, maka Kabupaten Alor memiliki visi: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN ALOR YANG SEJAHTERA BERIMAN, ADIL, MANDIRI, MELALUI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM KEREKATAN HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN WAWASAN LINGKUNGAN”. Visi di atas mengandung arti : 1. Terwujudnya masyarakat Kabupaten Alor yang maju dan sejahtera adakah sebuah harapan, pada suatu kondisi masyarakat Alor mengalami perkembangan dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dan menigkatnya kesejahteraan, kemakmuran serta kebahagiaan lahir batin. 2. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis adalah sebuah pengharapan pada suatu kondisi dimana seluruh derap langkah, aktifitas dan manajemen pemerintah di Kabupaten Alor dikelola secara jujur, terbuka serta dapat ditanggung jawabkan kepada rakyat demi terciptanya kepemimpinan yang baik (Good Governance). 3. Terwujudnya perdaulatan rakyat adalah suatu pengharapan pada suatu kondisi dimana rakyat Alor ditempat secara terhormatdan utama dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan sosial kemasyarakatan untuk menentukan masa depannya yang terbaik dalam prinsip pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat. 4. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat adalah suatu pengharapan pada suatu kondisi, dimana rakyat Alor mengalami peningkatan kemampuan dan kapasitas baik secara individual, kolektif, maupun institusional, dalam berbagai bidang



pembangunan, sehingga mereka mampu, cakap, trampil, tanggap dan tangguh dalam membaca tanda-tanda zaman serta mampu pula mengahadapi dan mengelola berbagai tantangan zaman dengan penuh keyakinan dan kepastian akan keberhasilan. 5. Terwujudnya perekatan hubungan sosial adalah sebuah penghargaan pada suatu kondisi dimana rakyat Alor hidup dalam suasana sistem dan struktur sosial yang harmonis, damai, saling menghormati, toleransi dan solider yang didasarkan pada semangat kekeluargaan, kegotong-royongan serta nilai-nilai luhur kemasyarakatan yang dimiliki masyarakat. 6. Terwujudnya supremasi hukum adalah suatu pengharapan, pada suatu kondisi dimana baik peyelenggara daerah maupun seluruh komponen masyarakat menjunjung tinggi hukum dan menghormati hukum, taat dan patuh terhadap hukum serta dapat mempertanggungjawabkan segala tindakan, perbuatan, sikap dan kebijakan masing-masing di depan hukum dengan tanpa kecuali dan diskriminatif dalam menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran. Misi Misi Kabupaten Alor adalah: 1. Mewujud kepemerintahan yang baik (Good Governance) melalui pemerintah yang demokratis, transparan, profesional bersih dan bebas KKN. 2. Memwujudkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia berperspektif gender. 3. Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat melalui upaya pemberdayaan ekonomi rakyat dan mendorong peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah dengan menggali potensi Sumber Daya Alam yang ada demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat menuju kemandirian. 4. Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana umum untuk mendukung dan memperlancar aktivitas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. 5. Meningkatkan kerekatan hubungan sosial yang dilandasi nilai budaya



Sejarah Kabupaten Alor Menurut cerita yang beredar di masyarakat Alor, kerajaan tertua di Kabupaten Alor adalah kerajaan Abui di pedalaman pegunungan Alor dan kerajaan Munaseli di ujung timur pulau Pantar kab alor. Suatu ketika, kedua kerajaan ini terlibat dalam sebuah Perang Magic. Mereka menggunakan kekuatan-kekuatan gaib untuk saling menghancurkan. Munaseli mengirim lebah ke Abui, sebaliknya Abui mengirim angin topan dan api ke Munaseli. Perang ini akhirnya dimenangkan oleh Munaseli. Konon, tengkorak raja Abui yang memimpin perang tersebut saat ini masih tersimpan dalam sebuah goa di Mataru. Kerajaan berikutnya yang didirikan adalah kerajaan Pandai yang terletak dekat kerajaan Munaseli dan Kerajaan Bunga Bali yang berpusat di Alor Besar kab. alor. Munaseli dan Pandai yang bertetangga,



