Makalah Hukum Bacaan Nun Mati [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



HUKUM BACAAN NUN SUKUN BERTASYDID DAN TANWIN Makalah diajukan sebagai tugas mata kuliah Qira’atul Qur’an Dosen pengampu Bapak Jailani Syahputra Siregar, M.Pd.I



DISUSUN OLEH



: NURHAJIJA RITONGA NURAISYAH 2 SRI AYU BUDI ASTUTI



KELOMPOK



: 6



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI MATEMATIKA/SEMESTER III UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH LABUHAN BATU T.A. 2015/2016



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah ini dengan judul “Hukum Bacaan Nun Mati, Bertasdid dan Tanwin”. Sholawat



dan



Salam



semoga



tercurahkan



kepada



Nabi



Muhammad saw yang telah membawa ajaran yang benar semoga kita diberi syafa'at di yaumil akhir nanti. Penulis berusaha semaksimal mungkin menyusun makalah ini dengan berbagai sumber referensi baik itu dari media cetak maupun internet. Tujuannya agar penyajian makalah ini dapat bermanfaat untuk memberi pengetahuan tentang hukum dan cara membaca huruf mati ,tasydid dan tanwin. Di dalam Makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat perbaikan dari Guru Bidang Studi akan kami terima dengan senang hati. Mudah-mudahan, Makalah ini dapat bermanfaat untuk mendapatkan air bersih dalam kehidupan kita sehari-hari.



Rantauprapat,31 Oktober 2016



Kelompok 6



2



DAFTAR ISI



KOVER MAKALAH ...................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2 DAFTAR ISI .................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4 1.1.LATAR BELAKANG MAKALAH .................................................... 4 1.2.TUJUAN MAKALAH ......................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 5 2.1.HUKUM BACAAN NUN MATI DAN TANWIN ............................. 5 2.1.1. Pengertian ................................................................................ 5 2.1.2. Macam-Macam Hukum Nun Mati dan Tanwin ....................... 5 1.



IZHAR ............................................................................... 5



2.



IDGHOM ........................................................................... 6



3.



IQLAB ............................................................................... 8



4.



IKHFA ............................................................................... 8 a. Cara membaca ikhfa ..................................................... 9 b. Contoh bacaan ikhfa..................................................... 10



2.2.HUKUM BACAAN NUN TASYDID ................................................ 11 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12 3.1.KESIMPULAN .................................................................................... 12 3.2.SARAN ................................................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1.



LATAR BELAKANG MAKALAH Tajwid secara bahasa adalah membaguskan, sedangkan menurut istilah



adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan mustahaknya. Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersamanya seperti sifat al-jahr, isti’la, istif’al, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan mustahak huruf adalah sifat yang tampak sewaktu-waktu, seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa, iqlab, dan sebagainya. Para ulama telah menyusun ilmu tajwid, serta menyusun pokok-pokoknya dan menyimpulkan hukum-hukumnya dari tata cara membaca yang diwariskan oleh Nabi Muhammad saw, para sahabatnya dan para tabi’in. Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah menjaga lisan dari kesalahan tatkala membaca al-Quran. Oleh karena itu, hukum dan aturan-aturan dalam membaca al-Quran adalah fardhu ‘ain bagi setiap mukallaf. Panduan ringkas hukum-hukum tajwid ini akan dimulai dengan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan para ulama tajwid yaitu hukum isti’azahdan basmalah. Di dalam makalah ini penulis akan menjabarkan salah satu ilmu tajwid yaitu Hukum Bacaan Nun Mati, Bertasydid dan Tanwin. Seringkali membaca AlQur’an tanpa mengikuti ilmu tajwid atau “Asal membaca”. Sikap seperti ini perlu untuk diperbaiki. Karena salah dalam membaca Al’Quran akan salah makna yang diperoleh.



1.2.



TUJUAN MAKALAH



Untuk memahami dan mengetahui serta menerapkan hukum bacaan Nun Mati, bertasydid dan sukun dalam membaca Alqur’an.



4



BAB II PEMBAHASAN



2.1.



