Makalah Kebersihan Dan Perawatan Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Keperawatan Dasar I Konsep dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan dan Perawatan Diri



Disusun Oleh: Kelompok 4 Sal Sabilla Rahmi Arizon Alfath Athala Rania Insyra Mutiara Dwi Alvidsha Yasmin Zahra Dosen Pembimbing: Ns. Yesi Fadriyanti, S.Kep, M.Kep.



1



PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN PADANG POLTEKKES KEMENKES RI PADANG



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Keperawatan Dasar tentang “Konsep dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan dan Perawatan Diri” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.



Padang, 08 Oktober 2019



Penulis 2



DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar isi BAB I PENDAHULUAN ………………….............………………….…….………1 A. Latar Belakang ………………………….............………………………..……1 B. Rumusan Masalah ……………………….............…………………………….1 C. Tujuan ………………………………....…..............…………….……………..1 BAB II PEMBAHASAN ………………………..............………………………….6 A. Jenis Kebersihan dan Perawatan Diri ……………............…………..….……6 B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebersihan Diri ……..............………… 8 C. Masalah-Masalah yang Terkait Dengan Kebersihan Diri ……................……12 BAB III PENUTUP …………………………………………………............…….. 17 A.Kesimpulan ………………………………………………………….........…….... 17 B.Saran …………………………………………………………………………….. 17 DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Butuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar dari pada kebutuhan lainnya.Oleh karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya.Kebutuhan dasar manusia seperti makan, air, keamanan dan cinta merupakan hal yang penting bagi manusia.Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukakn tindakan itu maka akan menambah tingkat kebutuhan pasien. (Potter & Perry, 2005).



B. Rumusan Masalah 1.



Apa jenis kebersihan dan perawatan diri?



2.



Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri?



3.



Apa masalah-masalah yang terkait dengan kebersihan diri?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui jenis kebersihan dan perawatan diri 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri



4



3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang terkait dengan kebersihan diri



BAB II PEMBAHASAN



KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN KEPERAWATAN DIRI



Perawatan diri (Personal Hygiene) dan lingkungan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Perawatan diri atau kebersihan diri (Personal Hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun piskologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. A. Jenis Kebersihan dan Perawatan Diri



a.



Jenis-jenis personal Hygiene di bedakan menjadi : Berdasarkan Waktu  Perawatan dini hari Perawatan dini hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun tidur untuk melakukan tindakan seperti perapian dalam pemeriksaan, mempersiapkan pasien melakukan sarapan dan lain-lain.  Perawatan pagi hari Perawatan pagi hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan pertolongan dalam memnuhi kebutuhan eliminasi mandi sampai merapikan tempat tidur pasien.  Perawatan siang hari Perawatan siang hari merupakan perawatan yang dilakukan setelah melakukan perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain mencuci mukan dan tangan, mebersihkan mulut, merapikan tempat tidur, serta melakukan pembersihan lingkungan pasien.  Perawatan menjelang tidur



5



Perawatan menjelang tidur merupakan perawatan yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien dapat tidur beristirahat dengan tenang. Seperti mencuci tangan dan muka membersihkan mulut, dan memijat dareah punggung b.



Berdasarkan Tempat  Perwatan diri pada kulit Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman atau tarauma sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya.



Fungsi kulit: 1) Proteksi tubuh 2) Pengaturan temperatur tubuh 3) Pengeluaran pembuangan air 4) Sensasi dari stimulus lingkungan 5) Membantu keseimbangan cairan dan elektrolit 6) Memproduksi dan mengabsorsi vitamin D Faktor yang mempengaruhi perubahan dan kebutuhan pada kulit: 1) Umur 2) Jaringan kulit 3) Kondisi atau keadaan lingkungan.  MandiPerawatan tubuh ( Memandikan). Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat, dan sel yang mati serta merangasang sirkulasi darah dan membuat rasa nyaman.  Perawatan Diri Pada Kaki Dan Kuku Perawatan kaki dan kuku untuk mencegah infeksi, bau kaki, dan cedera jaringan lunak. Integritas kaki dan kuku ibu jari penting untuk mempertahankan fungsi normal kaki sehingga orang dapat berdiri atau berjalan dengan nyaman.



