Artikel Pengembangan Modul Ajar Desain Web [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGEMBANGAN MODUL AJAR DESAIN WEB STATIS STANDAR KOMPETENSI MEMBUAT DESAIN WEB STATIS MENGUNAKAN DREAMWEAVER KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI SMK NEGERI 1 SURUH TRENGGALEK



Widhianarko Ridlo Laksono Puger Honggowiyono Triyanna Widiyaningtyas Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Malang



Artikel ini telah disetujui oleh Pembimbing Skripsi.



Malang, 31 Juli 2013 Pembimbing I



Drs. Puger Honggowiyono, M.T. NIP.19501225 198203 1 001



Malang, 31 Juli 2013 Pembimbing II



Triyanna Widiyaningtyas, S.T., M.T. NIP. 19741215 200812 2 002



1



PENGEMBANGAN MODUL AJAR DESAIN WEB STATIS STANDAR KOMPETENSI MEMBUAT DESAIN WEB STATIS MENGUNAKAN DREAMWEAVER KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI SMK NEGERI 1 SURUH TRENGGALEK Widhianarko Ridlo Laksono Puger Honggowiyono Triyanna Widiyaningtyas Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No.5, Malang Abstract: Learning media that used is only presentation slides that is made by the teacher. As the consequence is that the students can’t do the practice activity by themselves, so this subject competence can’t be reached. From obervation is that only 11 of 71 students have PC or laptop on them own. This module development was used Research and Development by Sugiyono with 10 development steps, (1) Potential and Problem, (2) Collecting Data, (3) Designing Product, (4) Design Validation, (5) Design Revision, (6) Product Tryout, (7) Product Revision, (8) Using Tryout, (9) Product Revision, and (10) Massal Production. Whereas the test validity data analyze was used Akbar Sa’dun technique. From the validation result, the final data are 89,13% for the master of media, 87,50% for the master of material, 75,56% for small class students, and 79,56% for large class students. In conclusion that this Static Web Design Module is very valid and proper to use. Keyword: static web design, learning module, dreamweaver Abstrak: Media pembelajaran yang digunakan masih terbatas yaitu slide presentasi guru saja. Akibatnya siswa tidak mampu melakukan kegiatan praktikum secara mandiri, sehingga kompetensi pada mata pelajaran tersebut sulit tercapai. Dari hasil observasi tercatat dari 71 siswa, hanya 11 siswa yang mempunyai PC atau laptop sendiri. Pengembangan modul ini menggunakan Metode Penelitian dan Pengembangan Sugiyono, dengan 10 langkah pengembangan, yaitu (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Ujicoba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Ujicoba Pemakaian, (9) Revisi Produk, dan (10) Produksi Massal. Sedangkan analisis data uji validitas menggunakan teknik Akbar Sa’dun. Dari hasil validasi diperoleh data akhir sebesar 89,13% untuk ahli media, 87,50% untuk ahli materi, 75,56% untuk siswa kelompok kecil, dan 79,56% untuk siswa kelompok besar. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Modul Ajar Desain Web Statis ini sangat valid dan layak untuk digunakan. Kata Kunci: desain web statis, modul ajar, dreamweaver



1



2



Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu satuan pendidikan dimana peserta didik tidak hanya menerima mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, namun juga mata pelajaran kejuruan yang sudah difokuskan berdasarkan minat dan keahlian masing-masing. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 disebutkan bahwa Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran kejuruan juga menentukan kelulusan peserta didik di SMK. Ada beberapa komponen dalam kegiatan pembelajaran yaitu: (1) tujuan pembelajaran, (2) pengajar, (3) peserta didik, (4) materi pelajaran, (5) metode pembelajaran, (6) media pembelajaran, dan (7) faktor administrasi serta finansial. Pada kenyataan yang dialami di SMK Negeri 1 Suruh, media pembelajaran yang digunakan masih terbatas yaitu slide presentasi yang disajikan oleh guru melalui metode ceramah saja. Materi yang disampaikan oleh guru itu pun diperoleh dari internet. Siswa diperintahkan untuk membuat catatan pribadi dari presentasi guru dengan harapan siswa dapat melakukan kegiatan praktikum dari catatan tersebut. Namun sebagian besar siswa di kelas tidak membuat catatan pribadi sehingga mereka tidak mampu melakukan kegiatan praktikum secara mandiri. Di sisi lain guru juga mengalami kesulitan karena harus mengulangi materi kepada para siswa



