Makalah Furunkel 2022 Kel 8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH FURUNKEL ( Disusun dalam rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Neonatus Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah)



Disusun oleh : INDRI HENI DAMANIK (2019201020) HESTI DESMAWATI GULO (2019201018)



PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MITRA HUSADA MEDAN 2022



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah dari dosen mata kuliah Asuhan Neonatus Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Dalam proses penyusunan tugas ini pasti menjumpai hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan .Oleh karenanya ,penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amien. .



Medan, 13 Maret 2022



Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………….2 DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………. 3 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………… 4 1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………………………4 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………………………4 1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………………………4 1.3.1



Tujuan Umum ………………………………………………………………………………………………………………….4



1.3.2



Tujuan Khusus ……………………………………………………………………………………………………………..5



BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………………………….6 2.1 Pengertian Bisul ( Furunkel ) …………………………………………………………………………………………………. 6 2.2 Etiologi …………………………………………………………………………………………………………………………………..6 2.3 Tanda-tanda dan Gejala Bisul (Furunkel) ………………………………………………………………………………7 2.4 Penatalaksanaan …………………………………………………………………………………………………………………..8 2.5 Pencegahan ………………………………………………………………………………………………………………………….9 BAB III PENUTUP 3.1Tinjauan Kasus …………………………………………………………………………………………………………………………..10 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………………………11



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Furunkel merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi pada neonates, biasanya juga merupakan radang atau infeksi yang di sebabkan oleh kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal pada kulit lalu di garuk sedangkan kebersihan kurang terjaga, sehingga bakteri akan masuk dan terjadi infeksi , dan menimbulkan furunkel atau bisul. Furunkel mungkin saja muncul sejak bayi bahkan pada bayi baru lahir. Ibu-ibu terutama yang baru punya anak umumnya takut memandikan dan mengeramasi bayinya. Pada bayi kulitnya masih dalam tahap perkembangan dan penyempurnaan, fungsinya belum berlangsung dengan baik, sehingga rentang terhadap berbagai gangguan dari lingkungan. Fungsi kulit bayi yang masih dalam perkembangan ini dan belum sempurnanya berbagai fungsi komponen-komponen penting pada kulit, membuat sikecil mudah sekali terserang organism seperti virus bakteri dan jamur . Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita tersebut adalah asuhan yang diberikan oleh bidan pada bayi baru lahir, bayi, dan balita. Neonatus, bayi, dan balita dengan masalah



penyimpangan yang dapat menyebabkan



gangguan pada neonatus, bayi dan balita. Atas dasar pemikiran di atas, maka kami menyusun makalah ini dengan harapan mahasiswa kebidanan dapat dengan mudah memahami masalah yang lazim terjadi pada neonatus, bayi, dan balita terutama masalah bisulan. 1.2  Rumusan Masalah 1.      Apa pengertian Furunkel ? 2.      Apa penyebab dari Furunkel ? 3.      Bagaimana patofisiologi Furunkel? 4.      Apa saja pembagian dan tanda gejala Furunkel ? 5.      Bagaimana cara mengatasi Furunkel?



4



1.3Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum : - Mengetahui apa yang di maksud dengan Furunkel



1.3.2 Tujuan Khusus : 1.      Untuk mengetahui pengertian Furunkel 2.      Untuk mengetahui penyebab dari Furunkel 3.      Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Furunkel 4.      Untuk mengetahui apa saja pembagian dan tanda gejala dari Furunkel 5.      Untuk mengetahui bagaimana cara Furunkel



5



BAB II PEMBAHASAN 2.1  Pengertian Bisul (Furunkel) Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutan di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur. Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada jari-jari tangan. Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah. Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit di sekitarnya tampak kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam, lelah dan tidak enak badan. Jika furunkel sering kambuhan maka keadaannya disebut furunkulosis Karbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan pengelupasan kulit yang luas serta pembentukan jaringan parut. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus. Pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan bisul tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena merupakan infeksi yang lebih serius. Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan di leher bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh penderita diabetes, gangguan sistem kekebalan dan dermatitis. Infeksi ini menular, bisa disebarkan ke bagian tubuh lainnya dan bisa ditularkan ke orang lain. Tidak jarang beberapa orang dalam sebuah rumah menderita karbunkel pada saat yang sama. 2.2  Etiologi a.       Iritasi pada kulit b.      Kebersihan kulit yang kurang terjaga c.       Daya tahan tubuh yang rendah d.      Infeksi oleh Staphylococcus Aureus 6



