Makalah Filsafat Pendidikan Islam-Dikonversi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM TUGAS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM



DOSEN PENGAMPU : Komala Sari, M.Pd



KELOMPOK 1 1. Maycha Erliana Sari (1911060131) 2. Melia Dwi Lestari (1911060135)



PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG T.A 2019/2020



KATA PENGANTAR



Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillah, puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini berisikan tentang penjelasan “Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin allahuma aamiin.



Bandar Lampung, 11 November 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah ................................................................................. 2 1.3 Tujuan .................................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam .................. 3 2.2 Ciri-Ciri Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam ................................. 4 2.3 Fungsi Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam .................................... 5 2.4 Kerangka Dasar Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam ..................... 5 2.5 Dasar-Dasar Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam ............... 6 2.6 Prinsip-Prinsip Dasar Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam ........ 8 2.7 Peran Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam .......................... 10 2.8 Komponen Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam ................. 11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 14 3.2 Saran ..................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan dan untuk berjalannya sebuah pendidikan dengan baik semua diatur dalam kurikulum. Kurikulum juga merupakan kumpulan komponen pendidikan yang kompleks. Khususnya dalam pendidikan Islam yang merupakan pendidikan yang berdasarkan Alqur’an dan As- sunnah selain mempunyai tujuan keilmuan, Pendidikan Islam juga mempunyai tujuan menjadikan manusia sebagai khalifah yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan adanya suatu program yang terencana yang dapat mengantar proses pendidikan sampai pada tujuan yang diinginkan. Proses belajar mengajar, pelaksanaannya, sampai penilaian, dalam pendidikan lebih dikenal dengan istilah kurikulum pendidikan. Satu hal yang paling penting dalam masalah pendidikan formal adalah pengaturan kurikulum. Karena kurikulumlah yang dijadikan sebagai acuan bagi berjalannya proses pendidikan. Konsep pendidikan Islam yang membahas tentang strategi, metode, media, sumber, lingkungan bahkan materi sekalipun memang harus bersifat elastis dalam arti sesuai tuntutan kebutuhan manusia yang selalu tumbuh dan berkembang. Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai rujukan telaah, kajian dan sumber teliti filsafat pendidikan islam yang merupakan kebenaran mutlak yang tidak mungkin akan terjadi perubahan. Oleh karena itu, kedua bentuk wahyu Allah tersebut menjadi dasar filsafat pendidikan sekaligus pendidikan islam. Dengan begitu makalah ini dibuat untuk memperdalam pengetahuan kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam.



1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu: 1



1. Apakah pengertian kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam? 2. Apakah ciri-ciri kurikulum dalam lembaga pendidikan islam? 3. Apakah fungsi kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam? 4. Apakah peran-peran kurikulum dalm lembaga pendidikan Islam? 5. Apakah sajakah komponen-komponen kurikulum lembaga pendidikan islam? 1.3 Tujuan Adapun tujuan pada makalah ini yaitu: 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam 2. Untuk mengetahui ciri-ciri kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam 3. Untuk mengetahui fungsi kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam 4. Untuk mengetahui peran0peran kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam 5. Untuk mengetahui Komponen-komponen kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam Kurikulum adalah seperangkat rencana dan engaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dan kurikulum juga merupakan perangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta didik selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Kurikulum dirancang untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Keberhasilan dari suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat bergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru. Artinya, guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang dalam suatu kurikulum resmi. Beberapa pandangan menyatakan bahwa meskipun suatu kurikulum itu bagus, namun keberhasilan atau gagalnya kurikulum tersebut pada akhirnya terletak di tangan pribadi guru. Guru berperan sebagai ujung tombak implementasi kurikulum. Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu, kurikulum juga dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai pendidikan. M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan. S. Nasution menyatakan, ada beberapa penafsiran lain tentang kurikulum. Diantaranya: Pertama, kurikulum sebagai produk (hasil pengembangan kurikulum), Kedua, kurikulum sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari oleh siswa (sikap, keterampilan tertentu), dan Ketiga, kurikulum dipandang sebagai pengalaman siswa. Lembaga Pendidikan Islam yaitu sebuah lembaga pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pola ajaran Islam. Karena ajaran Islam berdasarkan 3



