Makalah Kasus Enron [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DAN PROFESIONAL AKUNTANSI TERHADAP KASUS ENRON



Disusun Oleh JUSTIPRATIWI [1610321116]



YULIANTI [1610321076]



PRODI AKUNTANSI S1 FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU ILMU SOSIAL UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR 2018



Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, yang telah memberikan Rahmat-Nya sehingga makalah “PERSPEKTIF ETIKA BISNIS DAN PROFESIONAL AKUNTAN TERHADAP KASUS ENRON “ ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat sebagai bahan pembelajaran yang merupakan kegiatan penunjang mata kuliah etika bisnis dan profesi di Universitas Fajar Makassar. Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.



Makassar, 19 Juli 2019



i



Daftar Isi



Contents Kata Pengantar........................................................................................................................... i Daftar Isi .................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1 1.1



Latar belakang ........................................................................................................... 1



1.2



Identifikasi masalah .................................................................................................. 2



1.3



Tujuan ....................................................................................................................... 2



BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 3 2.1 Profil Enron Coorporation ............................................................................................... 3 2.2 Keterlibatan KAP dalam Kasus Enron .............................................................................. 3 2.3 Lembaga Yang Terlibat dalam Kasus Enron .................................................................... 4 2.4 Permasalahan.................................................................................................................. 5 2.5 Kasus Terungkap ............................................................................................................. 5 2.6 Solusi dari Kasus .............................................................................................................. 5 2.7 Dampak dari Kasus Enron ............................................................................................... 6 BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 7 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 7 3.2 Saran ............................................................................................................................... 7 Daftar Pustaka...........................................................................................................................iii



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam beberapa tahun terakhir, Wajah dunia seakan mendapatkan pukulan berat dari banyaknya tragedi-tragedi kemanusiaan, bisnis dan politik yang akhirnya bermuara pada derita krisis global. Banyaknya kejadian memilukan didunia ini cenderung disebabkan oleh banyaknya pengabaian etika dalam berbagai lini kehidupan masyarakat dunia. Salah satu lini kehidupan masyarakat dunia ini adalah kegiatan Bisnis. Kebutuhan hidup masyarakat dunia tidak mungkin terpenuhi tanpa adanya Kegiatan bisnis. Dalam sepuluh tahun terakhir, cukup banyak tragedy kehancuran bisnis yang terjadi di dunia, tragedy ini memberi dampak penderitaan yang cukup signifikan pada kehidupan masyarakat luas dan tak sedikit korban yang berjatuhan karenanya. Sebagian besar Tragedy ini dipicu oleh adanya pengabaian etika dalam setiap kegiatan bisnis. Secara singkat, Pengabaian etika adalah dilakukannya suatu kegiatan yang dianggap benar oleh para pengambil keputusan, namun membawa dampak merugikan atau dianggap salah oleh pihak lain . Contoh pengabaian etika itu sendiri antara lain adalah, praktek kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan, penyuapan, window dressing, dan lain sebagainya. Dinamika pengabaian etika yang seperti inilah yang akhirnya memunculkan skandal korporasi Enron dan Arthur Andersen, WorldCom, Tragedi Lumpur Lapindo, Kematian bayibayi di China akibat dicampurnya melamin dalam susu bayi,kasus obat nyamuk HIT dan lain sebagainya. Berkaca dari beberapa kejadian yang memilukan tesebut, para praktisi bisnis dan keuangan dunia mulai memperluas area manajemen resiko mereka. Dari yang awalnya hanya berfokus pada area manajemen resiko bisnis, mereka mulai menyadari bahwa mereka perlu menerapkan manajemen dalam lingkup etika. Dalam literature, manajemen di lingkup etika ini disebut manajemen resiko etika. Dalam Brooks (2004) dinyatakan, Para praktisi bisnis kini mulai menyadari bahwa meskipun manajemen risiko cenderung berfokus kepada masalah-masalah non-etis, bukti yang ada menunjukkan bahwa penghindaran bencana dan kegagalan juga memerlukan perhatian kepada masalah risiko etika. Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan mark up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi dan suap merupakan segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap etika bisnis. Dan masalah penyimpangan dalam dunia bisnis pun tak jarang dilakukan oleh salah satu pemegang peranan penting dalam dunia bisnis, yaitu akuntan publik, dan penyimpangan ini terjadi di berbagai negara. Amerika Serikat yang selama ini dianggap sebagai negara super power dan juga kiblat ilmu pengetahuan termasuk displin ilmu akuntansi harus menelan kepahitan. Skandal bisnis yang terjadi seakan menghilangkan kepercayaan oleh para pelaku bisnis dunia tentang praktik Good Corporate Governance di Amerika Serikat. Banyak perusahaan yang melakukan kecurangan diantaranya adalah



