Makalah Ipa 2 Sistem Pernapasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH IPA 2 SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Dosen Pengampu: Susanti,M.Pd



Disusun Oleh : Uswatun Hasanah



(2018016004)



Ariesca Wahyu Pratama



(20181016009)



Selpsisina Itranwaat



(2018016021)



Ludfina Melania Praxedes (2018016023) Alfenia Susanti Putri



(2018016021)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 2020



1



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunianya kami dapa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang sistem Respirasi atau sistem pernapasan. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA 2, guna mendapatkan nilai tugas. Adapun isi makalah ini disusun secara sistematis dan merupakan referensi dari beberapa sumber yang menjadi acuan dalam penyusunan tugas. Kami berharap makalah ini dapat memberikan tambahan Ilmu yang bermanfaat bagi para pembacanya. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Yogyakarta, 19 April 2020



Penyusun



2



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...........................................................................................................



1



KATA PENGANTAR.........................................................................................................



2



DAFTRA ISI.......................................................................................................................



3



BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang.........................................................................................................



4



B. Rumusan Masalah ...................................................................................................



5



C. Tujuan .....................................................................................................................



5



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Pernapasan.................................................................................



6



B. Struktur Mekanisme Pernapasan ............................................................................



7



C. Mekanisme Pernapasan ..........................................................................................



13



D. Frekuensi Pernapasan .............................................................................................



14



E. Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Pernapasan .................................................



15



F. Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan.......................................................



16



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..............................................................................................................



18



B. Saran .......................................................................................................................



18



DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................



19



BAB I



3



PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri hidup. Dengan mengenali ciri-ciri makhluk hidup, kita akan melihat keanekaragaman makhluk hidup yang tidak terbatas pada fisik saja, tetapi juga terlihat pada struktur tubuh, tingkah laku, dan interaksinya dengan yang lain. Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas. Di alam ini tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak bernapas. Apalagi manusia, Manusia sangat membutuhkan oksigen dalam bernapas dan untuk menjalankan berbagai aktivitas tubuh. Oleh karena itu, di dalam tubuh manusia terdapat sistem pernapasan yang mensirkulasikan peredaran oksigen dan pengeluaran karbondioksida dari dalam tubuh. Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak, pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok. Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap. Tahap pemasukan oksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-organ pernapasan disebut respirasi eksternal. Pengangkutan gas-gas pernapasan dari organ pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem respirasi. Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan CO2 dari sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal. B. Rumusan Masalah 1.



Apa saja organ tubuh yang bekerja dalam sistem pernapasan pada manusia dan perannya?



2. Mengapa mausia memerlukan sistem pernapasan? 3. 4.



Bagaimana kerja sistem pernapasan pada manusia? Apa saja gangguan kesehatan yang dapat menyerang sistem pernapasan pada manusia?



5. Bagaimana menjaga kesehatan pernapasan pada manusia? C. Tujuan 1. Mengetahui organ-organ yang bekerja dalam sistem pernapasan manusia dan perannya. 2.



Mengetahui manfaat pernapasan pada manusia. 4



3. Mengetahui sistem kerja pernapasan manusia. 4.



Mengetahui penyakit yang dapat menyerang sistem pernapasan manusia.



5. Mengetahui cara menjaga kesehatan sistem pernapasan pada manusia.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Pernafasan Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang sangat penting bagi kelanjutan hidupnya. Bernapas yaitu proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon



5



dioksida. Oksigen digunakan untuk pembakaran zat makanan di dalam sel untuk menghasilkan energi. Proses tersebut disebut oksidasi biologi atau respirasi. Oksigen dibutuhkan untuk mengoksidasi glukosa, kemudian dihasilkan karbon dioksida (CO2), air, dan sejumlah energi dengan reaksi sebagai berikut:C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + energi (glukosa) (oksigen) (karbon dioksida) (air) Sistem pernafasan adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Sistem Pernafasan atau respirasi juga mempunyai arti : 1. proses pengambilan O2, pengeluaran CO2 dan penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh. 2. pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya. 3. reaksi enzimatis, sebab dalam proses tersebut ada satu enzim yang memegang peranan penting yaitu sitokrom (enzim pernafasan). Fungsi sistem pernapasan itu sendiri antara lain sebagai berikut: 1. Sebagai sistem organ yang digunakan untuk pertukaran ga 2. Sistem pernapasan digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. 3. Berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis (Respirasi). B. Struktur Sistem Pernapasan Udara masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan yaitu:hidung → pangkal tenggorokan (faring) → batang tenggorokan (trakea) → cabang batang tenggorokan (bronkus) → paru-paru (pulmo). Berikut ini terdapat beberapa struktur sistem pernapasan pada manusia, terdiri atas: 1.



Rongga Hidung (Cavum Nasalis) Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dankelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapatkonka yang mempunyai banyak kapiler darah yang



6



berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yangberfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung. 2. Faring (Tenggorokan)



Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan jugasebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruangdengung(resonansi) untuk suara percakapan. 3. Batang Tenggorokan (Trakea)



7



Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru- paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru(alveolus). 4. Pangkal Tenggorokan (laring)



Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.



8



Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Pada waktu menelanmakanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katumembuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila adaudara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.. 5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)



Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkuslobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru. 6. Bronkiolus



9



Bronkiolus adalah percabangan dari bronkus pada batang tenggorok manusia. Bronkioli bercabang pada bronkus tersier pada bronkus dan kemudian menjadi tempat percabangan alveolus. Luas permukaan bronkiolus menentukan besar oksigen yang dapat diikat secara efektif oleh paru-paru.percabangan berkisar 20-25x dari Bronkus Tersier Tabung yang ditemukan di ujung jaringan trakeobronkial disebut sebagai bronkiolus. Bagian-bagian kecil adalah segmen terakhir dari tabung, di mana udara melewati sebelum mencapai alveoli. Tidak seperti bronkus, bronkiolus tidak memiliki lapisan fibrocartilaginous. Dinding mereka tipis terdiri dari otot polos dan jaringan elastis dilapisi dengan epitel bersilia. Bronkiolus dapat dibagi menjadi dua kategori sesuai dengan fungsinya; yaitu, bronkiolus non-pernapasan, yang melakukan aliran udara, dan bronkiolus pernapasan, dimana pertukaran gas berlangsung. 7. Alveolus



Dikelilingi kapiler-kapiler darah yang dibatasi oleh membran alveoli-kapiler tempat terjadinya pertukaran O2 dan CO2 atau pernapasan eksternal. Alveolus merupakan struktur berongga tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah. Septum interalveolar memisahkan dua alveolus yang berdekatan, septum tersebut terdiri atas 2 lapis epitel gepeng tipis dengan kapiler, fibroblas, serat elastin, retikulin, matriks dan sel jaringan ikat. Terdapat sel alveolus tipe 1 yang melapisi 97% permukaan alveolus, fungsinya untuk membentuk sawar dengan ketebalan yang dapat dilalui gas dengan mudah. Sitoplasmanya mengandung banyak vesikel pinositotik yang berperan dalam penggantian surfaktan (yang dihasilkan oleh sel alveolus tipe 2) dan pembuangan partikel kontaminan kecil. Antara sel alveolus tipe 1 dihubungkan oleh desmosom dan taut kedap yang mencegah perembesan cairan dari jaringan ke ruang udara.



10



Sel alveolus tipe 2 tersebar di antara sel alveolus tipe 1, keduanya saling melekat melalui taut kedap dan desmosom. Sel tipe 2 tersebut berada di atas membran basal, berbentuk kuboid dan dapat bermitosis untuk mengganti dirinya sendiri dan sel tipe 1. Sel tipe 2 ini memiliki ciri mengandung badan lamela yang berfungsi menghasilkan surfaktan paru yang menurunkan tegangan alveolus paru. 8.



