Makalah Dakwah Dan Perubahan Sosial [PDF]

  • Author / Uploaded
  • R V
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “DAKWAH DAN PERUBAHAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF HADIS”



DISUSUN OLEH KELOMPOK XI : NILDA HERIAN SULFAEDAH MOHAMMAD RESKY AL-FAJIR



30700119012 30700119031



DOSEN PEMBIMBING: A. ZULFIKAR D, S.Th.I, M.Si.,M.Hum.,AWP Dr. A. DARUSSALAM TAJANG, M.Ag



FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASAR 2019/2020



1



KATA PENGANTAR



Bismillahir rahmanir rahim Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, atas seluruh limpahan rahmat, kehendak, dan kasih sayang-Nya sehingga kami selaku penyusun mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada keluarga, sahabat, serta orang-orang yang mengikutinya. Terima



kasih



kami



ucapkan



kepada



Ust.



A.



Zulfikar



D,



S.Th.I,



M.Si.,M.Hum.,AWP, dan Ust. Dr. A. Darussalam Tajang, M.Ag selaku dosen pengajar, yang telah memberikan tugas makalah ini sebagai salah satu penilaian sekaligus sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan wawasan mahasiswa dalam mata kuliah Hadis Dakwah Komunikasi. Makalah berjudul “Dakwah dan Perubahan Sosial dalam Perspektif Hadis” ini kami susun berdasarkan riset terhadap beberapa literatur. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat pada proses pembelajaran, terkhusus pada pembahasan tentang Hadis Dakwah Komunikasi. Meskipun begitu kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran tetap diharapkan demi kebaikan studi kami ke depannya. Dengan segala hormat, kami ucapkan Jazaakumullahu Khairan, dan selamat membaca.



Penyusun Makassar, 26 September 2020



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN: A. Latar Belakang……….…………………………………………............………4 B. Rumusan Masalah….……………………………………………….........…..5 C. Tujuan………….………………………………………….................…… …….…5 BAB II PEMBAHASAN: A. Dakwah dan Perubahan Sosial………………………...…….……….…6 1. Dakwah…………….…………………………………..............……… ….…6 2. Perubahan Sosial……………………………………........………………8 B. Peran Manusia Dalam Perubahan Sosial……………….…………8 C. Media Sosial Sebagai Medium Dalam Berdakwah……….…9 BAB III PENUTUP: A. Kesimpulan……..…………………………………………….............…… ……11 B. Saran…………………………………………………………..................… ………11 DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Perubahan sosial dianggap sebagai sebuah fenomena yang bersifat problematik sampai sekarang. Perubahan social dapat berupa hal yang positif maupun hal yang negatif. Olehnya dibutuhkan kehidupan dakwah dalam masyarakat guna dapat mendampingi perubahan social kearah yang lebih baik bukan sebaliknya. Seperti halnya yang sabdakan baginda Rasulullah ‫ ﷺ‬:



.‫ان‬ ْ َ‫سانِ ِه فَإِ ْن َل ْم يَ ْست َِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َوذَلِكَ أ‬ ُ َ‫ضع‬ َ ‫َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغَيِ ِّْرهُ بِيَ ِد ِه فَإِ ْن َل ْم يَ ْست َِط ْع فَبِ ِل‬ ِ ‫اْلي َم‬ ِْ ‫ف‬ )‫( وراه صحيح مسلم‬ Artinya : “Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman” (H.R. Muslim). Hadis tersebut menekankan kewajiban untuk berdakwah dalam menciptakan perubahan sosial kearah yang lebih baik dengan tidak membiarkan kemungkaran terjadi. Dalam hal ini dakwah adalah gerakan sosial yang berhasil mereformasi masyarakat, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Secara garis besar, dakwah Rasul mencakup berbagai aspek, di antaranya: penguatan aspek sosio-religius, penguatan sosio-politik, dan sosio-ekonomi. Namun, perubahan di abad modern ini dirasa akan lebih sulit, karena perubahan di banyak aspek, baik karena berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin kompleksnya masalah kemasyarakatan yang dihadapi oleh manusia saat ini. Disisi lain, perkembangan media komunikasi yang semakin modern tampaknya akan sangat membantu aktifitas dakwah Islam. Peluang dakwah Islam akan semakin terbuka lebar ketika para da’i (juru dakwah) mampu memanfaatkan media massa dengan meminimalisasi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari media yang ada. Dengan demikian, salah satu tugas penting seorang da’i dalam mengartikulasikan dan mengomunikasikan pesan-pesan dakwahnya sehingga pesan dan tujuan dakwahnya dapat tercapai adalah tidak hanya memahami dan mengetahui materi-materi dakwah yang disampaikan, tetapi juga mengerti dan memahami situasi dan realitas masyarakatnya.