akhirnya juga terlibat dalam sebuah perang yang menyebabkan Munaseli meminta bantuan kepada raja kerajaan Majapahit, mengingat sebelumnya telah kalah perang melawan Abui. Sekitar awal tahun 1300-an, satu detasmen tentara bantuan kerajaan Majapahit tiba di Munaseli tetapi yang mereka temukan hanyalah puing-puing kerajaan Munaseli, sedangkan penduduknya telah melarikan diri ke berbagai tempat di Alor dan sekitarnya. Para tentara Majapahit ini akhirnya banyak yang memutuskan untuk menetap di Munaseli, sehingga tidak heran jika saat ini banyak orang Munaseli yang bertampang Jawa. Peristiwa pengiriman tentara Majapahit ke Munaseli inilah yang melatarbelakangi disebutnya Galiau (Pantar) dalam buku Negarakartagama karya Mpu Prapanca yang ditulisnya pada masa jaya kejayaan Majapahit (1367). Buku yang sama juga menyebut Galiau Watang Lema atau daerah-daerah pesisir pantai kepulauan. Galiau yang terdiri dari 5 kerajaan, yaitu Kui dan Bunga Bali di Alor serta Blagar, Pandai dan Baranua di Pantar. Aliansi 5 kerajaan di pesisir pantai ini diyakini memiliki hubungan dekat antara satu dengan lainnya, bahkan raja-raja mereka mengaku memiliki leluhur yang sama. Dalam sejarah negeri ini, barangkali kita belum pernah mendengar, jika benda peninggalan atau benda-benda prasejarah mendapat tempat yangter hormat dari kelompok masyarakat disuatu daerah. Kalau pun mendengar,tidak lain berasal dari himpunan masyarakat Alor, suatu masyarakat yang terbentuk dalam klen/marga yang mengikuti garis keturunan ayah.Alor adalah sebuah kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),t e r l e t a k p a l i n g t i m u r d a l a m g u g u s a n k e p u l a u a n d i sebelah utara wilayahNTT. Kabupaten ini terdiri dari tiga pulau besar, yakni pulau Alor, pulauPant ar, dan pulau Pura, dan sejumlah pulau kecil tidak berpenghuni ,memiliki keunikan tersendiri sebagai satu kesatuan dari sebuah daerah A d m i n i s t r a t i f . K e u n i k a n i n i l a h y a n g k e m u d i a n s e m p a t j u g a m e m b u a t Magelhaens menyinggahinya, saat b e r l a y a r k e m b a l i d a r i M a l u k u m e n u j u Eropa pada tanggal 12 januari 1522.A d a c i r i k h a s y a n g m e n a r i k , y a n g d i m i l i k i o l e h m a s y a r a k a t d i d a e r a h tersebut, yakni mas kawin. Mas kawin yang dimiliki tidak seperti mas kawin y a n g u m u m n y a digunakan di daerah lain di NTT. Di NTT, u m u m n y a menggunakan hewan piaraan sebagai mas kawin. N a m u n t i d a k d e m i k i a n dengan masyarakat Alor. masyarakat alor menggunakan benda peninggalan n e n e k m o y a n g s e b a g a i m a s k a w i n . B e n d a y a n g d i g u n a k a n s e b a g a i m a s kawin itu disebut masyarakat setempat .Pendiri ke 5 kerajaan daerah pantai tersebut adalah 5 putra Mau Wolang dari Majapahit dan mereka dibesarkan di Pandai. Yang tertua di antara mereka memerintah daerah tersebut. Mereka juga memiliki hubungan dagang, bahkan hubungan darah dengan aliansi serupa yang terbentang dari Solor sampai Lembata. Jalur perdagangan yang dibangun tidak hanya di antara mereka tetapi juga sampai ke Sulawesi, bahkan ada yang menyebutkan bahwa kepulauan kecil di Australia bagian utara adalah milik jalur perdagangan ini.



PETA NUSA TENGGARA TIMUR



BAHASA DI KABUPATEN ALOR  Bahasa di kabupaten alor adalah bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa daerah sebagai bahasa sehari-hari di rumah bahasa daerah alor di bagi atas 5 bahasa daerah seperti bahasa daerah:  KUI: Dengan dialegnya’’ Enal gamani ’’artinya kamu lagi kerja apa..??? Emmunne dan ne nai po…artinya kamu siapa,,, dan ini saya Ol-ol manak,,artinya anak-anak kecil  Adat kelong: Dengan bahasanya ‘’kadat lam ee le’’ artinya ayo,,,kita cepat jalan Nok ik pa agai’’artinya sudah jadi kita jalan



An di her artinya anak- anak kecil Tul agai,artinya mau ke mana…???  Abui: Dengan bahasanya’’eteimiya”artinya kalian mau ke mana ‘’Opudo mi we’’artinya mau pergi ke tempat itu ‘’Nonakal do’’artinya hidup seorang diri Kano filla’’artinya anak anak kecil Pesisir pantai • Bahasa daerah pesisir pantai bahasanya sama tidak jauh berbedah hanya di bedahkan logatnya saja,,,, Seperti daerah:  Dulolong  Alor kecil  Alor besar  Bampalola  Kokar Yang bahasanya: = Mo lelang paru,artinya’’ kamu lagi buat apa….???? = Toboh-toboh ali watang artinya’’lagi duduk-duduk di pantai. = Mene ite seru iteni kabupaten alor artinya’’ mari kita jalan-jalan ke kabupaten alor. = - PURA Bahasa daerah Pura yang bunyi bahasanya’’ boma ena ba ening eee,,,,artinya bapak lagi buat apa…???? ‘’Boma dan niba’’ itu artinya bapak dan mama Kaku pi lamal e niang’artinya kaka kita cepat jalan…



Sejarah Keagamaan(Religi) Sebelum masuknya agama-agama besar, penduduk Alor menganut paham animisme dan dinamisme. Mereka menyembah matahari (Larra/Lera),



bulan (Wulang), sungai (Neda/dewa air), hutan (Addi/dewa hutan), dan laut (Hari/dewa laut). Saat ini mayoritas penduduk Alor adalah penganut agama Kristen (Katolik dan Protestan), sementara sisanya adalah pemeluk agama Islam, Budha dan Hindu. Agama Islam Agama Islam masuk ke Alor melalui desa Gelubala (sekarang Baranusa) di Pulau Pantar, melalui kehadiran seorang mubaligh dari Kesultanan Ternate bernama Mukhtar Likur pada tahun 1522. Data ini diperkuat oleh catatan seorang anak buah penjelajah dunia Ferdinand Magellan dari Portugal bernama Fegafetta yang singgah di Alor pada tahun 1522 dalam pelayarannya kembali ke Eropa. Dia mencatat bahwa di Kepulauan Alor, tepatnya di Pulau Pantar, mereka telah menemukan suatu komunitas Islam yang tinggal di kampung bernama Maloku, Baranusa. Dari tempat ini Islam mulai menyebar ke arah timur dan masuk ke desa-desa di Alor lainnya seperti Bungabali (sekarang Alor Besar), Alor Kecil, Dulolong dan lainnya. Pada tahun 1523 tibalah lima orang bersaudara dari Ternate bernama Iang Gogo, Kima Gogo, Karim Gogo, Sulaiman Gogo dan Yunus Gogo disertai seorang mubaligh lainnya bernama Abdullah. Mereka memiliki misi yang sama dengan Mukhtar Likur, yaitu menyebarkan ajaran Islam di kepulauan Alor. Untuk mencapai tujuan ini, mereka berpisah dan menyebar ke berbagai desa di Alor. Iang Gogo menetap di Bungabali (Alor Besar), Kima Gogo di Malua/Kui/Lerabaing, Karim Gogo di Malaga (nama Portugis untuk Nuha Beng atau Ternate Alor), Sulaiman Gogo di Panje (Pandai) - sebuh desa pantai di ujung paling utara Pulau Pantar, sedangkan Yunus Gogo dan Abdullah menetap di Gelubala, Baranusa. Tiga desa pertama yang memeluk agama Islam berada di Bungabali (Alor Besar/Laffo Beng), Alor Kecil (Laffo Kisu) dan Dulolong. Menurut catatan, cepatnya proses ketiga desa ini memeluk agama Islam adalah karena ketiga desa ini dibangun oleh satu keluarga yang sama, yaitu keturunan dari Sakubala Duli dan istrinya Bui Munangbela. Di Alor Besar Iang Gogo meninggalkan suatu peninggalan bersejarah, yaitu sebuah kitab suci Al Quran yang ditulis tangan. Al Quran ini ditulis di kertas kulit kayu. Saat ini Al Quran tersebut disimpan oleh Saleh Panggo Gogo yang merupakan generasi ke-13 keturunan Iang Gogo. Agama Kristen protestan



