Makalah Islam Dan Ilmu Pengetahuan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KELOMPOK III



ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN



DISUSUN OLEH :



1. RENGGA PERMANA PUTRA



( 17 1000 5531 013 )



2. JULIA WARISKA



( 17 1000 5531 014 )



Fakultas Ekonomi PROGRAM STUDI GEOGRAFI UNIVERSITAS TAMAN SISWA PADANG Tahun Ajaran 2017/2018



KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr Wb Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan



rahmat



serta



hidayah



sehingga



kami



dapat



menyelesaikan tugas untuk membuat makalah Pendidikan Agama Islam yang berjudul “ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN”. Tujuan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari mempunyai banyak kekurangan oleh sebab itu bantuan dan dorongan telah kami terima dari semua pihak. Oleh karena itu tiada lupa kami dengan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Jhoni Zulhendra, S.HI, MA selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam. 2. Teman-teman kami yang telah membantu penyususan makalah ini. Kami mohon maaf jika terdapat kekurangsempurnaan dalam penyusunan laporan praktikum ini,hal ini karena keterbatasan kami. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua. Amin. Wassalamua’alaikum Wr Wb. Padang, 22 September 2017



Penulis,



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1 A.



Latar Belakang ..................................................................................................................... 1



B.



Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2



C.



Tujuan Pembelajaran............................................................................................................ 2



BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3 A.



Karakteristik dan Klasifikasi Ilmu Dalam Islam .................................................................. 3



B.



Kewajiban Menuntut Ilmu ................................................................................................... 6



C.



Studi Kasus Islam Dalam Konteks Bidang studi Geografi ................................................ 11



BAB III PENUTUP......................................................................................................................... 16 A.



Kesimpulan ........................................................................................................................ 16



B.



Saran .................................................................................................................................. 16



DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 17



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan Al-Qur’an secara ilmu kebahasaan berakar dari kata qaraa yaqrau qur’anan yang bererti “bacan atau yang dibaca”. Secara luas Al-Qur’an didefenisikan sebagai sebuah kitab yang berisi himpunan kalam Allah, suatu mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. melalui perantaraan malikat Jbril, ditulis dalam mushaf yang kemurniannya senantiasa terpelihara, dan membacanya merupakan amal ibadah Agama Islam berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama Islam menjadi pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama Islam bagi kehidupan manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan Agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Akhlak mulia menyangkut etika, budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Allah SWT. Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun social.



1



B. Rumusan Masalah 1. Bagaiman klasifikasi, karakteristik dan ilmu Islam? 2. Apakah pentingnya ilmu, menuntut ilmu, dan memanfaatkan sains bagi umat Islam?



C. Tujuan Pembelajaran 1. Mempelajari klasifikasi, karakteristik dan ilmu Islam 2. Mempelajari pentingnya ilmu, menuntut ilmu,dan memanfaatkan Sains bagi umat Islam



2



BAB II PEMBAHASAN A. Karakteristik dan Klasifikasi Ilmu Dalam Islam 1. Sumber dan Metode Ilmu Kehidupan agama Islam di panggung sejarah peradaban manusia memeiliki arti tersendiri, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan. Islam memberi warna khas corak peradaban yang diwarisi Romawi Yunani yang pernah Berjaya selama satu millennium sebelumnya. Walaupun pada awalnya karakteristik ini tidak mudah bekerja, karena pengaruh peradaban helenisme yang begitu kuat namun dalam waktu yang tidak begitu panjang akhirnya kaum muslimin dapat memainkan sendiri peran peradabannya yang unik selama beberapa abad. Ilmu dalam Islam berdasarkan paham keterpaduan yang merupakan inti wahu Allah SWT. Sebagaimana seni Islam murni melahairkan bentuk plastis yang dapat membuat semua orang merenungkan keesaan Illahi, begitu pula dengan semua ilmu yang pantas disebut bersifat Islam menunjukan kesatua padua alam. Tujuan dari semua ilmu dikembangkan berdasarkan islam ialah untuk menunjukan kesatu paduan dan saling berhubungan dari segala yang ada. Dengan merenungkan kesatupaduan alam, orang dapat menuju kearah keagungan dan keesaan Illahi. Lahirnya islam membawa manusia kepada sumber-sumber pengetahuan lain dengan tujuan baru, yakni lahirnya tradisi intelek induktif.



