Makalah Citra Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEPRIBADIAN “CITRA DIRI”



Di Susun Oleh : Kelompok 20 KELAS 4C



PUTRI WAHYUNINGSIH



201401126



RUCHUS ADHI PRADANA



201401137



PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO TAHUN AJARAN 2015/2016 Jalan Jabon Km.6 Mojokerto Telp/Fax. (0321)3902032 www.stikes.ppni.ac.id



MAKALAH KEPRIBADIAN “CITRA DIRI”



Di Susun Oleh : Kelompok 20 KELAS 4C



PUTRI WAHYUNINGSIH



201401126



RUCHUS ADHI PRADANA



201401137



PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO TAHUN AJARAN 2015/2016 Jalan Jabon Km.6 Mojokerto Telp/Fax. (0321)3902032 www.stikes.ppni.ac.id



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat – Nya, karena atas berkah dan ridha-Nya sehingga Makalah Kepribadian “Citra Diri” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun penyelesaian makalah ini tak luput dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bu Raras Merbawani. Skep.Ns.,M.HKes, selaku Dosen Kepribadian 2. Teman-teman yang ikut serta dalam membantu menyelesaikan makalah ini.



Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.



Mojokerto,



Penyusun



ii



2018



DAFTAR ISI Halaman Sampul .............................................................................................. i Kata Pengantar ................................................................................................. ii Daftar Isi........................................................................................................... iii BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1 1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 2 1.3 TUJUAN ................................................................................................... 2 1.4 MANFAAT ............................................................................................... 2 BAB 2 : TINJAUAN TEORI 2.1 PENGERTIAN ......................................................................................... 3 2.2 KOMPONEN CITRA DIRI ...................................................................... 4 2.3 CITRA DIRI YANG POSITIF DAN NEGATIF ..................................... 5 2.4 HUBUNGAN CITRA DIRI DENGAN KEPRIBADIAN ....................... 5 2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI .................................................... 7 2.6 CARA MEMBENTUK CITRA DIRI YANG BAIK ............................... 8 2.7 MANFAAT CITRA DIRI YANG POSITIF ............................................ 8 BAB 3 : PENUTUP 3.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 10 3.2 SARAN ..................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11



iii



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1



LATAR BELAKANG Keindahan ataupun penampilan ragawi yang menarik, merupakan salah satu aspek penting dalam membuat kesan pertama dan juga bisa membuat orang lain tertarik pada diri kita. Sekalipun penilaian seperti ini tentulah sangat dangkal dan terkesan tidak melihat 'isi' ataupun hal-hal lain di luar penampilan, tetapi tidak bisa disangkal bahwa orang memang cenderung melihat penampilan fisik ataupun tampilan luar saja. Citra diri berasal dari istilah self concept, atau kadang-kadang disebut self image. Istilah ini merujuk pada pandangan atau pengertian seseorang terhadap dirinya sendiri. Menurut Pietrofesa (1978) secara singkat menuliskan, “ The self-Concept includes feeling about self-both physical self and psychological self-in relation to the environment “. Artinya bahwa Konsep Diri meliputi perasaan tentang diri secara fisik dan diri psikologis dalam hubungan dengan lingkungan. Dari pernyataan di atas bahwa citra diri itu berkenaan dengan pandangan seseorang terhadap dirinya baik tentang fisik maupun psikisnya; dan pandangan terhadap diri ini adalah unik sifatnya. Dengan kata lain, ada kekhasan dari orang ke orang dalam citra dirinya secara fisik dan citra dirinya secara psikologis, dan hal demikiian ini tidak lepas dari pandangan lingkungan terhadap diri seseorang (Mappiare, 2010: 73). Pandangan seseorang ke diri nampak seperti suatu faktor kuat penentu perilaku, pengambilan keputusan pribadi, dan cita-cita untuk masa depan. Jadi tidak ada keraguan bahwa citra diri sangat menentukan tingkah laku individu sekarang dan masa depan, serta menentukan pembuatan keputusan dan aspirasi–aspirasi individu bagi masa depannya (Mappiare, 2010: 77).



1



1.2



RUMUSAN MASALAH Apa yang dimaksud dengan Citra Diri? Apa saja komponen Citra Diri? Apa saja perbedaan citra diri positif dan negatif? Apa saja faktor yang mempengaruhi citra diri? Bagaimana membentuk citra diri yang baik? Apa saja manfaat dari citra diri yang positif?



