Makalah Evaluasi Pendidikan Kelompok 1 (PERTEMUAN 2) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVALUASI DAN EVALUASI PENDIDIKAN



Makalah ini dibuat guna memenuhi Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan IPS yang diampu oleh Bpk. Dr. Heru Suparman



Disusun oleh :



NAMA



NPM



Azzahra Siti Ramadan



20197379024



Henna Desna Mulya



20197379025



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2020



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr.Wb



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat. hidayah serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan dan menyusun makalah Evaluasi Pendidikan IPS ini yang berjudul “Eavaluasi dan Evaluasi Pendidikan”. Kami menulisnya dengan mengambil dari beberapa sumber. Kami meyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari makalah ini, demi kesempurnaan makalah yang kami buat untuk kedepannya. Akhir kata, kami mengucapkan Terima kasih, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan para pembaca bisa memahami tentang judul makalah ini yaitu mengenai “Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan”



Jakarta, 21 September 2020



Penulis



0i



DAFTAR ISI



Cover Kata Pengantar ................................................................................. i Daftar Isi ............................................................................................ ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2 1.3 Tujuan ..................................................................................... 3 BAB II KAJIAN TEORITIK 2.1 Pengertian Evaluasi ................................................................ 3 2.2 Pengertian Evaluasi Pendidikan ............................................. 4 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan .......................................... 6 3.2 Fungsi Evaluasi Pendidikan .................................................... 7 3.3 Tujuan Evaluasi Pendidikan ................................................... 10 3.4 Klasifikasi Evaluasi Pendidikan .............................................. 12 3.5 Obyek Sasaran Evaluasi Pendidikan ...................................... 15 3.6 Subyek Sasaran Evaluasi Pendidikan .................................... 18 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ............................................................................. 19 4.2 Saran ...................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 21



ii1



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dijadikan ujung tombak kemajuan suatu negara. Pendidikan dipandang mampu jadi pemecah atas masalah-masalah sosial yang ada. Pendidikan adalah upaya sadar dan tanggung jawab untuk memelihara



,membimbing



dan



mengarah



kan



pertumbuhan



dan



perkembangan kehidupan peserta didik agar ia memiliki makna dan tujuan hidup



yang



hakiki. Sementara



proses



pendidikan



bertujuan untuk



menimbulkan perubahan-perubahan yang diinginkan pada setiap peserta didik. Perubahan perubahan yang diinginkan pada peserta didik meliputi tiga bidang yaitu (1) tujuan yang personal dan yang berkaitan dengan individu-individu yang sedang belajar untuk terjadinya perubahan yang diinginkan, baik perubahan tingkah laku, aktivitas dan pencapainya, serta pertumbuhan yang diingini pada peserta didik (2) tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai unit sosial berikut dengan dinamika masyarakat umumnya (3) tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, seni dan profesi. Proses pendidikan yang dimaksud tidak terlepas dari beberapa komponen yang mendukung. Salah satu nya komponen yang urgen dalam melihat keberhasilan pendidikan adalah evaluasi. Evaluasi bukan lagi merupakan hal yang asing dalam kehidupan masa sekarang, apalagi dalam dunia pendidikan. Istilah evaluasi mempunyai padanan kata dalam bahasa Indonesia, yaitu penilaian. Salah satu cara untuk memperbaiki proses pendidikan yang paling efektif ialah dengan mengadakan evaluasi. Hasil tes itu diolah sedemikian rupa sehingga dari hasil pengolahan itu dapat diketahui komponen-komponen manakah dari proses belajar-mengajar itu yang masih lemah. Evaluasi pengukuran



