25 0 1 MB
MAKALAH GIZI KULINARI DASAR “PENGERTIAN GIZI KULINARI DASAR" DOSEN PENGAMPU : DEWI SRI SUMARDILAH,SKM.,M.KES
Kelompok 6 1. Rini Firda Yunita (2013411126) 2. Riska Amelia
(2013411127)
3. Risti Hiya Labibah (2013411128) 4. Rizky Rhamantika (2013411129) 5. Rofiatul Husnah
(2013411130)
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG JURUSAN D-III GIZI 2020/2021 I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pengertian Gizi Kulinari Dasar”. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai gizi kulinari. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
II
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1 1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2.1 Pengertian Gizi Kuliner ........................................................................................... 2 2.2 Sejarah Perkembangan Gizi Kuliner ....................................................................... 3 2.3 Peralatan Memasak .................................................................................................. 7 2.4 Dapur Tradisional dan Dapur Modern ................................................................... 20 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 27 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 28
III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Umumnya makan adalah kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Selain untuk memberi energi, apa yang kita makan menentukan bentuk pertumbuhan kita dalam hidup. Dengan pola makan yang sehat, kondisi fisik tubuh akan lebih terjamin sehingga tubuh akan dapat melakukan aktifitasnya dengan baik pula (Hardani, 2002). Dengan tubuh yang sehat, kita akan lebih bersemangat untuk bekerja, berpikir dan akan lebih produktif. Pola hidup yang sehat terjadi jika individu mengkonsumsi makanan yang sehat. Namun sebaliknya pola hidup yang tidak sehat disebabkan karena individu yang selalu mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan adalah salah satu unsur penting yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Oleh karena itu setiap makanan yang kita makan akan berubah menjadi zat-zat gizi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh maka, untuk itu kecukupan gizi memegang peranan utama dalam proses tubuh kembang tubuh. Anak Indonesia merupakan generasi penerus bangsa dan sebagai modal pembangunan. Sudah sewajarnyalah perlu mendapat pembinaan dan peningkatan taraf kesehatannya agar terjamin kelangsungan hidup dan perkembangan baik secara fisik maupun mental. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang disebut gizi kuliner? 2. Bagaimana sejarah perkembangan gizi kuliner? 3. Apa saja peralatan memasak? 4. Apa pengertian dapur tradisional & dapur modern? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu gizi kuliner 2. Untuk mengetahui sejarah perkembagan gizi kuliner 3. Untuk mengetahui macam-macam peralatan memasak 4. Untuk menegtahui pengertian dapur tradisional & dapur modern
IV
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Gizi Kuliner Gizi kuliner adalah perpaduan antara ilmu dan seni. Untuk mempelajari gizi kuliner, dibutuhkan pengetahuan ilmu gizi dan ilmu bahan makanan serta pengetahuan tentang alat-alat penyelenggaraan makanan. Kata kuliner berarti suatu seni mengolah bahan makanan yang dimulai dari memilih bahan makanan dan mempersiapkan bahan makanan yang akan dimasak. Memasak makanan dan bagai mana menyajikan makanan atau hidangan yang menarik yang dapat mengugah selera makan dan lezat rasanya. Gizi kuliner merupakan perpaduan antara pengetahuanilmu gizi dan ilmu bahan makanan serta seni mengolah bahan makanan yang dapat menghasilkan suatu hidangan yang siap santap yang lezat, sehat, bergizi, menarik sehigga menggugah selera makan. A. Tujuan Gizi Kuliner Tujuan gizi kuliner berkaitan dengan kemampuan menghidangkan makanan yang siap untuk disantap, yaitu makanan yang lezat, sehat, dan bergizi serta menarik B. Teknik Persiapan Makanan Persiapan makanan yaitu mengerjakan bahan makanan sampai siap untuk dimasak termasuk membersihkan, mengupas, memotong, mencuci dan memberi bumbu C. Teknik Pemasakan Makanan Memasak merupakan sebuah proses dengan penerapan panas pada bahan makanan agar bahan dasarnya berubah menjadi makanan yang mempunyai rasa lebih enak, mudah dicerna, dan membunuh kuman-kuman yang mungkin terdapat didalamnya serta mengubah bentuk bahan dasar sehingga bermanfaat bagi tubuh manusia dan meningkatkan penampilan dari bahan dasar menjadi lebih baik. Adapun teknik memasak dapat dikelompokan sebagai berikut: V