HUKUM BACAAN NUN MATI DAN TANWIN



2.1.1. Pengertian Hukum nun mati dan tanwin adalah suatu pertemuan antara nun mati dan tanwin baik bertemu dalam satu kalimat ataupun berbeda kalimat (namun pengecualian untuk tanwin karena tak ada tanwin yang bertemu dalam satu kalimat pada salah satu hukum nun mati yaitu izhar) akan menciptakan 4 hukum bacaan yaitu idzhar,Idghom,ikhfa,dan Iqlab .



2.1.2. Macam-macam (pembagian)hukum nun mati dan tanwin Telah kami singgung dalam pengertian hukum nun mati dan tanwin diatas bahwa hukum nun mati dan tanwin ada 4 hukum bacaan yang terdiri dari Izhar,Idghom,Ikhfa dan Iqlab.



1.



Izhar (izhar halqi) Secara bahasa (etimologi) izhar artinya jelas atau tampak/terang/tegas tanpa



disertai mendengung(bighunnah) apabila nun mati dan tanwin bertemu dgn hurufhuruf izhar. Izhar sering disebut juga izhar halqi karena huruf-huruf tersebut adalah huruf halqi (huruf yang keluar dari tenggorokan). Huruf izhar halqi ada 6 yaitu:



‫ء هـ ع ح غ خ‬



(Nuraidi MD Noor, 2012:22)



Kaidah membaca izhar halqi Jika ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah satu dari huruf halqi yang 6 tersebut,maka harus dibaca dengan jelas atau terang berbunyi “n” namun tidak mengharapkan sebuah tekanan atau sentakan,Baik bertemunya dalam satu kalimat ataupun di lain kalimat .



5



Contoh Izhar Halqi:



2.



Huruf



Nun mati



Tanwin



‫ا‬



َ‫َم ْن اَ َمن‬



ٌ‫س ْو ٌل ا َ ِم ْين‬ ُ ‫َر‬



‫ح‬



َ‫امك‬ ِ ‫ع َْن ح ََر‬



ٌ‫َاميَّة‬ ِ ‫ارح‬ ٌ َ‫ن‬



‫خ‬



‫ذَ َّر ٍة َخي ًْرا‬



‫ع‬



‫ِي‬ َ ‫َم ْن َخش‬ ‫ِم ْن ِع ْل ٍم‬



‫ع ِل ْي ٌم‬ َ ‫س ِم ْي ٌع‬ َ



‫غ‬



‫ِم ْن ِغ ٍل‬



َ ‫اَجْ ٌر‬ ‫غي ٌْر‬



‫ﻫ‬



‫ِم ْن َﻫا ٍد‬



‫ُج ْرفٍ َﻫ ٍار‬



Idghom



Idgom menurut bahasa adalah melebur atau memasukan sesuatu pada sesuatu. Dan idghom istilah adalah melebur dan memasukan bunyi nun mati atau tanwin kedalam suatu huruf idghom apabila mereka bertemu sehingga cara membacanya serupa dengan huruf yang bertsdid, Idghom terbagi menjadi dua yaitu : a.



Idghom bighunnah / Maal gunnah



Yaitu idghom yang memakai ghunnah (dengung kehidung) apaila ada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah satu dari 4 huruf yaitu: ‫ و‬, ‫ م‬, ‫ ن‬,‫ي‬ Kaidah membaca idghom Huruf pertama yang berupa nun mati dan tanwin dimasukan ke huruf yang kedua berupa huruf idghom bighunnah dengan disertai dengungan . Pengecualian idghom bighunnah yang termasuk izhar wajib “Apabila ada nun mati bertemu dengan huruf wawu atau iya dalam satu kalimat , Maka yang demikian itu harus dibaca “N” dengan terang atau jelas . dikarenakan jika di Idghomkan khawatir menyerupai dengan mudhoak (huruf dua yang sama)



6



Contoh Idghom Bighunnah: Huruf



Nun mati



Tanwin ‫َم ْن يَقُ ْو ُل‬



‫ي‬ Huruf



Nun mati



‫ص ُد ٌر‬ ْ َ‫يَ ْو َمئِ ٍذ ي‬ Tanwin



‫ن‬



‫ِم ْن نِ ْع َم ٍة‬



‫ِح ْك َم ٍة نَا فِ َع ٍة‬



‫م‬



‫س ٍد‬ ْ ‫ِم ْن َم‬



‫عبَ ْدت ُ ْم‬ َ ‫عَا بِ ٌد َما‬



‫و‬



‫اء ِﻫ ْم‬ ِ ‫ِم ْن َو َر‬



‫َخي ٌْر َوا َ ْب َقى‬



b.