adalah dan



pengambilan



standar



kriteria



1



keputusan yang



berdasarkan



merupakan



hasil



kegiatan



berkesinambungan. Namun saat ini banyak orang yang melakukan kegiatan evaluasi, tetapi tidak mempunyai pemahaman terhadap istilah evaluasi tersebut. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah dalam proses pendidikan pada umumnya, dan proses pembelajaran pada khususnya. Karena aktivitas evaluasi tidak mempunyai syarat evaluasi sebagai suatu konsep pendidikan, dan banyak aktivitas evaluasi yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada. Mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan evaluasi pendidikan, untuk lebih jelasnya akan dibahas pada pembahasan di dalam makalah 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dan evaluasi pendidikan? 2. Apa fungsi evaluasi pendidikan ? 3. Apa tujuan evaluasi pendidikan ? 4. Bagaimana klasifikasi evaluasi pendidikan ? 5. Apa obyek sasaran evaluasi pendidikan ? 6. Apa subyek sasaran evaluasi pendidikan ? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu: 1. Untuk mengetahui evaluasi dan evaluasi pendidikan. 2. Untuk mengetahui fungsi evaluasi pendidikan ? 3. Untuk mengetahui tujuan evaluasi pendidikan ? 4. Untuk mengetahui klasifikasi evaluasi pendidikan ? 5. Untuk mengetahui obyek sasaran evaluasi pendidikan ? 6. Untuk mengetahui subyek sasaran evaluasi pendidikan ?



2



BAB II KAJIAN TEORITIK



2.1 Pengertian Evaluasi Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; berarti: penilaian. Akar katanya adalah value-, berarti; nilai. Dengan demikian



secara harfiah, berarti evaluasi pendidikan



(educational



evaluation). Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): EvaIua-tion refer to the act or process to determining the value of some-thing, suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian. Evaluasi memiliki pengertian yang berbeda-menurut para ahli, yaitu:Menurut Widoyoko (2016:4) “evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Dalam pelaksanaan evaluasi dilakukan, yaitu 1) penentuan fokus yang akan dievaluasi (focusing the evaluation), 2) penyusunan desain evaluasi (designing



the



evaluation),



3)



pengumpulan



informasi



(collecting



infomation), 4) analisis dan interpretasi informasi (analyzing and interpreting) 5) pembuatan laporan (managing evaluation), dan 7) evaluasi untuk evaluasi (evaluasing evaluation)”. Menurut Ibrahim (2013:2) “evaluasi adalah judgment terhadap nilai atau implikasi dari hasil pengukuran. Menurut definisi ini evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian. Pengukuran membandingkan pengamatan dengan kriteria, penilaian menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku baik perilaku individu atau lembaga. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kegiatan evaluasi melibatkan pengukuran dan penilaian dan sifatnya hierarki artinya ketiga kegiatan tersebut dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan secara berurutan”.



3



Menurut Arifin (2013:2) “evaluasi merupakan suatu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran”. Menurut Arikunto (2010:1) “evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan”. 2.2 Pengertian Evaluasi Pendidikan Pengertian



Evaluasi



Pendidikan



Menurut



Rahmat



(2019:28)



“evaluasi Pendidikan merupakan proses untuk menentukan tujuan pendidikan dibandingkan tujuan yang telah ditentukan atau secara umum dapat diartikan bahwa evaluasi pendidikan sebagai suatu kegiatan penilaian yang dilakukan didalam dunia Pendidikan”. Menurut Lembaga Administrasi Negara mengemukakan bahwa Evaluasi pendidikan adalah: 1. Proses/kegiatan



untuk



menentukan



kemajuan



pendidikan,



dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan. 2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan. Dalam proses penilaian, dilakukan pembandingan antara informasiinformasi yang telah berhasil dihimpun dengan kriteria tertentu, kemudian diambil keputusan. Kriteria atau tolok ukur tersebut tidak lain adalah target atau tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya Menurut Malawi dan Martuti (2016:2) “evaluasi Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia Pendidikan”. Menurut Widoyoko (2016:7) evaluasi pendidikan dapat berupa halhal berikut ini: 1. Evaluasi input merupakan bahan mentah yang dimasukkan kedalam tranformasi sekolah, salah satunya adalah calon siswa dengan tujuan



4



utnuk



mengetahui



kemampuan



(kemampuan



sepadan:



tes



kemampuan), keperibadian (tingkah laku, berupa test skala sikap), dan inteligensi (tingkat inteligensi, berupa test IQ) 2. Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakuakn terhadap proses atau kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang sedang berlangsung. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input, sedangkan sesuatu dari hasil disebut outoput. 3. Evaluasi hasil/produk evaluasi output merupakan bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi (siswa lulusan sekolah) seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi selama mengikuti program alat ukur: test pencapaian/ achievement test. 4. Evaluasi outcomes (dampak) adalah sebuah evaluasi yang mengukur taraf atau tingkat ketercapaian sebuah program yang menyebabkan perubahan seseorang dalam kehidupan yang selanjutnya.