1. Dry Heat Coocking (Panas Kering) Teknik memasak dengan panas kering ini dapat berupa memasak dengan menggunakan
oven
(membakar),
memasak
dengan
menggunakan
elektromagnetik seperti penggunaan microwafe,memanggang, membakar, menyangrai, disembam, dll 2. Moist Coocking (Panas Basah) Teknik memasak dengan menggunakan panas basah ini yaitu dengan menggunakan medium cairan seperti: merebus, mengukus, Au Bain Meri, mengungkep, dll. 3. Fat Coocking (Minyak dan Lemak) Teknik memasak dengan minyak/lemak ini yaitu memasak dengan menggunakan media minyak atau lemak seperti; menumis, menggoreng, disetup. D. Teknik Penyajian Makanan Menyajikan makanan yang telah dimasak dengan memperhatikan: 1. Kebersihan ruangan, tempat, dan alat 2. Kerapian mengatur makanan dalam alat/meja 3. Pemakaian alat hidang yang cocok 4. Waktu/saat makan 5. Sifat masakan ( suhu, makanan pendamping) 6. Banyak orang yang akan makan 2.2
Sejarah Perkembangan Gizi Kuliner Perkembangan pertama ilmu gizi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri terjadi pada tahun 1926, ketika Mary Swartz Rose dikukuhkan sebagai Propesor Ilmu Gizi pertama di Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat. Namun perhatian mengenai hal ini sebetulnya sudah terjadi sejak zaman purba.
VI
Zaman Purba Manusia telah menyadari pentingnya makanan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Manusia mempunyai ide-ide yang masih kabur tentang makanan yang berwujud tabu, kekuatan magis dan nilai-nilai menyembuhkan
Zaman Yunani Hippocrates (400 SM), mengibaratkan makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia. Anak-anak yang sedang tumbuh membutuhkan banyak panas, oleh karena itu mereka mebutuhkan banyak makanan.
Abad 16 Carnaro (1464-1566) dan FrancisBacon (1561-1629) berpendapat bahwa “makanan yang diatur dengan baik dapat memperpanjang umur”.
Abad 18 AntoineLavoisier (1743-1794), Merupakan orang yang pertama yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernapasan, oksidasi dan calorimeter dengan menggunakan guineapig (sejenis kelinci) sebagai binatang percobaannya Lavoisier mengukur pengguanaan oksigen oleh manusia dalam keadaan puasa dan istirahat yang sekarang ini dikenal dengan Basal Metabolisme. Dia juga menunjukkan bahwa konsumsi Oksigen meningkat diatas basal dengan menurunnya suhu, pencernaan makanan dan latihan fisik.
Abad 19 a. Magendie (awal abad 19) Seorang ahli kimia Prancis untuk pertama kali dapat membedakan antara barbagai macam zat gizi dalam bahan makanan, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein
VII
b. Leibig (1803-1873) Seorang ahli kimia dari Jerman menemukan bahwa karbohidrat, lemak dan protein dioksidasi dalam tubuh dan menghasilkan panas atau energi.Beliau juga menyimpulkan
bahwa
makanan
seimbang
harus
mengandung
protein,
karbohidrat dan lemak. c. Tahun 1808 Ditemukan kalsium, diperlukan untuk penggumpalan darah. d. Volt (1831-1908) Seorang murid Liebig menemukan bahwa metabolisme protein tidak dipengaruhi oleh kerja otot dan bahwa banyaknya metabolisme dalam sel menemukan banyaknya konsumsi oksigen. e. Boussigault Menemukan zat besi sebagai zat esensial, yang pada tahun 1840 penggunaan zat besi untuk menyembuhkan anemia mendapat pengakuan f. Ringer (1885) Mengemukakan bahwa larutan yang mengandung natrium klorida, kaliurn dan kalsium klorida di perlukan untuk mempertahankan integritas fungsional. g. Attwater dan Bryant (1899) Ilmuwan Amerika pertama, ia membangun alat kalorirnetri pertama yang dapat digunakan untuk menyekidiki pertukaran energi manusia. Beliau juga merupakan orang yang pertama menerbitkan Daftar Komposisi Bahan Makanan.