Paru-paru (Pulmo)



Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris.Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus. 9. Diafragma Diafragma adalah otot yang berada di bagian dasar internal skeletal antara rongga dada dengan rongga perut yang berperan dalam proses pernafasan. Ketika diafragma berkontraksi volume rongga dada membesar dan udara masuk ke paruparu.[1] Sementara ketika diafragma berelaksasi, volume paru-paru mengecil dan menghembuskan udara.



11



C. Mekanisme Pernapasan Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dan mamalia dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Pernapasan Dada Yang berperan adalah otot-otot antar rusuk atau interkostal untuk menggerakkan tulang-tulang rusuk. Mekenismenya sebagai berikut: a. Inspirasi, otot tulang rusuk bagian luar berkontraksi maka tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan dalam paru-paru mengecil sehingga udara diluar mempunyai tekanan yang lebih besar masuk ke dalam paru-paru. b. Ekspirasi, bila otot-otot tulang rusuk bagian luar berelaksasi yaitu tulang rusuk dan tulang dada turun kembali sehingga volume rongga dada mengecil. Oleh karena itu tekanan bagian luar paru-paru lebih kecil daripada bagian dalam sehingga udara keluar dari paru-paru. 2. Pernapasan Perut Yang berperan dalam pernapasan ini adalah otot diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut). Mekanismenya adalah sebagai berikut: a. Inspirasi, apabila otot diafragma berkontraksi sehingga mendatar, maka rongga dada membesar. Oleh karena itu tekanan uara menjadi kecil sehingga udara masuk ke dalam paru-paru. b. Ekspirasi, apabila otot diafragma berelaksasi, maka rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan di paru-paru membesar sehingga udara keluar dari paru-paru. D.



Frekuensi



Pernapasan



Jumlah udara yang keluar masuk ke paru-paru setiap kali bernapas disebut sebagai frekuensi pernapasan. Pada umumnya,frekuensi pernapasan manusia setiap menitnya sebanyak 15-18 kali. Cepat atau lambatnya frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : 1. Usia. Semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah frekuensi pernapasannya.Hal ini berhubungan dengan energy yang dibutuhkan.



12



2.



Jenis kelamin. Pada umumnya pria memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.Kebutuhan akan oksigen serta produksi karbondioksida pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita.



3. Suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka aka semakin cepat frekuensi pernapasannya, hal ini berhubungan dengan penigkatan proses metabolism yang terjadi dalam tubuh 4. Posisi atau kedudukan tubuh. Frekuensi pernapasan ketika sedang duduk akan berbeda dibandingkan dengan ketika sedang berjongkok atatu berdiri.Hal ini berhubungan erat dengan energy yang dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai tumpuan berat tubuh. 5.



Aktivitas. Seseorang yang aktivitas fisiknya tingi seperti olahragawan akan membutuhkan lebih banyak energi daripada orang yang diamatau santai, oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih tinggi. Gerakan dan frekuensi pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang terdapat di otak. Selain itu, frekuensi pernapasan distimulus oleh konsentrasi karbondioksida (CO₂) dalam darah.



E. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Pernapasan Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkannya proses pernapasan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada system pernapasan manusia 1. Emfisema,



merupakan



penyakit



pada



paru-paru.



Paru-



paru



mengalami



pembengkakan karena pembuluh darah nya kemasukan udara. 2.



Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi, seperti debu,bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan. Gangguan sistem pernapasan yang disebabkan reaksi alergi atau emosional. Asma bronkial disebabkan konstriksi otot-otot polos pada dinding bronki dan bronkiolus dengan sekresi lendir berlebihan tetapi konstraksi alveoli tidak cukup sehingga penderita tidak dapat mengeluarkan udara secara normal.



3. Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil- bintil pada



13



dinding alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas,dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru- paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering terengahengah. 4. Infuenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus infuenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek. 5. Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu paling berbahaya. Sel- sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama- kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru- paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru- paru dan kerusakan paru-paru. 6. Laringitis , Gangguan pernapasan yang disebabkan infeksi lokal pada laring dan dapat menyebabkan gangguan pada pita suara sehingga tidak dapat berbicara normal. 7. Pneumonia, Yaitu keadaan dimana alveoli terisi cairan. Biasanya disebabkan oleh zat kimia, bakteri, virus, protozoa, atau jamur. 8. Rinitis, Yaitu gangguan pernapasan yang disebabkan oleh sejenis virus yang menyebabkan sekresi lendir berlebihan disertai pembengkakan membrane hidung dan faring. 9. Sinusitis, Merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidup atau sinus paranasalis. 10. Asidosis, Disebabkan karena turunnya pH. Darah sebagai akibat naiknya kadar H2CO3 dan HCO3 karena gangguan dalam pengangkutan CO2. Biasanya terjadi pada penderita pneumonia. 11. Bronkitis, Berupa peradangan pada selaput lendirdari saluran bronkial. 12. Difteri, Merupakan infeksi pada saluran pernafasan bagian atas yang disebabkan oleh Corynebacterium dipherial. 13. Asfiksi,



Asfiksi



adalah



ganguan



pengangkutan



oksigen



ke



sel



jaringan



tubuh.Penyebabnya diantaranya karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, terisinya alceolus oleh air sehingga oksigen sulit berdifusi,, terisinya alveolus oleh cairan limfa karena penyakit pneumonia.



14



14. Faringitis, Yaitu radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun keronggkongan terasa kering. F. Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan 1. Tidak Merokok Rokok mengandung zat kimia berbahaya yang bisa menyebabkan terjadinya penggumpalan di dalam paru-paru untuk kemudian merusaknya. Jika hal ini terus dibiarkan, maka yang terjadi adalah timbulnya sejumlah komplikasi paru-paru seperti fibrosis paru idiopatik, asma, PPOK, hingga kanker paru. Rokok dan asapnya hanya akan menyebabkan penyempitan pada saluran pernapasan, yang berujung pada gejala sessak napas dan peradangan jaringan paru-paru. Puncaknya, muncullah sel kanker paru yang berbahaya dan bisa mengancam jiwa. 2. Tidak Mengonsumsi Minuman Beralkohol Selain menghindari rokok, cara menjaga paru-paru agar tetap sehat juga dengan tidak mengonsumsi minuman beralkohol berjenis apapun. Lagi-lagi, kandungan zat kimia dalam minuman tersebut dinsinyalir dapat memicu penyempitan pada paru-paru sehingga berdampak pada kondisi sulit bernapas. 3.



Olahraga Teratur Dengan berolahraga, tubuh akan bekerja. Hal itu dapat memicu organ-organ yang ada pada tubuh bekerja. Ketika organ bekerja, maka sampah-sampah yang ada di dalam tubuh pun akan dengan mudah hancur dan keluar dari tubuh.



4. Jaga Pola Makan Pilihan makanan juga sedikit banyak memengaruhi kesehatan paru-paru. Pilihlah makanan-makanan seperti ikan, susu, keju, daging merah, dan kacangkacangan. Mengonsumsi makanan-makanan tersebut adalah cara alami menjaga kesehatan paru-paru yang sudah selayaknya dilakukan mengingat fungsinya yang bisa membersihkan paru-paru dari penggumpalan kotoran. 5. Hindari Makanan yang Menghasilkan Lendir Paru-Paru Sebaliknya harus menghindari konsumsi makanan-makanan yang mengandung glukosa seperti permen atau cokelat. Ini merupakan cara alami menjaga kesehatan paru-paru mengingat makanan yang mengandung gula berpotensi menghasilkan lendir yang dapat menutupi paru-paru.



