Makalah Kel 3 Manajemen Bimbingan Konseling Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING



Disusun Oleh: KELOMPOK 3 Emitha Bulan Ajizzah (1942014016) Indah Agus Pratiwi (1942014002) Kofifah Rahmatika (1942014057) MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING Dosen Pengampu: Madurasmi Maalisid, S.PdI, MA PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA 2020



1



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI..............................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................................3 B. Rumusan Masalah...........................................................................................3 C. Tujuan Penulisan............................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D. E.



Perencanaan atau planning.............................................................................5 Pengorganisasian atau organizing..................................................................7 Penyusunan atau staffing................................................................................8 Pengarahan atau leading.................................................................................9 Pengawasan atau controlling .........................................................................9



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN............................................................................................11 B. SARAN.........................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling perlu dilakukan sehingga pelayanan bimbingan dan konseling benar-benar memberikan kontribusi pada pencapaian visi da misi. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik apabila tugas-tugas bimbingan konseling



telah



diserahkan



kepada



penyuluh



yang



benar-benar



melaksanakannya sesuai dengan prinsi-prinsip dari manajemen bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip dalam manajemen bimbingan dan konseling meliputi, prinsip perencanaan (planning), prinsip pengorganisasian (organizing), prinsip penyusunan (staffing), prinsip pengarahan (leading), prinsip pengawasan (conrolling). Kelima prinsip ini akan membantu dalam pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling agar berjalan dengan baik. 1 B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan prinsip perencanaan (planning)? 2. Apa yang dimaksud dengan prinsip pengorganisasian (organizing)? 3. Apa yang dimaksud dengan prinsip penyusunan (Staffing)? 4. Apa yang dimaksud dengan prinsip pengarahan (leading)? 5. Apa yang dimaksud dengan prinsip pengawasan (controlling)?



Ilham Ilham, “Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling Agama Islam,” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 13, no. 25 (November 2, 2017): 41, https://doi.org/10.18592/alhadharah.v13i25.1715. 1



3



C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui prinsip perencanaan dalam manajemen bimbingan dan konseling 2. Untuk mengetahui prinsip pengorganisasian dalam manajemen bimbingan dan konseling 3. Untuk mengetahui prinsip penyusunan dalam manajemen bimbingan dan konseling 4. Untuk mengetahui prinsip pengarahan dalam manajemen bimbingan dan konseling 5. Untuk mengetahui prinsip pengawasan dalam manajemen bimbingan dan konseling.



4



BAB II PEMBAHASAN



A. Prinsip Perencanaan (planning) Manajemen bimbingan dan konseling digunakan untuk memfasilitasi fungsi dari bimbingan dan konseling yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan. Adanya manajemen BK dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan 3 alasan, yaitu untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan, dan mencapai efektivitas dan efisiensi. Menurut Erford (2004), “program bimbingan dan konseling yang sistematik adalah program pelaksanaannya sesuai dengan rencana, tertata baik sejak perencanaan, pendataan, implementasi, dan evaluasi. Sementara program BK yang sistematik adalah program BK yang dirancang untuk menjangkau berbagai pihak.” 2 Manajemen bimbingan dan konseling yang terarah dan sistematis merupakan wujud pelayanan efisien. Setiap kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan melalui beberapa tahapan atau yang disebut sebagai prinsip-prinsip manajemen bimbingan dan konseling. Salah satunya terdapat prinsip perencanaan atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai planning. Menurut Sondang P. Siagian, perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang akan ditentukan. Dengan kata lain, perencanaan adalah penentuan atau



Edris Zamroni and Susilo Rahardjo, “MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS PERMENDIKBUD NOMOR 111 TAHUN 2014,” JURNAL KONSELING GUSJIGANG 1, no. 1 (August 4, 2015): 2, https://doi.org/10.24176/jkg.v1i1.256. 2



5



awal mula dari pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang ditentukan. 3 Perencanaan akan memberikan manfaat bagi seseorang yang akan melaksanakan suatu kegiatan. Melakukan perencanaan program akan memberikan kemudahan dalam memberikan kejelasan arah pelaksanaan program serta dapat memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengevaluasi program sehingga terlaksanalah program bimbingan dan konseling secara lancar, efektif, dan efesien. Perencanaan bimbingan dan konseling memudahkan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan apa saja yang timbul hingga dicari alternatif penyelesaian. Perencanaan yang dapat diharapkan mencapai hasil yang maksimal apabila berisi, forecasting, objectives, policies, programes, schedules, procedures, dan budjet. Pertama,



