Makalah Data Flow Diagram (DFD) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DOSEN PENGAMPU : Drs. Bambang Sutedjo, M.M



DISUSUN OLEH : 1. DEVI NUR KHASANAH



(18.05.52.5004)



2. MADE AYU RATNA M. B



(18.05.52.5005)



3. SILVIA MONIKA AYU



(18.05.52.5012)



4. FINDY TIARA ANANTASARI



(18.05.52.5013)



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG Tahun Ajaran 2018/2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Data Flow Diagram (DFD). Semoga makalah ini berguna dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Drs. Bambang Sutedjo, M.M Si selaku Dosen mata kuliah Analisis Perancangan Sistem yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar ......................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1 1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3 2.1 Pengertian DFD ...................................................................................... 3 2.2 Tujuan dan Manfaat DFD ........................................................................ 3 2.3 Komponen DFD ...................................................................................... 4 2.4 Syarat Pembuatan DFD .......................................................................... 7 2.5 Tingkatan pada DFD ............................................................................. 10 2.6 Langkah Menggambar / Membuat DFD ............................................... 12 2.7 Kesalahan dalam Menggambar DFD ..................................................... 14 2.8 Tips dalam Membuat DFD .................................................................... 15 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ x



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. Atau DFD bisa juga dikatakan sebagai suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan



antara



entitas



luar,



masukan



dan



keluaran



sistem),



yang



direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu Data Flow Diagram ? 2. Apa saja Tujuan dan Manfaat Data Flow Diagram ? 3. Apa aja Komponen dalam Data Flow Diagram ? 4. Bagaimana Syarat dalam pembuatan Data Flow Diagram ? 5. Apa saja Tingkatan dalam Data Flow Diagram ? 1



6. Bagaimana Langkah Menggambar / Membuat Data Flow Diagram ? 7. Apa saja Kesalahan yang sering terjadi dalam Menggambar Data Flow Diagram ? 8. Apa saja Tips dalam Membuat Data Flow Diagram ?



1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui tentang Data Flow Diagram. 2. Untuk mengetahui Tujuan dan Manfaat Data Flow Diagram. 3. Untuk mengetahui Komponen dalam Data Flow Diagram. 4. Untuk mengetahui Syarat-Syarat dalam Membuat Data Flow Diagram. 5. Untuk mengetahui Tingkatan dalam Data Flow Diagram. 6. Untuk mengetahui Langkah Menggambar / Membuat Data Flow Diagram. 7. Untuk mengetahui Kesalahan yang sering terjadi dalam Menggambar Data Flow Diagram. 8. Untuk mengetahui Tips dalam Membuat Data Flow Diagram.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian DFD Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD dibuat oleh para analis untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6. Salah satu cara lain untuk mendesain sistem yaitu menggunakan UML (Unified Manual Language).



2.2 Tujuan dan Manfaat DFD  Tujuan DFD: 1) Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem. 2) Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.  Manfaat DFD : 1) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. 2) DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. 3) DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran 3



analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.



2.3 Komponen DFD (Data Flow Diagram) Komponen-komponen yang ada dalam Data Flow Diagram : 1) Komponen Terminator / Entitas Luar (External Entity) Merupakan kesatuan/entitas diluar sistem (External Entity) yang memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain. Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu Notasi Kotak.



Notasi Terminator / External Entity  Terdapat 2 (dua) jenis terminator : 1. Terminator Sumber (Source) : merupakan terminator yang menjadi sumber. 2. Terminator Tujuan (Sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem. Bagian Penjualan Terminator Sumber



Terminator Tujuan



Termintor Sumber&Tujuan



Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.  Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan tentang Terminator : 1. Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.



4



2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja organisasi, atau prosedur yang berkaitan dengan terminator.



3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.



2) Komponen Proses Komponen



proses



menggambarkan



bagian



dari



sistem



yang



mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS.  Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses :



1 Input dan 1 Output



Banyak Input dan 1 Output



1 Input dan Banyak Output



Banyak Input dan Banyak Output



 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang Proses : 1. Proses harus memiliki input dan output. 2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data. 3. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.  Umumnya kesalahan Proses di DFD : 1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan Black Hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam. 5



2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan Miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.



