Makalah EA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBAHASAN 1.



Pengertian Enterprise, Arsitektur, dan Enterprise Arsitektur Arsitektur adalah komponen-komponen sebuah



sistem yang terdiri dari



jaringan, perangkat keras dan lunak yang distrukturkan. (Electronic Industry Association, 2008). Enterprise adalah organisasi fundamental dari suatu sistem, yang diwujudkan dalam komponen-komponennya, hubungan mereka satu sama lain serta lingkungannya, dan prinsip-prinsip yang mengatur desain dan evolusinya (Quadrant, Cycle, & Trigger, 1861). Arsitektur enterprise adalah kumpulan prinsip, metode dan model yang bersifat masuk akal yang digunakan untuk mendesain dan merealisasikan sebuah struktur



organisasi



enterprise,



proses



bisnis,



sistem



informasi



dan



infrastrukturnya (Soepomo, 2014). 2.



Enterprise Architecture Planning (EAP) Enterprise Architecture Planning adalah proses pendefinisian arsitektur



dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana implementasi arsitektur tersebut (Ayu, Dewi, Sinaga, & Rusdianto, 2013). Berikut ini gambar Komponen dan Lapisan Perencanaan Arsitektur Enterprise:



Gambar 1.1 Komponen dan Lapisan Perencanaan Arsitektur Enterprise (Tyas & Tarmuji, 2013)



1



3.



Framework Architecture Enterprise Framework enterprise architecture (EA Framework) merupakan sebuah



framework arsitektur dimana mendefinisikan bagaimana mengorganisasikan struktur dan pandangan yang diasosiasikan dengan enterprise architecture. Terdapat 3 komponen utama pada framework enterprise architecture (Quadrant et al., 1861): a. Pandangan: memberikan mekanisme untuk mengkomunikasi informasi mengenai keterkaitan. b. Metode: menyediakan disiplin untuk mendapatkan dan mengorganisasi data dan membangun pandangan untuk dapat menolong integritas, keakuratan dan kelengkapan. c. Pelatihan: mendukung aplikasi dari metode dan penggunaan peralatan. Perkembangan EA framework ini dapat dilihat pada Gambar 2 sejak John Zachman memperkenalkan konsep enterprise architecture nya pada 1987 hingga tahun 2005 (Setiawan, 2009).



Gambar 1.2 Konsep Enterprise Architecture (Setiawan, 2009) Enterprise Architecture memiliki beberapa framework yang populer digunakan, diantaranya Zachman Framework, Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF), The Open Group Architecture Technique (TOGAF), dan TOGAF-Architecture Development Method (ADM).



2



4.



Integrasi Zachman Framework (ZF) dan TOGAF Zachman Framework, pertama kali diperkenalkan oleh John A. Zachman



pada tahun 1987 dan kemudian dikembangkan pada tahun 1992 dengan tujuan untuk menyediakan struktur dasar organisasi yang mendukung akses, integrasi, interpretasi, pengembangan, pengelolaan, dan perubahan perangkat arsitektural dari sistem informasi organisasi/enterprise (Mayadewi, n.d.). Berikut ini adalah gambar dari Framework Zachman:



Gambar 1.3 Framework Zachman (Mayadewi, n.d.) The Open Group Architecture Technique (TOGAF) adalah sebuah framework yang dikembangkan oleh The Open Group’s Architecture Framework pada tahun 1995. Awalnya TOGAF digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat namun pada perkembangannya TOGAF banyak digunakan pada berbagai bidang seperti perbankan, industri manufaktur dan juga pendidikan. TOGAF ini digunakan untuk mengembangkan enterprise architecture, dimana terdapat metode dan tools yang detil untuk mengimplementasikannya, hal inilah yang membedakan dengan framework EA lain misalnya framework Zachman (Setiawan, 2009). TOGAF memiliki tahapan-tahapan seperti gambar berikut ini.



3



Gambar 1.4 Komponen TOGAF (Setiawan, 2009)



5.



SOA (Service Oriented Architecture) SOA adalah sebuah model desain dengan memiliki konsep yang dalam



tentang mengenkapsulasi logik aplikasi di dalam layanan-layanan yang berinteraksi melalui protokol yang umum (Slameto, 2015). Berikut ini tahapan-tahapan dalam SOA:



Gambar 1.5 Tahapan dalam SOA (Widya, 2017)



Terdapat beberapa aspek kunci pada prinsip SOA (Hilmawan & Iskandar, 2015), yaitu: a. Loose Coupling, yaitu bahwa service tersebut mempertahankan sebuah hubungan yang meminimalisasi ketergantungan dan mereka hanya perlu menjaga kesadaran antar satu sama lain. b. Service Contract, service melekat dan taat pada sebuah kesepakatan komunikasi, yang didefinisikan secara kolektif oleh atau lebih deskripsi service dan dokumen yang berhubungan.



