Makalah Dasar Kependudukan Mortalitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DASAR KEPENDUDUKAN Statistika Mortalitas



Oleh : Kelompok 1 Rosi Yuliana Mutia Rahmi Aisha Mitasrana Fika Sulastri Irma Rizky Utami Niftah Utami



1411216010 1611216006 1611216013 1611216020 1611216027 1611216034



Lola Kurnia Suci Fitria Riska Oktaviani Zahratul Myska Ridho Muhammad S



1611216042 1611216049 1611216056 1611216063 1611216041



Dosen Pengampu Mata Kuliah : Masrizal Dt. Mangguang, SKM., M. Biomed



ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS 2016



KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. karena atas berkat ramat serta kehendak-Nya lah kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang kami hadapi. Namun berkat kerjasama kami dan bimbingan dari Dosen Dasar Kependudukan kami, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Seperti yang kita ketahui sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setengah dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta balita berstatus gizi kurang, lebih dari 100 juta penduduk beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi, sehingga angka mortalitas (kematian) meningkat. Karenanya kami mengangkat tema “Statistika Mortalitas (Kematian)” pada makalah ini untuk mengetahui identifikasi statistika mortalitas. Kami menyadari, sebagai mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca ke depannya. Padang, 20 Agustus 2016



Kelompok I



i



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ........................................................



i



DAFTAR ISI .......................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN ...................................................



1



A. Latar Belakang ........................................................



1



B. Rumusan Masalah ...................................................



2



C. Tujuan Penulisan .....................................................



3



D. Manfaat Penulisan ...................................................



3



BAB II PEMBAHASAN ....................................................



4



A. Statistika, Statistika Kesehatan dan Mortalitas ...



4



B. Sumber Data Statistika Mortalitas .........................



6



C. Faktor yang Mempengaruhi Mortalitas .................



8



D. Konsep “Person Years Lived” dan Ukuran Kematian



9



BAB III PENUTUP ............................................................



13



A. Kesimpulan ..............................................................



13



B. Saran ..........................................................................



13



DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Statistika merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data. Statistik kesehatan merupakan satu cabang dari statistik yang berusan dengan cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan intepretasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian, dan faktor-faktor yang behubungan dengan itu pada populasi manusia. Apabila kegiatan pencatatan ini ditujukan khusus pada kejadian kejadian kehidupan manusia tertentu, seperti kelahiran, kematian, perkawinan, dan perceraian disebut statistik vital atau statistik kehidupan. Data statistik vital disebut juga kejadian vital yang mengacu pada proses pengumpulan data dan penerapan metode statistik dasar pada data tersebut guna mengidentifikasi fakta-fakta kesehatan yang vital di dalam sutau masyarakat, populasi atau wilayah tertentu. Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Dua komponen demografi lainnya adalah fertilisasi (kelahiran) dan migrasi. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mortalitas atau kematian merupakan keadaan hilangnya semua tanda tanda kehidupan secara permanen yang dapat terjadi setiap saat setelah kelahiran



hidup



(World



Health



Organization).



Mortalitas



khusus



mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdaat 950 kematian per tahun. Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan,



1



kecukupan gizi dan kalori termasuk pemberantasan kemiskinan. Selain itu data kesehatan juga berfungsi untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan.



Misalnya



perencanaan



fasilitas



perumahan,



fasilitas



pendidikan, jasa–jasa dan lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga sangat penting untuk kepentingan evaluasi terhadap programprogram kebijaksanaan penduduk . Pertumbuhan penduduk di Indonesia masih cukup tinggi. Distribusi penduduk yang tidak seimbang antara penduduk pulau Jawa dan penduduk diluar pulau Jawa merupakan masalah, pada tahun 2000, 60% atau 122 juta dari jumlah penduduk tinggal di pulau Jawa yang mempunyai areal tanah 6,9% dari seluruh luas tanah di Indonesia. Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setengah dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta balita berstatus gizi kurang, lebih dari 100 juta penduduk beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja. Pada bayi dan balita, kekurangan gizi dapat mengakibatnya terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Kekurangan gizi pada bayi dan balita, dengan demikian akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.



B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah : 1. Apa definisi statistika mortalitas ? 2. Apa saja sumber data statistika mortalitas ? 3. Apa faktor yang mempengaruhi mortalitas ? 4. Apa yang dimaksud person years lived dan ukuran mortalitas ?



