Makalah Eco Enzyme [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ILMU MITIGASI LINGKUNGAN ECO ENZYME



Dosen Pengampu: Disusun Oleh: NAMA



NIM



Dinda Ajiria



2005125173



Khaliza Azzura



2005111286



Rabi Atul Adawiyah



2005110368



Rena Agustina



2005113196



Lisa Septia Ningsih



2005134901



Wardah Kholilah Hasibuan



2005111283



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS RIAU 2020 / 2021



i



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami selaku kelompok ini mampu menyelesaikan Makalah Landasan Pendidikan ini yang berjudul “ Eco Enzyme” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini terselesaikan dengan bantuan berbagai pihak dan kerja sama kelompok dalam menyelesaikan hambatan-hambatan selama mengerjakan makalah ini. Selanjutnya, semoga makalah ini memberikan wawasan yang luas kepada kita selaku mahasiswa. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun untuk kesempatan makalah ini. Akhir kata, kami selaku penyusun makalah memohon maaf yang sebesarbesarnya bila ada kata-kata yang salah, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita. Aamiin Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Pekanbaru, 19 Mei 2021



Penyusun



i ii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR



i



DAFTAR ISI



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang



1



1.2 Rumusan Masalah



2



1.3 Tujuan Penulisan



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Eco enzyme.............................................................................3 2.2 Teknik dan Cara membuat Eco Enzyme..................................................3 2.3 Persiapan dan cara pembuatan..................................................................4 2.4 Pengemasan Eco Enzyme.........................................................................7 2.5 Standar baik Eco Enzyme memenuhi persyaratan....................................8 2.6 Ciri-ciri Eco Enzyme kita berhasil baik adalah........................................8 2.7 Fungsi Eco Enzyme ...............................................................................10 2.8 Manfaat Kegunaan Eco-Enzyme............................................................10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan



12



DAFTAR PUSTAKA



13



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari, aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan menghasilkan limbah atausampah baik itu limbah organik maupun non organik. Di Indonesia sendiri, jumlah sampahyang dihasilkan perhari rata-rata 1 kg per orang atau 220.000 ton sampah nasional per hari.Jumlah ini lebih besar dari tahun 1995 yang hanya 800 gram per hari untuk setiap orang.(Kementerian Lingkungan Hidup, 2010). Peningkatan produksi sampah ini sangatmempengaruhi tren global warming yang memicu terjadinya perubahan iklim dandiperkirakan akan semakin hebat jika tidak ada upaya untuk menguranginya. Panel Ilmuwanuntuk Perubahan Iklim (Intergovermental Panel on Climate Change/IPCC) menyatakan,pemanasan global terjadi adalah hasil dari aktivitas manusia (antropogenik). IPCC jugamenyebutkan, dua senyawa kimia terbesar yang berkontribusi terjadinya pemanasan globaladalah gas karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Kedua senyawa tersebut sebagianbesar dihasilkan dari sampah. Setiap 1 ton sampah padat menghasilkan 50 kilogram gasmetana, maka bisa diketahui jumlah sumbangan sampah untuk pemanasan global sebesar8.800 ton CH4 per hari. Meskipun konsentrasi CO2 lebih tinggi, namun para ahlimemprediksi kekuatan CH4 memiliki kekuatan 20 kali lipat lebih besar dibandingkan CO2.Potensi sampah di lingkungan IPB sendiri sangat besar. Jumlah kantin yang begitubanyak menyebabkan setiap harinya banyak terlihat tumpukan sampah baik organik maupunnon-organik. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan estetika alam dan awal sebuah bencanabagi lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengelolaan yang bersifat ekofriendly. Salah satu cara yang sekarang terkenal adalah memanfaatkan smapah organik untuk eco-enzym. Eco-enzyme atau dalam Bahasa Indonesia disebut ekoenzim merupakan karya dan penemuan besar dari Dr. Rosukon Poompanvong, seorang peneliti dan pemerhati lingkungandari Thailand. Inovasi ini memberikan distribusi yang cukup