Bayi yang lebih beresiko terkena bisul diantaranya adalah bayi yang: o   Kurang terjaga kebersihan Faktor kebersihan memegang peran penting terjadi-tidaknya infeksi. Bila lingkungan kurang bersih, infeksi akan mudah terjadi. Karena itu, pada bayi, gejala bisul mudah dijumpai. Bayi dan anak-anak identik dengan dunia eksplorasi dalam bermain, apalagi bila terkena benda kotor semisal tanah. Belum lagi setelah main, anak tidak dicuci tangannya. Sehingga buka kebersihan anak dan bayi tak dijaga, akan mempermudah terjadinya bisul. Pada dasarnya bisul muncul karena adanya kuman. Orang tua yang tidak menjaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungannya dengan baik, otomatis lebih berpeluang terpapar kuman penyebab bisul. Tak heran kalau mereka yang tinggal di daerah pemukiman padat, di daerah pengungsian, dimana faktor kebersihannya terabaikan akan lebih mudah bisulan. Namun harus diingat, walaupun tinggal di tempat yang bersih tapi kalau jarang dimandikan dan kurang dijaga kebersihkan badan sang bayi, dengan sendirinya kuman pun akan bersarang. o   Daerah tropis Secara geografis Indonesia termasuk daerah tropis. Dimana udaranya panas sehingga dengan mudah bayi akan berkeringat. Keringat pun bisa menjadi salah satu pemicu munculnya bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat. o   Kawasan penempatan yang sesak seperti di intitusi dan rumah kebajikan. o   Faktor gizi Namun jangan pula dilupakan faktor gizi. Gizi yang kurang juga dapat memengaruhi timbulnya infeksi. Bila gizi kurang, berarti daya tahan tubuh menurun, sehingga akan mempermudah timbulnya infeksi. Terlebih pada bayi, kekebalan tubuhnya kurang dibandingkan orang dewasa. o   Sistem imuniti Badan yang lemah seperti pembawa HIV. Menurunnya daya tahan tubuh bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kurang gizi, gangguan darah seperti anemia, mengidap penyakit keganasan seperti kanker, atau penyakit lain seperti diabetes dan sebagainya. Biasanya faktor pemicu itu tak muncul sendirian, melainkan ada beberapa sekaligus. Misalnya karena selalu berkeringat kemudian muncul biang keringat. Karena gatal, lalu digaruk, ditambah lagi kebersihannya jelek dan gizinya pun rendah, akhirnya jadi bisul. 2.3  Tanda-tanda dan Gejala Furunkel 7



Gejala untuk furunkel ini hampir menyamai penyakit kulit yang lain seperti: o   Nanah di bahagian tengah bisul o   Keputihan, lelehan mengandungi darah daripada bisul tersebut o   Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti o   Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila disentuh. Biasanya muncul bintil atau benjol berbentuk kerucut dan “bermata” atau berbentuk kubah, dapat disertai rasa nyeri dan demam karena bisul sudah terinfeksi kuman. Apabila bisul sudah matang, mata bisul akan pecah dan diikuti keluarnya nanah dan darah yang menyebar ke area kulit sekitarnya. Jika tidak dibersihkan dengan benar, besar kemungkinan lokasi yang kena bekas nanah dan darah ini akan timbul bisul pula. Sebab bakteri yang terdapat dalam bisul yang pecah tadi bisa menginfeksi lokasi sekitar bisul yang pecah. Penularan ke bagian lain akibat pecahnya bisul itu disebut autoinokulasi.



2.4  Penatalaksanaan Asuhan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel tergantung dari keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang lazim diberikan adalah : a.       Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya b.      Pemeliharaan kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya c.       Pengobatan topical, lakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan melunakkan nodul.Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam untuk mencegah penularan ke daerah lainnya d.      Jangan memijit furunkel terutama di daerah hidung dan bibir atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara homogen e.       Bila furunkel terjadi di daerah yang janggal seperti pada hidung atau telinga maka dapat berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan insisi f.       Jika memungkinkan dapat membuka bisul dengan cara : 1)      Beri penjelasan apa yang akan dilakukan atau inform consent 2)      Minta seseorang untuk memegangi anak 3)      Ambilah sebuah pisau bedah yang steril dan bukalah bisul dengan segera pada puncaknya saja. Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah penjepitnya. Dengan cara ini, akan membuka jalan keluar untuk nanah tanpa mengganggu sesuatu pisau bedah jangan sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah syaraf 8



