PERSIAPAN PEMBUATAN ECO ENZYME REEI 20211112 Media [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hidup Sehat di Bumi yang Sehat



SAYANGI BUMI Mulai dari Diri Sendiri Mulai dari Hal Kecil Mulai dari Sekarang



Rev 20211112



YAYASAN BUDAYA HIJAU INDONESIA



& RELAWAN ECO ENZYME INDONESIA Rumah Budaya Hijau Indonesia Jl. Jemadi, Gang Kelapa 3, Nomor 54, Medan 20239 Email : [email protected]; Telp : 0821 6011 3688



Rumah Budaya Hijau Indonesia Kalimantan Timur Jl. Diponegoro Blok G No. 48 RT.35, Kel. Gn. Samarinda Baru, Kec. Balikpapan Utara, 76128, Kota Balikpapan; Email : [email protected]; Telp : 08125524622



Dr. Rosukon Poompanvong (Thailand)



PBB



Penemu Eco Enzyme Eco Enzyme pertama kali ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukon Poompanvong (Pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand) yang aktif pada riset mengenai enzyme selama lebih dari 30 tahun. Beliau menerima penghargaan dari FAO PBB atas penemuannya tersebut.



Sejarah Eco Enzyme 1. Eco Enzyme ditemukan DR Rosukhon setelah melakukan percobaan selama 30 tahun. 2. Di kalangan terbatas (Petani dan Aktivis Lingkungan Hidup yang tergabung di UN EP {termasuk Bpk. Bathara di Komite Asia Pasifik}) mulai diperkenalkan 3. DR Rosukhon sangat mengkhawatirkan bila formula Eco dikuasai oleh Kapitalism untuk diindustrikan. 4. Tahun 2014 beberapa Orang Petani dan Aktivis Lingkungan Hidup diambil disumpah oleh DR Rosukhon untuk menyebarkan Eco Enzyme keseluruh Dunia tanpa pamrih. 5. Tahun 2017, DR Rosukhon menyerahkan formula Eco Enzyme ke UN / PBB dan dilakukan penelitian dan analisa lebih mendalam. 6. Tahun 2018, UN menyatakan bahwa Eco Enzyme adalah milik UN, dan tidak diizinkan untuk diindustrikan. 7. Di Indonesia, sebagai perwakilan PBB utk Sosialisasi Eco Enzyme adalah Yayasan Budaya Hijau Indonesia / YBHI (Relawan Eco Enzyme Indonesia / REEI) 8. Saat ini DR Rosukhon menjadi Pandhita Buddha, di Thailand.



REEI adalah 1. REEI merupakan perpanjangan tangan PBB untuk Sosialisasi EE di Indonesia 2. REEI mempunyai banyak turunan dari Eco Enzyme 3. REEI berkembang dengan beberapa Member dari Kalangan Akademisi yang selalu melakukan penelitian. 4. Penelitian Terakhir : • Enzyme Protease mampu menghidrolisis lemak (Penelitian terakhir 2021 oleh DR Nurzainah Ginting, Guru Besar Universitas Sumatera Utara) • EE REEI 1 : 100 sangat efektif membunuh Bakteri E Coli pada kotoran ternak / Lingkungan



Apa itu Eco Enzyme Eco Enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula dan air. Cairan Eco Enzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam / segar yang kuat. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna



1. EE melepaskan Gas Ozon (O3) ke Udara. O3 mengurangi Karbondioksida (CO2) di atmosfer yang memperangkap panas di awan. Jadi akan mengurangi Efek Rumah Kaca dan Global Warming. 2. Mengurangi produksi Gas Metana dari Sampah (Memerangkap 21x lebih banyak panas daripada CO2, memperburuk pemanasan global) 3. Sampah Organik Nasional (67.8 Ton tahun 2020)



4. Eco Enzyme Pengganti produk kimia sintetis 5. Enzyme mengubah Amonia (NH3) menjadi Nitrat (NO3), hormon alami dan nutrisi untuk tanaman 6. Enzyme mengubah CO2 menjadi karbonat (CO3) yang bermanfaat bagi tanaman laut dan kehidupan laut.



7. Mengubah sampah dapur menjadi berguna untuk Disinfektan, pembersih rumah tangga alami, Tanaman, Ternak, Lingkungan Hidup, Starter Kompos dll



Kandungan Eco Enzyme 1. Asam Asetat (CH3COOH 2. Koloni Bakteri Asam Laktat (BAL) Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc, Oenococcus, Pediococcus, Streptococcus dll



3. Hidrogen Peroksida (H2O2) bersama senyawa lain menghasilkan senyawa penghambat utk Micro Organisme (Anti Mikroba Lacto Perosidase)



4. Etanol (C2H5OH) 5. Enzyme (Lipase,Tripsin, Amilase) 6. Enzyme Protease dll • Larutan Eco Enzyme mengandung banyak jenis enzim alami yang berasal dari buah dan sayuran, serta yang dihasilkan oleh mikroba. • Setiap jenis enzim memiliki fungsi penting dalam suatu proses biokimia. • Oleh karena itu Eco Enzyme memiliki banyak sekali manfaat di bidang Kesehatan, Pertanian, Peternakan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan. • semuanya berfungsi menekan pertumbuhan dan perkembangan MIKROBIA Pathogen, Bakteri, Virus.