Agama Kristen pertama kali masuk Alor pada masa administrasi Controleur Bouman di tahun 1908 ketika seorang pendeta berkebangsaan Jerman, D.S. William-Bach, tiba dengan kapal Canokus dan kemudian kegiatan penyebaran agama Kristen dari Pantai Dulolong. Gereja pertama di Alor dibangun pada tahun 1912, dinamai Gereja Kalabahi (sekarang dikenal sebagai Gereja Pola). Kayu-kayu bangunan gereja ini berasal dari Kalimantan dan menurut catatan dikerjakan oleh para tukang Muslim, bukti dari adanya toleransi antar-umat beragama di Alor sejak dulu. Dari tahun 1950an hingga tahun 1980an para misionaris Kristen silih berganti datang ke Alor dan bekerja sebagai pendeta, perawat bahkan dokter. Dua diantaranya adalah suami-istri Dr. De Jong yang bekerja di RSUD Kalabahi. Dalam bukunya "Brieven aan Alor" (Surat-surat ke Alor) Dr. De Jong menceritakan pengalamannya selama hidup dan bekerja di Alor. Dokter asal Jerman lainnya, Dr. Kleven, bahkan memberi nama lokal Alor, Loni, untuk putrinya.



BANYAKNYA TEMPAT IBADAH MENURUT KECAMATAN TAHUN 2011 Kecamatan



Islam Katholik



Hindu / Jumlah Budha



Kristen



1



Pantar



11



3



9



-



23



2



Pantar Barat



10



-



8



-



18



3



Pantar Timur



5



-



12



-



17



4



Pantar barat Laut



3



-



5



-



8



5



Pantar Tengah



2



-



29



-



31



6



Alor Barat Daya



14



5



57



-



73



7



Mataru



-



-



23



-



21



8



Alor Selatan



-



4



61



-



63



9



Alor Timur



-



-



37



-



37



10 Alor Timur Laut



-



2



35



-



37



11 Pureman



-



-



24



-



24



12 Teluk Mutiara



17



1



49



1



66



13 Kabola



4



-



26



-



30



14 Alor Barat Laut



27



1



19



-



46



15 Alor Tengah Utara



2



4



46



-



52



16 Lembur



-



-



20



-



19



17 Pulau Pura



4



-



13



-



17



ALOR



99



20



462



1



582



Sumber : Departemen Agama Kabupaten Alor



BANYAKNYA PEMELUK AGAMA DAN ALIRAN KEPERCAYAAN LAINNYA DIRINCI TIAP KECAMATAN



TAHUN 2011 Kecamatan 1 Pantar Pantar 2 Barat Pantar 3 Timur Pantar 4 barat Laut Pantar 5 Tengah Alor Barat 6 Daya 7 Mataru Alor 8 Selatan 9 Alor Timur Alor Timur 10 Laut 11 Pureman Teluk 12 Mutiara 13 Kabola 14 Alor Barat



Islam Katholik Kristen 3.640 452



4.236



Jumlah Lainnya 8.328



3.963 7



2.365



-



6.335



3.974 -



6.528



-



10.502



1.672 -



2.516



-



4.188



959



8.296



-



9.255



-



4.771 903



14.913 3



20.590



260



-



5.149



-



5.409



88



647



7.752



-



8.487



20



9



6.964



-



6.993



66



778



7.343



-



8.187



-



-



3.166



-



3.166



14.542 3.168



27.564 139



45.413



765 10.443 67



6.247 7.642



7.012 18.156



4



Laut Alor 15 Tengah Utara 16 Lembur 17 Pulau Pura ALOR



614



356



1.454 47.231 6.387



9.975



-



5.035 2.458 128.149 146



10.945 5.035 3.912 181.913



Sumber : Departemen Agama Kabupaten AlOR



MATA PENCAHARIAN KABUPATEN ALOR 1. Pertanian 2. Perikanan dan; 3. Wirausaha



PERTANIAN Usaha pertanian masyarakat di kab. alor cukup maju, karena didukung lahan dataran tanah yang rata dengan kondisi tanah yang subur. Juga didukung persediaan air yang berlimpah. Infrastruktur irigasi pun dibangun secara rapih, mulai dari hulu bendungan hingga ke pintu-pintu air yang siap membagi ke lahan pertanian masyarakat. Dengan kondisi tanah yang subur, para petani di alor tidak hanya menanam jagung dan padi sebagai makanan pokok. Tetapi juga usaha lainnya. Jika berada di desa-desa,di situ akan menemukan berbagai jenis sayuran, mulai dari sawi, kangkung, kacang panjang, terung, peria, sayur paku, bayam, lombok dan tomat. Setiap rumah tangga di desa-desa di kabupaten alor, baik laki-



laki maupun pe-rempuan, semuanya mengusa-hakan tanaman sayuran. Sayuran yang ada bukan hanya untuk konsumsi setiap hari, tetapi dijual ke kota untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. HASIL PERTANIAN Produksi tanaman pangan di Kabupaten Alor pada tahun 2009 antara lain, padi sebanyak 11.879,300 ton, jagung sebanyak 17.541,900 ton, ubi kayu 14.578,500 ton, ubi jalar 1.190,500 ton, kacang tanah 48,500 ton, kacang hijau 106,30 ton, dan kacang kedelai sebanyak 0,700 ton.