ْ ‫س َ ن ُ ِر ي ِه ْم آ ي َ ا ت ِ ن َا ف ِ ي‬ ‫ح ت َّ ٰى ي َ ت َب َ ي َّ َن ل َ هُ ْم‬ ِ ُ ‫ق َو ف ِ ي أ َن ْ ف‬ َ ‫س ِه ْم‬ ِ ‫اْل ف َ ا‬ ُّ ‫ح‬ ‫ي ٍء شَ ِه يد‬ َ ِ ‫ف ب ِ َر ب‬ ِ ْ‫ق ۗ أ َ َو ل َ ْم ي َ ك‬ َ ْ ‫أ َن َّ ه ُ ال‬ ْ َ‫ك أ َن َّ ه ُ ع َ ل َ ٰى ك ُ لِ ش‬ Kami



akan



memperlihatkan



kepada



mereka



tanda-tanda



(kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? .(QS: Fus Silat Ayat: 53)



3



Al-Quran menganggap “anfus” (ego) dan “afak” (dunia) sebagai sumber



pengetahuan.



Tuhan



menampakan



tanda-tandaNya



dalam



pengalaman batin dan juga dalam pengalaman lahir. Ilmu dalam islam memiliki kapasitas yang sangat luas karna ditimbang dari berbagai sisi pengalaman ini. Pengalaman batin merupakan pengembaraan manusia terhadap seluruh potensi jiwa dan inteleknya dan atmosfernya telah dipenuhi oleh nuansa wahyu Illahi. Sedangkan Al-quran membimbing pengalaman lahir manusia kea rah objek alam dan sejarah. 2.



Keterbatasan Ilmu Manusia



di



beri



anugerah



oleh



Allah



dengan



alat-alat



kognitifyang alami terpasang pada dirinya. Dengan alat ini manusia mengadakan observasi, eksperimentasi, rasionalisasi.



ْ ْ ُُ ‫زبصبْل و ع َ سىا نى وعجو بئ ُش‬ ‫ةدئفْل و‬ ‫وسنشت نيعى‬ ُُ ‫ُِ نجسخأ الل َّ و‬ ٍ ‫ى َ يعت َل نتب ٍه أ ُىطب‬ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(QS: An-Nahl Ayat: 78)



Buktinya, alam telah bergerak bermilyar-milyar tahun yang lalu, tetapi baru seribu tahun manusia mendeteksi keteraturan demi keteraturanya dan baru satu abad manusia mengenal secara global berbagai hukum yang mengaturnya. Kenyataan ini tergambar dalam ayat :



‫ْص ُر و َن‬ ِ ‫ف َ َْل أ ُقْ ِس مُ ب ِ َم ا ت ُب‬ Maka Aku bersumpah: Demi segala (yang nyata) yang kamu melihatnya, .(QS: Surah Al Haaqqah. Ayat 038)



4



Dalam kaitan ini sangat wajar jika sejarah ilmu pengetahuan manusia tidak akan pernah berakhir.



3. Klasifikasi ilmu



Upaya pengklasifikasi ilmu telah berlansung selama berabad-abad oleh ilmuan muslim. Beberapa tipe klasifikasi telah dihasilkan dengan berbagai aspek peninjauan dan penghayatan terhadap ilmu-ilmu yang berkembang. Pada dasarnya ilmu itu dibagi atas dua bagian besar yakni : a. Ilmu-ilmu tanziliyah Ilmu-ilmu yang dikembangkan akal manusia terkait dengan nilai-nilai yang diturunkan oleh Allah baik dalam kitabNya maupun hadis-hadis Rasulullah saw. b. Ilmu-ilmu Kauniyah Ilmu-ilmu yang dikempangkan akal manusia karena interaksnya dengan alam.



Antara ilmu Tanziliyah dengan ilmu Kauniyah tidak bias dipisahkan karena keduanya saling melengkapi bagi kehidupan manusia. Bagi tanziliyah ilmu berfungsi menuntun jalan kehidupan manusia, sedangkan ilmu kauniyah menjadi sarana menusia dalam memakmurkan alam ini. Kadangkala ayat-ayat Alquran atau teks-teks hadist memberikan ransangan bagi manusia untuk lebih menekuni ilmu-ilmu kauniyah. Sebaliknya ilmu-ilmu kauniyah dapat memperkuat buktibukti keagungan dan kebesaran ayat-ayat Allah.



5



B. Kewajiban Menuntut Ilmu 1. Penghargaan terhadap Ilmu Penghargaan Islam terhadap ilmu peringatan sangat tinggi sekali karena sesungguhnya hal ini merupakan cerminan penghargaan bagi kemanusiaan itu sendiri. Penghargaan ini dapat dinlihat dari beberapa aspek .



