Makalah Distribusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH EKOLOGI PANGAN DAN GIZI DISTRIBUSI PANGAN



DI SUSUN OLEH KELOMPOK II NAMA : 1. Anastasya Faroka 2. Dhea Y.K Damanik (20160711014025) 3. Kumala Sari Jaban (201600711014154) 4. Natalia Rumbiak (20160711014002) 5.Teli Agustina Sineri (20160711014245) 6. Yunita Patinasarani (20160711014172) JURUSAN : GIZI



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA 2019 1|Page



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebaik mungkin. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



Jayapura,Juli 2019



2|Page



DAFTAR ISI



Contents KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2 DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3 BAB I ...................................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4 1.1 Latar Belakang. ............................................................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah. ........................................................................................................................ 5 1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................................. 5 BAB II..................................................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6 2.1 Pengertian dari Distribusi.............................................................................................................. 6 2.2 Tujuan dan Fungsi distribusi. ........................................................................................................ 6 2.3 Pengertian dari Distribusi pangan. ................................................................................................ 8 2.4 Fungsi dari distribusi pangan. ....................................................................................................... 8 2.5 Sistem Pemasaran. ........................................................................................................................ 9 2.6 Kebijakan dan distribusi pangan daerah. .................................................................................... 10 2.7 Tujuan dari pengembangan distribusi pangan............................................................................. 11 BAB III ................................................................................................................................................. 12 3|Page



PENUTUP ............................................................................................................................................ 12 A.



Kesimpulan. .............................................................................................................................. 12



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting dalam peningkatan produktivitas nasional dan perbaikan kualitas hidup penduduk. Penyediaan pangan harus memenuhi kebutuhan gizi, keamanan pangan dan terjangkau seluruh individu setiap saat. Ketahanan pangan dan perbaikan gizi merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu, jika kita membahas mengenai ketahanan pangan, kita juga harus membicarakan perbaikan gizi, begitu pula sebaliknya. Distribusi pangan merupakan salah satu subsistem ketahanan pangan yang peranannya sangat strategis, apabila tidak dapat terselenggara secara baik dan lancar, bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat tidak akan terpenuhi. Distribusi pangan ini diharapkan dapat terlaksana secara efektif, efisien dan merata di setiap lokasi berlangsungnya transaksi bahan pangan kebutuhan masyarakat. Gangguan distribusi pangan ini berdampak terhadap kelangkaan bahan pangan dan kenaikan harga pangan serta berpengaruh terhadap rendahnya akses pangan masyarakat karena daya beli bahan pangan menjadi menurun. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996). Dalam UU No. 7/1996



4|Page



tentang Pangan di sebutkan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup dalam jumlah, mutu, aman, merata, dan terjangkau. Dengan demikian, ketahanan pangan dihasilkan oleh suatu sistem ketahanan pangan yang terdiri tiga subsistem, yaitu: a)



ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh masyarakat,



b)



distribusi pangan yang lancar dan merata, dan



c)



keterjangkauan pangan setiap individu yang memenuhi kecukupan gizi dan kaidah kesehatan.



Permasalahan dalam mencapai ketahanan pangan adalah ketidak seimbangan antara ketersediaan dengan keterjangkauan. Ketahanan Pangan merupakan system untuk perbaikan gizi sedangan salah satu subsistem yang ada dalam ketahanan pangan yaitu Dristibusi Pangan. 1.2 Rumusan Masalah. 1. Apa Pengertian dari distribusi ? 2. Apa tujuan dan fungsi distribusi ?



3. Apa pengertian dari distribusi pangan ? 4. Apa fungsi dari distribusi pangan ? 5. Bagaimana sistem pemasaran ? 6. Bagaimana kebijakan dan distribusi pangan daerah ? 7. Apa saja Tujuan dari pengembangan distribusi pangan ?



1.3 Tujuan Masalah. 1. Mengetahui pengertian dari distribusi . 2. Mengetahui tujuan dan fungsi distribusi. 3. Mengetahui pengertian dari distribusi pangan. 4. Mengetahui fungsi dari distribusi pangan. 5. Mengetahui bagaimana sistem pemasaran. 6. Mengetahui kebijakan dan distribusi pangan daerah. 7. Mengetahui tujuan dari pengembangan distribusi pangan.



