Makalah IBD - Manusia Dan Keindahan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR Tema : Manusia dan Keindahan



Makna Keindahan Dalam Diri Manusia



Dosen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM Disusun oleh : NPM



Nama



14313014



Hendi Kurniawan



14313759



Kamila Fadyana Putri



16313916



Prieta Firdayani Mulyono



Jurusan : Teknik Sipil



FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 1



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami bisa menyelesaikannya tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, teman-teman, dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini. Dalam makalah ini kami membahas dan menjelaskan tentang makna keindahan dalam diri manusia, pengertian manusia dan keindahan, hakikat dari keindahan, hubungan dan keterkaitan antara manusia dan keindahan, sebab manusia menciptakan keindahan, dan cara mengetahui suatu keindahan. Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya di bidang pendidikan komputer.



Depok, 29 April 2014



Tim Penulis



DAFTAR ISI 1



KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1 II. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….2 III. Tujuan Pembahasan ……………………………………………………………….. 2 BAB II PEMBAHASAN I. Pengertian Manusia ……………………………………………………………….. 3 II. Pengertian Keindahan ……………………………………………………………... 3 III. Hakikat dari Keindahan …………………………………………………………… 4 IV. Hubungan Manusia dengan Keindahan …………………………………………… 6 V. Sebab Manusia Menciptakan Keindahan …………………………………………..7 VI. Cara untuk Mengetahui Suatu Keindahan ………………………………………… 8 BAB III PENUTUP I. Kesimpulan ………………………………………………………………………... 10 II. Saran ………………………………………………………………………………. 10 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………... 11



2



BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas. Seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu, dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal. Manusia dan keindahan merupakan satu kesatuan. Bisa di bilang begitu karena keindahan juga merupakan bagian dari manusia, manusia sangat memperhatikan keindahan dari cara berpakaian, cara berbicara, cara berjalan, cara bergaya, dan lain - lain. Keindahan juga bisa diciptakan dengan oleh manusia dengan kegiatan seperti melukis, bernyanyi, dan memainkan alat musik, tak sedikit manusia yang membuat keindahan untuk diri sendiri dalam arti untuk kehidupan mahkluk hidup lain nya contohnya dengan merawat kebersihan lingkungan sekitar maka akan tercipta kerukunan yang sejuk dan indah, jika itu dapat dilakukan itu akan menjadi budaya yang sangat menarik.



II. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan manusia? 1



2. 3. 4. 5. 6. III.



Apa yang dimaksud dengan keindahan? Apa hakikat dari keindahan? Apa hubungan manusia dengan keindahan? Apa sebab manusia menciptakan keindahan ? Bagaimana cara mengetahui suatu keindahan ? Tujuan Pembahasan Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui pengertian manusia dan



keindahan, hakikat dari keindahan, hubungan dan keterkaitan antara manusia dan keindahan, sebab manusia menciptakan keindahan, dan cara mengetahui suatu keindahan.



BAB II PEMBAHASAN I. Pengertian Manusia 2



Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. II. Pengertian Keindahan Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa 3



Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.”Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.” Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi : -



Keindahan seni Keindahan alam Keindahan moral Keindahan intelektual Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman seseorang dalam



hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. III.Hakikat dari Keindahan Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast). Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat. Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan 2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya. 3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna



4



Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah. Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan : 1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar. 2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian. Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu : 1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. 2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek. 3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.



IV. Hubungan Manusia dengan Keindahan Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kita perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.



5



Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan. Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut. Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah. V. Sebab Manusia Menciptakan Keindahan 1. Tata nilai yang telah usang Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, seperti kawin paksa, derajat wanita lebih rendah daripada derajat laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah. Yang tidak indah harus disingkirkan dengan yang indah. Yang indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat martabat manusia, seperti wanita. 6



2. Kemerosotan zaman Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan yang ditandai dengan kemorosotan moral. Kemorosotan moral dapat ditehui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hokum agama dan moral masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan melalui karya seni. 3. Penderitaan manusia Banyak faktor yang membuat manusia menderita. Tetapi yang paling menentukan adalah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang menyebabkan manusia menderita sebagai akibat dari nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati, dan sebagainya. Keadaan ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan. 4. Keagungan Tuhan Keindahan Tuhan dapat dibuktikan dari keindahan ciptaan alam serta keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan.Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. VI. Cara untuk Mengetahui Suatu Keindahan 1. Renungan Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek. 2. Keserasian



7



Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. 3. Kehalusan Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab.Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus. Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan.Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang. 4. Kontemplasi dan Ekstansi Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kontemplasi dan ekstensi dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu merupakan faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan faktor untuk merasakan dan menikmati keindahan.



8



BAB III PENUTUP



I. Kesimpulan 1. Keindahan pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. 2. Hubungan manusia dan keindahan yaitu pada dasarnya keindahan yang dapat dirasakan setiap manusia berbeda-beda tergantung dari pandangan manusia tersebut akan suatu hal yang dapat membuatnya merasa tentram dan nyaman. Hal yang membuat pandangan dari 9



masing-masing manusia berbeda-beda yakni kadar pengetahuan manusia itu sendiri akan nilai estetika, karena perbedaan inilah penilaian seseorang akan suatu karya seni ataupun pemandangan dapat berbeda. Semakin tinggi nilai estetik yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin tinggi pula standar orang tersebut mengenai kata indah dan keindahan dari suatu pemandangan maupun karya seni yang dilihatnya. II. Saran Sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya, manusia harus menjaga kelestarian dan keselarasan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Dalam diri manusia terdapat makna-makna keindahan seperti keindahan moral, keindahan intelektual, dan lain lain. Keindahan juga bisa diciptakan dengan oleh manusia, bahkan untuk kehidupan orang lain seperti merawat lingkungan, jika itu dapat dilakukan itu akan menjadi keindahan budaya yang sangat menarik dan dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang. Manusia harus selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya.



DAFTAR PUSTAKA Wikipedia Bahasa Indonesia, 2014 – Keindahan



http://id.wikipedia.org/wiki/keindahan (diakses tanggal 11 April 2014) Wikipedia Bahasa Indonesia, 2014 – Manusia



http://id.wikipedia.org/wiki/manusia (diakses tanggal 11 April 2014) Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji, Bab5 – Manusia dan Keindahan.pdf, Seri Diktat Kuliah MKDU Universitas Gunadarma



10