Abad 20 Ilmu gizi semakin menampakkan diri dengan banyaknya penelitian yang dilakukan tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan makanan pokok
VIII
a. Awal abad 20 pengakuan terhadap ikatan organic dalam jumlah sangat kecil dalam bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh yang kemudian dikenal sebagai vitamin. b. Lind dari Inggris telah menulis tentang penyakit Scurvy, yang kemudian dikenal sebagai penyakit akibat kekurangan vitamin c. Eykman, menemukan bahwa selaput luar beras (aleuron) mengandung zat yang dapat mencegah dan menyembuhkan beri-beri. d. Mc Collum (1913) menemukan vitamin A, hal ini menandakan era Vitamin dalam penelitian gizi. Sebagaimana halnya sejumlah ilmu-ilmu lain, ilmu gizi juga berkembang pesat setelah Perang Dunia (PD) II. Perkembangan itu telah berhasil mengidentifikasi banyak penyakit gangguan gizi seperti xerofthalmia serta gangguan gizi lain akibat defisiensi kalori dan protein, zat besi, defisiensi yodium, beserta cara-cara menanggulangi berbagai gangguan itu. Perkembangan Gizi di Indonesia Sedangkan perkembangan ilmu gizi di Indonesia berkembang pesat sejak tahun 1975-an. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan mengikuti anjuran World HealthOrganization
(WHO)
dan
Persatuan
Bangsa
Bangsa
(PBB),
yaitu
dikembangkannya Pedoman pola menu seimbang yang dikenal dengan Pedoman Menu 4 Sehat 5 Sempurna yang diperkenalkan oleh Bapak Ilmu Gizi Prof. DR. Dr. PoorwoSoedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat Depkes. Pedoman ini pada tahun 1995 telah dikembangkan menjadi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang memuat 13 pesan dasar gizi seimbang. Sejak Pelita II terdapat kebijakan nasional tentang program perbaikan gizi sebagai penerapan konsep WHO yaitu AppliedNutritionalProgramme (ANP) yang ditegaskan melalui Intruksi Presiden (INPRES) No. 14 tahun 1974, yaitu yang dikenal sebagai program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga. Sejak saat itu program gizi dijalankan secara IX
nasional dengan mengadakan kerja sama lintas sektor yaitu Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, Departemen Agama, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pendidikan Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Evaluasi secara periodic dilaksanakan secara nasional setiap dua tahun yang dikenal dengan pertemuan Widya Karya Pangan dan Gizi dibawah prakarsa Depkes. Akhirnya dapat dicatat kemajuan lain berupa dibentuknya Jaringan Informasi Pangan dan Gizi (JIPG) yang saat ini berfungsi sebagai pusat informasi tentang perkembangan penyediaan dan konsumsi pangan yang berguna bagi perencanaan pengelolaan dan evaluasi program pangan. 2.3
Peralatan Memasak A. Peralatan Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk mengolah suatu masakan.
Peralatan untuk Memasak No
Nama
Gambar
Fungsi Untuk membuat kaldu,
1.
merebus daging,
Stock Pot
sayuran, dan membuat sup. Untuk memasak saus,
2.
Sauce pot
merebus daging, sayuran, dan sup.
3.
Membuat saus dan
Sauce pan
merebus sayuran.
X
Untuk menumis, 4.
memasak saus,
Sauté pan
menggoreg daging dengan minyak sedikit.
5.
Untuk memanggang
Braising/ rousting pan
daging, unggas, dan sebagainya.