2



C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Tujuan umum Untuk mengetahui identifikasi statistika mortalitas 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui definisi statistika mortalitas b. Untuk mengetahui sumber data statistika mortalitas c. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kematian d. Untuk mengetahui yang dimaksud person years lived dan ukuran kematian



D. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah : 1. Dapat mengetahui definisi statistika mortalitas 2. Dapat mengetahui sumber data statistika mortalitas 3. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi kematian 4. Dapat mengetahui person years lived dan ukuran kematian



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Statistika, Statistika Kesehatan dan Mortalitas 1. Statistika a. Pengertian Statistika Secara umum arti statistik dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu : 1) Arti sempit Merupakan data ringkas berbentuk angka, misalnya : Jumlah karyawan BKKBN, jumlah akseptor KB, jumlah peserta KB aktif di desa/kelurahan, jumlah balita yang ditimbang pada bulan tertentu, jumlah kelompok penimbangan yang melapor pada bulan tertentu, jumlah kelompok penimbangan yang melapor pada bulan tertentu, jumlah penduduk miskin, jumlah penduduk miskin, jumlah mahasiswa dan lain sebagainya. 2) Arti Luas Merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data termasuk cara pengambilan kesimpulan



dengan



memperhitungkan



unsur



ketidakpastian



berdasarkan konsep probabilitas. b. Konsep Statistik Merupakan suatu pendekatan modern untuk menyajikan mengenai konsepkonsep dasar dan metode statistik secara lebih jelas dan langsung dapat membantu seseorang didalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan



pengambilan



keputusan



dengan



menggunakan



cara-cara



kuantitatif. c. Peranan Statistik Manfaat dan peranan statistik adalah membantu para pengelola dan pelaksana suatu program khususnya dalam mengambil keputusan yang selanjutnya dipakai dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan.



4



2. Statistika Kesehatan Penilaian atau assessment terhadap kesehatan individu didasarkan pada pemeriksaan



fisik,



pemeriksaan



laboratorium



dan



pemeriksaan-



pemeriksaan lain terhadap kesehatan orang yang bersangkutan. Sedangkan penilaian terhadap kesehatan masyarakat didasarkan pada kejadiankejadian penting yang menimpa penduduk atau masyarakat, yang kemudian dijadikan indikator kesehatan masyarakat, seperti angka kesakitan, angka kematian, angka kelahiran dan sebagainya. Semua kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan dalam penialain kesehatan, baik individu maupun masyarakat ini disebut statistik kesehatan. Secara lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang berurusan dengan cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interprestasi fakta-fakta numerik sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian dan faktor-faktor yang berhubungan dengan itu pada populasi manusia. Apabila kegiatan pencatatan ini ditunjukkan khusus pada kejadian-kejadian kehidupan manusia tertentu, yakni kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian disebut statistik vital (vital statistics), atau sering juga disebut statistik kehidupan (bio statistic). Statistik kesehatan mencakup juga statistik kehidupan, dan data lain yang berkaitan dengan kehidupan itu. Statistik kesehatan ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : a. Institusi-institusi kesehatan; pencatatan-pencatatan dari rumah sakit, Puskesmas, apotek, poliklinik, rumah bersalin, dan sebagainya. b. Program-program



khusus:



pelayanan



kesehatan



sekolah,



pemberantasan penyakit-penyakit menular, dan sebagainya. c. Survei epidemiologi: informasi yang diperoleh dari lapangan (masyarakat). d. Survei kesehatan rumah tangga (household survey), yang diadakan pada periode waktu tertentu, misalnya tiap 3 tahun, 4 tahun, atau 5 tahun. e. Institusi-institusi yang mengumpulkan data dengan tujuan-tujuan khusus,



seperti



perusahaan-perusahan



asuransi,



tempat-tempat



5



pencatatan kelahiran dan kematian di kelurahan, Kantor Urusan Agama untuk pencatatan perkawinan dan perceraian, tempat karantina penyakit-penyakit menular, dan sebagainya. 3. Mortalitas Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu wilayah. Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah: a. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan. b. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan. c. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang dari satu tahun. d. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.