3) Komponen Data Flow / Alur Data Komponen Data Flow menggambarkan aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses & data store). Suatu data flow/alur data digambarkan dengan Anak Panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer.



Notasi Data Flow / Alur Data Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan.  Alur data dapat berbentuk sebagai berikut : 1. Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan. 2. Laporan tercetak yang dihasilkan sistem. 3. Output dilayar komputer. 4. Masukan untuk komputer. 5. Komunikasi ucapan. 6. Surat atau memo. 7. Data yang dibaca atau direkam di file. 8. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda. 9. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain.



6



4) Komponen Data Store / Penyimpanan Data Merupakan penyimpanan data pada file atau database, arsip atau catatan manual, tabel acuan manual, agenda atau buku. Data Store di DFD biasanya berupa tabel. Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Media Nama Data Store Notasi Data Store Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada Komponen Proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur Data yang menghubungkan Data Store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :



 Alur Data dari Data Store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses.



 Alur Data ke Data Store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih.



2.4 Syarat Pembuatan DFD (Data Flow Diagram) Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DFD yang benar adalah : 1) Pemberian Nama untuk Tiap Komponen DFD Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakili lingkungan luar dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yang sedang dikembangkan. Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini. Biasanya komponen terminator diberi nama dengan kata benda. 7



Selanjutnya adalah Komponen Proses, yaitu mewakili fungsi sistem yang akan dilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas bahwa komponen ini perlu diberi nama yang tepat, agar pemakai akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk adalah model yang akurat. Pemberian nama pada Komponen



Proses



lebih



baik



menunjukkan



aturan-aturan



yang



akan



dilaksanakan oleh seseorang dibandingkan dengan memberikan nama atau identitas orang yang akan melaksanakannya. Karena nama untuk komponen proses lebih baik menunjukkan tugas/fungsi sistem yang akan dilaksanakan, maka lebih baik pemberian nama ini menggunakan kata kerja transitif. Pemberian nama untuk Komponen Data Store menggunakan kata benda, karena data store menunjukkan data apa yang disimpan untuk kebutuhan sistem dalam melaksanakan tugasnya. Jika sistem sewaktu-waktu membutuhkan data tersebut untuk melaksanakan tugasnya, maka data tersebut tetap ada, karena sistem menyimpannya. Begitu pula untuk Komponen Alur Data, namanya lebih baik diberikan dengan menggunakan kata benda. Karena alur data ini menunjukkan data dan infiormasi yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan oleh sistem dalam pelaksanaan tugasnya.



2) Pemberian Nomor pada Komponen Proses Biasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomornomor proses ini diberikan. Nomor proses dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah, atau dapat pula dilakukan dengan pola-pola tertentu selama pemberian nomor ini tetap konsisten pada nomor yang dipergunakan. Nomor-nomor proses yang diberikan terhadap komponen proses ini tidak dimaksudkan bahwa proses tersebut dilaksanakan secara berurutan. Pemberian nomor ini dimaksudkan agar pembacaan suatu proses dalam suatu diskusi akan lebih mudah dengan hanya menyebutkan prosesnya saja jika dibandingkan dengan menyebutkan nama prosesnya, khususnya jika nama prosesnya panjang dan sulit.



8



Maksud pemberian nomor pada proses yang lebih penting lagi adalah untuk menunjukkan referensi terhadap skema penomoran secara hirarki pada levelisasi DFD. Dengan kata lain, nomor proses ini merupakan dasar pemberian nomor pada levelilasi DFD



3) Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat Penggambaran DFD dapat dilakukan berkali-kali sampai secara teknik DFD itu benar, dapat diterima oleh pemakai, dan sudah cukup rapih sehingga profesional sistem tidak merasa malu untuk menunjukkan DFD itu kepada atasannya dan pemakai. Dengan kata lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat, dan mudah dibaca oleh pemakai dan profesional sistem lainnya. Keindahan penggambaran DFD tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional sistem itu bekerja dan perangkat lunak yang dipakai oleh profesional sistem dalam membuat DFD.



