Makalah - Cahaya Dan Sifatnya [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ali
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CAHAYA DAN SIFATNYA MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA 2 Dosen Pengampu : Dwi Cahaya Nurani, S.Pd., M.Pd.



Disusun Oleh : Nurul Hidayah (B.2019019) Khikmatul Agustina (B.2019018)



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH 2020



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna yang dilengkapi dengan akal pikiran, supaya manusia mampu memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan segala upaya akal pikiran ini manusia dapat berikhtiar untuk mencapai hubungan baik sesamanya. Kemudian salawat beserta salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah SWT yang terakhir diturunkan ke bumi untuk menyampaikan risalahnya sebagai petunjuk dan peringatan untuk manusia. Penulisan makalah ini menjadi suatu tugas bagi penyusun untuk menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Konsep Dasar IPA 2, maka kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan kami menulis makalah ini. Pada kesempatan ini, kami tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan rasa penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak terutama orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada kami. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada: 1. Ibu Dwi Cahaya Nurani, S.Pd., M.Pd. sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Konsep Dasar IPA 2. 2. Teman-teman yang telah membantu proses penulisan. 3. Serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam proses penulisan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan diridhai oleh Allah SWT. Akhir kata, kami memohon ampunan kepada Allah SWT dan maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kekhilafan yang telah kami perbuat. Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan memberkahi semua amal baik yang telah kita perbuat. Amin-amin ya rabbal alamin.



Batang, 19 Mei 2020



Penyusun



I



DAFTAR ISI



Kata pengantar ...............................................................................................................i Daftar isi..........................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang .......................................................................................................1 B. RumusanMasalah ..................................................................................................1 C. TujuanMasalah......................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Sifat dan karakteristkcahaya..................................................................................3 B. Benda yang bercahaya, takbercahaya, gelap, bening, dan buram ........................3 C. Bayang-bayang......................................................................................................4 D. Kameralubangjarum ..............................................................................................5 1. CahayaMerambatLurus .................................................................................6 2. CahayaMenembus Benda Bening .................................................................6 3. Cahaya Dapat Dipantulkan ...........................................................................6 4. Cahayadapatdiuraikan .....................................................................................7 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ....................................................................................................9 B. SARAN ................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................10



II



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun dipastikan tidak



dapat berjalan sempurna.



Semua



makhluk hidup



menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan cahaya. Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan cahaya. Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya proses melihat meskipun mata kita normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak akan bisa melihat. Begitu pentingnya peranan cahaya bagi makhluk hidup, oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas cahaya secara fisika. B. Rumusan Masalah



1. Mengetahui Sifat dan karakteristk cahaya 2. Apa saja Benda yang bercahaya, tak bercahaya, gelap, bening, dan buram 3. Mengetahui Bayang-bayang 4. Mengetahui Kamera lubang jarum a. Cahaya Merambat Lurus b. Cahaya Menembus Benda Bening c. Cahaya Dapat Dipantulkan d. Cahaya dapat diuraikan



1



C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui Sifat dan karakteristk cahaya 2. Untuk mengetahui Benda yang bercahaya, tak bercahaya, gelap, bening, dan buram 3. Untuk mengetahui Bayang-bayang 4. Untuk mengetahui Kamera lubang jarum a. Cahaya Merambat Lurus b. Cahaya Menembus Benda Bening c. Cahaya Dapat Dipantulkan d. Cahaya dapat diuraikan