1



besar bagi lingkungan.Dr.Rosukon juga merupakan seorang pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand (OrganicAgriculture Association of Thailand). Ia bekerjasama dengan para petani di Thailand bahkanEropa dan berhasil menghasilkan produk pertanian yang bermutu tetapi ramah lingkungan.Dari usaha dan inovasi yang ia lakukan ini, ia dianugerahi penghargaan oleh FAO RegionalThailand pada tahun 2003 . Pentingnya pengolahan sampah dan pendaurulangan sampah menjadi fokus kita bersama. Eco enzyme sebagai solusi praktis atasi sampah.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian eco enzyme ? 2. Apa pentingnya eco enzymei untuk lingkungan ? 3. Apa manfaat dari eco enzyme ? 4. Bagaimana cara pembuatan eco enzyme ? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian eco enzymei, bagaimana pembuatan eco enzyme apa saja yang menjadi manfaat eco enzyme dan pentingnya eco enzyme untuk lingkungan.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Eco enzyme Eco enzyme atau dalam Bahasa Indonesia disebut eko enzim merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Cairan Eco enzym ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat (M. Hemalatha, 2020). Bermula dari penemuan Dr. Rosukon Poompanvong, seorang peneliti dan pemerhati lingkungan dari Thailand. Inovasi ini memberikan distribusi yang cukup besar bagi lingkungan. Dr. Rosukon juga merupakan seorang pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand (Organic Agriculture Association of Thailand) yang bekerjasama dengan petani di Thailand bahkan Eropa dan berhasil menghasilkan produkpertanian yang bermutu tetapi ramah lingkungan. Dari usaha dan inovasi yang dilakukan ini, ia dianugerahi penghargaan oleh FAO Regional Thailand pada tahun 2003. 2.2 Teknik dan Cara membuat Eco Enzyme Eco Enzyme ada di mana-mana, termasuk di dalam tubuh kita. Sumber pembentukan enzyme adalah tanaman seperti sayuran dan buah-buahan, termasuk akar, daun serta bunga. Namun, yang kita lakukan adalah mengurangi sampah yang ada di dapur yang sebagian besar adalah sampah dari sayuran dan Kulit buah segar. Sampah organik tersebut saat ini persentase nya adalah sekitar 54 % (untuk di Malaysia- keterangan tambahan). Untuk mengolah sampah organik, Dr Rosukan sudah menciptakan sebuah teori khusus untuk pembuatan Eco-Enzyme (EE). Ada banyak formula EE, namun formula dari Dr Rosukan sudah terbukti tidak menimbulkan efek samping. Temuan beliau ini dipersembahkan untuk kebaikan seluruh umat manusia. Formula yang diciptakan tersebut sangat bermanfaat untuk sektor pertanian dan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi



3



dapat melepaskan ozone. Ozone yang keluar ke udara akan bercampur dengan gas lain di udara dan dapat menetralkan suhu ruangan. Sementara itu, jika enzyme dituangkan di laut atau sungai maka akan membantu mengurangi masalah yang ada. Proses kimia yang terjadi adalah: CH3COOH + O1 + O2 = O3 + H2O 2.3 Persiapan dan cara pembuatan Perbandingan sampah organik, gula, dan air adalah 3:1:10. Misalnya, 300 gram sisa organik, 100 gram gula, dan 1 kilogram atau 1 liter air. Ketimbang gula putih, lebih baik gunakan gula merah atau gula kelapa karena lebih bebas bahan kimia tambahan. 1. Sampah organik dari dapur: hanya tumbuh-tumbuhan dan buah -buahan mentah 



Sayur yang sudah masak – tidak boleh karena kandungan zat di dalamnya sudah hilang. Sementara itu, untuk akar, kulit buah yang tidak kita makan, merupakan sampah yang masih mengandung banyak nutrisi sehingga baik jika kita gunakan untuk pembuatan EE.







Nutrient dalam EE kita akan sangat tergantung dari bahan yang kita gunakan. Pembuatan EE ini harus sangat murni dan tidak ada campuran kimianya, termasuk yang berasal dari garam atau minyak.







Padi dan beras tidak disarankan karena akan menimbulkan bau busuk dan juga sebaiknya beras dimasak untuk dimakan.







Jangan menggunakan kulit buah yang sudah rusak atau membusuk. Misalnya kulit manggis yang sudah rusak dan berair dan sudha hancur. Karena bahan ini yang akan menyebabkan munculnya ulat pada saat proses pembuatan EE.







