Makalah ITB 10 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH INTRODUCTION TO BUSINESS “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja secara online di market places” & “Analisis Market Places Lazada”.



Nama : Mufid Khoirunisa Nim : 202001048 Prodi : Administrasi Bisnis Dosen : Panji Pramuditha,S.SOS,MM, KAMPUS POLITEKNIK LP3I BANDUNG



1



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kepada kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tema makalah penulis kali ini adalah “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja secara online di market places” & “Analisis Market Places Lazada”. Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna. Penulis berharap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga setelah membaca makalah ini dapat dipahami maksud dan tujuannya. Wassalamualaikum Wr. Wb Jambi, 04 Mei 2021



Mufid Khoirunisa



2



DAFTAR ISI 1.



PENDAHULUAN............................................................................................4



2.



Motif Belanja Online........................................................................................5 2.1. Belanja Online (Online Shopping)................................................................5 2.2. Motif Belanja Online.....................................................................................5 2.3. Harga.............................................................................................................5 2.4. Psikologi........................................................................................................5 2.5. Kepercayaan..................................................................................................5 2.6. Pengetahuan tekhnologi internet...................................................................5



3.



Motivasi Konsumen..........................................................................................6



4.



Model Perilaku Pembelian ( Konsumen)..........................................................6 a.



Produk...........................................................................................................7



b.



Harga.............................................................................................................7



c.



Promosi.........................................................................................................7



d.



Tempat...........................................................................................................7



5.



Black Box Consumer........................................................................................7



6.



Respon Pembeli ( Konsumen ).........................................................................8



7.



PENUTUP........................................................................................................8 5.1. Simpulan........................................................................................................8



8.



SARAN.............................................................................................................9



ANALISIS MARKET PLACES LAZADA............................................................9 METODE.................................................................................................................9 HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................10 Analisis SWOT Lazada..........................................................................................11 KESIMPULAN......................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13



3



Makalah tentang “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja secara online di market places” & “Analisis Market Places Lazada” 1.



PENDAHULUAN Internet mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam dua dasa warsa terakhir hingga saat ini, terlebih dengan semakin banyak sekolah dan instansi pendidikan lainya yang mewajibkan muridnya untuk mengenal internet, dan juga banyak situs jejaring sosial dan online shop yang membuat masyarakat banyak yang menjadikan internet sebagai suatu kebutuhan. Motif belanja secara online adalah proses dimana konsumen langsung membeli barang atau jasa dari penjual secara real-time, tanpa perantara layanan. Konsumen melakukan transaksi pembelian barang ataupun jasa dengan menggunakan layanan internet, tanpa harus mengunjungi atau bertemu secara langsung dengan penjual. Motif belanja secara online adalah proses dimana konsumen langsung membeli barang atau jasa dari penjual secara real-time, tanpa perantara layanan. Konsumen melakukan transaksi pembelian barang ataupun jasa dengan menggunakan layanan internet, tanpa harus mengunjungi atau bertemu secara langsung dengan penjual. Faktor kepercayaan mempunyai peranan penting dalam online shopping. Dalam mencari bukti kepercayaan atas barang dan jasa yang ditawarkan, kepercayaan memegang kunci dalam proses pembelian dengan pelanggan Pengetahuan tekhnologi internet yang dimiliki oleh konsumen juga memiliki peran terhadap motif belanja secara online. Oliver dan Shapiro (1993) menyatakan bahwa semakin kuat Pengetahuan Teknologi yang dimiliki seseorang (pembeli), semakin besar kepercayaan pengguna dan kemungkinan dalam memperoleh hasil yang diinginkan dalam penggunaan teknologi digital.



2.