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Sifat dan karakteristk cahaya Cahaya adalah suatu bentuk energi energi yang mendukung kehidupan. Dapat dilihat oleh mata dan dapat dipindahkan dari satu tempat dan tempat lainnya. Kecepatan cahaya berbeda bila melintas melalui dalam perantara yang berbeda. Dalam perantara yang sama, cahaya melintas dalam garis lurus ini mudah dilihat pada tepi lurus sebuah berkas cahaya yang keluar dari proyektor atau kotak sinar.cahaya yang membedakan kita dapat melihat pada siang hari harus menempuh jarak sejauh 165.000.000 km. waktu yang diperlukan cahaya dari matahari adalah 165.000.000 km 3x 10.8m/detik atau sekitar 8 menit untuk dapat tiba dibumi. B. Benda yang bercahaya, tak bercahaya, gelap, bening, dan buram Benda-benda yang memancarkan cahaya sendiri disebut sebagai bercahaya. Matahari, gas panas dalam nyala api serta filamen membara pada bola lampu adalah contoh benda bercahaya disekar kita. Benda-benda yang tidak memancarkan cahaya sendiri disebut benda yang tak bercahaya. Benda tak bercahaya dapat kita lihat bila cahaya yang menimpa benda tersebut terefleksi kedalam mata kita. Bulan adalah beberapa contoh benda tak bercahaya. Bahan-bahan yang warnanya lebih gelap menahan cahaya untuk menembusnya. Banyak sekali bahan gelap disekitar kita. Contoh bahan gelap adalah kayu, loga, beton, keramik, serat dan beberapa plastik. Bila cahaya jatuh pada benda gelap, terjadi bayang-bayang dibelakngnya. Bahan-bahan yang bening (transparan) meneruskan hamper seluruh cahaya yang melaluinya. Sifat ini memungkinkan kita melihat melalui benda bening. Tiidak terjadi bayang-banyang bila cahaya menimpa benda bening. Kaca, air dan udara merupan beberapa contoh benda-benda bening.



3



Bahan-bahan buram hanya meneruskan sedikit cahaya dan sisanya dipancarkan lagi kesegala arah. kita tidak dapat melihat dengan jelas melalui benda buram. Benda dibelakang benda buram tak kelihat jelas. Cahaya yang jatuh pada bahan buram menimbulkan bayang-bayang tak jelas. C. Bayang-bayang Bayang-bayang berbentuk bila cahaya dicegah (diblokir) oleh benda gelap. Cahaya yang melintas dalam garis lurus tidak mungkin membelok menghindari benda gelap tersebut. Jadi suatu daerah gelap dibelakang benda terbentuk. Disebut bayangbayang. Jenis bayang-bayang yang terbentuk tergantung pada ukuran dan kedudukan baik dari sumber cahaya maupun objek yang disinari. Bayang-bayang yang dibentuk oleh oleh sumber titik cahaya secara merata gelap sekali dengan kertas tajam. Karena jaraknya amat jauh. Dapat dianggap sumber titik cahaya. Bagi sumber cahaya terpencar bayang-bayang yang terjadi terdiri atas pusat gelap



disebut



umbra



dikelilingi



setengah



bayang-bayang



disebut



penumbra.



Terangnya penumbra bervariasi. Dari dekat umbra sangat gelap, tetapi semakin ke pinggir semakin terang. Karena lebih banyak cahaya menembusnya. Akibat dari perubahan terangnya dalam penumbra tidak terbentuk bahas yang jelas. 



Gerhana matahari Gerhana matahari terjadi apabila matahari menjatuhkan bayangan bulan pada bumi. Hal ini terjadi bila matahari, bulan dan bumi, menghalangi cahaya dari matahari ke bumi. Bayang-bayang bulan pada bumi terdiri atas umbra dengan penumbra disekelilingnya. Pengamat dibumi dalam daerah umbra akan mengalami gelap total untuk beberapa menit selama gerhana total. Pengamat dalam daerah penumbra tidak akan dapat melihat sebagian dari matahari dan akan mengalami gerhana sebagian.







Gerhana bulan Gerhaana bulan terjadi bila matahari menjatuhkan bayang-bayang bumi pada bulan. Ini terjadi bila matahari, bumi dan bulan berada dalam sat ugaris lurus dan bumi berada diantara matahari dan bulan. Menghalangi cahaya matahari kebulan bila bulan berada dalam daerah umbra.



