Makalah Compact Powder [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi



utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar. Selain itu, kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang besar. Kulit Kering yaitu suatu keadaan kulit kehilangan kelembabannya, akibatnya tampak pecah-pecah. Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada masyarakat khususnya bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia, namun banyak dari masyarakat kurang memperhatikan dampak yang bisa ditimbulkan akibat kulit kering yang terlalu lama dibiarkan karena menganggap hal tersebut bukan masalah yang besar. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan fungsi hormonal yang mengakibatkan menurunnya fungsi kelenjar pembentuk minyak/sebum, serta menurunnya aktivitas kelenjar keringat. Namun kondisi kulit ini dapat terjadi pada usia muda, disebabkan kurangnya perhatian dalam perawatan ataupun akibat dari faktor lain seperti faktor keturunan atau faktor lingkungan. Kosmetik berasal dari bahasa Yunani “kosmetikos“



yang berarti ketrampilan



menghias, mengatur, namun pada perkembanganya istilah kosmetik telah dipakai oleh banyak kalangan dan profesi yang brbeda, sehingga pengertian kosmetik menjadi begitu luas dan tidak jelas, istilah kosmetologi telah dipakai sejak tahun 1940 di Inggris, Perancis, Jerman. Istilah ini tidak sama bagi tiap profesi yang menggunakanya. Bedak wajah pada dasarnya adalah suatu produk kosmetik yang memiliki fungsi utama kemampuan untuk melengkapi warna kulit dengan memberi hasil akhir seperti beludru. Ini harus memberikan tampilan pada kulit dengan menutupi kulit yang mengkilap akibat sekresi kelenjar sebaseus dan kelenjar keringat. Suatu bedak harus mencapai efek ini dengan menjadi buram. Untuk mampu memberikan efek cukup buram untuk menutupi cacat, tapi ini harus tidak memberikan efek seperti topeng. Selain itu, bedak harus bersifat cukup tahan lama sehingga tidak dibutuhkan pembedakan berulang kali.



1



Bedak padat atau compact powder adalah jenis bedak yang berwujud padat karena proses pemadatan dengan tekanan. Bedak jenis ini dapat digunakan dengan cara mengusapkan spons atau kuas pada bedak. Bedak padat memiliki tekstur yang agak berat. Biasanya bedak padat sudah ditambahkan dengan foundation jadi lebih mudah menempel pada kulit. Bedak padat sangat cocok untuk digunakan oleh Anda yang memiliki kulit yang cenderung kering. Hal ini karena bedak padat memiliki formula untuk menjaga kelembaban kulit yang disebut moisturizer. Selain fungsinya untuk melembabkan kulit, bedak padat juga mudah untuk diaplikasikan pada wajah. Teksturnya yang mudah menempel sangat cocok untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama. Hasilnya pun lebih merata. Akan tetapi formulanya yang berat sering kali tidak cocok untuk beberapa jenis kulit.



1.2



Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini adalah : a. Bedak jenis apa yang paling cocok untuk kondisi kulit kering ? b. Bagaimana komposisi formula sediaan compact powder ? c. Bagaimana pembuatan sediaan compact powder ? d. Bagaimana evaluasi sediaan compact powder ?



1.3



Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah : a. Mengetahui dan memahami mengenai compact powder; b. Mengetahui dan memahami formulasi sediaan compact powder; c. Mengetahui cara pembuatan sediaan compact powder; d. Mengetahui evaluasi sediaan compact powder.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1



Anatomi Kulit



Gambar 2.1 Anatomi Kulit Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar. Selain itu, kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang besar. Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 m2, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi atas 2 lapisan utama yaitu: a. Epidermis (kulit ari), sebagai lapisan yang paling luar. b. Dermis (korium, kutis, kulit jangat).



3



Di bawah dermis terdapat subkutis atau jaringan lemak bawah kulit. Para ahli histologi membagi epidermis dari bagian terluar hingga ke dalam menjadi 5 lapisan, yakni: a. Lapisan Tanduk (Stratum corneum), sebagai lapisan paling atas. b. Lapisan Jernih (Stratum lucidum), disebut juga “lapisan barrier” c. Lapisan berbutir-butir (stratum granulosum). d. Lapisan Malpighi (stratum spinosum) yang selnya seperti berduri. e. Lapisan Basal (Stratum germinativum) yang hanya tersusun oleh satu lapis sel-sel basal.



1. Epidermis Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetik dipakai pada epidermis itu. Meskipun ada beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, namun tetap penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama. Dengan kemajuan teknolohi, dermis menjadi tujuan dalam kosmetik medik. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1mm, misalnya pada telapak kaki dan telapak tangan, dan lapisan yang tipis 0,1mm terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Sel-sel epidermis ini disebut keratosit. a. Lapisan Tanduk (Stratum corneum) Terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, jenis protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar. Secara alami, sel-sel yang sudah mati dipermukaan kulit akan melepaskan diri untuk bergenerasi. Permukaan stratum corneum dilapisi oleh suatu lapisan pelindung lembab tipis yang bersifat asam, disebut mantel asam kulit.



4



b. Lapisan jernih (stratum lucidum) Terletak tepat dibawah stratum corneum, merupakn lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin, sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Antara stratum lucidum dan stratum granulosum terdapat lapisan keratin tipis yang disebut rein’s barrier (szakali) yang tidak bisa ditembus (impermeable). c. Lapisan berbutir-butir (stratum granulosum) Tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut. Stoughton menemukan bahwa di dalam butir keratohyalin itu terdapat bahan logam, khususnya tembaga yang katalisator proses pertandukan kulit. d. Lapisan malphigi (stratum spinosum atau malphigi layer) Memliki sel yang berbentuk kubus dan seoerti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Cairan limfe masih ditemukan mengitari sel-sel dalam lapisan malphigi ini. e. Lapisan basal (stratum germinativum atau membran basalis) Adalah lapisan terbawah epidermis. Di dalam stratum germinativum juga terdapat sel-sel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami keratinisasi dan fungsinya hanya membentuk pigmen melanin dan memberikannya kepada sel-sel keratinosit melalui dendrit-dendritnya. Satu sel melanosit melayani sekitar 36 sel keratinosit. Kesatuan ini diberi nama unit melanin epidermal.