Motif Belanja Online



2.1. Belanja Online (Online Shopping) Dengan adanya internet mempermudah aktivitas banyak orang. Salah satunya adalah berbelanja. Orang tak perlu lagi keluar rumah dan 4



berbelanja di swalayan, supermarket, plaza, butik, ataupun pasar. Seseorang cukup duduk di depan komputer, atau malah sekarang bisa lewat ponsel, memilih dan memesan barang kesukaannya, jual beli barang via internet, disebut e-commerce atau online shopping. (Ollie,2008). 2.2. Motif Belanja Online Motif dapat didefinisikan sebagai kebutuhan yang dapat menekan seseorang untuk mencari kepuasan. (Schhiffman dan Kanuk, 2000). Sedangkan menurut Hawkins (2007), motif adalah dorongan internal dari konsumen yang menggerakkan konsumen untuk melakukan suatu perilaku sebagai bentuk respon terhadap sesuatu. Motif yang ada dalam diri seseorang akan membangkitkan dan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan guna mencapai tujuan dan sasaran kepuasan. Motif pembelian di ketahui menjadi penyebab yang mendasari mengapa orang-orang berbelanja dan di sesuaikan terhadap kesenangan dan kepuasaan individu, pemahaman yang lebih baik dari motif pembeliaan mengarah ke retailer untuk memahami dan dapat meramalkan perilaku pembelian konsumen. 2.3. Harga Kotler dan Amstrong (2004) mendefinisikan bahwa harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk. Harga merupakan satu – satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen – elemen lain menimbulkan atau merupakan biaya. Harga harus diukur dengan nilai yang dirasakan dari tawaran itu, kalau tidak, maka pembeli akan membeli produk yang menyainginya. 2.4. Psikologi Bidang psikologi menggambarkan pengaruh internal (yang meliputi motivasi, kepribadian, persepsi, belajar dan sikap) yang mempengaruhi proses keputusan konsumen.(Schiffman dan Kanuk, 2000). 2.5. Kepercayaan Mayer, dkk (1995) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan satu pihak untuk memercayai pihak lain didasarkan pada harapan bahwa pihak lain tersebut akan melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya. 2.6. Pengetahuan tekhnologi internet Aplikasi internet merupakan teknologi yang cukup komplek, agar pengguna dapat menggunakan aplikasi internet membutuhkan pelatihan dan pembelajaran (Compeau and Higgins, 1995a; Davis et all, 1989).



5



3.



Motivasi Konsumen Motivasi konsumen dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar konsumen itu sendiri. Faktor dari dalam yang mempengaruhi adalah seperti alasan kepraktisan. Bagi konsumen yang belum termotivasi untuk mencoba melakukan belanja online, motivasi tersebut belum dapat ditumbuhkan karena tidak ada niat dan nyali untuk melakukan suatu langkah baru. Dimana responden ini mewakili kelompok Generasi X yang resisten untuk berubah. Profil responden 10 ini merupakan tipikal ibu rumah tangga dari suku Jawa yang patuh dengan suami, dan tidak memiliki pekerjaan lain selain mengurus anak dan rumah tangga, memiliki jiwa sosial dan menjunjung tinggi nilai – nilai kebersamaan dan kerukunan. Sehingga dalam pernyataannya, konsumen tipe ini mengatakan bahwa mereka lebih suka berbelanja secara konvensional, yang dicirikan : ‐ Dapat menyentuh barang yang akan dibeli ‐ Dapat berinteraksi dengan penjual untuk menjalin keakraban ‐ Dapat melakukan negosiasi secara langsung ( entah menawar harga atau memperlunak cara pembayaran ) Selain itu, tipe konsumen yang diwakili responden 10 adalah tipe konsumen yang memiliki keterbatasan yang dibutuhkan untuk memfasilitasi transaksi online, seperti misalnya : ‐ Ketiadaan rekening tabungan ‐ Ketidakmampuan terhadap penguasaan komputer dan internet ‐ Keterbatasan dana untuk mencoba metode transaksi lain, melalui online. Motivasi dari luar yang mempengaruhi subyek untuk berbelanja online adalah faktor produk, harga, tempat, dan promosi yang ditawarkan.



4.