5



BAB III PEMBAHASAN



3.1 Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa “evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan



sebagai



bentuk



pertanggungjawaban



penyelenggaraan



pendidikan”. Kemudian beberapa ahli mengemukakan definisi evaluasi diantaranya adalah Menurut Ismail (2020:10) “evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi berkaitan dengan nilai dan arti”. Definisi selanjutnya menurut Rahmat (2019:13) “evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari pada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan”. Lebih lanjut definisi evaluasi yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown dalam buku Achadiyat ddk (2017:1) mengandung arti bahwa ”evaluasi Pendidikan adalah: Suatu tindakan atau kegiatan untuk menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya”. Maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan menyajikan informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya. Sedangkan



evaluasi



pendiidkan



merupakan



suatu



proses



mengukur suatu kegiatan dari awal proses hingga akhir. Pengambilan data dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sampai akhir proses pembelajaran, kemudian data tersebut dianalisis untuk mengetahui



6



keberhasilan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai juga digunakan sebagai faktor penentu keputusan berkaitan dengan proses Pendidikan. 3.2 Fungsi Evaluasi Pendidikan Menurut Achdiyat dkk (2017:4) Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, dan (3) memperbaiki atau melakukan Penyempuraan kembali. Menurut Achdiyat dkk (2017:6) Adapun secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat ditilik dari tiga segi, yaitu: 1. Segi Psikologis a. Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masingmasing di tengahtengah kelompok atau kelasnya. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap hasil belajar siswa misalnya, maka para siswa akan mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang berkemajnpuan tinggi, berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah. Demikian pula dengan dilakukannya evaluasi hasil belajar tahu atau mengerti: di manakah posisi (letak) dirinya di tengah-tengah teman-temannya. b. Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian atau ketetapan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya selama ini telah membawa hasil, sehingga ia secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan batin yang pasti guna menentukan langkahlangkah apa saja yang dipandang perlu dilakukan selanjutnya. 2. Segi Didaktik a. Bagi



peserta



didik,



secara



didaktik



evaluasi



pendidikan



(khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan prestasinya. Evaluasi hasil



7



belajar itu misalnya, akan menghasilkan nilai-nilai hasil belajar untuk masing-masing individu siswa. b. Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidaktidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu: 1) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya. Evaluasi dikatakan berfungsi memeriksa (mendiagnose), yaitu memeriksa pada bagian-bagian manakah para peserta didik pada umumnya mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, untuk selanjutnya dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Jadi, diSini evaluasi mempunyai fungsi diagnostik. 2) Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing. masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya. Evaluasi sangat diperlukan untuk dapat menentukan secara pasti, pada kelompok manakah kiranya seorang peserta didik seharusnya



ditempatkan.



Dengan



kata



lain:



evaluasi



pendidikan berfungsi: menempatkan peserta didik menurut kelompoknya



masing-masing;



misalnya:



Kelompok



Atas



(Cerdas), Kelompok Tengah (Rata-rata) dan Kelompok Bawah (Lemah). Jadi, di sini evaluasi memiliki fungsi placement. 3) Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik. Evaluasi pendidikan dilakukan untuk menetapkan, apakah seorang peserta didik dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus, dapat dinyatakan naik kelas ataukah tinggal kelas, dapat diterima pada jurusan tertentu ataukah tidak, dapat diberikan bea siswa, ataukah tidak dan sebagainya. Dengan demikian, evaluasi memiliki fungsi selektif. 4) Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya.



8



Berlandaskan pada hasil evaluasi, pendidik dimungkinkan untuk dapat memberikan petunjuk dan bimbingan kepada para peserta didik; misalnya: tentang bagaimana cara belajar yang baik, cara mengatur waktu belajar, cara membaca dan mendalami



buku



pelajaran



dan



sebagainya,



sehingga



kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para peserta didik dalam proses pembelajaran dapat diatasi dengan sebaikbaiknya. Dalam keadaan seperti ini, evaluasi dikatakan memiliki fungsi bimbingan. 5) Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai. Yaitu melakukan pembandingan antara Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang telah ditentukan untuk masing-masing mata pelajaran dengan hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik bagi masingmasing mata pelajaran tersebut, dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 3. Segi Administratif a. Memberikan Laporan Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai perkembangan dan kemajuan belajar peser ta didik itu pada umumnya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa, yang lebih dikenal dengan istilah Rapor (untuk peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah), atau Kartu Hasil Studi (KHS), bagi para peserta didik di lembaga pendidikan tinggi, yang selanjutnya disampaikan kepada para orang tua peserta didik tersebut pada setiap akhir catur wulan atau akhir semester. b. Memberikan Bahan-bahan Keterangan (Data) Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar



