MAKALAH Karya SAstra Indone4sia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Alhamdulillah Rabbil Alamin, kata terindah sebagai ungkapan rasa syukur penulis atas petunjuk dan rahmat Allah SWT, sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah ini. Kesempurnaan hanyalah milik yang Maha Sempurna, Allah SWT. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis perlukan demi kesempurnaan penulisan Makalah ini. Penulis menyadari pula bahwa dalam penyusunan Makalah tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat : 1. Guru Pembimbing yang telah membantu dalam penyusunan tema makalah ini. 2. Orang tua kami yang senantiasa memberi dukungan moral maupun materi kepada kami. 3. Teman-teman yang telah banyak memberikan masukan dalam menyusun Makalah ini, dan 4. Semua pihak yang bersedia kami wawancarai guna meminta pendapat dan sarannya dalam menyusun karya ilmiah ini. Dan akhirnya kepada Allah jualah penulis memohon balasan yang berlipat ganda, semoga Makalah ini dapat berguna dalam perkembangangan kreativitas dan peningkatan aktivitas bagi kita semua.



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...................................................................................................



i



DAFTAR ISI..................................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................



1



A. Latar Belakang ...................................................................................................



1



B. Rumusan Masalah ..............................................................................................



1



C. Tujuan Penulisan ................................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... A.



..........................................................................................................................



B.



..........................................................................................................................



C.



..........................................................................................................................



BAB III PENUTUP ....................................................................................................... A. Kesimpulan ........................................................................................................ B. Saran .................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra Indonesia merupakan unsur bahasa yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, berdasarkan garis besar nya sastra berarti bahasa yang indah atau tertata dengan baik, dan gaya penyajian nya menarik, sehingga berkesan di hati pembaca nya.Namun sering kali kita tidak mengerti apa yang di maksud dengan sasta, kebanyakan orang menyamakan antara sastra dan bahasa.Dalam sastra Indonesia sendiri, benyak sekali bagian-bagianya. Secara garis besar sastra indonesia terbagi baru/modern.Dari



sekian



banyak



menjadi dua yaitu sastra lama dan sastra sastra



contoh



nya



seperti



puisi,



cerprn,



novel,pantun,gurindam prosa dan sebagai nya dan di anatara jenis-jenis karya sastra tersebut memiliki ciri masing-masing, dan tidak bisa di kataka sama.



B. Rumusan Masalah



C. Tujuan



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Sastra Berdasarkan asal usulnya, istilah kesusastraan berasal dari bahasa sansekerta, yakni susastra. Su berarti bagus atau indah, sedangkan sastra berarti buku,tulisan atau huruf. Berdasarkan kedua kata itu, susastra di artikan tulisan yang indah.Istilah tersebut kemudian mengalami perkembangan. Kesusastraan tidak hanya berupa tulisan, tetapi ada pula yang berbentuk lisan. Karya semacam itu di namakan dengan sastra lisan. Oleh karena itu, sekarang



yang dinamakan dengan kesusastraan



meliputi karya sastra lisan dan



tertulis dengan ciri khas nya terdapat pada keindahan bahasanya.Susastra berarti karangan yang baik atau indah. Kesusastraan berarti segala tulisan atau karangan yang mengandung nilai – nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. B. Fungsi Sastra Dalam kehidupan masyarakat, sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut. 1. Fungsi rekreatif, yaitu dapat memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmat atau pembacanya. 2. Fungsi didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya karena nilai – nilai yang terkandung di dalamnya. 3. Fungsi estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan penikmat/pembacanya karena sifat keindahannya. 4. Fungsi



moralitas,yaitu



sastra



mampu



memberikan



pengetahuan



kepada



pembaca/penikmatnya sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik selalu mengandung moral tinggi. 5. Fungsi religius, yaitu sastra pun menghadirkan karya-karya yang mengandung ajaran agama yang dapat diteladani para penikmat/pembaca sastra.



2



C. Ragam Sastra 1. Dilihat dari bentuknya, sastra terdiri dari 4 (empat) bentuk berikut. a. Prosa, bentuk sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang tidak terikat oleh aturan-aturan seperti dalam puisi. b. Puisi, bentu sastra yang diuraikan dengan menggunakan bahasa yang singkat dan padat serta indah. Untuk puisi lama, selalu terikat oleh kaidah atau aturan tertentu, yaitu: 1) Jumlah baris tiap-tiap baitnya, 2) Jumlah suku kata atau kata dalam tiap-tiap kalimat atau barisnya, 3) Irama, dan 4) Persamaan bunyi kata. c. prosa liris, bentuk sastra yang disajikan seperti bentuk puisi, namun menggunakan bahasa yang bebas terurai seperti pada prosa. d. Drama, yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan menggunakan dialog atau monolog. Drama ada dua pengertian, yaitu drama dalambentuk naskah dan drama yang dipentaskan.