4



Upaya untuk memahami situasi dan realitas masyarakat ini tidak akan termanifestasi dengan baik tanpa kompetensi da’i yang ditunjang oleh khazanah wawasan yang bersifat metodologis dan sosial-prediktif. Perubahan sosial memang harus menjadi sasaran utama dari dakwah. Oleh karena itu, dakwah juga tidak bisa dilepaskan dari adanya proses komunikasi, karena dakwah, komunikasi dan perubahan sosial harus selalu sinergis antara satu sama lainnya. Dakwah tanpa komunikasi tidak akan mampu berjalan menuju targettarget yang diinginkan yaitu terciptanya perubahan masyarakat yang memiliki nilai di berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, dakwah sebagai proses perubahan sosial berperan dalam upaya perubahan nilai dalam masyarakat yang sesuai dengan tujuan dakwah Islam. Dengan demikian, seorang pendakwah (da’i) sebagai agent of change memberikan dasar filosofis “eksistensi diri” dalam dimensi individual, keluarga dan sosiokultural sehingga Muslim memilki kesiapan untuk berinteraksi dan menafsirkan kenyataan-kenyataan yang dihadapi secara mendasar dan menyeluruh menurut agama Islam. Olehnya, aktualisasi dakwah berarti upaya penataan masyarakat terus menerus di tengah-tengah dinamika perubahan sosial sehingga tidak ada satu sudut kehidupan pun yang lepas dari perhatian dan pengharapannya.



B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah : 1. Apa Pengertian Dakwah dan Perubahan Sosial? 2. Bagaimanakah Metode dalam Berdakwah? 3. Bagaimanakah Pemaksimalan Teknologi Sebagai Media dalam Berdakwah? C. TUJUAN PEMBAHASAN 1. Untuk mengetahui hubungan antara Agama dan Perubahan Sosial 2. Untuk mengetahui urgensi dakwah dalam perubahan Sosial dimasyarakat 3. Untuk mengetahui fleksibelitas islam dalam berdakwah di era modern



5



BAB II PEMBAHASAN A. Dakwah dan Perubahan Sosial 1. Dakwah a) Pengertian Dakwah Secara Bahasa kata dakwah berasal dari bahasa Arab yang berakar dari kata da’a – yad’u – dakwatan yang berarti panggilan, ajakan, seruan, dan undangan. Sedangkan secara istilah pengertian Dakwah sangat beragam, hal ini bergantung pada sudut pandang dan pemahaman para pakar dalam memberi pengertian dakwah itu, sehingga yang diberikan para pakar yang satu dengan yang lain sering terdapat persamaan. Untuk lebih jelasnya beberapa defenisi dakwah menurut para ahli. 1. Dakwah adalah perintah mengadakan seruan kepada sesama manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran ALLAH SWT yang benar dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik (Aboebakar Atjeh. 1971:6) 2. Dakwah adalah menyeru manusia kepada kebajikan dan petunjuk, serta menyuruh kepada kebaikan dan melarang pada kemunkaran agar mendapat kebahagian dunia dan akhirat. (Syekh Muhammad Al-Khadir Husaini) 3. Dakwah adalah menyampaikan dan mengajarkan agama islam kepada seluruh umat manusia dan mempraktekkannya dalam kehidupan nyata, (M. Abdul Fath Al-Bayanuni) 4. Dakwah adalah suatu aktifitas yang mendorong manusia agar memeluk agama islam melaui cara yang bijaksana. dengan materi ajaran Islam, agar mereka mendapatkan kesejahteraan di dunia dan di akhirat. (A. Masykur Amin) Dari definisi para ahli tersebut bisa kita simpulkan bahwa dakwah adalah sebuah kegiatan atau usaha untuk memanggil atau menyeru orang lain dengan cara yang bijaksana kepada hal yang baik untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar mendapatkan keberkahan dan kebahagian hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. b) Tujuan Dakwah Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad ‫ﷺ‬ mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. c) Metode Penyampaian Dakwah Dalam berdakwah penggunaan prinsip hikmah dan bijaksana adalah metodologi dakwah yang diajarkan oleh al-Qur’an agar dakwah yang dilaksanakan mencapai sasaran secara tepat. Firman Allah dalam surah An-Nahl [16:125]: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan



6



pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. Karenanya perencanaan dakwah secara ideal merupakan tindakan awal dari aplikasi prinsip hikmah dan kebijaksanaan yang dianjurkan al-Qur’an bagi para perancang, pengelola dan pelaksana dakwah. Cara penyampaian dakwah yang direncanakan adalah meliputi isi dan cara bimbingan, pelaksana, penyediaan sarana dan fasilitas, pemilihan bidang dan kegiatan sesuai dengan kelompok sasaran dakwah seperti remaja, orang dewasa, lingkungan keluarga dan masyarakat. Tiap kelompok masyarakat harus dikaji, ditelaah dan dipersiapkan kondisinya agar dakwah berjalan secara tepat. Dalam kaitan strategi perencanaan dakwah berarti untuk menyusun perencanaan dakwah, perencana membutuhkan sejumlah informasi agar perencanaan yang disusun benar-benar berlandaskan dan mengantisipasi kenyataan yang ada, serta benarbenar mengarah pada tujuan dakwah. Informasi yang dibutuhkan dapat berupa aspek-aspek: objek dakwah, lingkungan dakwah, subjek dakwah dan sarana dakwah. Untuk merumuskan strategi dibutuhkan ilmu-ilmu bantu, seperti : analisis sistem, psikologi, antropologi, sosiologi, ilmu komunikasi, ilmu perencanaan dan sebagainya. Semuanya harus diperkirakan secara tepat dan cermat agar program dakwah dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan. Oleh karena itu, potensi sumber daya manusia (pelaksana dakwah) dan sasaran dakwah serta fasilitas pendukung harus dioptimalkan kesiapannya untuk mencapai optimalisasi perencanaan dakwah. Dengan memahami kondisi objektif perancang dan pengelola dakwah serta kondisi objektif masyarakat Islam sebagai sasaran dakwah, selanjutnya harus ada prioritas program yang akan diwujudkan sebagai kegiatan dakwah di masyarakat untuk mencapai tujuan dakwah. Agar sasaran yang dirumuskan berjalan efektif, maka perlu diperhatikan dimensi tujuan dakwah, masalahmasalah yang dihadapi masyarakat, hasil penyelenggaraan dakwah di masa lalu, hasil perkiraan dan perhitungan masa depan. Untuk itu perlu digariskan prioritas pelaksanaan kegiatan dakwah didalam upaya mengubah situasi masyarakat Islam kepada kualitas yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Dengan penetapan prioritas kegiatan dakwah ini maka perlu ditinjau kembali sasaran dakwah serta luasnya ruang lingkup kegiatannya, mengupayakan tindakan-tindakan yang lebih penting terlebih dahulu, menentukan urutan pelaksanaannya serta menentukan perincian-perincian tindakan yang termasuk didalamnya adalah metode penyelenggaraan kegiatan dakwah itu sendiri. Karena perspektif dakwah Islam itu meliputi seluruh kehidupan didalam islamisasi kehidupan umat, berati dakwah tidak terbatas pada dimensi tabligh, khutbah dan pengajian-pengajian saja, akan tetapi seluruh aspek kehidupan umat yang diubah melalui bimbingan kearah Islam dan ketaqwaan juga harus termasuk



7



dalam garapan perencanaan strategis dan tindakan perencanaa dakwah Islam di masa sekarang dan akan datang.



2. Perubahan Sosial a) Pengertian Perubahan Sosial Berikut diungkapkan beberapa definisi tentang perubahan sosial, antara lain : 1. Herbert Blumer mendefinisikan perubahan sosial sebagai usaha kolektif untuk menegakkan terciptanya tata kehdidupan baru. 2. Gillin dan Gillin mendefinisikan perubahan sosial dengan suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima masyarakat baik berkaitan dengan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi dan lain-lain. Hal senada juga diungkapkan oleh Koenig bahwa perubahan sosial adalah modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. 3. Selo Soemardjan mengungkapkan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial yang mempengaruhi sistem sosialnya. Berangkat dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat kita simpulkan bahwa Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsurunsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lamakemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial baru. Perubahan sosial juga, dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem social.