9



peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan



data



yang



sangat



penting



untuk



keperluan



pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan: Apakah seseorang peserta didik dapat dinyatakan tamat belajar, dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus, dan sebagainya. c. Memberikan Gambaran Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses Pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta didik setelah dilakukan nya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan untuk berbagai jenis mata pelajaran misalnya, akan dapat tergambar bahwa dalam mata pelajaran tertentu (misalnya: Bahasa Arab, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) pada umumnya kemampuan



peserta



didik



masih



sangat



memprihatinkan.



Sebaliknya, untuk mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan Ilmu Pengetahuan Sosial misalnya, hasil belajar siswa pada umumnya sangat menggembirakan. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh berdasar data yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain.



3.3 Tujuan Evaluasi Pendidikan Depdiknas (2003:6) mengemukakan tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk : 1. Melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar-mengajar 2. memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru, 3. memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan



program



belajar-mengajar 4. mengetahui kesulitan-kesulitan



apa



yang



dihadapi



oleh



selama kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya, dan



10



siswa



5. menempatkan



siswa



dalam situasi



belajar-mengajar yang tepat



sesuai dengan kemampuannya. Menurut Achdiyat (2017:10) tujuan evaluasi Pendidikan terbagi menjadi dua , yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu: a. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkemangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai di mana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan. b. Untuk



mengetahui



tingkat



efektivitas



dari



metode-metode



pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Untuk mengukur dan menilai sampai di manakah efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik . 2. Tujuan Khusus Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing. Untuk



mencari



dan



menemukan



faktor-faktor



penyebab



keberhasilan dan ketidak berhasilan peserta didik dalam mengikuti



11



program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya. 3.4 Klasifikasi Evaluasi Pendidikan Menurut Achdiyat (2017:11-15) Klasifikasi evaluasi Pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Klasijikasi Evaluasi Pendidikan dengan Mendasarkan Diri Pada Fungsi yang Dimiliki oleh Evaluasi dalam Proses Pendidikan Dilihat dari segi fungsi yang dimiliki oleh evaluasi, maka Evaluasi Pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: a. Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan kebutuhan psikologis. Setiap orang yang terlibat dalam usaha pendidikan, secara psikologis akan selalu membutuhkan informasi yang dapat dijadikan sebagai kerangka acuan (frame of reference) dalam menentukan: "Di manakah dia Sekarang berada, dan ke manakah dia seharusnya bergerak, menuju tujuan pendidikan yang hendak dicapainya" . b. Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan kebutuhan didaktik. Secara psikologis, hasil-hasil evaluasi memiliki kegunaan yang besar



untuk



memenuhi



kebutuhan-kebutuhan



didaktik



(pembelajaran). Misalnya: untuk memberikan motivasi atau dorongan belajar kepada peserta didik, untuk mengetahui cocok tidaknya bahan pelajaran yang diberikan kepada para peserta didik, untuk mengetahui tepat tidaknya gaya mengajar dan cara mengajar seorang guru, untuk mengetahui siswa mana yang membutuhkan pertolongan atau bimbingan (karena endapatkan kesulitan dalam belajar), dan siswa mana yang memerlukan tugas tambahan (karena kemajuan belajarnya jauh melebihi temantemannya), dan sebagainya.