Apa itu Eco Enzyme Eco Enzyme adalah cairan serba guna hasil fermentasi selama minimal 90 hari yang terdiri dari : 1. Sisa buah dan sayuran : 3 Kg 2. Gula Merah / Molases : 1 Kg 3. Air : 10 Liter



-



Fermentasi 90 – 100 Hari Tidak ada kontaminasi O2 (An aerob) Tidak menerima cahaya berlebihan.



Langkah Pembuatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Isi Air 10 Bagian (Liter) kedalam wadah (60 % kapasitas Wadah) Masukkan Gula 1 Bagian (1 Kg) diaduk hingga larut Masukkan BO 3 bagian (3Kg) ke Wadah Masukkan EE Murni (1:300), diaduk hingga merata Tutup Wadah dengan rapat Beri Label Tanggal Pembuatan dan Panen Tempatkan di tempat yang sejuk, tidak kena matahari dan hujan 8. Lebih baik tempatkan Bunga Sansiviera dekat wadah 9. Fermentasi selama 90 sd 100 Hari Pembuatan Pertama dan belum punya EE Air 10 Bagian, tambah Gula 1 bagian (Aduk), Tambahkan BO yang sudah dicuci bersih 3 Bagian (Aduk merata) => No. 5



1. Air Biomist 2. Air Sungai Bersih 3. Air Sumur 4. Air Hujan langsung 5. Air Galon 6. Air Isi Ulang 7. Air PDAM diendapkan



Air Buangan AC :



tidak disarankan karena tidak memiliki Mineral sehingga tidak maksimal



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Molases Cair Molases Kering Gula Merah Aren Gula Merah Tebu Gula Merah Kelapa Gula Merah Nipah Gula Tebu Cair Gula Tebu Awur Madu



Gula Pasir Gula Buatan Gula Merah Palsu Pemanis Buatan



Limbah untuk Fermentasi Untuk limbah, yang perlu diperhatikan: 1. Limbah tidak berlendir 2. Tidak hitam 3. Tidak Bau 4. Tidak dimasak 5. Tidak kering dan keras 6. Tidak berlemak (Daging Alpukat, Durian, Kelapa, dan lainnya) 7. Tidak busuk, berjamur dan berulat



Wadah pembuatan Eco Enzyme    



XX



Berbahan plastic Boleh besar / kecil Memiliki tutup bermulut lebar TIDAK disarankan menggunakan wadah bermulut sempit (karena rentan meledak)  TIDAK diperbolehkan menggunakan wadah kaca (karena rentan pecah)



Bahan Organik Prioritas Buah (Kulit lebih baik)  Nenas  Pepaya  Jeruk  Mangga  Pisang  Semangka  Melon  dll



Sayuran  Kangkung  Kacang Panjang  Jagung Muda & Tongkol  dll



Bahan Yang TIDAK LAYAK untuk Eco Enzyme 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Daun / Sampah Kering Daung dan Akar Pisang Batok Kelapa Ampas Tebu Kepala Nanas Singkong atau Ubi Pohon Hias Kentang,



9. Wortel, 10.Lobak, 11.Rimpang 12.Biji Pepaya 13.Biji Besar: Mangga, Durian, Alpukat 14.Sampah Dapur terkontaminasi Minyak 15.Kulit yang keras



Cara Menakar Bahan Gunakan timbangan untuk mendapatkan takaran yang tepat. Hitung volume wadah terlebih dahulu. Jumlah air maksimal adalah 60% dari volume wadah. Misal volume wadah 100 liter, maka jumlah air maksimal adalah 60 liter. 60 liter air = 60 kg air. Cara menghitung cepat jumlah gula dan sisa buah / sayuran:  Tentukan jumlah air  Jumlah air ÷ 10 = jumlah gula  Jumlah gula x 3 = jumlah sisa buah/sayuran



Kaidah Pembuatan / Fermentasi Eco Enzyme 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Formula Baku 1 : 3 : 10 Perhatikan Jenis Wadah, Air, Gula dan Bahan Organik Enzyme : berada antara buah dan kulit Minimal 5 jenis Limbah Buah atau Sayuran, semakin banyak jenisnya semakin baik Bahan limbah harus dicuci air bersih atau campuran Eco Enzyme semakin baik Bila air PDAM harus diendapkan terlebih dahulu Sebaiknya tidak mencicil BO Selama fermentasi FULL AEROB (Kedap Udara) Lingkungan Fermentasi (Sirkulasi dan kualitas Udara, Tidak kena Sinar Matahari, Radiasi Listrik) Dampingi Fermentasi dengan Sansivera



Bahan Bahan Eco Enzyme



Manfaat Eco Enzyme untuk Tanaman & Ternak



Manfaat Eco Enzyme untuk Kesehatan



Manfaat Eco Enzyme untuk Kesehatan



Teatment / Menyembuhkan Luka pada Penderita Diabetes



Percobaan POC Air Lindi di TPA



Menjernihkan / Menyehatkan Sungai



Menjernihkan / Membersihkan Udara Ruang Pertemuan dan Kota



Salam REEI