2. Dilihat dari isinya, sastra terdiri dari 4 (empat) macam, yaitu: a. Epik, karangan yang melukiskan sesuatu secara objektif tanpa mengikutkan pikiran dan perasaan pribadi pengarang. b. Lirik, karangan yang berisi curahan perasaan secara subjektif. c. Didaktif, karya sastra yang isinya mendidik penikmat/pembaca tentang masalah moral, tatakrama, masalah agama, dan lain-lain. d. Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan sesuatu kejadian (baik atau buruk) dengan pelukisan yang berlebih-lebihan.



3. Dilihat dari sejarahnya, sastra terdiri dari 3 (tiga) bagian berikut. a.



Kesusastraan lama, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama dalam sejarah bangsa Indonesia. Kesusastraan lama Indonesian dibagi menjadi: 1) Kesusastraan zaman purba, 2) Kesusastraan zaman Hindu – Budha, 3) Kesusastraan zaman Islam, dan 4) Kesusastraan zaman Arab – Melayu. 3



b.



kesusastraan peralihan, Kesusastraan yang hidup pada zaman Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Karya-karya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi ialah: 1). Hikayat Abdullah 2). Syair Singapura Dimakan Api 3). Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jeddah 4). Syair Abdul Muluk, dll.



c.



Kesusastraan Baru, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat baru Indonesia. Kesusastraan Baru mencakup kesusastraan zaman: 1). Balai Pustaka / Angkatan ‘20 2). Pujangga Baru / Angkatan ‘30 3). Jepang 4). Angkatan ‘45 5). Angkatan ‘66 6). Mutakhir / Kesusastraan setelah tahun 1966 sampai sekarang.



D. Unsur dalam karya sastra Karya sastra disusun oleh dua unsur yang menyusunnya, yaitu: 1. Unsur Intrinsik Yaitu unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra, seperti:



a. Tema dan Amanat Tema adalah persoalan yang menduduki tempat utama dalam karya sastra. Tema mayor adalah tema yang sangat menonjol dan menjadi persoalan. Tema minor adalah tema yang tidak menonjol. Amanat ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan didalam karya sastra. Amanat biasa disebut makna. Makna niatan ialah makna yang diniatkan oleh pengarang bagi karya sastra yang ditulisnya. Makna muatan ialah makna yang termuat dalam karya sastra tersebut.



4



b. Tokoh dan Penokohan Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalamkarya sastra. Tokoh datar (flash character) ialah tokoh yang hanya menunjukan satu segi, misalnya baik saja atau buruk saja. Tokoh bulat (round character) ialah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Dari segi kejiwaan ada 2 tokoh, Tokoh introvert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh ketidaksadarannya. Tokoh ekstrovert ialah pribadi tokoh tersebut ditentukan oleh kesadarannya. Ada pula tokoh Protagonis yaitu tokoh yang disukai pembaca atau penikmat karena sifatnya, tokoh antagonis yaitu tokoh yang tidak disukai pembaca atau penikmat karena sifatnya. Penokohan atau perwatakan ialah tehnik atau cara-caranya menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang, pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung. Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh lain dalam suatu cerita.



c. Alur dan Pengaluran Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu, bulat, dan utuh. Alu memiliki beberapa bagian berikut. 1) Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh – tokoh. 2) Tikaian, yaitu terjadinya konflik di antara tokoh – tokoh pelaku. 3) Puncak, yaitu saat puncak konflik di antara tokoh – tokoh. 4) Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap 5) Akhir, yaitu saat seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.



Pengaluran, yaitu tekhnik atau cara-cara menampilkan alur. Menurut kualitasnya, dibedakan menjadi, alur erat, yaitu alur yang tidak memungkinkan adanya percabangan cerita, dan alur longgar, yaitu alur yang memungkinkan adanya percabangan cerita. Menurut kuantitasnya, alur tunggal ialah alur yang hanya satu dalam karya sastra, alur ganda ialah alur yang lebih dari satu. Dari segi waktu ada alur lurus yaitu alur yang melukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir cerita, alur tidak lurus yaitu alur yang melukiskan tidak urut dari awal sampai akhir 5



cerita, alur tidak lurus bisa menggunakan gerak balik (backtracking), sorot balik(flashback) atau campuran keduanya.



d. Latar dan Pelataran Latar disebut juga setting, yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa – peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Latar material ialah lukisan latar belakang alam atau lingkungan dimana tokoh berada. Latar sosial ialah lukisan tatakrama tingkah laku, adat dan pandangan hidup.Pelataran ialah cara atau tekhnik menampilkan latar.



e. Pusat Pengisahan Pusat Pengisahan ialah sudut pandang suatu cerita dikisahkan oleh pencerita. Pencerita adalah pribadi yang diciptakan pengarang untuk menyampaikan cerita. Dua pusat pengisahan, pencerita sebagai orang pertama dalam cerita, biasanya sebagai aku. Pencerita sebagai orang ketiga tidak terlibat dalam cerita, ia duduk sebagai seorang pengamat atau dalang serba tahu.