12



2. Klasifikasi



Evaluasi



Pendidikan



yang



Didasarkan



Pada



Pemanfaatan Informasi yang Bersumber dari Kegiatan Evaluasi untuk Kepentingan Pengambilan Keputusan Pendidikan Dalam



kaitannya



dengan



pengambilan



keputusan



pendidikan,



evaluasi dalam bidang pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu: a. Evaluasi Pendidikan yang Mendasarkan Diri pada Banyaknya Orang yang Terlibat dalam Pengambilan Keputusan Pendidikan Evaluasi pendidikan yang didasarkan pada banyaknya orang yang terlibat



dalam



pengambilan



keputusan



pendidikan,



dapat



dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1) Evaluasi pendidikan dalam rangka pengambilan keputusan pendidikan yang bersifat individual yang dimaksud dengan keputusan-keputusan pendidikan yang bersifat individual ialah keputusan-keputusan pendidikan yang dibuat oleh individuindividu yang secara langsung hanya menyangkut individu tertentu. 2) Evaluasi pendidikan dalam rangka pengambilan keputusan pendidikan yang bersifat institusional (kelembagaan) Keputusan-keputusan pendidikan yang bersifat institusional adalah keputusan-keputusan pendidikan yang dibuat atau dikeluarkan oleh lembaga pendidikan tertentu, dan keputusankeputusan itu ditujukan atau menyangkut orang banyak. b. Evaluasi pendidikan yang mendasarkan diri pada jenis atau macamnya keputusan pendidikan. Berdasarkan klasifikasi ini, maka evaluasi pendidikan dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu: 1) Evaluasi



pendidikan



yang



dilaksanakan



dalam



rangka



pengambilan keputusan yang bersifat didaktik. Dimaksud dengan keputusan-keputusan yang bersifat didaktik adalah keputusan-keputusan yang diambil untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengajaran.



13



2) Evaluasi



pendidikan



yang



dilaksanakan



dalam



rangka



pengambilan keputusan-keputusan pendidikan yang bersifat bimbingan dan penyuluhan. Dimaksud disini adalah keputusan-keputusan yang diterbitkan dengan mendasarkan diri pada hasil-hasil evaluasi; misalnya hasil evaluasi yang menyatakan bahwa pemberian bimbingan psikologisagama sangat diperlukan bagi para peserta didik sehubungan dengan kecenderungan makin meningkatnya kenakalan dan perilaku menyimpang lainnya di kalangan mereka. 3) Evaluasi



Pendidikan



yang



dilaksanakan



dalam



rangka



pengambilan keputusankeputusan yang bersifat administratis Dimaksud di sini adalah evaluasi yang dilaksanakan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusankeputusan pendidikan yang bersifat administratis seperti: penentuan siswa yang dapat dinyatakan tamat belajar dan berhak memperoleh STTB (Surat Tanda Tamat Belajar). penentuan mengenai siswa yang dapat dinyatakan naik kelas atau tinggal kelas dengan mendasarkan diri pada nilai-nilai hasil belajar, dan sebagainya. 4) Evaluasi



pendidikan



yang



dilaksanakan



dalam



rangka



pengambilan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kegiatan penelitian ilmiah (riset). Sebuah contoh dapat dikemukakan di sini; misalnya Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan pada sebuah Perguruan Tinggi menyelenggarakan penelitian evaluasi dalam rangka menge tahui kualitas tes seleksi penerima calon-calon mahasiswa baru, terutama dari segi validitas dan reliabilitasnya. Hasil-hasil penelitian tersebut selanjutnya digimakan untuk menetapkan atau memutuskan langkah-langkah atau Tindakantindakan apa yang perlu dilakukan oleh perguruan tinggi



14



tersebut, untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu atau kualitas tes seleksi itu pada waktu-waktu yang akan datang. c. Evaluasi pendidikan yang dilatarbelakangi oleh pertanyaankapan, atau pada bagian manakah evaluasi itu seharusnya dilaksanakan. Dari segi ini evaluasi pendidikan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1) Evaluasi formatif Dimaksud dengan evaluasi formatif ialah evaluasi yang dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu dilaksanakap pada setiap kali satuan program pelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta



didik



"telah



terbentuk",



sesuai



dengan



tujuan



pengajaran yang telah ditentukan. 2) Evaluasi sumatif Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setelah sekumpulan program pelajaran selesai diberikan (berakhir); dengan kata lain: evaluasi yang dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran selesai diajarkan. Adapun tujuan utama dari evaluasi sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik, setelah mereka menempuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu.