5|Page



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dari Distribusi. Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.



Dari apa yang baru saja diuraikan dapat disimpulkan bahwa distribusi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.



Ada tiga jenis saluran distribusi, yaitu: a. Saluran distribusi langsung Produsen → Konsumen Contoh: petani sayur menjual sayuran di pasar. B. Saluran distribusi semi langsung Produsen → Perantara → Konsumen Contoh: Penerbit buku menjual bukunya melalui sales. C. Saluran distribusi tidak langsung Produsen → Pedagang Besar → Pedagang Kecil → Pedagang Eceran → Konsumen Contoh: Pabrik televisi menjual televisi kepada konsumen melalui pedagang barang elektronik yang mengambil/membeli dari agen atau perwakilan dagang pabrik televisi tersebut.



2.2 Tujuan dan Fungsi distribusi. 



Tujuan distribusi sebagai berikut.



a. Menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. b. Mempercepat sampainya hasil produksi ke tangan konsumen. c. Tercapainya pemerataan produksi. d. Menjaga kontinuitas produksi. e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. f.



6|Page



Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.







Fungsi Distribusi



Fungi distribusi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu fungsi pokok dan fungsi tambahan. a. Fungsi Pokok Distribusi Fungsi pokok distribusi sebagai berikut. 1. Pengangkutan (transportasi) Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat konsumen. Perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan makin majunya teknologi, kebutuhan manusia makin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin besar sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan). 2. Penjualan (Selling) Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut. 3. Pembelian (Buying) Setiap ada penjualan berarti ada kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut. 4. Penyimpanan (Stooring) Sebelum barang-barang disalurkan kepada konsumen, biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan, dan keutuhan barang-barang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). 5. Pembakuan standar kualitas barang Dalam setiap transaksi jual beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis, dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu, perlu adanya pembakuan standar, baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (Standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan. 6. Penanggung risiko Seorang distributor menanggung risiko, baik kerusakan maupun penyusutan barang. 7|Page



b. Fungsi Tambahan Distribusi Fungsi Tambahan distribusi, antara lain : A. Menyeleksi Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha. B. Mengepak/ mengemas Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam pendistribusian maka barang harus dikemas dengan baik. C. Memberi Informasi Untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada konsumen, produsen perlu memberi informasi secukupnya kepada perwakilan daerah atau kepada konsumen yang dianggap perlu informasi, informasi yang paling tepat bisa melalui iklan.



2.3 Pengertian dari Distribusi pangan. Distribusi pangan adalah tersedianya pangan dan pasokan pangan secara merata sepanjang waktu baik jumlah, mutu, aman dan keragamannya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, sedangkan akses pangan adalah kemampuan rumah tangga untuk dapat menjangkau/mendapatkan pemenuhan kebutuhan pangan sepanjang waktu baik jumlah, mutu, aman, keragaman untuk menunjang hidup yang aktif, sehat dan produktif.



Indikator keberhasilan dalam distribusi pangan adalah pada saat pangan telah mencapai ke konsumen. Bahan pangan tersebut harus cukup secara kuantitas, aman bagi kesehatan, bergizi baik, sesuai selera konsumen, harganya terjangkau, dan tersedia sepanjang tahun.



Distribusi Pangan mempunyai tugas membantu Kepala Badan Ketahanan Pangan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Distribusi Pangan.



2.4 Fungsi dari distribusi pangan. Bidang Distribusi Pangan mempunyai fungsi : a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengkajian distribusi pangan dan harga.



8|Page



b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan operasional kelembagaan distribusi pangan masyarakat. c. Menyiapkan bahan pemantauan distribusi dan harga pangan. d. Menyiapkan bahan pengkajian kelembagaan distribusi pangan masyarakat e. Melaksanakan kegiatan identifikasi distribusi pangan. f.



Melaksanakan pemetaan akses distribusi pangan.



g. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dalam melaksanakan kegiatan. h. Melaksanakan tugas lain sesuai tugas kedinasan.



