MAKALAH ILMU KALAM (Aliran Pelaku Dosa Besar Iman Dan Kufur Serta Sifat2 Tuhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Ilmu kalam sebagaimana diketahui membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama. Di dalam ilmu kalam itu terdapat sub bahasan tentang perbandingan antara aliran serta ajaran-ajaranya. Dari perbandingan antar aliran ini, kita dapat mengetahui,menela’ah dan membandingkan antar paham aliran satu dengan aliran lain. Sehingga kita memahami maksud dari segala polemik yang ada. Persoalan kalam yang pertama kali muncul adalah persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir, dalam artian siapa yang telah keluar dari islam dan siapa yang masih tetap islam. Persoalan ini kemudian menjadi perbincangan aliran-aliran kalam dengan konotasi yang lebih umum, yakni status pelaku dosa besar besar. Kerangka pola pikir yang di gunakan tiap-tiap aliran ternyata mewarnai pandangan mereka tentang stattus pelaku dosa besar. Berbicara tentang Sifat-sifat Allah, Jika mengetahui bahwa alam bisa menjadi dalil adanya Allah karena adanya alam karena sifat alam yang ada setelah ia tiada, yang membuktikan alam tersebut di ciptakan oleh Allah yang artinya Allah ada sebelum segala sesuatu ada, maka dalil ini adalah dalil terperinci, hukum mendatangkan dalil ini adalah fardhu kifayah yang hanya diwajibkan kepada sebagian untuk membebaskan hukum wajib bagi sebagian yang lain.



Penulisan makalah ini insyaallah memberikan sedikit banyaknya pengetahuan tentang Perbandingan antar aliran Pelaku dosa besar, Iman dan Kufur, serta sifatsifat Allah beserta dalil-dalilnya baik secara naqli atau aqal.



1



1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang menjadi latar belakang penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Pengertian Iman dan Kufur ? 2. Bagaimanakah Perbandingan Antar Aliran mengenai Iman & Kufur ? 3. Aliran-aliran apa saja yang membahas yang tentang pelaku dosa besar, iman dan kufur? 4. Apa pengertian sifat wajib, Mustahil, dan jaiz Bagi Allah ? 5. Berapakan jumlah masing-masing sifat tersebut ?



1,2 Tujuan 1. Mengetahui aliran apa saja yang membahas tentang pelaku dosa besar,iman dan kufur 2.



Mengetahui isi perbandingan-perbandingan antar aliran



3. Mengetahui pandangan dan kerangka berpikir yang digunakan tiap-tiap aliran tentang setatus pelaku dosa besar,iman dan kufur



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pelaku Dosa Besar A. Menurut Aliran Khawariz. Pada umumnya,ciri yang menonjol dari aliran khawarij adalah watak ekstrimitas dalam memutuskan persoalan-persoalan kalam. Tak heran kalau aliran ini memiliki pandangan ekstrim pula tentang setatus pelaku dosa besar. Mereka memandang bahwa orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim, yakni Ali, Mu’awiyah,



Amr



bin



Al-Ash,



Abu



Musa



Al-Asy’ari



adalah



kafir.



Semua pelaku dosa besar (murtabb al-kabiiah), menurut semua subsekte Khawarij, kecuali Najdah adalah kafir dan akan disiksa di neraka selamanya.1



B. Menurut Aliran Mu’tazilah Mengenai perbuatan apa saja yang dikategorikan sebagai dosa besar, aliran Mu’tazilah merumuskan secara lebih konseptual ketimbang aliran Khawarij. Yang dimaksud dosa besar menurut pandangan Mu’tazilah adalah segala perbuatan yang ancamannya disebutkan secara jelas dalam Al-Qur’an, sedangkan dosa kecil adalah sebaliknya, yaitu segala ketidak patuhan yang ancamannya tidak tegas dalam Al-Qur’an.2



C. Menurut Aliran Asy’ariyah Muhammad Hasbi, Ilmu Kalam (Memotret Berbagai ajaran teologi dalam Islam), Jawa Timur, trust Media, 2015, hlm 54 2 Ibid., hlm 55 1