Forecasting adalah suatu perkiraan



terhadap sesuatu yang akan terjadi dan berdaarkan fakta. Kedua, objectives yang atinya tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai. Ketiga, policies yang artinya rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang berulang-ulang. Keempat, programs yang artinya deretan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kelima, schedules yang artinya pembagian program atau pelaksanaan dengan waktu tertentu agar kegiatan dapat diselesaikan. Schedules disebut juga bagian dari program yang berkaitan dengan waktu, dan sifatnya berubah-ubah tetapi tujuan dari program tidak berubah.4



Yusri, “MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN SISWAPADA SMA DI KOTA SABANG,” JURNAL INTELEKTUALITA 3, no. 2 (2015). 4 Ilham Ilham, “Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling Agama Islam,” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 13, no. 25 (November 2, 2017): 41, https://doi.org/10.18592/alhadharah.v13i25.1715. 3



6



B. Prinsip Pengorganisasian (organizing) Dalam Bimbingan dan Konseling pengorganisasian merupakan kesepakatan bersama. Agar pengelolaan dan penyelenggaraan dapat melibatkan semua pihak. Dalam pengorganisasian ini harus memiliki tujuan yang jelas sehingga bisa mencapai tujuan yang ditetapkan. Penjelasan prinsip pengorganisasian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Mempunyai tujuan yang jelas 2. Disusun sesuai kebutuhan 3. Penempatan yang harus sesuai dengan kemampuan 4. Melakukan kerjasama yang efisien 5. Memiliki informasi-informasi penting 6. Program yang direncanakan sebaiknya secara sederhana Pengorganisasian



merupakan



penentuan,



pengelompokan



dan



mengatur berbagai kegiatan yang perlu. Menetapkan struktur formal dimana pekerjaan dibagi sedemikian rupa, ditentukan, dan dikoordinasikan untuk



mencapai



tujuan



yang



diinginkan.



Pengorganisasian



akan



melakukan upaya pembagian tugas secara tepat dan menjaga hubungan sehingga dapat mencapai hubungan yang ditetapkan. Pengorganisasian bimbingan dan konseling memiliki peran dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Hal ini dikarenakan, dengan



dilakukannya



pengorganisasian



maka



pelaksana



layanan



bimbingan dan konseling mendapat arah dan pedoman masing-masing.5



Ilham, “Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling Agama Islam,” November 2, 2017, 41. 5



7



C. Prinsip penyusunan (staffing) Prinsip ini menyusun manajemen secara sistematik dari perencanaan, organisasi, pengarahan, dan pengawasan. Penyusunan program bimbingan dan konseling merupakan upaya merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pencapaian tujuan bimbingan dan konseling. 6 1. Perencanaan Perencanaan menetapkan tujuan, baik strategi, program, prosedur, maupun anggaran. Perencanaan menentukan bagian-bagian pekerjaan sesuai dengan kelompok. Perencanaan kegiatan dalam program bimbingan dan konseling ini dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian ini menentukan sumber daya dan membagi kegiatan-kegiatan sesuai kelompok. Pengorganisasian bimbingan dan konseling mencakup bagaimana pelayanan bimbingan dan konseling dikelola dan diorganisir sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Pengarahan Setelah perencanaan dan pengorganisasian dibentuk. Maka selanjutnya adalah melakukan pengarahan. Pengarahan ini membuat para pekerja atau karyawan bergerak menuju tujuan. Pengarahan sangat diperlukan dalam pelayanan bimbingan dan konseling agar pelayanan bimbingan dan konseling terarah ke tujuan yang ditetapkan. Hasmin, Herlina, “MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (Studi Kasus Di SMK Negeri 1 Kebun Tebu Lampung Barat),” FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, 2016. 6