6



 Perawatan Rambut Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi dan pengatur suhu.Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari rambut.Perawatan ini bermanfaat mencegah infeksi daerah kepala.







Perawatan Gigi Dan Mulut Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya. Sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk



.



 Perawatan Perineal Wanita Perawatan perineal wanita meliputi genitalia eksternal.Prosedur biasanya dilakukan selama mandi.Perawatan perineal mencegah dan mengontrol penyebaran infeksi, mencegah kerusakan kulit, meningkatkan kenyamanan dan mempertahankan kebersihan.  Perawatan Perineal Pria Klien pria memerlukan perhatian khusus selama perawatn perinel, khususnya bila ia tidak di sirkumsisi. Foreskin menyebakan sekresi mengumul dengan mudah di sekitar mahkota penis 7



dekat meatus uretral.Kanker penis terjadi lebih sering pada pria yang tidak disirkumsisi dan diyakini berkaitan kebersihan.  Kebutuhan kebersihan lingkungan pasien Yang dimaksud disini adalah kebersihan pada tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur diharapakan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa ganguan selama tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan.



a. b. c. d. e. f.



Jenis-jenis Personal Hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar yang rutin dilakukan oleh perawat setiap hari dirumah sakit, tindakan tersebut meliputi sebagai berikut : Perawatan kulit kepala dan rambut serta seluruh tubuh. Perawatan mata. Perawatan hidung. Perawatan telinga. Perawatan genitalia. Kesehatan pakaian.



B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebersihan Diri



a.



Budaya. Sejumlah mitos yang berkembang dimasyarakat menjelaskan bahwa saat individu sakit ia tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakit. b. Status soial ekonomi. Untuk melakukan personal hygiene yang dibutuhkan sarana yang memadai, seperti kamar mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (sabun, sikat gigi, sampo dan lainlain). Itu semua membutuhkan biaya dengan kata lain sumber keungan individu akan berpengaruh pada kemampuannya mempertahankan personal hygiene. c. Agama



8



d.



e.



f.



Agama juga berpengaruh pada keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan seharihari. Status kesehatan Kondisi sakit atau cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu akan semakin lemah yang pada akhirnya jatuh sakit. Kebiasaan Kebiasaan individu dalam menggunakan produk-produk tertentu dalam melakukan perawatan diri misalnya menggunakan showers, sabun padat, dan lain-lain. Cacat jasmani/mental bawaan Konsisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri secara mandir.



Tujuan kebersihan diri atau Personal Hygiene · · · · · ·



Meningkatkan derajat kesehatan Memelihara kebersihan diri Memperbaiki personal higiene Pencegahan penyakit Meningkatkan percaya diri Menciptakan keindahan



C. Masalah-Masalah yang terkait dengan kebersihan diri Masalah Keperawatan 1. Defisit Perawatan diri : Mandi/Hygiene Ketidakmampuan untuk melakukan tugastugas berikut: a) Mengakses kamar mandi. b) Mengeringkan badan. c) Mengambil perlengkapan mandi. d) Mendapatkan sumber air. e) Mengatur suhu atau aliran air mandi. f) Membersihkan tubuh atau anggota badan. Data DS: - Klien mengatakan malas mandi. - Klien mengatakan sering gatal-gatal pada kulitnya, malas untuk gosok gigi dan gunting kuku. - Klien mengatakan perlengkapan mandi seperti sabun,shampoo,handuk, di kamar mandi ruangan klien tidak ada sehingga klien malas mandi - Klien mengatakan tidak ada pakaian ganti setelah mandi.



9



Data DO : - Rambut klien kotor, acak- acakan, pakaian kotor. - Mulut dan gigi bau,Kulit kusam dan kotor,Kuku panjang dan tidak terawat. - Setelah mandi klien masih tampak kotor,klien tidak membersihkan anggota badan klien,dan tidak pakai handuk,akibat dari keterbatasan tersedianya respon keluarga dan pihak rumah sakit untuk membenahi kebutuhan pemenuhan kebersihan diri klien.



