Makalah Furunkel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FARMAKOTERAPI III



MAKALAH Furunkel



Dosen Pengampu: apt. Rizky Yulion Putra. M.Farm Disusun oleh: Lasma Dameria Sibuea (2048201105) Hendri Aptiarmi (2048201130)



Sekolah Tinggi Kesehatan Harapan Ibu Jambi Progeam Studi Farmasi Jalur Transfer Tahun Akademik 2020/2021 1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Furunkel tepat waktu. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Farmakoterapi III . Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalamdalamnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan untuk makalah ini. . Penulis mengaharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Selain itu, penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tercapainya tujuan dari penulisan makalah ini.



Jambi,



Desember 2021



Penyusun



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I



PENDAHULUAN .........................................................................................3 1.1 Latar Belakang ..........................................................................................3 1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................3 1.3 Tujuan .......................................................................................................3 1.4 Manfaat .....................................................................................................3



BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5 2.1 Pengertian Furunkel...................................................................................5 2.2 Etiologi Furunkel ......................................................................................5 2.3 Patofisiologi Furunkel................................................................................6 2.4. Manisfestasi Klinis Furunkel ....................................................................7 2.5. Penatalaksanaan Furunkel .........................................................................8 BAB III PENUTUP .....................................................................................................10 3.1 Kesimpulan...............................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Furunkel, umumnya dikenal sebagai bisul merupakan masa berdinding dari bahan purulen yang timbul dari folikel rambut. Furunkel adalah radang atau infeksi yang disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal pada kulit lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri masuk dan terjadi infeksi dan timbul bisul. Furunkel mungkin saja muncul sejak bayi, bahkan bayi baru lahir. Ibu-ibu, terutama yang baru punya anak pertama, umumnya takut memandikan dan mengeramasi bayinya. Padahal bayi juga sudah berkeringat. Terlebih kalau bayi dibubuhi dengan segala macam minyak penghangat yang tentu jadi lahan subur untuk berkembangbiaknya kuman. Dan kondisi kulit yang seperti ini juga bisa menjadi penyebab bisulan. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat disusun perumusan masalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan defenisi furunkel 2. Menjelaskan etiologi dan gejala furukel 3. Menjelaskan patofisiologi furunkel 4. Menjelaskan manifestasi klinis furunkel 5. Menjelaskan penatalaksana furunkel 1.3 Tujuan 1. Dapat mengetahui dan memahami defenisi furunkel 2. Dapat mengetahui dan memahami etiologi dan gejala furunkel 3. Dapat mengetahui dan memahami patofisiologi furunkel 4. Dapat mengetahui dan memahami manifestasi klinis furunkel 5. Dapat mengetahui dan memahami penatalaksanaan furunkel 1.4 Manfaat 1. Memberikan informasi dan pemahaman mengenai defenisi furunkel. 2. Memberikan informasi dan pemahaman serta edukasi tentang etiologi, patofisiologi sehingga dapat di lakukan pencegahan secara awal. 3



3. Memberikan informasi manifestasi klinis dan penatalaksanaan yang diberikan sehingga dapat dilakukan pemilihan pengobatan yang tepat dan benar.



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Furunkel Furunkel adalah nyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh peradangan terbatas dari korium dan jaringan subkutis, mengelilingi nekrotis sentral atau inti disebabkan oleh stapholococcus yang memasuki kulit melalui folikel rambut. S.aureus adalah penyebab infeksi piogenik kulit yang paling sering, ia dapat juga menyebabkan furunkel, karbunkel, osteomelitis, artritis septik, infeksi luka, abses, pneumonia, empiema, endokarditis, meningitis dan penyakit yang diperantarai toksin, termasuk keracunan makanan. Secara medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar minyak kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman. Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya terhadap invasi kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa padat kemerahan berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat gelembung bernanah, kemudian melunak menjadi abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat pada bokong, kuduk, belakang bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai, dan sekeliling pinggang, pangkal paha, atas kaki, punggung. Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya. 2.2 Etiologi Furunkel Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut : a. Iritasi pada kulit b. Kebersihan kulit yang kurang terjaga 5



c. Daya tahan tubuh yang rendah d. Infeksi oleh staphylococcus aureus. Berbentuk bulat (coccus), diameter 0,51,5µm, susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul, nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu. e. Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung, telinga, atau jari-jari tangan. Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit. Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai berikut : 1. Nyeri pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus, berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya 2. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan memiliki pustule 3. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris resistensiae 4. Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian dapat menghilang dengan sendirinya 5. Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm atau bahkan lebih 6. Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat 7. Jika pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk lubang yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan granulasi 8. Waktu penyembuhan kurang lebih 2 minggu 9. Jaringan parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas. 2.3 Patofisiologis Furunkel Furunkel terjadi karena adanya mikrolesi baik karena garunkan atau gesekan baju, maka kuman masuk ke dalam kulit, sehingga menyebabkan peradangan akut yang ada di folikel rambut dan sekitarnya. dan membentuk nodul nyeri. Faktor predisposisi furunkel antara lain : 1.