2. Unsur Ekstrinsik Yaitu unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri. Untuk pendekatan diperlikan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi, dll.



E. Jenis Jenis Sastra 1.



Prosa Prosa merupakan bentuk seni sastra yang diuraikan dengan menggunkan bahasa yang bebas dan cenderung tidak terikat oleh irama, diksi, rima, kemerduan bunyi atau kaidah serta pedoman kesusastraan lainnya. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenaya prosa bisa digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa dibagi kedalam empat jenis yaitu prosa naratif, prosa deskiptif, prosa eksposisi, dan prosa argumentatif. Bentuk dari prosa sendiri memiliki dua macam, yaitu roman dan novel. Roman adalah cerita yang mengisahkan seorang tokoh secara keseluruhan dari lahir sampai akhir hayatnya, sedangkan novel hanya mengisahkan sebagian kehidupan tokoh yang mengubah nasibnya. 6



2.



Puisi Puisi adalah sebuah karya sastra yang diuraikan menggunakan diksi atau katakata pilihan, dicirikan dengan pembahasan yang padat namun indah, biasanya karya puisi secara tidak langsung dapat menimbulkan kecenderungan dari seseorang untuk mempertajam kesadaranya melalui bahasa yang memiliki irama dan makna khusus. Contoh dari puisi yaitu seperti sajak, pantun, balada. Unsur instrinsik puisi diantaranya : 1. Diksi yaitu kata-kata yang dipilih seorang penyair dalam menciptakan puisi. Katakata tersebut tentu kata yang mengungkapkan keindahan dan perasaan. 2. Imaji yaitu upaya penyair dalam membangkitkan daya imajinasi/khayal pembaca tentang peristiwa atau perasaan yang dialami penyair sehingga pembaca ikut merasakannya. 3. Majas yaitu pengungkapan bahasa yang dipilih penyair untuk memperjelas maksud. Mengungkapkan dengan gambaran/kiasan, membuat kesegaran, dan menimbulkan kejelasan perasaan. 4. Rima yaitu persamaan bunyi dalam puisi yang berguna untuk memperjelas maksud dan menimbulkan keputusan. 5. Irama yaitu pergantian naik-turun, panjang-pendek pengucapan bahasa puisi secara teratur.



Unsur ekstrinsik puisi diantaranya : Contoh: Pendidikan pengarang, sejarah pengarang, agama pengarang, dan latar belakang pengarang.



Teknik membaca puisi diantaranya : 1. Ucapan dan gerakan wajar. tidak harus dibuat-buat. 2. Pengucapan harus jelas. 3. Syarat membaca puisi yang baik diantaranya : 4. Memahami isi puisi. 5. Artikulasi dan intonasi tepat. 6. Memberi jeda tekanan pada kata-kata yang penting. 7. Mengeja kata-kata dengan jelas disertai mimik yang sesuai apa yang disampaikan.



7



3.



Drama Drama adalah bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan menggunkan dialog atau monolog. drama ada dua pengertian, yaitu drama dalam bentuk naskah atau drama yang dipentaskan. Macam-macam drama: 1. Komedi yaitu cerita yang di dalamnya mengandung humor, candaan yang bisa menghibur penikmatnya. 2. Tragedi yaitu cerita yang di dalamnya mengandung kesusahan atau kesulitan yang dialami oelh tokohnya. 3. Tragedi komedi yaitu cerita yang di dalamnya mengandung kesusahan dan humor/lucu silih berganti. 4. Opera/musical yaitu drama yang diiringi oleh musik sebagai pelengkap pementasan seninya.



8



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan sastra memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan. Sejalan dengan itu, pembelajaran sastra dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap nilai-nilai kehidupan dan kearifan dalam menghadapi lingkungan, realitas kehidupan, dan sikap pendewasaan. Melalui pembelajaran sastra, diharapkan siswa tumbuh menjadi manusia dewasa yang berbudaya, mandiri, sanggup mengekspresikan diri dengan pikiran dan perasaannya dengan baik, berwawasan luas, kritis, berkarakter, halus budi pekerti, dan santun. Dari berbagai karakter yang dapat dibentuk melalui pembelajaran sastra, diharapkan mampu membentuk dirinya menjadi manusia yang seutuhnya, lengkap dengan keunikannya, sehingga dapat hidup di tengah-tengah masyarakat dengan terus berkarya demi mengisi kehidupan yang bermanfaat dan bermakna.



B. Saran Dari beberapa karakter pembagian sastra, diharapkan dalam pembelajaran manfaat sastra ini dapat berguna bagi semua pihak terutama bagi pengguna kesusastraan yang ingin dicapai sesuai dengan keinginan, dengan memperbanyak pembelajaran kesusastraan ini semoga apa yang kita harapkan dapat terwujud dengan baik.



9



DAFTAR PUSTAKA



Aminuddin. 1995. Pengantar Aspresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algensindo



10