Makalah Jambu Air [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN ”HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAMBU AIR”



Disusun Oleh: MUIZZAH NOOR INDRIANI



2015010015



RIA REGISTA CAHYANI



2015010005



DEBRIANA CYNTHIA PUTRI



2015010004



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 2017 1



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Hama dan penyakit pada tanaman jambu madu” dapat diselesaikan dengan lancar sebagai salah satu tugas mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Ucapan terima kasih, tidak lupa penulis sampaikan kepada: 1. Dr. M. Th. Darini, M.P selaku dosen mata kuliah DPT. 2. Teman-teman kelompok yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. 3. Semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu menyiapkan, memberi masukan, dan menyusun makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.



Yogyakarta, 24 Mei 2017



Penulis,



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2 BAB I ............................................................................................................................................................ 4 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4 1.1



Latar Belakang .............................................................................................................................. 4



1.2



Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 5



1.3



Tujuan ........................................................................................................................................... 5



1.4



Metodelogi .................................................................................................................................... 5



BAB II........................................................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 6 2.1



Defenisi Jambu Madu ................................................................................................................... 6



2.2



Hama Dan Penyakit Tanaman Jambu Madu ................................................................................. 8



BAB III ....................................................................................................................................................... 10 PENUTUP .................................................................................................................................................. 10 3.1



Kesimpulan ................................................................................................................................. 10



3.2



Saran ........................................................................................................................................... 10



DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Jambu air (Syzygium samarangense (Blume) Merr. & L.M. Perry)merupakan buah



tropika yang masuk ke dalam famili Myrtaceae. Tanaman jambu air banyak dibudidayakan di India dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman jambu air merupakan tanaman tahunan yang memliki tinggi mencapai 3-10 meter. Jambu Air merupakan salah satu komoditi tanaman buah unggulan Indonesia. Sebagai produk unggulan, jambu air memiliki karakteristik yang khas dibanding famili jambu lainnya. Jambu air memiliki rasa yang segar dan manis, dengan bobot 75—100 gr/buah. Diatas rata-rata ukuran jambu pada umumnya yang hanya antara 35-85 gr. Harga Jambu air di tingkat pedagang pengumpul di berbagai daerah dengan nilai pemasaran saat ini berkisar Rp. 20.000 hingga Rp. 25.000 per kilogram. Menurut BPS tahun 2013 dalam Jurnal Hama dan Penyakit Jambu Air(Purwandari, 2015), produksi jambu air di Indonesia dari tahun 2008 sampai tahun 2012 mengalami fluktuasi. Pada Tahun 2008, produksi jambu air di Indonesia mencapai 111 495 ton. Penurunan produksi terjadi pada tahun 2009 dengan hasil 104 885 ton dan 85 973 ton pada tahun 2010. Hasil produksi meningkat kembali pada tahun 2011 dan 2012 mencapai 103 156 ton dan 104 392 ton. Kendala petani dalam budidaya jambu air adalah serangan hama dan penyakit tanaman, serta keadaan cuaca yang fluktuatif. Informasi mengenai hama dan penyakit tanaman pada jambu air masih terbatas. Pengetahuan yang rendah mengenai jenis hama dan penyakit jambu air mengakibatan petani melakukan pengendalian yang kurang tepat. Sehingga penanganan dini terhadap gejala serangan tidak bisa dilakukan. Setelah diketahui jenis hama dan penyakit jambu air, diharapkan dapat dilakukan pengendalian dengan teknik yang lebih tepat agar serangan hama dan penyakit menurun sehingga produksi jambu air akan semakin meningkat.



4



1.2



Rumusan Masalah 1. Apa definisi jambu madu ? 2. Apa saja hama dan penyakit yang menyerang tanaman jambu madu ?



1.3



Tujuan 1. Untuk mengetahui apa defenisi jambu madu ? 2. Untuk mengetahui apa saja hama dan penyakit yang menyerang tanaman jambu madu ?



1.4 Metodelogi Metode penelitian untuk materi meliputi pengumpulan data dengan menggunakan sarana internet dan buku dalam mencari materi tentang hama dan penyakit tanaman jambu madu.



5



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Jambu Air Jambu air atau yang di kenal dengan nama ilmiah Eugenia aquea Burm.F, buah



dengan warna merah ini memiliki tingkat kerapuhan yang sangat tinggi, hal ini lah yang sagat membedakan dengan jambu madu lainnya, kerapuhan terkadang membuat kita sulit untuk memecahkan jambu ini ketika ingin dimakan, kemudian yang membedakaknnya dengan yang lain adalah ketiadaan lubang didalam jambu madu kesuma merah ini, jangankan biji lubangnya saja tidak ada sehingga dagingnya padat dan sangat rapuh, selain itu warnanya yang merah membuat para pelanggan lebih memilih jambu ini. Namun jambu kesuma merah ini memiliki waktu yang lebih lama berbuahnya, hal ini dikarenakan pohonnya yang besar dibandingkan dengan jambu madu deli hijau. Tumbuhan jambu air berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulit kasar, batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar.



