Makalah Kel 8 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Abdur
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN DOSEN PENGAMPU : DRS.LA ANE, M.Si



DISUSUN OLEH: ABDURRAHMAN RINDIANI FHILVINO PUTRI NUR ISNAINI



(7213220016) 22PMM061 (7213220028) 22PMM302



PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karuniaNYA penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh Dosen Pengampu mata kuliah. . Dalam prosesnya penulis tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman serta Dosen Pengampu sebagai dosen mata kuliah Manajemen Keuangan, yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan kami. Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan keterbatasan sehingga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dalam peningkatan penyusunan Makalah berikutnya di masa yang akan datang, terimakasih.



Medan, Oktober 2022 Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………….2 DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..…….3 BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………...4 a.Latar Belakang..............................................................................................................................4 b.Rumusan Masalah.........................................................................................................................4 c.Tujuan...........................................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………5 a.Pengertian Dari Biaya Modal dan Faktor-Faktor yang Menentukan Biaya Modal........................5 b.Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal............................................................................................8 c.Keputusan Investasi dan Biaya Marjinal.....................................................................................17 BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………...20



3



BAB I PENDAHULUAN a.Latar Belakang Ada tiga hal yang menjadikan biaya modal sebagai materi pembahasan yang penting:Pertama,



keputusan



penganggaran



modal



berakibat



besar



pada



perusahaansedangkan penganggaran yang tepat memerlukan prkiraan biaya modal. kedua, strukturkeuangan mempengaruhi tingkat resiko dan besarnya arus pendapatan Pengetahuan tentang biaya modal dan bagaimana biaya ini diperngaruhi oleh leverage keuangan, akan bergunadalam pengambilan keputusan dibidang struktur modal. ketiga, sejumlah keputusan seperti leasing, pendanaan kembali, obligasi dan kebijaksanaan modal kerja, semuanya memerlukan perkiraan biaya modal. Selain itu biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapatmenunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diperoleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biayayang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan lebih mudahnya, biaya modalmerupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate" yang harusdikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risikotertentu.



b.Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang diatas, adapun permasalahan yang dibahas dalam makalah ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Apa pengertian biaya modal dan factor-faktor yang menentukan biaya modal ? 2. Apa saja asumsi-asumsi model biaya modal ? 3. Bagaimana keputusan investasi dibuat dan apa yang dimaksud dengan biaya marjinal ?



c.Tujuan Berdasarkan uraian pada latar belakang serta rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penyusunan makalah ini yaitu : 1. Menjelaskan pengertian dari biaya modal dan factor-faktor yang menentukan biaya modal.



4



2.



Menjelaskan asumsi-asumsi model biaya modal.



3. Mengetahui keputusan investasi dibuat dan pengertian biaya marjinal.



5



BAB II PEMBAHASAN



a.Pengertian Dari Biaya Modal dan Faktor-Faktor yang Menentukan Biaya Modal 1. Pengertian Biaya Modal Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana untuk membiayai perusahaan. Setiap dana yang digunakan oleh perusahaan mempunyai biaya modal yang harus ditanggung. Modal (capital) merupakan factor produksi yang dibutuhkan dan seperti factor-faktor produksi lainnya, modal mempunyai biaya. Biaya disetiap komponen disebut dengan biaya komponen (component cost) dari jenis modal tertentu. Modal yang dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan terdiri atas modal asing dan modal sendiri. Modal asing adalah modal yang berasal dari pinjaman para kreditur supplier dan perbankan. Sedangkan modal sendiri adalah modal yang berasal dari pihak perusahaan baik dari pemilik perusahaan (pemegang saham) maupun laba yang tidak dibagikan (laba ditahan). Apabila perusahaan menjual surat berharga kepada investor, maka perusahaan memberikan hasil (return) yang dikehendaki oleh investor tersebut, bagi perusahaan merupakan biaya yang disebut biaya modal seperti : biaya bunga, biaya penurunan surat berharga, dan biaya lain yang berkaitan dengan perolehan modal tersebut. Biaya modal (cost of capital) adalah biaya ril yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik dari hutang, saham preferen atau saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. penentuan besarnya biaya modal dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya rillyang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Menurut Agus Sartono dalam bukunya Manajemen Keuangan (1998:217) mengatakan bahwa biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan atau yang harus dibayar untuk mendapatakan modal baik yang berasal dari utang, saham preferen, saham biasa maupun laba ditahan untuk membiayai investasi perusahaan.



