Makalah Filosof Thales [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1 FILOSOF THALES MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum Dosen Pengampu : Sumarni, M.H.I



Oleh Kelompok : Dedi Suprayitno Bagus Saputra



PROGRAM STUDI S1 HUKUM EKONOMI SYARIAH SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH (STIS) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG TA. 2017



2



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis diberi kekuatan untuk dapat menyelesaikan makalah filsafat sains yang berjudul Biografi Tokoh Filsafat “Thales” ini. Makalah ini dibuat oleh penulis dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Filsafat Sains dan digunakan sebagai pedoman dalam mencari sumbersumber belajar. Terima kasih penulis ucapakan kepada semua pihak terkait, terutama dosen pembimbing yang telah memberikan penjelasan tentang penulisan tugas ini. Ucapan terima kasih juga kepada teman-teman yang sudah membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi sempurna. Selain itu juga, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan dapat digunakan sebagai mana mestinya. Jambi,    Desember  2012 Penulis



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................................. KATA PENGANTAR............................................................................................................... DAFTAR ISI............................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 4 2. Tujuan Penulisan 5 3. Rumusan Masalah 5 BAB II PEMBAHASAN 1. Riwayat Hidup Tales 6 2. Konstribusi Thales Bagi ilmu Pengetahuan 3. Pengaruh Karya Thales 12 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan 14 2. Saran 14 DAFTAR PUSTAKA



8



3 BAB I PENDAHULUAN 1.



Latar Belakang Tidak bisa dipungkiri bahwa berbagai macam bidang ilmu berasal dari Barat, khususnya Yunani. Filsafat sendiri pun lahir di Yunani pada awal abad ke-6 SM. Filsafat dibagi menjadi 3 fase, yaitu Filsafat Klasik Abad Pertengahan, Filsafat Modern, dan Filsafat Postmodern. Pembagian ini bukan tanpa sebab. Dari masingmasing fase memperlihatkan ciri yang sangat berbeda. Fase Filsafat Klasik adalah fase yang paling awal dari filsafat. Pada fase ini, masih terlalu banyak orang yang belum mengetahui tentang ilmu pengetahuan. Masa ini adalah masa dimana orang-orang Yunani masih sangat percaya dengan mitos-mitos. Latar belakang lahirnya filsafat pada fase ini yang pertama  adalah adanya suatu mitologi yang kaya serta luas pada bangsa Yunani. Mitologi dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat, karena mitos-mitos sudah merupakan percobaan untuk mengerti. Sifat rasional bangsa Yunani sudah terlihat dari awal, terbukti bahwa mereka mengadakan beberapa usaha untuk menyusun mitos-mitos yang diceritakan oleh rakyat menjadi suatu keseluruhan yang sistematis. Kedua, kesusastraan Yunani yang sudah mulai muncul. Ketiga, yaitu pengaruh ilmu pengetahuan yang pada waktu itu sudah terdapat di Timur Kuno, yang oleh bangsa Yunani, ilmu pengetahuan tersebut dikembangkan dengan sangat hebat. Pada Zaman Pra Sokrates, tokoh yang terkenal salah satunya adalah Thales. Orang yang dianggap sebagai filsuf pertama. Menurut Bertrand Russell, “dimulai filsafat Barat dengan Thales.” Thales berasal dari Mileus. Salah satu dari Seven Sages of Greece. Thales beranggapan bahwa bumi terletak di atas air. Hal itu dikarenakan tempat tinggal Thales dikelilingi oleh air, sehingga airlah yang dianggap sebagai sumber dari semuanya. Pada saat menyatakan hal tersebut, hampir semua orang mencaci Thales. Namun selanjutnya, hal tersebut justru menjadi awal dari perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam matematika, Thales menggunakan geometri untuk memecahkan masalah, seperti menghitung ketinggian piramida dan jarak kapal dari pantai. Dia dikreditkan dengan penggunaan pertama dari penalaran deduktif yang diterapkan pada geometri, dengan menurunkan empat akibat wajar dari Teorema Thales,Akibatnya, ia telah dianggap sebagai matematikawan sejati pertama, dan individu yang dikenal pertama pada kaitan penemuan matematika. Juga, Thales adalah orang pertama yang diketahui mempelajari listrik. 2. Tujuan Penulisan 1.      Untuk Mengetahui Riwayat Hidup Thales. 2.      Untuk Mengetahui Apa Saja Kontribusi Thales.bagi Ilmu Pengetahuan. 3.      Untuk Mengetahui Pengaruh Karya Thales. 3. Rumusan Masalah 1.      Bagaimana Riwayat Hidup Thales? 2.      Apa Saja Kontribusi Thales bagi Ilmu Pengetahuan? 3.      Bagaimana Pengaruh Karya Thales terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia?  