B. Peran Manusia Dalam Perubahan Sosial Manusia sebagai aktor adalah pelaku yang menciptakan sejarah dan penentu dari terjadinya perubahan. Dalam surat Ar-Ra’d ayat 11 Allah berfirman ”...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri...”yang berbicara perihal sunnatullah atas perubahan, menekankan aspek terpenting dalam perubahan adalah manusia yang berkapasitas bukan individu, melainkan dalam kedudukannya sebagai salah satu anggota masyarakat. Didalam masyarakat terjadi perubahan yang dilandasi pola perilaku mereka dan pengaruh yang dating dari luar baik itu datangnya kebudayaan baru ataupun gagasan pola pikir baru. Hal ini dapat menjadi hal yang positif, namun



8



tidak menutup kemungkinan menjadi hal yang negatif yang mengacaukan perubahan social kearah yang positif. Dengan demikian, sebuah kewajiban umat Islam untuk mengawal perubahan sosial yang berjalan ke arah yang positif melalui pengenalan, pengajaran, pengamalan dan pembinaan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan tanpa terkecuali, mulai dalam kehidupan pribadi, keluarga, lingkungan, masyarakat,bangsa dan negara. Oleh karena itu, hanya dengan aktivitas dakwahlah cita-cita menuju perubahan sosial yang diridhai oleh Allah SWT dapat terwujud. Di dalam Al-Qur’an sendiri tersirat bahwasanya umat Islam di citrakan sebagai umat yang terbaik (khairu ummah) yang hadir di tengah-tengah pentas kehidupan manusia. Citra sebagai khairu ummah tentunya tidak datang begitu saja, melainkan harus diraih dengan perjuangan dakwah dan optimalisasi seluruh potensi kemanusiaan dan kemampuannya yang dianugerahkan oleh Allah SWT untuk kemaslahatan hidupnya di dunia dan kelak diakhirat. Oleh karena itu, melalui dakwah umat harus didorong untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan demi meningkatkan kualitas dan martabat hidupnya. Dakwah juga memotivasi umat untuk bekerja, memiliki semangat juang yang tinggi, sehingga potensi perekonomian dapat diarahkan menuju jalan yang benar, yang pada akhirnya umat dapat meraih kemuliaan. Melalui dakwah pada akhirnya masyarakat luas disadarkan, bahwasanya kebahagiaan, kesejahteraan dan kemuliaan hidup, hanya dapat diraih manakala manusia mau menjalankan ajaran Allah SWT, berhukum dengan hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT serta mengamalkan secara utuh dan konsisten apa yang terkandung dalam Al-Qur’an. Juga,yang akhirnya hanya perubahan sosial yang baik dan diridhai oleh Allah SWT itulah yang kemudian menjadi tugas dan tanggung jawab umat muslim.



C. Media Sosial (Medsos) Sebagai Medium Dalam Berdakwah Di era modern ini, dimana perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah bekembang pesat. Dalam berdakwah pun harus meregangkan fleksibelitasnya mengikuti perkembangan zaman untuk tetap eksis ditengah era modernisasi ini. Penyesuaian dalam hal ini adalah berupa strategi yang harus diambil dalam berdakwah. Strategi yang harus di utamakan dalam perkembangan zaman seperti ini adalah mampu berkolaborasi dengan teknologi seperti media, yang saat ini seolah-olah menjadi alat yang paling diperlukan dalam membantu proses aktivitas manusia. Saat ini Handphone/Smartphone adalah hal yang sangat umum ada di tengah keseharian masyarakat. Handphone saat ini seolah-olah menjadi teman setia dalam kehidupan sehari-hari untuk medapatkan informasi di luar sana,bahkan terkadang masyarakat tidak fokus dengan lingkungannya akibat terlalu serius meperhatikan layar smartphonenya, apakah itu adalah informasi pekerjaan,infromasi keluarga, maupun informasi yang hanya sekedar hiburan untuknya. Dengan kemajuan ini, media social merupakan hal yang mudah diakses di Smartphone dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menyiarkan agama. Media sosial



