Makalah Jenis - Jenis Paragraf Kelompok 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BAHASA INDONESIA TENTANG JENIS – JENIS PARAGRAF



Disusun Oleh : 1. Ade Rahma Dini



20733034



2. Ghina Sytha Ardema Ramadhani



20733049



Dosen Pengampu : 1. Yinda Dwi Gustira , S.Pd ., M.Pd 2. Roni Mustofa , M.Pd



PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT , atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “JENIS – JENIS PARAGRAF” pada mata kuliah Bahasa Indonesia dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas petunjuk dan risalah-Nya , dan atas doa restu serta dorongan dari berbagai pihak – pihak yang telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama pada search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini. Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini , oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan , semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.



Bandar Lampung , 16 Oktober 2020



Tim Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI....................................................................................................................ii BAB I.................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1 1.1



Latar Belakang.............................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah........................................................................................ 1



1.3



Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1



1.4



Manfaat Penulisan.......................................................................................1



BAB II...............................................................................................................................2 LANDASAN TEORI........................................................................................................2 BAB III.............................................................................................................................3 PEMBAHASAN...............................................................................................................3 3.1



Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi................................................................3



3.2



Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama atau Pola Penalaran.........4



3.3



Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya.................................................................8



BAB IV............................................................................................................................12 PENUTUP.......................................................................................................................12 4.1



Simpulan.................................................................................................... 12



4.2



Saran......................................................................................................... 12



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................iii



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Pada umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri , melainkan saling berkaitan antar kalimat sehingga membentuk sebuah paragraf. Paragraf atau alenia adalah suatu bentuk hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat dalam paragraf , perlu memperhatikan kesatuan dan kepaduannya. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Sedangkan kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak , saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf. Terkadang kita menemukan paragraf atau alenia yang hanya terdiri dari satu kalimat dan hal tersebut memang dimungkinkan. Namun , dalam hal ini wujud paragraf atau alenia semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena selain bentuknya yang tidak ideal , paragraf atau alenia tersebut jarang dipakai dalam penulisan ilmiah.



1.2



Rumusan Masalah 1. Apa saja jenis – jenis paragraf ? 2. Bagaimana contoh penulisan paragraf tersebut ?



1.3



Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui jenis – jenis paragraf 2. Untuk mengetahui contoh penulisan paragraf – paragraf tersebut



1.4



Manfaat Penulisan Bagi Penyusun : untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Bagi Pembaca : untuk lebih memahami tentang paragraf dan jenis - jenisnya



1



BAB II LANDASAN TEORI



Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Atau definisi paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat , yang isinya mengungkapkan satuan informasi atau kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Dalam sebuah karangan / tulisan , paragraf mempunyai fungsi memudahkan penegretian dan pemahaman dengan memisahkan satu topik atau tema dengan topik atau tema lain karena setiap paragraf hanya boleh mengandung satu unit pikiran atau ide pokok. Ide pokok tersebuut berfungsi sebagai pengendali informasi yang diungkapkan melalui sejumlah kalimat. Pada setiap paragraf , inti permasalahan terdapat pada topik utama atau pikiran utama. Pikiran utama inilah yang menjadi pokok persoalan atau gagasan pokok yang dikemas dalam sebuah kalimat topik. Kalimat topik berfungsi sebagai pemberi arah terhadap permasalahan yang akan dibicarakan. Untuk membuat paragraf , kalimat topik harus dikembangkan dengan kalimat – kalimat penjelas. Dan dalam setiap paragraf , gagasan utama yang dituangkan dalam kalimat topik dapat diletakkan pada baagian awal , akhir , awal dan akhir , ditengah , dan dapat pula menyebar keseluruh bagian paragraf.



2



BAB III PEMBAHASAN



3.1



Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi



a.