Untuk menggoreng 6.
dengan minyak
Frying pan
sedikit dan memasak omellette.
Peralatan untuk menyimpan atau menyampur No
Nama
Gambar
Fungsi Untuk mengocok,
1.
contohnya mengocok
Whisking bowl
telur, cream, membuat mayonnaise, saus
Untuk mengaduk, 2.
contohnya mencampur
Mixing bowl
makanan seperti salad, daging, dan lain-lain.
XI
Alat peniris. Kegunaanya untuk 3.
Colander
meniriskan sayuran yang direbus/ dicuci, sebagai tempat nasi. Alat penyimpan. Kegunaannya untuk
4.
Container
menyiapkan makanan, menyimpan saus, dan lain- lain. Baki untuk membawa makanan.
5.
Trays
Kegunaannya sebagai tempat menyiapkan makanan.
Peralatan Kecil No
1.
Nama
Gambar
Sendok bertangkai panjang (Ladle)
Fungsi Untuk menyendok cairan seperti kaldu, sup. Untuk mengambil
2.
makanan yang sedang
Serok (Skimmer & spider)
direbus/ digoreng, meniriskan makanan yang digoreng,
XII
Untuk membalik 3.
Sutil (Frying spatula)
makanan yang sedang digoreng, direbus, dan dipanggang.
Untuk menyaring 4.
Saringan (Conical strainer)
kaldu, sup, saus, minyak goreng, dan makanan yang direbus.
Untuk menyaring 5.
Saringan (Stainer)
teh, sirup, dan lainlain. Untuk mengocok
6.
Kocokan
telur, mayonnaise,
telur
saus, mencampur
(Ballon
adonan yang terbuat
whisk)
dari tepung dan air atau susu.
7.
Alat untuk
Ice cream
mengambil ice
scoop
cream.
Peralatan Memotong No.
Nama
Gambar
Pengupas 1.
Fungsi
Untuk mengupas
sayur (peeler)
sayur, bawang.
XIII
Pisau kecil (Small 2.
Untuk mengupas
vegetables
sayuran.
knife)
Dapat digunakan hampir di setiap 3.
kegiatan
Pisau dapur
memotong dari
(Vegetable
mencincang
knife)
4.
hingga mengiris.
Untuk mencincang
Chopping
sayur, bumbu,
knife
daging. Untuk memotong daging,
5.
Filleting
memisahkan
knife
daging dan tulang ikan.
6.
Boning
Untuk pemisah
knife
tulang daging.
Untuk memotong
Bread 7.
roti, sandwich,
knife/
mengiris daging
slicing
matang seperti
knife
roast dan ham. Untuk memotong
8.
Pisau Besar
tulang,
(Cleaver)
mencincang daging.
XIV
9.
Alat untuk
Sharpener
mengasah pisau
Untuk membalik daging ada waktu
Garpu 10.
dipanggang,
daging
memanggang
(Carving
daging panas
fork)
yang sedan dipotong.
11.
Untuk memarut
Parutan
kelapa, sayur, dan
(Grater)
keju.
Peralatan dari Kayu No.
Nama
Gambar
Fungsi Untuk alas
Chopping 1.
memotong karkas board
hewan. Untuk alas
Cutting 2.
memotong sayuran, board buah, bumbu, kue. Untuk mengaduk Wooden
makanan yang
spatula
sedang ditumis,
Rolling pan
digoreng. Untuk memipihkan
3.
4.
atau menggiling XV
adonan roti dan lain-lain. Baki untuk 5.
Tray
membawa makanan.
Peralatan dari Karet No.
Nama
Gambar
Fungsi untuk menuntaskan pengambilan saus/
Rubber
bahan cair dari
1. spatula
tempat pencampuran
Peralatan dari Plastik/Melamin No.
Nama
Gambar
Fungsi Alat untuk
Plastic 1.
mengaduk spatula
makanan.
Untuk mencampur
Plastic 2.
dan menyimpan bowl
makanan. Alat untuk
3.
Plastic tray
membawa makanan.