2. Defisit Perawatan Diri : Berpakaian/Berhias Hambatan kemampuan untuk : a) Mengancingkan pakaian. b) Mengambil pakaian. Mengenakan atau melepas bagian-bagian pakaian yang penting. Ketidakmampuan untuk : a) Memilih pakaian. b) Mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan. c) Mengambil pakaian. d) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian bawah. e) Mengenakan pakaian pada tubuh bagian atas. f) Mengenakan sepatu. g) Mengenakan kaus kaki. h) Melepaskan pakaian. i) Menggunakan alat bantu. j) Menggunakan resleting. 3. Defisit Perawatan Diri : Makan Ketidakmampuan untuk : a) Menyuap makanan dari piring ke mulut. b) Mengunyah makanan. c) Menyelesaikan makanan. d) Meletakkan makanan ke piring. e) Memegang alat makan. f) Mengingesti makanan dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. g) Mengingesti makanan secara aman. h) Mengingesti makanan yang cukup. i) Memanipulasi makanan di mulut. j) Membuka wadah makanan. k) Mengambil cangkir atau gelas. l) Menyiapkan makanan untuk diingesti. m) Menelan makanan. n) Menggunakan alat bantu. 4. Defisit Perawatan Diri : Eliminasi 10



a) Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat. b) Ketidakmampuan menyiram kloset atau kursi buang air. c) Ketidakmampuan mencapai kloset atau kursi buang air. d) Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi. e) Ketidakmampuan untuk duduk atau bangun dari kloset atau kursi buang air. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene: Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene (Tarwoto & Wartonah, 2004) meliputi: 1. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan perorangan dengan baik. A. Gangguan integritas kulit.



Faktor resiko 



Faktor eksternal : tekanan, gesekan, pergeseran, restrein, imobilisasi fisik, terlalu lama berbaring atau duduk, ekskresi dan sekresi, kelembaban, hipotermia atau hipertermia.







Faktor internal : Perubahan status gizi, penurunan serum albumin, dehidrasi, ketergantungan terhdap orang lain dalam perawatan diri, maserasi kulit, inkontinensia perkemihan atau alvi, koma, paralisis, penonjolan tulang, penurunan sirkulasi, obesitas, infeksi pada daerah penopang tekanan, kehilangan jaringan subkutan atau massa otot, perubahan status metabolik, defesiensi vitamin.



B. gangguan membran mukosa mulut



AftosaRekuren (SAR) merupakan ulser yang terjadi berulang-ulang pada mukosa mulut, biasanya berupa ulser putih kekuningan tanpa adanya tanda-tanda suatu penyakit.Stomatitis aftosarekurens



11



(SAR) merupakan penyakit mukosa mulut tersering dan memiliki prevalensi sekitar 10 – 25% pada populasi. Sebagian besar kasus bersifat ringan, self-limiting, dan seringkali diabaikan oleh pasien. Namun, SAR juga dapat merupakan gejala dari penyakit-penyakit sistemik, seperti penyakit Crohn, penyakit Coeliac, malabsorbsi, anemia defisiensi besi atau asam folat, defisiensi vitamin B12, atau HIV. Oleh karenanya, peran dokter di pelayanan kesehatan primer dalam mendiagnosis dan menatalaksana SAR sangat penting. C.Infeksi Mata dan Telinga







Sakit pada telinga yang terkena







Gatal pada telinga yang terkena Bengkak atau kemerahan pada telinga luar Telinga berair (cairan atau nanah) Gangguan pendengaran sementara Demam



   