Paragraf Pembuka Paragraf pembuka adalah paragraf yang bertugas sebagai pembuka



atau mengawali sebuah wacana. Letaknya berada diawal suatu bacaan. Paragraf pembuka berfungsi mengantarkan pembaca untuk mengetahui sedikit gambaran besar yang terdapat dari wacana tersebut. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik. Contoh : “Pemilu baru saja usai. Sebagian orang , terutama caleg yang sudah pasti jadi , merasa bersyukur bahwa pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun , tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gegel memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan”.



b. Paragraf Penghubung atau Pengembang Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca , berfungsi sebagai penghubung dari paragraf satu ke paragraf lain. Secara fisik , paragraf ini lebih panjang daripada paragraf pembuka. Sifat – sifat paragraf penghubung bergantung pada pola dari jenis karangannya. Dalam karangan – karangan yang bersifat deskriptif , naratif dan eksposisi , paragraf – paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat , maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf – paragraf yang menekankan pendapat pengarang. 3



Contoh : “Meskipun anak Sintesa rajin menulis , tapi mereka tidak lupa akan ibadah mereka masing – masing. Setelah sholat tepat waktu dengan berjemaah dan ibadah sunah yang lainnya. Tujuan mereka menulis adalah agar bisa menjadikan sebuah tulisn tersebut sebagai penghasilan sampingan. Dengan begitu setelah belajar satu tahun di Sintesa , mereka punya penghasilan sendiri. Meskipun hanya untuk memenuhi uang jajan mereka sendiri. Tapi banyak diantara anak Sintesa berkeinginan kuat utuk membesarkan jati dirri mereka di tempat itu. Dengan cara mengembangkan dan belajar bisnis yang giat. Lalu di padukan dengan ahli menulis mereka , dan mereka pembisnis yang hebat”.



c. Paragraf Penutup Paragraf penutup terletak ada di akhir sebuah bacaan. Berfungsi sebagai penutup sebuah karangan yang biasanya berisikan kesimpulan atau ucapanucapan terimakasih , demikian , cukup itu saja dan lain-lain. Juga merupakan sebuah rangkuman singkat dan komentar-komentar , tergantung karangan yang telah dijelaskan. Contoh : Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa serta bermanfaat bagi semua. Atas segala perhatiannya , kami ucapkan terima kasih.



3.2



Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama atau Pola Penalaran Dalam setiap karangan ilmiah , seluruh gagasan dikemas dalam bentuk paragraf – paragraf. Dalam setiap paragrafharus dipastikan ada gagasan pokok atau gagasan utamanya , sedangkan gagasan lain yang ada di dalam paragraf itu ,



4



merupakan penjelas. Dalam menuangkan gagasan , kita harus memperhatikan pola penalaran yang dikelompokkan berdasarkan penempatan gagasan utamanya. Berdasarkan letak gagasan utamanya , paragraf dapat dibedakan atas paragraf deduktif , induktiif , deduktif-induktif (campuran) , penuh dan ineratif. a. Paragraf Deduktif Paragraf Deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama atau gagasan utamanya di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus. Gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik dan kemudia diikuti oleh kalimat pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya. Contoh : “Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit. Dengan pola paragraf umum – khusus”.



Paragraf diatas termasuk paragraf deduktif , karena kalimat topiknya berada diawal paragraf. Kalimat topik pada paragraf tersebut adalah olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudak terserang penyakit. Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas yang masingmasing menguraikan butir-butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik tentang manfaat olahraga yang membuat badan sehat dan tidak mudah terserang penyakit.



5



b. Paragraf Induktif Paragraf Induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum. Dengan pola paragraf khusus – umum. Seara garis besar , paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa khusus yang berfungsi dan merupakan pendukung gagasan utama kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa khusus itu. Contoh : “Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih , menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan – kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit”.



Paragraf diatas diawali dengan perincian yang berupa peristiwa khusus. Peristiwa khusus itu berupa salju yang turun , keadaan kota memutih karena salju , dan hawa dingin yang menyelimuti beberapa wilayah di Jepang. Kemudian peristiwa khusus itu disimpulkan bahwaa itulan keadaan Jepang saat musim dingin. Paragraf diatas termasuk paragraf induktif karena dimulai dengan hal-hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan kalimat topiknya.



c. Paragraf Campuran (Deduktif – Induktif) Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan. Dengan pola paragraf umum – khusus – umum. Biasanya gagasan utama yang berada di akhir dikemas dengan kalimat topik yang agak berbeda dengan kemasan kalimat topik pertama. Contoh : “Hasil



penelitian



mengungkapkan



bahwa



tingginya



kolesterol



merupakan faktor risiko paling tinggi yang menyebabkan seseorang terserang



6



penyakit jantung koroner. Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan , di Amerika Serikat hampir 90% pederita jantung koroner dibebakan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia , sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian , kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner”.



