Makalah Kel 3 Penyajian Data Statistik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA DALAM STATISTIK Dosen Pengampuh : Arnita, M.Si. Mata Kuliah : Statistika



DISUSUN OLEH : KELOMPOK III



1. Nysa Maydina Siahaan



(2191111006)



2. Putri Ardiani Lubis



(2191111005)



3. Shinta Dewi Safira



(2191111004)



PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



1



KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , Karena dengan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Statistika yang berjudul “Penyajian Data”. Dengan makalah ini kami berharap bisa menambah wawasan para pembaca untuk kedepannya, kami memahami bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi lebih baik lagi.



Medan, 20 Februari 2021



Penyusun



2



DAFTAR ISI Contents KATA PENGANTAR.............................................................................................2 DAFTAR ISI............................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4 A. Latar Belakang.................................................................................4 B. Rumusan Masalah............................................................................4 C. Tujuan Masalah................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5 A. Definisi Penyajian Data....................................................................5 B. Penyajian Data Dalam Daftar (Tabel)..............................................6 1.



Tabel Baris Kolom...................................................................6



2.



Tabel Kontingensi....................................................................7



3.



Tabel Silang.............................................................................7



C. Penyajian Data Dalam Gambar/Grafik.............................................9 1.



Line Cart (Diagram Garis).......................................................9



2.



Bar Chart (Grafik Batang).....................................................15



4.



Histogram..............................................................................21



4.



Pie Chart (Diagram Lingkaran).............................................24



5.



Cartogram (Grafik Berupa Peta)............................................25



BAB III KESIMPULAN........................................................................................27 A. Simpulan.........................................................................................27 B. Saran...............................................................................................28 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29



3



4



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis. Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan penyajian data? 2. Bagaimana jenis-jenis penyajian data ? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian penyajian data 2. Untuk mengetahui jenis-jenis penyajian data.



5



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Penyajian Data Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angkaangka yang disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan relatif banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel atau gambar-gambar grafik. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data sebagai dasar pengambilan keputusan. Penyajian data dalam sebuah tabel ataupun gambar grafik memiliki maksud tertentu, seperti halnya pepatah yang mengatakan “satu gambar sama halnya dengan seribu kata,” yang bermakna bahwa penyajian data dalam bentuk gambar akan lebih cepat bisa ditangkap atau dimengerti daripada kata-kata yang puitis sifatnya. Seorang manajer perusahaan atau seorang pejabat tinggi pemerintahan akan lebih mudah mengetahui perkembangan harga dengan melihat grafik trend yang naik daripada harus membaca laporan dengan penuh kata-kata yang bagus, akan tetapi kurang sistematis penyusunannya. Itulah sebabnya, dalam suatu laporan sering disertai tabel-tabel atau grafik-grafik. Setelah disajikan dalam bentuk tabel, data sering digambarkan grafiknya.



6



B. Penyajian Data Dalam Daftar (Tabel) Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut. Macam-Macam Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel : 1. Tabel Baris Kolom Tabel baris kolom adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang tidak terdiri dari beberapa kategori dan bukan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh : Tabel daftar IP seorang mahasiswi Ekonomi Syariah



No



Semester



IP



1



I



3,60



2



II



3,80



3



III



3,82



4



IV



3,91



5



V



4,00



6



VI



4,00



7



VII



4,00



7



Tabel 1.  Baris kolom 2. Tabel Kontingensi Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. Contoh : Banyak murid sekolah di Daerah Lombok Timur menurut tingkat sekolah dan jenis kelamin tahun 2013



TINGKAT SEKOLAH JENIS KELAMIN



JUMLAH SD



SMP



SMA



Laki – laki



4756



2795



1459



9012



Perempuan



4032



2116



1256



7404



Jumlah



8790



4911



2715



16416



Tabel 2.  Tabel kontingensi 3. Tabel Silang Tabel silang dapat terdiri dari satu variabel atau dua variabel., tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variabel akan tergantung dari data yang diperoleh.



8



Tabel silang satu variabel digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan



satu



karakteristiknya



saja,



misalnya



jumlah



keseluruhan.



Sedangkan tabel silang dua variabel digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya, misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender. Contoh: Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata pelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:



No.



Mata Pelajaran



Jumlah



1



Matematika



11



2



Kimia



10



3



Fisika



7



4



Biologi



6



Tabel 2.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable



Siswa Yang Menyukai No.



Mata Pelajaran Siswa Laki – Laki



Siswa



Jumlah



Perempuan



1



Matematika



8



3



11



2



Kimia



4



6



10



3



Fisika



5



2



7



4



Biologi



2



4



6



9



Tabel 2.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variable C. Penyajian Data Dalam Gambar/Grafik Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel, data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik dan diagram. Penyajian data ke dalam grafik biasanya dipandang lebih menarik karena data-data itu tersaji dalam bentuk visual (gambar). Cara lain untuk menyajikan data agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, ialah dengan jalan melukiskannya dalam bentuk diagram. Diagram, dalam fungsinya dapatlah disamakan dengan sebuah potret yang dapat memberikan gambaran serta uraian-uraian daripada tempat atau obyek dari mana gambar itu diambil. Beberapa grafik yang disajikan antara lain sebagai berikut : 1. grafik garis (line chart);



4. grafik lingkaran (pie chart); dan



2. grafik batang/balok (bar chart);



5. grafik berupa peta (cartogram).