Jika kita menggunakan kulit buah yang fresh maka hasilnya akan menjadi wangi.



4







Jenis bahan sebaiknya bervariasi, jangan menggunakan satujenis saja. Gunakan jenis bahan yang bervariasi karena akan memberikan variasi nutrient yang berfungsi untuk membuat micro organisme menjadi aktif bekerja melakukan ferementasi.







Namun, juga ditentukan dari kegunaannya. Kalau untuk tujuan khusus seperti membasmi serangga, hama, maka kita bisa campur EE dengan chillim jahe, dan rempah-rempah.



2. Gula adalah makanan untuk micro-organisme 



Gunakan gula merah, molase. Jangan menggunakan gula yang sudah mengalami proses kimia seperti gula putih atau gula merah namun melalui proses fermentasi. Gula batu, gula untuk membuat kue juga tidak disarankan.







Untuk proses fermentasi, kita tidak menggunakan bahan kimia. Microorganism nya berasal dari udara yang ada di sekitar tempat tinggal kita. Oleh karena itu jenis micro-organism dapat berbeda-beda sesuai dengan tempat tinggal kita. Microorganism itu ada yang baik dan tidak baik. Semua akan masuk ke dalam bahan EE kita dan bekerja menguraikan bahan-bahan yang ada. Sehingga harus kita awasi dengan baik karena ada kemungkinan menjadi busuk, berulat. Sebagai tambahan: EE juga akan berbuat di dalam wadah jika kita tidak menutup wadah dengan baik serta jika kita menggunakan bahan bahan yang sudah busuk atau tidak fresh lagi.







Gula merah yang kita gunakan adalah untuk makanan micro-organism. Oleh karena itu jika EE kita ada kerusakan dalam proses pembuatannya, kita tinggal menambahkan gula ke dalam EE kita dengan takaran sesuai dengan takaran awal.



3. Tempat yang bisa digunakan adalah plastic bekas



5







Bahan lainnya yang bisa digunakan adalah gerabah, stainless stell (tetapi ini sangat mahal).







Bahan dari logam tidak disarankan karena akan mengakibatkan karatan. Bahan dari kaca juga tidak disarankan karena ada kemungkinan pecah ketika terjadi proses feremntasi yang menghasilkan banyak gas. Kalau menggunakan bahan plastic, maka plastic dapat mengembang.







Botol dengan tutup kecil akan menghasilkan EE yang baunya lebih baik dibandingkan tempat yang memiliki tutup lebar. Hal ini disebabkan karena kalau lebar, lebih banyak yang terlepas saat kita buka.



Catatan proses pencampuran bahan: 



Sampah organik yang akan digunakan tidak disarankan untuk dimasukkan ke dalam kulkas karena akan mengubah kualitas dari EE.







Kita dapat memasukkan sampah ke dalam tempat EE kita setiap hari sedikit demi sedikit. Kita dapat menyiapkan air sesuai dengan takaran yang kita rencanakan kemudina dimasukkan gula sesuai dengan komposisi air. Kemudian, bahan di masukkan sedikit demi sedikit setiap hari. Kemudian, pastikan bahwa masuh ada ruang sisa setidaknya 20 persen untuk ruang gas hasil fermentasi.



6







Tanggal



penetapan



pembuatannya



adalah



Tanggal



terakhir



kita



memasukkan sampah ke dalam botol/ jirigen/ tong. Kemudian kita campur dan simpan di tempat teduh. Setiap hari dalam bulan pertama sebaiknya dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada saat membuka tempat EE, jika ada bahan yang tidak tenggelam maka dapat kita aduk dan tekan bahan hingga tenggelam ke dalam air. 



Proses fermentasi akan berlangsung 3 bulan. Bulan pertama, akan dihasilkan alcohol, kemudian pada bulan kedua akan menghasilkan cuka dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme.







Selama proses fermentasi di bulan pertama akan muncul lapisan putih seperti jamur. Jamur di permukaan ini sangat baik untuk Kulit dan dapat digunakan untuk masker namun sangat tergantung pada jenis Kulit. Jika Kulit sensitif gunakan hanya beberapa saat lalu langsung bilas dengan air.