15



6. Menjaga Kebersihan Udara Udara yang kotor mengandung banyak unsur kimia yang cenderung berbahaya bagi organ pernapasan. Contohnya asap kendaraan bermotor. Polusi yang satu ini mengandung gas karbon monoksida (CO) yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Masalahnya, karbon monoksida ini jauh lebih mudah diikat oleh sel darah merah jika dibandingkan dengan oksigen. Akibatnya, dalam waktu singkat akan menurunkan kadar oksigen yang telah didistribusikan ke dalam darah. Ketika tubuh yang mengalami kekurangan oksigen, maka



akan sangat mudah mengalami



kerusakan pada sistem kerja otak dan juga akan sering mengalami sesak napas. Untuk mengantisipasi hal ini solusi terbaiknya adalah mulai menanam pohon, memilah sampah sesuai jenisnya, dan tidak membiarkan sampah mengendap terlalu lama.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Manusia bernapas dengan menghirup udara melalui hidung → pangkal tenggorokan (faring) → batang tenggorokan (trakea) → cabang batang tenggorokan (bronkus) → paru-paru (pulmo). Setiap organ pernapasan tersebut bekerja sesuai dengan tugasnya



16



masing-masing dalam mensirkulasikan udara masuk dan keluar dari tubuh sehingga melengkapi proses-proses sistem yang bekerja dalam tubuh manusia ketika beraktivitas maupun beristirahat. Manusia menghirup oksigen yang digunakan untuk pembakaran zat makanan di dalam sel untuk menghasilkan energi, mengoksidasi glukosa, yang menghasilkan karbon dioksida, air, dan sejumlah energi.Pengolahan sirkulasi udara pada manusia terjadi di dalam paru-paru yang memiliki kapasitas untuk menampung udara yang masuk maupun keluar sesuai dengan kondisi atau kegiatan yang sedang dilakukan tubuh kita.Selain itu, ada yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan pernapasan kita terutama paru-paru. Banyak gangguan pada sistem pernapasan antara lain rinitis, laringitis, faringitis, bronkitis, pleuritis, sinusitis, difteri, emfisema, asfiksi, asidosis, influenza, asma, pneumonia, tuberculosis (TBC), kanker paru-paru. B. Saran Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Bagi para pembaca dan teman-teman lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh maka kami mengharapkan dengan rendah hati agar membaca buku-buku ilmiah



DAFTAR PUSTAKA DosenPendidikan. 2020. Alat pernapasan Manusia. https://www.dosenpendidikan.co.id/alatpernapasan-manusia/. Diakses pada 19 April 2020 Fikriyah, S. and Febrijanto, Y. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki di asrama putra. Jurnal STIKES, Fahri abdillah. 2019. Biologi Kelas 8 | Beberapa Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan. Blog.ruangguru.com



17



Georgory,tjokroda. 2017. Sistem pernfasan. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RSUP Sanglah https://id.m.wikipedia.org/wiki/Diafragma_(anatomi). Diakses pada 19 April 2020 https://www.google.com/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mekanisme-pernapasanpada-manusia-1949/amp/. Diakses pada 19 April 2020 Muhammad zein. 2019 . Gaya hidup Sehat. https://bandungkita.id/2019/04/15/11-cara-menjagakesehatan-paru-paru-sehat-sampai-tua/. Diakses pada 19 April 2020 Lesauskaite, V. and Ebejer, M. (1999). Age-related changes in the respiratory system. Maltese Medical Journal, 11(1), p.2 Tim Abdi Guru. 2007. IPA Terpadu, Jilid 3 Kelas IX SMP. Jakarta: Penerbit Erlangga. Yukaliana, dkk.2009. Mandiri BIOLOGI 2 Untuk SMP Kelas VIII.Jakarta: Penerbit Erlangga. Yosaphat Sumardi, dkk. 2008. Konsep Dasar IPA di SD. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Yatim, Wildan Dr. 1990. Biologi Modern Histologi. Bandung: PT Tarsito



18