Makalah Farmakognosi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Biosintesis dan Contoh Simplisia yang Mengandung Minyak Atsiri Eter Fenol, Minyak Atsiri Oksida, dan Minyak Atsiri Ester”. Makalah ini disusun terdiri dari 3 bab, yaitu bab I pendahuluan, Bab II pembahasan mengenai pokok permasalahan, dan bab III penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Makalah ini merupakan salah satu syarat nilai dari mata kuliah Farmakognosi. Tidak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, temanteman, dan juga dosen mata kuliah Farmakognosi yang telah memberikan kami waktu dalam penyelesaian makalah ini. kami berharap bahwa makalah ini dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan bagi para pembaca. Kami sadar bahwa, makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Sehingga, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Terima kasih Wassalamualaikum Wr. Wb. Kendari, September 2013



Penulis i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................ ii BAB I.......................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1 A.LATAR BELAKANG............................................................................................1 B.RUMUSAN MASALAH........................................................................................2 C.TUJUAN.............................................................................................................. 2 BAB II......................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN.......................................................................................................... 4 A.BIOSINTESIS MINYAK ATSIRI...........................................................................4 B.SIMPLISIA MINYAK ATSIRI................................................................................6 BAB III...................................................................................................................... 11 PENUTUP................................................................................................................11 A.KESIMPULAN...................................................................................................11 B.SARAN.............................................................................................................. 12



ii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Farmakognosi merupakan bidang ilmu yang mempelajri tentang sumbersumber bahan obat alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan (bentuk makroskopis dan mikroskopis berbagai tumbuhan serta organisme lainnya yang dapat digunakan dalam pengobatan). Minyak atsiri adalah zat berbau atau biasa disebut dengan minyak essential, minyak eteris karena pada suhu kamar mudah menguap di udara terbuka tanpa mengalami penguraian. Istilah esential atau minyak yang berbau wangi dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman penghasilnya. Dalam keadaan murni dan segar biasanya minyak atsiri umumnya tidak berwarna atau kekuning-kuningan dengan rasa dan bau yang khas. Namun dalam penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resi serta warnanya berubah menjadi lebih gelap. Sumber minyak atsiri dapat diperoleh dari setiap bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, batang, akar, ataupun rimpang. Selain itu dapat larut baik dalam etanol dan pelarut organik, namun sukar larut dalam air dan kurang larut dalam etanol yang kadarnya kurang dari 70 %. Umumnya zat organik pada minyak atsiri tersusun dari unsur C, H, dan O, berupa senyawa alifatis atau aromatis meliputi kelompok hidrokarbon, ester, eter, aldehid, keton, alkohol dan asam. 1



Secara kimia minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propan. Pengelompokkan tersebut berdasarkan pada awal terjadinya minyak atsiri di dalam tanaman. Terpenoid berasal dari suatu unit sederhana yang disebut sebagai isoprena. Sehingga dapat dikatakan komponen minyak atsiri termasuk senyawa isoprenoid, karena molekul- molekulnya tersusun dari unit-unit isopren. Sementara fenil propan terdiri dari gabungan inti benzen dan propana. Penyusun minyak atsiri dari kelompok terpenoid dapat berupa monoterpen dan seskuiterpen yang merupakan komponen utama minyak atsiri. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana biosintesis dari minyak atsiri? 2. Apa contoh simplisia dari minyak atsiri yang mengandung minyak atsiri fenol eter, minyak atsiri oksida dan minyak atsiri ester? C. TUJUAN Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui biosintesis dari minyak atsiri.



2



2. Untuk mengetahui simplisia yang mengandung minyak atsiri fenol eter, minyak atsiri oksida dan minyak atsiri ester.



3



BAB II PEMBAHASAN A. BIOSINTESIS MINYAK ATSIRI Kerangka dasar komponen minyak atsiri adalah terpen yang terdiri dari satuan isoprena. Satuan isoprena yang berperan aktif secara biosintetik adalah isopentenil pirofosfat, dimetil alil pirofosfat serta senyawa yang terbentuk dari asam asetat lewat jalur biosintesis asam mevalonat. Geranil piropsfat adalah prekursor C10 dari terpen dan berperan penting dalam pembentukan monoterpen siklik serta dibentuk melalui kondensasi dari masing-masing satuan isopentenil. Prekursor pertama untuk komponen fenil propanoid dalam minyak atsiri adalah asam siamat dan asam p-hidroksi sinamat yang juga dikenal sebagai asam p-kumarat. Dalam tanaman, senyawa ini dibentuk dari asam amino aromatik fenilalanin dan tirosin yang akhirnya disintesis lewat jalur asam sikimat yang dapat dibantu oleh Escherichia coli yang membutuhkan asam amino aromatik untuk pertumbuhannnya. Asam sikimat selanjutnya akan menghasilkan asam korismat yang bisa menghasilkan triptofan lewat jalur asam antranilat dan asam prefenat. Asam prefanat mengalami dehidrasi dan dekarboksilasi sehingga menghasilkan asam fenilpiruvat (prekursor fenilalanin), atau justru mengalami dehidrogenasi dan dekarboksilasi menghasilkan asam p-hidroksifenil piruvat (prekursor tirosin). Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena (C5) yang 4



bergandengan dalam model kepala ke ekor (head-to-tail), sedangkan unit isoprena diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.