4 BAB II PEMBAHASAN 1.



Riwayat Hidup Thales. Thales (624-546 SM) lahir dan meninggal di kota Miletus yang merupakan tanah perantauan orang-orang Yunani di Asia Kecil. sebuah kota yang menjadi pusat perdagangan. Kapal-kapal pedagang dengan mudah berlayar ke Nil di Mesir, sedangkan karavan melakukan perjalanan lewat darat menuju kota di Babylon. Penduduk Miletus suka melakukan kontak dagang dengan kota-kota di Yunani dan warga Phoenisia. Di kota ini juga merupakan tempat pertemuan [dunia] Timur dan Barat. Situasi Miletus yang makmur memungkinkan orang-orang di sana untuk mengisi waktu dengan berdiskusi dan berpikir tentang segala sesuatu. Hal itu merupakan awal dari kegiatan berfilsafat sehingga tidak mengherankan bahwa para filsuf Yunani pertama lahir di tempat ini. Thales adalah seorang saudagar, profesi yang membuatnya sering melakukan perjalanan. Dalam suatu kesempatan ia berdagang ke Mesir dan Babilonia (pada masa pemerintahan Nebukadnezar), dalam waktu senggangnya, Thales mempelajari astronomi dan geometri. Hal ini dipicu ketertarikannya bahwa dengan menggunakan ‘alat-alat’ tersebut, mereka dapat memprediksi gerhana matahari setiap tahunnya. Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat mengukurpiramida dari bayangannya saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah berhasil memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babiloniasejak 747 SM.  Di dalam bidang politik, Thales pernah menjadi penasihat militer danteknik dari Raja Krosus di Lydia. Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat politik bagi dua belas kota Iona. Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi, Bias dari priene, Pyttakos dari mytelene, Soloon dari athena, Kleiboulos dari Lindos, Khibon dari sparta, Periandros dari Korintos, dan thales dari Miletus ), yang oleh Aristoteles diberi gelar 'filsuf yang pertama'. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi,dan politik.Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos. Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy). Biografi Thales:



5 Nama:



Thales dari Miletos



Lahir:



624–625 SM



Meninggal: 547–546 SM Aliran/tradis Filsafat Ionian, Mazhab i: Miletos,Filsafat Alam Minat utama:



Etika, Metafisika, Matematika,Astr onomi



Gagasan penting:



Air adalah prinsip dasar segala sesuatu, Teorema Thales



Dipengaruhi:



Astronomi Babilonia & Mesir KunoMatematika and Agama



Memengaru Phytagoras, Anaximandros,Anaxim hi: enes 2.



Kontribusi Thales bagi Ilmu Pengetahuan a. Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam bahasa Yunaniarche) segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta.  Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan. Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang. Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air. Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya. b. Pandangan tentang Jiwa Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati. Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi. c. TheoremaThales Thales mengemukakan proposisi yang dikenal dengan theorema Thales, yaitu: Lingkaran dibagi dua oleh garis yang melalui pusatnya yang disebut dengan diameter. Besarnya sudut-sudut alas segitiga sama kaki adalah sama besar. Sudut-sudut vertikal yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang, sama besarnya.



6 Apabila sepasang sisinya, sepasang sudut yang terletak pada sisi itu dan sepasang sudut yang terletak dihadapan sisi itu sama besarnya, maka kedua segitiga itu dikatakan sama sebangun. Segitiga dengan alas diketahui dan sudut tertentu dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal. Teorema Thales berisi sebagai berikut: Jika AC adalah sebuah diameter, maka sudut B adalah selalu sudut siku-



d.