6



Lebih lanjut Agus Sartono mengatakan bahwa saham preferen pada umumnya lebih beresiko dibandingkan dengan utang obligasi. jaminan atas modal yang ditanamkan dan pembayaran laba bagi pemegang saham preferen adalah setelah para pemegang obligasi dibayar. Dengan demikian juga pembayaran divine saham preferen dibayarkan setelah pembayaran bunga utang. konsekuensinya investor saham preferen akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari pada pemegang saham obligasi. Oleh sebab itu, ketidakpastian pembayaran deviden biasa menjadi semakin besar dibandingkan dengan bunga dan deviden saham prefereen. Perlu diperhatikan bahwa penentuan besarnya biaya modal perusahaan sangat penting karena ada tiga alasan. 1. Memaksimalkan nilai perusahaan mensyaratkan adanya minimalisasi semua biaya input termasuk biaya modal. 2. keputusan investasi yang tepat mensyaratkan estimasi biaya modal yang tepat. 3. beberapa keputusan lain seperti leasing, pembelian kembali obligasi perusahaan dan manajemen modal kerja memerlukan estimasi biaya modal. perusahaan yang menggunakan dana dari laba ditahan juga ada biaya walaupun laba ditahan berasalah dari hasil usaha petusahaan. biaya modal yang berasala dari laba ditahan deisebut sost of retained earning. Biaya tersebut sebesar tingkat keuntungan investasi (rate of return) yang diisyaratkan diterima oleh investor. Hal ini karena apabila modal terswbut diinvestasikan pada perusahaan lain maka kan mendapatkan keuntungan. besarnya keuntungan tersebut sama dengan besarnya keuntungan apabila perusahaan menginvestasikan dana laba ditahan tersebut atau sama besarnya dengan rate of return yang di harapkan diterima dari ivestasi pada saham (expected rate of return on the stock). Apabila investor memperkirakan tingkat keuntungan yang terjadi tinggi, yang berarti menurunnya daya beli uang yang dimiliki, maka ia akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi untuk investasinya. begitu uga apabila diperirakan permintaaan dana meningkat maka terjadi kelebihan permintaan kemudian mengkaitbatkan nvestor meminta keuntungan yang lebih tinggi juga, sehingga dicapai titik keseimbangan pada tingkat keuntungan yang kebih tinggi.



7



dua factor tersebut yang sangat mempengaruhi return pada surat berharga bebas resiko regured rate of return bagi surat berharga juga akan dipengaruhi oleh risk free securities tersebut. bagi surat berharga yang spesifik terdapat empat komponen resiko yang menentukan risk premium, keempat komponen itu adalah : a) Business risk b) Financial risk c) Marketability risk atas surat berharga kemudian, d) Interest rate risk Biaya modal juga rate of return minimum dari invetsasi baru yang dilakukan perusahaan, tentu dengan asumsi bahwa tingkat resiko investasi baru tersebut sama dengan resiko aktiva yang dimiliki perusahaan saat ini dan pengertian biaya modal adallah biaya rata-rata tertimbang. Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau dapat disebut biaya modal individual. biaya modal individu tersebut dihitung satu persatu untuk setiap jenis modal. Namun apabila perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rataa tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC) dari seluruh modal yang digunakan. sekali lagi bahwa konsep biaya modal dimaksudkan untuk menentukan besar biaya nyata atau rill dari penggunaan dana dari masing-masing dana.



2. Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain :  a. Keadaan-keadaan umum perekonomian. Faktor ini menentukan tingkat bebas risiko atautingkat hasil tanpa risiko.  b. Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasilminimum para investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah. c. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen. Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan sahamkhusus secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan



8



bertambah. Para investor selanjutnyameminta tingkat hasil minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaanmeningkat pula. d. Besarnya



pembiayaan yang



diperlukan. Permintaan



modal dalam



jumlah besar akanmeningkatkan biaya modal perusahaan.



b.Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal Asumsi-asumsi dalam model biaya modal diantaranya: a. Risiko bisnis bersifat konstan. Risiko bisnis merupakan potensi tingkat perubahan return atas suatu investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu perusahaan ditentukan dengan kebijakanmanajemen investasi. b. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk suatu investasi yangmemiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva yang telah ada. c. Risiko keuangan bersifat konstan. Risiko keuangan didefinisikan sebagai peningkatan variasireturn atas saham umum karena bertambahnya pemanfaatan sumber pemiayaan hutang dansaham istimewa. Biaya modal dari sumber individual merupakan fungsi dari strukturkeuangan berjalan. d. Kebijakan dividen bersifat konstan. Asumsi ini diperlukan dalam menaksir biaya modal yang berkenaan dengan kebijakan dividen perusahaan. Asumsi ini menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen (dividen/laba bersih) juga konstan 1. Biaya Hutang Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatu investasiagar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan menggunakan obligasisebagai sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutangadalah sama dengan Kd atau Yield To Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan yangdinikmati oleh pemegang atau pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara : a) Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek Hutang jangka pendek seperti hutang perniagaan, hutang wesel, kredit bank.Contoh :Misalkan cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp.5.000.000,- dan hutang perniagaan ratarata Rp.50 juta.Maka,Biaya modal sebelum pajak = 5 juta / 50 juta x



9



100% = 10%Misal pajak 40% ;Biaya modal sesudah pajak = 10% x (100%-40%) = 6% Contoh 2 Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga 2% per bulanselama 8 bulan. Syarat aktiva yang dijadikan jaminan harus diasuransikan selama umurkreditnya dg premi asuransi Rp.5 juta. Maka :Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)= Rp. 100 juta – (Rp.16 juta + Rp. 5 juta)= Rp. 79 juta.Beban yg sebenarnya di tanggung peminjam = Rp.21 jutaJadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%. Misal tingkat pajak 25 % =Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43 % per bulan. b) Biaya Modal Jangka Panjang Biaya modalnya dgn memperhitungkan jumlah neto yg diterima dg pengeluaran kas yg terjadi karena penggunaan dana tersebut.Contoh :Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya 10 tahun. Hasil penjualan neto yg diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga obligasi 4% per tahun. Berapa cost of bond ? Jawab :1. Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt2. Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga)Bunga = 4% x 100 jt = 4 jtBeban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 jt3. Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt /98,5 jt) x 100% = 4,4%4. Misal tingkat pajak 25% ,Maka biaya modal = 4,4% x (100% - 25%) = 3,3%. 2. Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock) Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang dinikmati pembelisaham preferen. Kp = Dp/Pn Kp = biaya saham preferenDp = deviden saham preferenPn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi flotation cost)Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred stock)



10



dihitung dgnmembagikan deviden per lembar saham preferen (Dp) dgn harga neto (net Price) yg diperolehdari penjualan saham preferen per lembarnya. Contoh : Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yg baru dengan nilai nominal Rp.10.000,- per lembar dan deviden sebesar Rp.600,- Penjualan neto saham tersebut sebesar Rp.9.000,- per lembarnya.Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock).



Jawaban : Biaya modal saham preferen = Dp / PnBiaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67% 3. Biaya Modal Saham Biasa Saham biasa adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak mempunyai hak - hak istemewa seperti saham preferen . Bila saham preferen , dividen yang dibayarkan secara tetap baik perusahaan laba atau rugi , sedangkan hak pemegang saham biasa dalam mendapatkan dividen dibayar bila perusahaan mendapatkan laba , bial rugi tidak akan mendapatkan dividen . Oleh karena itu , untuk menentukan biaya modal saham biasa didasarkan pada harapan pemegang saham terhadap dividen setiap tahunnya. Untuk menentukan required for common stock Ke dan cost of common stock Ks digunakan tiga asunsi mengenai pertumbuhan divideb dan satu metode yaitu, sebagai berikut.



B) Constant growth valuation model (Gordon Model) atau asumsi dividen tumbuh konstan.