2. Dermis Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam berbagai bentuk dan keadaan, dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin, yang berada di dalam substansi dasar yang bersidat koloid dan terbuat dari gelatin mukopolisakarida. Serabut kolagen dapat mencapai 72% dari keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak. Di dalam dermis terdapat adneksa-adneksa kulit seperti folikel rambut, papila rambut, kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar sebase, otot penegak rambut, ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit (subkutis/hipodermis). 5



3. Kelenjar Keringat dan Perspirasi Ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu: a. Kelenjar keringat ekrin mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 -97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida, dan sampingan dari metabolisme seluler. Kelenjar ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai kulit kepala. Jumlahnya diseluruh badan sekitar 2 juta, menghasilkan 4liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuknya langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya. b. Kelenjar keringat aprokin lebih besar daripada ekrin, hanya terdapat di daerah-daerah ketiak, puting susu, daerah kelamin, dan manghasilkan cairan yang agak kental serta berbau khas pada setiap orang. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelnjar keringat aprokin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini.



2.2



Bedak Bedak merupakan salah satu riasan yang wajib dipakai bagi seorang wanita. Tanpa menggunakan bedak, para wanita tidak akan bisa tampil percaya diri, karena selain dapat menyamarkan noda pada kulit wajah, bedak juga bisa menampilkan tekstur kulit agar terlihat lebih halus, cerah, dan mengurangi efek berkilau karena wajah yang berminyak. Adapun hal-hal yang menjadi syarat bedak, yaitu sebagai berikut : a. Mudah disapukan pada kulit; b. Bebas partikel keras dan tajam; c. Tidak mudah menggumpal; d. Memenuhi derajat halus yang telah ditetapkan.



6



2.3



Klasifikasi Bedak Secara umum, ada dua bentuk utama dari bedak. Loose Face Powder digunakan secara langsung dengan menggunakan suatu tiupan atau sikat yang besar atau ditransfer kesuatu wadah khusus dimana dapat dibawa disuatu tas tangan dan digunakan suatu spons atau gembungan kecil yang juga sesuai dengan wadahnya. Untuk mencegah kebocoran maka permukaannya ditiupi dengan penutup mesh nylon. Dalam bentuk yang kedua, adalah suatu bedak yang dipadatkan atau dipadatkan dengan suatu agent pengikat dalam pembuatannya.



2.3.1 Bedak Tabur atau Bedak Bubuk (Loose Powder)



Gambar 2.2



Bedak Tabur atau Bedak Bubuk (Loose Powder)



Pertimbangan utama dalam pembuatan bedak adalah pemilihan bahan dasarnya. Spektrum dari bahan dasar yang digunakan cukup sempit, sebab kualitas dari masing-masing komponen lebih penting, karena hal ini akan memberikan keterlibatan yang sangat penting dalam penentuan formulasi bedak. Bedak wajah harus merupakan campuran dari bahan dasar yang spesifik jika ini akan menjadi suatu produk yang dapat memberikan sifat yang diinginkan. Dikenal sebagai bedak tabur, dalam bentuk bubuk yang halus. Biasanya dipakai setelah memoleskan alas bedak (foundation). Bahannya mudah menyerap minyak diwajah dan menutupi pori-pori wajah lebih



7



sempurna. Tapi untuk penggunaannya agak kurang praktis karena serbuknya seringkali berjatuhan dan mengotori baju. Maksimal penggunaan dua tahun.



2.3.2 Bedak Padat (Compact Powder)



Gambar 2.3



Bedak Padat (Compact Powder)



Bedak padat yang perkenalkan di Amerika pada tahun 1930 telah mencapai popularitasnya dikarenakan penggunaannya yang sangat mudah dan penyimpanan yang nyaman. Bedak padat adalah bedak kering yang telah dikompres menjadi padatan dan biasanya digunakan dengan spons bedak. Komposisinya mirip dengan bedak tabur, tapi efeknya pada kulit berbeda pada beberapa tingkat. Pengikat yang terkandung dalam bedak padat memberikan adhesi yang besar. Sebagai hasil dari proses pengepresan, ukuran partikel rata-rata umumnya lebih besar pada bedak padat daripada bedak tabur ; efek kasar dari butiran-butiran tersebut tentu sangat tidak diinginkan. Bedak padat harus dapat menempel dengan mudah pada spons bedak, dan padatan bedaknya harus cukup kompak, tidak pecah atau patah dengan penggunaan normal. Bentuknya sangat padat, digunakan setelah pemakaian alas bedak. Bahanbahan yang terkandung di dalamnya membuat bedak jenis padat ini cepat menyerap sekaligus mengurangi minyak. Bentuknya beragam, tidak mudah tumpah hingga praktis dibawa kemanapun. Sebaiknya pulaskan tipis-tipis saja.Bisa dipakai hingga 15 bulan.



8



2.3.3 Paper Sheet – Type Face Powder Merupakan tipe bedak yang dibuat dengan mengaplikasikan bedak tabur pada sebuah kertas khusus sehingga mudah untuk dibawa kemanamana. Mengabsorpsi minyak yang muncul pada kulit dan mudah digunakan untuk memperbaiki riasan wajah. Bahan yang digunakan untuk membuatnya hampir sama dengan bedak tabur, namun ditambahkan polimer larut air agar bedaknya dapat menempel pada kertas.



2.4



Tujuan Bedak Bedak wajah digunakan untuk menutupi kekurangan kecil pada kulit(minor imperfections) dan mengurangi kilauan yang muncul akibat produksi minyak pada kulit atau keringat. Hal yang diinginkan dari bedak adalah tidak membuat wajah tampak berminyak, lembut pada kulit untuk waktu yang lama. Sehingga bahan-bahannya harus dapat menempel dengan baik pada kulit. Pada zaman sekarang, tren fashion telah berubah dari “painted clown” atau putih seperti badut menjadi terlihat alami seperti warna kulit, namun dapat menutupi noda.



2.5



Karakteristik Sediaan Bedak Adapun demikian bedak harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Covering powder; kemampuan menutupi cacat pada kulit seperti kulit berkilau, pori-pori yang membesar, dan cacat kulit yang kecil yang dapat membuat kulit tidak sempurnah. 2. Slip; kemampuan dari penyebarannya diatas kulit tanpa memaksa dan memberikan sensasi halus yang dapat menggunakan tiupan atau sikat. 3. Adhesiveness; kemampuan untuk dapat melekat pada kulit dan tidak menghilang dalam waktu yang singkat untuk menghindari pemakaian kembali. 4. Absorbansy; kemampuan mengabsorbsi hasil sekresi kulit (keringat dan minyak) tanpa menunjukan tanda tanda adanya penyerapan. 9



5. Bloom; kemampuan memberikan hasil akhir berupa sensasi beludru dan menyerupai buah persik. 6. Konsistensi dari bedak yang memberikan efek seperti badut haruslah tidak terjadi. Penampilannya harus transparan.



