Makalah Energi Fosil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATA PELAJARAN FISIKA ENERGI FOSIL DAN KETERBATASAN ENERGI



Oleh : KELOMPOK NIELS BOHR NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1. I Dewa Ayu Heny Juniantari ( 02 ) 2. Ni Kadek Desiani



( 21 )



3. Ni Kadek Siti Lestari



( 22 )



4. Ni Luh Putu Sudarmani



( 29 )



5. Ni Putu Purnamawati



( 31 )



6. Ni Wayan Ani Yesi Antari



(33 )



KELAS XII MIPA 3 SMA NEGERI 1 SELAT TAHUN 2020



LEMBAR PENGESAHAN TUGAS MAKALAH FISIKA ENERGI FOSIL DAN KETERBATASAN ENERGI 1. Judul Makalah



: Energi Fosil Dan Keterbatasan Energi



2. Biodata penulis ( Ketua ) a. Nama Lengkap



: Ni Wayan Ani Yesi Antari



b. NIS



: 5186



c. Alamat Rumah dan



: Br. Dinas Perangsari Tengah



No Telp/HP



: 081717311955



d. Sekolah



: SMA Negeri 1 Selat



3. Anggota



: I Dewa Ayu Heny Juniantari Ni Kadek Desiani Ni Kadek Siti Lestari Ni Luh Putu Sudarmani Ni Putu Purnamawati



4. Guru Mata Pelajaran a. Nama Lengkap dan Gelar



: I Ketut Wijaya, S.Pd



b. NIP



: 19840617 200802 1 001



c. Guru Mata pelajaran



: Fisika



Menyetujui,



Selat, 19 Januari 2020



Guru Mata Pelajaran Fisika



Ketua



I Ketut Wijaya, S.Pd



Ni Wayan Ani Yesi Antari



NIP. 19840617 200802 1 001



NIS. 5186



ii



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Energi Fosil Dan Keterbatasan Energi tepat pada waktunya. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih yang setulus-setulusnya kepada : 1. Bapak I Ketut Wijaya, S.Pd, selaku guru fisika yang telah banyak memberikan masukan hingga terselesainya karya tulis ini. 2. Bapak dan Ibu narasumber/informan yang telah memberikan informasi tentang segala data yang penulis perlukan untuk kelengkapan karya tulis ini. 3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga apa yang telah diberikan memperoleh pahala yang setimpal dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam karya tulis ini masih jauh dari karya tulis yang sempurna karena kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif guna menyempurnakan karya-karya ke depannya. Pada akhirnya, penulis tetap berharap semoga karya tulis ini bermanfaat dan berguna bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pembelajaran fisika pada khususnya.



Selat, 19 Januari 2020 Penulis



iii



DAFTAR ISI HALAMAN DEPAN ............................................................................



i



LEMBAR PENGESAHAN .................................................................



ii



KATA PENGANTAR ..........................................................................



iii



DAFTAR ISI .........................................................................................



iv



BAB I PENDAHULUAN .....................................................................



1



1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................



1



1.2 Rumusan Masalah ......................................................................



2



1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................



2



1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN ......................................................................



3



2.1 Energi Fosil



...........................................................................



3



2.2 Keterbatasan Energi ................................................................



9



BAB III PENUTUP ..............................................................................



13



3.1 Simpulan .....................................................................................



13



3.2 Saran-saran .................................................................................



13



DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................



14



LAMPIRAN ..........................................................................................