XVI
Peralatan Besar Peralatan besar yang membuat ruangan tersebut berfungsi sebagai dapur
untuk
mengolah
makanan
seperti
oven,
kompor,
dan
sebagainya. Peralatan besar dibagi menjadi 3 kelompok: 1. Peralatan Listrik dan Gas No
Nama
1.
Egg boiler
2.
Toaster
Gambar
Fungsi
Alat untuk merebus telur.
Untuk membuat roti bakar.
Untuk menggoreng 3.
Deep fryer
makanan dengan minyak.
Menggoreng makanan dengan
Tilting
minyak sedikit,
4. frying pan
menumis, mereus brown stock
Alat untuk 5.
Bian Marie
memanaskan makanan.
6.
Alat untuk XVII
menyimpan
Bakery
makanan agar tetap oven
7.
panas.
Alat untuk
Grill
memanggang daging.
Stove dan 8.
Untuk memasak
oven
masakan.
9.
Microwave
Untuk memanggang.
Dough
Untuk membuat
10. mixer
adonan kue.
Meat
Untuk mencincang
11. grinder
daging.
Untuk menyimpan 12. Refrigator
makanan dalam suhu dingin.
XVIII
Untuk menyimpan 13. Freezer
makanan dalam kondisi beku.
2. Peralatan Mekanik Peraatan dapur yang menggunakan mesin sendiri sebagai sumber penghasil tenaga atau digerakkan secara manual. No
Nama
Gambar
Fungsi
Meet
Untuk mencincang
grinder
daging.
1.
Noodle 2.
Untuk membuat
dough
adonan mie.
machine
3.
Timbangan
Sebagai alat ukur.
3. Peralatan non Listrik No
Nama
1.
Table
2.
Wastapel/sin
Gambar
Fungsi
Meja kerja. Untuk mencuci XIX
k
bahan makanan.
B. Persiapan Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan
makanan
yang
meliputi:
membersihkan,
memotong,
mengupas,
mengocok, merendam, dan sebagainya. Intinya bahwa persiapan bahan makanan adalah semua proses perlakuan terhadap bahan makanan sebelum proses pemasakan
Tujuan
proses
persiapan
bahan
makanan
ini
adalah
untuk
mempersiapkan bahan-bahan makanan dan bumbu-bumbu sebelum dilakukan kegiatan pemasakan. Prasyarat dalam persiapan bahan makanan -
Bahan makanan yang akan dipersiapkan
-
Peralatan persiapan
-
Prosedur tetap persiapan
-
Aturan-aturan proses persiapan.
Proses Persiapan : -
Proses
penyiangan
(Trimming
Proces)
yang
bertujuan
untuk
memisahkan antara bahan bersih/baik dengan bahan yg tidak layak dikonsumsi. -
Proses pemotongan (Cutting Proces) yang bertujuan memotongmotong bahan makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
-
Mencuci dan menyeduh bahan makanan (Washing and Blanching Food) yang bertujuan untuk membersihkan dan mengurangi hingga
XX
menghilang bahaya kontaminasi yang terdapat dalam bahan makanan, baik yang berasal dari kontaminan fisik, kimia hingga biologis. C. Pengolahan Teknik pengolahan dasar makanan, dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. Teknik memasak basah (moist heat) -
Boiling (Merebus) Memasak bahan makanan dapat dimasukan dalam cairan hingga titik mendidih 100 derajat.
-
Poaching Cara memasak bahan makanan
dalam bahan cair dengan api kecil yang
jumlahnya tidak terlalu banyak atau hanya sebatas menutupi bahan makanan yang direbus. -
Braissing Dengan sedikit cairan pemasak, termasuk moist cooking dan mungkin termasuk cara pemasakan yang paling umum dalam masakan eropa.
-
Steaming Memasak bahan makanan dengan uap air mendidih .
-
Simmering Teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu lalu api dikecilkan dibawah titik didih dan direbus lama, dimana permukaannya muncul gelembung-gelembung kecil.