Pertama, turunya wahyu pertama kepada Rasulullah saw :



ْ‫َخلَقَْ الَّذِي َر ِبِّكَْ ِباس ِْمْ ا ْق َرْأ‬ ‫ق‬ َ ‫سانَ ِم ْن‬ َ ‫َخلَقَ اإل ْن‬ ٍ َ‫عل‬ ‫ا ْق َرأْ َو َربُّكَ األ ْك َر ُم‬ ‫علَّ َم ِب ْالقَلَ ِم‬ َ ‫الَّذِي‬ ‫سانَ َما لَ ْم‬ َ ‫َي ْعلَ ْم‬ َ ‫علَّ َم اإل ْن‬ “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia



telah menciptakan manusia dari



segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan mu lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS: Surah Al A’la. Ayat 1-5)



Kedua , banyaknya ayat Alqur’an yang memerintahkan mmanusia untuk menggunakan akal, pikiran dan pemahaman ini menandakan bahwa manusia yang tidak memfungsikan kemampuan terbesar pada dirinya itu adalah manusia yang tidak berharga.



‫ب ۚ أ َف َ َْل‬ َ ‫اس ب ِ الْ ب ِ ِر َو ت َنْ سَ ْو َن أ َنْ ف ُ سَ ك ُ ْم َو أ َنْ ت ُ ْم ت َت ْ ل ُ و َن الْ ِك ت َا‬ َ َّ ‫أ َت َأ ْ ُم ُر و َن ال ن‬ ‫ت َعْ قِ ل ُ و َن‬ Mengapa kamu suruh



orang lain (mengerjakan)



kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir? (QS: Surat Al-Baqarah Ayat 44)



6



Ketiga, Allah swt. Memandang rendah orang-orang yang tidak mau menggunakan potensi akalnya sehingga mereka di sederajatkan dengan binatang bahkan lebih rendah lagi.



‫اإل نْ ِس ۖ ل َ هُ ْم ق ُ ل ُ وب ََل‬ َ ِ‫َو ل َ ق َ د ْ ذ َ َر أ ْ ن َا ل‬ ِ ْ ‫ن َو‬ ِ ‫ج َه ن َّ مَ كَ ث ِ ي ًر ا ِم َن الْ ِج‬ ‫ْص ُر و َن ب ِ َه ا َو ل َ هُ ْم آ ذ َ ان‬ ِ ‫ي َ فْ ق َ هُ و َن ب ِ َه ا َو ل َ هُ ْم أ َعْ ي ُن ََل ي ُ ب‬ ْ َ‫ك ك‬ َ ِ ‫ض ُّل ۚ أ ُو لٰ َ ئ‬ َ ِ ‫ََل ي َ سْ َم ع ُ و َن ب ِ َه ا ۚ أ ُو لٰ َ ئ‬ َ َ ‫األ َنْ ع َ ا ِم ب َ ْل ه ُ ْم أ‬ ُ‫ك ه ُ م‬ ‫الْ غ َا ف ِ ل ُ و َن‬ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orangorang yang lalai. (QS: Surat Al-Baqarah Ayat 44)



Keempat, Allah memandang lebih tinggi derajat orang yang berilmu dibandingkan dengan orang-orang yang bodoh.



ْ ‫اج د ًا َو ق َ ا ئ ِ ًم ا ي َ ْح ذ َ ُر‬ َ ‫اْل ِخ َر ة‬ ِ َ‫أ َ َّم ْن ه ُ َو ق َ ا ن ِ ت آ ن َا َء الل َّ ي ْ ِل س‬ ‫َو ي َ ْر ُج و َر ْح َم ة َ َر ب ِ هِ ۗ ق ُ ْل ه َ ْل ي َ سْ ت َ ِو ي ال َّ ِذ ي َن ي َ عْ ل َ ُم و َن‬ ْ ‫َو ال َّ ِذ ي َن ََل ي َ عْ ل َ ُم و َن ۗ إ ِ ن َّ َم ا ي َ ت َذ َ ك َّ ُر أ ُو ل ُ و‬ ِ ‫األ َلْ ب َ ا ب‬ (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat



dan



mengharapkan



Katakanlah:



"Adakah



mengetahui



dengan



sama



rahmat



Tuhannya?



orang-orang



orang-orang



yang



yang tidak



mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang



7



dapat menerima pelajaran. . (QS: Surat Al-Baqarah Ayat 44) Kelima, Allah akan meminta pertanggung jawaban orang-orang yang melakukan sesuatu tidak berdasarkan ilmu.