yang belum dapat melakukan praktikum secara individu. Hal tersebut yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembelajaran terutama pada kegiatan praktikum, dalam hal ini adalah praktikum membuat desain web statis menggunakan dreamweaver, sehingga kompetensi pada mata pelajaran tersebut sulit tercapai. Berdasarkan observasi yang dilakukan kepada guru mata pelajaran desain web statis di SMK Negeri 1 Suruh Trenggalek menyebutkan bahwa target yang harus dicapai pada mata pelajaran Desain Web Statis untuk kelas X semester genap, yaitu Siswa mampu membuat desain web statis. Kendala lain yang juga dialami di SMK Negeri 1 Suruh adalah kurangnya jumlah komputer di laboratorium TKJ sebagai sarana kegiatan praktikum, sehingga menghambat jalannya kegiatan pembelajaran. Selain itu juga banyaknya siswa yang belum mempunyai Perconal Computer (PC) atau laptop sendiri terutama kelas X TKJ. Data yang diperoleh dari hasil observasi tercatat dari 71 siswa, hanya 11 siswa (15,49 %) yang mempunyai Perconal Computer (PC) atau laptop sendiri. Sehingga para siswa harus mencatat materi yang disampaikan guru pada buku masing-masing karena tidak dapat menyalin slide presentasi yang disajikan oleh guru untuk belajar mandiri di rumah. Selain itu, kegiatan siswa mencatat materi yang disajikan oleh guru tersebut memerlukan waktu yang cukup lama Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran desain web statis masih kurang sehingga untuk melakukan kegiatan praktikum siswa masih kurang cekatan. Dari permasalahan tersebut penulis



3



membuat modul ajar untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Desain Web Statis sehingga kompetensi pada mata pelajaran tersebut bisa tercapai. Dalam modul ajar yang dimaksud terdapat buku pegangan siswa, lembar kerja siswa dan buku pegangan guru. METODE 1. Model Pengembangan Pengembangan modul ajar ini mengacu pada salah satu model pengembangan yaitu model pengembangan Research and Development (R&D), karena dari beberapa model pengembangan yang ada model Research and Development memiliki tahapan-tahapan yang lebih terperinci dan memiliki tahap revisi yang lebih banyak daripada model pengembangan yang lain, sehingga produk yang dihasilkan benar-benar baik.



Gambar 1 Model Pengembangan Research and Development



2. Prosedur Pengembangan Langkah-langkah pengembangan metode Research and Development (Sugiyono, 2011:298) dalam pengem-bangan modul ajar ini yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produksi Langkah awal yang dilakukan pada prosedur pengembangan menurut Sugiyono adalah mengidentifikasi



potensi dan masalah. Pada kenyataan yang dialami di SMK Negeri 1 Suruh, media pembelajaran yang digunakan masih terbatas yaitu slide presentasi yang disajikan oleh guru melalui metode ceramah saja. Materi yang disampaikan oleh guru itu pun diperoleh dari internet. Siswa diperintahkan untuk membuat catatan pribadi dari presentasi guru dengan harapan siswa dapat melakukan kegiatan praktikum dari catatan tersebut. Namun sebagian besar siswa di kelas tidak membuat catatan pribadi sehingga mereka tidak mampu melakukan kegiatan praktikum secara mandiri. Di sisi lain guru juga mengalami kesulitan karena harus mengulang materi kepada para siswa yang belum dapat melakukan praktikum secara individu. Hal tersebut yang dapat menghambat jalannya kegiatan pembelajaran terutama pada kegiatan praktikum, dalam hal ini adalah praktikum membuat desain web statis menggunakan dreamweaver, sehingga kompetensi pada mata pelajaran tersebut sulit tercapai. Setelah menemukan potensi dan masalah yang ada di SMK Negeri 1 Suruh, maka langkah selanjutnya adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai beberapa siswa dan guru SMK Negeri 1 Suruh untuk memperoleh gambaran solusi atas potensi dan masalah yang muncul. Data awal yang diperoleh dari hasil observasi tercatat dari 71 siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Suruh, hanya 11 siswa (15,49 %) yang mempunyai Perconal Computer (PC) atau laptop sendiri, sehingga siswa



tidak dapat mengulang kembali materi terutama materi untuk kegiatan praktikum. Akibatnya siswa merasa bingung ketika melakukan