Constant growth valuation model, menggunankan dasar pemikiran bahwa nilai saham sama



11



dengan nilai sekarang dari semua dividen yang akan datang (yang diasumsikan pada tingkat pertumbuhan konstan) yang diharapkan diperoleh terus dalam waktu yang tidak terbatas. Rumus untuk menentukan biaya saham biasa dengan asumsi atau model ini adalah sebagai berikut :



c) Asumsi dividen tumbuh variabel Dalam asumsi dividen tumbuh variabel biaya saham biasa dapat dihitung dengan rumus



d) Capital Asset Pricing Model (CAPM) Model CAPM merupakan model penetapan biaya modal dengan menganalisi hubungan antara tingkat return saham yang diharapkan dengan return pasar yang terjadi . Besarnya tingkat return saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten. Untung menghitung biaya modal dengan pendekatan CAPM digunakan rumus , yaitu : Ri = Rf+ ( Rm - Rf) βi Ri = Biaya modal Rf = Pendapatan bebas resiko Rm= Tingkat pendapatan pasar βi = Beta saham Contoh: Besarnya suku bunga bebas risiko 6%, besarnya return pasar adalah 15% dan beta saham PT. Amogus sebesar 1,4. Berapa besarnya biaya modal laba ditahan/tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor?



Ks = 6% + (14% - 6%)1,4 = 6% + 11,20% = 17, 20%



12



4. Biaya Modal laba ditahan Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibayarkan sebagai cash dividen , yang merupakan hak milik pemegang saham .Biaya laba ditahan (the cost of retained earnings) bagi perusahaan adalah sama seperti biaya penerbitan penuh atas tambahan saham biasa fully subscribed issue of additional common stock), yang diukur oleh biaya modal sendiri saham biasa. Hal ini berarti laba ditahan meningkatkan modal sendiri dengan cara yang sama seperti penerbitan baru saham biasa. Penyisihan pendapatan dapat diterima hanya jika diharapkan dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang diinginkan dari dana yang direinvestasikan. Dengan memandang laba ditahan sebagai biaya penerbitan penuh dari tambahan saham biasa, maka biaya laba ditahan adalah sama dengan biaya modal sendiri saham biasa. Seperti biaya saham biasa , biaya modal dari laba ditahan dapat dihitung dengan menggunakan 3 model pendekatan : a) Model Pendiskontoan Aliran Kas. Model ini dihitung dengan mengestimasikan biaya modal de-ngan mendiskontokan aliran kas, yaitu dari dividen yang diha-rapkan akan diterima pemegang saham



Contoh: Laba perusahaan Rp400 per lembar, dibayarkan sebagai dividen Rp200. Hasil neto penjualan saham Rp4000 per lembar. Rate of growth 5%/tahun.



Tingkat pendapatan investasi yang diharapkan dalam saham (200/4000)+5% = 10% b.Model Penentuan Harga Aktiva (CAPM) Biaya modal dihitung dengan memperhatikan premium risiko pasar dan beta saham. Ri = Rf+ ( Rm - Rf) i Ri = Biaya modal Rf = Pendapatan bebas resiko



13



Rm= T ingkat pendapatan pasar βi = Beta saham Contoh pendekatan CAPM



Besarnya suku bunga bebas risiko 6%, besarnya return pasar adalah 15% dan beta saham PT. Amogus sebesar 1,4. Berapa besarnya biaya modal laba ditahan/tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor?



Ks = 6% + (14% - 6%)1,4 = 6% + 11,20% = 17, 20%



b) Model Bond Yield Premium Risk. Model ini biasanya digunakan oleh para analis yang tidak mem-percayai CAPM. Model ini lebih subyektif, hanya menambah-kan premi risiko mereka sendiri sebesar 3 sampai dengan 5 poin persentase. ke = Hasil Obligasi + Premi Risiko. Semakin berisiko obligasi, maka biaya modalnya akan menjadi lebih tinggi pula. Perusahaan Tantei memiliki obligasi yang memberikan hasil 8%, maka estimasi biaya modal: Ks = 8% x 3% = 11% 5. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital- WACC) Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital’WACC) mencerminkan rata-rata biaya modal dimasa akan datang yang diharapkan. Biaya modal rata-rata tertimbang diperoleh dengan menimbang biaya dari setiap jenis modal tertentu sesuai dengan proporsinya pada struktur modal perusahaan. Skema penimbangan yang bisa digunakan dalam perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang adalah berdasarkan: Penimbangan nilai buku (book value weight), penimbangan yang menggunakan nilai akunting untuk mengukur bagian setiap jenis modal dalam struktur keuangan perusahaan.