-
Stew Bahan dimasak dengan lebih dulu ditumis atau tidak ditumis, sedangkan bahannya sudah dipotong rapih, lalu direbus dengan cairan berbumbu atau santan dengan api sedang dan sering diaduk, kemudian makanan itu pun matang setelah beberapa waktu pemasakan. XXI
2. Teknik memasak kering (Dry heat) -
Deep Frying Memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak yang banyak hingga bahan makanan benar-benar terendam oleh minyak atau lemak.
-
Shallow Frying Memasak bahan makanan dalam jumlah kecil dengan menggunakan sedikit lemak dan wajan datar dengan temperatur antara 150-170 derajat Celcius.
-
Baking Memasak bahan makanan dengan mengunakan oven.
-
Roasting Teknik memasak dalam oven atau pemanggang dengan menggunakan lemak.
-
Grilling Metode yang paling cepat dengan panas radiasi. 3 jenis teknik grill : a. Panas atas b. Panas bawah c. Panas antara keduanya
-
Saute Cara memasak yang mengunakan minyak sedikit seperti menumis.
D. Penyajian Teknik Penyajian Makanan : -
Kebersihan ruangan, tempat dan alat
-
Kerapihan mengatur makanan dalam alat atau meja
-
Pemakaian alat hidang yang cocok
-
Waktu atau saat makan
-
Sifat masakan (suhu atau makanan pendamping)
XXII
2.4
Banyak orang yang makan
Dapur Tradisional dan Dapur Modern A. Dapur Tradisional Adalah dapur yg pada umumnya masih menggunakan alat alat masak tradisional dalam memasak makanan Jenis peralatan Tradisional dan fungsinya: 1. Dandang Dandang adalah alat masak tradisional untuk memasak nasi. Dandang biasanya terbuat dari tembaga, berwarna kuning keemasan dan memiliki bentuk seperti topi pesulap yang dibalik. Penggunaan dandang untuk menanak
/
masak
nasi
dengan
cara
mengukusnya
2. Kukusan Bambu Kukusan bambu atau masyarakat sunda menyebutnya “ Aseupan “ adalah alat masak yang menjadi pelengkap dandang dalam menanak nasi. Aseupan ini terbuat dari bambu dan bentuknya seperti tumpeng.
3. Tungku Api
XXIII
Tungku atau di sunda lebih dikenal dengan nama “Hawu” Ini adalah alat untuk memasak ( kompor ) yang terbuat dari tanah liat atau tumpukan batu bata. Bahan bakar untuk memasak yang digunakan adalah kayu bakar. Tungku
masih
menggunakan, pedalaman
banyak terutama
yang
juga
yang
untuk
daerah
penduduknya
masih
tergolong kurang mampu. 4. Dulang Kayu Peralatan masak yang satu ini mungkin hanya terdapat di beberapa daerah saja di Indonesia. Bentuknya seperti pot dengan bagian
bawah
yang
sedikit
mengecil,
sementara bahan pembuatnya adalah kayu keras sejenis nangka, kelapa dan kayu-kayu padat lainnya. 5. Kipas Bambu Peralatan masak tradisional ini berfungsi sebagai kipas yang menghasilkan udara dan digunakan untuk mendinginkan nasi
B. Dapur Modern
XXIV
Merupakan sesuatu yang relatif.hanya peralatan masak yg di gunakan sebagai tolak ukur modernitas satu dapur. Jenis Alat Masak Modern dan Fungsinya: 1. Wajan Fungsi wajan adalah untuk memasak dan menumis bahan makanan. Saat memilih wajan, pilihlah wajan anti-lengket.
rusak.
Fungsi spatula adalah untuk mengaduk bahan yang ada di dalam wajan.
XXV
Whisk adalah alat pengocok yang bisa digunakan untuk mengocok telur atau krim, mencampur
bahan
halus,
digunakan
seperti
spatula
mengaduk
saus
dan
bisa
juga
yaitu
untuk
semacamnya.
Kebanyakan whisk terdiri dari pegangan yang panjang dan sempit dengan serangkaian ikatan kawat di ujungnya.