3



Terhadap pelaku dosa besar,agaknya Al-Asy’ari,sebagai bahanwakil AhlSunnah. Tidak mengafirkan orang-orang yang bersujud ke baitulloh (Ahl-Al Qiblah) walaupun melakukan dosa besar, seperti berzina dan mencuri. Menurutnya mereka masih tetap sebagai orang yang beriman dengan keimanan yang mana mereka miliki. Sekalipun berbuat dosa besar. Akan tetapi jika dosa besar itu dilakukannya dengan anggapan bahwa hal ini di bolehkan (halal) dan tidak



meyakini



keharamannya,



ia



dipandang



telah



kafir.



Adapun balasan di akhirat kelak bagi pelaku dosa besar, apabila ia meninggal dan belum bertaubat, maka menurut Al-Asy’ari hal itu tergantung pada bijakan tuhan yang maha berkehendak mutlaq. Dari papran singkat ini jelaslah bahwa Asy’ariyah sesungguhnya mengambil posisi yang dengan Murji’ah, khususnya pertanyaan yang tidak mengafirkan para pelaku dosa besar.3



D. Menurut Aliran Maturidiah Aliran maturidiyah,baik samarkand maupun bukhara sepakat menyatakan bahwa pelaku dosa masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya . Adapun balasan yang diperolehnya kelak bergantung pada apa yang dilakukanya di dunia. Jika ia meninggal tanpa taubat terlebih dahulu, keputusanya diserahkan sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT. Jika menghendaki pelaku dosa besar di ampuni ia akan memasukkan ke nearaka, tapi tidak kekal didalamnya. Al Maturidi sebagai peletak dasar aliran kalam Al-Maturidiyah, berpendapat bahwa orang berdosa besar yaitu tidak kafir dan tidak kekal di dalam neraka walaupun ia mati sebelum bertaubat. Karena tuhan telah menjanjikanakan memeberikan balasan kepada manusia sesuai dengan perbuatannya. Kekal di dalam neraka adalah balasan bagi orang yang berbuat syirik. Karenanya, perbutan dosa besar (selain syirik) tidaklah menjadikan seseorang kafir atau murtad.



3



Ibid., hlm 76



4



Menurutnya, iman itu cukup dengan tashiq dan iqrar, sedangkan amalan adalah penyempurnaan iman.4



E. Menurut Aliran Syi’ah Zaidiyah Penganut syi’ah zaidiyah percaya bahwa orang yang melakukan dosa besar akan kekal didalam neraka , jika ia belum taubat dengan taubat yang sesungguhnya. Dalam hal ini syi’ah zaidiyah memang dekat dengan Mu’tazilah. Ini bukan sesuatu yang aneh mengingat Washil bin Atha’, mempunyai hubungan dengan zaid.5



2.2 Pengertian Iman dan Kufur A. Pengertian iman Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.



B. Pengertian Kufur Kufur adalah kebalikan daripada iman. Dari segi lughat “kufur” artinya menutupi. Orang yang bersikap ‘kufur’ disebut kafir, yaitu orang yang menutupi hatinya dari hidayah Allah.



4 5



Ibid., hlm 77 Ibid., hlm 78



5



Firman Allah dalam surat an-Nisa / 4 : 136 )136 : ‫ضالَالً بَ ِعيدًا (النساء‬ َ ‫ض َّل‬ َ ‫ه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َو ْاليَوْ ِم ْاآل ِخ ِر فَقَ ْد‬cِ ِ‫َو َم ْن يَ ْكفُرْ بِاهللِ َو َمآلئِ َكت‬ “Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” Adapun pengertian kufur yang diambil dari Ensiklopedi Islam, yaitu : Al-Kufr (tertutup) atau tersembunyi, mengalami perluasan makna menjadi “ingkar” atau tidak percaya, ketidakpercayaan kepada Tuhan. Kata kafir mengisyaratkan usaha keras untuk menolak bukti-bukti kebenaran Tuhan, yakni sebuah kehendak untuk mengingkari Tuhan, sengaja tidak mensyukuri kehidupan dan mengingkari wahyu.6 kufur menurut bahasa adalah menutup. Bila orang yang menyangkal dan musyrik disebut kafir karena orang itu menutupi dirinya dari nikmat allah dan menutup jalan untuk mengenal Allah. Orang yang berdosa besar adalah kafir karena dia selalu menutupi dirinya dengan dosa7



