KAK Produk Unggulan Daerah - Alor - OK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM FASILITASI PEMASARAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KEGIATAN PENYUSUNAN DATABASE DAN RENCANA PENGEMBANGAN (BUSINESS PLAN) PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN ALOR 2015



A. LATAR BELAKANG Salah satu agenda otonomi daerah adalah untuk lebih mengarahkan daerah untuk



memaksimalkan



mensejahterakan



rakyat.



semua Dengan



potensi



yang



pertimbangan



dimiliki dari



demi



lebih



berbagai



segi



kehidupan baik untuk masyarakat, pemerintah, pemerintah pusat serta Negara kesatuan Republik Indonesia. Bagi pemerintah daerah, otonomi daerah merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan daya saing masyarakat dan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daerah



serta



meningkatkan



pelayanan



umum



masyarakat



dengan



administrasi pemerintahan. Pemerintah daerah tentunya punya beban moral dalam meningkatkan kualitas



daerahnya,



baik



tingkat



kesejahteraan



masyarakat



maupun



pelayanan publik lainnya. Dibutuhkan penataan segala potensi yang ada untuk meningkatkan daya saing daerah, kesejahteraan masyarakatnya, serta mewujudkan ketenteraman dalam hidup bernegara. Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang



bersangkutan



(Indogenous



development)



dengan



menggunakan



potensi sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Orientasi ini mengarahkan kita kepada pengambilan inisiatifinisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk



menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan kegiatan ekonomi (Evi Yulia Purwanti, Fakultas Ekonomi UNDIP) Salah satu icon dalam pembangunan ekonomi yang menekankan pada potensi lokal terkait dengan pengembangan produk unggulan daerah yang merupakan ciri khas suatu daerah. Dalam arti yang lebih dalam suatu produk yang merupakan pendongkrak angka PDRB yang nantinya merupakan indikator kesejahteraan masyarakat daerah. Produk unggulan adalah produk yang potensial dikembangkan pada suatu wilayah dengan memanfaatkan SDA dan SDM lokal yang berorientasi pasar dan ramah lingkungan. Sehingga memiliki keunggulan kompetitif dan siap menghadapi persaingan global. Produk Unggulan atau Komoditi unggulan itu merupakan hasil usaha masyarakat pedesaan dengan kriteria: (a) Mempunyai daya saing yang tinggi di pasaran (keunikan/ciri spesifik, kualitas bagus, harga murah); (b) Memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang potensial dapat dikembangkan; (c) Mempunyai nilai tambah tinggi bagi masyarakat perdesaan; (d) Secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan sumberdaya manusia; (e) Layak didukung oleh modal bantuan atau kredit. Banyak penelitian dan kajian tentunya berkaitan dengan produk unggulan atau sektor ungulan daerah, baik pendekatan menggunakan analisis Location Quotients (LQ) maupun analisis lain. Tetapi titik beratnya bukanlah menemukan apa produk ungulan yang ditemukan di daerah, tetapi lebih mengarah kepada tingkat keseriusan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaannya. Produk unggulan apapun yang ada tentunya diperlukan pengelolaan dan pengembangan serta pemasaran yang sinergis. Agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Permasalahan



klasik



selama



ini



lemahnya



regulasi



dan



kebijakan



berkelanjutan dalam pengelolaan produk unggulan. Dengan kata lain, program-program yang menindak lanjuti produk unggulan masih terkesan kurang sungguh-sungguh, tidak pernah tuntas, sehingga terputusnya



mata



rantai



proses



produksi



yang



mengakibatkan



kehilangan



pasar.



Sehingga ujungnya menimbulkan iklim ketidakpastian bagi masyarakat. Kurun waktu selama ini banyak daerah yang mencanangkan produk/komoditi unggulan



baik



terkait



pertanian,



perkebunan,



perikanan,



peternakan,



industry kreatif dan pariwisata. Namun pencanangan tersebut belum ditindaklanjuti ke dalam aksi nyata dalam memaksimalkan produk unggulan tersebut. Bisa saja hanya satu produk saja tetapi memiliki daya saing dan pemasaran terbaik dengan kualitas terbaik dari para pesaing. Atau mengunggulkan produk (khusus) yang menjadi kompetensi suatu daerah. Apapun produk unggulannya sangat diperlukan skenario untuk menjalankan program yang lebih tajam dengan pengendalian rantai – rantai sebagai berikut: 1. Secara aktif memperkenalkan produk unggulan suatu daerah; 2. Melihat potensi pasar dengan memperhitungan kapasitas dan daya saing kompetitif; 3.