Klasifikasi Kingdom



: Plantae (Tumbuhan)



Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi



: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)



Kelas



: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)



Sub Kelas



: Rosidae



Ordo



: Myrtales



Famili



: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)



Genus



: Eugenia



Spesies



: Eugenia aquea Burm.F



6



Daun Eugenia aquea merupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jorong, 7-25 x 2,5-16 cm. Daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas, dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti perkamen (perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan tepi rata. Ujung daun membentuk sudut tumpul (obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut melainkan berlekuk. Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya. Jambu air sendiri merupakan anggota dari kerabat Myrtaceae dan dikabarkan berasal dari Asia Tenggara. Sama seperti namanya, jambu air ini memang memiliki kandungan air yang melimpah di setiap buahnya. Hal ini yang menjadikan ia begitu nikmat dan segar saat disantap.Banyak yang menjadikannya buah pelepas dahaga oleh karena efeknya yang memang membuat tubuh lebih fresh. Selain kandungan air yang melimpah, buah dengan warna cerah yang satu ini juga mengandung sejumlah senyawa. Hal ini kemudian menjadikan manfaat jambu air menjadi beragam bagi kesehatan pun kecantikan. Perlu diketahui bahwa sebenarnya buah jambu air itu tidak kenal musim. Buah jambu air bisa berbuah sepanjang tahun selama mendapatkan perawatan yang tepat. Jumlah yang bisa diperoleh setiap kali panen bisa mencapai 10 kg - 15 kg setiap pohon dengan rentang waktu 1,5 – 2 tahun sejak di tanam. Namun jika Anda memperoleh bibit jambu air dari hasil cangkok atau stek, bisa jadi panen pertama Anda lebih cepat. Ciri buah jambu air yang sudah dapat di panen adalah yang benar- benar masak di pohon, yaitu berwarna kehijauan yang pekat dan sedikit ada warna kemerahan pada salah satu sisinya. Dari segi bisnis, menanam jambu air memang sangat menguntungkan. Ini telah terbukti dari tingginya minat pasar akan buah jambu yang memiliki rasa super manis ini. Harga perkilo jambu madu hijau dengan rata-rata 5-7 buah di bandrol cukup mahal yaitu berkisar Rp 30.000 - Rp 60.000 tergantung kualitasnya. Bahkan harganya bisa meningkat tajam saat masuk ke pasar-pasar modern seperti Swalayan atau Supermarket. Namun bila dilihat dari segi ekonomisnya, pangsa pasar untuk jambu air deli ini masih sangat besar. Bahkan untuk permintaan dalam kota saja masih jauh dari kata cukup, sehingga ini adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan.



7



2.2



Hama Dan Penyakit Tanaman Jambu Madu A. Hama 1. Kutukebul (Hemiptera: Aleyrodidae) Kutukebul (A. dispersus) disebut juga spiralling whitefly karena perilaku imago yang meletakkan telur membentuk pola spiral. Imago berwarna putih dan memiliki sayap. 2. Ulat pemakan pucuk (Lepidoptera: Tortricidae) Ulat pemakan pucuk merupakan salah satu hama utama pada tanaman jambu air. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan pucuk tidak dapat berkembang menjadi daun sempurna. Aktivitas makan ulat menyebabkan pucuk berlubang-lubang dan luasan berkurang. Sisa aktivitas makan biasanya menjadi busuk dan kering. 3. Kumbang penggulung daun (Coleoptera: Attelabidae) Kumbang penggulung daun (A. trinotatus) menyebabkan daun jambu air tergulung dan mengering. Gulungan daun dibentuk imago betina berisi telur, larva, atau pupa dari A. trinotatus. Imago memakan daun menyebabkan daun berlubang. Kumbang penggulung daun termasuk hama utama di lahan pertanaman jambu air. 4. Ulat pengorok daun (Lepidoptera: Gracillaridae) Pengorok daun jambu air mengakibatkan kerusakan pada pucuk, daun muda dan daun tua. Permukaan daun muda yang terserang menggelembung, apabila dibuka akan tampak ulat pengorok daun. Ulat memakan jaringan dalam daun muda dan menyisakan lapisan epidermis daun. Pola korokan daun tidak beraturan dan biasannya dimulai dari bagian tepi daun. Bekas korokan menjadi kering saat daun sudah tua. 5. Wereng pucuk mete (Hemiptera: Flatidae) Populasi S. indecora pada pertanaman jambu air tidak tinggi. S. indecora menyerang tanaman jambu air di lahan A bagian daun, pucuk, bunga, serta ranting muda. Gejala serangan ditandai adanya lilin putih yang dihasilkan nimfa menyelimuti bagian tanaman. Lilin putih pada bunga menghalangi proses penyerbukan (Mardiningsih 2007). 6. Lalat buah (Diptera: Tephritidae) Serangan lalat buah (B. albistrigata) dilaporkan menyebabkan kerugian terbesar pada tanaman jambu air. Gejala awal serangan lalat buah berupa titik gelap akibat



