Makalah Diksi Dan Pemilihan Kata Putri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DIKSI / PILIHAN KATA



DISUSUN OLEH : 1. Putri Nuraini (21271038) 2. Robi Malik (21271010) 3. Aldi Pranata (21271005) 4. Hairul Anwar (21271035)



FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIK



KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Diksi/Pilihan Kata” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Ilmu Bahasa Indonesia dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mahasiswa. Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan serta masukan dari semua pihak.Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Supriadin Rangga. Selaku dosen mata kuliah ini yang telah membantu dan memberi pengarahan kepada kami dalam belajar dan mengerjakan tugas dan juga semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat selesai tepat waktu. Makalah ini kami susun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta minimnya pengalaman yang dimiliki.Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumnya.Aamiin



Mataram, 09 Mei 2022 Tertanda,



Kelompok 4



ii



DAFTAR ISI



JUDUL .................................................................................................................i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1 1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 1 1.3. MANFAAT.......................................................................................... 2 1.4. TUJUAN ............................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3 2.1. PENGERTIAN DIKSI ......................................................................... 3 2.2. FUNGSI DARI DIKSI ......................................................................... 4 2.3 SYARAT PEMILIHAN KATA DALAM DIKSI ............................... 4 2.4 PEMBENTUKAN KATA DALAM DIKSI ........................................ 11 2.5 KATA ILMIAH, POPULER, JARGON, DAN SLANG ..................... 15 2.6 PILIHAN KATA DAN PENGGUNAAN DIKSI ............................... 16 BAB III PENUTUP .......................................................................................... 18 3.1. KESIMPULAN .................................................................................. 18 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya  penggunaan bahasa,  terutama  dalam tata cara  pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering  mengalami  kesalahan  dalam  penggunaan  kata, frasa, paragraf,  dan wacana. Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin  vital, terutama  untuk  menghindari   kesalapahaman  dalam berkomunikasi. Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya. Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilihmemilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis  pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih. Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya bahasa, ungkapan, kata kajian, kata popular, kata sapaan dan kata serapan.



1.2 RUMUSAN MASALAH Adapun Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa Pengertian Diksi ( Pilihan Kata ) ? 2. Apa Fungsi dari Diksi atau ( Pilihan Kata ) ?



3. Apa saja Syarat Pemilihan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata ) ? 4. Bagaimana Pembentukan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata ) ? 5. Bagaimana penjelasan tentang  Kata Ilmiah , Kata Populer, Kata Jargon Dan Slang ? 6.  Bagaimana Pilihan Kata dan Penggunaan Diksi ?



1.3 MANFAAT Secara praktis penilitian ini dapat digunakan masyarakat untuk memahami diksi dan kalimat perintah. Bagi mahasiswa dapat digunakan untuk menambah wawasan dan bahan bacaan bagi yang berminat mempelajari diksi.



1.4 TUJUAN 1.



Untuk mengetahui pengertian dari Diksi ( Pilihan Kata )



2.



Untuk mengetahui fungsi dari Diksi ( Pilihan Kata )



3.



Untuk mengetahui syarat pemilihan kata dalam Diksi ( Pilihan Kata )



4.



Untuk mengetahui bagaimana pembentukan kata dalam Diksi ( Pilihan Kata )



5.



Untuk mengetahui penjelasan tentang kata ilmiah, kata popular, kata jargon, dan slang



6.



Untuk mengetahui bagaimana pilihan kata dan penggunaan Diksi



1



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Diksi ( Pilihan Kata ) Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada beberapa pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis, untuk mencapai target komunikasi yang efektif, melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.  Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam karang mengarang. Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.



2



2.2 Fungsi Diksi ( Pilihan Kata ) Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.



2.3 Syarat Pemilihan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata ) Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu, ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis. Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan : a.    Kaidah kelompok kata/ frase b.    Kaidah makna kata c.    Kaidah lingkungan sosial d.   Kaidah karang-mengarang Hal ini di jelaskan satu persatu, sebagai berikut : a. Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata /frase Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.  Tepat



3



Contohnya : Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi kelompok kata pandangan mata tidak dapat digantikan  dengan lihatan mata.  Seksama Contohnya : Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim. Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita tidak pernah mengatakan hari agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan kata jaksa agung tidak dapat digantikan dengan jaksa besar ataupun jaksa raya, atau pun jaksa tinggi  karena kata tersebut tidak seksama.  Lazim Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan membingungkan pengertian saja. Contohnya : Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing bersantap sebagai sinonim anjing makan.  Kemudian kata santapan rohani tidak dapat pula digantikan dengan makanan rohani.  Kedua kata ini mungkin tepat pengelompokannya, tetapi tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna dan pemakaian-nya. b. Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.  Jenis Makna Berdasarkan bentuk maknanya, makna dibedakan atas dua macam yaitu: 1.    Makna Leksikal adalah makna kamus atau makna yang terdapat di dalam kamus. Makna ini dimiliki oleh kata dasar. Contoh : makan, tidur, ibu, adik, buku