1.3



TUJUAN 1.3.1 Umum Memahami tentang tentang citra diri. 1.3.2 Khusus Mengetahui tentang Citra Diri Mengetahui komponen Citra Diri Mengetahui perbedaan citra diri positif dan negatif Mengetahui faktor yang mempengaruhi citra diri Mengetahui membentuk citra diri yang baik Mengetahui manfaat dari citra diri yang positif



1.4



MANFAAT 1.4.1 Teoritis Memberikan pengetahuan tentang konsep Citra Diri



1.4.2 Praktis Menumbuhkan motivasi bagi tenaga pelaksana untuk menambah pengetahuan dalam bidang/pelajaran kepribadian.



2



BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 PENGERTIAN Citra diri merupakan gabungan dari gambaran, fantasi, dan pemaknaan individu tentang bagian dan fungsi diri yang dimiliki yang merupakan bagian dari komponen gambaran diri dan dasar representasi diri (Cash dan Pruzinsky, 1990). Citra diri adalah sikap atau cara pandang seseorang terhadap dirinya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi diri saat ini dan masa lalu (Stuart dan Sundeen, 2001) Citra diri adalah gambaran mental yang kita miliki tentang diri kita. Gambaran mental ini meliputi dua komponen, yaitu komponen perseptual (ukuran, bentuk, berat, karakteristik, gerakan, dan performansi diri) dan komponen sikap (apa yang kita rasakan tentang diri kita dan bagaimana perasaan ini mengarahkan pada tingkah laku) (Rudd dan Lennon, 2000). Citra diri membentuk persepsi seseorang tentang diri, baik secara internal maupun eksternal. Persepsi ini mencakup perasaan dan sikap yang ditujukan pada diri. Citra diri dipengaruhi oleh pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh persepsi dari pandangan orang lain (Potter & Perry, 2005). Menurut Mubarak, Wahit & Chayatin (2008), terdapat beberapa hal terkait citra diri antara lain: 1. Fokus individu terhadap bentuk fisiknya. 2. Cara individu memandang dirinya berdampak penting terhadap aspek psikologis individu tersebut. 3. Citra diri seseorang sebagian dipengaruhi oleh sikap dan respon orang lain terhadap dirinya, dan sebagian lagi oleh eksplorasi individu terhadap dirinya.



3



4. Gambaran yang realistis tentang menerima dan menyukai bagian diri akan memberi rasa aman serta mencegah kecemasan dan meningkatkan harga diri. 5. Individu yang stabil, realistis dan konsisten terhadap citra dirinya dapat mencapai kesuksesan dalam hidup. 2.2 KOMPONEN CITRA DIRI Ada beberapa ahli yang mengemukakan mengenai komponen citra diri. Salah satunya adalah Cash (2000) yang mengemukakan adanya lima komponen citra diri, yaitu : 1. Appearance Evaluation (Evaluasi Penampilan), yaitu penilaian individu mengenai keseluruhan diri dan penampilan dirinya, apakah menarik atau tidak menarik, memuaskan atau tidak memuaskan. 2. Appearance Orientation (Orientasi Penampilan), perhatian individu terhadap penampilan dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan dirinya. 3. Body Areas Satisfaction (Kepuasan terhadap Bagian Diri), yaitu kepuasan individu terhadap bagian diri secara spesifik, seperti wajah, rambut, payudara, diri bagian bawah (pinggul, pantat, kaki), diri bagian tengah (pinggang, perut), dan keseluruhan diri. 4. Overweight Preocupation (Kecemasan Menjadi Gemuk), yaitu kecemasan menjadi gemuk, kewaspadaan individu terhadap berat badan, melakukan diet ketat, dan membatasi pola makan. 5. Self-Clasified Weight (Persepsi terhadap Ukuran Diri), yaitu persepsi dan penilaian individu terhadap berat badannya, mulai dari kekurangan berat badan sampai kelebihan berat badan.



4



2.3 CITRA DIRI YANG POSITIF DAN NEGATIF 1. Citra diri yang positif a. Memiliki rasa percaya diri yang kuat b. Berorientasi pada ambisi yang kuat dan mampu menentukan sasaran hidup c. Terorganisir dengan baik dan efisien (tidak terombangambing lagi tanpa tujuan dari hari ke hari). d. Bersikap mampu e. Memiliki kepribadian yang menyenangkan f. Mampu mengendalikan diri. 2. Citra diri yang negatif a. Merasa rendah diri b. Kurang memiliki dorongan dan semangat hidup c. Lebih suka menunda waktu. d. Memiliki landasan yang pesimistik dan emosi negatif e. Pemalu dan menyendiri (karena mendapat kritik dari orang lain, hinaan dan ejekan dari teman). f. Hanya memiliki kepuasan sendiri