Pada bulan ketiga, EE kita sudah bisa dipanen. Caranya adalah dengan menyaring menggunakan kain yang sudah tidak terpakai atau baju juga bisa digunakan untuk saringan. Sisa atau ampas EE dapat kita gunakan untuk beberapa manfaat seperti: 



Sebagai starter (ease) atau untuk membantu mempercepat proses pembuatan EE selanjutnya.







Untuk membantu proses penguaraian di dalam septitank. Untuk itu, ampas ini kita hancurkan dan masukkan ke dalam saluran toilet.







Sebagai kompos dengan cara meletakkannya selapis demi selapis di dalam tanah.



2.4 Pengemasan Eco Enzyme Hasil panen Eco Enzyme bisa dikemas di botol kaca atau plastik bertutup rapat. Disarankan Eco Enzyme dikemas menggunakan botol-botol bekas, toples bekas, jerigen bekas, agar terbiasa memanfaatkan barang daur ulang supaya tidak menciptakan sampah baru.



7



2.5 Standar baik Eco Enzyme memenuhi persyaratan: 1. PH dibawah 4.0 2. Aroma asam segar khas fermentasi 3. Selain itu, ampas dari Eco Enzyme yang sudah dipanen juga bisa dimanfaatkan yaitu untuk: 



Bahan fermentasi Eco Enzyme yang baru (sebagian kecil saja), untuk bisa mempercepat proses fermentasi Eco Enzyme yang baru.







Membersihkan saluran kloset dengan cara diblender halus kemudian dituang ke kloset pada malam hari.







Mengusir tikus dengan cara dikeringkan dan ditaruh di tempat di mana tikus suka berada.







Mengharumkan mobil. Caranya adalah dengan dikeringkan dan dimasukkan ke dalam tas kain kecil.







Sebagai pupuk tanaman organik



2.6 Ciri-ciri Eco Enzyme kita berhasil baik adalah: 



Warna nya cerah sesuai dengan bahan yang kita gunakan. Namun warna ini akan sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tergantung dengan bahan yang kita gunakan. Bahkan jika bahan yang digunakan sudah sama namun micro organisme yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda.







Aroma nya sesuai dengan bahan (tidak berbau busuk)







Ada jamur putih. Kalau jamurnya hitam berarti gagal, dan kita harus segera memulihkannya dengan cara menambahkan gula ked lama wadah sesuai takaran semula.



8







Rasa agak asam (namun ini tidak boleh diminum)







PH 3.5 atau lebih rendah



Catatan penting Gunakan wadah yang bisa mengembang karena wadah akan terisi gas, maka dari itu perlu dibuka periodically untuk mengeluarkan gas Sampah untuk membuat enzim tidak termasuk kertas, plastik, logam atau bahan kaca. Hindari makanan berminyak, ikan atau sisa daging (bisa digunakan sebagai bahan kompos kebun). Untuk membuat enzim berbau segar, tambahkan kulit jeruk / lemon atau daun pandan, dll. Warna ideal dari enzim eco adalah coklat gelap. Jika berubah menjadi hitam, tambahkan gula dalam jumlah yang sama untuk memulai proses fermentasi lagi. Mungkin memiliki lapisan putih, hitam atau coklat di atas enzim, abaikan saja. Jika Anda menemukan lalat dan cacing dalam wadah, biarkan dan reaksi kimia enzim akan melarutkannya secara alami. Manfaatkan sepenuhnya residu enzim eco: a) Gunakan kembali untuk produksi berikutnya dengan menambahkan sampah segar. b) Gunakan sebagai pupuk dengan mengeringkan residu, campurkan dan dikubur di dalam tanah. c) Giling residu, tuangkan ke dalam mangkuk toilet, tambahkan gula merah dan siram untuk membantu membersihkan kotoran. Eco enzyme tidak akan pernah kadaluwarsa. Jangan simpan di kulkas. Jika



setiap



rumah



tangga



menggunakan



sampah



mereka



untuk



menghasilkan enzim ramah lingkungan, itu dapat menghentikan limbah dapur dari polusi tanah kita dan sementara itu mengurangi pemanasan global



9



2.7 Fungsi Eco Enzyme : 



Membersihkan saluran karena EE memiliki kemampuan menguraikan yang sangat kuat. Jika dibandingkan dengan detergent yang justru akan mengikat lemak dan membuat saluran tersumbat. Sedangkan EE akan menguraikan lemak. Sama dengan peranan enzyme di dalam tubuh yang akan menguraikan lemak tidak larut di dalam air menjadi larut di dalam air.







