Makalah Cua [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FARMAKOEKONOMI “ANALISIS UTILITAS BIAYA”



Disusun Oleh :



PROGRAM STUDI APOTEKER FAKULTAS FARMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi syarat menyelesaikan tugas Farmakoekonomi pada Program Studi Apoteker, Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta. Judul makalah ini adalah “Analisis Utilitas Biaya”. Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Farmakoekonomi Ibu Ainun Wulandari, S. Farm., M.Sc., Apt yang telah memberikan bimbingan dan kesempatan hingga makalah ini dapat selesai dengan baik. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai bahan pembelajaran dan bacaan dikemudian hari. Terima kasih



Jakarta, 25 September 2019



Penulis



DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................. i Daftar Isi .......................................................................................................... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Tujuan ................................................................................................... 2 Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Definisi Farmakoekonomi ..................................................................... 3 2.2 Tipe Studi Farmakoekonomi ................................................................. 4 2.3 Cost – Utility Analysis ........................................................................ 5 2.4 Tujuan Cost Utility Analysis ................................................................ 7 2.5 Prinsip Cost Utility Analysis ................................................................. 7 2.6 Manfaat Cost Utility Analysis ............................................................... 7 2.7 Keuntungan dan Kekurangan Cost Utility Analysis ............................. 7 Bab III Studi Kasus 3.1 Judul Kasus ........................................................................................... 8 3.2 Abstrak ................................................................................................. 8 3.3 Metode dan Temuan ............................................................................. 8 3.4 Kesimpulan ........................................................................................... 9 Bab IV Kesimpulan .......................................................................................... 10 Daftar Pustaka .................................................................................................. 11



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diawali sebagai suatu upaya pemenuhan hak yang fundamental bagi warga negara atas kesehatan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28H dan Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, maka Pemerintah Indonesia merintis program pembiayaan pelayanan



kesehatan



bagi



masyarakat



miskin.



Namun



dalam



perkembangannya ternyata diperlukan suatu mekanisme pembiayaan yang lebih efektif, efisien dan berkelanjutan. Untuk itu pada tahun 2014 Pemerintah Indonesia membuat program pemeliharaan kesehatan masyarakat, yaitu JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan) yang merupakan perwujudan komitmen pemerintah melalui Departemen Kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Di dalam mencari informasi yang dapat membantu para pembuat kebijakan dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan yang tersedia agar pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis. Juga untuk meningkatkan kualitas hidup dalam peningkatan kesehatan bagi individu atau masyarakat. Maka untuk mendapatkan informasi tentang itu metode analisa utilitas (Cost-Utility Analysis/CUA)  sangat berperan dalam menganalisa,



mengukur



dan



membandingkan



antara



biaya



dan



hasil/konsekuensi  dari hasil pengobatan. Analisis Utilitas Biaya (AUB) atau Cost Utility Analysis (CUA) adalah Teknik analisis ekonomi untuk menilai “utilitas (daya guna)” atau kepuasan atas kualitas hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan, dimana kegunaan diukur dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan yang dapat dinikmati umumnya di ekspresikan dalam quality adjusted life years (QALY) atau jumlah tahun yang berkualitas yang disesuaikan.



1.2. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami salah satu metode dalam farmakoekonomi yang dipakai dalam mengukur manfaat utility-beban lama hidup, menghitung biaya perutility, sehingga dapat mengambil keputusan atau kebijakan untuk menentukan mana yang lebih efektif dan efisien.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Farmakoekonomi Farmakoekonomi



merupakan



salah



satu



cabang



dalam



bidang



farmakologi yang mempelajari mengenai pembiayaan pelayanan kesehatan, dimana pembiayaan dalam hal ini mencakup bagaimana mendapatkan terapi yang efektif, bagaimana dapat menghemat pembiayaan, dan bagaimana dapat meningkatkan kualitas hidup. Farmakoekonomi adalah ilmu yang mengukur biaya dan hasil yang diperoleh dihubungkan dengan pengunaan obat dalam perawatan kesehatan. Analisis farmakoekonomi menggambarkan dan menganalisa biaya obat untuk sistem perawatan kesehatan. Studi farmakoekonomi dirancang untuk menjamin bahwa bahan-bahan perawatan kesehatan digunakan paling efisien dan ekonomis. Farmakoekonomi di defenisikan juga sebagai deskripsi dan analisis dari biaya terapi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, lebih spesifik lagi adalah sebuah penelitian tentang proses identifikasi, mengukur dan membandingkan biaya, resiko dan keuntungan dari suatu program, pelayanan dan terapi serta determinasi suatu alternatif terbaik. Evaluasi farmakoekonomi memperkirakan harga dari produk atau pelayanan berdasarkan satu atau lebih sudut pandang. Tujuan dari farmakoekonomi diantaranya membandingkan obat yang berbeda untuk pengobatan pada kondisi yang sama selain itu juga dapat membandingkan pengobatan (treatment) yang berbeda untuk kondisi yang berbeda. Adapun prinsip farmakoekonomi sebagai berikut yaitu menetapkan masalah, identifikasi alternatif intervensi, menentukan hubungan antara income dan outcome sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat, identifikasi dan mengukur outcome dari alternatif intervensi, menilai biaya dan efektivitas, dan langkah terakhir adalah interpretasi dan pengambilan kesimpulan. Farmakoekonomi diperlukan karena adanya sumber daya terbatas misalnya pada Rumah Sakit pemerintah dengan dana terbatas dimana