Model Perilaku Pembelian ( Konsumen ) Sedangkan perbedaan perilaku pembelian online tidak terbatas pada gender pria atau wanita. Yang membedakan adalah pria cenderung memilih pembelian produk yang spesifik, sesuai dengan kebutuhan atau yang dapat mendukung pekerjaannya. Misalnya, Narasumber 1 membeli produk – produk sparepart komputer, karena dapat mendukung pekerjaannya sebagai online shopper khusus sparepart komputer maupun pekerjaannya di dunia nyata. Akan tetapi, pembelian pada wanita adalah produk – produk yang memiliki impulse buying atau rangsangan pembelian yang tinggi, seperti misalnya : fashion (termasuk baju, sepatu, aksesories, parfume, kosmetik), produk unik yang baru muncul (pasir untuk kucing), DVD, produk yang dibutuhkan di masa depan (produk – produk baby untuk janin yang akan



6



dilahirkan nanti), body care product (obat pelangsing), hingga hewan peliharaan (merangsang emotional sense). 1. Stimuli Pemasaran dan Lainnya Stimuli pemasaran yang paling menarik adalah dengan urutan demikian : a. Produk Sebagian besar narasumber mengaku mencari produk - produk yang unik yang ditawarkan di internet, atau produk yang sulit mereka temukan. Misalnya : sparepart komputer keluaran lama, pasir kucing, makanan unik dari daerah lain, dan lain – lain b. Harga Narasumber tertarik dengan harga yang bersaing dibandingkan dengan toko fisik, karena mereka menilai toko fisik memerlukan banyak biaya untuk pengelolaannya. Biaya pengelolaan yang dimaksud disini adalah sewa tempat, listrik, biaya karyawan, promosi, stok barang, pajak, dan lain – lain. Responden juga menilai karena mereka membeli lewat perorangan, maka mereka bisa mendapatkan harga yang bersaing. Terlebih lagi apabila pembelian dilakukan dalam jumlah banyak. c. Promosi Promosi adalah salah satu hal yang dapat menarik konsumen untuk mempelajari lebih lanjut produk yang ditawarkan. d. Tempat Tempat memiliki sedikit pengaruh, khususnya apabila konsumen akan membeli barang yang murah dan dalam jumlah sedikit, maka mereka akan memilih teknik COD ( Cash on Delivery). Sedangkan apabila konsumen memang menginginkan produk tersebut, maka konsumen bersedia menanggung biaya ongkos kirim yang dibebankan kepada mereka. Konsumen juga mempertimbangkan factor tempat dihubungkan dengan barang yang akan dibeli, misalnya : hewan peliharaan.



5.



Black Box Consumer Kotak hitam konsumen meliputi faktor pribadi yang ada di dalam pertimbangan konsumen untuk melakukan online shopping, yaitu dari faktor budaya, sosial, personal, dan psikologi. ‐ Narasumber yang memiliki gaya hidup sibuk cenderung menyukai online shopping, seperti misalnya narasumber 2 dan 3 yang mengaku mereka memiliki kesibukan 7



kuliah atau bekerja, dan mereka baru memiliki waktu luang di saat malam. Akan tetapi ada keterbatasan toko fisik yang memiliki jam operasional tertentu, sehingga tidak memungkinkan mereka untuk jalan – jalan atau melakukan pembelian di toko fisik untuk produk yang menurut mereka memerlukan “survey” pilihan terlebih dahulu. Dengan adanya alternatif online shopping, hal ini memudahkan mereka untuk dapat mencari barang yang mereka inginkan. ‐ Selain itu, toko online dimanfaatkan oleh pendatang yang cenderung memiliki keterbatasan atau perilaku tidak pergi ke luar rumah. Hal ini nampak pada responden 5, yang mengaku merupakan pendatang dari Bandung dan saat ini dia tengah hamil sehingga membatasi geraknya untuk pergi ke luar rumah, disamping narasumber tersebut tidak hapal jalan – jalan di Tanjugpinang dan suami yang bekerja memiliki keterbatasan waktu untuk menemaninya. Situasi ini mendukung perilaku belanja online pada responden tersebut. ‐ Konsumen juga mempertimbangkan membeli barang yang mau dibelinya di dunia nyata, seperti misalnya obat pelangsing. Karakteristik pembelian dari toko online datang berupa paket yang terbungkus rapi, sehingga mereka dapat membukanya sendiri di rumah tanpa ada orang lain yang mengetahui isinya. 6.