4



2.    Makna Gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami proses gramatikal, seperti proses afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan), dan komposisi (pemajemukan). Contoh : -   Proses afiksasi awalan me- pada kata dasar kotor  ; Adik mengotori lantai itu. -   Proses reduplikasi pada kata kacang ; Kacang-kacangan merupakan salah satu sumber protein nabati. -        Proses komposisi pada kata rumah sakit bersalin ; Ia bekerja di rumah sakit bersalin Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam: 1.    Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca indra dan tidak menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga sebagai makna sebenarnya. Contoh :    -        Kepala : organ tubuh yang letaknya paling atas -        Besi : logam yang sangat keras 2.    Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi pancaindra dan menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga sebagai makna kias atau makna kontekstual. Contoh :    -        Ibu kota : pusat pemerintahan -        Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol -        Jamban : kamar kecil Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan atas : 1. Makna referensial adalah makna kata yang mempunyai rujukan yang konkret.



5



Contoh : -        meja, baju, membaca, menulis 2.    Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai rujukan yang konkret. Contoh : -        baik, indah, sedih, gembira  Perubahan Makna Berdasarkan cakupan maknanya, perubahan makna dibedakan atas. 1.    Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya. Misalnya: Kata



Dulu



Sekarang



Berlayar



Mengarungi laut dengan memakai Mengarungi lautan dengan kapal layar



alat apa saja



Putera-puteri Dipakai untuk sebutan anak-anak raja



Sebutan untuk semua anak laki-laki dan perempuan



2.    Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna dahulu Kata



Dulu



Sekarang



Sekarang



Sebutan untuk semua orang



Gelar untuk orang yang



cendikiawan



sudah lulus dari perguruan tinggi



Madrasah



Sekolah



Sekolah yang mempelajari ilmu agama Islam



Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna dibedakan atas : 1.    Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya barudirasakan lebih baik dari arti sebelumnya. 



6



Contoh: -        Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan -        Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini. 2.    Peyorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih rendah. Arti baru dirasakan lebih rendh nilainya dari arti sebelumnya. Contoh: -        Kata perempuan sekarang dirasakan lebih rendah artinya -        Kata bini sekarang dirasakan kasar  Pergeseran Makna Pergeseran makna dibedakan atas 2 macam: 1.    Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat. Contoh: -        Tasya menyikat giginya sampai bersih -        Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu 2.    Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda. Contoh: -        Sayur itu rasanya pedas sekali -        Kata-katanya sangat pedas didengar.  Relasi Makna 1.    Homonim adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan pengucapan. Contoh :



7



-       Bisa berarti ; o  Dapat, sanggup o  racun -       Buku berarti ; o  Kitab o  antara ruas dengan ruas 2.    Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan tulisan tetapi berlainan pengucapan dan arti. Contoh: -        Teras(inti) dengan teras(halaman rumah) -        Sedan(isak) dengan sedan(sejenis mobil) -        Tahu(paham) dengan tahu(sejenis makanan) 3.    Homofon adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan pengucapan tetapi berlainan tulisan dan arti Contoh: -        Bang dengan bank -        Masa dengan massa 4.    Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi mempunyai arti yang sama. Contoh: -        Pintar dengan pandai -        Bunga dengan kembang Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh sebab itu, di dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin kata supaya ada variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di dalam



8



karangan itu menjadi hidup. Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut ini :  Pengaruh bahasa daerah Contoh : -       Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan . -       Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo. -       Kata rindu bersinonim dengan kata kangen  Perbedaan dialek regional Contoh :  -       Handuk bersinonim  tuala , -       selop bersinonim seliper   Pengaruh bahasa asing Contoh : -       kolosal bersinonim besar, -       aula bersinonim ruangan, -       realita bersinonim kenyataan .  Perbedaan dialek sosial Contohnya : -       suami bersinonim laki, -       istri bersinonim bini, -       mati bersinonim wafat.  Perbedaan ragam bahasa Contohnya : -       membuat bersinonim menggubah, 9



-       assisten bersinonim pembantu, -       tengah bersinonim madya.  Perbedaan dialek temporal Contohnya : -       hulubalang bersinonim komandan, -       kempa bersinonim stempel, -       peri bersinonim hantu . 5.    Antonim adalah kata-kata yang berlawanan artinya. Contoh : -        Tua- muda -        Besar – kecil -        Luas – sempit 6.    Polisemi berasal adalah kata poly dan sema, yang masing-masing berarti’banyak’ dan ‘tanda’. Jadi polisemi berarti suatu kata yang memiliki banyak makna. Contoh: -        Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas tubuh manusia tetapi dapat juga berarti orang yang menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan sebagainya. -        Kata kaki  yang dipergunakan untuk menahan tubuh manusia  tetapi dapat juga kaki meja yang menahan meja.