1



2



TYCO yang diketahui melakukan manipulasi data keuangan (tidak mencantumkan penurunan aset), disamping melakukan penyelundupan pajak. Global Crossing termasuk salah satu perusahaan terbesar telekomunikasi di Amerika Serikat dinyatakan bangkrut setelah melakukan sejumlah investasi penuh resiko. Enron yang hancur berkeping terdapat beberapa skandal bisnis yang menimpa perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat. Worldcom juga merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Amerika Serikat melakukan manipulasi keuangan dengan menutupi pengeluaran US$3.8 milyar untuk mengesankan pihaknya menuai keuntungan, padahal kenyataannya rugi. Xerox Corp. diketahui memanipulasi laporan keuangan dengan menerapkan standar akunting secara keliru sehingga pembukuan perusahaan mencatat laba US $ 1.4 milyar selama 5 tahun dan masih banyak lagi. Namun dalam makalah ini akan dibahas mengenai kasus manipulasi data Enron yang terjadi di Negara Amerika Serikat. Kasus Enron yang melibatkan akuntansi publik Arthur Andersen, manajemen Enron telah melakukan window dressing dengan cara menaikkan pendapatannya senilai US $ 600 juta dan menyembunyikan utangnya sebesar US $ 1,2 miliar dengan teknik off-balance sheet.. Auditor Enron, Arthur Andersen kantor Huston dipersalahkan karena ikut membantu proses rekayasa laporan keuangan selama bertahun-tahun. Akhirnya pada waktu yang singkat, Enron melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Arthur Andersen juga dipersalahkan karena telah melakukan pemusnahan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron. Perbuatan yang dilakukan oleh Arthur Andersen tidak sesuai dengan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan Generally Accepted Auditing Standard (GAAS). Seharusnya Arthur Andersen bekerja dengan penuh kehati-hatian sehingga informasi keuangan yang telah diauditnya dapat dipercaya tidak mengandung keragu-raguan.



1.2 Identifikasi masalah Identifikasi dari masalah ini adalah Bagaimana Kasus Enron dilihat dari Perspektif Etika Bisnis dan Profesional Akuntan beserta implikasinya.



1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui Pandangan atau Perspektif Etika Bisnis dan Profesiona Akuntan Terhadap Kasus Enron



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Profil Enron Coorporation Enron adalah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston,Texas, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1930 sebagai Northern Natural Gas. Sebelum bangkru pada akhir 2001, Enron memilki 21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu perusahaan yang terbesar di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas. Serta komunikasi. Enron mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $121 milyar. Tokoh Penting: Pendiri Enron



: Kenneth Lay,



CEO dan CRO Sementara : Stephen F. Cooper, Ketua



: John J. Ray, III



Wakil Komisaris



: Clifford Baxter



Enron menjadi sorotan pada akhir 2001, ketika terungkap bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi sistematis, terlembaga dan direncanakan secara kreatif. Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada tanggal 30 november 2001. adanya skandal akuntansi yang melibatkan pihak manajemen dan auditor eksternal dengan melakukan mark up pendapat dan menyembunyikan hutang lewat business partnership sangat mencoreng profesi akuntan publik.



2.2 Keterlibatan KAP dalam Kasus Enron Arthur Anderson perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan Enron, juga sebagai konsultan manajemen Enron. Kap tersebut memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal. Enron dan Kap Arthur Anderson dituduh melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang terkait dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses pengadilan). Kap Arthur Anderson diberhentikan sebagai auditor Enron pada pertangahan Juli 2002, sementara Kap Arthur Anderson menyatakan bahwa penugasan audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.



3



4



Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US dollar untuk menyelesaikan berbagai gugatan hukum yang diajukan kepada KAP Andersen. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.