15



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 – 7 persen saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Terlebih lagi pada tahun-tahun terakhir ini, di tengah krisis global yang melanda dunia, Indonesia masih mampu tumbuh secara ekonomi. Namun demikian, sebenarnya potensi ekonomi Indonesia masih bertumpu pada tingkat konsumsi dalam negeri yang tinggi. Sementara tingkat produktivitas Indonesia masih belum kuat yang ditandai dengan masih lemahnya daya saing Indonesia dibandingkan dengan negara-negara sekitarnya. Salah satu faktor produksi yang saat ini penting dalam menumbuhkan tingkat produktivitas adalah energi. Pada saat ini, fungsi energi menjadi lebih strategis, tidak hanya sebagai sumber penerimaan negara tetapi juga dapat berfungsi sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi dan bahkan sebagai aspek penting yang menentukan ketahanan nasional suatu negara. Kondisi keenergian Indonesia saat ini masih memiliki banyak persoalan. Besarnya ketergantungan energi Indonesia terhadap minyak bumi dan rendahnya pemanfaatan energi terbarukan bila dibandingkan dengan potensi yang dimiliki masih menjadi tantangan tersendiri di sektor energi. Selain itu, keterbatasan infrastruktur energi juga membatasi akses masyarakat terhadap energi dan juga penggunaan energi yang masih belum efisien. Kompleksitas permasalahan sektor energi di Indonesia memerlukan suatu pengelolaan energi nasional yang komprehensif melalui Kebijakan Energi Nasional yang jelas dan terukur. Atas dasar itulah, Undang Undang (UU) No. 30 tahun 2007 tentang Energi mengamanatkan penyusunan Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebagai pedoman dalam pengelolaan energi nasional. Kebijakan ini dirancang dan dirumuskan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) dan ditetapkan oleh pemerintah dengan persetujuan DPR-RI.



1



1.2 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah atau yang menjadi bahasan dalam makalah ini adalah: 1. Apa pengertian energi fosil ? 2. Apa saja macam-macam energi fosil? 3. Bagaimana pemanfaatan energi fosil ? 4. Apa dampak pemanfaatan energi fosil ? 5. Apa kelebihan dan kekurangan energi fosil ? 6. Apa pengertian keterbatasan energi ? 7. Apa akar masalah keterbatasan energi ? 8. Apa upaya untuk mempertahankan energi ? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun yang menjadi tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian energi fosil 2. Untuk mengetahui macam-macam energi fosil 3. Untuk mengetahui pemanfaatan energi fosil 4. Untuk mengetahui pemanfaatan energi fosil 5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan energi fosil 6. Untuk mengetahui pengertian keterbatasan energi 7. Untuk mengetahui akar masalah keterbatasan energi 8. Untuk mengetahui upaya untuk mempertahankan energi 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada pembaca dalam energi fosil dan keterbatasan energi.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Energi Fosil 2.1.1 Pengertian Energi Fosil Energi fosil merupakan energi yang berasal dari alam seperti fosilfosil yang menghasilkan gas, batu bara dan minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energi yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan berbagai hal di dunia. Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada penggunaan bahan bakar fosil yang telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan telah memberikan kontribusi terbesar bagi pemanasan global. Saat ini, hampir semua kebutuhan energi yang manusia gunakan diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya energi untuk pembangkit listrik, industri dan berbagai macam alat-alat transportasi. Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Bahan bakar fosil itu sendiri adalah bahan bakar yang terbentuk dari proses alam seperti dekomposisi anaerobik dari sisa-sisa organisme termasuk fitoplankton dan zooplankton yang mengendap ke bagian bawah laut (atau danau) dalam jumlah besar, selama jutaan tahun. Bahan bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan



di



alam



habis



jauh



lebih



cepat



daripada



proses



pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi terbarukan karena itu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat.



3



2.1.2 Macam-Macam Energi Fosil 1. Minyak Bumi Minyak bumi yang merupakan cairan kental berwarna cokelat gelap dan kehijauan yang mudah terbakar. Cairan ini juga sering disebut sebagai emas hitam yang berada di lapisan atas dari sebagian area yang ada di kerak bumi. Bahan kimia yang terkandung di dalam minyak bumi adalah berbagai hidrokarbon, sebagian besar dari seri alkana dengan berbagai varian penampilan, komposisi, dan kemurnian. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang terdapat di lokasi sumber minyak dengan melalui berbagai macam proses, yakni proses studi geologi, analisis, sedimen, karakter, serta struktur sumber. Lalu minyak bumi tersebut akan diproses di pengilangan minyak yang dipisah-pisahkan berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan beraneka ragam jenis minyak bumi. Bahan bakar tersebut dipergunakan untuk memproduksi berbagai material yang dibutuhkan oleh manusia. Beberapa jenis bahan bakar minyak yang terdapat di Indonesia adalah minyak tanah rumah tangga, minyak tanah industri, pertamax, pertamax racing, pertamax plus, premium, bio premium, bio solar, solar transportasi, solar industri, minyak diesel, minyak bakar, dan pertamina DEX. 2. Batu Bara Batuan yang dapat dibakar karena terbentuk dari endapan organik sisa