10



2.4 Pembentukan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata ) Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.  Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata Pada bagian berikut akan diperlihatkan kesalahan pembentukan kata, yang sering kita temukan, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis misalnya:. Penanggalan awalan mengPenanggalan awalan berPeluluhan bunyi /c/ Penyengauan kata dasar Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh Awalan ke- yang keliru pemakaian akhiran –ir Padanan yang tidak serasi Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada,, daripada dan terhadap Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman Penggunaan kata yang hemat Analogi Bentuk jamak dalam bahasa indonesia.  Definisi Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu. Dalam membuat definisi hal yang perlu di perhatikan adalah tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan.  Contoh definisi : 



11



Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan, dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia. Definisi terdiri dari : 1. Definisi nominalis Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum di mengerti. Umumnya di gunakan pada permulaan suatu pembicaraan atau diskusi.  Definisi nominalis ada enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik, definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi denotatif.  2. Definisi realis Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Definisi realis ada dua macam, yaitu :



- Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda (definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia (definisi konotatif). - Definisi diskriptif yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi. 3. Definisi praktis Definisi praktis adalah penjelasan tentang sesuatu hal yang di jelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis dibedakan atas tiga macam yaitu: - Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat di amati.  12



- Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan dan tujuannya.  - Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.   Kata Serapan Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai dengan EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah banyak menyerap terutama dalam unsur kosa kata. Bahasa asing yang masuk dan memberi pengaruh terhadap kosa kata bahasa Indonesia antara lain dari bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab, bahasa Inggris dan ada juga dari bahasa Tionghoa. Analogi dan Anomali kata serapan dalam bahasa Indonesia. Penyerapan kata ke dalam bahasa Indonesia terdapat 2 unsur, yaitu:  - Keteraturan bahasa (analogi) : dikatakan analogi apabila kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan dengan pelafalannya.  - Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa (anomali) : dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.   Analogi Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, bisa dalam bentuk sistem fonologi, sistem ejaan atau struktur bahasa. Ada beberapa contoh kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian ataupun tidak, misalnya :Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman ke dalam bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur seperti ini di pakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua unsur pinjaman yang pengucapan dan tulisannya telah di sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. 



13



 Anomali Indonesia Aslinya bank bank (Inggris) Intern intern (Inggris) qur’an qur’an (Arab) jum’at jum’at (Arab) Kata-kata di atas merupakan beberapa contoh kata serapan dengan unsur anomali. Bila kita amati, maka akan dapat di simpulkan bahwa lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal yang tidak sesuai adalah : bank=(nk), jum’at=(’).  Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk di baca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dalam fonologi. Contoh :  Indonesia Aslinya Expose Expose Export Export exodus Exodus Kata kadang-kadang tidak hanya terdiri dari satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih. Sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh. Misalnya : Indonesia Aslinya Federalisme federalism (Inggris) Bilingual bilingual (Inggris) Dedikasi dedication (Inggris) Edukasi education (Inggris)



14



2.5 Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang a.    Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. b.    Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum. Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan kata populer tersebut. Kata Ilmiah



Kata Popular



Analogi



kiasan



Frustasi



rasa kecewa



Final



akhir



Diskriminasi



 perbedaan perlakuan



Prediksi



ramalan



Kontradiksi



pertentangan



Format



 ukuran



Anarki



kekacauan



Biodata



biografi singkat



Bibliografi



daftar pustaka



c.    Jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang dianggap aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan terterntu (dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb). Contohnya : populasi, volume, abses, H2O, dan sebagainya. d.   Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain. 15



Kata-kata ini bersifat sementara,kalau sudah teras usang hilang atau menjadi katakata biasa. Contohnya : asoy,  mana tahan  dan sesuatu ya .



2.6 Pilihan Kata dan Penggunaan Diksi 1. Kata dari dan daripada Contoh : -       Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal) -       Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab) -       Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di Jerman (menyatakan alasan) 2.    Kata pada dan kepada Contoh : -       Buku catatan saya ada pada Astuti (pengantar keterangan) -       Saya ketemu dengan dia pada suatu sore hari. (keterangan waktu) 3.    Kata di dan ke Contoh : -       Atika sedang berada di luar kota  (fungsi kata depan di) -       Di saat usianya suadah lanjut, orang itu semakin malas belajar (keterangan waktu) 4.    Kata dan dan dengan Contoh : -       Ayah dan Ibu pergi ke Jakarta kemarin -       Ibu memotong kue dengan pisau



16



5.    Kata antar dan antara Contoh : -       Kabar ibu belum pasti,antara benar dan tidak (menyataan pemilihan) -       Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)



17



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.



18



DAFTAR PUSTAKA 



Moeliono, Anton M. 1982 “Diksi atau Pilihan Kata:Suatu Spesifikasi di dalam kosa kata” Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III. Nomor 3. Jakarta: Bharata.







http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102008121137







_PAPER_BAHASA_INDONESIA1_fix.doc







http://www.google.co.id/search? hl=id&cr=countryID&q=pilihan+kata+dalam+







http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/diksi-pilihan-kata.html







Sugono, Dendy, 2003.  Buku Praktis Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,Jakarta.







Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV Akademika Pressindo.







Adi, Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset, Yogyakarta.







Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga. Jakarta







http://dwiajisapto.blogspot.com/2011/02/diksi-pilihan-kata.htm







http://www.bisnet.or.id/vle/mod/resource/view.php?id=1057







http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/ciri-ciri-kalimat-efektif.html







http://zindriasihlinati.blogspot.com/2013/05/diksi-atau-pilihan-kata.html



19