LUAS PANEN, RATA-RATA HASIL, DAN PRODUKSI JAGUNG DIRINCI TIAP KECAMATAN TAHUN 2010



1 2 3 4 5



Luas Kecamatan Panen (Ha) Pantar 704,000 Pantar Barat 343,000 Pantar 572,000 Timur Pantar Barat 259,000 Laut Pantar 839,000



Rata-rata Produksi Hasil (Ton) (Ton/Ha) 2,600 1.830,400 3,000 1.029,000 2,700



1.544,400



2,800



725,200



2,900



2.433,100



Tengah Alor Barat 6 daya 7 Mataru 8 Alor Selatan 9 Alor Timur Alor Timur 10 Laut 11 Pureman Teluk 12 Mutiara 13 Kabola Alor Barat 14 Laut Alor Tengah 15 Utara 16 Lembur 17 Pulau Pura ALOR



243,000 3,700



899,100



121,000 2,600 453,000 2,500 161,000 2,600



314,600 1.132,500 418,600



205,000 2,600



533,000



263,000 2,500



657,500



291,000 3,000



873,000



233,000 3,000



699,000



904,000 3,000



2.712,000



290,000 2,500



725,000



294,000 2,700 84,000 2,500 6.259,000 2,776



793,000 222,500 17.541,900



Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Alor



KACANG HIJAU



LUAS PANEN, RATA-RATA HASIL, DAN PRODUKSI KACANG HIJAU DIRINCI TIAP KECAMATAN TAHUN 2009



Kecamatan



Luas Panen (Ha)



1 Pantar 34,000 2 Pantar Barat 17,000 3 Pantar Timur 19,000 Pantar Barat 4 7,000 Laut Pantar 5 5,000 Tengah Alor Barat 6 5,000 daya



Ratarata Produksi Hasil (Ton) (Ton/Ha) 0,500 17,000 0,400 6,800 0,500 9,500 0,400



2,800



0,600



3,000



0,600



3,000



7 Mataru 8 Alor Selatan 9 Alor Timur Alor Timur 10 Laut 11 Pureman Teluk 12 Mutiara 13 Kabola Alor Barat 14 Laut Alor Tengah 15 Utara 16 Lembur 17 Pulau Pura ALOR



3,000 2,000 6,000



0,600 0,400 0,500



1,800 0,800 3,000



12,000



0,600



7,200



2,000



0,500



1,000



9,000



0,600



5,400



11,000



0,500



5,500



25,000



0,600



15,000



27,000



0,500



13,500



15,000 5,000 204,000



0,600 0,400 0,521



9,000 2,000 106,300



Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Alor Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Alor Pertanian padi



LUAS PANEN, RATA-RATA HASIL, DAN PRODUKSI PADI DIRINCI TIAP KECAMATAN TAHUN 2010 Luas Kecamatan Panen (Ha) 1 Pantar 535,000 2 Pantar Barat 356,000 Pantar 3 467,000 Timur Pantar Barat 4 410,000 Laut Pantar 5 760,000 Tengah Alor Barat 6 205,000 daya 7 Mataru 48,000 8 Alor Selatan 114,000 9 Alor Timur 132,000 Alor Timur 10 220,000 Laut 11 Pureman 162,000



Rata-rata Produksi Hasil (Ton) (Ton/Ha) 2,500 837,500 2,800 996,800 2,500



1.167,500



2,700



1.107,000



2,700



2,052,200



2,900



602,800



2,700 3,900 3,300



129,600 445,200 437,400



4,600



1.014,000



2,700



437,400



Teluk Mutiara 13 Kabola Alor Barat 14 Laut Alor Tengah 15 Utara 16 Lembur 17 Pulau Pura ALOR 12



65,000



2,600



169,000



32,000



2,600



83,200



314,000



3,000



967,200



197,000



2,800



567,300



308,000 2,700 5,000 2,600 4.330,000 2,917



853,000 13,000 11.879,800



Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Alor



LUAS PANEN, RATA-RATA HASIL, DAN PRODUKSI PADI LADANG DIRINCI TIAP KECAMATAN TAHUN 2010 Luas Kecamatan Panen (Ha) 1 Pantar 535,000 Pantar 2 356,000 Barat Pantar 3 467,000 Timur Pantar 4 410,000 Barat Laut Pantar 5 760,000 Tengah Alor Barat 6 196,000 daya 7 Mataru 48,000 Alor 8 52,000 Selatan 9 Alor Timur 107,000



Rata-rata Produksi Hasil (Ton) (Ton/Ha) 2,500 837,500 2,800



996,800



2,500



1.167,500



2,700



1.107,000



2,700



2,052,200



2,800



548,800



2,700



129,600



2,600



135,200



2,800



299,600



Alor Timur Laut 11 Pureman Teluk 12 Mutiara 13 Kabola Alor Barat 14 Laut Alor 15 Tengah Utara 16 Lembur 17 Pulau Pura ALOR 10