Respon Pembeli ( Konsumen ) Respon pembeli meliputi pilihan produk dan pilihan merek, serta pilihan penjual yang menentukan waktu pembelian dan besarnya transaksi. Dengan beragamnya produk yang terdapat pada toko – toko online, membuat narasumer dalam riset ini untuk melakukan survey terhadap pilihan – pilihan yang tersedia berdasarkan apa yang cocok dengan selera mereka atau apa yang mereka butuhkan. Mereka pun membanding – bandingkan beberapa barang yang terdapat pada pasar online. Mereka pun terpatok dengan jumlah minimal pembelian, misalnya Rp 50.000 yang biasanya menjadi patokan atau mereka pun membatasi pengeluaran atau budget untuk belanja online.



7.



PENUTUP



5.1. Simpulan a. Variabel independen yang terdiri dari harga, kepercayaan, psikologi, dan pengetahuan teknologi internet secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel motid belanja secara online.



8



Dimana diperoleh F hitung sebesar 6,537 dengan tingkat signifikansi 0,000. b. Variabel harga dan kepercayaan berpengaruh namun tidak signifikan terhadap motif belanja secara online. Sedangkan faktor psikologi dan pengetahuan teknologi internet berpengaruh signifikan terhadap motif belanja secara online. Hal ini sesuai dengan hasil uji regresi linear berganda dan uji parsial (uji t). c. Online shopping dipersepsi sebagai sesuatu yang menyenangkan karena praktis oleh narasumber yang sudah pernah melakukan online shopping. Sedangkan pada konsumen yang masih tradisional cenderung menghindari online shopping, karena memiliki persepsi yang menakutkan dan buruk akibat adanya beberapa kasus penipuan berkedok online shopping. d. Faktor yang memotivasi konsumen adalah faktor dalam (kesibukan untuk berbelanja di toko fisik, pertimbangan pribadi, dan lain – lain) dan juga faktor dari luar (produk, harga, dan promosi yang ditawarkan oleh penjual online). e. Model perilaku konsumen melibatkan beberapa faktor sebelum memutuskan untuk melakukan belanja online, seperti misalnya kepercayaan terhadap penjual, kemudahan teknologi untuk mengakses internet dan menjelajahi toko online, kemudahan pembayaran, pilihan produk yang sulit ditemui di toko fisik, pertimbangan harga, waktu, dan jumlah pengeluaran, dan lain sebagainya. 8.



SARAN Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Online shopping dipersepsi sebagai sesuatu yang menyenangkan karena praktis oleh narasumber yang sudah pernah melakukan online shopping. Berkaitan dengan motif belanja secara online, sebaiknya pelaku bisnis online harus bisa mempengaruhi psikologis, dan mempberikan kemudahan akses internet dan info di internet sejelasjelasnya agar konsumen agar dapat menguasai pasar.



ANALISIS MARKET PLACES LAZADA



METODE



9



Analisis yang digunakan dalam paper ini adalah anilisi secara deskriptif. Analisis dalam paper ini, dilakukan dengan membandingkan teori-teori e-commerce pada system informasi, untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pada situs jual beli lazada.co.id. selain itu analisis SWOT juga digunakan dalam paper ini untuk memberikan analisa yang lebih mendalam dari situs jual beli lazada Indonesia. HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dari perusahaan lazada Indonesia adalah menjadi salah satu belanja online yang paling top dan utama di Indonesia serta memberikan pelayanan kepada konsumen secara maksimal, memberikan inspirasi dalam belanja dan memberikan pengalaman kepada konsumen dalam memilih-milih produk online. Karyawan yang bekerja di perusahaan ini merupakan individu yangmempunyai jiwa kewirausahaan, karena mereka berasal dari sekolah bisnis terbaik dan perusahaan di seluruh dunia. Oleh sebab itu tidak diragukan lagi kualitas dalam pemberian pelayanan kepada konsumen yang akan di berikan secara maksimal. Pelayanan yang Lazada berikan memiliki kelebihan tersendiri dalam pasar Indonesia, antara lain 1. Pilihan Produk Berkualitas yang beragam di Lazada Indonesia dapat dijumpai 12 kategori produk utama mulai dari peralatan rumah tangga, Elektronik rumah tangga, Handphone & Aksesoris, Kamera, Komputer, TV, Video & Audio, Mainan & Bayi, Kesehatan & Kecantikan, Tas & Koper, Olahraga & Otomotif, Musik & Instrumen, dan Buku. 2. Penawaran Khusus atau Promo Produk Dalam belanja online seperti Lazada Indonesia juga sangat memperhatikan dinamika kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai penawaran istimewa dilakukan baik yang tidak bertema maupun yang disesuaikan degan tema. Ini tentu saja menjadi kelebihan dari belanja online karena eksekusi promo secara bersamaan antar tema dalam e_commerce lebih mudah dilakukan disbanding di dalam toko fisik. 3. Layanan Super Untuk Raja Di dunia online anda adalah raja karena anda tinggal pencet telepon bila ingin menanyakan produk, atau complain mengenai layanan, anda tinggal klik, barang diantar, anda tinggal pilih model pembayaran, atau bahkan anda tinggal minta jam berapa barang harus diantar ke rumah anda, dll. Tidak perlu repot dengan senua hal yang ada dalam belanja konvensional. Di Lazada Indonesia memiliki banyak layanan luar biasa atau layanan super antara lain : 1. Layanan Telepon Hotline Anda dapat melepon ke nomor telepon yang tercantum di web.