3.5 Obyek Sasaran Evaluasi Pendidikan Menurut Achdiyat (2017:15-18) yang dimaksud dengan obyek atau sasaran evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang bertalian dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikantitik pusat perhatian atau pengamatan, karena pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang kegiatan atau proses pendidikan tersebut. Salah satu cara untuk mengenal atau mengetahui obyek dari evaluasi pendidikan adalah dengan jalan menyorotinya dari tiga segi, yaitu:



15



1. Segi Input Dalam



dunia



pendidikan,



khususnya



dalam



proses



pembelajaran di sekolah, input atau bahan mentah yang siap untuk diolah, tidak lain adalah para calon peserta didik, seperti: calon murid, calon siswa, calon mahasiswa dan sebagainya. Ditilik dari segi input ini, maka obyek dari evaluasi pendidikan meliputi tiga aspek, yaitu: a. Aspek Kemampuan Untuk dapat diterima sebagai calon peserta didik dalam rangka mengikuti program pendidikan tertentu, maka para calon peserta didik itu harus memiliki kemampuan yang sesuai atau memadai, sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran pada program pendidikan tertentu itu nantinya, peserta didik tidak akan mengalami banyak hambatan atau kesulitan. Sehubungan dengan itu, maka bekal kemampuan yang dimiliki oleh para calon peserta didik perlu untuk dievaluasi terlebih dahulu, guna mengetahui sampai sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh masingmasing calon peserta didik dalam mengikuti program pendidikan tertentu itu. b. Aspek Kepribadian Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Sebelum mengikuti program pendidikan tertentu, para calon peserta didik perlu terlebih dahulu dievaluasi kepribadiannya masing-masing, sebab baik buruknya kepribadian mereka secara psikologis akan dapat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengikuti program pendidikan tertentu. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui atau mengungkap kepribadian seseorang adalah dengan jalan menggunakan tes kepribadian (personality test) Contoh: Tes kepribadian yang dikenakan terhadap calon pilot pesawat terbang, calon pramugara dan pramugari udara, calon tenaga pengajar, calon taruna akademi militer, dan sebagainya



16



c. Aspek Sikap Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai gejala atau gambaran kcpribadian yang memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka diperolehnya informasi mengenai sikap seseorang adalah penting sekali. Karena itu maka aspek sikap tersebut perlu dinilai atau dievaluasi terlebih dahulu bagi para calon peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan tertentu. Untuk menilai sikap tersebut digunakan alat berupa tes sikap (attitude test), atau sering dikenal dengan skala sikap (attitude scale), sebab tes tersebut berbentuk skala. 2. Transformasi Dari segi transformasi,maka obyek dari evaluasi pendidikan itu meliputi: (a) kurikulum atau materi pelajaran, (b) metode mengajar danteknik penilaian, (c) sarana atau media pendidikan, (d) sistem administrasi, (e) guru dan unsur-unsur personal lainnya yang terlibat dalam proses pendidikan. Transformasi, akan memegang peranan yang sangat penting. Ia dapat menjadi faktor penentu yang dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan; karena itu obyek-obyek yang termasuk dalam transformasi itu perlu dinilai atau dievaluasi secara berkesinambungan. Kurikulum yang tidak sejalan dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai, dapat menyebabkan terjadinya kegagalan



dalam



pencapaian



tujuan



pendidikan



tersebut.



Penggunaan metode-metode mengajar yang kurang tepat, teknik penilaian hasil belajar yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip dasar evaluasi itu sendiri, sarana pendidikan yang tidak atau kurang memadai, sistem administrasi yang bersifat acak-acakan, pimpinan lembaga pendidikan, tenaga pengajar dan karyawan yang tidak profesional, kesemuanya itu akan sangat mempengaruhi proses input menjadi output.



17



3. Output Adapun dari segi output, yang menjadi sasaran evaluasi pendidikan adalah tingkat pencapaian atau prestasi belajar yang berhasil diraih oleh masing-masing peserta didik, setelah mereka terlibat dalam proses pendidikan selama jangka waktu yang tclah drtentukan. Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian atau prestasi belajar yang diraih oleh para peserta didik itu, dipergunakan alat berupa Tes Prestasi Belajar atau Tes Hasil Belajar, yang biasa dikenal dengan istilah tes pencapaian (achievement test).