2.4 HUBUNGAN CITRA DIRI DENGAN KEPRIBADIAN Citra diri, yaitu perasaan individu yang bersifat subjektif terhadap diri diteorikan sebagai komponen utama kepribadian (Freud dalam Rierdan & Koff, 1997). Citra diri dianggap sebagai dasar dari perkembangan kepribadian. Hal ini menyebabkan variasi dalam citra diri dihubungkan dengan perbedaan individu dalam hal kepribadian dan pengalaman hidup. Peto (dalam Rierdan & Koff, 1997), sebagai contoh, mengemukakan teori bahwa perbedaan citra diri dihubungkan dengan perbedaan tingkat harga diri dan tingkat depresi individu. Individu yang memiliki citra diri positif cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi serta kecenderungan depresi



5



yang lebih rendah dibandingkan dengan individu yang memiliki citra diri negatif. Sejalan dengan itu, Keliat (1992) menyatakan bahwa citra diri berhubungan dengan kepribadian. Cara individu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologisnya. Pandangan yang realistis terhadap diri serta kemampuan menerima keadaan diri akan membuat individu terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri individu. Pernyataan ini dikuatkan dengan penelitian oleh Casper & Offer (1990) bahwa pada wanita, keinginan untuk mengubah diri dan penampilan diasosiasikan dengan menurunnya tingkat harga diri. Hal ini bisa mendorong munculnya gangguan makan. Dalam beberapa kasus, gangguan ini bisa berkembang menjadi patologis, seperti anorexia atau bulimia (Casper & Offer, 1990). Persepsi negatif terhadap diri membuat wanita tidak bisa menghargai diri mereka sendiri. Wanita yang fokus hanya fokus pada dirinya tidak akan mampu menggunakan energinya untuk aspek lain dalam hidupnya. Usaha yang terus menerus untuk mencapai diri yang ideal bisa menimbulkan obsesi terhadap makanan. Selain itu, timbul masalah psikologis lainnya, seperti mudah marah, merasa gagal dan inferior, masalah ingatan, kecemasan, dan gangguan penyesuaian (Barnard, 1992). Berscheid (Papalia & Olds, 2004) menyatakan bahwa wanita yang memiliki persepsi positif terhadap citra diri lebih mampu menghargai dirinya. Individu tersebut cenderung menilai dirinya sebagai orang degan kepribadian cerdas, asertif, dan menyenangkan. Dacey dan Kenny (1994) mengemukakan bahwa persepsi negatif remaja terhadap citra diri akan menghambat perkembangan kemampuan interpersonal dan kemampuan membangun hubungan yang positif dengan remaja lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa citra diri individu memiliki pengaruh terhadap kepribadian. Individu yang memiliki citra diri positif cenderung memiliki kepribadian sehat yang diasosiasikan dengan peningkatan kualitas hidup, seperti peningkatan harga diri, kepercayaan diri, 6



dan kesehatan mental. Sebaliknya, individu yange memiliki citra diri negatif cenderung mengembangkan kepribadianya yang tidak sehat, seperti penurunan harga diri, kemampuan interpersonal yang buruk, bahkan dalam banyak kasus berkembang menjadi patologis, seperti anorexia dan bulimia.



2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Menurut Rosenbaum (2012: 71-72) dalam bukunya menyatakan bahwa empat “E” yang paling mempengaruhi pembentukan citra diri adalah: 1. Experience atau pengalamanpengalaman sehari-hari yang dilakukan atau telah dilakukan. 2. Exposure atau keterbukaan-bagian lain dari pembentukan diri adalah keterbukaan untuk orang lain; keterbukaan untuk ide-ide baru. 3. Education atau pendidikan-bagian dari pengalaman dan keterbukaan. 4. Environment atau lingkungan-gaya hidup yang diadopsi sebagai milik sendiri. (Dachyang, M. 2012). Menurut Perry & Potter (2005), Citra diri dipengaruhi oleh: 1. Pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik a. Perubahan perkembangan yang normal mempunyai efek yang lebih besar pada diri dibandingkan dengan aspek lainnya dari konsep diri. Citra diri anak sekolah berbeda dengan bayi. Perubahan ini tergantung pada kematangan fisik. b. Perubahan hormonal yang terjadi selama masa remaja dan pada akhir tahun kehidupan, misal menopause. c. Penuaan, mencakup penurunan ketajaman penglihatan, pendengaran