10



2. Gratis Biaya Kirim ke seluruh Indonesia Kini Lazada Indonesia memeberikan gratis ongkos pengiriman di Indonesia bagian barat dan tengah, dengan minimum akumulasi pembelian sebesar Rp 200.000 3. Pengembalian barang dalam 14 hari Lazada Indonesia memberikan waktu 14 hari kepada para pelanggan untuk melakukan penukaran barang atau pengembalian uang jika terdapat kerusakan atau ketidaksesuain barang pesanan.pengembalian barang dilakukan dengan cara mengisi formulir online di website Lazada kemudian pengembalian barang akan diproses lebih lanjut. 4. Waktu Kirim Walaupun belum menerapkan waktu kirim hari yang sama (same day delivery), tapi Lazada Indonesia sudah membuktikan kemajuan baik dalam hal layanan pengiriman. Kini pengiriman dilakukan dalam rentang waktu 2-6 hari ke seluruh Indonesia. Walaupun mengalami hambatan dalam melakukan penjualan di awal – awal pembentukan Lazada Indonesia, pihak Lazada sangat merespon dengan sangat baik dengan melakuakn berbagai promo untuk menaikkan keinginan masyarakat berbelanja di dalam situs mereka. Sehingga jika melihat kesuksesan yang diraih oleh Lazada kita dapat menyimpulkan bahwa system E-commerce yang dibawa oleh perusahaan rocket internet dengan anak perusahannya yaitu Lazada sangat diminati oleh para konsumen. Sedangkan untuk kekuranggan dari E-commerce Lazada Indonesia adalah : 1. tidak menutup kemungkinan dari costumer yang berkunjung ke web ini dan meragukan integeritas dari situs E-commerce ini yang dikarenakan nomor customer yang dicantumkan di situs nerupakan nomor provider untuk telepon genggam yang dianggap sama kebanyakan situs / penjual produk bohonggan (penipuan) yang juga tersebar di internet. 2. Respon layanan konfirmasi pembayaran yang masih sedikit terlambat 3. Beberapa produk yang available stock di website ternyata out of stock di gudang 4. Layanan M-Banking dan pembayaran kartu kredit yang belum memiliki integritas tinggi. Analisis SWOT Lazada 1. Strength / Kekuatan : Transaksi antara pembeli dan penjual dilakukan secaracepat, mudah dan murah. 2. Weakness / Kelemahan : Barang tidak bisa dipegang secara langsung, kadang barang tersebut tidak sesuai dengan yang kita inginkan / beda dengan yang ditampilkan 3. Opportunity / Peluang : Dapat menghasilkan produk baru yang banyak diminati customer / permintaan dari customer, jika produk sesuai, bagus dan memuaskan konsumen otomatis akan laris terjual 4. Threat / Ancaman : Dikhawatirkan adanya pembuatan website palsu, persaingan harga, kualitas, persaingan secara global, tidak adanya jaminan