2.6



Bahan-bahan Compact Powder Beberapa bahan compact powder yang biasa digunakan dalam sediaan kosmetik diantaranya yaitu : a. Talk Secara kimiawi, talk adalah magnesium silikat (3MgO. 4SiO2.H2O). Ini merupakan bahan dasar dari segala macam formulasi bedak modern sifat yang sangat luar biasa adalah mudah menyebar dan kekuatan menutupi yang rendah. Untuk bedak wajah talk harus putih dan tidak berbau dengan rasa halus. Tentu saja sifat mudah menyebar yang sangat baik ini adalah yang paling dibutuhkan. Ukuran partikel dari talk adalah salah satu kriteria untuk standar kualitasnya. Paling tidak 98% harus dapat melewati ayakan 200 mesh (tidak lebih besar dari 74 mikro) talk termikronisasi sekarang sudah tersedia di mana ukuran partikel dapat dikurangi menjadi beberapa mikron. Penggunaan dari talk termikronisasi dalam ukuran partikel dan nilai massa besar yang diinginkan. Padatan dari massa besar adalah sangat penting dalam talk, karena variasi sangat mempengaruhi kualitas sekaligus pengepakan dari produk akhir. b. Kaolin Warna dari kaolin yang digunakan harus secerah mungkin. Bahan dasar harus dimurnikan secara baik untuk memindahkan keseluruhan bahan tidak murni dan partikel kasar. Tidak semua aluminium silikat dapat diklasifikasikan sebagai kaolin, namun 3 kelompok di bawah ini secara khusus memiliki formula yang sama (Al2O3. 2SiO2.2H2O) dan dapat disebut kaolin : nacrite, dickite, dan kaolinite. Karena kaolin higroskopis penggunaannya pada bedak wajah umumnya tidak melebihi 25%. 10



c. Kapur (Kalsium Karbonat) Kalsium karbonat digunakan untuk mengurangi cahaya dari talk dan memiliki kekuatan melapisi yang baik. Ini membantu untuk absorpsi parfum dan juga tahan lemak. Dan menyerap keringat. Kapur juga sangat baik untuk memberikan efek berseri-seri ketika bedak wajah digunakan. Kapur adalah basa lemah, putih, serbuk mikrokristal tak berbau ; tidak mengkilap, dan memiliki rasa kapur. Ketika bahan dasar ini digunakan secara berlebihan, bedak dapat memberikan rasa kering, tapi penggunaan yang layak adalah sangat membantu dalam formula bedak wajah. d. Magnesium Karbonat Sifat yang baik dari magnesium karbonat membuatnya umum digunakan dalam bahan penyusun bedak. Magnesium karbonat memiliki sifat absorben yang baik dan terbukti memiliki sifat mendistribusi parfum yang baik. Kerapatannya adalah bagian dari lapisan magnesium karbonat, kualitas yang mana memberikan perkembangan pada tipe kehalusan dari bedak. e. Logam stearat Zink dan magnesium stearat sejauh ini merupakan bahan yang paling sering digunakan dari logam stearat. Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki kualitas yang tinggi untuk mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak diinginkan. Sifat yang paling penting dari zink dan magnesium stearat adalah sifat adhesif dan anti air. Zink stearat, yang paling sering digunakan juga memiliki efek menenangkan. Penggunaan yang berlebihan, stearat dapat menyebabkan noda dan efek jerawat pada kulit. Dalam jumlah yang cukup (4-15%) zink stearat memberikan sifat adheren pada bedak wajah. f. Zink Oksida, Titanium oksida Terdapat 2 bahan pengopak yang biasa digunakan dalam formulasi bedak wajah : zink oksida dan titanium dioksida. Terlalu banyak digunakan bahan ini dapat menghasilkan efek seperti topeng yang mana tidak diinginkan ; terlalu sedikit membuat bedak tidak dapat menempel pada tubuh.



11



Diketahui bahwa zink oksida memiliki beberapa sifat terapeutik dan membantu menghilangkan kecacatan pada kulit. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kulit kering. g. Pati beras Bahan ini sering digunakan dalam face powders. Bahan yang paling sering digunakan adalah pati beras. Bahan ini dianggap dapat memberikan sifat “peach like”pada wajah. Karena partikel sperisnya memberikan rasa lembut pada kulit. Bahan ini memiliki sifat absorpsi dan memiliki sifat menutupi yang baik. Dengan penambahan air dapat menjadi cake, dan menempel pada wajah, memberikan tampilan yang kurang menyenangkan. Bahan ini juga dapat menjadi lengket. Pati jagung juga sering digunakan dan memiliki sifat yang sama pada pati beras. Pati singkong dapat memberikan kelembutan pada produk. Penggunaan dari amilum telah memberikan masalah mudahnya terdekomposisi oleh bakteri, karena mengandung nutrisi yang cocok untuk bakteri. Sifat mencerahkan dan menjerap adalah yang diberikan dari amilum yang mana sekarang juga dapat diberikan oleh kalsium karbonat dan senyawa lain dalam formula bedak wajah. h. Silika dan Silikat Silika dan Silikat dapat berguna dalam bedak wajah untuk menjaga sifat mengalir bebas, walaupun dengan kelembaban yang tinggi. Silikat dapat juga berfungsi sebagai pembawa parfum. Penggunaan dari silikat halus seperti magnesium trisilikat membantu dalam bedak karena mereka memiliki sifat menyerap yang sangat baik terhadap air dan minyak. i. Bahan Pemberi Efek Pencerahan Pigmen



sintetik



bismut



oksiklorida



telah



dikembangkan



untuk



menggantikan guanin. Walaupun sensitif terhadap cahaya, bismut oksiklorida cukup dapat beradaptasi untuk digunakan dalam bedak wajah cerah untuk memberikan efek metalik, kilauan seperti mutiara.



