Makalah Farmakologi Peran Perawat Dalam Pemberian Obat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FARMAKOLOGI PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT



Dosen Pengampu: Selvia David R., S.Kep., Ns., M.Kep



Disusun Oleh:



RICHARD VANESTER WELIN CARNAGIE



( 01.1.22.00917)



YOSEP RONALSUHENDRA



(01.1.22.00920)



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS BAPTIS KEDIRI PROGRAM STUDI DIPLOMA III TAHUN AKADEMIK 2022/2023 i



KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , atas segala limpahan serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah laporan ini yang berjudul “PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT”



penyusun menyadari Bahasa di dalam pembuatan makalah ini berkat



bantuan Tuhan YME dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak & untuk itu , dalam kesempatan ini penyusun menghanturkan rasa hormat dan terima kasih kepada Ibu Selvia David R.,S.Kep.,Ns,M.Kep selaku dosen Farmakologi , serta teman – teman yang membantu dalam makalah ini Menyusun menyadari Bahasa dalam proses Makalah ini masih jauh dari kesempatan kesempurnaan baik materi maupun penulisannya Namun demikian, penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan dengan baik dan oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................................................ii DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii BAB I......................................................................................................................................1 PENDAHULUAN..................................................................................................................1



1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1 1.3 Tujuan.................................................................................................................2 BAB II.....................................................................................................................................3 PEMBAHASAN.....................................................................................................................3



2.1 Peran perawat sebelum pemberian obat...............................................................3 2.2 Peran perawat dalam pengobatan........................................................................4 BAB III...................................................................................................................................7 PENUTUP..............................................................................................................................7



3.1 Kesimpulan..........................................................................................................7 3.2 Saran....................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat - obatan yang aman. Perawatharus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan. Secara hukum perawat bertanggung jawab jika merekamemberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat tersebutmerupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien. Sekali obat telah diberikan, perawat bertanggung jawab pada efek obat yang diduga bakal terjadi. Buku-bukureferensi obat seperti,Daftar Obat Indonesia (DOI), Desk Reference (PDR), dan sumber dayamanusia, seperti ahli farmasi, harus dimanfaatkan perawat jika merasa tidak jelasmengenai reaksi terapeutik yang diharapkan, kontraindikasi, dosis, efek samping yangmungkin terjadi, atau reaksi yang merugikan dari pengobatan. Sebelum sesuatu obatdiberikan atau dikonsumsi seseorang, obat telah melalui berbagai proses antara lain proses penyediaan, pengolahan, pengijinan, perdagangan, pengorderan, pemblian dan pemakaian. Pada aspek pemberian obat, perawat harus yakin tentang order pengobatanyang dibuat oleh dokter sehingga tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dan pelaksanannya.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Peran perawat sebelum pemberian obat ? 2. Apa Peran perawat saat pemberian obat ? 3. Apa Peran perawat setelah pemberian obat ?



1



1.3 Tujuan 1. Agar seorang perawat mengetahui peran apa saja yang harus dimiliki dalam pemberian obat. 2. Supaya perawat dapat menghargai pihak – pihak pasien dalam memberi obat. 3. Agar seorang perawat tidak salah lagi dalam pemberian obat. 4. Agar perawat memahami apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Peran perawat sebelum pemberian obat Pada tahap persiapan obat perawat berperan melakukan pengecekan obat, menyiapkan obat dan memberikan edukasi pengobatan. Pengecekan obat seringkali tidak didokumentasikan karena kolom dokumentasi yang kecil. Perawat juga seringkali tidak mencuci tangan dalam menyiapkan obat karena banyak pekerjaan, kebiasaan dan kurang motivasi Edukasi pengobatan hanya pada awal pemberian obat karena kurangnya pengetahuan perawat tentang obat. Pada tahap pemberian obat perawat berperan melaksanakan prinsip 5 benar obat yaitu benar pasien, obat, dosis, cara dan waktu serta benar dokumentasi. Semua perawat memberikan obat dengan prinsip 5 benar tetapi dokumentasi belum dilakukan dengan benar karena kolom dokumentasi yang kecil. Peran perawat dalam tahap pemantauan obat adalah melakukan pemantauan terhadap efek yang diharapkan dan efek samping dari obat. Perawat belum melakukan pemantauan terhadap efek pengobatan dan efek samping obat karena tidak adanya format khusus untuk melakukan pemantauan dan banyak pekerjaan. Kesimpulan: Peran perawat dalam tahap pemesanan obat adalah melakukan pengkajian pengobatan dan pemesanan obat. Pada tahap persiapan obat peran perawat yang belum dilaksanakan adalah mendokumentasikan pengecekan obat dan memberikan edukasi pengobatan. Peran perawat yang belum dilakukan pada tahap pemberian obat adalah melaksanakan prinsip benar dokumentasi sedangkan peran perawat yang belum dilakukan dalam tahap pemantauan obat adalah melakukan pemantauan efek pengobatan dan efek samping obat.