11



bahwa transaksi e-commerce terbebas dari upaya perusakan/pemanipulasian data dan tentu akan berdampak pada berkembangnya aktivitas ekonomi. a. Innovation Perusahaan lazada Indonesia melakukan sebuah inovasi dengan memeberikan pelayanan yang berbeda dari situs-situs jual beli online yang ada sebelumnya. Selain itu lazada juga memberikan jaminan bahwa barang pasti akan dikirim atau jaminan uang kembali jika barang tidak sesuai dengan pesanan. Dengan inovasi tersebut lazada berhasil menjadi situs jual beli terpopupler di Indonesia. b. Bargaining power of consumer Perusahaan lazada memanfatkan peluang pengakses internet di Indonesia yang cukup banyak sehingga minat belanja online pun semakin tinggi. Lazada mampu melihat peluang tersebut, sehingga lazada mampu berkembang pesat hanya dalam waktu yang cukup singkat. c. Bargaining Power of suppliers Lazada menyediakan sekitar 12 jenis kategori produk yang hamper semua dibutuhkan orang. Lazada juga memiliki stok yang cukup sehingga mampu menjadi suplliers yang baik, dengan stok yang cukup. Lazada mampu menyediakan semua kebutuhan masyarakat, sehingga menjadi situs belanja online yang banyak diminati masyarakat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa, dapat disimpulkan mengenai situs belanja online Lazada Indonesia sebagai berikut : 1. Perusahaan lazada Indonesia menjadi perusahan e-commerce terbesar di Indonesia dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya. 2. Perusahaan lazada Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan dari segi security system, yang masih rentan terhdap penipuan online. 3. Persahaan lazada Indonesia, menggunakan strategi inovasi, bargaining power of consumer dan bargaining power of suppliers untuk mengembangkan perusahaahn tersebut di Indonesia.



12



DAFTAR PUSTAKA “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja secara online di market places”. Mulyana, M. and Khrisnayoga, P.P., 2019. OBSERVASI PERILAKU KONSUMEN DALAM BERBELANJA ONLINE. Mulyana, M., 2012. Consumer Behaviour: Sukses Dengan Memahami Konsumen. ISBN 978-979-18531-6-3, Bogor: Kesatuan Press. Mulyana, M. and Syarif, R., 2007. Analisis Sikap dan Prilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Online. Jung- Eun Lee, dan Kyu-Hye Lee, 2009. “Purchase Motives, Use of Information Source, And Decision Making Styles Of Online Clothing Shoppers.”Journal of the Korean Society of Clothing and Textiles Vol. 33, No. 6. D.J Kim, N. Silvasailam, H.R Rao, 2004, “Information Assurance in B2C Web Sites for Information Goods/Services”, Electronics Markets (Forthcoming) Davis, F.D., Bagozzi, R.P dan Warshaw, P.R. (1989). User Acceptance of Information Technology: A Comparison of Two Theoritical Model. Management Science, 35. Engel, F.J., (1995), Perilaku Konsumen Jilid 2 (terjemahan), Binapura Aksara, Jakarta. Analisis market places Lazada 2012. “mengulik sejarah lazada Indonesi.” Tersedia di http://blog.lazada.co.id/ Diakses pada tanggal 15 Mei 2016. .2016. “ asosiasi e-commerce Idonesia.” Tersedia di www.the-marketers.com. Diakses pada 15 Mei 2016. .2016. “peringkat situs belanja online di Indonesia.” Tersedia di www.alexa.com. Diakses pada 15 Mei 2016



13



James A. O’brien and George M. Marakas. 2010. Introduction to Information System. Mc Graw-Hill Irwin companies. Kim, D. J., Ferrin, D. L., & Rao, H. R. (2007). “A Trust-based consumer Decision Making Model in Electronic Commerce: The Role of Trust, Perceived Risk, and Their Antecedents”. Proceedings of Ninth Americas Conference on Information Systems.pp157-167.



Situs Internet file:///C:/Users/OWNER/Downloads/Persepsi%20dan%20Perilaku%20Konsumen %20Atas%20Online%20Shopping.pdf http://eprints.ums.ac.id/43904/11/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf https://www.researchgate.net/publication/338143358_ANALISIS_SISTEM_ECOMMERCE_PADA_PERUSAHAN_JUALBELI_ONLINE_LAZADA_INDONESIA



14