12



j. Pewarna Bahan pewarna adalah dasar dari seni menciptakan bedak wajah yang mana menampilkan nuansa bayangan yang diinginkan. Pewarna digunakan dalam variasi yang berbeda baik pigmen inorganik ataupun anorganik. Jumlah dari pewarna yang dibutuhkan tergantung besarnya derajat tipe yang digunakan dalam formula. Bahan pengopak dari oksida dan transparansi dari talk sangat mempengaruhi jumlah pewarna yang diinginkan. k. Pengharum Pemilihan parfum yang cocok dan sifat efisiennya yang digunakan dalam bedak wajah adalah sangat penting, karena bau dari bedak memiliki peranan yang penting dalam kemampuan penjualan dari produk. Penggunaan parfum yang cocok bukan merupakan prosedur yang mudah, karena permukaan yang sangat luas dari padatan bedak dan kemungkinan reaksi dari parfum dengan bahan-bahan dasar lainnya. Jika bahan dasar merupakan bahan-bahan yang halus, wangi yang dipilih akan lebih sedikit daripada masalah dalam penyelesaian formulasi bedak wajah. Ini sangat penting bahwa parfum yang digunakan harus tidak mengiritasi, stabil pada kondisi basa lemah dan tidak mengalami oksidasi atau menguap dengan cepat. Pengharum harus tercampurkan dengan semua bahan penyusun bedak karena masalah dengan keasaman, heterogen dari bau dan diskolorasi dapat terjadi dari pemilihan bau yang tidak cocok. l. Metallic Soap Metallic soap seperti zinc dan magnesium stearat merupakan bahan yang sangat penting untuk semua produk bedak. Bahan ini membantu dalam hal pelekatan dalam kulit dan pada bedak padat dapat berperan agar cake tetap melekat pada “godet”. Selain meningkatkan daya lekat (daya adesif), metal soap juga meningkatkan derajat water repellency dan menghasilkan produk yang lembut. Jumlah yang biasa digunakan adalah 3% dan 10%; jumlah yang besar dari ini menghasilkan efek bercak pada kulit, sehingga akan mengurangi sifat “slip” dari bahan yang lain. Pada produk bedak padat jumlah penggunaan yang tinggi dapat menghasilkan masalah pada daya alirnya yang berpengaruh pada proses pengempaan dan mengakibatkan rasa 13



berminyak pada penggunaan, karena minyak akan berpindah karena terabsorbsi pada puff atau kuas. Sehingga tingkat kemurnian merupakan hal yang sangat penting; adanya residu asam lemak yang tidak tersaturasi perlu dihindari karena dapat menyebabkan ketengikan pada hasil produk. Dari kedua bahan ini, zinc stearat lebih disukai karena memiliki sifat menyejukkan. m. Bahan-bahan Lain Bahan tambahan lain dapat digunakan untuk meningkatkan kelekatan bedak pada kulit; e.g. emollient seperti cetyl atau stearil alkohol, gliseril monostearat, dan bahan lain seperti magnesium myristate, petroleum jelly atau mineral oil pada umumnyaditambahkan dalam jumlah kecil antara 0,5% dan 2%. Jika diinginkan serbuk yang ringan dan memiliki daya adesif yang baik, bahan-bahan seperti minyak mineral yang dienkapsulasi dapat digunakan. n. Modified Starch (Pati Yang Dimodifikasi) Kini terdapat modified starch yang sangat berguna dalam produk bedak. Pati ini tidak berbau dan tidak menggumpal jika dalam keadaan lembap namun memilliki sifat absorptive untuk air dan minyak. Bahan ini dapat dijadikan sebagai pengganti talc pada produk yang sama., juga bahan ini meningkatkan estetis pada formula dan berepran dalam absorbs minyak pada kulit, karena bahan ini merupakan serbuk yang free-flowing dan mencegah caking. Bahan ini bersifat transparan pada kulit dan mengurangi opasitas formulasi. Dan keuntungan lainnya, adalah, tentunya karena bahan ini merupakan turunan alami. Namun, kedua pati baik ini maupun yang dimodifikasi merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikrobiologi; sehingga tahap sterilisasi merupakan hal yang penting; dan diperlukan kondisi pembuatan yang sebersih mungkin untulk mencegah kontaminasi bakteri dan jumlah zat pengawet yang sesuai dalam formulasi. o. Mica Mica bersifat translusen dan memberikan kilau yang baik. Beberapa mica dengan tambahan tertentu sering digunakan. Misalnya dilapisi dengan barium 14



sulfat speris yang akan berdifusi dan memberikan efek focus yang lembut sehingga dapat menyamarkan garis dan kerut. p. Pengawet Tujuannya adalah untuk menjaga kontaminsi prouk selama pembuatan dan juga selama digunakan oleh konsumen, dimana mikroorganisme dapat mengkontaminasi prouk setiap kali penggunaanya, baik dari tangannya atau dari alat yang digunakan. Bahan- bahan yang digunakan harus menunjukkan terbebas dari mikroorganisme. Tipe produk bedak biasanya berarti sangat susah terkontaminasi mikroba tapi penggunaan air sebagai bahan tambahan, seperti ekstrak, dapat mengubahnya, dan bahan ini harus sedapat mungkin dihindari (ekstrak berbasis minyak harus digunakan sebelumnya). Juga harus dikontrol penggunaan bahan tambahan dalam bedak yang digunakan di sekitar daerah mata, pada umumnya, batasan mikroba lebih diperhatikan untuk bahan yang digunakan dalam produk ini. q. Antioksidan Penggunaan antioksidan dibutuhkan untuk menjaga beberapa bahan tambahan dari degradasi dan ketengikan. Sejumlah kecil butylatedhydroxy anisole (BHA), butylated hydroxy toluene (BHT) atau vitamin E harus digunakan ketika diperlukan. r. Bahan pengikat Beberapa jenis bahan pengikat yang digunakan dalam bedak wajah adalah bervariasi dan banyak. Oleh karena itu, terdapat 5 tipe dasar pengikat yang digunakan : a) Pengikat Kering Pengikat kering seperti logam stearat (Zink atau Magnesium) stearat telah didiskusikan dalam bagian bedak tabur. Penggunaan dari pengikat kering dibutuhkan untuk meningkatkan tekanan bagi kompaknya bedak padat. b) Pengikat Minyak Minyak tunggal, seperti minyak mineral isopropil miristat dan turunan lanolin, dapat sangat berguna untuk dicampurkan dalam



15



formula sebagai pengikat. Mereka ditemukan digunakan secara luas dalam banyak formula bedak padat. c) Pengikat Larut Air Pengikat larut air yang biasa digunakan di masa lalu umumnya adalah larutan gum seperti tragakan, karaya, dan arab. Dalam kategori ini, sintetik seperti PVP (Polyvinylpyrolidone) metil selulosa, karboksil metil selulosa juga telah digunakan dalam larutan air. Suatu pengawet penting dalam medium gum dan berguna dalam semua larutan pengikat dari tipe ini untuk mengatasi pertumbuhan bakteri. d) Pengikat Tidak Larut Air Pengikat tidak larut air digunakan secara luas dalam bedak padat. Minyak mineral, lemak ester dari segala tipe, dan turunan lanolin, dapat digunakan dan dicampur dengan jumlah yang baik dari air untuk membantu pembentukan bedak padat yang halus dan kompak. Penambahan bahan pembasah akan membantu untuk menyeragamkan distribusi kelembaban bedak. e) Pengikat Emulsi Karena kesulitan tercapainya keseragaman penggunaan pengikat tidak larut air dalam bedak padat, peneliti telah mengembangkan bahan pengikat emulsi yang sekarang digunakan dengan luas. Seperti emulsi yang mengizinkan distribusi yang seragam baik pada fase minyak maupun fase air, yang mana penting dalam kepuasan pengempaan serbuk. Karena pengikat emulsi tidak akan kehilangan



kelembaban



secepat



pengikat



tidak



larut



air,



penggunaannya mengizinkan prosedur pembuatan yang lebih halus. Penggunaan dari minyak dalam bentuk emulsi bermaksud untuk mencegah penggumpalan yang dapat muncul ketika minyak tunggal digunakan sebagai pengikat dalam bedak wajah.