4



kegiatan praktikum. Para guru mendukung pengembangan modul ini karena dianggap siswa lebih membutuhkan media cetak berupa modul ajar sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum dan juga belajar mandiri di rumah. Berdasarkan hasil observasi tersebut, diperoleh data tentang kebutuhan siswa terhadap media cetak sebagai media belajar siswa yang disesuaikan dengan masalah yang dialami. Setelah diperoleh data, langkah selanjutnya adalah desain produk. Modul ajar pada Mata Pelajaran Desain Web Statis dikembangkan menggunakan software Microsoft Word 2007, sedangkan untuk mendesain cover dan background modul digunakan software editing gambar yaitu Adobe Photoshop CS4. Isi materi yang terdapat pada media mengacu pada Spektrum Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan yang digunakan di SMK Negeri 1 Suruh Trenggalek. Modul ajar pada Mata Pelajaran Desain Web Statis ini didesain untuk media pembelajaran berupa media cetak, dengan desain interface dan disertai gambar-gambar untuk memudahkan pemahaman siswa. Selain itu modul dilengkapi juga dengan petunjuk penggunaan modul sehingga baik guru maupun siswa dapat dengan mudah menggunakan modul. Modul ini terbagi menjadi 3 komponen, yaitu: (1) buku pegangan siswa, (2) lembar kerja siswa dan (3) buku pegangan guru. Langkah selanjutnya adalah validasi desain, yaitu kegiatan untuk menilai apakah rancangan suatu produk layak atau tidak untuk digunakan. Validasi media pembelajaran ini dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Validator media yakni



dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang melakukan validasi media dari segi tampilan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan konten dari media ini, sedangkan validator materi yaitu dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Malang dan guru matapelajaran desain web statis SMK Negeri 1 Suruh melakukan validasi konten-konten yang berisikan materi dan evaluasi yang terdapat pada modul ajar. Setelah melakukan proses validasi desain pada ahli media yakni dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang serta ahli materi yaitu dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Malang dan guru matapelajaran desain web statis SMK Negeri 1 Suruh, selanjutnya melakukan revisi desain. Revisi desain ini juga diberikan oleh ahli media dan ahli materi tersebut. Revisi yang diberikan antara lain halaman cover, penambahan materi dan penambahan soal pendalaman. Revisi desain dilakukan agar media siap untuk diujicobakan pada kelompok kecil yaitu siswa kelas XI TKJ di SMK Negeri 1 Suruh. Langkah selanjutnya adalah Ujicoba produk. Sebuah desain produk media tidak hanya divalidasi oleh ahli media dan ahli materi saja, namun juga harus diuji oleh pengguna media tersebut. Pengujian penggunaan media pada populasi siswa yang pernah mendapatkan materi desain web statis dengan dreanweaver, yaitu siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Suruh Trenggalek. Dalam ujicoba produk ini diambil beberapa siswa kelas XI TKJ dengan teknik sampel (sampling) yang menerapkan random sampling. Dengan menggunakan teknik tersebut, diambil 15 siswa kelas XI TKJ untuk mencoba menggunakan media.