Idghom bilaghunnah



Idghom bilagunnah adalah idghom yang tidak disertai dengan dengung hidung (ghunnah) apabila nun mati dan tanwin bertemu dengan idghom bilaghunnah yaitu : ‫ ل‬dan ‫ر‬



Kaidah membacanya : huruf pertama yang berupa nun mati atau tanwin dimasukan ke salah satu dari dua huruf itu dengan tidak disertai suara dengung atau bilaghunnah . Contoh: Huruf



Nun mati



tanwin



‫ل‬



َ‫ِم ْن لَ ُد ْنك‬



َ‫ُﻫدًى ِل ْل ُمتَّ ِق ْين‬



‫ر‬



َ‫ِم ْن َربِك‬



َ‫َخي ٌْر َر ِاز ِق ْين‬



7



3.



Iqlab Arti menurut bahasa yaitu merubah atau membalik/menukar. Sedangkan



menurut istilah adalah merubah bunyi tanwin atau nun mati menjadi “M” apabila nun mati atau tanwin menghadapi ba’ atau ‫ب‬. Kaidah membacanya “Bunyi nun mati atau tanwin diganti atau ditukar menjadi suara mim disertai dengan dengungan karena bertemu dengan huruf ba’ atau ‫”ب‬.



Contoh: Huruf



Nun mati



Tanwin



‫ب‬



‫ِم ْن َب ْع ِد ِﻫ ْم‬



‫س ِم ْي ٌع َب ِصي ٌْر‬ َ



ْ ِ ‫)ا‬ 4. Ikhfa’( ٌ‫خ َفاء‬ Menurut Muhammad Mahmud, Ikhfa’ dalam arti bahasa adalah : “As satru”, artinya tersembunyi atau samar-samar. Sedangkan menurul istilah Ilmu Tajwid: Membaca huruf yang sifatnya antara Izhar dan Idgham dengung pada huruf yang pertama. Ia dinamakan Haqiqi ialah untuk menghasilkan Ikhfa’ di dalam Nun Sukun dan Tanwin dengan lebih banyak selain dari kedua-duanya.ikhfa dalam pengertian hukum Nun Mati atau tanwin apabila Nun Mati atau tanwin menghadapi salah satu huruf yang jumlahnya ada 15 huruf yaitu : 1. Ta’ (‫)ت‬



9. Shad (‫)ص‬



2. Tsa’ (‫)ث‬



10. Dhad (‫)ض‬



3. Jim (‫)ج‬



11. Tha’ (‫)ط‬



4. Dal (‫)د‬



12. Zha’ (‫)ظ‬



5. Dzal (‫)ذ‬



13. Fa’ (‫)ف‬



6. Zai (‫)ز‬



14. Qaf (‫ )ق‬dan



7. Sin (‫)س‬



15. Kaf (‫ )ك‬.



8. Syin(‫)ش‬



8



Bila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf al ikhfa’, maka cara membacanya adalah harus panjang dan disamar-samarkan di bibir dengan 2 harokat. Samar-samar antara nun sukun atau tanwin dengan huruf-huruf ikhfa’ tersebut. a.



CARA MEMBACA IKHFA



Adapun cara membaca Ikhfa ada 3 yaitu : 1.



IKHFAA` AQRAB Apabila Nun mati (bersukun) atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf Ikhfa Aqrab yaitu Tha` ,‫ ط‬Dal ,‫ د‬atau Ta` ‫ ت‬, maka dibaca dengan memasukkan Nun mati (bersukun) atau Tanwin kepada salah satu huruf Ikhfa Aqrab yang ada dihadapannya sehingga terdengar samar dan mendekati bunyi ”N” , kemudian ditahan sebanyak kira-kira 2 ketukan. Contoh: ‫ دَ ّكاًدَك‬, َ‫ يَ ْن ِطقُ ْون‬, َ‫ ُم ْنت َ ُه ْون‬:



2.



