11 0 332 KB
KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI
OLEH KELOMPOK 2 : 1.RISTINIATI NAZARA
( 180204037 )
2.LAMHOT SIDOMUNCUL NABABAN
( 180204010 )
3.ELFRIDA AMAZIHONO
( 180204003 )
4.AYU ASHARI SARUKSUK
( 180204043 )
5.RIZKY YANTI SAGALA
( 180204023 )
6.REIHANISYA SYAHFITRI
( 180204020 )
DOSEN : Ns. ADVENTY RIANG BEVY GULO, S.Kep.,M.Kep
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA T.A 2018 / 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa Karna KasihNya, dan Perlindungan-Nya kami bisa menyelasaikan makalah kami ini yang berjudul “Konsep Dan Prinsip Kebutuhan Kebersihan Dan Perawatan Diri“, dimana untuk memenuhi tugas Keperawatan Dasar 1, jurusan S1 Keperawatan. Dalam penulisan makalah ini kami berterimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah, Ns. ADVENTY RIANG BEVY GULO, S.Kep.,M. Kep yang telah membimbing, memotivasi dan mendampingi kami dalam proses belajar. Meskipun banyak hambatan yang kami lalui dalam proses pembuatan makalah ini tentanng konsep dan prinsip kebutuhan kebersihan dan perawatan diri, menyusun pengkajian keperawatan, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana keperawatan. Namun kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan yang masih banyak kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari teman-teman semua. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 28 Maret 2019
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 LATAR BELAKANG............................................................................1 1.2 TUJUAN ................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3 2.1 KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN DAN PERAWATAN .........3 2.2 MENYUSUN PENGKAJIAN KEPERAWATAN ................................8 2.3 MERUMUSKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN ........................... 10 2.4 MENYUSUN RENCANA KEPERAWATAN .................................. 10 BAB III PENUTUP ..............................................................................................14 3.1 KESIMPULAN ....................................................................................14 3.2 SARAN ................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15 LAMPIRAN
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiolosi maupun psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus di penuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan, air, keamanan dan cinta merupakan hal penting bagi manusia. Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. Dalam memberikan suasana atau memenuhi kebtuhan tersebut perawat harus menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien. Kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan sangat penting karena akan berdampak pada kesembuhan pasien sehingga proses pemulihan tubuh akan lebih cepat dibandingkan dengan kondisi lingkungan yang tidak nyaman.
Terpenuhinya kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan dapat meningkatkan motivasi klien untuk bekerjasama dalam program perawatan. Pelaksanaan pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan pada pasien yang tidak mampu secara sendiri dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan. Prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dalam pelayanan keperawatan dapat meliputi menyiapkan tempat tidur terbuka maupun tertutup,
1
2
merawat kulit pada daerah yang tertekan, merawat rambut, merawat gigi dan mulut, merawat kuku dan memandikan pasien.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Praktik personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan diman kulit merupakan garis tubuh dari pertahanan melawan infeksi. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat kebutuha pasien.
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan konsep kebersihan perorangan dan perawatan diri 2. Menyusun pengkajian keperawatan 3. Merumuskan diagnosa perawatan 4. Menyusun renacana keperawatan 1
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Kebersihan Perorangan Dan Perawatan Diri (Personal Hygiene) A. Pengertian Personal hygiene adalah ilmu pengetahuan tentang kesehatan pemeliharaan kesehatan. Personal hygiene adalah perawatan diri dengan cara melakukan beberapa fungsi seperti mandi, toileting, hygiene tubuh umum, dan berhias. Pemeliharaan hygiene perseorangan diperlakukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan kesehatan sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin. Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktik hygiene klien. ( Tarwoto dan Wartona, 2004 ) B. Tujuan Tujuan dari personal hygiene adalah : 1. Meningkatkan derajat kesehatan 2. Memelihara kebersihan diri 3. Memperbaiki personal hygiene 4. Pencegahan penyakit 5. Meningkatkan percaya diri 6. Menciptakan keindahan
3
4