16



2.7



Metode Pembuatan Compact Powder Tahap awal pada proses pembuatan untuk bedak tabur maupun bedak tekan adalah sama, namun pada jenis kedua diperlukan penambahan zat pengikat pada tahap awal maupun akhir, ataupun dengan parfume. a. Penambahan Warna Tahap penting dalam proses pembuatan produk bedak berwarna adalah disperse pewarna yang homogen dalam basis putih. Dispersi tergantung pada efisiensi alat pencampur dan karakter fisik bahan dalam campuran



bedak.



Homogenitas



dispersi



pigmen



diperoleh



dengan



melewatkan pigmen dan talk melalui hammer mill. Alat ini akan memecah gumpalan pigmen, yang kemudian distabilkan dengan pelapisan oleh partikel talk. Sekarang terdapat beberapa jenis peralatan yang mengganti keberadaan hammer mill. Yang pertama, vertical vortex mixer, yang mengurangi ukuran partikel dengan tumbukan antar partikel. Selain itu, high spee mixer, yang dikenal dengan plough-shear device. b. Pembuatan Dasar Bedak Bahan dasar putih pertama dicampur dalam blender stainless-steel ribbon-type. Waktu pencampuran awal dapat selama 20 menit hingga 3 jam, tergantung jenis



mixer, kapasitas,



dan ukuran batch. Selanjutnya,



penambahan warna dan pencampuran dengan dasar putih. Campuran ini kemudan diaduk hingga homogen. Pada bedak tabor, penambahan parfum ditambahkan pada saat terakhir. Penambahan parfum dilakukan dengan penyemprotan pada pencampuran. Untuk bedak yang dikompres, zat pengikat juga ditambahkan pada tahap ini. Akhirnya, warna diji kembali sesuai standard an dilakukan perbaikan, jika perlu. Jika digunakan bahan dasar mica dalam formulasi maka maka diperlukan kehati-hatian agar platelet yang mudah pecah tidak rusak saat proses pembuatan. Pemeriksaan warna dilakukan dengan memindahkan sejumlah kecil dari massa tersebut dan mencampur kembali dengan warna yang sesuai. Kemudian ditambahkan kembali dan dicampr kembali dan dilakukan uji warna kembali. Campuran yang telah selesai diperiksa kemudian dimasukkan pada kantung polyethylene untuk penyimpanan, untuk memperoleh serbuk bedak 17



yang halus, diserbukkan. Serbuk telah siap dan memasuki tahap selanjutnya, untuk bedak tabur dimasukkan pada kemasan dan dikempa untuk compct powder. c. Proses Pengempaan Terdapat tiga prosedur berbeda yang digunakan untuk memperoleh compct powder: wet moulding (pelelehan basah), damp compressing (pengempaan lembap), dan pengempaan kering. Metode yang paling sering digunakan adalah pengempaan kering. Untuk proses pengempaan kering terdapat mesin yang sering digunakan yaitu pneumatics digunakan pada Air-Mite press;hydraulics oleh Alite, tipe ram yang ditekan pada serbuk seperti pada Kemwall press; dan VeTra-Co press dimana penekan dapat mencampur. Terdapat 3 prosedur umum yang digunakan dalam industri pembuatan bedak padat : 1. Kempa Basah Proses kempa basah metode kempa lembab dan metode kempa kering. Proses kempa basah sekarang tidak dipakai lagi di USA, dan kebanyakan perusahaan kosmetik menggunakan proses kempa lembab atau proses kering dalam pembuatan bedak padat. Dalam proses pengempaan, jumlah yang kecil dari lapisan Paris digunakan dalam kombinasi dalam bedak. Campuran dibuat dalam bentuk seperti pasta dengan air dan dicetak dalam cetakan. Permukaan bagian atas dari pasta dilapisi dengan suatu pengadhesif, kemudian dikempa ke bawah dengan logam yang berukuran cocok atau plat gelas di mana tablet melekat. Tablet tersebut kemudian dikeringkan dan dilepaskan dari cetakan. 2. Kempa Lembab Metode kempa lembab, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur sampai seragam. Campuran kemudian dibasahkan dengan cairan pengikat, kemudian dicampur sampai mencapai massa plastis yang sesuai. Serbuk kemudian disaring dan dilewatkan ke dalam mesin pengempa. Tablet jadi dikeringkan pada temperatur yang sesuai. 18



3. Kempa Kering Metode kempa kering, basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur dan campuran serbuk dapat dilembabkan dengan pengikat; campuran kemudian dicampur secara keseluruhan dan serbuk dikempa.



2.8



Evaluasi Efektifitas Compact Powder Evaluasi efektivitas compact powder dapat dilakukan dengan menggunakan enam metode yaitu: 1. Pengawasan Mutu dan Praktik Laboratory Suatu formula dimulai dari riset dan pengembangan laboratorium, dan setelahnya di evaluasi di alam laboratorium pengawasan mutu. Tiap rumusan yang akan dikembangkan harus dilakukan uji intensive laboratorium untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi ketika akan diperkenalkan pada konsumen. Yang paling sering di lakukan pada uji pengawasan mutu ini yaitu pengujian panel. Selain itu, dilakukan uji pengujian stabilitas untuk produk yang disimpan dalam waktu yang lama. Waktu penyimpanan merupakan salah satu factor yang menentukan dalam laboratorium modern. Namun, mutu produk adalah factor yang utama, dan terlalu cepat (buru-buru) akan menimbulkan masalah. Terkadang diperlukan juga kecepatan dengan ketelitian untuk detil menyeluruh. 2. Shade Control dan Lighting Shade control adalah salah satu dari aspek yang mengancam dalam pengendalian mutu bedak. Variasi antar batch yang sama terjadi, dan titik yang tepat dimana untuk mempertimbangkan suatu batch baru dapat menjadi pilihan komersil walau kadang-kadang sukar untuk ditentukan. Pengendalian produksi harus sedemikan rupa sehingga shade-nya tidak berbeda dari yang baku. Ada beberapa cara shade control suatu bedak, tetapipada dasarnya melibatkan dua prosedur. Pertama adalah perbandingan penampilan bedak suatu baku ketika diratakan pada suatu latar belakang (warna kulit wajah); Cara kedua yaitu mengevaluasi warna adalah dengan membandingkan pada warna standard warna kulit wajah. Harus ditekankan bahwa warna kulit 19