Obesitas



2.



Diskrasia darah 6



3.



Skabies



4.



Kelainan fungsi neotrofil



5.



Terapi glukokotikoid



6.



Terapi sitostatika



7.



Defisiensi imunoglobulin



8.



Gangguan intregrasi kulit karena iritasi, tekanan, gesekan, hyperhidrosis, dermatitis, dermatofitosis,



9.



Kerusakanan fungsi pertahanan kulit



10. Penyebaran atau autoinokulasi dari lokasi karier 11. Dermatitis atopik 12. Imunokompromi 13. Dermatitis seborrhoika 14. Malnutrisi 15. Diabetes mellitus 16. Pecandu alkohol 2.4 Manifestasi Klinis Furunkel Furunkel terjadi di sisi bagian tubuh yang berambut, terutama di area yang terjadi gesekan, oklusi dan berkeringat seperti pada leher, aksila, dan pantat, tetapi bisa juga terjadi pada seluruh bagian tubuh, terutama bagian tubuh yang berkeringat. Furunkel bisa merupakan komplikasi dari lesi sebelumnya seperti dermatitis atopik, ekskoreasi, abrasi, skabies, dan pedikulosis. Presentasi Klinis  Inflamasi, pengeringan nodul yang melibatkan folikel rambut.  Umumnya berkembang di daerah yang mengalami gesekan dan keringat.  Lesi bersifat diskrit, apakah terjadi sebagai nodul tunggal atau multipel.  Lesi dimulai sebagai nodul merah keras dan lunak yang menjadi nyeri dan berfluktuasi.  Lesi sering mengering secara spontan.  Lesi yang disebabkan oleh CA-MRSA sering memiliki pusat nekrotik  Tanda-tanda sistemik jarang terjadi. Pemeriksaan Laboratorium Biasanya pemeriksaan laboratoriun untuk furunkel sebagai berikut : 1. Leukositosis biasanya didapat pada furunkulosis berat. 7



2. Pemeriksaan histopatologis furunkel menunjaukkan infiltrat polimorfonuklear di dermis dan lemak subkutis 3. Pemeriksaan gram dari pus menunjukkan kumpulan kokus gram positif 4. Kultur di dapat pertumbuhan S. aureus 2.5 Penatalaksanaan Furunkel Penatalaksanaan yang diberikan bergantung pada keadaan penyakit yang dialaminya, biasanya diberikan sebagai berikut: 1. Pada Furunkel di bibir atas/pipil pada orang tua sebaiknya di rawat inapkan. 2. Pengobatan topikal,  Bila lesi masih basah/kotor dikompres dengan Solusio Sodium Chloride 0,9% atau Solusio Rivanol 0,1%.  Bila lesi telah bersih, diberikan Neocitrin ointment (Basitrasina dan Polimiksina B) atau Framisitin Sulfat kasa steril. 3. Pengobatan sistemik Antibiotika umumnya diberikan 7 – 10 hari  Penisilina dan semisintetiknya (pilih salah satu) : Penisilina G Prokain injeksi Dosis : 0,6 – 1,2 juta I.U. – I.m., 1 – 2 kali/hari. Anak-anak 25.000 – 50.000 I.U./kg/dosis, 1 – 2 kali/hari.  Ampisilin Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 4 kali/hari a.c Anak-anak : 7,5 – 25 mg/kg/dosis, 4 kali/hari a.c Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 3 kali/hari a.c Anak-anak : 7,5 – 25 mg/kg/dosis, 3 kali/hari a.c  Kloksasilin (untuk staphylococci yang kebal penisilin) Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 4 kali/hari a.c Anak-anak : 7,5 – 25 mg/kg/dosis, 4 kali/hari a.c  Dikloksasilin (Untuk Staphylococci yang kenal penisilin) Dosis : 125 – 250 mg/dosis, 3 – 4 kali/hari a.c Anak-anak : 5 – 15 mg/kg/dosis, 3 – 4 kali/hari a.c 



Fenoksimetil penisilin (penisilin V) Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 4 kali/hari a.c Anak-anak : 7,5 – 12,5 mg/kg/dosis, 4 kali/hari a.c 8



 Eritromisin Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 4 kali/hari p.c. anak-anak : 12,5 mg – 25 mg/kg/dosis, 4 kali/pari p.c.  Linkomisin Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 3 – 4 kali/hari. Anak-anak lebih 1 bulan : 10 – 20 mg/kg/dosis, 3 kali/hari.  Tindakan Insisi bila telah supurasi.



9



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Furunkel adalah radang atau infeksi yang disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal pada kulit lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri masuk dan terjadi infeksi dan timbul bisul. Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis) yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit. Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Iritasi pada kulit 2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga 3. Daya tahan tubuh yang rendah 4. Infeksi oleh staphylococcus aureus 5. Bakteri lain atau jamur



10



DAFTAR PUSTAKA Hidayati, AN. 2012. Infeksi Bakteri di Kulit . Universitas Airlangga. Surabaya https://karyatulisilmiah.com/infeksi-furunkelkarbunkel



11