Alquran, Sunah, pendapat ulama serta warisan sejarah, maka pendidikan Islam pun mendasarkan diri pada Alquran, Sunah, pendapat ulama serta warisan sejarah tersebut. Jadi, kurikulum dalam lembaga pendidikan islam yaitu adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang dilaksanakan berdasarkan pola ajaran islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Untuk pengaplikasiannya kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam, maka kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang strateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam. 2.2 Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Islam Ciri-ciri umum kurikulum pendidikan Islam yaitu sebagai berikut : 1) Agama dan akhlak merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan di amalkan harus berdasarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijtihad para ulama. 2) Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial, dan spiritual. 3) Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta kegiatan pengajaran. Adapun ciri-ciri khusus Kurikulum Pendidikan Islam menurut Oemar Muhammad yaitu: 1) Menonjolnya tujuan utama dan akhlak pada berbagai tujuannya, kandungan, metode, alat dan tekniknya bercorak agama 2) Meluas cakupannya dan menyeluruh kandungannya, yaitu kurikulum yang betul-betul mencerminkan semangat, pemikiran dan ajaran yang menyeluruh



4



3) Bersikap seimbang diantara berbagai ilmu yang dikandung dalam kurikuum yang akan digunakan 4) Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan oleh anak didik 5) Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik.



2.3 Fungsi Kurikulum Pendidikan Islam Adapun fungsi kurikulum dalam pendidikan Islam menurut Abdul Majid adalah sebagai: 1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. 2. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 3. Penyesuaian mental, yaitu meyesuaikan diri dengan lingkungan baik secara



fisik



maupun



lingkungan



sosial



dan



dapat



mengubah



lingkungannya sesuai dengan ajaran islam. 4. Perbaikan,



yaitu



memperbaiki



kesalahan-kesalahan,



kekurangan-



kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia indonesia seutuhnya. 6. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsionalnya. 7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama islam. 2.4 Kerangka Dasar Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam Kurikulum yang baik dan relevan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam adalah yang bersifat intergrated dan komprehensif serta menjadikan al-



5



Qur’an dan hadis sebagai sumber utama dalam penyusunan. Didalam alQuran dan hadis ditemukan kerangka dasar yang dapat dijadikan sebagai pedoman operasional dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan Islam. Kerangka dasar tersebut adalah tauhid dan perintah membaca. 1. Tauhid Tauhid sebagai dasar utama kurikulum harus dimantapkan semenjak masih bayi. Dimulai dengan menperdengarkan kalimat-kalimat tauhid seperti azan atau iqamah terhadap anak yang baru lahir. Tauhid sebagai falsafah dan pandangan hidup umat Islam meliputi konsep ke Maha Esaan Allah, serta ke unikan Allah atas semua makhluknya, Allah SWT, unik dan Esa dalam perbuatan. Tauhid merupakan prinsip utama dalam seluruh dimensi kehidupan manusia baik hubungan vertikal dengan Allah maupun hubungan horizontal dengan manusia dengan alam. Tauhid seperti inilah yang dapat menyusun pergaulan yang harmonis sesamanya. Kita dapat mewujudkan tata dunia yang harmonis kosmos yang penuh tujuan, persamaan sosial, persamaan kepercayaan, persamaan jenis dan ras, persamaan dalam segala aktivitas dan kebebasan bahkan seluruh masyarakat dunia adalah sama yang disebut “ummatan wahidah”. 2. Perintah Membaca Perintah membaca ayat-ayat Allah meliputi 3 macam yaitu : ✓ Ayat Allah yang berdasarkan wahyu ✓ Ayat Allah yang ada pada diri manusia ✓ Ayat Allah yang terdapat di alam semesta di luar diri manusia.



2.5 Dasar-Dasar Kurkulum dalam Lembaga Pendidikan Islam 1. Dasar Agama Seluruh sistem yang ada dalam masyarakat Islam, termasuk sistem pendidikannya



harus



meletakkan



dasar



falsafah,



tujuan,dan



kurikulumnyapada ajaran Islam yang meliputi aqidah, ibadah, muamalat, dan hubungan-hubungan yang berlaku didalam masyarakat.