D.Gangguan fisik pada kuku



Kuku cekung



12



Dawn Harper, dokter yang bertugas di Layanan Kesehatan Nasional Inggris mengatakan kuku cekung atau koilonychias adalah tanda tubuh kekurangan zat besi. Pada kasus serius, bentuk kuku yang menyerupai sendok ini merupakan gejala penyakit Raynaud atau hipotiroid. Kuku bergerigi Tanda horizontal bergerigi pada kuku yang kerap disebut garis Beau merupakan sinyal bahwa tubuh kekurangan zinc. Harper yang menulis buku DrDawn'sGuidetoWomen'sHealth menyarankan konsumsi asupan kaya zinc seperti susu, telur, keju, kacang, kerang, dan gandum untuk mengatasinya. Kuku memutih Kondisi ini membuat seluruh permukaan kuku berubah warna jadi putih pucat, yang diistilahkan dengan nama kuku Terry. Gejala ini adalah tanda infeksi jamur, sirkulasi darah kurang lancar, diabetes, penyakit liver, ginjal, gagal jantung, malnutrisi, atau efek kemoterapi. Kuku menguning Perubahan warna kuku menjadi kuning umumnya disebabkan oleh pemecahan glukosa atau terlalu sering memakai cat kuku warna gelap. Kondisi fisik itu juga bisa menjadi tanda infeksi jamur, psoriasis kuku, diabetes, tuberkulosis, penyakit kuning, sinusitis, atau efek merokok. Kuku menebal Kuku menebal, tumbuh tak beraturan, dan berubah warna bisa jadi tanda infeksi jamur. Harper mengatakan, kondisi ini juga merupakan gejala onychogryphosis yang kerap dialami orang tua atau karena tekanan pada kuku dalam waktu lama. Kuku rapuh dan pecah-pecah Kuku rapuh dan pecah-pecah bisa disebabkan penuaan atau paparan air dan bahan kimia dalam jangka panjang. Philippa Lowe, pakar dermatologi dari klinik Cranley mengatakan kuku rapuh juga merupakan tanda penyakit tiroid. a. Gangguan kebutuhan rasa nyaman b. Kebutuhan mencintai dan dicintai c. Kebutuhan harga diri d. Aktualisasi diri e. Gangguan interaksi sosial



13



E.Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan perorangan dengan baik.Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. F.Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.



BAB III 14



PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembahasan materi kali ini kita banyak mengetahui bahwa di dalam konsep dan prinsip kebutuhan kebersihan dan perawatan diri banyaklah yang harus kita perhatikan dan harus kita mampu dalam melaksanakannya sebagai perawat. Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukakn tindakan itu maka akan menambah tingkat kebutuhan pasien. (Potter & Perry, 2005).



B. Saran Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui, memahami serta mengaplikasikannya di dalam kehidupan bermasyarakat. Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA



Kozier,B.,Erb,G.,Berwan,A.J.,&Burke,K.(2008).Fundamentals of Nursing:Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Prentice Hall Health.



15



A.azizalimulhidayat,mustifatul uliyah,2004.Kebutuhan Dasar Manusia.jakarta EGC Perry, Peterson, Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. Cawson, R. &Odell, E., 2002. Diseasesofthe Oral Mucosa: Non-Infective Stomatitis. In Cawson’s Essentials of Oral Pathologyand Oral Medicine. Spain: ElsevierScienceLimited, pp. 192–195. (Cawson&Odell, 2002) Scully, C., 1999. MucosalDisorders. In Handbookof Oral Disease: Diagnosis and Management. London: Martin DunitzLimited, pp. 73–82. (Scully, 1999) Woo, SB &Sonis, S., 1996. RecurrentAphtousUlcers: A Reviewof Diagnosis andTreatment. Journalof The American Dental Association, 127, pp.1202–1213. (Woo&Sonis, 1996) Woo, Sook Bin &Greenberg, M., 2008. Ulcerative, Vesicular, andBullousLesions. In M. Greenberg, M. Glick, & J. A. Ship, eds. Burket’s Oral Medicine. Ontario: BC Decker, p. 41. (Woo&Greenberg, 2008)



dilansir dari Net Doctor.2. Uliyah, Musrifatul. 2008. :PenerbitSalembaMedika



KeterampilanDasarKlinikUntukKebidanan,



edisi



2.



Jakarta



Iqbal, Wahit Mubarak, dll.2015.Ilmu Keperawatan Dasar buku 1. Jakarta selatan : Salema Medika. Perry, potter. 2006. Fundamental keprawatan: konsep,proses, dan praktik. Jakarta: EGC. Kozier, Erb. 2009. Buku ajar praktik keprawatan klinis: ed 5. Jakarta: EGC. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan http://fadlillahbieber.blogspot.com/2013/03/makalah-personal-hygiene.htmlkesehatan



16