C. Dampak masalah Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene ( Tarwoto dan Wartona, 2004 ) meliputi : 1. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan pisik yang sering terjadi adalah gangguan intregitas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku. 2. Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan di cintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi, dan gangguan interaksi sosial. D. Prinsip-prinsip perawatan Beberapa prinsip perawatan personal hygiene yang harus dperhatikan oleh perawat: 1. Perawat mrnggunakan keterampilan komunikasi terapeutik 2. Perawat mengintegrasikan straregi perawatan lain 3. Perawat mempertimbangkan keterbatasan fisik klien 4. Perawat menghormati pilihan budaya, kepercayaan nilai dan kebiasaan klien 5. Perawan menjaga kemandirian klian 6. Menjamin privasi klian 7. Menyampaikan rasa hormat dan mendorong kesehatan fisik klien 8. Menghormati klien lansia
5
E. Faktor- faktor yang mempengaruhi 1. Citra tubuh 2. Praktik sosial 3. Status sosial ekonomi 4. Pengetahuan dan motivasi kesehatan 5. Variabel budaya 6. Kebiasaan atau pilihan pribadi 7. Kondisi fisik seseorang F. Jenis-jenis Jenis jenis perawatan personal hygiene menurut Perry & Potter (2005) 1. Berdasarkan waktu a. Perawatan dini hari Perawatan dini hari merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun tidur untuk melakukan tindakan seperti perapian dan pemeriksaan, mampersiapkan pasien melakukan sarapan dll. b. Perawatan pagi hari Perawatan pagi hari merupakan perawatan dilakukan setelah melakukan pertolongan dalam memenuhi kebutuhan eliminasi mandi sampai merapikan tempat tidur pasien. c. Perawatan siang hari Perawatan siang hari merupkan perawatan yang dilakukan setelah melakukan perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, serta melakukan pembersihan lingkungan pasien.
6
d. Perawatan menjelang tidur Perawatan menjelang tidur merupakan perawatan yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien dapat tidur beristirahat dengan tenang. Seperti mencuci tangan dan muka membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung. 2. Berdasarkan tempat a. Perawatan diri pada kulit Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam mempertahankan fungsinya. Fungsi kulit adalah : 1.
Proteksi tubuh
2.
Pengaturan temperatur tubuh
3.
Pengeluaran pembuangan air
4.
Sensasi dari stimulus lingkungan
5.
Membantu keseimbangan cairan dan elektrolit
6.
Memproduksi dan mengabsorsi vitamin D
Faktor yang mempengaruhi perubahan dan kebutuhan pada kulit : 1.
Umur
2.
Jaringan kulit
3.
Kondisi atau keadaan lingkungan
b. Mandi Mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat, dan sel yang mati serta merangsang sirkulasi darah dan membuat rasa nyaman. Mandi memandikan pasien merupakan perawatan hygienis total. Mandi dapat dkategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan memperlukan personal hygiene total.
7
c. Perawatan diri pada kaki dan kuku Perawatan kaki dan kuku untuk mencegah infeksi, bau kaki, dan, cedera jaringan lunak. Integritas kaki dan kuku ibu jari penting untuk mempertahankan fungsi normal kaki sehingga orang dapat berdiri atau berjalan dengan nyaman. d. Perawatan rambut Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi dan pengatur suhu. Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari rambut. Perawatan ini bermanfaat mencegah infeksi daerah kepala. e. Perawatan gigi dan mulut Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya. Sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. f. Kebersihan mulut dan gigi dijaga dengan 1. Untuk yang masih mempunyai gigi Menyikat gigi secara teratur sekurang kurangnya dua kali dalam sehari, pagi hari dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi dan lidah. Bila ada gigi berlubang, sebaiknya segera ke puskesmas. Bila tetap ada endapan warna kuning sampai cokelat, kirim ke puskesmas/dokter gigi 2. Bagi yang menggunakan gigi palsu Gigi dibersihkan dengan sikat gigi perlahan lahan dibawah air yang mengalir. Bila perlu dapat digunakan pasti gigi. Pada waktu tidur, gigi tiruan/palsu tidak dipakai dan direndam dalam air bersih. 3. Bagi mereka yang tidak mempunyai gigi sama sekali Setiap habis makan juga harus menyikat bagian gusi dan lidah untuk membersihkan sisa makanan yang melekat. g. Perawatan perineal wanita Perawatan peineal wanita meliputi genelita eksternal. Prosedur biasanya dilakukan selama mandi. Perawatan perineal mencegah dan mengontrol penyebaran
infeksi,
mencegahkan
kerusakan
kenyamanan dan mempertahankan kebersihan.
kulit,
meningkatkan
8
h. Perawatan perineal pria Klien pria memerlukan perhatian khusus selama perawatan perineal, khususnya bila ia tidak di sirkumulasi. Foreskin menyebabkan sekresi mengumul dengan mudah di dekitar mahkotapenis dekat meatus uretral. Kanker penis terjadi lebih sering pada pria yang tidak disirkumsisi dan diyakini berkaitan kebersihan. i. Kebutuhan kebersihan lingkungan pasien Yang dimaksud disini adalah kebersihan pada tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa gangguan selama tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan.