2.3 Lembaga Yang Terlibat dalam Kasus Enron 1) Auditor Arthur Anderson (satu dari lima perusahaan akuntansi terbesar) adalah akuntan Enron. Tugas dari Anderson adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan opini mengenai kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan GAAP (generally accepted accounting practices). Anderso mengalami konflik kepentingan akibat pembayaran yang begitiu besar dari Enron. $5juta untuk biaya audit dan$50 juta untuk biaya konsultasi. 2) Konsultan hukum Konsultan hukum Enron, khususnya Vinson & Elkins juga disewa oleh Enron. Konsultan hukum ini bertanggungjawab untuk memnyediakan opini hukum atas strategi, struktur dan legalitas umum atas semua yang dilakukan Enron. 3) Regulator Sebagai perusahaan publik, enron diharuskan mengikuti peraturan dari SEC. Akan tetapi dalam pengawasannya SEC, tidak melakukan investigasi mendalam atau melakukan konfirmasi ulang terhadap Enron. SEC hanya mengandalkan pada testimoni yang dibuat oleh lembaga lain (Arthur Anderson), sedangkan NYSE mengharuskan Enron memenuhi perdagangan di NYSE. Berbeda dengan Sec, NYSE tidak hanya hanya melakukan verifikasi firsthand. 4) Pasar Hutang Enron mengingikan dan membutuhkan sebuah rating. Sehingga Enron membayar Standard & poors serta Moody’s untuk membrikan nilai rating. Rating ini dibutuhkan untuk sekuritas hutang perusahaan yang diterbitkan dan diperdagangakan di pasar. Yang menjadi masalah, perusahaan rating tersebut hanya melakukan analisis sebatas data yang diberikan kepada mereka oleh Enron, operasional dan aktivitas keuangan Enron.



5



2.4 Permasalahan Beberapa kecurangan yang dilakukan oleh manajemen ENRON diantaranya : 1) Window dressing (memanipulasi akun-akun laporan keuangan agar Nampak menarik dimata investor dengan cara menyembunyikan hutang $12 billion). 2) Melakukan teknik – off balance sheet (mencatat dibuku besar sehingga tidak nampak di laporan keuangan) 3) Special purpose partnnership (mendirikan hingga 90 perusahaan diluar enron untuk mengalihkan hutang-hutang enron). Keterlibatan pihak eksternal juga berperan penting dalam kasus ini karena ketidak profesionalisme kerja serta tanggungjawab yang diemban. Terlebih untuk Kap Arthur Anderson yang melaksanakan 2 tugas sekaligus yakni sebagai auditor eksternal yang harusnya memberikan penilaian kewajaran atas laporan keuangan juga sebagai konsultan manajemen sehinngga Kap Arthur Anderson tidak independen dalam penugasan.



2.5 Kasus Terungkap 1) masalah kepentingan pemegang saham mayoritas dan manajemen transaksi dengan pihak beberapa perusahaan afiliasi. 2) pemberian opsi saham (stock option plan)yang masif tidak hanya kepada karyawan kunci, bahkan komite audit, karyawan biasa serta program pensiun karyawan dengan memperoleh opsi saham perusahaan. 3) Penjualan saham dalam skala besar oleh pihak orang dalam.



2.6 Solusi dari Kasus 1) Menerbitkan peraturan yang jelas untk mengatur transparansi pengungkapan transaksi keuangan antar perusahaan (regulator) 2) Tuntutan hukum terhadap manajemen Enron yang bertanggung-jawab atas terjadinya permasalahan ini 3) Dibubarkannya firma KAP Arthur Andersen 4) Jasa audit KAP dipisah dengan jasa konsultan perusahaan untuk independensi KAP



6



5) Banyak kasus auditor mengaudit laporan keuangan perusahaan tidak bekerja dibawah pengawasan komite audit (KA) dan tidak bebas dari pengaruh manajemen senior perusahaan – sehingga perlu KA dari eksternal seperti akademisi dan praktisi akuntansi.