14



Penimbangan nilai pasar (market value weight), penimbangan yang menggunakan nilai pasar untuk mengukur bagian setiap jenis modal dalam struktur keuangan perusahaan. Penimbangan dengan nilai pasar menarik sebab nilai pasar surat berharga mendekati nilai rupiah yang sebenarnya diterima dari penjualan surat berharga. Biaya dari berbagai jenis modal dihitung dengan menggunakan harga pasar umum sehingga beralasan menggunakan penimbangan dengan nilai buku. Penimbangan historis (historic weight), penimbangan nilai buku atau nilai pasar didasarkan pada bagian struktur modal yang sebenarnya. Misalnya, nilai buku yang lama atau yang berlaku dapat digunakan untuk membuat penimbangan historis. Demikian pula nilai pasar yang lalu atau yang berlaku dapat digunakan untuk membuat penimbangan historis. Penimbangan target (target weights), penimbangan nilai buku atau nilai pasar didasarkan pada bagian struktur modal yang diinginkan. Perusahaan menggunakan penimbangan target sebagai dasar untuk mencapai struktur modal yang optimal. Dari sudut pandang teoritis penimbangan yang lebih disukai adalah penimbangan target dengan nilai pasar. Untuk menghitung biaya modal rata - rata tertimbang dapat digunakan rumus sebagai berikut : K = Wd.Kd +Wpr.Kpr + Ws.Ks + Wr.Kr Wd = Perimbangan pinjaman jangka panjang Wpr = Perimbangan saham preferen Ws = Perimbangan saham biasa Wr = Perimbangan laba ditahan Biaya modal secara keseluruhan dapat dihitung juga dengan rumus : Jumlah biaya modal ( Rp) K = Jumlahmodal X 100/ Contoh kasus: PT Sussy ingin melakukan ekspansi bisnis di sektor fintech dan butuh modal tambahan sebesar Rp 1,5 miliar. Invesnesia menerbitkan saham sebanyak 1 juta lembar dengan harga Rp 1.000 per lembar. Investor atau pemegang saham preferen ingin imbal hasil atau return saham sebesar 20%. Invesnesia juga mengambil pembiayaan utang bank sebesar Rp 500 juta dengan suku bunga 10% p.a. Asumsi bahwa pajak perusahaan sebesar 25%.



15



Dengan demikian, berapa Weighted Average Cost of Capital (WACC) PT Sussy?



Diketahui:



Re = 20%



Rd = 10%



E = 1 juta lembar saham x Rp 1.000 per lembar = Rp 1 miliar



D = Rp 500 juta



V = Rp 1 miliar + Rp 500 juta = Rp 1,5 miliar



T = 20% atau 0,2



Cara menghitung WACC adalah sebagai berikut:



WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x (1 – T)] WACC = (Rp 1 miliar/Rp 1,5 miliar x 20%) + [(Rp 500 juta/Rp 1,5 miliar x 10%) x (1 – 0,2)] WACC = (0,13) + [(0,03) x (0,8)] WACC = (0,13) + (0.024) WACC = 0,154 atau 15,4% 2.3. Keputusan Investasi dan Biaya Marjinal Biaya modal rata-rata tertimbang merupakan input utama dalam proses pembuatan keputusan investasi. Perusahaan akan hanya melakukan investasi jika pengembalian yang diharapkan lebih besar daripada biaya modal rata-rata tertimbang. Tentu saja untuk suatu waktu tertentu, biaya keuangan perusahaan dan pendapatan dari investasi akan dipengaruhi oleh volume pembiayaan atau investasi yang dilakukan.