siku Teorema Thales :       1. Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya. 2. Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama besar. 3. Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling berlawanan akan sama. 4. Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku. 5. Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.             Tidak ada catatan lebih jauh tentang prestasi Thales yang dapat disimak karena tidak ada bukti-bukti akurat. Bukti dicoba dicari lewat catatan dari para muridnya seperti: Aristoteles dan Eudemus dari Rhodes (± 320 SM), yang kurun waktunya relatif terlalu lama. Catatan Eudemus menyebutkan bahwa Thales adalah orang yang ‘mengubah geometri menjadi bentuk formal yang dapat dipelajari oleh semua orang’ karena mendasarkan diri pada prinsip-prinsip dan melakukan investigasi terhadap theorema-theorema dengan sudut pandang seorang intelektual. Thales berbicara tentang garis, lingkaran dan bentuk-bentuk lainnya dengan cara membayangkan (abstrak). Garis bukan hanya sesuatu yang dapat digurat dan dilihat di atas pasir, tapi merupakan obyek yang terpeta pada imajinasi kita. Artinya secara abstrak bahwa suatu garis lurus atau lingkaran bulat berada dalam mental kita. Matematikawan serba bisa Aktivitas Thales lebih dikenal – dari berbagai sumber terpisah, sebagai matematikawan terapan. Mengukur tinggi piramida dengan mengukur tinggi bayangan dengan menggunakan tongkat, memprediksi gerhana matahari, menentukan setahun adalah 360 hari (sudah dikenal lama oleh bangsa Mesir) maupun jarak kapal di laut dengan lewat cara proporsi/memadankan bentuk segitiga adalah catatan “kehebatan” Thales. Gerhana matahari disebutkannya  akan terjadi pada tanggal 28 Mei atau 30 September pada tahun 609 SM. Catatan yang ada menyebutkan bahwa gerhana matahari terjadi setiap kurun waktu 18 tahun 11 hari. Ketepatan prediksi ini membuat namanya sangat terkenal dan diabadikan sebagai salah satu dari tujuh orang bijak (sage) yang terdapat pada hikayat Yunani. Naluri pedagang yang ada pada dirinya, dimana diketahui Thales “memeras” buah zaitun (olive) untuk dijadikan minyak ketika panen melimpah dan akhirnya memberikan  keuntungan berlimpah, menjadi pedagang garam sama seperti komentar tentang dirinya sebagai pengamat



7 bintang, penentang hidup selibat bahkan sebagai negarawan yang mempunyai visi jauh ke depan. Tulisan Thales dalam bidang astronomi lebih dikenal daripada karyanya dalam bidang geometri.             e. Pandangan Politik Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SM. Thales menyarankan orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia. Di dalam sistem tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem pemerintahan Ionia. Dengan demikian, Ionia telah menjadi sebuah polis yang bersatu dan tersentralisasi. 3. Pengaruh Karya Thales Ketenaran Thales, khususnya dalam bidang astronomi membuat dirinya mempunyai banyak murid. Anaximander, Anaximenes, Mamercus dan Mandryatus adalah nama dari beberapa muridnya, namun yang sangat terkenal adalah nama yang disebutkan pertama. Anaximander (611 – 545 SM), sukses menggantikan posisi Thales di Miletus. Selain itu, anggapan Thales tentang airlah yang dianggap sebagai sumber dari semuanya, yang meskipun Pada saat menyatakan hal tersebut, hampir semua orang mencaci Thales. Namun selanjutnya, hal tersebut justru menjadi awal dari perkembangan ilmu pengetahuan. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah filsuf pertama, orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy). Thales adalah orang pertama yang menggunakan penalaran deduktif yang diterapkan pada geometri, orang yang ‘mengubah geometri menjadi bentuk formal yang dapat dipelajari oleh semua orang’ karena mendasarkan diri pada prinsip-prinsip dan melakukan investigasi terhadap theorema-theorema dengan sudut pandang seorang intelektual.



8 BAB III PENUTUP 1.



2.



Kesimpulan Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Disebut sebagai filsuf pertama yang pemikirannya menjadi awal dari perkembangan ilmu pengetahuan. Aristoteles mengatakan bahwa Thalesadalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy). Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana.Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Pemikiran dasarnya adalah mengenai “Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu” Saran Banyak sekali para tokoh filsafat yang mengawali perkembangan ilmu filsafat, yang dampaknya dapat kita rasakan hingga sekarang, perkembangan ilmu pengetahuan yang terus maju. Semuanya itu tidak terlepas dari tokoh filsafat mula-mula, salah satunya adalah Thales Sebagai generasi penerus dan seseorang yang terus belajar mencari tahu perkembangan ilmu pengetahuan yang ada,  seharusnya kita juga mengetahui tokoh-tokoh filsafat yang mempelopori atau mengawali perkembangan filsafat itu sendiri, supaya kita mengetahui bagaimana perkembangan ilmu filsafat tersebut bisa berkembang hingga sekarang, sehingga kita akan sangat bangga dan bersyukur terhadap para tokoh filsafat yang telah memberikan pemikirannya untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu sebagai generasi penerus sudah selayaknya kita melanjutkan perjuangan mereka, dengan terus mengali potensi yang ada pada diri kita untuk dapat berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan atau setidaknya kita dapat membuat ilmu pengetahuan yang telah kita peroleh menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi sekitar kita.



9 DAFTAR PUSTAKA Apriliastari ,Rizki. 2009. Thales   http://blogqie.blogspot.com/2009/12/tokohfilsafat-thales.html Greek Philosophers. Livius Articles Historyhttp://www.livius.org/gi-gr/greeks/philosophers.html http://id.wikipedia.org/wiki/Thales



On



Ancient



http://lenapha09.blogspot.co.id/2013/04/tokoh-filsafat-thales.html di akses rabu 27 september 2017 jam 21:30 WIB