3.6 Subyek Sasaran Evaluasi Pendidikan Subyek atau pelaku evaluasi pendidikan ialah: orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan. Berbicara tentang subyek evaluasi pendidikan di sekolah, subyek evaluasi pendidikan itu akan sangat bergantung pada, ditentukan oleh suatu aturan yang menetapkan pembagian tugas untuk melakukan evaluasi tersebut. Jadi subyek Evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya. Dalam kegiatan evaluasi pendidikan di mana sasaran evaluasinya adalah prestasi belajar, maka subyek evaluasinya adalah guru atau dosen yang mengasuh mata pelajaran tertentu. ]ika evaluasi yang dilakukan itu sasarannya adalah sikap peserta didik, maka subyek evaluasinya adalah guru atau petugas yang sebelum melaksanakan evaluasi tentang sikap itu, terlebih dahulu telah memperoleh pendidikan atau latihan (training) mengenai cara-cara menilai sikap seseorang. Adapun apabila sasaran yang dievaluasi adalah kepribadian peserta didik, di mana pengukuran tentang kepribadian itu dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes yang sifatnya baku (standardized test), maka subyek evaluasinya tidak bisa lain kecuali seorang psikolog. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa disamping alat-alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang itu sifatnya rahasia, di mana sasaran evaluasinya adalah prestasi belajar, maka subyek evaluasinya adalah guru atau dosen yang mengasuh mata pelajaran tertentu.



18



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan 1. Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,



mendeskripsikan,



menginterpretasikan,



dan



menyajikan informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya sedangkan evaluasi pendiidkan merupakan suatu proses mengukur suatu kegiatan dari awal proses hingga



akhir.



pembelajaran



Pengambilan berlangsung



data



sampai



dilakukan



selama



proses



akhir proses pembelajaran,



kemudian data tersebut dianalisis untuk mengetahui keberhasilan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu evaluasi juga digunakan sebagai faktor penentu keputusan berkaitan dengan proses Pendidikan. 2. Fungsi evaluasi Pendidikan memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, dan (3) memperbaiki atau melakukan Penyempuraan Kembali, dan fungsi secara khusus yang dapat dilihat dari tiga segi (1) segi psikologis, (2) segi didaktik dan (3) segi administrative 3.



Tujuan evaluasi pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu tujuan umum (1) untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkemangan, (2) untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran dalam proses pembelajaran dan tujuan khusus (1) untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program Pendidikan (2) untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan Pendidikan



4.



Klasifikasi evaluasi pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu klasijikasi evaluasi pendidikan dengan mendasarkan diri pada fungsi yang dimiliki oleh evaluasi dalam proses pendidikan dan klasifikasi evaluasi



19



pendidikan yang didasarkan pada pemanfaatan informasi yang bersumber dari kegiatan evaluasi untuk kepentingan pengambilan keputusan pendidikan 5.



Obyek sasaran evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang bertalian dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau pengamatan, obyek dari evaluasi pendidikan dilihat dari tiga segi, yaitu: (1) segi input, (2) transformasi dan (3) output



6.



Subyek sasaran evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan. Subyek evaluasi pendidikan akan sangat bergantung pada, atau ditentukan oleh suatu aturan yang menetapkan pembagian tugas untuk melakukan evaluasi tersebut. Jadi subyek Evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya.



4.2 Saran Penulis



menyadari



masih



banyak



kekurangan



dan



ketidaksempurnaan dalam penelitian ini baik secara redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Makalah ini hanya sebagai acuan pembelajaran dan sumber pengetahuan yang mungkin masih banyak kekurangannya, maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik maupun saran yang dapat membangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.



20



DAFTAR PUSTAKA



Buku: Achdiyat Maman, Virgana dan Soeparlan Kasyadi. (2017). Evaluasi Dalam Pembelajaran. Tangerang: Pustaka Mandiri. Arifin Zaenal. (2013). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ibrahim Misykat Malik. (2013). Evaluasi Program Bidang Pendidikan. Makasar: Alauddin University Press. Ismail Ilyas. (2020). Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran. Makassar: Cendikia Publisher. Malawi Ibadullah dan Martuti Endang Sri. (2016). Evaluasi Pendidikan. Magetan: CV AE Media Grafika. Rahmat. (2019). Evaluasi Pembelajaran Agama Islam. Yogyakarta: Bening Pustaka. Widoyoko Eko Putro. (2016). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.



Evaluasi



Program



Pembelajaran.



Peraturan Perundangan: Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.



21