5



Setelah angket hasil ujicoba produk terkumpul dan diteliti, maka dilakukan revisi modul ajar. Revisi yang dilakukan sesuai dengan isi dari angket ujicoba produk yang telah diisi oleh 15 siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Suruh yaitu memberikan keterangan gambar pada setiap gambar. Revisi ini dilakukan agar media siap untuk diujicobakan pada kelompok besar yaitu siswa kelas X TKJ di SMK Negeri Suruh. Langkah selanjutnya adalah uji pemakaian. Uji pemakaian ini dilakukan pada siswa kelas X TKJ 2 SMK Negeri 1 Suruh Trenggalek yang sedang mendapatkan materi web desain statis menggunakan dreamweaver. Ujicoba ini bertujuan untuk mendapatkan respon siswa pada media yang telah dikembangkan. Setelah dilakukan uji pemakaian maka selanjutnya adalah revisi produk. Revisi produk dilakukan setelah mengetahui hasil respon siswa dari angket yang telah diberikan kepada siswa kelas X TKJ 2 SMK Negeri 1 Suruh. Revisi yang dilakukan merupakan revisi yang telah diberikan oleh pengguna tersebut yaitu penambahan istilah pada glosarium. Revisi produk pada tahap ini bertujuan agar media siap untuk diproduksi. Setelah keseluruhan revisi telah dilaksanakan dan media dianggap sesuai dengan kebutuhan sekolah, kemudian media digandakan dalam bentuk printout modul sebanyak 2 buah dan diberikan kepada guru pengampu mata pelajaran desain web dan Kepala Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 1 Suruh Trenggalek. 3. Uji coba Produk Ujicoba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai pertimbangan



untuk menetapkan kelayakan modul agar dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran desain web statis. Langkah validasi dilakukan 2 kali, yaitu validasi isi dan ujicoba produk, validasi isi dilakukan oleh validator dengan mengisi angket untuk memberi penilaian, hasil dari validasi akan digunakan sebagai bahan revisi. Setelah dilakukan revisi kemudian uji coba produk dengan memberikan modul kepada siswa TKJ di SMK Negeri 1 Suruh. Siswa kemudian mempelajari isi modul dan mengerjakan soal pendalaman. Setelah itu siswa diminta mengisi angket penilaian terhadap modul. Uji coba ini untuk mengetahui sejauh mana modul dapat dipahami siswa. Subjek validasi adalah orang yang melakukan validasi terhadap modul yang dikembangkan, yaitu terdiri dari: (1) Drs. Puger Honggowiyono, M.T. selaku dosen ahli media, (2) Triyanna Widiyaningtyas, S.T., M.T. selaku dosen ahli materi, (3) Ratna Agustyasari, S.Pd. selaku guru mata pelajaran desain web statis di SMK Negeri 1 Suruh dan (4) Siswa kelas X dan XI TKJ SMK Negeri 1 Suruh Jenis data yang digunakan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa validitas modul, berdasarkan kriteria validitas oleh validator, baik ahli media maupun ahli materi serta hasil ujicoba oleh siswa. Sedangkan data kualitatif berupa tanggapan dan saran yang diberikan oleh validator dan siswa.. Instrumen pengumpulan data berupa angket, yaitu angket penilaian dan angket komentar dari validator. Jawaban angket menggunakan skala likert menurut Arikunto (2010:63). Untuk menganalisis data kuantitatif yang berupa skor angket



6



penilaian adalah dengan menghitung persentase jawaban pada angket untuk mengetahui tingkat kevalidan/kelayakan modul untuk diterapkan dalam pembelajaran. Pengolahan data angket menggunakan rumus presentase menurut Sa’dun (2010:213) sebagai berikut: V=



TSEV × 100% S − max



pembelajaran yang digunakan oleh siswa sebagai dasar teori untuk melakukan kegiatan-kegiatan praktikum. Tampilan modul desain web statis pada buku pegangan siswa ini terdiri dari 12 halaman utama, yaitu (1) halaman cover, (2) kata pengantar, (3) petunjuk siswa, (4) pendahuluan, (5) daftar isi, (6) halaman cover bab, (7) kegiatan belajar siswa, (8) rangkuman materi, (9) soal pendalaman, (10) umpan balik, (11) daftar pustaka, dan (12) glosarium.



Keterangan : V = Validitas TSEV = Total Skor Empirik Validator S-max = Skor maksimal yang diharapkan



Berikut ini adalah penggolongan persentase kategori menurut Akbar dan Sriwiyana (2010:213). Tabel 1. Kriteria Persentase Tingkat Persentase (%) 75 - 100 50 - 75 25 - 50 < 25



Validasi



Analisis



Tingkat Validitas



Gambar 2. Tampilan Halaman Cover



Sangat valid Cukup valid Tidak valid Sangat tidak valid



Halaman kata pengantar berisi tentang pengantar dari penulis, termasuk ucapan terima kasih dan harapan penulis dari pengembangan modul ini.