6



Hal ini bermakna bahwa semua itu pada akhirnya harus mengacu pada dua sumber utama syariat Islam yaitu al-Quran dan Sunnah. 2. Dasar Falsafah Dasar ini memberikan arah dan tujuan pendidikan Islam, dengan dasar filosofis sehingga susunan kurikulum pendidikan Islam mengandung suatu kebenaran, terutama dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini kebenarannya. 3. Dasar Psikologis Asas ini memberikan bahwa kurikulum pendidikan Islam hendaknya disusun dengan mempertimbangkan tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik. Kurikulum pendidikan Islam harus dirancang sejalan dengan ciri-ciri perkembangan anak didik, tahap kematangan bakat-bakat jasmani, intelektual, bahasa, emosi dan sosial, kebutuhan dan keinginan, minat, kecakapan, dan perbedaan individual antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. 4. Dasar Sosial Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan Islam yang tercermin pada dasar sosial yang mengandung ciri-ciri masyarakat Islam dan kebudayaannya. Baik segi dari pengetahuan, nilai-nilai ideal, cara berpikir dan adat kebiasaan, serta seni. Sebab tidak ada suatu masyarakat yang tidak berbudaya dan tidak ada suatu kebudayaan yang tidak berada pada masyarakat. Kaitannya dengan kurikulum pendidikan Islam sudah tentu kurikulum ini harus mengakar terhadap masyarakat dan perubahan serta perkembangan. 5. Dasar Organisatoris Dasar



ini



memberikan



landasan



dalam



penyusunan



pembelajaran beserta penyajiannya dalam proses pembelajaran.



7



bahan



2.6 Prinsip-Prinsip Dasar Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam Prinsip-prinsip yang dapat mewarnai kurikulum pendidikan, yaitu : 1. Prinsip berasaskan Islam termasuk ajaran dan nilai-nilainya. 2. Prinsip mengarah kepada tujuan adalah seluruh aktivitas dalam kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebelumnya. 3. Prinsip (integritas) antara mata pelajaran, pengalamanpengalaman, dan aktivitas yang terkandung di dalam kurikulum. 4. Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup murid. 5. Prinsip fleksibilitas, adalah terdapat ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan dalam bertindak. 6. Prinsip integritas adalah kurikulum tersebut dapat menghasilkan manusia seutuhnya. 7. Prinsip efisiensi, adalah agar kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dana, dan sumber lain secara cermat dan tepat. 8. Prinsip kontinuitas dan kemitraan adalah bagaimana susunan kurikulum yang terdiri dari bagian yang berkelanjutan dengan kaitan-kaitan kurikulum lainnya. 9. Prinsip individualitas adalah, bagaimana kurikulum memperhatikan perbedaan pembawaan dan lingkungan anak. 10. Prinsip kesamaan memperoleh kesempatan dan demokratis adalah bagaimana kurikulum dapat memberdayakan semua peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap sangat diutamakan. 11. Prinsip kedinamisan, adalah agar kurikulum itu tidak statis, tetapi dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan sosial. 12. Prinsip



keseimbangan,



adalah



bagaimana



kurikulum



dapat



mengembangkan sikap potensi peserta didik secara harmonis. 13. Prinsip efektivitas, adalah agar kurikulum dapat menunjang efektivitas guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar.



Menurut Al-Taumi Dalam buku ilmu pendidikan islam karangan Dra.Hj.Nur Uhbiyati bahwasannya prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam harus



8



diajadikan pegangan pada waktu menyusun kurikulum, prinsip-prinsip itu terdiri dari: a. Prinsip pertama adalah prinsip yang berkaitan dengan agama , termasuk ajaran dan nilainya, artinya segala sesuatu yang berkaitan dengan kurikulum, termasuk falsafah, tujuan,metode mengajar dan lain sebaginya harus berdasarkan pada agama dan akhlak islam. b. Prinsip yang kedua adalah prinsip yang bersifat menyeluruh, (universal) pada tujuan dan kandungan kurikulum. c. Prinsip ke tiga adalah keseimbangan yang relative antara tujuan dan kandungan kurikulum. d. Prinsip yang keempat adalah berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, dan kebutuhan pelajar, begitu juga dengan lingkungan sekitar fisik dan social damana pelajar hidup dan berinteraksi untuk memperoleh pengetahuan,kemahiran pengalaman dan sikapnya. e. Prinsip kelima adalah pemeliharaaan perbedaan individual di antara pelajar dalam bakat, minat, kemampuan, kebutuhan dan masalahnya, dan juga memelihara perbedaan dan kelainan di antara alam sekitar dan masyarakat. f. Prinsip keenam adalah prinsip perkembangan dan perubahan Islam yang menjadi sumber pengambilan falsafah, prinsip, dasar kurikulum, metode mengajar pendidikan Islam mencela keras sifat meniru (taklid) secara membabi buta dan membeku pada yang kuno yang diwarisi dan mengikuti tanpa selidik. g. Prinsip ketujuh adalah prinsip peraturan antara mata pelajaran, pengalaman dan kativita yang terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya menurut Prof. H. M. Arifin, MEd., bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan pada waktu menyusun kurikulum mencakup 4 macam, yaitu: a. Kurikulum pendidikan yang sejalan dengan identitas Islam. b. Berfungsi sebagai alat yang efektif mencapai tujuan tersebut. c. Kurikulum yang bercirikan Islam.