4



c. Autonomy, bahwa service mempunyai kendali berdasarkan logika yang dienkapsulasi. d. Abstraction, diluar apa yang dideskripsikan pada service contract, services menyembunyikan logika dari dunia luar. e. Reusability, logika terbagi menjadi services dengan tujuan untuk digunakan kembali. f. Composability, kumpulan dari services dapat dikoordinasikan dan dihimpun untuk membentuk services yang berbeda. g. Statelessness, services meminimalisasi sifat berpegang teguh pada informasi tertentu untuk sebuah aktivitas.



5



PENUTUP 1.



Kesimpulan a. Arsitektur adalah komponen-komponen sebuah sistem yang terdiri dari jaringan, perangkat keras dan lunak yang distrukturkan. b. Enterprise adalah organisasi fundamental dari suatu sistem, yang diwujudkan dalam komponen-komponennya, hubungan mereka satu sama lain serta lingkungannya, dan prinsip-prinsip yang mengatur desain dan evolusinya. c. Arsitektur enterprise adalah kumpulan prinsip, metode dan model yang bersifat



masuk



akal



yang



digunakan



untuk



mendesain



dan



merealisasikan sebuah struktur organisasi enterprise, proses bisnis, sistem informasi dan infrastrukturnya. d. Enterprise Architecture Planning adalah proses pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana implementasi arsitektur tersebut. e. Zachman Framework, pertama kali diperkenalkan oleh John A. Zachman pada tahun 1987 dan kemudian dikembangkan pada tahun 1992 dengan tujuan untuk menyediakan struktur dasar organisasi yang mendukung akses, integrasi, interpretasi, pengembangan, pengelolaan, dan



perubahan



perangkat



arsitektural



dari



sistem



informasi



organisasi/enterprise. f. The Open Group Architecture Technique (TOGAF) adalah sebuah framework yang dikembangkan oleh The Open Group’s Architecture Framework pada tahun 1995. g. SOA adalah sebuah model desain dengan memiliki konsep yang dalam tentang mengenkapsulasi logik aplikasi di dalam layanan-layanan yang berinteraksi melalui protokol yang umum.



6



DAFTAR PUSTAKA



Ayu, N., Dewi, N., Sinaga, B. L., & Rusdianto, E. (2013). ( Studi kasus : Rumah Sakit Umum Daerah ), 2013(semnasIF), 194–201. Hilmawan, R., & Iskandar, I. (2015). Aplikasi Pendataan PDTA Se-Kota Pekanbaru Berbasis Service Oriented Architecture Menggunakan Teknologi Web



Service,



1(2),



10–16.



Retrieved



from



http://ejournal.uin-



suska.ac.id/index.php/coreit/article/view/1205/1089 Mayadewi, P. (n.d.). Pemetaan The Open Group Architecture Framework ( TOGAF ) Pada Zachman Framework. Meningkatkan, U., Di, L. E., & Desa, T. (2017). SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume 9 No.2 Mei 2017 MODEL MOBILE COMPUTING UNTUK



MENINGKATKAN



LAYANAN



E-GOVERNMENT



DI



TINGKAT DESA, 9(2), 7–15. Quadrant, M., Cycle, H., & Trigger, T. (1861). Pemodelan Arsitektur Enterprise Menggunakan Framework Gartner ( Studi Kasus : IAIN Syekh Nurjati Cirebon ), 16–20. Setiawan, E. B. (2009). Pemilihan EA Framework. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 2009(SNATI), 114–119. Retrieved from journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/.../979? Slameto, A. A. (2015). Penerapan Service Oriented Architecture ( SOA ) dalam Proses Integrasi Sistem Informasi Inventaris Laboratorium dan Sistem Informasi Kerusakan Komputer pada Laboratorium STMIK AMIKOM. Jurnal Teknologi Informasi, X Nomor 30(November 2015), 97–108. Soepomo,



P.



(2014).



PEMBUATAN



ENTERPRISE



ARCHITECTURE



PLANNING DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI DIY DENGAN, 2, 1218–1227. Tyas, T. S., & Tarmuji, A. (2013). Perancangan Enterprise Architecture Planning ( Eap ) Pada Proses Manajemen Aset Dengan Zachman Framework. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 1, 97–110.



7