IKHFAA` AUSATH Apabila Nun mati (bersukun) atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf Ikhfaa` Ausath yaitu Syin ‫ ش‬, Sin‫ س‬, Zai ‫ز‬, Tha` , ‫ ط‬Dzal ‫ذ‬, Jim‫ ج‬, Tsa` ‫ث‬. Shad ‫ص‬, Dzad ‫ض‬, atau Fa ‫ف‬. Maka dibaca dengan memadukan Nun sukun atau Tanwin dengan salah satu huruf Ikhfaa` Ausath yang ada dihadapannya sehingga terdengar samar mendekati bunyi ”NY” yang lebih dekat kepada suara sengau dari pangkal hidung, kemudian ditahan kira-kira 2 ketukan. Contoh ُ ‫ َي ْن‬, ‫ ِإ ْن جآ َء كم‬: َ‫ظ ُر ْون‬



3.



IKHFAA` AB`AD Apabila Nun mati (bersukun) atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf Ikhfaa` Ab`ad yaitu Qaf ‫ ق‬atau Kaf ‫ك‬, maka dibaca dengan cara memadukan Nun bersukun atau Tanwin dengan salah satu huruf Ihkfaa` Ab`ad yang ada dihadapannya sehingga terdengar samar yang mendekati binyi ”NG”, kemudian ditahan kira-kira 2 ketukan. Sedangkan selain dari huruf Ikfa’ Aqrob, Ab’ad dan Ausath boleh dibaca dengan dua wajah yaitu Aqrob atau Ausath. 9



‫’‪b. Contoh Bacaan Ikhfa‬‬ ‫‪Berdasarkan penjelasan di atas, maka dibawah ini diberikan contoh‬‬ ‫‪kalimat dan membaca ikhfa, sebgaimana terlihat pada table 1 berikut ini :‬‬ ‫‪Tabel 1‬‬ ‫‪Contoh Kalimat Ikhfa‬‬ ‫‪Domah tanwin‬‬