tumbuhan



yang



kemudian



dibentuk



dengan



proses



pembatubaraan. Unsur-unsur kimia yang terdapat dalam batu bara ini adalah hidrogen, oksigen, dan karbon. Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Jenis batu bara pun ada dua macam, yakni batu bara dengan pertambangan darat dan pertambangan terbuka. Batu bara juga merupakan bahan bakar yang bisa juga digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik



4



tenaga uap yang juga bisa digunakan dalam teknik peleburan logam dan industri. 3. Gas Alam Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metanaCH4. Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahanbahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan. 2.1.3 Pemanfaatan Energi Fosil Pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi pada zaman sekarang, sudah banyak digunakan oleh berbagi macam sektor, dikarenakan karakteristiknya yang aman, bersih dan efisien. Pada keadaan murni, karakteristik lain dari minyak bumi yaitu tidak berbau, tidak berbentuk dan tidak berwarna sehingga lebih efisien dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya, misalnya saja minyak bumi dan batu bara, karena gas bumi menghasilkan pembakaran yang sempurna (clean burning) sehingga hampir tidak menghasilkan emisi buangan yang dapat merusak



lingkungan. Terdapat



berbagi



macam



sektor



yang



memanfaatkan gas bumi seperti bahan bakar pembangkit listrik, bahan bakar industri dan tentunya bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Selain sebagai bahan bakar, gas alam juga digunakan sebagai bahan baku produksi, misalnya bahan baku methanol, petrokimia, pabrik pupuk dan bahan baku plastik serta sebagai komuditas expor untuk pendapatan negara contohnya saja LNG (Liquid Natural Gas). Karena gas alam terbentuk secara alami dan memerlukan waktu yang lama, maka gas alam digolongkan dalam sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.



5



2.1.4 Dampak Pemanfaatan Energi Fosil Dampak Terhadap Udara dan Iklim Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global). Dampak Terhadap Perairan Eksploitasi



minyak



bumi,



khususnya



cara



penampungan



dan



pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Dampak Terhadap Tanah Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu. 2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Energi Fosil Kelebihan Energi Fosil 1. Mampu menghasilkan listrik dalam jumlah besar di satu lokasi . 2. Relatif lebih mudah untuk ditemukan. 3. Relatif hemat biaya. 4. Transportasi mudah melalui pipa. 5. Bahan bakar ini sangat stabil bila dibandingkan dengan zat lain. 6. Untuk saat ini banyak tersedia. 7. Memiliki potensi besar untuk mengalirkan listrik di seluruh dunia. 6



8. Telah



teruji



dan



memiliki



potensi



untuk



pembangunan



berkelanjutan. 9. Jauh lebih murah daripada bentuk-bentuk energi non-konvensional. Kekurangan Energi Fosil 1. Bahaya Lingkungan: Pencemaran lingkungan merupakan salah satu kelemahan utama dari bahan bakar fosil. Sudah menjadi fakta yang diketahui semua orang bahwa karbondioksida, yang merupakan gas yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil dibakar, merupakan salah satu gas utama yang bertanggungjawab untuk pemanasan global. Kenaikan suhu bumi telah mengakibatkan mencairnya es di kutub, banjir daerah dataran rendah dan kenaikan permukaan air laut. Jika kondisi ini berlanjut, bumi kita mungkin menghadapi beberapa konsekuensi serius dalam waktu dekat. 2. Harga Minyak yang Meningkat Negara-negara Timur Tengah memiliki cadangan besar minyak dan gas alam dan banyak negara lain yang tergantung pada mereka untuk pasokan bahan bakar ini. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) adalah kelompok 13 negara termasuk Iran, Irak, Kuwait, Qatar, Arab Saudi dan UEA. Mereka bertanggungjawab untuk 40 persen dari produksi minyak dunia dan memegang mayoritas cadangan minyak dunia, menurut Administrasi Informasi Energi (EIA). OPEC terus memantau volume minyak yang dikonsumsi dan kemudian menyesuaikan produksi sendiri untuk mempertahankan harga per barel yang diinginkan. Hal ini menyebabkan fluktuasi harga di seluruh dunia. 3. Hujan Asam Sulfur dioksida adalah salah satu polutan yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil dibakar dan merupakan penyebab utama hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan kerusakan bangunan yang terdiri dari bata. Bahkan tanaman dapat terpengaruh karena