merupakan pertimbangan shade control, dan juga cara pemakaian dan evaluasi konsumen. Sebagai contoh harus disimpan di tempat gelap untuk menghindari warna bedak memudar. 3. Dispersi Warna Pewarna pada bedak wajah haruslah terdispersi secara homogen dalam dasar bedak. Tidak boleh ditemukan adanya lapisan warna atau ketidakbercampuran pada dispersi bedak yang menyebabkan pulverisasi yang jelek atau pengeluaran warna keseragaman pada bedak dapat dengan mudah diperiksa dengan menyebarkannya pada kertas putih dan diuji dengan kaca pembesar. Jika terdapat ketidakseragaman yang terdeteksi, proses selanjutnya untuk memperoleh pengembangan warna maksimal harus diperoleh dalam homogenitas. 4. Pay Off Hasil dari bedak harus selalu diperiksa pada kulit. Jika tekanan pada cake terlalu besar, bedak yang dihasilkan tidak akan tersapu bersih dengan mudah, dan akan ada gaya adhesi yang tidak cukup dari bahan terhadap puff. Jika tekanannya terlalu rendah, cake akan menjadi lembek dan mempunyai kecenderungan menjadi remuk dan pecah. 5. Uji Tekanan Pada bedak tekanan yang diberikan secara alami haruslah rata, dengan adanya kantung-kantung udara akan membuat cake menjadi mudah pecah. Keseragaman dan kekerasan dari cake sebaiknya diperiksa dengan penetrometer. Pemeriksaan pada table sebaiknya diambil dari berbagai segi untuk meyakinkan bahwa produk cukup keras dan tekanan yang diberikan seragam. 6. Tes Keretakan Langkah yang paling baik terhadap kecenderungan bedak menjadi pecah adalah dengan menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali pada ketinggian 8-10 inci. Jika cake yang dihasilkan tidak rusak, mengindikasikan bahwa kekompakannya lulus uji dan dapat disimpan tanpa menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan. 20



BAB III PEMBAHASAN



3.1



Formulasi



Komponen



Bahan



Bahan dasar Pengikat



Talk



Pengikat kering Bahan tambahan Bahan tambahan



Zinc stearat Magnesium karbonat etyhlxexyl methovycinnam ate, Kalsium karbonat zeolite



Formula Formula II Formula I (maybelin) III (umum) (pixy) Jumlah (%) Ad Ad 100% Ad 100% 100% 7,5% 6% 7% 1% -



-



-



Formula Formula IV sendiri (pigieon)



Fungsi



Ad 100% Ad 100%



Zat aktif



7,2%



7,0%



-



1%



2%



-



-



-



-



0,5%



-



-



-



Bahan tambahan



dimeticon,



-



0,75%



0,75%



-



1%



Bahan tambahan



titanium dioxide



1%



-



1%



-



0,75%



pewangi Pengikat



Silica mineral oil



-



1% -



1% 0,5%



0,5%



0,5% 0,5%



Bahan tambahan



Ethylhexy methox sinamat



-



0,75%



-



-



-



Bahan tambahan



Microfin ZnO



-



-



-



0,75%



-



Bahan tambahan



Corn starch



1%



-



1%



1,5%



-



Bahan Pengikat Pendispersi parfum Melindungi kulit dari radikal bebas. mengurangi cahaya dari talk dan memiliki kekuatan melapisi yang baik Menghaluska n, Melicinkan & Melembabkan Kulit menyamarkan kerutan pada wajah Parfum Pengikat tidak larut air Pelindung kulit dari sinar UV B sebagai sun screen lotion dan melindungi kulit daripolusi pemberi efek pencerahan 21



Bahan tambahan



Sorbic acid



-



0,5%



-



-



0,5%



pemberi efek pencerahan



Bahan tambahan Bahan tambahan Bahan tambahan Pengawet Pengawet Pengawet Antioksida n



bismut oksiklorida Mica



0,5%



-



-



-



-



1%



-



1%



Alantoin



-



-



-



pemberi efek pencerahan pemberi efek pencerahan pemberi efek pencerahan Pengawet Pengawet Pengawet Antioksidan (menangkal radikal bebas) Pengharum



-



1,0% 0,1%



-



Butyl paraben Propil paraben Methil paraben BHT



0,2% 0,1% -



0,1% 0,3% 0,2% 0,3%



0,1% 0,25% -



-



0,2% 0,3% 0,5%



Pengharum



Fragrance



-



-



0,5%



1%



0,5%



Pengikat emulsi Pengharum



Squalene



-



-



1%



1%



1%



Chammomila recutifa (Marticaria) flower extract Persea Gratissima (Avocado) oil Bisabolol



-



-



-



1%



-



-



-



-



0,5%



-



Pengikat minyak



-



-



-



0,5%



0,5%



Menyejukkan kulit dan membantu mengurangi kemerahan akibat jerawat dan iritasi pada kulit



Pengikat minyak Bahan tambahan



Pengikat emulsi Pengharum



Pada pembahasan kali ini kami membuat formula sediaan bedak padat, bedak itu sendiri termasuk dalam kosmetik dekoratif yang ditujukan untuk menyembunyikan kekurangan pada kulit wajah, misalnya untuk menutupi kulit wajah yang mengkilap. Yang dibahas yaitu compact powder. Compact powder merupakan loose powder yang dipres menjadi bentuk cake. Pembahasan kali ini dicobakan 4 formula bedak dalam bentuk sediaan bedak padat dengan kandungan zat aktif yang keseluruhannya sama hanya zat tambahannya yang berbeda. Semua Formula mempunyai zat aktif yang sama yaitu talkum yang mempunyai kemampuan penyebaran pada kulit dan menutupi kekurangan seperti cacat pada kulit. Talkum pada setiap



22



formula mempunyai konsentrasi yang berbeda karena zat tambahan dari masing-masing formula tidak sama. Pada Formula I Zat aktif



: Talkum



Pengikat



: Zinc stearat



Pendispersi



: Magnesium karbonat



Zat tambahan



: Titanium dioxide, bismut oksiklorida, dan mica



Pengawet



: propil dan metil paraben



Keunggulan dari formula ini yaitu mempunyai efek yang mencerahkan kulit wajah saat pemakaian. Kekurangan sediaan ini, kurang adanya zat-zat tambahan yang berguna melindungi kulit wajah dari radikal bebas. Pada formula II, (diambil sampel merk Maybelline)