70,000



2,700



189,000



162,000



2,700



437,400



65,000



2,600



169,000



32,000



2,600



83,200



262,000



2,600



681,200



178,000



2,600



462,800



290,000 2,600 5,000 2,600 3,705,000 2,652



754,00 13,000 10,063,800



Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Alor Gambar ubi jalar



LUAS PANEN, RATA-RATA HASIL, DAN PRODUKSI UBI JALAR DIRINCI TIAP KECAMATAN TAHUN 2010



Ratarata Produksi Kecamatan Hasil (Ton) (Ton/Ha) 1 Pantar 38,000 4,800 182,400 2 Pantar Barat 4,000 4,800 19,200 3 Pantar Timur 27,000 4,800 129,600 4 Pantar Barat Laut 3,000 4,800 14,400 5 Pantar Tengah 3,000 4,800 14,400 6 Alor Barat daya 9,000 4,900 44,100 7 Mataru 14,000 4,900 68,600 8 Alor Selatan 35,000 4,900 171,500 9 Alor Timur 9,000 4,900 44,100 10 Alor Timur Laut 16,000 4,900 78,400 11 Pureman 12 Teluk Mutiara 9,000 4,900 44,100 13 Kabola 5,000 4,800 24,000 14 Alor Barat Laut 29,000 4,900 142,100 15 Alor Tengah Utara 24,000 4,900 117,600 16 Lembur 20,000 4,800 96,000 17 Pulau Pura ALOR 245,000 4,853 1.190,500 Luas Panen (Ha)



Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Alor. Ubi kayu(singkong/ketela pohon)



LUAS PANEN, RATA-RATA HASIL, DAN PRODUKSI UBI KAYU DIRINCI TIAP KECAMATAN TAHUN 2010



Kecamatan



Luas panen (Ha)



1 Pantar 111,000 2 Pantar Barat 38,000 3 Pantar Timur 242,000 Pantar Barat 4 81,000 Laut 5 Pantar 47,000



Ratarata Produksi Hasil (Ton) (Ton/Ha) 6,300 699,300 6,400 243,200 6,300 1.524,600 6,400



518,400



6,400



300,800



Tengah Alor Barat 6 daya 7 Mataru 8 Alor Selatan 9 Alor Timur Alor Timur 10 Laut 11 Pureman Teluk 12 Mutiara 13 Kabola Alor Barat 14 Laut Alor Tengah 15 Utara 16 Lembur 17 Pulau Pura ALOR



97,000



6,500



630,500



77,000 408,000 87,000



6,400 6,400 6,400



492,800 2.611,200 556,800



75,000



6,300



472,500



50,000



6,400



320,000



178,000



6,300



1.121,400



74,000



6,300



466,200



353,000



6,300



2.259,200



152,000



6,400



972,800



194,000 6,400 23,000 6,400 2.287,000 6,370



1.241,600 147,200 14.578,500



Dan ada juga hasil perkebunan seperti: 1. Cengke



Di kabupaten alor juga punya penghasilan cengke cukup terbesar khususnya di daerah-daerah pegunungan di kabupaten alor



LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN CENGKEH MENURUT KECAMATAN TAHUN 2010



Tidak Jml Belum Sudah Jumlah Mghslk/ Luas Kecamatan Mghslk Mghslk Prod Rusak Areal (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 Pantar Pantar 2 Barat Pantar 3 6,00 3,00 1,00 10,00 1,20 Timur Pantar 4 Barat Laut Pantar 5 Tengah Alor Barat 6 Daya 7 Mataru 5,00 2,00 7,00 0,60 Alor 8 82,00 7,00 1,00 90,00 2,10 Selatan 9 Alor Timur 1,00 1,00 0,32 Alor Timur 10 Laut 11 Pureman 20Teluk 12 5,00 2,00 7,00 1,78 Mutiara, 13 Kabola 20,00 7,00 6,00 33,00 3,50 Alor Barat 14 88,00 80,00 168,00 25,20 laut Alor 15 Tengah 35,00 2,00 37,00 0,80 Utara 16 Lembur 2,00 5,00 1,00 8,00 1,50



17 Pulau pura ALOR 243,00 109,00 9,00



361,00 37,00



2. GAMBAR.JAMBU MENTE



LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN JAMBU MENTE MENURUT KECAMATAN TAHUN 2011



Tidak Belum Sudah Jml Luas Mghslk/ Kecamatan Mghslk Mghslk Areal Rusak (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 Pantar 260,00 126,00 3,00 389,00 Pantar 2 675,00 386,00 2,00 1.063,00 Barat Pantar 3 93,00 97,00 190,00 Timur Pantar 4 Barat 484,00 110,00 12,00 606,00 Laut Pantar 5 2.150,00 517,00 10,00 2.677,00 Tengah Alor 6 Barat 938,00 430,00 1.368,00 Daya 7 Mataru 15,00 25,00 3,00 43,00 Alor 8 68,00 67,00 24,00 159,00 Selatan Alor 9 390,00 625,00 11,00 1.026,00 Timur Alor 10 Timur 85,00 512,00 3,00 600,00 Laut 11 Pureman 30,00 43,00 3,00 76,00 Teluk 12 542,00 152,00 9,00 703,00 Mutiara 13 Kabola 100,00 45,00 30,00 175,00 Alor 14 403,00 108,00 15,00 526,00 Barat



Jumlah Prod (Ha) 66,78 193,00 49,96 55,00 413,60 258,00 8,75 26,80 262,50 256,00 15,05 76,00 10,35 37,80



laut Alor 15 Tengah Utara 16 Lembur Pulau 17 pura ALOR



275,00 175,00 -



450,00



87,50



150,00 122,00 5,00



177,00



42,70



1,00



5,50



1,40



4,00



0,50



6.659,00 3.544,00 130,50 10.233,50 1.861,19



Hasil perkebunan COKLAT



LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN COKLAT MENURUT KECAMATAN TAHUN 2011 Tidak Jumlah Belum Sudah Jumlah Mghslk/ Luas Kecamatan Mghslk Mghslk Prod Rusak Area (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 Pantar 18,00 9,00 1,00 28,00 2,25 2 Pantar -