7



pengasaman tanah liat. Pertambangan batubara menyebabkan rusaknya ekosistem dan juga membahayakan nyawa penambang. 4. Efek pada Kesehatan Manusia Polusi dari kendaraan dan pembangkit listrik bertenaga batubara dapat menyebabkan bahaya lingkungan yang serius. Penyakit polusi terkait berkisar dari ringan sampai parah dan secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Polusi udara dapat menyebabkan asma, gangguan paru obstruktif kronis atau COPD, dan kanker paru-paru. Paparan jangka panjang dapat meningkatkan infeksi pernafasan pada populasi umum. Anak-anak dan orangtua yang paling rentan untuk terinfeksi partikulat dan toxicants udara lainnya. 5. Tidak Terbarukan Saat ini, bahan bakar fosil mengalami eksploitasi yang sangat tinggi untuk memenuhi kesenjangan antara permintaan dan penawaran dan diperkirakan bahwa bahan bakar ini akan habis dalam 30-40 tahun ke depan. Karena takterbarukan, maka ada kemungkinan bahwa biaya bahan bakar akan menghadapi kenaikan tajam dalam waktu dekat. Butuh jutaan tahun lagi untuk mengganti minyak, gas dan batubara yang telah dipakai dan ini berarti bahwa kita tidak akan mampu lagi berkendara mobil, kecuali kita beralih ke mobil listrik yang menggunakan energi dari sumber energi terbarukan. Sekali sumber-sumber energi tidak terbarukan benarbenarhabis, tidak ada lagi yang tertinggal. 6. Dampak Tumpahan Minyak Kepada Kehidupan Air Bahan bakar fosil dibutuhkan dalam cadangan besar dimana pun pembangkitnya. Ini mengharuskan bahan bakar untuk diangkut ke lokasi yang diinginkan melalui truk, kereta api, kapal atau pesawat. Sering kita mendengar adanya kebocoran di kapal tanker minyak atau kapal tenggelam yang membawa minyak mentah. Dampak dari ini adalah bahwa minyak mentah mengandung beberapa zat beracun yang bila bercampur dengan air menimbulkan dampak



8



serius pada kehidupan air. Transportasi minyak mentah melalui laut dapat menyebabkan tumpahan minyak yang dapat menimbulkan bahaya terhadap kehidupan air dengan mengurangi kandungan oksigen di air. 7. Pertambangan Batubara Ekstraksi batubara dari daerah yang memiliki cadangan besar tidak hanya tugas yang sulit dan berbahaya, tetapi juga menimbulkan bahaya kesehatan yang serius bagi kehidupan beberapa pekerja yang bekerja di sana. Pertambangan batubara menghancurkan tanah pada wilayah yang luas dan mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi. 8. Perlu Jumlah Besar Cadangan Pembangkit listrik batubara membutuhkan pasokan besar dan teratur batubara untuk menghasilkan sejumlah besar energi secara konstan. Ini berarti bahwa pembangkit ini banyak bahan bakar di dekat pembangkit listrik untuk melaksanakan proses menghasilkan daya. Hal ini diperlukan karena banyak negara yang masih bergantung



pada



batubara



sebagai



sumber



utama



untuk



menghasilkan tenaga.



2.2 Keterbatasan Energi 2.2.1 Pengertian Keterbatasan Energi Keterbatasan energi atau krisis energi adalah kekurangan (atau peningkatan harga) dalam persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk ke kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk. Terutama, kenaikan biaya produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya produksi. Bagi para konsumen, harga BBM untuk mobil dan



kendaraan



lainnya



meningkat,



keyakinan dan pengeluaran konsumen.