dan mobilitas. 2. Sikap dan nilai kultural dan sosial Muda, cantik dan utuh adalah hal-hal yang ditekankan dalam masyarakat Amerika. Dalam kultur timur penuaan dipandang secara positif karena orang dengan usia tua lebih dihormati. Kultur barat terutama di Amerika Serikat telah terbiasa untuk takut terhadap proses penuaan yang normal. Misalnya menopause dalam kultur yang lain 7



dipandang sebagai waktu di mana wanita mencapai kekuasaan dan kebijaksanaan. Sedangkan dalam kultur barat menopause adalah ketika wanita kurang disenangi secara seksual. Namun demikian, sekarang ini hal tersebut bukan lagi keyakinan yang umum, wanita menopause dan postmenopause



mempetahankan



rasa



tentang



diri



mereka



dan



ketertarikan mereka sendiri bahkan lebih kuat.



2.6 CARA MEMBENTUK CITRA DIRI YANG BAIK 1. Mengenal diri sendiri dan gaya kepribadiannya sendiri 2. Mengenal orang lain dan gaya kepribadiannya atau kecerdasan interpersonal sering di sebut kemampuan sebagai kemampuan sosial 3. Kemampuan untuk beradaptasi dengan orang lain atau lingkungan sosial 4. Kemampuan membangun kerjasama dengan berbagai pribadi yang berbeda beda.



2.7 MANFAAT CITRA DIRI YANG POSITIF 1. Membawa Perubahan Positif Orang yang memiliki citra diri positif senantiasa mempunyai inisiatif untuk menggulirkan perubahan positif bagi lingkungan tempat ia berkarya. Mereka tidak akan menunggu agar kehidupan menjadi lebih baik, sebaliknya, mereka akan melakukan perubahan untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik.



2. Mengubah Krisis Menjadi Keberuntungan Selain membawa perubahan positif, orang yang memiliki citra positif juga mampu mengubah krisis menjadi kesempatan untuk meraih keberuntungan. Citra diri yang positif mendorong orang untuk menjadi pemenang dalam segala hal. Menurut orang-orang yang bercitra diri positif, kekalahan, kegagalan, kesulitan dan hambatan sifatnya hanya sementara. Fokus perhatian mereka tidak selalu tertuju kepada kondisi



8



yang tidak menguntungkan tersebut, melainkan fokus mereka diarahkan pada jalan keluar.



9



BAB 3 PENUTUP



3.1



KESIMPULAN Citra diri adalah bagaimana cara individu mempersepsikan dirinya, baik secara sadar maupun tidak sadar yang meliputi ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi diri berikut bagian-bagiannya. Dengan kata lain, citra diri adalah kumpulan sikap individu, baik yang disadari ataupun tidak yang ditujukan terhadap dirinya.



3.2



SARAN Setiap orang harus bisa menerima apapun yang ada pada dirinya, sehingga jika ada ketidakpuasan persepsi terhadap dirinya tidak membuat individu merubah dirinya kearah yang negatif. Maka ketika individu berhasil untuk menerima dirinya sendiri dan bisa mencapai sesuatu hal tersebut. Dan pada akhirnya pandangan manusia dalam mendeskripsikan pandangan terhadap citra dirinya bukan malah memburuk tetapi berharap lebih baik. Dengan adanya tugas ini penulis lebih memahami tentang bagaimana membuat citra diri yang baik dan positif, serta dapat memperaktekan dalm kehidupan sehari – hari. Dengan adanya hasil makalah ini di harapkan dapat di jadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan dari ilmu yang telah didapatkan dan lebih baik dari sebelumnya.



10



DAFTAR PUSTAKA Dachyang, Mursalin. (2012). Hubungan Antara Citra Diri dan Persepsi Diri dengan Kemampuan Akademik Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Angkatan 2012. Jurnal. (Hlm 130 – 140) Indri,



W.M., dkk. (2014). Makalah Konsep Citra Diri https://www/scribd.com/document/191239294/KONSEP-CITRA-DIRI. (Diakses pada Tanggal 22 – 02 – 2018; 08.00 WIB)



(n.d).



Makalah Citra https://www.scribd.com/document/243356355/Makalah-citra (Diakses pada Tanggal 22 – 02 – 2018; 08.05 WIB)



.



Diri. diri-docx.



(n.d). Bab 2-4. http://digilib.uinsby.ac.id/13731/6/Bab%202.pdf. (Diakses pada Tanggal 22 – 02 – 2018; 08.08 WIB) Potter, Patricia A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. EGC : Jakarta Stuart GW., Sundeen SJ,. (2001). Principles and Practice of Psychiatric Nursing Fifth Edition. St. Louis : Mosby



11