EE dapat disimpan lama dan tidak memiliki masa kadaluarsa. Lebih laam akan lebih baik.







EE dapat menyerab bau yang tidak sedap. Jika disemprotkan di dalam toilet maka dalam waktu singkat bau akan lenyap. Begitu juga dengan bau asap rokok di dalam ruangan dapat dihilangkan langsung dengan semprotan EE.







EE akan menjadi berubah warna jika menyerap aura negative. Misalnya, di daerah bencana, maka EE langsung menjadi kotor dan coklat. Demikian juga jika didekatkan di badan orang sakit maka EE akan langsung berubah warna. Sebaliknya jika diletakkan di tempat sathsang maka EE akan menjadi sangat baik.



2.8 Manfaat Kegunaan Eco-Enzyme Selama proses fermentasi, berlangsung reaksi : CO2 + N2O + O2 → O3 + NO3 + CO3 Setelah proses fermentasi sempurna, barulah eco-enzyme (likuid berwarna coklat gelap) terbentuk. Hasil akhir ini juga menghasilkan residu tersuspensi di bagian bawah yang merupakan sisa sayur dan buah. Residu dapat dimanfaatkan sebagai



10



pupuk organik. Sedangkan likuid eco-enzyme itu sendiri, dapat dimanfaatkan sebagai: 1. Pembersih lantai, sangat efektif untuk mebersihkan lantai rumah. 2. Disinfektan, dapat digunakan sebagai antibakteri di bak mandi. 3. Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga (dengan mencampurkan ezim dengan air dan digunakan dalam bentuk spray). 4. Cairan pembersih di selokan, terutama selokan kecil sebagai saluran pembuangan air kotor. Pembuatan enzim ini juga memberikan dampak yang luas bagi lingkungan secara global maupun ditinjau dari segi ekonomi. Ditinjau manfaat bagi lingkungan, selama proses fermentasi enzim berlangsung,dihasilkan gas O3 yang merupakan gas yang dikenal dengan sebutan ozon (Rubin, 2001). Sebagaimana diketahui jika satu kandungan dalam Eco Enzyme adalah Asam Asetat (H3COOH), yang dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Sedangkan kandungan Enzyme itu sendiri adalah Lipase, Tripsin, Amilase dan Mampu membunuh /mencegah bakteri Patogen. Selain itu juga dihasilkan NO3 (Nitrat) dan CO3 (Karbon trioksida) yang dibutuhkan oleh tanah sebagai nutrient. Dari segi ekonomi, pembuatan enzim dapat mengurangi konsumsi untuk membeli cairan



pembersih



lantai



pembasmi serangga (Eviati & Sulaeman. 2009)



11



ataupun



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Eco Enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Dalam pembuatan nya, perbandingan sampah organik, gula, dan air adalah 3:1:10. Manfaat pembuatan enzim ini juga memberikan dampak yang luas bagi lingkungan secara global maupun ditinjau dari segi ekonomi. Ditinjau manfaat bagi lingkungan, selama proses fermentasi enzim berlangsung,dihasilkan gas O3 yang merupakan gas yang dikenal dengan sebutan ozon. Satu kandungan dalam Eco Enzyme adalah Asam Asetat (H3COOH), yang dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Sedangkan kandungan Enzyme itu sendiri adalah Lipase, Tripsin, Amilase dan Mampu membunuh /mencegah bakteri Patogen. Selain itu juga dihasilkan NO3 (Nitrat) dan CO3 (Karbon trioksida) yang dibutuhkan oleh tanah sebagai nutrient. Dari segi ekonomi, pembuatan enzim dapat mengurangi konsumsi untuk membeli cairan pembersih lantai ataupun pembasmi serangga.



12



DAFTAR PUSTAKA http://www.ssgi.or.id/id/sesi-berbagi-ilmu-eco-enzyme https://tuxedovation.inovasi.litbang.kemendagri.go.id/detail_inovasi/12208 https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/redoks/article/download/5060/4453 https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/eco-enzyme/



13