2.3 Pengertian Sifat-sifat Allah Sifat-sifat Allah adalah sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi Allah. Sifat-sifat Allah wajib bagi setiap muslim mempercayai bahwa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah. Maka, wajib juga dipercayai akan sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat yang mustahil bagi Allah merupakan lawan kepada sifat wajib.



6 7



Harun Nasution, Teologi Islam, Jakarta : UI Press, 1986.hlm 36 Ibn.Rusyd, Afrizal M. Perdebatan Ulama Dalam Teologi Islam. Gelora Aksara Pratama.hlm 42



6



A. Sifat-sifat Wajib Bagi Allah SWT Sifat yang wajib bagi Allah adalah sifat yang wajib ada pada Allah SWT dan sifat itu pasti dimiliki oleh Allah SWT dan tidak mungkin tidak ada. Sifat yang wajib pada Allah ada 20 yaitu: 1) Wujud Artinya Ada 2) Qidam Artinya Sedia 3) Baqa’ Artinya Kekal 4) Mukhalafatuhu lilhawadisi artinya bersalahan Allah Ta’ala bagi segala yang baharu 5) Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri Allah dengan sendirinya 6) Wahdaniyah artinya esa 7) Qudrah artinya kuasa 8) Iradah artinya berkehendak 9) Ilmu artinya Mengetahui 10) Hayyah artinya hidup 11) sama’ artinya mendengar 12) Basar artinya melihat 13) Kalam artinya berkat-kata 14) Qadiron artinya yang kuasa 15) Muridon artinya yang berkehendak 16) ‘Alimon artinya yang mengetahui



7



17) Hayyon artinya yang hidup 18) Sami’on artinya yang mendengar 19) Basiron artinya yang melihat 20) Mutakallimon artinya yang berkata-kata8



B. Sifat Mustahil Bagi Allah Sifat yang mustahil bagi Allah adalah sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. Sifat-sifat mustahil pada Allah itu adalah kebalikan dari sifatsifat yang wajib pada Allah. Sifat yang mustahil pada Allah berjumlah 20 yaitu: 1) ‘Adam artinya tiada 2) Hudus artinya baharu 3) Fana’ artinya hilang 4) Mumasalatuhu lilhawadisi artinya bersamaan Allah ta’ala bagi



segala



yang baharu 5) Ihtiyaju ilal mahalli wal mukhassish artinya berhajat Allah pada tempat dan zat 6) Ta’adud artinya berbilang 7) Ajizon artinya lemah 8) Karahah artinya terpaksa 9) Jahlon artinya bodoh 10)Maiyiton artinya mati 11) Summon artinya tuli Nunu Burhanuddin, Ilmu Kalam Dari tauhid menuju keadilan, Jawa Timur, Pernada Media kencana, 2016, hlm 56. 8



8



12) Umyon artinya buta 13) Bukmon artinya bisu 14)’Ajizon artinya yang lemah 15) Karihon artinya yang terpaksa 16) Jahilon artinya yang bodoh 17) Maiyiton artinya yang mati 18) Ashamma artinya yang tuli 19) A’ma artinya yang buta 20) Abkam artinya yang bisu9



C. Sifat yang jaiz bagi Allah Sifat yang jaiz bagi Allah adalah sifat yang mungkin bagi Allah untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Artinya Allah berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang melarang-Nya. Sifat yang Jaiz bagi Allah hanya satu yaitu: 1) Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu artinya berbuat sesuatu yang mungkin atau meninggalkannya.10 D. Sifat Wajib Allah terbagi 4 yaitu: 1) Sifat Nafsiyyah Yaitu sifat yang berhubungan dengan Zat Allah swt. Sifat nafsiyah ada satu yaitu Wujud.