4



D. Kamera lubang jarum Sebuah kamera lubang jarum terdiri atas sebuah kotak dengan lubang jarus pada salah satu sisinya dan layar buram atau film fotografis pada sisi seberangnya. Kerjanya berdasar prinsip bahwa cahaya melintas dalam garis lurus. Sinar cahaya dari berbagai bagian objek masuk ke kamera lubang jarum melalui lubang jarum. Sinar menimpa layer dan membentuk bayangan sejati dan terbalik berwarna sama dengan objek. Suatau bayangan disebut sejati bila dapat dibentuk pada layar. Bila lubang jarumnya kecil, bayangan akan tajam, tetapi tidak terlalu terang bila lubang jarumnya diperbesar, bayangan akan menjadi lebih terang karena lebih banyak cahaya masuk ke kamera. Tetapi bayangannya kurang tajam. Kaburnya bayangan dapat diterangkan dengan mrngumpamakan lubang jarum lebih besar terdiri atas sejumlah lubang jarum kecil-kecil, masing-masing membuat bayangannya sendiri dalam



kedudukan



yang



sedikit



yang



berbeda-beda.



Bayangan



yang



saling



bertumpukkan ini menyebabkan bayangan akhir menjadi kabur. Besarnya bayangan tergantung pada jarak objek dari jarak objek dan jarak bayangan dari lubang jarum maupun ukuran objek. Ukuran bayangan jadinya dapat lebih besar, sama dengan atau lebih kecil dari ukuran objek dan dapat ditemukan menggunakan rumus berikut. Tinggi bayangan



jarak bayangan dari lubang jarum



Tinggi objek



jarak objek dari lubang jarum



Dari rumus diatas dapat kita lihat bahwa ukuran bayangan dan ukuran objek sama bila jarak bayangan dan jarak objek sama. (a). bayangan lebih besar dari objek bila jarak bayangan lebih jauh daripada jarak objek.



(b).bayangan lebih kecil dari objek bila jarak bayangan lebih dekat daripada jarak objek. (c). bayangan lebih kecil dari objek bila jarak bayangan lebih dekat daripada jarak objek. 5



1. Cahaya Merambat Lurus Pernahkah kamu memperhatikan cahaya lampu mobil atau sepeda motor pada malam hari ? bagaimana cahaya itu merambat ? Tampak lurus,bukan? Begitu pula jika kamu menyalakan senter dan mengarahkannya ketembok, maka akan semakin nyata bahwa cahaya



merambat



lurus.



Benarkah



cahaya



merambat



lurus?untuk



lebih



jelasnya,



lakukanlah kegiatan berikut ini. 2. Cahaya Menembus Benda Bening Benda



seperti



apakah



yang



dapat



ditembus



mengetahuinya,lakukanlah



cahaya



?



untuk



percobaan berikut ini!



Gelas bening yang kosong dapat meneruskan cahaya senter ke karton secara sempurna. Benda-benda yang dapat meneruskan cahaya secara sempurna disebut benda bening. Contoh



benda



bening antara lain air jernih dan gelas bening.



Pada geals berisi air sabun, hanya sebagian cahaya yang diteruskan. Cahaya yang tertangkap karton tampak redup. Benda-benda yang dapat meneruskan cahaya tetapi tidak sempurna, disebut benda keruh. Contoh benda keruh antara lain air sabun dan air teh. Selain benda bening dan benda keruh, ada pula yang disebut benda gelap. Jika cahaya mengenai benda gelap, benda tersebut tidak dapat meneruskan cahaya. Benda gelap hanya memantulkan kembali cahaya tersebut. Dibelakang benda gelap terbentuk bayangan. Contoh benda gelap adalah papan, batu, dan tembok. 3. Cahaya Dapat Dipantulkan a. Pemantulan baur (pemantulan tidak teratur/pemantulan difus). Pemantulan baur dapat terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidakrata. Sinar pantul arahnya tidak beraturan b.Pemantulan teratur Pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang rata, licin, dan mengkilap. Sinar pantul memiliki arah yang teratur. Permukaan yang mempunyai sifat pemantulan



teratur



misalnya cermin. Cermin



memantulkan



cahaya.