Mengamankan jalur distribusi produk ke konsumen, menjaga tidak terputusnya demand supply;



4. Produktifitas atau aktifitas produksi, meliputi ketersediaan bahan baku, sumber daya manusia; 5. Teknologi tepat guna, serta mempertimbangkan kendali mutu yang ketat Harapannya adalah masyarakat bisa lebih fokus dan memiliki kepastian dalam pengelolaan sumber daya apakah budi daya tanaman, peternakan maupun industri kecil dan kerajinan. Dengan adanya pengelolaan dengan aksi yang berkesinambungan tentunya tidak ada keraguan masyarakat untuk memproduksi. Karena pemerintah maupun swasta sebagai mitra mampu mengakomodir ke jalur distribusi atau pemasaran dengan target pasar yang jelas. Jika tidak ada pengelolaan mata rantai produksi, kapasitas dan ketersediaan bahan baku, produksi dan Sumber Daya Manusia dan



pemasaran yang jelas, produk unggulan akan tenggelam dan terlupakan. Produk unggulan akan menjadi sebatas referensi dan presentasi. Seyogyanya produk unggulan itu adalah yang mudah dikenal, mudah diingat, mudah ditemukan, dan Selalu tersedia. Produk unggulan yang mencirikan suatu daerah, dan mensejahterakan masyarakat tentunya. Sebagai salah-satu langkah nyata untuk memperkenalkan produk unggulan daerah maka Dinas Pertanian Kabupaten Alor, berencana melaksanakan kegiatan



Penyusunan



Database



dan



Rencana



Pengembangan



(Business Plan) Produk Unggulan Daerah dengan dukungan dana Program



Fasilitasi



Pemasaran



Produk



Unggulan



daerah



dari



Kementrian Desa, Daerah dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2015. Program



ini



pembiayaan



menjadi percepatan



acuan



dan



pembangunan



inventarisasi daerah



kebutuhan



tertinggal



pada



tahun anggaran 2016



B. GAMBARAN UMUM



Kabupaten Alor adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibukota Alor berada di Kalabahi. Penduduk Alor berjumlah sekitar 190.026 jiwa (2010), sedangkan luasnya adalah 2.864,6 km². Kabupaten ini berbentuk kepulauan dan dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik. Untuk tahun 2006, PAD kabupaten ini sebesar Rp. 13 miliar dengan laju pertumbuhan ekonomi 5,9% dan pendapatan per kapita Rp. 1.200.000,Geograf



Secara geografis terletak di antara 125°48" -123°48" BT dan antara 8°6"8°36" LS. Sebagai daerah kepulauan paling timur Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Alor berbatasan dengan: Utara



Laut Flores



Selatan



Selat Ombay dan Timor Leste



Barat



Selat Lomblen dan Kabupaten Lembata



Timur



Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya



Luas wilayah yang dimiliki adalah 2.864,64 Km2. Kabupaten Alor merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 20 pulau. 9 pulau yang telah dihuni penduduk, yakni : Pulau Alor, Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Tereweng, Pulau Ternate, Kepa, Pulau Buaya, Pulau Kangge dan Pulau Kura. 11 pulau lainnya tidak berpenghuni, masing-masing Pulau Sikka, Pulau Kapas, Pulau Batang, Pulau Lapang, Pulau Rusa, Pulau Kambing, Pulau Watu Manu, Batu Bawa, Pulau Batu Ille, Pulau Ikan Ruing dan Pulau Nubu.



Jenis tanah di Kabupaten Alor temasuk Vulkanik muda sehingga kaya unsur hara dengan struktur tanah yang gembur dan subur. Solum tanah sedang sampai dalam, sehingga tanah lebih stabil dengan kemampuan menahan air tinggi dan dapat diusahakan berbagai jenis tanaman. Kondisi geografi



Kabupaten



Alor



berkonfigurasi



bergunung-gunung



dan



memberikan variasi iklim yang berbeda dan sangat menguntungkan bagi daerah dan rakyat dalam pengembangan tanaman produksi.