4)      Pemberian analgetik, misalnya aspirin atau paracetamol untuk mengatasi nyeri 5)      Tutuplah luka dengan kain kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kassa dimasukkan agar tetap terbuka, sehingga nanah dapat keluar 6)      Bersihkan alat – alat 7)      Pesankan akan ganti perban g.      Terapi antibiotika dan antiseptic diberikan tergantung kepada luas dan beratnya penyakit.Misalnya dengan pemberian Achromyem 250mg 3 atau 4 kali per hari h.      Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah yang banyak maka kenali faktor predisposisi adanya diabetes melitus 2.5  Pencegahan                                                 Menjaga kebersihan kulit dengan sabun cair yang mengandung zat anti-bakteri merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi atau mencegah penularan. Agar bayi tidak mudah bisulan, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: o   Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat tersebut segera dikeringkan o   Biang keringat yang timbul pada kulti bayi harus dibersihkan dengan handuk basah o   Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan sering memandikannya jika terlalu banyak keringat yang keluar o   Upayakan lingkungan di sekitar bayi selalu bersih o   Ventilasi udara di ruangan bayi harus cukup sehingga ruangan bayi tidak lembab o   Jangan kenakan bayi dengan pakaian ketat atau dari bahan yang tidak menyerap keringat o   Ganti pakaian bayi dengan segera jika basah atau kotor o   Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi jika keluar keringat o   Usahakan kebutuhan gizi bayi selalu terpenuhi. o   Pahami penanganannya



9



ASUHAN KEBIDANAN PADA BY. R DENGAN FURUNKEL I.



PENGUMPULAN DATA Data Subyektif Identitas Nama bayi



: Bayi. R



Umur bayi



: 2 Bulan



Tanggal/jam lahir : 13 Januari 2022/ 02.00 WIB Jenis Kelamin



: laki-laki



Identitas Suami/Istri Nama suami/Istri



: Tn.A / Ny.H



Umur



: 26 / 21 th



Suku/ Bangsa



: Batak / Indonesia



Agama



: Kristen



Pendidikan



: SMA



Pekerjaan



: Petani / IRT



Alamat



: Segati



Telp.



: 081243658792



Data Obyektif Pada Tanggal 13 Maret 2022 pukul 09.00 WIB Keluhan Ibu : ibu mengatakan sudah 3 hari bayinya rewel dan terdapat benjolan berwarna merah pada dahi dan lengan atas. 1. Riwayat penyakit kehamilan : ibu tidak ada riwayat penyakit seperti perdarahan, pre-eklampsia, eklamsia, dan penyakit kelamin 2. Kebiasaan sewaktu hamil a. Makan sehari-hari : 3 x/hari, dengan nasi lauk pauk, sayur, buah susu 10



b. Obat-obatam : tidak pernah mengkonsumsi obat / jamu kecuali obat yang diberikan oleh bidan seperti vitamin c. Merokok : tidak pernah merokok d. Minuman alkohol : tidak pernah minum alkohol e. Lain – lain : tidak ada pantangan selama ham 3. Jenis persalinan : normal 4. Usia kehamilan : 39 Minggu 5. Penolong persalinan : bidan 6. Lama persalinan : +- 30 menit 7. Ketuban pecah : spontan, jernih, dan tidak berbau. Jumlah +- 550 cc 8. Plasenta : utuh 9. Komplikasi persalinan : Tidak ada Keadaan Bayi baru lahir : warna kulit kemerahan, bunyi jantung normal, bayi menangis kuat, gerakan badan bayi aktif, refleks bayi menangis. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif) 1. Keadaan umum: Baik, Kesadaran Compos mentis 2. Tanda-tanda vital Nadi : 136 x/menit , Teratur Pernapasan : 54 x/menit, Teratur Suhu :36.5°C 3. Pemeriksaan anthropometri a. Berat badan lahir : 3100 gram b. Berat badan sekarang: 5200 gram c. Panjang badan : 49 cm d. Lingkar kepala : 34 cm e. Lingkar dada : 35 cm f. Lingkar perut : 35 cm g. Lingkar lengan atas : 14 cm 4. Pemeriksaan fisik secara sistematis a. Kepala Bulat, simetris, rambut hitam, Lebat, tidak ada benjolan Fontanel teraba datar, tidak cembung dan tidak cekung, teraba Sutura, tidak tumpang tindih. b. Muka Simetris, tidak ada oedema,terdapat bisul didahi 11