8



tusukan ovipositor imago betina untuk meletakkan telur. Gejala lanjut buah menjadi lunak dan busuk, apabila dibelah terlihat larva di dalam buah. Busuk pada buah diakibatkan tusukan ovipositor yang kadang disertai infeksi cendawan atau mikroorganisme (Faridah et al. 2013). 7. Ulat pelipat daun (Lepidoptera: Tortricidae) Ulat pelipat daun memakan daun yang masih muda, sehingga daun menjadi berlubang dan luasannya berkurang. Ulat berwarna hijau dengan kepala berwarna hitam. Ulat pelipat daun mengeluarkan benang putih dan lengket. Benang-benang tersebut digunakan untuk merekatkan daun menjadi lipatan, gulungan, atau menjalin daun lain. Hasil dari aktivitas tersebut digunakan untuk tempat perkembangan ulat pelipat daun. Pupa diletakkan di dalam lipatan daun.



B. Penyakit 1. Karat merah Karat merah disebabkan oleh Cephaleuros sp. Penyakit karat merah menyerang bagian daun jambu air. Gejala yang ditunjukkan adanya bercak merah yang menyebar pada permukaan daun. Perkembangan karat merah tidak dibatasi oleh tulang daun. 2. Embun jelaga Embun jelaga tumbuh pada embun madu yang di sekskresikan A.dispersus. Koloni Capnodium sp. berwarna hitam pekat menyerupai jelaga dan menyelimuti daun jambu air. Embun jelaga menyebabkan kerusakan secara tidak langsung, yaitu menghalangi sinar matahari ke daun, sehingga proses fotosintesis menjadi terhambat. Gejala yang ditimbulkan berupa klorotik pada daun. 3. Jamur upas Jamur upas (Corticium salmonicolor) menyerang pada bagian rantingtanaman jambu air. Serangan jamur upas ditandai adanya tubuh buah cendawan berwarna jingga. Ranting yang terserang menjadi busuk, kering dan menyebabkan daun jambu air rontok. 4. Antraknosa Penyakit antraknosa pada tanaman jambu air menyerang bagian buah, daun, pucuk, dan ranting. Antraknosa pada jambu air disebabkan oleh Gloeosporium sp. Antraknosa menyebabkan busuk pada bagian dasar buah. Busuk berwarna hitam membentuk pola lingkaran atau bercincin. 9



BAB III PENUTUP



3.1



Kesimpulan Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia dan



pulau-pulau di Pasifik. Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di lingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl. Prospek komoditi jambu air cukup cerah, sebab permintaan terhadap komoditi ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Hanya dalam membudidayakan tanaman jambu air perlu memilih jenis yang tepat, yakni yang banyak digemari masyarakat. Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik seperti pupuk kandang, bokasi dan kompos sedangkan pemberian pupuk anorganik dengan pupuk urea, TSP, KCL dan ZK dengan dosis tepat. Pemberian pupuk lebih dianjurkan dari jenis organik, yang lebih murah dan ramah lingkungan. Pengendalian hama dan penyakit diutamakan dilakukan secara biologis dengan cara musuh alami, sedangkan untuk jenis hama tertentu misalnya lalat buah digunakan bahan kimiawi (pestisida) tertentu. sesuai dengan hama dan penyakit yang menyerang jambu madu tersebut.



3.2



Saran Dalam penanaman jambu air, sebaiknya kita terlebih dahulu memilih jenis atau



varietas yang paling di gemari masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga tidak sulit dalam pemasarannya.



10



DAFTAR PUSTAKA Hariyanto, P. Bambang. 1993. Jambu Air Jenis, Perbanyakan dan Perawatan. Penebar swadaya. Jakarta http://tetapadapeluang.blogspot.com/2011/09/budidaya-jambu-air-citra.html http://bppcijati.blogspot.com/2011/06/peluang-usaha-berkebun-jambu-jamaika.html http://yukitamari.blogspot.com/2011/12/budidaya-jambu-air.html



11