16



Biaya modal marjinal rata-rata tertimbang (the weighted marginal cost of capital-WMCC) Biaya modal marjinal rata-rata tertimbang berhubungan dengan uang yang akan datang dari total pembiayaan yang baru. Manajer keuangan tertarik dengan biaya marjinal sebab relevan dengan keputusan sekarang. Karena biaya dari komponen pembiyaan seperti hutang, saham preferen dan saham biasa meningkat dalam jumlah lebih besar maka WMCC merupakan fungsi peningkatan dari tingkat total pembiayaan baru. Peningkatan biaya komponen pembiayaan disebabkan karena semakin besar resiko penawar dana. Resiko meningkat sesuai dengan peningkatan ketidakpastian terhadap hasil dari pembiayaan investasi dengan dana tersebut. Dengan kata lain, penawar dana meminta pengembalian lebih besar dalam bentuk bunga, dividen atau tingkat pertumbuhan sebagai kompensasi untuk peningkatan resiko karena peningkatan volume yang lebih besar dari pembiyaan baru yang dilakukan. Faktor lain yang menyebabkan biaya modal rata-rata tertimbang meningkat adalah penggunaan pembiayaan sendiri saham biasa. Bagian pembiayaan baru yang diperoleh dari saham biasa akan diambil dari laba ditahan yang tersedia sampai habis baru setelah itu diperoleh melalui pembiayaan saham biasa baru. Karena laba ditahan merupakan bentuk yang lebih murah daripada penjualan saham biasa baru, maka jelas jika laba ditahan habis akan menyebabkan biaya modal rata-rata tertimbang meningkat dengan penambahan saham baru yang lebih mahal. The Investment Opportunities Sehdule (IOS) Untuk waktu tertentu, perusahaan mempunyai peluang investasi. Peluang itu berbeda tergantung pada antisipasi ukuran investasi, resiko dan pengembalian (sebab biaya modal rata-rata tertimbang tidak diterapkan untuk perubahan resiko investasi, diasumsikan bahwa semua peluang mempunyai resiko yang sama seperti resiko perusahaan). The Investment Opportunities Schdule (IOS) adalah suatu ranking kemungkinan investasi dari yang terbaik (pengembalian tertinggi) sampai yang terburuk (pengembalian terendah). Menggunakan WMCC dan IOS untuk membuat keputusan Sepanjang IRR proyek lebih besar daripada WMCC dari pembiayaan yang baru, perusahaan menerima proyek tersebut. Namun bila perusahaan menerima lebih banyak proyek, maka pembiayaan yang dibutuhkan akan lebih besar, sehingga WMCC akan meningkat. Perusahaan akan



17



menerima proyek hanya sampai pada titik dimana marjinal return dari investasi sama dengan WMCC, sebab setelah titik tersebut pengembalian investasi akan lebih kecil dari biaya modalnya. Pendekatan ini konsisten dengan maksimalisasi NPV, sebab pada proyek yang konvensional: NPV positif selama IRR melebihi biaya modal rata-rata tertimbang Semakin besar selisih antara IRR dan biaya modal rata-rata terimbang, semakin besar hasil NPV Karenanya penerimaan proyek dimulai dengan yang mempunyai selisih positif terbesar antara IRR dan modal rata-rata tertimbang sampai pada titik dimana IRR sama dengan modal rata-rata tertimbang yang akan diperoleh pada maksimum total NPV untuk semua independen proyek yang diterima. Hasil yang diperoleh konsisten dengan sasaran perusahaan memaksimalisasi kekayaan pemilik.



c.Keputusan Investasi dan Biaya Marjinal Biaya modal rata-rata tertimbang merupakan input utama dalam proses pembuatan keputusan investasi. Perusahaan akan hanya melakukan investasi jika pengembalian yang diharapkan lebih besar daripada biaya modal rata-rata tertimbang. Tentu saja untuk suatu waktu tertentu, biaya keuangan perusahaan dan pendapatan dari investasi akan dipengaruhi oleh volume pembiayaan atau investasi yang dilakukan. 1. Biaya modal marjinal rata-rata tertimbang (the weighted marginal cost of capital-WMCC) Biaya modal marjinal rata-rata tertimbang berhubungan dengan uang yang akan datang dari total pembiayaan yang baru. Manajer keuangan tertarik dengan biaya marjinal sebab relevan dengan keputusan sekarang. Karena biaya dari komponen pembiyaan seperti hutang, saham preferen dan saham biasa meningkat dalam jumlah lebih besar maka WMCC merupakan fungsi peningkatan dari tingkat total pembiayaan baru. Peningkatan biaya komponen pembiayaan disebabkan karena semakin besar resiko penawar dana. Resiko meningkat sesuai dengan peningkatan ketidakpastian terhadap hasil dari pembiayaan investasi dengan dana tersebut. Dengan kata lain, penawar dana meminta pengembalian lebih besar dalam bentuk bunga, dividen atau tingkat pertumbuhan sebagai kompensasi untuk peningkatan resiko karena peningkatan volume yang lebih besar dari pembiyaan baru yang dilakukan.