2.2 Menyusun Pengkajian Keperawatan Dalam melakukan pengkajian harus menggerakkan semua indera dan tenaga untuk melakukan pengkajian secara cermat baik melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik untuk menggali data yang akurat. (Potter & Perry, 2000) A. Riwayat keperawatan Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan prasarana yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene individu baik faktor pendukung maupun faktor pencetus. B. Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik, kaji personal hygiene individu, mulai dari ektremitas atas sampai bawah. 1.
Rambut Amati kondisi rambut (warna, tekstur, kuantitas), apakah tamapk kusam ? apakah ditemukan kerontokan ?
2.
Kepala Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala. Perhatikan adanya ketombean, kebotakan, atau tanda-tanda kemerahan.
9
3.
Mata Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
4.
Hidung Amati kondisi kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, pendarahan hidung, tanda-tanda pilek yang tidak kunjung sembuh, tanda-tanda alergi atau perubahan pada daya penciuman.
5. Mulut Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan adanya lesi, tanda-tanda radang gusi atau sariawan, kekeringan atau peceh-pecah. 6. Gigi Amati kondisi dan kebersihan gigi. Perhatikan adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap, atau gigi palsu. 7. Telinga Amati kondisi dan kebersihan telinga. Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi, atau perubahan daya pendengaran. 8. Kulit Amati
kondisi
kulit
(tekstur,
turgor,
kelembapan)
dan
kebersihannya. Perhatikan adanya perubahan warna kulit, stria, kulit keriput, lesi, atau pruritus. 9. Kuku tangan dan kaki Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau luka. 10. Genetalia Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perineum. Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki, perhatikan kondisi skrotum dan testisnya.
10
2.3 Merumuskan Diagnosa Keperawatan Menurut Nanda (2015), diagnosa keperawatan umum untuk klien untuk masalah perawatan hygiene adalah pada defisit perawatan diri. 1. Defisit perawatan diri : pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi kelelahan 2. Defisit perawatan diri : berhubungan dengan hambatan lingkungan, kelemahan dan kelelahan 3. Defisit perawatan diri : pasien mengatakan rasa gatal pada bagian punggung ketiak dan paha dan mengatakan tidak memiliki keinginan untuk merawat diri sejak sakit pada ulu hatinya dan pusing yang dirasakannya 4. Defisit perawatan diri : perfusi jaringan perifer tidak efektif b/d penurunan badan hb
2.4 Menyusun Rencana Keperawatan
NO DIAGNOSA
TUJUAN
DAN PERENCANAAN/INTERV
KEPERAWA KRITERIA HASIL
ENSI
TAN 1
pola
nafas NOC :
NIC :
tidak efektif Respiratory status :
Monitor vital sign
berhubungan
Ventilation
-
dengan
Airway Patency
semi fowler / semi
penurunan
Vital Sign status
fowler
energi
Setelah
memastikan
kelelahan
tindakan keperawatan
dilakukan
selama 4 hari pasien menunjukkan
dibuktikan
-
-
dengan
Mendemonstra
untuk
Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan
sekret
dengan
kriteria hasil : -
pasien
ventilasi
ke
efektifan pola nafas
Posisikan
batuk/suction -
Auskultasi
suara
11
sikan
batuk
efektifan
nafas catat adanya
dan
suara tambahan
suara
nafas
-
Monitor respirasi
yang
bersih,
-
Bersihkan
tidak
sianosis
hidung dan sekret
dan
(mampu
trakea
bernafas
-
dengan mudah
-
mulut,
Pertahankan
jalan
nafas yang paten
)
-
Beri nebu jika perlu
Menunjukkan
-
Monitor vital sign
jalan
nafas
-
Ajarkan
yang
paten
(klien
tidak
batuk
efektif -
merasa
Informasikan
pada
klien dan keluarga
tercekik, irama
-
Teknik relasasi
nafas frekuensi
-
Monitor pola nafas
pernafasan dalam rentang normal (tekanan darah, nadi pernafasan, suhu) 2
berhubungan
NOC :
NIC :
dengan
Self care : activity of Self care assistance ADLs
hambatan
Daily Living (ADLs)
lingkungan,
setelah
kelemahan
tindakan keperawatan
-
dilakukan
kemampuan
klien
untuk perawatan diri
dan kelelahan selama 4 hari. Defisit perawatan diri
Monitor
yang mandiri -
Monitor kebutuhan
teratasi dengan kriteria
klien
hasil :
kebersihan diri
untuk
12
-
Klien
-
Sediakan
alat-alat
menyatakan
bantu sampai klien
kenyamanan
mandiri
terhadap
-
Dorong klien untuk
kemampuan
melakukan aktifitas
untuk
sehari-hari
melakukan
normal
ADLs dengan bantuan
-
kuku
yang
Ajarkan klien/keluarga untuk
pasien menjadi
mendorong
bersih
kemandirian
untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya. Berikan rutin
aktifitas sehari-hari
sesuai kemampuan -
Pertimbangkan usia klien
jika
mendorong pelaksanaa aktifitas sehari-hari. 3
pasien
NOC :
NIC :
mengatakan
Self care :
Self care :
rasa pada
gatal Activity
of
Daily Assistance :
bagian Living (ADLs)
punggung
Setelah
ADLs
dilakukan
-
Monitor
ketiak
dan tindakan keperawatan
kemampuan
paha
dan selama
untuk perawatan diri
mengatakan
2x24
jam
defisit perawatan diri
yang mandiri.
