Makalah Desain Web [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DESAIN WEB



Mata Kuliah : Desain Web Dosen : Irma Permata Sari, S.Pd., M.Eng Disusun Oleh : Adhitya Bramantara Ibrahim 1512618028



FAKULTAS TEKNIK S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2019



Arsitektur Web Web arsitektur adalah suatu metode perencanaan dan dalam merancang situs web yang melibatkan teknis, estetika, dan fungsionalitas. Misalnya dalam arsitektur, pengguna dan kebutuhannya serta persyaratan merupakan prioritas utama untuk menciptakan sebuah situs web. Web Arsitektur mempunyai criteria yang kompleks oleh karena itu memerlukan pertimbangan khusus dalam content web, koordinasi, dan rencana bisnis, web desain, kegunaan fungsionalitas, struktur informasi serta interaktivitas estetika. Selain itu, web arsitektur mempunyai potensi yag digunakan sebagai disiplin intelektual untuk mengatur konten web. Di bawah ini merupakan salah satu contoh gambar web arsitektur : Sedangkan untuk pengembangan tahap perencanaan, manajemen, konten web, dan desain datang dalam berbagai metode desain web seperti desain tradisional, aspek konsistensi, keteguhan dan kesenangan. Oleh karena itu, dalam setiap konten yang akan dipublikasikan tersebut dapat memandu arsitektur situs web, seperti yang diterapkan secara fisik dalam web arsitektur dan prinsip – prinsip desain lainnya. Dalam menyelidiki estetika dan teori kritis serta kecenderungan ini, web arsitektur dapat mempercepat dengan cara pengenalan web semantic dan web 2.0. Kedua ide ini menekankan aspek visual dan structural dari konten dKedua ide ini menekankan aspek visual dan struktural dari konten dalam suatu situs web. Di dalam web arsitektur terdapat istilah Strukturalisme. Strukturalisme merupakan bagian penting dalam arsitektur web yaitu pendekatan metodologis yang mempengaruhi disiplin teoritis seperti estetika, teori kritis dan postmodernisme yang mempunyai disiplin seperti yang disebutkan pada kemudi dari setiap pembuatan situs web kemudian melibatkan user generated content, dan memberikan bimbingan kepada arsitek web untuk penataan yang tepat dari setiap informasi untuk digunakan sebagai kenyamanan dan kepuasan browser tersebut.



Perkembangan Website 



Web 1.0



Web 1.0 Adalah generasi pertama dari website. Pada tipe ini pengunjung hanya bisa mencari (searching) dan melihat-lihat (browsing) data informasi yang ada di web. Jadi, web tipe ini terlihat seperti papan pengumuman di dunia maya. Dalam hal ini, pengunjung tidak dapat menginput data ke website. World wide web pertama kali menemukan bentuknya di November 1990. Hingga tahun 1993, jaringan internet berkembang demikian pesatnya. Perkembangan jaringan internet up to (seperti promosi ISP saja ) 341,000% . Layanan internet kala itu masih berkisar diantara web statis yang saling dihubungkan dengan hyperlink. Umumnya website berformat “brosur online” – website yang menyampaikan informasi satu arah – umumnya berbentuk profile, portal berita, toko online, layanan email, dll. Web kala itu dihuni oleh website-website yang di desain menggunakan



table dan flash. Contohnya adalah DotCom Bubble Burst, atau DotCom Crash, atau DotCOm Doom. 



Web 2.0



Web 2.0 adalah generasi kedua website yang muncul di tahun 2003 atau 2004, para pengguna website-pun mulai dimanjakan dengan berbagai fasilitas, yaitu komunikasi 2 arah, tidak hanya dengan webmaster namun dengan orang lain di belahan dunia yang lain, kita dapat membuat suatu komunitas tanpa harus bertemu secara fisik, informasi semakin mudah didapat dengan halaman web yang menarik. Dalam perkembangannya ada beberapa karakteristik dari web 2.0, yaitu : 



The Web as Platform (Pengerjaan suatu aplikasi/tulisan dapat langsung dikerjakan di media internet tanpa harus mengerjakannya terlebih dahulu di windows desktop)