Peta Lokasi Kabupaten Alor Potensi Daerah Konfigurasi wilayah daratan Kabupaten Alor yang bergunung dan berbukit memberikan iklim yang variatif bagi pengembangan aneka komoditi pertanian, tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan peternakan sedangkan sebagai wilayah kepulauan dengan perairan yang luas dan kaya dengan berbagai jenis ikan dan hasil laut non ikan serta taman laut yang indah. Adapun potensi wilayah dan keanekaan wilayah sebagai berikut:



Penangkaran Rusa di Alor 1. Pertanian dan Peternakan Pertanian dan peternakan masih merupakan sektor utama yang menopang kehidupan dan ekonomi masyarakat Kabupaten Alor. Adapun komoditinya yaitu padi ladang, jagung, palawija, mangga, jeruk dan pisang sedangkan di sektor peternakan antara lain sapi, kambing, babi dan rusa. Saat ini sedang dikembangkan penangkaran rusa didukung oleh pemerintah daerah Kabupaten Alor. 2. Kehutanan dan Perkebunan Komodiiti sektor kehutanan di Kabupaten Alor diantaranya: seedlack asam,



kenari,



sirih



hutan,



mahoni,



cendana



sedangkan



sektor



perkebunan antara lain kayu manis, kemiri, kelapa, cengkeh, vanili, kopi, kakao dan lada.



Pohon Cendana 3. Perikanan dan Kelautan Hasil perikanan di Kabupaten Alor diantaranya berbagai jenis ikan seperti kerapu, cucut, kakap, teri, tenggiri, tuna, tongkol dll. Serta hasil laut non ikan antara lain mutiara, rumput laut, teripang, ubur-ubur serta berbagai jenis kerang.



Budidaya Rumput Laut di Alor 4. Pertambangan dan Energi Pertambangan di Kabupaten Alor kebanyakan masih merupakan pertambangan rakyat. Komoditi pertambangannya diantaranya batu berwarna, pasir besi, emas, timah, intan, gips dll. 5. Industri dan Kerajinan Rakyat



Sektor industri dan kerajinan rakyat di Kabupaten Alor diantaranya kerajinan tenun ikat, tenun songket, meubel bambu, anyaman bambu dan daun lontar, batu bata dan gerabah.



Tenun Tradisional Alor 6. Pariwisata Untuk potensi obejek pariwisata di Kabupaten Alor dapat dikatakan cukup beragam, mulai dari taman laut, perkampungan tradisional, keajaiban alam, taman wisata perburuan, penangkaran/budidaya rusa, hutan kenari alam, hutan wisata, museum daerah dan panorama alam pegunungan dan pantai.



Potensi Wisata Alam di Alor C. MAKSUD, TUJUAN DAN OUTPUT Maksud dan Tujuan kegiatan ini adalah: 1. Mengidentifikasi dan memetakan produk unggulan sebagai icon daerah



2. Menyusun skala prioritas pengembangan produk unggulan daerah termasuk kebutuhan pembiayaannya (business plan) 3. Menyusun desain promosi produk unggulan melalui sistem informasi dan visualisasi produk unggulan secara artistik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan visual 4. Menyusun buku kecil produk unggulan daerah dengan tampilan menarik, informative dan lengkap Output (keluaran) yang diharapkan dari kegiatan ini adalah: 1. Teridentifikasinya produk unggulan bidang pertanian, perkebunan dan peternakan sebagai icon daerah 2. Tersusunnya skala prioritas pengembangan produk unggulan dan rencana kebutuhan pembiayaannya (business plan) dalam jangka pendek, menengah dan panjang 3. Tersusunnya sistem informasi dan visualisasi produk daerah terpilih sebagai upaya promosi dan peningkatan akses pasar 4. Tersusunnya buku kecil produk unggulan daerah dengan sajian menarik, informative dan lengkap D. INDIKATOR KINERJA 1. Terumuskannya business plan pengembangan produk unggulan Kab. Alor yang berisi



skala prioritas pengembangan dan kebutuhan



pembiayaannya 2. Terususunnya



desain



promosi



dalam



bentuk



visual



informasi produk unggulan daerah Kabupaten Alor 3. Tersusunnya buku kecil produk unggulan daerah Kab. Alor E. ORGANISASI PENGGUNA JASA



dan



sistem



Kegiatan Penyusunan Sistem Informasi dan Visualisasi Produk Unggulan bidang pertanian, perkebunan dan peternakan ini ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Alor. F. SUMBER DANA Sumber :



Fasilitasi



Program



Pemasaran



Produk



Unggulan



Daerah



Kementrian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, APBN, Tahun Anggaran 2015 Pagu