Gagasan utama paragraf diatas adalah kolesterol merupkaan penyebab penyakit jantung koroner. Gagasan utama tersebut kemudian diikuti oleh tiga kalimat penjelas atau penegas yang merupakan penegasan ulang bahwa kolesterol menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner.



d. Paragraf Penuh Kalimat Topik Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraianuraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi. Dengan pola paragraf umum secara menyeluruh. Contoh : “Matahari belum inggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupukupu dengan berbagai warna terbang dari bunga satu ke bunga lain. Angin pun semilir tersa menyejukkan hati”.



Gagasan utama paragraf diatas tidak terdapat pada kalimat pertama , kedua dan seterusnya. Untuk memahami gagasan utama paragraf tersebut , pembaca harus menyimpulkan isi paragraf itu. Dengan memperhatikan setiap kalimat pada paragraf , kita dapat menyarikan isinya , yaitu gambaran suasana pada pagi hari yang cerah. Inti sari tersebut yang menjadi gagasan utamanya.



7



e. Paragraf Ineratif Paragraf ineratif ditandai dengan kalimat utamanya yang berada di tengah paragraf. Biasanya paragraf ini diawali dengan kalimat penjelas terlebih dahulu lalu disambung dengan kalimat utama dan diteruskan kembali dengan kalimat penjelas. Dengan pola paragraf khusus – umum – khusus.



Contoh : “Mie instan dan nasi mengandung kalori tinggi serta dapat menimbulkan sejumlah penyakit seperti diabetes dan obesitas. Oleh karenanya , mie instan dan nasi tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Selain itu , keduanya juga mengandung karbohidrat sederhana yang hanya bisa mengenyangkan perut sementara”.



Pada paragraf diatas , gagasan utamanya adalah oleh karenanya , mie instan dan nasi tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Dalam paragraf diatas , dimulai dengan informasi tentang penyakit akibat mie dan nasi kemudian menyimpulkan dalam bentuk kalimat topik yang berisi larangan mengonsumsi makanan berkalori tinggi secara bersamaan dan untuk menegaskan bahwa mengonsumsi makanan berkalori tinggi akan berakibat buruk , dituliskan kembali informasi mengenai hal tersebut yang berupa efek sementara dari mie dan nasi.



3.3 Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya atau Gaya Pengungkapannya Isi sebuah paragraf bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan. a. Paragraf Deskriptif Paragraf deskriptif ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya



8



dipakai untuk melakukan sesuatu , hal , keadaan , dan situasi dalam cerita. Paragraf deskriptif adalah paragraf yang isi kalimatnya berupa pendeskripsian atau penjelasan tentang sesuatu. Bisa diartikan bahwa paragraf deskriptif adalah paragraf yang berisi tentang penggambaran atau pemaparan dengan jelas dan rinci mengenai suatu hal. Entah itu seorang manusia , suasana , tempat , benda , sifat hewan atau juga tanaman. Tujuan paragraf deskriprif adalah agar pembaca mendapatkan gambaran yang jelas dan rinci tentang hal yang diceritakan dalam paragraf tersebut. Contoh : “Kini lapangan desa Jaranan menjadi hijau. Batu tanah yang tercium di sekitar lapangan membuat hati menjadi sahdu. Rerumputan kecil yang mulai tumbuh di area lapangan , memudahkan orang yang beraktivitas saat olahraga. Pohon di sekitar lapangan juga mulai tumbuh daun-daun baru. Dedaunan kuning kering yang jatuh menjadi basah. Para petani juga senang , karena beberapa hari yang lalu sudah mulai musim hujan.”



Pada paragraf diatas menenjukkan sebuah penggambaran tentang lapangan di desa Jaranan yang kini menjadi hijau karena disekita are lapangan sudah tumbuh rerumputan kecil yang memudahkan orang untuk beraktivitas saat berolahraga.



b. Paragraf Narasi / Naratif Paragraf narasi adalah paragraf yang isi kalimatnya berupa menceritakan suatu kejadian atau sebuah kisah. Paragraf narasi biasanya digunakan sebagai penggambaran suatu cerita , kadang digunakan untuk sebuah teater , atau juga cerpen , novel dan sebagainya. Contoh : “Pak Umar adalah seorang guru matematika di Kabupaten Magetan yang setiap hari mengajar di SDIT Permata Bunda. Pekerjaan tersebut tetap beliau lakukan hingga siang hari. Dari pekerjaannya sebagai seorang guru teersebut , Pak Umar hanya mendapatkan balas jasa sebesar 700 ribu rupiah. Meskipun



9



begitu , Pak Umar tetap menjalaninya dengan penuh keikhlasan demi mengamalkan ilmu-ilmunya.”