hal yang terpenting adalah bagaimana memberikan obat yang efektif dengan dana yang tersedia, pengalokasian sumber daya yang tersedia secara efisien, kebutuhan pasien, profesi pada pelayanan kesehatan (Dokter, Farmasis, Perawat) dan administrator tidak sama dimana dari sudut pandang pasien adalah biaya yang seminimal mungkin. Empat jenis metode analisis farmakoekonomi yang telah dikenal dan karakteristik yaitu: Metode analisis Analisis (AMiB)



minimalisasi



Karakteristik Analisis biaya Efek dua intervensi sama (atau setara), valuasi/ biaya dalam rupiah.



Cost Minimalis Analysis (CMA) Analisis efektivitas biaya (AEB) Cost-Effectiveness (CEA)



Efek dari satu intervensi lebih tinggi, hasil pengobatan diukur dalam unit Analysis alamiah/indicator kesehatan, valuasi/biaya dalam rupiah.



Analisis utilitas-biaya (AUB) Cost Utility Analysis (CUA) Analisis manfaat-biaya (AMB) Cost Benefit Analysis (CBA)



Efek dari satu intervensi lebih tinggi, hasil pengobatan dalam quality-adjusted life years (QALY), valuasi/ biaya dalam rupiah. Efek dari satu intervensi lebih tinggi, hasil pengobatan dinyatakan dalam rupiah, valuasi/biaya dalam rupiah.



2.2. Tipe Studi Farmakoekonomi Tipe studi farmakoekonomi meliputi cost-minimization analysis, costeffectiveness analysis, cost-consequence, dan teknik analisis ekonomi lain yang memberikan informasi yang penting bagi pembuat keputusan dalam sistem pelayanan kesehatan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Setiap metode mengukur biaya dalam rupiah tetapi dalam mengukur dan membandingkan outcome kesehatan. Table 1. Empat tipe dasar analisis farmakoekonomi (vogenberg, 2001) Metodologi Cost-minimization analysis (CMA)



Unit biaya Rupiah atau moneter



Unit outcome unit Kelompok yang dibandingkan diasumsikan ekuivalen



Cist-effectiveness analysis (CEA)



Rupih atau moneter



Cost-benefit (CBA)



analysis Rupiah atau moneter



Cost-utility (CUA)



analysis Rupiah atau moneter



unit Unit natural (life years gained, tekanan darah mmHg, kadar glukosa darah mMol/L) unit Rupiah atau unit moneter unit Qulity-adjusted year (QALY) utility yang lain



life atau



2.3. Cost – Utility Analysis (CUA) Analisis utilitas-biaya Analisis utilitas-biaya (AUB – Cost Utility Analysis, CUA) adalah teknik analisis ekonomi untuk menilai utilitas (daya guna) atau kepuasan atas kualitas hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan. Kegunaan diukur dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna,



bebas



dari



kecacatan,



yang



dapat



dinikmati



umumnya



diekspresikan dalam Quality Adjusted Life Years (QALY), atau ‘jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan’. Cost-Utility Analysis (CUA) mirip dengan Cost-Effectiveness Analysis (CEA), tetapi hasil (outcome)-nya dinyatakan dengan utilitas yang terkait dengan peningkatan kualitas atau perubahan kualitas akibat intervensi kesehatan yang dilakukan, karena itu sering juga dianggap sebagai suatu bentuk CEA . Hal yang membedakan adalah bahwa CUA lebih mengukur utilitas pada berbagai program. Menurut Bootman (1996), hasil pengobatan dalam bentuk kuantitas dan kualitas hidup itu mencerminkan keadaan berikut : 1. Apakah penyakit yang diderita atau pengobatan terhadap penyakit yang diberikan secara kuantitas akan memperpendek usia pasien? 2. Apakah kondisi penyakit yang diderita pasien atau pengobatan terhadap penyakit tersebut tidak seperti yang diinginkan? Kalau jawabannya “ya”, sebesar apa? 3. Apakah dampaknya terhadap usia? Berapa banyak berkurangnya usia (kuantitatif) dan kepuasan (kualitas) hidup? Dalam praktek, CUA hampir selalu digunakan untuk membandingkan alternatif yang memiliki tujuan (objective) sama, seperti:



1.



Membandingkan operasi versus kemoterapi



2.



Membandingkan obat kanker baru versus pencegahan (melalui kampanue skrining).



Beberapa istilah yang lazim digunakan dalam AUB, termasuk : a.