HASIL Setelah melalui metode pengembangan media yang telah disebutkan sebelumnya, diperoleh hasil pengembangan media pembelajaran cetak yang berupa sebuah modul desain web statis standar kompetensi membuat desain web statis menggunakan Dreamweaver kelas X yang terdiri dari 3 komponen, yaitu: (1) buku pegangan siswa, (2) lembar kerja siswa dan (3) buku pegangan guru. Buku Pegangan siswa merupakan buku yang berisi materi-materi



Gambar 3. Tampilan Halaman Kata Pengantar



Pada halaman petunjuk siswa ini disajikan petunjuk-petunjuk untuk siswa dalam menggunakan modul



7



muatan lokal desain web statis ini. Dengan adanya halaman ini siswa dapat lebih mudah dalam menggunakan modul dan bagianbagiannya.



Gambar 6. Tampilan Halaman Materi



Gambar 4. Tampilan Halaman Petunjuk Siswa



Halaman cover bab merupakan halaman pemisah antar Kompetensi Dasar, yang juga memuat judul Kompetensi Dasar, Indikator dan tujuan pembelajaran.



Gambar 7. Tampilan Halaman Rangkuman Materi



Gambar 5. Tampilan Halaman Cover Bab



Pada bagian ini berisi materi pembelajaran desain web statis standar kompetensi membuat desain web statis menggunakan Dreamweaver yang terdiri dari tiga kompetensi dasar.



Gambar 8. Tampilan Halaman Glosarium



Lembar Kerja siswa merupakan buku yang berisi kegiatankegiatan praktikum. Tampilan modul desain web statis pada lembar kerja siswa ini terdiri dari 8 halaman utama, yaitu (1) halaman cover, (2) kata pengantar, (3) petunjuk penggunaan, (4) daftar isi, (5) halaman cover bab, (6) tugas praktikum, (7) penilaian



8



praktikum, dan (8) lembar jawab soal pendalaman.



Gambar 11. Tampilan Halaman Kunci Jawaban Gambar 9. Tampilan Halaman Cover Bab pada Lembar Kerja Siswa



Tabel 2 di bawah ini menunjukkan skor hasil validasi dan ujicoba yang telah dilakukan. Tabel 2. Skor Hasil Validasi dan Ujicoba Validasi/ujicoba Skor Keterangan



Gambar 10. Tampilan Halaman Penilaian Praktikum



Buku Pegangan guru merupakan buku yang berisi materi-materi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai dasar teori untuk melakukan kegiatan-kegiatan praktikum. Dalam buku pegangan guru juga terdapat tugas-tugas praktikum yang sama dengan tugas praktikum pada lembar kerja siswa. Tampilan modul desain web statis pada buku pegangan guru sama dengan desain pada buku pegangan siswa dan juga lembar kerja siswa karena kesamaan isi. Namun ada beberapa tampilan yang berbeda dari buku pegangan siswa ini yaitu (1) halaman cover, (2) petunjuk guru, dan (3) kunci jawaban soal pendalaman.



Validasi ahli media



87,50%



Sangat valid



Validasi ahli materi Ujicoba produk kelompok kecil Ujicoba pemakaian kelas besar



75,56% 75,56%



Sangat valid Sangat valid



79,56%



Sangat valid



Validasi yang dilakukan oleh ahli media pada tahap pertama diperoleh persentase validasi 83,70%. Skor tersebut telah menyatakan bahwa media valid karena telah memperoleh lebih dari 75%. Pada validasi tahap pertama ini ahli media memberikan masukan atau saran sebagai bahan untuk melakukan revisi produk. Beberapa saran atau masukan yang diberikan ahli media di antaranya adalah (1) Cover ditata lagi dengan komposisi warna antara background dan huruf lebih kontras sehingga mudah dibaca dan menarik untuk dibaca oleh peserta didik, (2) Daftar Pustaka dicantumkan pada setiap bahasan (KD), (3) Kata Pengantar sesuai dengan pemakai modul dan (4) Halaman Pendahuluan ditambahkan tujuan.