Barat Pantar 3 Timur Pantar 4 Barat Laut Pantar 5 2,00 Tengah Alor 6 Barat 150,00 Daya 7 Mataru 2,00 Alor 8 26,00 Selatan Alor 9 Timur Alor 10 Timur 3,00 Laut 11 Pureman 20Teluk 12 100,00 Mutiara, 13 Kabola 20,00 Alor 14 Barat 48,00 laut Alor 15 Tengah 71,00 Utara 16 Lembur Pulau 17 pura ALOR 440,00



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



2,00



-



5,00



-



155,00 3,00



1,00



-



3,00



3,00



2,00



31,00 1,02



1,00



-



1,00



0,20



-



-



3,00



-



-



-



-



-



0,23



12,00 -



112,00 1,62



2,00



0,50



22,50 0,60



2,00



-



50,00 0,30



3,00



0,20



74,20 0,60



4,00



0,30



4,30



2,40



-



-



-



-



42,00 4,00



486,00 12,22



Perkebunan KOPI



LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN KOPI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2011 Tidak Jumlah Belum Sudah Jumlah Mghslk/ Luas Kecamatan Mghslk Mghslk Produksi Rusak Area (Ha) (Ha) (Ton) (Ha) (Ha) 1 Pantar Pantar 2 1,00 1,00 2,00 0,30 Barat Pantar 3 6,00 5,00 1,00 12,00 1,00 Timur Pantar 4 1,00 1,00 0,20 Barat



Laut Pantar 5 1,00 Tengah Alor 6 Barat 15,00 Daya 7 Mataru 5,00 Alor 8 574,00 Selatan Alor 9 29,00 Timur Alor 10 Timur 69,00 Laut 11 Pureman 20,00 Teluk 12 20,00 Mutiara 13 Kabola 32,00 Alor 14 Barat 82,00 laut Alor 15 Tengah 97,00 Utara 16 Lembur 10,00 Pulau 17 pura ALOR 961,00



1,00



-



2,00



0,20



14,00 3,00



32,00



8,40



10,00 1,00



16,00



4,00



60,00 1,00



635,00 15,00



10,00 2,00



41,00



36,00 2,00



107,00 7,20



10,00 2,00



32,00



9,00



19,00 -



39,00



2,85



9,00



42,00



5,40



1,00



3,00



40,00 3,00



125,00 8,00



44,00 1,00



142,00 15,40



30,00 2,00



42,00



12,00



-



-



-



-



290,00 19,00



1.270,00 91,95



Hasil perkebunan tanaman pala



LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN PALA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2009



Tidak Belum Sudah Jumlah Jumlah Mghslk/ Kecamatan Mghslk Mghslk Luas Prod Rusak (Ha) (Ha) Area(Ha) (Ha) (Ha) 1 Pantar Pantar 2 Barat Pantar 3 Timur Pantar 4 Barat Laut Pantar 5 6,00 6,00 Tengah Alor 6 Barat Daya 7 Mataru Alor 8 Selatan Alor 9 Timur Alor 10 Timur Laut 11 Pureman Teluk 12 Mutiara, 13 Kabola Alor 14 Barat 61,00 2,00 1,00 64,00 1,20 laut Alor 15 Tengah Utara 16 Lembur -



Pulau pura ALOR 17



-



-



67,00 2,00



-



-



-



1,00



70,00



1,20



Perkebunan pinang



LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN PINANG MENURUT KECAMATAN TAHUN 2009 Kecamatan



Belum Sudah Tidak Jumlah Jumlah Mghslk Mghslk Mghslk/ Luas Prod (Ha) (Ha) Rusak Area (Ha)



(Ha)



1 Pantar 4,00 16,00 2 Pantar Barat 3 Pantar Timur 8,00 7,00 Pantar Barat 4 2,00 2,00 Laut Pantar 5 2,00 2,00 Tengah Alor Barat 6 201,00 100,00 Daya 7 Mataru 8 Alor Selatan 35,00 31,00 9 Alor Timur 24,00 38,00 Alor Timur 10 5,00 2,00 Laut 11 Pureman 15,00 9,00 20Teluk 12 7,00 7,00 Mutiara, 13 Kabola 17,00 14,00 Alor Barat 14 24,00 71,00 laut Alor Tengah 15 38,00 40,00 Utara 16 Lembur 2,00 2,00 17 Pulau pura ALOR 384,00 341,00



(Ha)



1,00



20,00 4,80 16,00 2,00



1,00



5,00



0,75



-



4,00



0,32



6,00



307,00 30,00



1,00



66,00 12,40 63,00 12,54



1,00



8,00



1,00



25,00 4,50



0,60



14,60 2,10



-



31,00 3,22



1,00



96,00 21,30



2,00



80,00 11,00



0,80



4,00 0,76 14,60 739,60 106,31



Sumber : Sub Dinas Perkebunan Rakyat Kabupaten Alor



Perkebunan lada



LUAS AREAL DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN LADA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2009 Tidak Jumlah Belum Sudah Jumlah Mghslk/ Luas Kecamatan Mghslk Mghslk Prod Rusak Area (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 Pantar Pantar 2 Barat Pantar 3 Timur Pantar 4 Barat



Laut Pantar 5 Tengah Alor 6 Barat 11,00 Daya 7 Mataru Alor 8 4,00 Selatan Alor 9 Timur Alor 10 Timur Laut 11 Pureman Teluk 12 Mutiara, 13 Kabola Alor 14 Barat laut Alor 15 Tengah Utara 16 Lembur Pulau 17 pura ALOR 15,00



-



-



-



-



1,0



-



12,00 0,70



-



-



-



-



1,00



-



5,00



1,00



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



1,20



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



-



2,00



-



17,00 1,70



PERIKANAN Di kabupaten alor juga memiliki potensi ikan yang banyak dan banyak di exspor ke timur- timor,Karena kabupaten berbatan dengan selat Australia maka dari itu banyak ikan keluar dari selat tersebut dan masuk ke laut alor,maka dari itu potensi ikan meningkat,pada akhir tahun 2010 di ekspor ikan ke timor leste sekitar 5,6 ton.