5



B. SIMPLISIA MINYAK ATSIRI 1. Minyak Atsiri Fenol Eter Di alam, minyak menguap yang termasuk eter fenolik mengandung senyawa – senyawa seperti anatol dan safrol, dapat juga ditemukan turunan safrol dalam minyak menguap seperti miristisin dan apriol. Untuk simplisia yang mengandung eter fenolik , contohnya oleum anisi, foeniculum fructus, myristicae semen, dan macis moca. Contoh tanaman yang mengandung eter fenolik misalnya oleum anisi yaitu: Asal tanaman : Pimpinella anisum L. (Apiaceae) Tempat tumbuh : Spanyol, Negara Balkan, Turki, dan Negara Afrika Utara Kandungan biji anisi : polisakarida, lipid, flavonoid, glukosida asam phidroksi benzoat dan minyak atsiri (20-30 ml/kg) Komposisi : E-anethol (80-95%), metilkavikol (estragol), anisaldehida, asam 2-metil butirat, dan asam anisat (hasil oksidasi). Efek Farmakologi : Memiliki efek estrogen, karena mengandung estragol dan anetol (struktur mirip stilbena). Anetol juga bersifat spasmolitik, merangsang sekresi saluran napas (ekspektoran). Juga bersifat sebagai galaktogoga,



6



karminatif, gangguan cerna (epigastric bloating, impaired digestion, eructation, flatulence, painful of dyspepsia). Kegunaan : Secara oral, inhalasi, obat gosok. Perlu diperhatikan kemungkinan alergi.



2. Minyak Atsiri Oksida Senyawa minyak atsiri oksida salah satu contohnya adalah Eukaliptol (sineol) terdapat dalam tanaman eucalyptus dan juga disebut kayu putol oleh karena terdapat juga didalam tanaman kayu putih. Senyawa oksida lain adalah askaridol yang merupakan dioksida dari semen, yang merupakan isi aktif dari oleum chenopodii. Simplisia minyak menguap yang mengandung Oksida, misalnya: eucaliptii folium, oleum cayuputi, dan chenopodii ambrosioidis herba. Nama Lain



: Minyak kayu putih



Nama Tanaman Asal



: Melaleuca leucadendra ( L. ) dan Melaleuca minor ( Sm )



Keluarga Zat Berkhasiat Utama/Isi



: Myrtaceae : Sineol ( kayu putol ), terpinol bebas atau sebagai ester dengan asam cuka, asam mentega, dan asam valerat.



7



Persyaratan kadar



: Kadar sineol tidak kurang dari



50 % dan



tidak lebih dari 65 % Penggunaan



: Sebagai obat gosok pada sakit encok dan rasa nyeri lainnya



Sedian



: 1. Balsamum rubrum ( Form. Nas ) 2. Methylis Salicylatis Linimentum ( Form. Nas) 3. Thymoli Solutio Aromaticae ( Form. Nas )



Pemerian



: Cairan tidak berwarna, berwarna kuning atau hijau, bau khas aromatik,rasa pahit



Cara memperoleh



: Minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap atau penyulingan air.



Penyimpanan



: Dalam wadah tertutup baik



8



Gambar 02. Kayu Putih 3. Minyak Atsiri Ester Minyak menguap Ester yang terdapat dalam minyak menguap sangat banyak jenisnya, tetapi yang umum terdapat adalah ester asetat dari terpineol, borneol dan geraniol. Senyawa lain yang terdapat dalam minyak menguap adalah senyawa alil-isotiosianat di dalam minyak mosterd metil salisilat di dalam oleum gaultheriae. Simplisia minyak menguap yang mengandung Ester, misalnya: rosmarini folium, lavadulas flos, valerinae rhizoma, dan lavender oil. Klasifikasi Lavender Oil, yaitu : Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Bangsa : Lamiales Suku : Lamiaceae Marga : Lavandula Jenis : Lavandula officinalis L. Kegunaan : Stimulansia, karminativa dan parfum.



9



Gambar 03. Tanaman Gandapura



10



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kesimpulan dari makalah ini adalah : 1. Biosintesis minyak atsiri dari tanaman dapat berlangsung sebagai berikut. Asam siamat dan asam p-hidroksi sinamat atau biasa disebut asam kumarat yang menjadi komponen fenil propanoid dalam minyak atsiri asam p-kumarat dibentuk dari asam amino aromatik fenilalanin dan tirosin yang akhirnya disintesis lewat jalur asam sikimat yang dapat dibantu oleh Escherichia coli yang membutuhkan asam amino aromatik untuk pertumbuhannnya. Asam sikimat selanjutnya akan menghasilkan asam korismat yang bisa menghasilkan triptofan lewat jalur asam antranilat dan asam prefenat. Asam prefanat mengalami dehidrasi dan dekarboksilasi sehingga menghasilkan asam fenilpiruvat (prekursor fenilalanin), atau justru mengalami dehidrogenasi dan dekarboksilasi menghasilkan asam p-hidroksifenil piruvat (prekursor tirosin). 2. Contoh simplisia yang mengandung minyak atsiri eter fenolik yaitu, Pimpinella anisum L. contoh simplisia yang mengandung minyak atsiri oksida yaitu Minyak kayu putih, dan yang mengandung minyak asiri ester yaitu lavender oil.



11



B. SARAN Dalam biosintesis beberapa golongan minyak atsiri dari suatu tanaman, masih banyak hal yang belum diketahui. Maka dari itu, perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai biosintesis senyawa-senyawa tersebut di dalam tanaman yang mengandung minyak atsiri.



12



DAFTAR PUSTAKA Herbarium,



2013,



Sekolah



Ilmu



dan



Teknologi



Hayati,



http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index/images/layanan/images/staff/images /klasifikasi/index.php?c=herbs&view=detail&spid=238274, diakses tanggal 12 September 2013. Najib, 2009, Minyak Menguap, http://nadjeeb.wordpress.com/minyak-menguap/, diakses pada tanggal 12 September 2013.



13