Paragraf diatas merupakan paragraf narasi yang menceritakan kisah seorang guru matemetika di Kabupaten Magetan. Paragraf diatas memaparkan tentang kisah tokoh yang merupakan pengalaman hidup sang tokoh.



c. Paragraf Ekposisi Paragraf eksposisi adalah sebuah paragraf yang berisi tentang penjelasan atau pemaparan suatu fakta atau kenyataan. Kalimatnya dari paragraf eksposisi ini berupa pemaparan akan suatu hal yang terjadi secara nyata. Sehingga pembaca mendapat pengetahuan tentang apa yang telah dituliskan. Contoh : “Lamongan adalah kota yang dekat dengan laut. Kota Lamongan juga terkenal dengan mkanannya yang khas. Makanan yang biasanya dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah Soto Lamongan. Soto Lamongan adalah makanan utama bagi masyarakat Lamongan. Ada juga wahana yang tak kalah seru , yaitu bertempat di Kecamatan Pacitan , wahana air yang biasa dijuluki tanjung kodok.”



d. Paragraf Argumentasi Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf yang isinya berupa pendapat seseorang , atau pembuktian dari suatu hal , gagasan atau juga hujah terhadap sesuatu. Contoh : “Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008-009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009-2010.”



10



e. Paragraf Persuasif Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya berupa ajakan untuk melakukan sesuatu hal atau mempromosikan sesuatu hal. Kalimat yang terdapat dalam paragraf persuasif biasanya terdapat himbauan dan bujukan kepada para pembaca agar bertindak. Dengan memaparkan bukti dan alasan bagus , yang dapat menarik pembaca sehingga menjadi yakin untuk melakukan hal tersebut. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama majalah dan Koran. Contoh : “Minggu ini banyak data dari rumah sakit yang menyatakan penyakit dialami oleh pasien adalah diakibatkan oleh nyamuk. Memang benar , wabah demam berdarah lagi marak-maraknya menyebar, mungkin karena banyak genangan air yang masih tidak dipedulikan oleh masyarakat. Maka dari itu , mari kita tangani segera sebelum semakin menyebarnya wabah demam berdarah ini. Minimal dengan menerapkan tiga hal penanganan yang dapat dilakukan oleh kebanyakn warga. Yaitu menutup semua genangan air , membuang sampah pada tempatnya dan mengubur sampah plastik.



11



BAB IV PENUTUP



4.1



Simpulan Dari penjalasan diatas , dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kumpulan



kalimat yang saling berhubungan dan membentuk sebuah ide atau gagasan baru. Dalam sebuah penulisan paragraf , kalimat utama atau kalimat awal terletak agak menjorok kedalam dengan jarak lima ketukan spasi. Paragraf memiliki 3 jenis penulisan yang berdasar pada isi , fungsi dan letak gagasan utamanya. Paragraf berdasarkan isi nya terbagi menjadi 5 macam yaitu : paragraf deskriptif , paragraf naratif / narasi , paragraf ekposisi , paragraf argumentasi , dan paragraf persuasif. Paragraf berdasarkan fungsinya terbagi menjadi tiga macam , yaitu : paragraf pembuka , paragraf penghubung / pengembang , dan paragraf



penutup. Serta paragraf berdasarkan letak



gagasan utamanya terbagi menjadi empat macam , yaitu : paragraf deduktif , paragraf induktif , paragraf campuran (deduktif-induktif) , dan paragraf penuh kalimat utama. 4.2



Saran Dalam penulisan sebuah paragraf , sebaiknya memperhatikan dan mengetahui jenis paragrafnya. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar , serta penggunaan tanda baca yang sesuai dengan kaidahnya. Serta dalam penulisan sebuah paragraf perlu mengetahui aturan , batasan dan syarat – syarat penulisan sebuah pargraf.



12



DAFTAR PUSTAKA [1].



https://ceritaihsan.com/jenis-paragraf-beserta-contohnya



[2].



https://rahmi17site.wordpress.com/2016/02/24/makalah-tentangpengertian-paragraf-kegunaan-dan-jenis-jenisnya/



[3].



https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-paragraf/



[4].



https://www.google.co.id/amp/s/dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragrafberdasarkan-posisi-kalimatnya/amp



[5].



http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/Bu ku%20Penyuluhan%20Paragraf.pdf



iii