18



Faktor lain yang menyebabkan biaya modal rata-rata tertimbang meningkat adalah penggunaan pembiayaan sendiri saham biasa. Bagian pembiayaan baru yang diperoleh dari saham biasa akan diambil dari laba ditahan yang tersedia sampai habis baru setelah itu diperoleh melalui pembiayaan saham biasa baru. Karena laba ditahan merupakan bentuk yang lebih murah daripada penjualan saham biasa baru, maka jelas jika laba ditahan habis akan menyebabkan biaya modal rata-rata tertimbang meningkat dengan penambahan saham baru yang lebih mahal. 2. The Investment Opportunities Sehdule (IOS) Untuk waktu tertentu, perusahaan mempunyai peluang investasi. Peluang itu berbeda tergantung pada antisipasi ukuran investasi, resiko dan pengembalian (sebab biaya modal rata-rata tertimbang tidak diterapkan untuk perubahan resiko investasi, diasumsikan bahwa semua peluang mempunyai resiko yang sama seperti resiko perusahaan). The Investment Opportunities Schdule (IOS) adalah suatu ranking kemungkinan investasi dari yang terbaik (pengembalian tertinggi) sampai yang terburuk (pengembalian terendah). 3. Menggunakan WMCC dan IOS untuk membuat keputusan Sepanjang IRR proyek lebih besar daripada WMCC dari pembiayaan yang baru, perusahaan menerima proyek tersebut. Namun bila perusahaan menerima lebih banyak proyek, maka pembiayaan yang dibutuhkan akan lebih besar, sehingga WMCC akan meningkat. Perusahaan akan menerima proyek hanya sampai pada titik dimana marjinal return dari investasi sama dengan WMCC, sebab setelah titik tersebut pengembalian investasi akan lebih kecil dari biaya modalnya. Pendekatan ini konsisten dengan maksimalisasi NPV, sebab pada proyek yang konvensional: - NPV positif selama IRR melebihi biaya modal rata-rata tertimbang - Semakin besar selisih antara IRR dan biaya modal rata-rata terimbang, semakin besar hasil NPV Karenanya penerimaan proyek dimulai dengan yang mempunyai selisih positif terbesar antara IRR dan modal rata-rata tertimbang sampai pada titik dimana IRR sama dengan modal rata-rata tertimbang yang akan diperoleh pada maksimum total NPV untuk semua independen proyek yang diterima. Hasil yang diperoleh konsisten dengan sasaran perusahaan memaksimalisasi kekayaan pemilk



19



BAB III PENUTUP Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurangkurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu. Biaya modal terdiri dari biaya modal hutang jangka panjang . biaya modal saham preferen , biaya modal saham biasa , biaya modal saham laba ditahan dan biaya modal saham rata-rata tertimbang . Tapi dari seluruh komponen biaya modal biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang (Weighted Cost of Capital atau WACC). Namun tidak semua komponen modal diperhitungkan dalam menentukan WACC. Hutang dagang (accounts payable) tidak diperhitungkan dalam perhitungan WACC. Yang diperhitungkan dalam WACC adalah Perimbangan hutang jangka panjang , saham preferen , saham biasa ,dan laba ditahan . Perlu diperhatikan bahwa penentuan besarnya biaya modal perusahaan sangat penting karena ada tiga alasan, yaitu : 1. Memaksimalkan nilai perusahaan mensyaratkan adanya minimalisasi semua biaya input termasuk biaya modal. 2. Keputusan investasi yang tepat mensyaratkan estimasi biaya modal yang tepat. 3. Beberapa keputusan lain seperti leasing, pembelian kembali obligasi perusahaan dan manajemen modal kerja memerlukan estimasi biaya modal. Selain itu biaya modal pun dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan perusahaan yang terdiri dari tingkat suku bungan dan pajak serta faktor yang dapat dikendalikan perusahaan yang teridiri dari kebijakan struktur modal , kebijakan dividen dan kebijakan investasi .



20



21



22



23