‫ك ب ِ هِ ِع لْ م ۚ إ ِ َّن ال س َّ ْم َع َو الْ ب َ صَ َر‬ َ َ ‫ْس ل‬ ُ ْ‫َو ََل ت َق‬ َ ‫ف َم ا ل َ ي‬ ٰ ً ُ ‫ك كَ ا َن عَ نْ ه ُ َم سْ ئ‬ ‫وَل‬ َ ِ ‫َو الْ ف ُ َؤ ا د َ ك ُ ُّل أ ُو ل َ ئ‬ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS: Surat Al-Isra' Ayat 36) Keenam pemahaman terhadap ajaran agama harus berdasarkan ilmu.



‫ك َو ل ِ لْ ُم ْؤ ِم ن ِ ي َن‬ َ ِ ‫ف َ ا عْ ل َ ْم أ َن َّ ه ُ ََل إ ِ لٰ َ ه َ إ ِ ََّل َّللاَّ ُ َو ا سْ ت َغْ ف ِ ْر ل ِ ذ َ نْ ب‬ ‫ت ۗ َو َّللاَّ ُ ي َ عْ ل َ مُ ُم ت َق َ ل َّ ب َ ك ُ ْم َو َم ث ْ َو ا ك ُ ْم‬ ِ ‫َو الْ ُم ْؤ ِم ن َا‬ Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, lakilaki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS: Surat Muhammad Ayat 19)



Ketujuh, dalam menentukan orang-orang pilihan yang akan memimpin manusia dimuka bumi ini Allah melihat dari sisi keilmuanya.



َ َ ‫َّللا َ ق َ دْ ب َ ع‬ َّ ‫َو ق َ ا َل ل َ هُ ْم ن َ ب ِ ي ُّ هُ ْم إ ِ َّن‬ ‫ت‬ َ ‫ث ل َ كُ ْم طَ ا ل ُ و‬ ُ ْ‫َم لِ كً ا ۚ ق َ ا ل ُوا أ َن َّ ٰى ي َ ك ُ و ُن ل َ ه ُ الْ ُم ل‬ ‫ك عَ ل َ يْ ن َا‬ ُّ ‫َو ن َ ْح ُن أ َ َح‬ ‫ت سَ ع َ ة ً ِم َن‬ َ ‫ك ِم نْ ه ُ َو ل َ ْم ي ُ ْؤ‬ ِ ْ‫ق ب ِ الْ ُم ل‬ َّ ‫الْ َم ا ِل ۚ ق َ ا َل إ ِ َّن‬ ْ ‫َّللا َ ا‬ ُ ‫ص طَ ف َ ا ه ُ عَ ل َ يْ كُ ْم َو زَ ا د َه‬



8



َّ ‫س ِم ۖ َو‬ ُ ‫َّللا ُ ي ُ ْؤ ت ِ ي ُم لْ كَ ه‬ ْ ‫س طَ ة ً ف ِ ي الْ ِع لْ ِم َو الْ ِج‬ ْ َ‫ب‬ َّ ‫َم ْن ي َ شَا ُء ۚ َو‬ ‫َّللا ُ َو ا ِس ع عَ لِ يم‬ Nabi



mereka



mengatakan



kepada



mereka:



"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu".



Mereka



memerintah



kami,



mengendalikan



menjawab: padahal



pemerintahan



"Bagaimana kami



Thalut



lebih



berhak



daripadanya,



sedang



diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS: Surat AlBaqarah Ayat 247)



Kedelapan, Allah menganjurkan kepada seseorang yang beriman unutk senantiasa berdoa bagi pertambhan keluasan ilmunya.



ُّ ‫ك الْ َح‬ َّ ‫ف َ ت َع َ ا ل َ ى‬ ُ ِ‫َّللا ُ الْ َم ل‬ ‫ق ۗ َو ََل ت َعْ َج ْل ب ِ الْ ق ُ ْر آ ِن‬ ‫ك َو ْح ي ُه ُ ۖ َو ق ُ ْل‬ َ ْ‫ض ٰى إ ِ ل َ ي‬ َ ْ‫ِم ْن ق َ بْ ِل أ َ ْن ي ُق‬ ‫َر ب ِ ِز دْ ن ِ ي ِع لْ ًم ا‬ Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan".(QS: Surat Ta Ha Ayat 114)



9



2. Perintah menuntut Ilmu Menuntut ilmu adalah bagian yang penting dari pengalaman ajaran Islam. Ilmu menunjukan seseorang pada jalan kehidupan yang memberikan keyakinan.Ilmujuga di perlukan bagi pembangunan masyarakat karena pemanfaatnyan dapat meningkatkan kemapuan produksi dalam berbagai sector kehidupan. Oleh karena itu dalam Islam terdapat kewajiban untuk menuntut ilmu baik secara pribadi maupun kelompok.