B. Sumber Data Statistik Mortalitas Data kematian dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, antara lain : 1. Sistem Registrasi Vital Apabila sistem ini bekerja dengan baik merupakan sumber data kematian yang ideal. Disini, kejadian kematian dilaporkan dan dicatat segera setelah peristiwa kematian tersebut terjadi. Di Indonesia, belum ada



6



sistem registrasi vital yang bersifat nasional, yang ada hanya sistem registrasi vital yang bersifat lokal, dan ini pun tidak sepenuhnya meliputi semua kejadian kematian pada kota-kota itu sendiri. Dengan demikian di Indonesia tidak mungkin memperoleh data kematian yang baik dari sistem registrasi vital. 2. Sensus atau Survei Penduduk Sensus dan survei penduduk merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan untuk mengumpulkan data penduduk, termasuk pula data kematian. Berbeda dengan sistem registrasi vital, pada sensus atau survei kejadian kematian dicatat setelah sekian lama peristiwa kejadian itu terjadi. Data ini diperoleh melalui sensus atau survei dapat digolongkan menjadi 2 bagian, antara lain : a. Bentuk langsung (Direct Mortality Data) Data kematian bentuk langsung diperoleh dengan menanyakan kepada responden tentang ada tidaknya kematian selama kurun waktu tertentu. Apabila ada tidaknya kematian tersebut dibatasi selama satu tahun terakhir menjelang waktu sensus atau survei dilakukan, data kematian diperoleh dikenal sebagai “Currrent mortality data”. b. Bentuk tidak langsung (Indirect Mortality Data) Data kematian bentuk tidak langsung diperoleh melalui pertanyaan tentang “Survivorship” golongan penduduk tertentu misalnya anak, ibu, ayah dan sebagainya. Dalam kenyataan data ini mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan dengan data bentuk langsung. Oleh sebab itu data kematian yang sering dipakai di Indonesia adalah data kematian bentuk tidak langsungdan biasanya yaitu data “Survivorship” anak. Selain sumber data diatas, data kematian untuk penduduk golongan tertentu di suatu tempat, kemungkinan dapat diperoleh dari rumah sakit, dinas pemakaman, kantor polisi lalu lintas, dan sebagainya.



7



Data mortalitas juga dapat diperoleh dengan : a.



Penelitian Penelitian kematian penduduk biasanya dilakukan bersama dengan pen elitian kelahiran yang disebut dengan penelitian statistik vital.



b.



Perkiraan (Estimasi) Perkiraan tentang jumlah kematian dan kelahiran ini didapatkan dari sensus penduduk yang dilakukan.



C. Faktor yang Mempengaruhi Kematian Faktor-faktor yang memperngaruhi kematian, yaitu: 1. Pendidikan Terdapat hubungan negatif antara tingkat pendidikan ibu dan kematian anak, tetapi tinggi rendahnya pendidikan yang dibutuhkan untuk menurunkan mortalitas secara berarti berbeda-beda dari satu budaya ke budaya lain. Pendidikan memberi kepercayaan diri kepada wanita untuk mengambil keputusan atas tanggung jawab wanita itu sendiri. Dalam hal ini ada 3 faktor yaitu : a. Berkurangnya fatalisme dalam menghadapi kesehatan buruk yang menimpa anak. b. Kesanggupan yang lebih besar untuk menguasai dunia dalam mengetahui adanya fasilitas kesehatan. c. Perubahan perimbangan tradisional dalam hubungan keluarga yang mengalihkan titik berat kekuasaan dari sesepuh kepada anak. 2. Pendapatan Pendapatan sangat penting dalam kaitannya dengan membayar pengeluaran



untuk



kesehatan



faktor



pendapatan



atau



ekonomi,



pendidikan, pekerjaan dan kondisi rumah saling berhubungan dalam mempengaruhi kematian bayi/anak. Penduduk negara maju mempunyai tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan penduduk negara yang sedang berkembang. Penduduk yang berstatus sosial ekonomi baik, mempunyai tingkat