9



Dengan adanya saran-saran tersebut sehingga perlu dilakukan revisi terhadap media yang dikembangkan. Setelah dilakukan revisi kemudian dilakukan validasi tahap kedua dengan ahli media yang sama. Pada validasi yang kedua diperoleh persentase validasi sebesar 89,13%. Dari hasil tersebut ahli media menyatakan bahwa media yang dikembangkan telah layak untuk diujicobakan. Validasi oleh ahli materi I yakni Ibu Triyanna Widiyaningtyas, S.T., M.T. selaku dosen Teknik Elektro Universitas Negeri Malang memperoleh hasil persentase validasi sebesar 94,64%. Skor tersebut telah menyatakan bahwa sangat media valid karena telah memperoleh lebih dari 75%. Ahli materi I memberikan masukan antara lain: (1) untuk KD-2 menjalankan Dreamweaver harus sampai dengan jendela Dreamweaver terbuka, (2) pada ruang kerja Dreamweaver harus muncul bagianbagian ruang kerjanya, dan (3) materi pembelajaran memberikan judul halaman belum muncul sehingga perlu ditambahkan. Validasi oleh ahli materi II yakni Ibu Ratna Agustyasari, S.Pd. selaku guru mata pelajaran desain web statis SMK Negeri 1 Suruh Trenggalek memperoleh hasil persentase validasi sebesar 80,36%. Skor tersebut telah menyatakan bahwa media valid karena telah memperoleh lebih dari 75%. Ahli materi II memberikan masukan yaitu menambahkan jumlah soal pada Soal Pendalaman Buku Pegangan Siswa. Ujicoba produk kelompok kecil memperoleh persentase 75,56%. Skor tersebut telah menyatakan bahwa media valid karena telah memperoleh lebih dari 75%. Pada ujicoba produk kelompok kecil ini siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Suruh memberikan



masukan agar ditambahkan keterangan gambar pada setiap gambar yang terdapat pada modul sehingga siswa mampu memahami maksud gambar yang disajikan dan mengaitkannya dengan materi yang ada. Ujicoba pemakaian kelompok besar memperoleh persentase 79,56%. Skor tersebut telah menyatakan bahwa media valid karena telah memperoleh lebih dari 75%. Pada ujicoba pemakaian kelompok besar ini siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Suruh memberikan masukan yaitu menambahkan istilah yang ada pada glosarium karena masih ada beberapa istilah pada materi yang belum dipahami oleh siswa. Dari hasil validasi dan ujicoba diperoleh data akhir sebesar 89,13% untuk ahli media, 87,50% untuk ahli materi, 75,56% untuk siswa kelompok kecil, dan 79,56% untuk siswa kelompok besar. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Modul Ajar Desain Web Statis ini sangat valid dan layak untuk digunakan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan yaitu (1) Modul ajar desain web statis yang telah dikembangkan berupa buku pegangan siswa, lembar kerja siswa dan buku pegangan guru dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa, dan (2) Media pembelajaran modul desain web statis ini sangat valid dan layak untuk digunakan serta tidak dibutuhkan revisi. SARAN Beberapa saran untuk pengembangan media pembelajaran modul desain web statis kompetensi dasar membuat desain web statis menggunakan Dreamweaver lebih lanjut antara lain: (1) media



10



pembelajaran modul desain web statis ini dapat dikembangkan dan digunakan di sekolah lain selain SMK Negeri 1 Suruh yang membutuhkan modul desain web statis dan fasilitas pembelajarannya mendukung untuk penerapan media tersebut, (2) media pembelajaran modul dapat dikembangkan untuk standar kompetensi yang lain selain standar kompetensi membuat desain web menggunakan dreamweaver pada mata pelajaran Desain Web Statis, dan (3) media pembelajaran modul dapat dikembangkan untuk mata pelajaran yang lain selain mata pelajaran Desain Web Statis. DAFTAR RUJUKAN Akbar, Sadun dan Sriwiyana, Hadi. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta Media Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.