: Rp 1000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) termasuk PPn/PPh



G. PERIODE PEKERJAAN Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 75 (Tujuh Puluh Lima) hari kerja



oleh



Penyedia



Jasa



Konsultansi



dengan



kualifikasi



bidang



telematika dan pengembangan pedesaan yang dipilih oleh pengguna jasa melalui seleksi umum sesuai peraturan berlaku. Seleksi pemilihan jasa konsultansi dilaksanakan pada akhir triwulan kedua (Mei/Juni) dan pelaksanaan pekerjaan dimulai pada awal triwulan ketiga sampai dengan awal triwulan keempat (Oktober). H. TENAGA AHLI Mengacu pada maksud, tujuan dan output yang ingin dicapai dari kegiatan ini maka penyedia jasa konsultansi yang dipilih oleh pengguna jasa melalui seleksi umum (e-procurement) harus menyediakan tenaga ahli dengan kualifikasi minimal sebagai berikut:



N



Bidang Keahlian



Kualifkasi



Tugas



Ahli



S-2, 5 th dg SKA Ahli



Melakukan analisis kawasan dan



Madya



skala



o 1



Perencanaan



Wilayah



prioritas



pengembangan



produk unggulan



2



Ahli Ekonomi



S-1 ekonomi



Menyusun



business



plan



3



4



5



6



Ahli pertanian



Ahli Sistem Informasi



Ahli Bahasa



Ahli Visualisasi



pembangunan



pengembangan produk unggulan



S-1 sosial ekonomi



Melakukan



pertanian, 5 tahun



terkait pengembangan pertanian



S-1 Jurusan Geodesi,



Menyusun Profile Produk Unggulan



5 tahun dg SKA ahli



daerah berbasis sistem informasi



madya



geografis



S-1 jurusan Bahasa



Menyusun



Indonesia, 5 tahun



unggulan daerah



D-3 Jurusan potografi,



Bersama-sama



Film dan TV



informasi



survey



buku



dan



kecil



ahli



menyusun



analisis



produk



sistem dokumen



visual produk unggulan daerah



I. PRODUK DAN PELAPORAN Produk dari kegiatan Penyusunan Sistem Informasi dan Visualisasi Produk Unggulan Daerah ini adalah: 1. Konsultan wajib menyerahkan Laporan Akhir berupa Buku Saku Produk Unggulan Daerah dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Jumlah Halaman



: 100 Halaman



b. Ukuran Kertas



: A4 (21 cm x 29,7 cm)



c. Kertas



: Art Paper 230 gr laminasi doff/emboss/gold



foil d. Cetak Cover



: 4/4CMYK



e. Kertas isi



: art paper 120 gr



f. Jilid



: Blending lem



g. Jumlah unit



: 500 eksemplar



Dalam buku ini tercantum rencana pengembangan dan kebutuhan pembiayaan pengembangan produk unggulan daerah 2. Konsultan wajib menyerahkan dokumen visual (DVD) produk unggulan daerah berdurasi minimal 30 menit sebanyak 10 buah 3. Konsultan wajib menyerahkan aplikasi database sistem informasi produk unggulan daerah yang tersinstalasi pada website yang tersedia pada dinas/pemerintah daerah Untuk menghasilkan produk-produk sebagaimana tersebut di atas, konsultan harus menyerahkan progress report berupa: 1. Laporan Pendahuluan, berisi rencana dan metode pelaksanaan kegiatan, diserahkan dan dibahas bersama tim teknis yang dibentuk oleh pengguna jasa, paling lambat lima (5) hari kerja sejak SPK keluar 2. Draft Laporan Akhir, berisi draft buku produk unggulan daerah, diserahkan dan dibahas paling lambat 45 hari kerja sejak SPK keluar 3. Laporan akhir, berisi buku produk unggulan daerah, dokumen visual (DVD) dan aplikasi sistem informasi, diserahkan paling lambat 75 hari kerja sejak SPK keluar



J. PENUTUP Demikian kerangka acuan kerja ini disusun sebagai acuan Penyusunan Database, Informasi dan Visualisasi Produk Unggulan beserta rencana pengembangannya



yang



dibiayai



melaui



hibah



dana



stimulan



program Fasilitasi Pemasaran Produk Unggulan daerah dari



Kementrian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2015.



Kalabahi,



April 2015



Dinas Pertanian Kabupaten Alor



Kepala,