Syekh Muhammad Bin Shaleh Al Utsman, Memahami Nama Dan Sifat-sifat Allah, Media hidayah, Bandung, 2016, hal 42 10 http://catatanriefdha.blogspot.co.id/2013/11/contoh-makalah-sifat-sifat-allah.html 9



9



2) Sifat Salbiyyah Yaitu sifat Allah yang menolak sifat-sifat yang tidak sesuai atau tidak layak bagi Allah swt. Sifat Salbiyah ada 5 yaitu: Qidam, Baqa, Mukhalafatul lil hawaditsi, Qiyamuhu Binafsihi, dan Wahdaniyyah.



3) Sifat Ma’ani Yaitu sifat wajib bagi Allah yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia, serta dapat meyakinkan orang lain, karena kebenarannya dapat dibuktikan oleh panca indera. Sifat ma’ani ada 7 yaitu: Qudrah, Iradah, ‘Ilmu, Hayyah, Sama’, Bashar dan Kalam.



4) Sifat Ma’nawiyah yaitu sifat yang berhubungan dengan sifat ma’ani atau keaktifan sifat-sifat tujuh di atas. Sifat ma’nawiyah ada 7 yaitu: Qadiron, Muridon, ‘Alimon, Hayyon, Sami’on, Bashiron, dan Mutakallimon.11



BAB III 11



Diakses dari : http://www.akidahislam.com/2017/04/inilah-20-sifat-yang-wajib-bagi-allah.html



10



PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari berbagai pembahasan yang telah di paparkan, bahwa banyak Aliranaliran yang berpendapat mengenai Pelaku dosa besar, sedikit kita ambil kesimpulan dari itu bahwa pelaku dosa besar sangat berat ancamannya, Karena dari sekian banyak aliran, tidak ada yang melegalkan perbuatan dosa. Berkaitan dengan Iman dan kufur, dangat berbeda jauh antara pengertian 2 hal ini, dengan keimanan kita bisa meningkatkan ketakwaan dan pengabdian kita kepada Allah SWT, dan dengan adanya kufur, kita bisa berhati-hati agar tidak menjadi Hamba Allah yang termasuk di golongan Kufur. Salah satu kewajiban kita bagi seorang hamba Allah SWT yakni dengan mempelajari serta Menahami lebih dalam tentang Semua Sifat-sifat Allah, Bukan hanya belajar setengah-setengah lalu melupakannya begitu saja, Karena di dalam sifat-sifat Allah SWT ini mengandung banyak makna sehingga membuat kita tersadar akan kebesaran dan keesan Allah yang tidak kita ketahui.



3.2 Saran Bagi pembaca Yang budiman, Ketahuilah Bahwa pembahasan ini sangatlah penting, Karena Salah satu tujuan kita Belajar ini adalah supaya kita menjadi Hamba Allah yang selalu taat kepadanya, dan kalau ada kata-kata yang kurang pas mohon di koreksi dan di perbaiki supaya lebih baik kedepannya.



DAFTAR PUSTAKA



11



Al-Utsman, Shaleh, Bin Muhammad, 2016, Memahami Nama Dan Sifat-sifat Allah, Bandung Media hidayah. Burhanuddin, Nunu. 2016, Ilmu Kalam Dari tauhid menuju keadilan, Jawa Timur, Pernada Media kencana. Dikases dari http://www.akidahislam.com/2017/04/inilah-20-sifat-yang-wajibbagi-allah.html, Pada Tanggal 09 September 2017 pada pukul 16.27 Hasbi, Muhammad. 2015, Ilmu Kalam (Memotret Berbagai ajaran teologi dalam Islam), Jawa Timur, trust Media. http://catatanriefdha.blogspot.co.id/2013/11/contoh-makalah-sifat-sifat-allah.html, Diakses Pada Tanggal 09 September 2017 Pada Pukul 14.10



12