9



dipilih karna hampir semua masyarakat sekarang mempunyai media social, jadi ulama menganggap bahwa mereka akan mudah mengakses sosial media untuk melihat ataupun mendengarkan materi dakwah yang akan di sampaikan oleh para ulama. Oleh karena itu, dengan tidak meniadakan keutamaan berdakwah secara tatap muka langsung, Media sosial juga adalah pilihan paling tepat dan efektif untuk berdakwah di era saat ini terlebih lagi di kala pandemi virus corona (Covid-19) sedang melanda khususnya Negara kita Indonesia saat ini. Media sosial yang paling tepat digunakan dalam hal penyampaian dakwah sesuai dengan kondisi saat ini adalah facebook,instagram,whats App,Youtube, zoom, dan aplikasi serupa lainnya. Menurut penelitian saat ini, sebagian besar masyarakat memperbaiki masalah dengan berlebihan, masalah ini disebut dengan Psikosomatis. Dilansir dari Britannica, gangguan psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul atau menjadi semakin parah. Hal ini dapat terjadi pada cemas, pusat rasa cemas pada otak yang merespons mengaktifkan sistem saraf otonom secara berlebihan. Tubuh dibuat jadi sedang menghadapi tantangan Jadi selalu siaga. Dengan memanfaatkan media sosial untuk berdakwah, rasa cemas dan panik terhadap pandemi ini akan berkurang. WHO pun membahas beberapa langkah dalam meminimalisir perdebatan yang mempengaruhi kondisi mental saat wabah Covid-19. yaitu mengurangi paparan berita tentang Covid-19 dan memperbanyak akses ke berita positif, salah satunya dengan melihat/mendengarkan dakwah. Dalam kehidupan kesehariannya, ulama mempunyai peran yang sangat penting di tengah kehidupan umat Islam, Ulama memiliki beberapa tugas yaitu tugas ulama sebagai Warosatul anbiya (penerus para nabi). Sehingga disinilah untuk mencegah penyebaran COVID-19, Ulama memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk bisa bersama-sama mematuhi anjuran pemerintah untuk bersama mencegah penyebaran virus berbahaya ini. Dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan umat. Sehingga wabah pandemi ini saegera berakhir dan masyarakat bisa kembali dalam aktifitas kesehariannya dengan aman.



10



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Perubahan Sosial adalah hal yang umum terjadi dilingkungan masyarakat baik itu kelompok masyarakat besar maupun dalam kelompok masyarakat kecil. Perubahan sosial selain berupa hal yang positif, jika tidak ada penyaringan dan pemantauan dalam prosesnya maka perubahan sosial juga dapat berupa hal yang negatif. Oleh karena itu dibutuhkan kehidupan dakwah dalam masyarakat guna dapat mendampingi perubahan sosial kearah yang lebih baik bukan sebaliknya. Namun Di era modern ini, dimana perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah bekembang pesat. Dalam berdakwah pun harus meregangkan fleksibelitasnya mengikuti perkembangan zaman untuk tetap eksis ditengah era modernisasi ini. Penyesuaian dalam hal ini adalah berupa strategi yang harus diambil dalam berdakwah. Strategi yang harus di utamakan dalam perkembangan zaman seperti ini adalah mampu berkolaborasi dengan teknologi, contohnya ialah dengan menciptakan aplikasi bertema kisah para Nabi, dan contoh lainnya dengan menjadikan media sosial sebagai medium dalam berdakwah. Dengan terkolaborasinya dakwah dengan perkembangan teknologi maka tujuan dakwah tetap dapat eksis ditengah modernisasi yang kian terus laju berkembang.



B. SARAN Makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan referensi. Jadi penyusun berharap agar pembaca memberi kritik dan saran, baik dalam materi yang dipaparkan maupun dalam segi penulisan dan penyusunan.



11



DAFTAR PUSTAKA



Al Asy’ari. 2018 “Strategi Perencanaan Dakwah”. Jurnal. Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Dian Sinaga. “Perubahan Sosial” diakses tanggal 24 September 2020 https://www.studiobelajar.com/perubahan-sosial/ Edi Junaidi. “Peran Da’I Berdakwah Melalui Media Dimasa Pandemic Covid-19” diakses tanggal 27 September 2020, https://www.timesindonesia.co.id/read/273373/20200523/012603/perandaiberdakwah-melalui-media-di-masa-pandemi-covid19/. Imas Mutiawati. 2018. “Dakwah di Media Sosial”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo Jubi. “ Dampak Pandemic Covid-19 Pendakwah Gunakan Medsos” diakses tanggal 27 September 2020 https://jubi.co.id/dampak-pandemi-covid-19-pendakwahgunakanmedsos/ . Juhari. “Perubahan Sosial dalam Perspektif Dakwah”. Jurnal. Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Khoirun Nisa’. “Urgensi Media Sosial dalam Penyebaran Dakwah di Era Milenial” diakses tanggal 24 September 2020 https://www.nata.ponpes.id/blog/UrgensiMedia-Sosial-dalam-Peyebaran-Dakwah-di-Era-Milenial Novri Hardian. “ Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadis”. Jurnal. Universitasn Islam Negeri Imam Bonjol Padang



12