c. Mata Simetris, kelopak mata Cembung, tidak tampak kuning, Konjungtiva tidak tampak pucat, pupil mengikuti arah cahaya, reflek positif. d. Telinga. :Simetris, sejajar dengan alis Mata, bersih, elastis terdapat lubang e. Hidung: Simetris, terdapat dua lubang, bersih, tidak ada pernapasan Cuping hidung f. Mulut lembab, kemerahan, tidak ada bibir sumbing, tidak terdapat Gigi. Tidak ada lesi, terdapat garis tengah pada lidah saat bayi. g. Leher: Pergerakan bebas, tidak ada pembesaran KGB dan thyroid. h. Dada Putting susu sejajar, bunyi jantung lup-dup, tidak ada suara tambahan pada paru-paru. i. Bahu, lengan, tangan Tidak ada fraktur, kedua Tangan sama Panjang, jumlah jari lengkap kiri dan kanan, terdapat kuku. Terdapat Bisul dilengan kanan atas j. Abdomen: Bentuk globuler, tidak ada Benjolan atau massa, turgor. Kulit baik. k. Genetalia Testis sudah turun kedalam Skrotum, terdapat lubang diTengah penis. l. Kaki dan tungkai: Tidak ada fraktur, kedua kaki sama panjang.Jumlah jari lengkap kiri dan kanan, terdapat kuku m. Punggung Tidak ada cekungan dan Benjolan, tidak ada kelainanTulang punggung n. Anus : bersih o. Kulit : warna merah muda, tidak ada Tanda lahir. p. Refleks : a. Reflex rooting Positif, terlihat pada saat proses menyusui, bayi Dapat menghisap dengan baik. b. Reflex suckling: Positif, terlihat pada saat bayi menelan asi. c. Reflex tonick neck: Positif, ketika leher bayi disentuh bayi akan menggerakkan lehernya d. Reflex graphs: Positif, ketika telapak tangan disentuh bayi akan menggenggam e. Reflex morro: Positif, ketika bayi menarik popok, tangan dan kaki langsung bergerak seperti hendak memeluk f. Reflex stapping: Positif, saat kaki bayi menyentuh Permukaan yang dalar, bayi seperti ingin berjalan



12



II.



Interpretasi Data Dasar



Diagnosa Bayi, R. usia 2 bulan dengan furunkel Data Subjektif : 1. Ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal 07 Januari 2019. 2. Ibu mengatakan sudah 3 hari bayinya rewel, dan terdapat benjolan berwarna merah pada dahi dan tangan Data Objektif Keadaan umum : Baik Suhu : 36.5°C Nadi : 136 x/menit. Pernapasan :54 x/menit Tugor kulit : baik Pemeriksaan fisik : Dahi dan lengan kanan atas terdapat bisul Masalah : Tidak ada Kebutuhan : tidak ada



III.



Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial Infeksi 13



IV.



Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi Merujuk



V.



Perencanaan Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh Tanggal 13 Maret 2022 Pukul 09.20 WIB. : a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, agar ibu dapat mengetahui keadaan bayinya b. Beritahu ibu tentang penyebab bisulan, agar ibu mengetahui penyebabnya. c. Anjurkan kepada ibu untuk tetap memberi AS sesering mungkin, agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi. 4. Anjurkan ibu untuk mengkompres didaerah sekitar bisul, agar mempercepat keluar nanah. d. Berikan obat kepada ibu, agar mencegah kuman kuman menjalar dikulit lainnya.



VI.



Pelaksanaan Tanggal 13 Maret 2022 pukul : 09.25 WIB 1.



hasil pemeriksaan kepada ibu, meliputi suhu 36.5°C, nadi 13 x/menit, pernapasan 54 x/menit, tugor kulitnya baik yang menandakan bayi tidak mengalami dehidrasi.



2. Memberitahu ibu bahwa kemungkinan bisul pada bayinya dikarenakan bakteri stafilokokus. Tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri yang lainnya atau jamur. Dan juga karena alergi yang disebabkan oleh zat yang disebut alergen yang biasanya terdapat dalam makanan tertentu antara lain telur, susu, udang dan makanan lainnya. Untuk mengajari kejadian alergi dianjurkan pertama menghindari makanan yang dapat mengakibatkan alergi tersebut. Kedua, dapat juga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tersebut dalam jumlah sedikit demi sedikit, sehingga tubuh dapat menyesuaikan 3. Menganjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin, yaitu setiap 2 jam sekali atau sesuai dengan kebutuhan 14



bayi, sehinnga kebutuhan nutrisi bayi dapat terpenuhi dan untuk mengantikan cairan yang hilang. 4. Menganjurkan ibu untuk mengkompres dengan air hangat apabila kain sudah dingin ulangi kompres, lakukan sampai beberapa kali. Dan setelah bisul pecah cuci luka dengan obat dan tutupi dengan perban yang bersih untuk melindungi kulit dan menyerap nanah yang masih keluar dan jangan sekali sekali memijat bisul karena akan dapat membantu kuman-kuman menjalar kejaringan lannya. 3. Memberikan obat, yaitu penicillin dan berikan bubuk Kristal kalium permanganate untuk mencuci luka, agar mencegah kumankuman menjalar dikulit dan menyababkan timbulnya bisul baru



VII.



Evaluasi 1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya 2. Ibu telah mengerti penyebab bisulan. 3. Ibu mengatakan akan tetap memberikan ASI 4. Ibu mengikuti anjuran bidan untuk mengkompres didaerah bisul 5. Ibu akan memberikan obat kepada bayinya



15



16



DAFTAR PUSTAKA Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta : Salemba Medika. Internet: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/12/11/konsep-asuhan-neonatus-bayi-dan-anakbalita-515225.html http://www.scribd.com/doc/48015855/Asuhan-Neonatus-Bayi-dan-Anak-Balita



17