8



4. Pengawasan Pengawasan melihat serta melakukan penemuan untuk menjamin rencana yang telah disusun terlaksana dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam bimbingan dan konseling, pengawasan sangat penting agar tidak terjadi atau meminimalisir terjadinya kesalahan dan penyimpangan-penyimpangan. D. Pengarahan (leading) Pengarahan adalah suatu



proses pembimbingan, pemberi petunjuk



ataupun intruksi agar sesuai dengan rencana yang diterapkan. Pengarahan mencakup koordinasi, kontrol, dan stimulasi terhadap yang lain. Pengarahan adalah keinginan agar orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekutan peribadi ataupun menggunakan jabatan. Pengarahan merupakan fungsi terpentimg dalam manajemen. Pengarahan berhubungan dengan memberikan bimbingan



dan



saran dalam pelaksanaan. Pengarahan pada haikatnya adalah keputusakeputusan agar yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pengarahan



diharapkan



kesalahpahaman,



memiliki



tidak



terjadi



hubungan



miss



langsung



komunikasi dalam



atau



bimbingan



konseling, umpan balik langsung, memotivasi, mengsinkronisasikan tujuan bimbingan konseling. Sama seperti langkah langkah setiap itang dalam kehidupan, pengarahan juga dioperasikan untuk memiliki tujuan atau maksud tertentu. Pengarahan tidak mungkin sama tujuannya dan juga memiliki jangka waktu, prosedur, dan metode yang berbeda. 7



Saefoel Bachrie, “Pengembangan Manajemen Bimbingan Dan Konseling Berbasis ICT,” PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan Dan Konseling 2, no. 1 (June 1, 2013): 14, https://doi.org/10.12928/psikopedagogia.v2i1.2456. 7



9



E. Pengawasan (controlling) Pengawasan atau controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pengawasan adalah suatu proses kegiatan agar menjamin pelaksaanaan kegiatan untuk menjamin agar pelaksaan kegiatan organisasi sesuai dengan rencaan, kebijaksanaan danketentuan yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan pengawasan dapat mencari pencegahan agar tidak terjadi



penyimpangan



tetapi



apabila



penyimpangan



telah



terjadi



pengawasan dapat menjadi cara untuk mengambil langkah pengendalian serta tindakan untuk memperbaiki dan menghindari penyimpangan yang lebih parah. Pengawasan bertujuan untuk memenuhi sasaran kegiatan agar tercapai dan berhasil. Dilaksanakan sesuai tugas pokok, fungsi, rencana ataupun program kerja, pembagian tugas, rumusan kerja, pedoman pelaksanaan dan peraturan undang undang yang berlaku. Pengawasan tidak bertujuan untuk menghambat jalannya sesuatu tetapi hanya untuk memastikan dan mencari kesalahan seseorang kemudian menjatuhkan sanksi agar memperlancar jalannya sesuatu dengan melakukan tindak lanjut apabila terjadi penyelewengan. 8



Saidah, “IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DAN MADRASAH,” Jurnal Al-Fikrah 5 (2014): 4. 8



10



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setiap kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan melalui beberapa tahapan atau yang disebut sebagai prinsip-prinsip manajemen bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip dalam manajemen BK meliputi, prinsip perencanaan (planning), prinsip pengorganisasian (organizing), prinsip penyusunan (staffing), prinsip pengarahan (leading), prinsip pengawasan (conrolling). Manajemen bimbingan dan konseling yang terarah dan sistematis merupakan wujud pelayanan efisien. B. Saran Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan di dunia keilmuan. Kami menyadari bahwasanya dalam makalah ini masih banyak kekurangan dari segi penulisan maupun isi. Kami harap dari kekurangan tersebut dapat diterima serta dapat dijadikan salah satu rujukan materi.



11



DAFTAR PUSTAKA Bachrie, Saefoel. “Pengembangan Manajemen Bimbingan Dan Konseling Berbasis ICT.” PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan Dan Konseling 2, no. 1 (June 1, 2013): 14. https://doi.org/10.12928/psikopedagogia.v2i1.2456. Hasmin, Herlina. “MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (Studi Kasus Di SMK Negeri 1 Kebun Tebu Lampung Barat).” FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, 2016. Ilham, Ilham. “Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling Agama Islam.” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 13, no. 25 (November 2, 2017): 37–50. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v13i25.1715. ———. “Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Bimbingan dan Konseling Agama Islam.” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 13, no. 25 (November 2, 2017): 37–50. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v13i25.1715. Saidah. “IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DAN MADRASAH.” Jurnal Al-Fikrah 5 (2014). Yusri. “MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN SISWAPADA SMA DI KOTA SABANG.” JURNAL INTELEKTUALITA 3, no. 2 (2015). Zamroni, Edris, and Susilo Rahardjo. “MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS PERMENDIKBUD NOMOR 111 TAHUN 2014.” JURNAL KONSELING GUSJIGANG 1, no. 1 (August 4, 2015). https://doi.org/10.24176/jkg.v1i1.256.



12