9



d. Antara kurikulum, metode dan tujuan pendidikan Islam harus saling berkaitan dan saling menjiwai dalam proses mencapai produk yang bercita-citakan menurut ajaran Islam



2.7 Peran Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam Kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan memiliki peran yang dapat menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan penting kurikulum , yaitu : a. Peran Konservatif Kurikulum dapat dijadikan sebagai alat transformasi nilai dan warisan budaya, masa lampau yg dianggap masih sesuai dan bisa dipertahankan samapai saat ini. Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau. peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu memengaruhi dan mendidik peserta didik agar supaya sesuai dengan nilai social yg ada di masyarakat sekitarnya. b. Peran Kreatif memilki peranan sebagai alat yg harus mampu mengembangkan melahirkan sesuatu yang baru yg bermanfaat bagi masa kini dan masa yang akan dating, serta membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi yg dimilkinya agar supaya memperoleh pengalaman dan pengetahuan yg baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya. c. Peran Kritis dan Evaluatif Kurikulum harus mampu memposisikan diri sebagai alat yg menyaring nilai budaya yang ada yang sudah tidak relevan dengan masa ini, karena setiap saat tidak menutup kemungkinan adanya perubahan nilai-nilai budaya setempat. Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus turut aktif



10



berpartisipasi dalam control atau filter sosial. Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan di adakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan



2.8 Komponen Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam Komponen kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam terdiri dari, yaitu : a. Tujuan kurikulum Untuk tujuan kurikulum pun terdapat beberapa tujuan yaitu : ✓ Tujuan yang ingin dicapai sekolah secara keseluruhan Selaku lembaga pendidikan, sekolah mempunyai sejumlah tujuan yang ingin dicapainya yang digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan seluruh program pendidikan dari sekolah tersebut. ✓ Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi Setiap bidang studi dalam kurikulum suatu sekolah juga mempunyai sejumlah tujuan yang ingin dicapainya. Tujuan ini pun digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mempelajari suatu bidang studi pada sekolah tertentu. b. Isi kurikulum Berupa materi pembelajaran yang diprogram untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Isi/materi kurikulum pada hakekatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Isi kurikulum atau pengajaran bukan hanya terdiri atas sekumpulan pengetahuan atau kumpulan informasi, tapi harus merupakan kesatuan pengetahuan terpilih dan dibutuhkan bagi pengetahuan baik bagi pengetahuan itu sendiri, maupun siswa dan lingkungannya. Ada dua hal yang harus diperhatikan ketika membicarakan isi kurikulum. Pertama, isi kurikulum didefinikan sebagai bahan atau materi belajar dan mengajar. Bahan itu tidak hanya berisikan informasi factual, tetapi juga mencakup pengetahuan, ketrampilan, konsep-konsep, sikap dan nilai. Kedua, dalam proses belajar mengajar,



11



dua elemen kurikulum yaitu isi dan methode, berinteraksi secara konstan. Isi memberikan signifikansi jika ditransmisikan kepada anak didik dalam beberapa hal dan cara, dan itulah yang disebut metode atau pengalaman belajar mengajar. Secara umum, isi kurikulum itu dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu : ✓ Logika, yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur keilmuan, ✓ Etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai dan moral, ✓ Estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seni.



Berdasarkan pengelompokan isi kurikulum tersebut, maka pengembangan isi kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : ✓ Mengandung bahan kajian / topic yang dapat dipelajari peserta didik dan dalam proses pembelajaran. ✓ Berorientasi pada standart komptensi lulusan, standart kompetensi mata pelajaran dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.



c. Media (sarana dan prasarana) Sebagai sarana perantara dalam pembelajaran untuk menjabarkan kurikulum agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik. d. Metode Metode atau strategi ini merupakan komponen yang memiliki peran sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. Pembicaraan strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaan, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan, baik yang secara umum berlaku maupun yang bersifat khusus dalam pengajaran. Kurikulum merupakan rencana, ide, harapan, yang harus diwujudkan secara nyata disekolah, sehingga mampu mampu mengantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan. Metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian



12



kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya / kekuatan dalam pembelajaran. e. Proses Pembelajaran Komponen ini sangat penting, sebab diharapkan melalui proses pembelajaran akan terjadi perubahan tingkah pada diri peserta didik sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan kurikulum. f. Evaluasi Dengan evaluasi



(penilaian)



dapat



diketahui



mengenai



berbagai



pencapaian dalam tujuan kurikulum . Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan. Hasil–hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu perkembangan peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.