8



kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan penduduk yang berstatus sosial ekonomi buruk. 3. Jenis Kelamin dan Umur Tingkat kematian saling berbeda antar kelompok penduduk satu dan kelompok penduduk yang lainnya. Tingkat kematian penduduk lakilaki biasanya lebih tinggi daripada tingkat kematian penduduk wanita. Tingkat kematian penduduk dewasa muda lebih rendah daripada tingkat kematian bayi dan anak, dan penduduk usia lanjut. 4. Kesehatan Kesehatan berhubungan negatif terhadap angka kematian bayi, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah pembangunan kesehatan. Indikator yang digunakan untuk menggambarkan pembangunan dan fasilitas kesehatan adalah rasio tenaga medis dan para medis, terhadap jumlah penduduk. 5. Faktor Demografi Yang dipilih adalah tingkat kelahiran, yaitu tingkat fertilitas total (TFR). Apabila fertilitasnya rendah maka mortalitasnya juga akan rendah. Hubungan posifit antara mortalitas bayi dan fertilitas ini timbal balik, keberhasilan



menurunkan



salah



satu



faktor



diantaranya



akan



mengakibatkan penurunan variabel lain. D. Konsep “Person Years Lived” dan Ukuran Kematian 1. Konsep “Person Years Lived” Jumlah orang yang exposed to risk dan dinyatakan dengan satuan PYL hanya dapat dihitung apabila setiap orang pada kota atau penduduk yang bersangkutan diketahui kapan tepatnya lahir di kota atau masuk ke kota tersebut dan mati di kota atau keluar dari kota tersebut selama periode yang dimaksud. Dalam praktiknya, informasi tentang hal tersebut sangat sulit atau tidak mungkin diperoleh, apalagi kalau menyangkut suatu penduduk yang besar. Karena kondisi ini, maka jumlah orang yang exposed to risk dengan satuan PYL tidak pernah dihitung, tetapi hanya diperkirakan.



9



Perkiraan tersebut didasarkan kepada asumsi bahwa jumlah kematian/jumlah kelahiran/jumlah orang yang berpindah masuk atau keluar adalah sama antara sebelum atau sesudah pertengahan periode. Kalau asumsi ini benar maka jumlah orang yang exposed to risk dengan satuan PYL, akan sama dengan jumlah penduduk tengah periode. Dalam hal ini, jumlah penduduk tengah periode adalah sama dengan setengah penjumlahan penduduk awal periode dengan penduduk akhir periode.



Ptengah periode = ½ (Pawal periode + Pakhir periode) Penduduk tengah periode ini seringkali disebut mid-year population. 2. Ukuran Kematian Ukuran kematian menunjukkan suatu angka atau indeks yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk. Ada berbagai macam ukuran kematian, mulai dari yang paling sederhana sampai yang cukup kompleks. Namun demikian, perlu dicatat bahwa keadaan kematian suatu penduduk tidaklah dapat diwakili oleh hanya suatu angka tunggal saja. Biasanya berbagai macam ukuran kematian dipakai sekaligus guna mencerminkan keadaan kematian penduduk secara keseluruhan. Hampir semua ukuran kematian merupakan suatu ‘rate’ atau ‘ratio’. ‘Rate’ merupakan suatu ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadiaan (misalnya, kematian, kelahiran, sakit dan sebagainnya) selama periode waktu-waktu tertentu. Secara umum ‘rate’ dapat di definisikan sebagai berikut : 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮 ′𝐫𝐚𝐭𝐞′ 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 = 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠𝐦𝐞𝐦𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚𝐢 𝐫𝐞𝐬𝐢𝐤𝐨 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐢 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚 Sedangkan ‘ratio’ merupakan suatu ukuran yang berbentuk suatu angka tunggal yang menyatakan hasil perbandingan antara 2 angka.



10



Cara mengukur kematian, antara lain : a.



Crude Death Rate (CDR) Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam waktu setahun. Rumus: CDR=D/P x 1.000 Keterangan : D



= jumlah seluruh kematian



P



= jumlah penduduk pada pertengahan tahun



1.000



= bilangan konstanta



Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut: 1) >18 Tinggi 2) 14-18 Sedang 3) 9-13 Rendah b.



Age Spesific Death Rate (ASDR) Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk. Rumus: ASDR=Di/Pi x 1000 Keterangan: Di



= banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun



Pi



= banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada pertengahan tahun.



1.0 c.



= bilangan konstanta



Infant Mortality Rate (IMR) Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus untuk



11



menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan penduduk. Rumus: IMR=D/P x 1.000 Keterangan



:



D



= jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun



P



= jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:



1) >125 Sangat Tinggi 2) 75-125 Tinggi 3) 35-75 Sedang 4)