Berdasarkan



bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi 3, yaitu:



6



4. Cahaya dapat diuraikan Penguraian cahaya (dispersi) yaitu merupakan penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang mempunyai bermacam-macam warna. Misanya seperti pelangi, pelangi terjadi akibat dari cahaya matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan, peristiwa tersebut dapat menunjukan bahwa cahaya dapat diuraikan. Berdasarkan bentuk



dari permukaan cermin dapat



dibedakan menjadi 3 macam



diantaranya: cermin datar, cembung dan cekung, berikut di bawah ini penjelasannya: 1). Cermin Datar Cermin datar merupakan cermin yang permukaan bidang pantulnya datar. Pada cermin



datar,bayangan tampak normal. Contohnya kaca rias.



Sifat-sifat cermin datar:  Besar dan tinggi bayangan sama dengan ukuran benda.  Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.  Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda.  Cahaya yang datang tegak lurus dengan bidang cermin.  Bayangan bersifat semu atau maya. 2) Cermin Cembung Cermin cembung memiliki permukaan bidang pantul yang melengkung ke arah luar. Contohnya kaca spion mobil atau motor dan bagian belakang sendok. Sifat-sifat cermin cembung :  Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil dari benda yang sesungguhnya.  Divergen, artinya menyebarkan pantulan cahaya.  Sifat bayangan tergantung dari jarak benda ke cermin.



3) Cermin Cekung Cermin cekung mempunyai bidang pantul yang melengkung ke arah dalam. Contohnya :



7



lampu mobil bagian dalam (reflektor), lampu senter, dan cekungan sendok. Sifat-sifat cermin cekung :  Cermin cekung mengumpulkan berkas cahaya yang dipantulkan (konvergen).  Sifat bayangan benda tergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat dengan cermin cekung, maka bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan maya. Jika benda jauh dengan cermin cekung, maka bayangan benda bersifat nyata/sejati dan terbalik.



8



BAB III PENUTUP A.



KESIMPULAN Cahaya adalah suatu bentuk energi energi yang mendukung kehidupan. Dapat dilihat oleh mata dan dapat dipindahkan dari satu tempat dan tempat lainnya. Kecepatan cahaya berbeda bila melintas melalui dalam perantara yang berbeda. Dalam perantara yang sama, cahaya melintas dalam garis lurus ini mudah dilihat pada tepi lurus sebuah berkas cahaya yang keluar dari proyektor atau kotak sinar.cahaya yang membedakan kita dapat melihat pada siang hari harus menempuh jarak sejauh 165.000.000 km. waktu yang diperlukan cahaya dari matahari adalah 165.000.000 km 3x 10.8m/detik atau sekitar 8 menit untuk dapat tiba dibumi. Benda-benda yang memancarkan cahaya sendiri disebut sebagai bercahaya. Matahari, gas panas dalam nyala api serta filamen membara pada bola lampu adalah contoh benda bercahaya disekar kita



B. SARAN Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimat. Dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.



9



DAFTAR PUSTAKA



Azmiyawati, Choiril dkk, 2008, IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 110 – 117. Mudjiran, dkk. 2007. ALAT-ALAT OPTIK. Padang: UNP Press Sunarto dan Hartono, Agung. 1995. MATA,KAMERA DAN LUP. Jakarta: Rineka Cipta Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sumantri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2008.OPTIK GEOMETRI. Jakarta: Universitas Terbuka Tim Pembina Mata Kuliah FISIKA. 2007. ALAT OPTIK DAN PENERAPANNYA. Padang: Dikti bekerjasama dengan HEDS-JICA. Widodo, Tri dan Suparmo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.



10