ُ ْ ‫ي َّللاَّ ُ ََل إ ِ لٰ َ ه َ إ ِ ََّل ه ُ َو ۖ ع َ ل َ يْ هِ ت ََو ك َّ ل‬ ‫ب‬ ُّ ‫ت ۖ َو ه ُ َو َر‬ َ ِ ‫ف َ إ ِ ْن ت ََو ل َّ ْو ا ف َ ق ُ ْل َح سْ ب‬ ‫ظ ي ِم‬ ِ َ ‫الْ ع َ ْر ِش الْ ع‬ Jika



mereka



berpaling



(dari



keimanan),



maka



katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung" (QS: Surat At-Taubah Ayat 129)



Rasulullah bersabda : Barang siapa menjalani suatu jalanuntuk menuntut ilmu, maka di anugerahi Allah kepadanya jalan ke surga.( hadis riwayat muslim) Menuntut ilmu itunwajib atas tiap-tiap muslim. (hadis riwayat Ibnu Majah)



10



C. Studi Kasus Islam Dalam Konteks Bidang studi Geografi Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menggambarkan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi ini. Akan tetapi banyak sekali istilah-istilah yang dikeluarkan oleh para ahli Geografi seperti Hartshorne, Bintarto, Alexander, Yeates dan lain sebagainya. Akan tetapi kalau kita simpulkan bahwa pada intinya ilmu geografi terpusat pada gejala geosfer dalam kaitan hubungan persebaran dan interaksi keruangan. Sebenarnya geografi sudah kita bahas sewaktu SD ketika pelajaran IPS, akan tetapi lebih diperdalam saat SMP dan SMA. Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan tentang ilmu geografi,



1. Al-Quran menjelaskan tentang proses terbentuknya alam semesta dan tata surya,



Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 30)



Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati." (Q.S. Fushshilat : 11)



2. Al-Quran membahas tentang bintang



Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintangbintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (Q.S. Al- Mulk : 5)



11



3. Al-Quran membahas tentang matahari



dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Yaasiin : 38)



4. Al-Quran membahas tentang planet bumi



Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Az-Zukhruf : 10)



5. Al-Quran membahas tentang peredaran benda-benda langit



Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (Q.S. Ibrahim : 33)



Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Q.S. AlAnbiyaa’ : 33)



6. Al-Quran membahas tentang tanah



Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (Q.S. Al-A’raaf : 58)



7. Al-Quran membahas tentang batuan



Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-



12



sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 74)



8. Al-Quran membahas tentang gempa



Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. (Q.S. Al-A’raaf : 78)



9. Al-Quran membahas tentang musim



(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. (Q.S. Quraisy : 2)



pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (Q.S. Ibrahim : 25)



10. Al-Quran membahas tentang angin



Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur. (Q.S. Ar-Ruum : 46)



11. Al-Quran membahas tentang awan



Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya



13



bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkanNya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (Q.S. An-Nuur : 43)



12. Al-Quran membahas tentang hujan



Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celahcelahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Q.S. Ar-Ruum : 48)



13. Al-Quran membahas tentang sungai



Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gununggunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui. (Q.S. An-Naml : 61)



14. Al-Quran membahas tentang laut



Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. (Q.S. Faathir : 12)



14



15. Al-Quran membahas tentang gelombang air



Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang." Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. (Q.S. Huud : 43)



16. Al-Quran membahas tentang gunung



Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 31)



Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membahas tentang ilmu geografi. Sudah seharusnya kita mengambil berbagai hikmah dan pelajaran di Al-Quran. Ayat-ayat di atas juga semakin membuktikan kebenaran Al-Quran yang semakin lama terus saja terbukti. Maka terbuktilah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala.



Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Q.S. Fushshilat : 53)



15



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ilmu pengetahuan Agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia.Akhlak mulia menyangkut etika, budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan.Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Allah SWT.



B. Saran 1. Supaya kaum muslimin untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuan tidak cukup hanya mempelajarinya. 2. Ilmu pengetahuan seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik.



16



DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad Daud, Prof. S.H., Pendidikan Agama Islam, Jakarta, PT Raja Grafindo Perkasa, 1998



Departement Agama Islam, Direktorat Pembina Perguruan Tinggi Islam., Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta, PT Bulan Bintang, 2000 Liputan Alquran “Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Ilmu Geografi” 10 Mei 2013 [Online] ( http://www.liputanalquran.com/2016/05/ayat-ayat-al-qurantentang-ilmu-geografi.html, di akses tanggal 22 september 2017)



Index



Surat



Al-Qur'an



“Tafsir



Alquran



Beserta



Makna”



(https://tafsirq.com/index, di akses 25 September 2017)



17



[online]