2.7 Dampak dari Kasus Enron Keruntuhan perusahaan energi Enron cukup banyak berdampak bagi dunia bisnis internasional. Akibat kebangkrutan Enron pada tahun 2001 sedikitnya 4.000 karyawan kehilangan pekerjaan. Kolapsnya Enron juga mengguncang neraca keuangan para kreditornya yang telah mengucurkan milyaran dolar (JP Morgan Chase dan Citigroup adalah dua kreditor terbesarnya). Para karyawan Enron dan investor kecil-kecilan juga dirugikan karena simpanan hari tua mereka yang musnah. Sebagian besar dana pensiun dan tabungan 20.000 karyawan Enron terikat dalam saham yang kini tanpa nilai. Banyak lembaga keuangan internasional juga ikut menderita kerugian akibat bangkrutnya Enron, sehingga membuat mereka semakin berhati-hati dalam membidik peluang investasi. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal diharuskan memenuhi persyaratan pembeberan (disclosure) yang luar biasa ketat. Kasus Enron juga melatarbelakangi munculnya Sarbanes Oxley. Sarbanes Oxley adalah nama lain dari undang-undang reformasi perlindungan investor (The Company Accounting Reform and Investor Protection Act of 2002) yang ditandatangani George Bush bulan Juli tahun 2002 lalu. Banyak yang menyebutkan bahwa undang-undang ini adalah reaksi keras regulator AS terhadap kasus Enron pada akhir tahun 2001. Inti utama dari undang-undang ini adalah upaya untuk lebih meningkatkan pertanggungjawaban keuangan perusahaan publik (good corporate governance). Undang-undang ini berpengaruh signifikan terhadap manajemen perusahaan publik, akuntan publik (auditor), dan pengacara yang berparaktek di pasar modal. Mengingat sifatnya yang sangat ketat dan berdampak luas, undang-undang ini terbilang kontroversial dan menjadi polemik hingga sekarang. Arthur Andersen LLP (member di Amerika Serikat) yang dianggap ikut bersalah dalam kebangkrutan Enron juga terkena imbasnya. Member Arthur Andersen di beberapa negara seperti, Jepang dan Thailand, telah membuat kesepakatan merger dengan KPMG, Australia dan Selandia Baru dengan Ernst & Young, dan Spanyol dengan Deloitte Touche Tohmatsu. Di Amerika sendiri, aktivitas seluruh member Andersen dibekukan pemerintah. Akibatnya, menurut Asian Wall Street Journal klien-klien Andersen LLP beralih ke berbagai auditor. Antara lain Delotte and Touche (10 persen), KPMG (11 persen), PriceWaterhouseCooper (20 persen), dan Ernst & Young (28 persen). Dan yang berpindah ke auditor-auditor kecil lainnya atau mengaku belum tahu berpindah kemana sebanyak 40 persen. Masih banyak lagi hal-hal yang dipengaruhi oleh keruntuhan Enron, seperti munculnya trauma dalam bursa saham terhadap efek domino skandal Enron. Hal ini membuat para investor mengurangi aktivitasnya di bursa saham sehingga gairah bursa dunia menjadi lesu.



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Dalam kasus ini terjadi penyimpangan atau pelanggalaran yang dilakukan pihak perusahaan (enron) dan pihak auditor. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima Arthur Andersen menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromi terhadap temuan auditnya dengan pihak Enron. Keduanya telah bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan sehingga merugikan berbagai pihak baik pihak eksternal seperti para pemegang saham dan pihak internal yang berasal dari dalam perusahaan enron. Kecurangan yang dilakukan oleh Arthur Andersen telah banyak melanggar prinsip etika profesi akuntan diantaranya yaitu melanggar prinsip integritas dan perilaku profesional. KAP Arthur Andersen tidak dapat memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik sebagai KAP yang masuk kategori The Big Five dan tidak berperilaku profesional serta konsisten dengan reputasi profesi dalam mengaudit laporan keuangan dengan melakukan penyamaran data. Kasus ini memberikan gambaran bagaimana sebuah pelanggaran etika dalam bisnis dan profesi seseorang dapat berakibat besar bagi kelangsungan hidup perusahan serta berbagai pihak yang terkait.



3.2 Saran Menurut saya Kasus Enron berawal dari gagalnya Akuntan Publik Arthur Andersen menemukan kecurangan yang dilakukan oleh Enron maka memberikan reaksi keras dari masyarakat (investor) sehingga berpengaruh terhadap harga saham Enron di pasar modal. Perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan Enron, Arthur andersen, tidak berhasil melaporkan penyimpangan yang terjadi dalam tubuh Enron. Di samping sebagai eksternal auditor, Arthur andersen juga bertugas sebagai konsultan manajemen Enron. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima Arthur Andersen menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromi terhadap temuan auditnya dengan klien mereka. KAP Arthur Andersen memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan dan Arthur Andersen pun ditutup. Faktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang sangat bertentangan dengan good corporate governance philosofy yang membahayakan terhadap business going cocern. Yang Jelas segala bentuk penyelewengan yang dilakukan oleh akuntan harus mendapat perhatian khusus dan tindakan tegas.



7



Daftar Pustaka http://uwiiii.wordpress.com/2009/11/14/kasus-enron-dan-kap-arthur-andersen/ http://therahmat.wordpress.com/2010/05/12/skandal-enron/ http://ziajaljayo.blogspot.com/2011/10/independensi-auditor.html http://angel-smr.blogspot.co.id/2011/09/skandal-enron.html?m=1



iii