kien
13
tidak
teratasi dengan kriteria
memiliki
hasil :
keinginan
-
untuk merawat diri
-
-
Monitor
kebuthan
klien untuk alat-alat Klien terbebas
bantu
untuk
dari bau badan
kebersihan
Menyatakn
berpakaian, berhias,
kenyamanan
toileting dan makan
diri,
sejak
sakit
pada
ulu
terhadap
hatinya
dan
kemampuan
sampai klien mampu
pusing yang
untuk
secara utuh untuk
dirasakannya
melakukan
melakukan self-care
-
ADLs -
-
Sediakan
bantuan
Dorong klien untuk
Dapat
melakukan aktivitas
melakukan
sehari-hari
ADLs dengan bantuan 4
perfusi
NOC :
jaringan
Setelah
NIC : dilakukan
-
perifer tidak tindakan keperawatan efektif
b/d selama
2x24
jam
penurunan
diharapkan
badan hb
tertasi dengan kriteria
-
masalah
Membran
dan membra mukosa -
-
Pantau pemeriksaan
merah Tanda
tanda
vital sign Kelemahan ekstrem ada
Monitor input dan output cairan
berwarna
-
Pantau warna kulit
laboratorium
mukosa
-
tanda-tanda
vital
hasil : -
Pantau
tidak
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Personal hygiene adalah ilmu pengetahuan tentang kesehatan pemeliharaan kesehatan. Personal hygiene adalah perawatan diri dengan cara melakukan beberapa fungsi seperti mandi, toileting, hygiene tubuh umum, dan berhias. Pemeliharaan hygiene perseorangan diperlakukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan Pengkajian keperawatan adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisi sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik fisik, mental, usia maupun spiritual dapat ditentukan.Tahapan pengkajian terdiri dari tiga yaitu: pengumpulan data,analisa data, perumusan masalah, Rencana keperawatan mrupakan semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini yang diharapkan dalam hasil yang diharapkan dan merupakan rencana asuhan keperawatan yang dirumuskan dengan tepat memfasilitasi kontinuitas asuhan perawatan dari satu perawat keperawat lainnya. komponen keperawatan meliputi: prioritas masalah, rencana tindakan, dan rencana keperawatan. 3.2 Saran Demikianlah hasil makalah ini kami buat, semoga pembaca dapat menerapkan personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan terhindar dari penyakit dan semoga kita sesama perawat dapat menerapkannya kepada pasien.
14
DAFTAR PUSTAKA
Weiss, Gabriel. (2011) . Anatomi Gigi. Jakarta. EGC Uliyah, Musrifatul. (2004) . Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. EGC Dingwall, Lindsay. (2013). Hygiene Personal. Jakarta. EGC Medika, Nuha. (2015). Buku Saku Personal Hygiene. Yogyakarta Maghrufi, Ali. (2015). Keperawatan dan Konsep Aplikasi. Jakarta Timur. Trans Info Media http//www.academia.edu/11156353/Gangguan-Personal-Hygiene-Revisi.diakses pada tanggal (30 maret) jam 17.10 http//id.scribd.com/document/357261352/Asuhan-Keperawatan-Pada-PasienDengan-Gangguan-Personal-Hygiene-Kuku-Kaki-dan-Kuku-Tangan.Diakses pada tanggal (30 maret) jam 13.30