3



2.2 Peran perawat dalam pengobatan Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentangmanfaat dan efek samping obat sangat penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan.Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan dan turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan keputusa tentang pengobatan bersama dengantenaga kesehatan lain. Perawat dalam memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan harus tepat. B. Prinsip pemberian obat 1. Pasien yang Benar Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas ditempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon non verbal dapat



dipakai,



misalnya



pasien



mengangguk.



Jika



pasien



tidak



sanggup



mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya. 2. Obat yang Benar Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan namadagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa namageneriknya,



bila



perlu



hubungi



apoteker



untuk



menanyakan



nama



generiknya .atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol ataukemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya



4



tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberiobat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama obat dan kerjanya. 3. Dosis yang Benar Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan dosisnya perawat harus memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya. 4. Cara/ Rute Pemberian yang Benar Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan.



Obat



dapat



diberikan



peroral,



sublingual,



parenteral,



topikal,



rektalinhalasi. a. Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai,karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi melaluirongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN. b. Parenteral, kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping, enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui saluran cerna,yaitu melalui vena (perset / perinfus). c. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnyasalep, losion, krim, spray, tetes mata. d. Rektal, obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria yangakan



mencair



pada



suhu



badan.



Pemberian



rektal



dilakukan



untuk



memperolehefek lokal seperti konstipasi (dulkolax supp), hemoroid (anusol), pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid supp). Pemberian obat perektal memiliki efek yang



5



lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam bentuk oral, namun sayangnya tidak semua obat disediakan dalam bentuk supositoria. e. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafasmemiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol(ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen. 5. Waktu yang Benar ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat. 6. Dokumentasi yang Benar Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat. 2.2 Peran setelah pemberian obat Setelah pemberian obat perawat harus mencatat tindakan yang telah diberikan segera setelah tindakan dengan mencatat nama klien, nama obat dan alergi, dosis obat, jalur obat, serta waktu pemberian obat.



6



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dalam pemberian obat kita selaku perawat harus teliti ada prinsif 6B yang bisa jadi panduan untuk kita selaku perawat selain itu kita tidak boleh mengacuhkan hak pasien karena sudah dijelaskan tadi diatas pasien pun memiliki hak haknya yang harus kita penuhi, Secara moral perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga. Pendidikan kesehatan yang perlu diberikan mencakup informasi tentang penyakit kemajuan pasien, obat, cara merawat pasien. Pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan peberian obat yaitu informasi tentang obat efek samping cara minum obat waktu dan dosis. 3.2 Saran Ilmu farmakologi adalah salah satu bidang ilmu yang sangat penting diberikan kepada pendidikan ilmu keperawatan. Kebanyakan perguruan tinggi keperawatan yang ada hanya mengajarkan ilmu farmakologi yang sangat minim dan sarana praktikum yang terbatas sehingga para alumni pendidikan keperawatan tidak teredukasi dengan baik tentang peran mereka bagi kesembuhan pasien melalui pemberian obat. Jadi dengan adanya makalah ini bisa mengubah sistem pembelajaran dari ilmu keperawatan untuk terus mengembangkan ilmu farmakologi dalam bidang keperawatan.



7



DAFTAR PUSTAKA MARGARETA HESTI R., DR. Fitri Haryanti Susanto, SKp., M.Kes.; DR. dr. Sri Mulatsih, MPH., Sp.A(K) 2016. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/105980#:~:text=Peran%20perawat %20yang%20belum%20dilakukan,pengobatan%20dan%20efek%20samping%20obat repository.um-surabaya.ac.id pertama kali diindeks oleh Google pada tahun 2015. https://repository.um-surabaya.ac.id/6126/3 https://bapepam.academia.edu/IhsanTaufiqRahman?swp=tc-au-8425462 Pembuat : ihsan taufik rahman



8