4. TEKNOLOGI YANG DI GUNAKAN DI KABUPATEN ALOR  Sektor pertanian Di zaman dahulu para petani masyarakat kabupaten alor membajak sawah dengan tenaga manusia itu sendiri dan juga mereka menggunakan tenaga bantu dari binatang kerbau dan pupuk untuk tanaman pertanian juga belum begitu baik karena pada saat itu mereka menggunakan pupuk dari kotoran binatang ,tetapi dengan perkembangan zaman sekarang para petani sudah banyak menggunakan teknologi yang sangat canggi seperti mereka menggunakan mesin-mesin teraktor sebagai pembajak sawah dan pupuk yang mereka gunakan sekarang itu seprti pupuk-pupuk kimiawi untuk tanaman pertanian.  Sector perikanan . Pada zaman dahulu para nelayan hanya menggunakan perahu dayung dan juga alat penangkap ikan belum begitu bagus karena di zaman dahulu mereka menangkap ikan dengan menggunakan alat dari anyaman bambu(bubuk),tetapi di saat sekarang para nelayan sudah menggunakan alat teknologi yang sangat baik karena sebagian besar sudah memggunakan motor-motor perikanan dan alat penangkap ikan yang memadai seperti ; rakit,rompng,pukat,dan alat pelacak ikan.



5.Kesenian kabupaten alor Pakaian adat kab.alor



Dalam legenda dikisahkan bahwa Suku Abui adalah pendiri kerajaan tertua yang pernah ada di Alor, yaitu Kerajaan Abui di pedalaman pegunungan Alor. Tari Lego-Lego dilakukan dengan mengelilingi tiga batu bersusun berbentuk lingkaran yang disebut mesbah. Konon, mesbah dibangun masa prasejarah dengan mengorbankan kepala manusia sebagai tumbal. Persembahan kepala manusia itulah yang membuat mesbah menjadi dikeramatkan.Ketiga mesbah yang disakralkan itu melambangkan tiga kelompok yang terdapat dalam Suku Abui, antara lain Suku Kapitang yang merupakan suku perang, Suku Aweni yang terdiri dari kaum raja/bangsawan, dan Suku Marang atau suku perantara. Setiap suku memiliki wewenang sesuai kedudukannya masing-masing. Biasanya, ketiga kelompok suku ini saling berinteraksi saat menjalankan suatu pekerjaan. Misalnya, sebagai suku raja, Suku Marang memberi perintah kepada Suku Aweni untuk disampaikan kepada Suku Kapitang agar pergi berperang (Bentara Wisata, 16 Maret 2007).



Tari Lego-Lego Sumber Foto:takpala



Tari cakalele.kab. alor B. Keistimewaan ` Selain Tari Lego-Lego, yang menjadi daya tarik Kampung Takpala adalah rumah-rumah tradisional Suku Abui yang biasa disebut dengan nama Rumah Lopo. Anda bisa berjalan-jalan dan melihat-lihat keunikan rumah adat yang masih digunakan sebagai tempat tinggal tersebut. Rumah adat yang masing-masing dihuni oleh sekitar 13 kepala keluarga itu terdiri dari dua jenis rumah, yakni Kolwat dan Kanuruat. Rumah Kolwat terbuka untuk umum, siapapun boleh masuk termasuk anak-anak



dan perempuan. Sedangkan yang boleh masuk ke rumah Kanuruat hanya kalangan tertentu. Anak-anak dan perempuan dilarang keras memasuki rumah Kanuruat, jika dilanggar akan menimbulkan penyakit di mana proses penyembuhannya harus dilakukan dengan upacara adat (Bentara Wisata, 16 Maret 2007). Rumah adat Takpala terbuat dari bambu dan berbentuk piramida, beratap alang-alang, serta disangga oleh 6 tiang yang terbuat dari kayu merah. Di bagian atas rumah terdapat ornamen berbentuk tangan terbuka sebagai simbol permintaan berkat kepada Yang Maha Kuasa. Setiap Rumah Lopo memiliki tiga lantai. Lantai paling bawah berfungsi sebagai dapur dan ruang tidur, lantai dua digunakan untuk menyimpan jagung atau bahan makanan lainnya, dan apabila lantai dua sudah penuh, bahan makanan itu bisa disimpan di lantai tiga yang juga berfungsi sebagai gudang. Lantai dua juga sering digunakan untuk menjamu tamutamu yang datang. Bisa jadi, oleh pemilik rumah Anda akan dijamu dengan segelas kopi manis.



Rumah Adat Takpala Lantai paling atas juga sering dimanfaatkan untuk menyimpan barang-barang berharga, termasuk untuk menyimpan moko atau nekara. Moko adalah gendang dari kuningan yang merupakan warisan budaya perundagian dari zaman perunggu (diperkirakan antara tahun 1.000 hingga 500 Sebelum Masehi). Selain digunakan untuk mengiringi Tari Lego-Lego, moko juga berfungsi sebagai bagian dari ritual perkawinan adat Takpala untuk mas kawin atau belis dalam bahasa adat setemp pernikahan adat Suku Abui, masih ada banyak hal menarik lainnya yang bisa Anda temui di Kampung Tradisional Takpala seperti Upacara



Belanga Moko dan melihat-lihat koleksi benda-benda tradisional serta hasil kerajinan penduduk Takpala. Meski belum terdapat toko-toko yang khusus menjual barang-barang khas Takpala, Anda dapat membeli langsung di rumah-rumah penduduk. Terkadang ada pula sejumlah warga yang menggelar dagangannya di depan rumah atau di beberapa tempat tertentu di Kampung Takpala. Anda bisa melakukan tawar-menawar dalam transaksi jual beli itu. Barang-barang asli Takpala yang bisa Anda beli untuk dijadikan oleh-oleh antara lain moko, tenun ikat, klewang (tempat sirih), cakalele, busur panah atau senjata-senjata tradisional yang lain, dan benda-benda lainnya.