Zat aktif



: Talkum



Pengikat



: Zinc stearat



Zat tambahan



:etyhlxexyl



methovycinnamate,Kalsium



karbonat



zeolite,



dimeticon,Ethylhexy methox sinamat, corn starch, Sorbic acid Pengawet



: butil, propil, dan metil paraben



Parfum/Pewangi



: Silica, fragrance



Antioksidan



: BHT (buthylated hydroxy toluene)



Maybelline sendiri mempunyai kelebihan dibandingkan dengan formula lain yaitu lebih banyak memiliki zat-zat pencerah (corn starch dan sorbic acid)dan memiliki Sun Protective Fector yang cukup tinggi seperti BHT sehingga cocok digunakan di daerah iklim tropis seperti di Indonesia. Sedangkan kekurangannya yaitu bedak ini terlalu toksik jika digunakan berlebihan karena terlalu banyak bahan-bahan yang digunakan untuk pencerahan sehingga lebih cocok untuk orang dewasa.



23



Pada formula III (sampel merk Pixy two way cake)



Zat aktif



: Talkum



Pengikat



: Zinc Stearat, minberal oil, squalene



Zat tambahan



: dimeticon,titanium dioxide, Mica



Pengawet



: butil dan metil paraben



Parfum/Pewangi



: Silica, fragrance



Pixy ini sendiri lebih ke kosmetik pada umumnya yang hanya digunakan untuk merias wajah dan menutupi cacat pada wajah. Pixy lebih cocok dipakai pada wajah yang kering karena zat squalene yang ditambahkan berfungsi sebagai zat yang berefek melembabkan pada kulit wajah dan tidak perlu dengan pemakaian foundation sebelumnya karena sudah mengandung foundation. Kekurangan dari bedak ini yaitu tidak terlalu memberikan efek pencerahan karena bahan-bahan yang digunakan lebih difokuskan untuk melembabkan kulit wajah. Sehingga pemakaian bedak ini bisa berulang-ulang.



24



Pada formula IV (sediaan merk pigeon)



Zat aktif



: Talkum



Pengikat



: Zinc Stearat, squalene, mineral oil, Persea Gratissima



(Avocado) oil Pendispersi



: Magnesium karbonat



Zat tambahan



: Microfin ZnO, corn starch, allantoin, Bisabolol



Parfum/Pewangi



: Silica, fragrance, Chammomila recutifa (Marticaria) flower



extract, Sediaan ini memiliki kelebihan yang berefek menyejukkan kulit dan membantu mengurangi kemerahan akibat jerawat dan iritasi pada kulit karena mengandung Bisabolol. Karena formulasi nya terdiri dari berbagai zat-zat alamiah maka merk ini lebih dianjurkan sebab tidak memiliki efek samping yang kurang diinginkan dari zatzat kimia berbahaya. Selain itu merk ini juga mempunyai efek pencerah pada wajah karena mengandung Allantoin 0,1%. Dan kekurangan dari bedak ini yaitu lebih baik digunakan pada kulit wajah yang berjerawat dibandingkan dengan kulit wajah yg biasa.



25



Contoh Formula V ( Formula sendiri ) Jumlah (%)



Bahan



Ad 100



Talk Zinc stearat



7



Magnesium karbonat



1



Dimethicone



1



Titanium dioxide



0,75



Silica



0,5



mineral oil



0,5



Corn starch



1,5



Sorbic acid



1,5 1



Mica Propilparaben



0,2



Methilparaben



0,3



BHT



0,5



Fragrance



0,5



Squalene



1



Bisabolol



0,5



Pada pembahasan ini kami juga membuat formula compact powder sendiri dengan komposisi zat aktif Talkum dengan kemampuan penyebaran pada kulit dengan merata, zinc stearat memberi daya perekatan pada kulit, sehingga saat pemakaian bedak dapat bertahan lama pada struktur kulit tanpa perlu memakai berulang-ulang, magnesium karbonat umumnya digunakan dalam bahan penyusun bedak. Magnesium karbonat memiliki sifat absorben yang baik dan terbukti memiliki sifat mendistribusi parfum yang baik. Kerapatannya adalah bagian dari lapisan magnesium karbonat, kualitas yang mana memberikan perkembangan pada tipe kehalusan dari bedak. Dimethicone berfungsi Menghaluskan, Melicinkan & Melembabkan Kulit. Titanium dioxide dan Mica berfungsi menyamarkan kerutan pada wajah, Terlalu banyak digunakan bahan ini dapat menghasilkan efek seperti topeng yang mana tidak diinginkan, terlalu sedikit membuat bedak tidak dapat menempel pada wajah. Silica dapat berguna dalam bedak wajah untuk menjaga sifat mengalir bebas, walaupun dengan kelembaban yang tinggi. Silikat dapat juga berfungsi sebagai pembawa 26



parfum. Bahan pengikat yang digunakan yaitu mineral oil, dan digunakan juga bahan yang berefek pencerah yaitu corn starch dan sorbic acid, bahan pengawet yang digunakan adalah methyl paraben dan propyl paraben. Ditambahkan juga zat antioksidan pada formulasi ini, Penggunaan antioksidan dibutuhkan untuk menjaga beberapa bahan tambahan dari degradasi dan ketengikan. Sejumlah kecil butylatedhydroxy anisole (BHA), butylated hydroxy toluene (BHT) atau vitamin E harus digunakan ketika diperlukan. yang digunakan dalam formula ini yaitu BHT(butylated hydroxy toluene). Squalene berfungsi Melembabkan kulit wajah, cocok dipakai pada kulit kering. Bisabolol Menyejukkan kulit dan membantu mengurangi kemerahan akibat jerawat dan iritasi pada kulit.Kekurangan dari formula ini yaitu, karna dipakai bahan-bahan yang banyak dan mempunyai manfaat yang baik, sehingga harga bedak yang kami buat lebih mahal dibandingkan bedak-bedak di atas.