Menurut Hasan Langgulung ada 4 komponen utama kurikulum yaitu: a. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan. b. Pengetahuan (knowledge), informasi-informasi, data-data, aktivitas, dan pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu. c. Metode dan cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan memotivasi murid untuk membawa mereka ke arah yang dikehendaki oleh kurikulum. d. Metode dan cara penilaian yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut.



13



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. kurikulum dalam lembaga pendidikan islam yaitu adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu yang dilaksanakan berdasarkan pola ajaran islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. 2. Ciri-ciri umum kurikulum pendidikan Islam yaitu agama dan akhlak merupakan tujuan utama, mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek, adanya keseimbangan antara kandungan dan pengalaman serta kegiatan pengajaran. 3. Adapun fungsi kurikulum dalam pendidikan Islam menurut Abdul Majid yaitu



pengembanga,



penanaman,



Penyesuaian



mental,



perbaikan,



pencegahan, pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagaman secara umum, penyaluran. 4. Kerangka dasar kurikulum dalam lembaga pendidikan adalah tauhid dan perintah membaca. 5. Dasar-dasar kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam yaitu dasar Agama, dasar Falsafah, dasar Psikologis, dasar Sosial, dasar Organisatoris. 6. Prinsip-prinsip yang dapat mewarnai kurikulum pendidikan, yaitu prinsip berasaskan Islam termasuk ajaran dan nilai-nilainya, prinsip mengarah kepada tujuan, prinsip antara mata pelajaran, prinsip relevansi, prinsip Fleksibilitas, prinsip integritas, prinsip efisiensi, prinsip kontinuitas, Prinsip individualitas, prinsip kesamaan memperoleh kesempatan dan demokratis, prinsip kedinamisan, prinsip keseimbangan, prinsip efektivitas 7. Peran Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam yaitu terdiri dari peran konservatif, peran kreatif, peran kritis dan evaluative.



14



8. Komponen Kurikulum Dalam Lembaga Pendidikan Islam yaitu terdiri dari tujuan kurikulum,isi kurikulum. media (sarana dan prasarana), evaluasi.



3.2 Saran Dengan selesainya makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi pembahasan maupun ejaan kata, maka dari itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar menjadi makalah yang baik. Harapan



kami semoga dengan adanya



makalah ini dapat menambah wawasan siapa saja yang membaca makalah tentang kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam.



15



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2018. Kurikulum Pendidikan Islam. https://belajaronline101.wordpress.com/2018/01/16/kurikulumpendidikan-islam/. Diakses Pada tanggal 10 November 2020 Dzakkir. 2017. Lembaga Kurikulum Penddikan Islam. https://mohmudzakkir74.wordpress.com/artikel/kurikulum-lembagapendidikan-islam/. Diakses pada 10 November 2020. Fujiawati, Fuja, Siti. “Pemahaman Konsep Kurikulum Dan Pembelajaran Dengan Peta Konsep Bagi Mahasiswa Pendidikan Seni”. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni. Vol. 1. No. 1. 2016. Hidayat, Rahmad. 2016. Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia. Medan : LPPPI. Masyta, Dewi, Ifa. 2016. Manajemen Kurikulum Pada Lembaga Pendidikan Islam. Tulung Agung : STAIM Tulung Agung. Nurmadiah.”Kurikulum Pendidikan Agama Islam”. Jurnal Al-Afkar. Vol. 3. No.. 2. 2014. Subhi, Asep. “Konsep Dasar, Komponen Dan Filosofi Kurikulum PAI”. Jurnal Qathruna. Vol. 3. No. 1. 2016. Wafi, Abdul. “Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam”. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 1. No. 2. 2017. Wikipedia. 2020. Diakses



Kurikulum. https://id.wikipedia.org/wiki/KurikuluM. pada tanggal 11 November 202