Utilitas (Utility). Analisis utilitas-biaya (AUB) menyarrtakan hasil dari intervensi sebagai utilitas atau tingkat kepuasan yang diperoleh pasien setelah mengkonsumsi



suatu



pelayanan



kesehatan,



misalnya



setelah



mendapatkan pengobatan kanker atau penyakit jantung. Unit utilitas yang digunakan dalam Kajian Farmakoekonomi biasanya ‘Jumlah Tahun yang Disesuaikan’ (JTKD) atau quality-adjusted life years (QALY). b. Kualitas hidup (Quality of Life, QOL). Kualitas hidup dalam AUB diukur dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitas (duration of life) dan pendekatan kualitas (quality of life). (Bootman et al., 1996). Kualitas hidup merupakan sebuah konsep umum yang mencerminkan keadaan yang terkait dengan perubahan dan peningkatan aspek-aspek kehidupan, yaitu fisik, politik, moral dan lingkungan sosial. c.



QALY (Quality-Adjusted Life Years). Quality-Adjusted Life Years (QALY) atau ‘Jumlah Tahun yang Disesuaikan’ (JTKD) adalah suatu hasil yang diharapkan dari suatu intervensi kesehatan yang terkait erat dengan besaran kualitas hidup. Secara teknis, JTKD diperoleh dari perkalian antara nilai utilitas dan nilai time preference, dimana nilai utilitas menggambarkan penilaian pasien terhadap kualitas hidupnya saat itu. Penilaian yang dilakukan secara subyektif yang



oleh pasien didasarkan pada berbagai atribut kualitas hidup



terkait



dengan



kesehatan,



sementara



time



preference



menggambarkan



perkiraan pertambahan usia (dalam tahun) yang



diperoleh karena



pengobatan



yang



diterima.



Terkait



teknis



perhitungan, pengertian “adjusted” atau “disesuaikan” pada JTKD adalah penyesuaian pertambahan usia yang akan diperoleh dengan utilitas. Dengan penyesuaian ini, diperoleh jumlah tahun pertambahan



usia dalam kondisi sehat penuh. Nilai utilitas berkisar dari 1 (hidup dalam keadaan sehat sempurna) sampai 0 (mati). Jadi, jika seorang pasien menilai bahwa keadaannya setelah periode terapi yang diperoleh setara dengan 0,8 keadaan sehat sempurna dan pertambahan usianya 10 tahun, pertambahan usia yang berkualitas bukanlah 10 tahun, melainkan 0,8 x 10 tahun = 8 tahun (Drummond et al., 1987). 2.4. Tujuan Cost Utility Analysis Tujuan dari CUA adalah untuk memperkirakan perbandingan antara suatu biaya intervensi yang berhubungan dengan kesehatan dan menghasilkan keuntungan dalam hal kualitas hidup dalam setahun oleh para penerima manfaat kesehatan. 2.5. Prinsip Cost Utility Analysis Analisa biaya dilakukan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan dalam kurun waktu satu tahun anggaran. Pelayanan kesehatan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat terwujud kesehatan masyarakat yang optimal. 2.6. Manfaat Cost Utility Analysis Dalam skala kecil dapat menentukan terapi terhadap pasien dalam suatu pengobatan yang dipilih sehingga dengan biaya yang minimal berdampak manfaat yang maksimal. Dalam sekala besar pemerintah dapat menentukan kebijakan dalam hal  pemberian subsidi terhadap obat atau program kesehatan 2.7. Keuntungan dan Kekurangan Cost Utility Analysis Keuntungan dari analisis ini dapat ditujukan untuk mengetahui kualitas hidup. Kekurangan analisis ini bergantung pada penentuan QALYs pada status tingkat kesehatan pasien.



BAB III STUDI KASUS 3.1 Judul “ Analisis Biaya Utilitas Dulaglutide Versus Insulin Glargine Sebagai Terapi Lini Ketiga Untuk Tipe 2 di Canada.” 3.2



Abstrak



3.3



Metode dan Temuan



3.4



Kesimpulan



BAB IV KESIMPULAN Analisis utilitas-biaya (AUB – Cost Utility Analysis, CUA) adalah teknik analisis ekonomi untuk menilai utilitas (daya guna) atau kepuasan atas kualitas hidup yang diperoleh dari suatu intervensi kesehatan. Kegunaan diukur dalam jumlah tahun dalam keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan, yang dapat dinikmati umumnya diekspresikan dalam quality-adjusted life years (QALY) atau ‘jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan. Beberapa istilah yang lazim digunakan dalam AUB, termasuk : a.



Utilitas (Utility).



b.



Kualitas hidup (Quality of Life, QOL).



c.



QALY (Quality-Adjusted Life Years).



Quality-Adjusted Life Years (QALY) atau ‘Jumlah Tahun yang Disesuaikan’ (JTKD) adalah suatu hasil yang diharapkan dari suatu intervensi kesehatan yang terkait erat dengan besaran kualitas hidup.



DAFTAR PUSTAKA 



Andayani, Tri Murti, 2013. Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi ,Yogyakarta: Bursa Ilmu.







Tjandrawinata,Raymond.R.,2016.”Peran



Farmakoekonomi



dalam



Penentuan Kebijakan yang Berkaitan dengan Obat-Obatan”.Medical Review Dexa Group (vol.29, No.1 Edisi April 2016) 



Anonim.2013.”Pedoman



Penerapan



Farmakoekonomi”.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia



Kajian