Harnessing Collective Intelligence (Web 2.0 memiliki kinerja untuk memanfaatkan tulisan orang lain untuk mengisi konten web secara kolektif (tidak hanya webmaster yang mengisi konten sendiri), contohnya seperti youtube)







Data is the Next Intel Inside (merupakan suatu garansi kepercayaan dari para pemberi data kepada pemilik website bahwa pada era web 2.0 data sangatlah penting dan harus di update setiap waktu)







End of the Software Release Cycle (pada web 2.0 aplikasi software dapat langsung digunakan lewat internet/internet menjadi platform menjalankan program)







Lightweight Programming Models (pembuatan web 2.0 menggunakan bahasa yang ringan dan mendukung pengembagan program). 



Web 3.0



Web ini diperkirakan akan berkembang dari tahun 2010 sampai 2020 dan saat ini masih dalam tahap pengembangan. Menurut PC magazine karakteristik dari web 3.0 adalah : 



Semantic Web (web dengan kemampuan membaca situs semudah manusia membacanya sehingga informasi dapat disajikan dengan cepat dan tepat)







The 3D Web (web dengan kemampuan visual 3D dan interaksi secara realtime)







The Media-Centric Web (Photo, audio, dan video akan menjadi cara lain untuk mencari informasi yang kita inginkan selain keyword)







The Pervasive Web (Web yang mudah diakses dengan berbagai cara dan alat berbeda kapan saja dan dimana saja).



Kelemahan Client Side Scripting Berikut adalah beberapa alasan kelemahan apabila menggunakan Client Side Scripting : 1. Kode programnya dapat dilihat melalui web browser . sehingga dapat dikatakan tidak aman jika konteksnya adalah ingin melindungi kode sumbernya dari pihak lain. Melalui menu view page source yang ada di browser, maka user dapat melihat kode sumber dari dokumen web tersebut diinternet. 2. karena pemrosesaannya dilakukan disisi client/komputer host , maka sumber daya yang ada dikomputer host tersebut (Memory, CPU usage)akan digunakan secara maksimal. Hal ini mengakibatkan Client Side Scripting sangat bergantung pada spesifikasi komputer host (macine dependent). Maksudnya jika spesifikasi komputer host rendah (memory, CPU, storage media) maka dokumen web yang menggunakan Client Side Scripting akan lambat diproses. Sebaliknya jika spesifikasi komputer host tinggi maka pemrosesan dokumen web yang cepat. 3. Masalah kompatibilitas web browser menjadi isu yang perlu diperhatikan. Karena beberapa web browser menggunakan web engine yang berbeda maka ada kemungkinan Client Side Scripting akan diterjemahkan berbeda oleh masing-masing web browser tersebut . jadi sangat disarankan agar dokumen web yang dibuat menggunakan Client Side Scripting diuji coba lebih dahulu di web browse yang poppuler. 4. Minim fitur untuk pengaksesan ke sumber daya komputer. Misalkan untuk menulis ke sebuah file dikomputer, membaca isi file, membuat file/directory diharddisk komputer dan mengakses port-port dikomputer tidak dapat dilakukan oleh Client Side Scripting.



Kelemahan Server Side Scripting Berikut adalah beberapa alasan kelemahan apabila menggunakan Server Side Scripting : 1. Karena semua pemrosesan dilakukan disisi server maka dibutuhkan spesifikasi komputer server yang cukup tinggi agar dapat memproses Server Side Scripting secara cepat. Karena itu dibutuhkan investasi yang tidak sedikit untuk pengadaannya. 2. Dibutuhkan kemampuan pemrograman yang baik untuk mempelaari Server Side Scripting. 3. Tidak memiliki kemampuan untuk membuat layout/ desain halaman web yang menarik.



Referensi



www.unpas.ac.id/web-arsitektur https://harmonipermata.com/bagaimana-sejarah-perkembangan-website-dalam-duniateknologi-informasi/ http://www.klikpengertian.com/2017/01/kelebihan-dan-kekurangan-client-side-scriptingserver-side-scripting.html