Moko adalah benda masa silam yang lahir dari tangan terampil nenek moyang. Di zamannya, ia berfungsi sebagai alat musik tradisional yang digunakan pada waktu upacara adat dan acara kesenian lainnya. Selain itu Moko juga dipakai alat tukar-menukar barang. Dan yang tertinggi, Moko juga digunakan sebagai Mas Kawin untuk meminang calon mempelai perempuan serta sebagai symbol status social masyarakat Alor



. GAMBAR; MOKO



Moko



6. ADAT ISTIADAT/TABUH/PANTANG PEMALI KABUPATEN ALOR Masyarakatnya yang masih memegang teguh adat dan tradisi akan mempertontonkan atraksi budayanya yang khas dalam menyambut para pelancong, membuat nama desa ini melambung sampai ke mancanegara. Bagi pendaki gunung yang menggilai tantangan di tempat yang masih perawan, Gunung Delaki Sirung di Pulau Pantar dan Gunung Koya-Koya di Pulau Alor, adalah tempatnya. Kepenatan yang melelahkan itu segera sirna membawa kesejukan dan kesegaran jiwa setelah menyaksikan fenomena geologi vulkanik di Desa Air Panas dan Air Terjun di Pulau Pantar, taman wisata alam Tuti Adagae di Pulau Alor. Tetabuhan gong dan gendang dari kuningan atau moko mengiringi polah para penari yang bergerak rancak sambil mengumandangkan lagu dan pantun dalam bahasa adat setempat.



Biasanya, Lego-Lego ditarikan selama semalam suntuk. Anda dan para pengunjung lain pun bisa turut menari bersama warga masyarakat Kampung Takpala. Menurut tetua adat setempat, LegoLego yang menjadi tarian khas Suku Abui, warga asli Takpala, merupakan lambang kekuatan persatuan dan persaudaraan.Adat istiadat kabupaten alor juga masih kuat dan masih terjaga kesetabilan adatnya,karena belum ada pengaruh-pengaruh dari barat .        



Hal-hal yang pantang/pemali seperti: Di larang berdiri di ambang pintu pada malam hari Di larang mengganggu orang tua bagi anak-anak mudah. Melanggar lewat atas orang yang sedang tidur mencuri/merampok di rumah orang bersiul di saat malam hari. Perkosa istri orang. Pemali Keluar masuk lewat jendelah bagi siapa saja. Di larang meludah di depan mayat.



7. Hal-hal yang unik di kabupaten alor Alor adalah keberadaan kampung-kampung adat atau tradisional. Seorang peneliti Asing, Cora Dubois, menjelaskan empat fungsi Moko. Pertama, Mokosebagai simbol status sosial.Pemilki jumlah dan jenis Moko tertentu menunjukanstatus sosial sesorang dalam masyarakat. Misalnya;



GAMBAR;MOKO MALEI TANA ATAU ITKIRA



Kepemilikan Moko ini menunjukan status sosial yang cukup tinggi dan terpandang.Bahkan oarng yang memiliki Moko ini dalam jumlah tertentu akan cukup berpengaruhdalam setiap kepemimpinan tradisional



Kedua, Moko sebagai peralatan belis a ta u ma s ka w i n. S eo r a ng p r i a y a ng h en d a k menikah harus menyerahkan sejumlah Moko kepada keluarga perempuan calon isteri.Kaum bangsawan menggunakan Moko Malei Tana,sebagai mas kawin. Orang biasamenggunakan Moko Malei Utangpei ,yang disebut delapan bobak.Ketiga, Moko sebagai alat tukar ekonomi. Sejak dahulu ora ng Alor mengenal Mokos eb a g a i a l a t t u ka r s e per ti ua n g . D a l a m ha l i n i M o ko d a pa t d i tu ka r d e ng a n ba r a ng tertentu secara barter. Hal inilah yang kemudian menyebabkan inflasi pada jamanp e m e r i n ta ha n ko l o ni a l B el a n da s e hi ng g a B el a n da m em bu a t s i s te m ba r u d e n g a n membatasi peredaran Moko. Keempat, Moko sebagai alat musik. Moko dapat menggantikan fungsi tambur yang terbuat darikayu dan kulit hewan Alat musik gong dan Moko biasanya dimainkan untuk pengiring tari-tarian. Dalam perspektif orang Alor, gong yang berbentuk plat dalam posisi telungkup adalahlambang kewanitaan. Sedangkan Moko berbentuk bulat dalam posisi berdiri adalah lambang.



gambar tari adat.



 AL-QUR’AN YANG DI TULIS DARI KULIT KAYU.



Salah satunya, alquran tua dari kulit kayu yang ditulis dengan tinta ramuan tradisional yang diperkirakan berusia lebih dari 800 tahun, sebuah bukti sejarah tentang keberadaan Islam di Alor. Daya pemikat lainnya yaitu kampung Takpala, sebuah desa tradisional yang dihuni oleh suku Abui dengan pola perkampungan linear dengan deretan rumah adat



.



OBYEK WISATA



PANTAI DEERE



Letaknya di bagian utara Bandara Mali, bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2 dan roda 4. Berpotensi besar karena pasir putih dan air laut yang bersih dan lingkungan yang mendukung, tetapi sayangnya belum dikelola secara baik dan profesional. Pantai Sebanjar



Berjarak kurang lebih 15 km dari kota Kalabahi, Maimol sebagai kampung nelayan tradisional, memiliki potensi cukup baik, namun belum dikelola secara profesional. Pantai Mali kab. alor



Letaknya disebelah timur kota Kalabahi kira-kira 8 km dibagian selatan bandar udara Mali. Memiliki pasir putih dan air laut yang bersih serta karangkarang laut yang indah.