9



menyebabkan



pengurangan



2.2.2 Akar Masalah Keterbatasan Energi 1. Naiknya harga minyak dunia Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia hingga mencapai 150 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia terutama Indonesia. Lonjakan harga minyak dunia akan memberikan dampak yang besar bagi pembangunan bangsa Indonesia. Konsumsi BBM yang mencapai 1,3 juta/barel tidak seimbang dengan produksinya yang nilainya sekitar 1 juta/barel sehingga terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor. Menurut data ESDM (2006) cadangan minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 9 milliar barel. Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukannya cadangan minyak baru, diperkirakan cadangan minyak ini akan habis dalam dua dekade mendatang. 2. Ulah para spekulan yang memanipulasi pasar Banyak hal yang memicu terjadinya krisis energi. Dunia global berperan sangat besar dalam memicu naiknya harga minyak dunia. Kondisi ini ditengarai pula akibat manipulasi komoditi yang dilakukan oleh para spekulan. Badan Pengawas Bursa Berjangka AS (Commodities Futures Trading Commission/CFTC) melaporkan berulang kali di hadapan Kongres AS telah menemukan bukti bahwa kenaikan harga minyak secara sistematis didorong oleh ulah spekulan. CFTC menyatakan, investigasi itu meliputi pembelian, transportasi, penyimpanan, perdagangan minyak mentah, serta halhal lain yang terkait dengan transaksi kontrak berjangka minyak. Dalam penyelidikan itu ditemukan ada tindakan yang meminta tanker minyak dipendam di laut atau diminta berangkat ke sebuah tujuan agar memberi kesan pasokan minyak ketat.



10



2.2.3 Upaya Untuk Mempertahankan Energi Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi. Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumbersumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi. Usaha mempertahankan keberadaan energi di bumi yang bisa kita lakukan di sekitar kita, seperti : 1. Menanam pohon , hal ini bisa menambah persedian energi di bumi , berupa air. 2. Mematikan lampu yang tidak terpakai hal ini bisa menghemat energi fosil. 3. Mulai menggunakan energi alternatif yang sudah tersedia. 4. Mulai menggunakan biogas 5. Memanfaatkan energi surya sebagai pengganti energi listrik 6. Memanfaatkan air untuk PLTA sebagai penggganti batu bara 7. Jangan menggunakan kendaraan bermotor apabila jarak yang di tempuh dekat, hal ini bisa menghemat energi minyak bumi berupa minyak bumi(fosil)



11



8. Jika bisa, pemerintah tidak usah ,mengekspor SDA fosil kenegara lain , lebih baik di olah sendiri. Karna pengaruhnya lebih besar 9. Matikan segala alat elektronik ketika sedang tidur 10. Gunakan barang barang elektronik yang berdaya kecil



12



BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Energi fosil merupakan energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas, batu bara dan minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energy. Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global). Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Berdasarkan uraian kami sebelumnya, kita dapat menarik kesimpulan besar dari faktor terjadinya krisis energi energi, diantaranya: 1. Naiknya harga minyak dunia 2. Ulah para spekulan yang memanipulasi pasar 3. Menipisnya cadangan minyak dunia 3.2 Saran Untuk mengantisipasi krisis energi ini tidak bertambah parah dan semakin menyengsarakan masyarakat dunia, maka Indonesia, khususnya pemerintah harus menciptakan sebuah kebijakan energi dan pangan yang membawa perubahan bagi rakyat Indonesia. Memberikan perhatian yang serius terhadap perkembangan energi alternatif dapat dijadikan sebagai langkah untuk menyiasati krisis energi nasional.



13



DAFTAR PUSTAKA Negara, T.A. 2008. Dampak Negatif Penggunaan Energi Fosil dari Sektor Transportasi dan Industri. Diakses melalui http://www.kamase.org/? p=162 pada tanggal 19 Januari 2020. Said,



M.



2016.



Energi



Fosil.



Diakses



melalui



http://muhammadsaid28.blogspot.co.id /2016/08/energi-fosil.html pada tanggal 19 Januari 2020



14



LAMPIRAN



Eksploitasi Energi Fosil



15