4) Penghindaran Penggambaran DFD yang Rumit Tujuan DFD adalah untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan oleh suatu sistem dan interaksi antar fungsi dengan mudah dibaca dan dimengerti tidak hanya oleh profesional sistem yang membuat DFD, tetapi juga oleh pemakai. Hal ini berarti DFD harus mudah dimengerti, dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat. Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal 6 proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram. Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentu. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem.



9



5) Pemastian DFD yang Dibentuk Itu Konsiten secara Logika Penggambaran DFD harus konsisten terhadap kelompok DFD lainnya. Profesional sistem menggambarkan DFD berdasarkan tingkatan DFD dengan tujuan agar DFD yang dibuatnya itu mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai sistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan atau syarat membuat DFD.



2.5 Tingkatan pada DFD (Data Flow Diagram) Didalam DFD terdapat 3 level yaitu : 1) Diagram Konteks Menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.  Contoh :



10



2) Diagram Sistem (Diagram Nol) Merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level selanjutnya, simbol `*` atau `p` (function primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara. Di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.  Contoh :



11



3) Diagram Rinci Merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol atau level diatasnya menjadi lebih rinci.  Contoh :



2.6 Langkah Menggambar/Membuat DFD (Data Flow Diagram) Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah : 1) Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem. 2) Buat Diagram Konteks (Diagram Context) Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.  Caranya : a) Tentukan nama sistemnya. b) Tentukan batasan sistemnya. c) Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem. 12



d) Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem. e) Gambarkan diagram konteks. 3) Buat Diagram Level 0 (Overview Diagram) Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks  Caranya : a) Tentukan proses utama yang ada pada sistem. b) Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya). c) Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data. d) Hindari perpotongan arus data e) Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses). 4) Buat Diagram Level 1 (satu) Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.  Caranya : a) Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero. b) Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan. c) Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data. d) Hindari perpotongan arus data. e) Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh: 1.1, 1.2, 2.1 5) DFD Level Dua, Tiga, …. Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan sama dengan level satu.



13



2.7 Kesalahan dalam Menggambar DFD Umumnya kesalahan dalam pembuatan DFD, yaitu :



Keterangan : 1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam. 2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input. 3. Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses. 4. Data Store tidak memiliki keluaran. 5. Data Store tidak memiliki masukan. 6. Hubungan langsung antar entitas luar. 7. Masukan langsung entitas data store. 8. Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar. 9. Hubungan langsung antar data store. 10. Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store. 14



2.8 Tips dalam Membuat DFD Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD : 1. Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah. 2. Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda. 3. Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu). 4. Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya. 5. Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya. 6. Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses. 7. Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama). 8. Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi. 9. Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik. 10. Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity. 11. Aliran data untuk Proses Report : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report. 12. Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.



15



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi gratis dari aliran data melalui sistem informasi. Hal ini memungkinkan Anda untuk mewakili proses dalam sistem informasi dari sudut pandang data. DFD memungkinkan Anda memvisualisasikan bagaimana sistem beroperasi, apa sistem beroperasi, apa sistem menyelesaikan dan bagaimana itu akan dilaksanakan, bila disempurnakan dengan spesifikasi lebih lanjut. Data flow diagram digunakan oleh analisis sistem untuk merancang sistem pemrosesan informasi tetapi juga sebagai cara untuk model seluruh organisasi. Anda membangun DFD pada awal pemodelan proses bisnis Anda untuk memodelkan fungsi sistem anda harus melaksanakan dan interaksi antara fungsifungsi bersama dengan berfokus pada pertukaran data antara proses. Anda dapat mengaitkan data dengan model data konseptual, logis, dan fisik dan model berorientasi objek.



16



DAFTAR PUSTAKA https://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/08/analisis-sistem-informasi-diagramalir-data-dad-data-flow-diagramdfd/ http://www.waskhas.com/2016/05/pengertian-dfd-dan-contoh-diagram-nya.html



17