3.2 Metode Pembuatan 1. Didispersikan pengharum (silica,fragrance) ke dalam magnesium karbonat untuk mempermudah alirannya. 2. Campurkan talc, zink stearat, magnesium karbonat yang tercampur dengan pengharum (silica,fragrance), pengawet (metyhl dan propil paraben) dan, pewarna, dengan blender selama 20-30 menit 3. Setelah setengah waktu pencampuran selesai, gunakan hammer mill sampai pewarna terdispersi sempurna 4. Bahan dasar putih pertama dicampur dalam blender stainless-steel ribbon-type, selama 20 menit hingga 3 jam 5. penambahan warna dan pencampuran dengan dasar putih, diaduk hingga homogen 6. Tambahkan zat pengikat 7. Jika digunakan bahan dasar mica dalam formulasi maka maka diperlukan kehatihatian agar platelet yang mudah pecah tidak rusak saat proses pembuatan 8. Campuran yang telah selesai diperiksa kemudian dimasukkan pada kantung polyethylene untuk penyimpanan, untuk memperoleh serbuk bedak yang halus, diserbukkan. 9. Kemudian serbuk dikempa (basis bedak) 10. Dikempa mengunakan metode kempa lembab (basis bedak, pewarna, dan parfum dicampur sampai seragam)



27



11. Campuran kemudian dibasahkan dengan cairan pengikat, kemudian dicampur sampai mencapai massa plastik 12. Serbuk kemudian disaring dan dilewatkan ke dalam mesin pengempa dan dikeringkan pada temperatur yang sesuai.



3.3 KARAKTERISTIK 1. Bersifat Covering powder yaitu kemampuan menutupi cacat pada kulit seperti kulit berkilau, dengan penambahan pencerah (corn starch dan sorbic acid). 2. Bersifat Slip yaitu kemampuan dari penyebarannya diatas kulit yang memberikan sensasi halus dengan pemberian talcum sebagai bahan zat aktif. 3. Bersifat Adhesiveness yaitu kemampuan untuk dapat melekat pada kulit dan tidak menghilang dalam waktu yang singkat dengan pemberian Zinc stearat. 4. Bersifat Absorbansy yaitu kemampuan mengabsorbsi hasil sekresi kulit (keringat dan minyak). 5. Bersifat Bloom yaitu kemampuan memberikan hasil akhir berupa sensasi beludru dan menyerupai buah persik atau efek melembabkan ( dimetikon, silica, squalene, antioksidan, bisabolol). 6. konsistensi dari bedak yang memberikan efek seperti badut haruslah tidak terjadi. Penampilannya harus transparan dengan pemberian titanium dioxide dan mica.



3.4 EVALUASI 1. Pengawasan Mutu dan Praktik Laboratory , Tiap rumusan yang akan dikembangkan harus dilakukan uji intensive laboratorium untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi ketika akan diperkenalkan pada konsumen. 2. Shade control adalah salah satu dari aspek yang mengancam dalam pengendalian mutu bedak. Pertama adalah perbandingan penampilan bedak suatu baku ketika diratakan pada suatu latar belakang (warna kulit wajah); Cara kedua yaitu mengevaluasi warna adalah dengan membandingkan pada warna standard warna kulit wajah. Harus ditekankan bahwa warna kulit merupakan pertimbangan shade control, dan juga cara pemakaian dan evaluasi konsumen. 3. Pewarna pada bedak wajah haruslah terdispersi secara homogenTidak boleh ditemukan adanya lapisan warnayang menyebabkan pulverisasi yang jelek. Jika terdapat ketidakseragaman yang terdeteksiuntuk memperoleh pengembangan warna maksimal harus diperoleh dalam homogenitas. 28



4. Hasil dari bedak harus selalu diperiksa pada kulit. Jika tekanan pada cake terlalu besar, bedak yang dihasilkan tidak akan tersapu bersih dengan mudah. Jika tekanannya terlalu rendah, cake akan menjadi lembek dan mempunyai kecenderungan menjadi remuk dan pecah. 5. Pada bedak tekanan yang diberikanharuslah rata, dengan adanya kantung-kantung udara akan membuat cake menjadi mudah pecah. 6. Tes keretakan bedak dapat dilakukan dengan cara menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali pada ketinggian 8-10 inci. Jika cake yang dihasilkan tidak rusak, mengindikasikan bahwa kekompakannya lulus uji.



29



BAB IV KESIMPULAN



1. Karakteristik suatu bedak compact yang baik yaitu covering powder, Slip, Adhesivenes, Absorbansy, Bloom, dan Slip. 2. Komponen suatu bedak terdiri dari zat aktif atau bahan dasar (talkum), Pengikat (zinc stearat) Zat tambahan (etyhlxexyl methovycinnamate, Kalsium karbonat zeolite, dimeticon, Ethylhexy methox sinamat, corn starch, Sorbic acid ) Pengawet (butil, propil, dan metil paraben ), Parfum/Pewangi ( Silica, fragrance ) Antioksidan (BHT / buthylated hydroxy toluene). 3. Metode pembuatan bedak compact terdiri dari kempa basah, kempa lembab dan kempa kering. 4. Evaluasi suatu sediaan bedak compact diantaranya adalah : pengawasan mutu, shade control dan lighting, disperse warna, pay off, uji tekanan, dan tes kerekatan. 5. Formula Bedak yang kita buat meliputi : Talkum sebagai zat aktif, zinc stearat (bahan pengikat), magnesium karbonat (pendispersi parfum), Dimethicone (zat tambahan) , Titanium dioxide dan Mica (zat tambahan), Silica(parfum), mineral oil(bahan pengikat),



methyl



paraben



dan



propyl



paraben(pengawet),



antioksidan



(



butylatedhydroxy anisole (BHA), butylated hydroxy toluene (BHT) atau vitamin E), Squalene (bahan pengikat), dan Bisabolol (zat tambahan). Yang mempunyai kelebihan yaitu lebih memberikan efek penceran, lebih tahan lama tanpa pemakaian berulang, dapat juga mengobati jerawat. Kekurangannya yaitu harganya lebih mahal dibandingkan produk lain seperti formula I, maybeline, pixy, dan pigeon karena mempunyai kualitas yang lebih baik juga dibandingkan 4 formula tersebut.



30



DAFTAR PUSTAKA



1. Balsam, M.S. and Edward Sugarin. 1972. Cosmetics Science and , Technology. Willey Interscience : USA. 2. Barel, Andre O, dkk. 2001. Handbook of Cosmetic Science and Technology. Marcel Dekker, Inc: New York 3. Poucher, Jonh. 2000. Poucher’s Perfume’s, Cosmetics and Soap’s Kluer Academic Publisher’s. USA. 4. Balsam, M.S. and Edward Sugarin. 1972. Cosmetics Science and , Technology. Willey–Interscience : USA. 5. Ummy. http://werno-werno.com/mengenal-jenis-bedak-makeup-fungsinya/, 2013. Diunggah Selasa, 27 Oktober 2014 pukul 21.44. 6. Surber C, Smith EW. The mystical effect of dermatological vehicles. Dermatology. 2005. 7. T. Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. Elsevier Science B.V. The Netherlans, Amsterdams. 8. S. K. Singh. 2000. Poucher’s Perfume’s, Cosmetics and Soap’s Kluer Academic Publisher’s. USA.



31