2.5 Sistem Pemasaran. a. pengertian sistem pemasaran. Definisi dari sistem pemasaran menurut para ahli adalah Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Sedangkan pengertian dari Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya. Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat. b. Lingkungan sistem pemasaran. Lingkungan sistem pemasaran dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan makro ekstern dilingkungan,lingkungan mikro eksternal dan non-pemasaran intern. 



Lingkungan makro tersebut ialah:



a. Demografi (kependudukan).



9|Page



b. Kondisi ekonomi. c. Teknologi. d. Kekuatan sosial dan budaya. e. Kekuatan politik dan legal. f. Persaingan. 



Lingkungan mikro eksternal



a. Pasar (market) b. Pemasok c. Pialang (marketing intermediaries) 



Lingkungan Non-Pemasaran Intern



Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen. c. Konsep pemasaran. Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya



2.6 Kebijakan dan distribusi pangan daerah. Arah kebijakan dan program distribusi pangan di tingkat daerah adalah dalam rangka untuk mewujudkan distribusi pangan yang efektif dan efisien sehingga dapat dijangkau secara merata untuk memenuhi akses pangan masyarakat sepanjang waktu baik jumlah, mutu, aman dan beragam untuk mendukung hidup yang aktif, sehat dan produktif. Penanganan distribusi di daerah sentra produksi pangan, dikembangkan pengaturan cadangan pangan, pengaturan distribusi pangan serta stabilisasi harga sehingga produksi yang dihasilkan dapat didistribusikan secara merata di tingkat wilayah dengan harga yang stabil sepanjang waktu. Selanjutnya untuk distribusi di daerah konsumen pangan dengan tingkat akses pangannya dikatagorikan rendah, dikembangkan pengaturan cadangan pangan, pengaturan distribusi pangan dan akses pangan produktif, sehingga bahan pangan dapat didistribusikan secara efisien serta mendorong tumbuhberkembangnya optimalisasi peningkatan produksi setempat. Di dalam penerapan kegiatan-kegiatan tersebut, pemantauan perkembangan distribusi dan harga



10 | P a g e



pangan terus dikembangkan sehingga setiap saat dapat diketahui terjadinya perubahan gejolak pasokan pangan dan harga dalam rangka merumuskan kebijakan upaya mengatasi penanganannya.



2.7 Tujuan dari pengembangan distribusi pangan. Tujuan pengembangan distribusi pangan di tingkat daerah sesuai kebijakan dan program seperti uraian diatas, adalah : Berkembangnya subsistem distribusi, cadangan dan akses pangan masyarakat dalam rangka memelihara stabilisasi pasokan dan harga pangan bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Terselenggaranya koordinasi dalam rangka pengembangan potensi sumberdaya secara optimal untuk meningkatkan distribusi pangan secara merata dan berkesinambungan. Terselenggaranya pemantauan distribusi dan harga pangan secara tertib, baik dan berkelanjutan.



11 | P a g e



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan. Distribusi pangan merupakan salah satu subsistem ketahanan pangan yang peranannya sangat strategis, apabila tidak dapat terselenggara secara baik dan lancar, bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat tidak akan terpenuhi. Distribusi pangan ini diharapkan dapat terlaksana secara efektif, efisien dan merata di setiap lokasi berlangsungnya transaksi bahan pangan kebutuhan masyarakat. Gangguan distribusi pangan ini berdampak terhadap kelangkaan bahan pangan dan kenaikan harga pangan serta berpengaruh terhadap rendahnya akses pangan masyarakat karena daya beli bahan pangan menjadi menurun. Keberhasilan dalam distribusi pangan adalah pada saat pangan telah mencapai ke konsumen. Bahan pangan tersebut harus cukup secara kuantitas, aman bagi kesehatan, bergizi baik, sesuai selera konsumen, harganya terjangkau, dan tersedia sepanjang tahun. Ketahanan Pangan bagi masyarakat akan terealisasi dengan baik jika terjadi kelancaran dalam Distribusi Pangan.



12 | P a g e



DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.nafiun.com/2013/05/pengertian-distribusi-tujuan-fungsi-saluran.html Disearching pada tanggal 6 juli 2019. 2. http://makikamavescaren.blogspot.com/2016/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html disearching pada tanggal 6 juli 2019



13 | P a g e