‫‪Kasroh‬‬



‫‪Fathah‬‬



‫‪Tanwin‬‬



‫‪tanwin‬‬



‫‪Huruf‬‬



‫‪Nun mati‬‬



‫َذلُولٌ تُثِي ُرٌ‬



‫َي ْو َمئِ ٍذ ت ُ َحدّ ُ‬ ‫ِث‬



‫َخلُ ُ‬ ‫َش ْيبَةٌ ۚ ي ْ‬ ‫و َ‬ ‫قٌ‬



‫ت‬



‫ِم ْن تَحْ تِ َها‬



‫ُ‬ ‫ضرٌ َد َعا‬



‫ج َع َ‬ ‫حدَةٌ ثُمٌ َ‬ ‫لٌ‬ ‫وَا ِ‬



‫َما ًء ث َ َّجا ًجا‬



‫ث‬



‫ََ ْن ثَقُلَ ْ‬ ‫ت‬



‫ار َية‬ ‫َعي ٌْن َج ِ‬



‫ْع ُينٌ َ‬ ‫جزَاءٌ‬



‫ج‬



‫م اَ ْن َ‬ ‫ج ْينَا‬ ‫ُك ٌْ‬



‫ب ْ‬ ‫َخسٌ ا َد َرٌ‬



‫سا ِدهَاقًا‬ ‫َوكَأ ْ ً‬



‫د‬



‫ارا‬ ‫لَ َه ٍ‬ ‫ب ذَاتَ نَ ً‬



‫َارا ذَاتَ‬ ‫ن ً‬



‫ذ‬



‫ِم ْن دَآبَّة‬ ‫أَأَ ْن َذ ْرتَ ُه ٌْ‬ ‫م‬



‫فَا ِك َه ٍة زَ‬



‫ة َزكِين َْفسا‬



‫ز‬



‫وَاَ ْنز َْلنَا‬



‫سا ُهونَ‬ ‫غ َْم َرةٍ َ‬



‫سل ًما‬ ‫سل ًما َ‬ ‫َ‬



‫س‬



‫سانَ‬ ‫اْل ْن َ‬ ‫ِْ‬



‫نَ ْفسٌ َ‬ ‫ش ْيئا‬



‫س ْبعًا ِشدَادًا‬ ‫َ‬



‫ش‬



‫اس‬ ‫ِم ْن ش ِ َّر ْال َوس َْو ِ‬



‫ص‬



‫ص ُر َ‬ ‫ُي ْن َ‬ ‫ونٌ‬



‫ضالِّينَ‬ ‫قَ ْو ًما َ‬



‫ض‬



‫َم ْن ُ‬ ‫ض ْودٌ‬



‫ط ِو ً‬ ‫س ْب ًحا َ‬ ‫يل‬ ‫َ‬



‫ط‬



‫ق َومَا‬ ‫ط ٌُ‬ ‫يَ ْن ِ‬



‫قُ ًرى َ‬ ‫ظاه َِرة ً‬



‫ظ‬ ‫ف‬



‫َ‬ ‫ل يَ ْنظُ ُرٌ‬ ‫ه ٌْ‬ ‫س ِه ٌْ‬ ‫م‬ ‫أَ ْن ُف ِ‬ ‫ن َق ْبلِ ُك ٌْ‬ ‫م‬ ‫ِم ٌْ‬ ‫ِم ْن ُك ِّل‬



‫ْيدٌ َ‬ ‫د بٌ َع َذا‬ ‫ش ٌِ‬ ‫ص َْفرَابَ َقرَةٌ‬ ‫ح َ‬ ‫ضا ةٌ ُم ْ‬ ‫كةٌ َ‬ ‫س ِف َرٌ‬ ‫ِ‬



‫ُقوةٌ َ‬ ‫ض ْعفٌ‬



‫َمرَضٌ َفزَاد ُ‬ ‫م ّللاٌُ‬ ‫َه ٌُ‬



‫يءٌ َفأَ ْ‬ ‫ل َ‬ ‫خ َرٌ‬ ‫ُك ٌِ‬ ‫ش ْ‬



‫احدَة ً فَإِذَا‬ ‫َو ِ‬



‫س قَ ْبلَ ُه ْم‬ ‫ِإ ْن ٌ‬



‫فِ َئةٌ َقلِيلَ ٌ‬ ‫ة‬



‫ح ْينٌَ صَا ما َق ْوٌ‬ ‫لِ ِ‬



‫ق‬



‫َف ِر َ‬ ‫هانٌ َكاتِبا‬



‫س َ‬ ‫اعةٌ ۚ َك َٰ َذلِ َ‬ ‫َ‬ ‫كٌ‬



‫إِذًا ك ََّرة ٌ‬



‫ك‬



‫‪10‬‬



2.2.



HUKUM BACAAN NUN TASYDID



Nun Tasydid berasal dari 2 huruf nun, yang pertama sukun dan yang kedua berharakat. Nun yang pertama dimasukkan / berpadu ke dalam nun yang kedua, maka terjadilah satu huruf yang bertasydid. Hukum nun tasydid: Harus dibaca ghunnah, 2 harakat. Nun yang bertasydid disebut juga tasydidul ghunnah.



1.



2.



11



BAB III PENUTUP



A.



KESIMPULAN



1.



Hukum nun mati dan tanwin adalah suatu pertemuan antara nun mati dan tanwin baik bertemu dalam satu kalimat ataupun berbeda kalimat (namun pengecualian untuk tanwin karena tak ada tanwin yang bertemu dalam satu kalimat pada salah satu hukum nun mati yaitu izhar) akan menciptakan 4 hukum bacaan yaitu idzhar,Idghom,ikhfa,dan Iqlab .



2.



Nun Tasydid berasal dari 2 huruf nun, yang pertama sukun dan yang kedua berharakat. Nun yang pertama dimasukkan / berpadu ke dalam nun yang kedua, maka terjadilah satu huruf yang bertasydid. Hukum nun tasydid: Harus dibaca ghunnah, 2 harakat. Nun yang bertasydid disebut juga tasydidul ghunnah.



B.



SARAN Menguasai hukum nun mati akan lebih mudah jika langsung menerapkannya terhadap bacaan Al-Qur’an. Setiap hukum bacaan terdapat kaidah membacanya, sehingga ketika membaca maka kita harus lafalkan sesuai dengan kaidah baca.



12



DAFTAR PUSTAKA



MD NOOR, NIRAIDA. 2012. Kuasai Ilmu Tajwid Cara Mudah. Selangor: Grup Buku Karangkraf. SJAFI’I,A. MAS’UD.1967.”Pelajaran tajwid” BANDUNG : M.G Semarang



Zarkasyi, Imam. 1995. Pelajaran Tajwid. Gontor Ponorogo: Trimurti Press.



13