3. histogram;



1. Line Cart (Diagram Garis) Line chart (diagram garis) merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan keadaan yang serba terus atau berkesinambungan, misalnya produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk tiap tahun, dan sebagainya. Diagram garis juga memiliki sumbu datar dan sumbu tegak, dimana sumbu datar menyatakan waktu dan sumbu tegak menyatakan kuantum data. Diagram garis berguna untuk menyajikan perbandingan data pada satu atau beberapa seri data. Perbedaannya, grafik garis memungkinkan kita untuk menemukan tren atau pola data dari waktu ke waktu. Misalnya, naik turunnya



10



penjualan, laba perusahaan, temperatur, atau harga saham dan valas selama periode tertentu. Penggunaan grafik garis dilakukan, apabila:  memiliki beberapa seri data.  memiliki data dengan interval yang sama atau berurutan, seperti hari, bulan, kuartal, atau tahun fiskal. Jenis-jenis diagram grafik garis (line chart) antara lain sebagai berikut : 1. single line chart (grafik garis tunggal); 2. multiple line chart (grafik garis berganda); 3. multiple companent line chart (grafik garis komponen berganda); dan 4. multiple precentage component line chart (grafik garis presentase komponen berganda). Kelebihan Penguunaan Line Chart adalah sebagai berikut : a. diagram garis digunakan untuk menaksir atau memperkirakan data berdasarkan pola-pola yang telah diperoleh; dan b. diagram garis ada yang tunggal dan majemuk,diagram garis majemuk yaitu dalam satu gambar terdapat lebih dari satu garis. diagram garis majemuk biasanya digunakan untuk membandingkan dua keadaan atau lebih yang mempunyai hubungan. Kekurangan Penguunaan Line Chart adalah sebagai berikut : a. hanya digunakan untuk data yang berkala,tidak bisa data yang lainnya; dan b. harus sangat teliti dalam membaca diagram ini. a. Single Line Chart (Grafik Garis Tunggal) Single line chart (grafik garis tunggal) adalah grafik yang terdiri dari satu garis untuk menggambarkan perkembangan satu hal/kejadian. Misalnya perkembangan hasil penjualan semen, pupuk, tekstil; perkembangan ekspor karet,



11



kopi,



Grafik Garis Tunggal



lada,



teh,



ternak, dan minyak bumi.



160 Tabel 1. 1Data Penjualan Hipotetis Harapan Kita selama Tujuh Tahun



140 120 100 80 60 200 200 Tahun 2002 2003 2006 2004 2007 2001 2002 2003 2004 2005 1 5 Hasil Penjuala n



80



97.5



100



110



115



2006



2007



125



150



Grafik 1. 1 Hasil Penjualan Hipotetis Harapan Kita selama Tujuh Tahun



12



b. Multiple Line Chart (Grafik Garis Berganda) Multiple line chart (grafik garis berganda) adalah grafik yang terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan perkembangan beberapa hal/kejadian sekaligus. Misalnya perkembangan ekspor menurut perkembangannya Tabel 1. 2 Penjualan HipotetisToko “Terang”selama Delapan Tahun Terakhir. Jenis Barang



2000



2001



2002



2003



200 4



2005



200 6



2007



Televis i



20



30



35



40



50



65



70



85



Radio



25



45



50



60



65



75



80



90



Kulkas



30



50



60



75



85



90



95



100



Grafik



100



1.



90 80 70 60 50 Televisi Radio Kulkas



40 30 20 10 0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007



Jumlah Penjualan “Terang” menurut Jenis Barang



13



2



14



c. Multiple



Component



Line



Chart



(Grafik



Garis



Komponen



Berganda) Multiple Component Line Chart (Grafik Garis Komponen Berganda) adalah grafik yang serupa dengan grafik berganda,akan tetapi garis yang teratas/terakhir menggambarkan jumlah (total) dari komponen-komponen, sedangkan garis lainnya menggambarkan masing-masing komponen. Tabel 1. 3 Jumlah Pesawat Terbang menurut Kepemilikan selama Enam Tahun (Unit)



Grafik 1. 3 Jumlah Pesawat Terbang menurut Kepemilikan selama Enam Tahun (Unit)



15



d. Multiple Percentage Component Line Chart (Grafik Garis Presentase Komponen Berganda) Multiple percentage component line chart (grafik garis presentase komponen berganda) adalah grafik yang serupa dengan grafik garis komponen berganda, hanya masing-masing dinyatakan sebagai presentase terhadap jumlah (total), sehingga garis teratas (terakhir) merupakan garis yang menunjukkan 100%. Tabel 1. 4 Data Presentase Realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN selama Enam Tahun



Grafik 1. 4 Presentase realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN menurut Jenisnya



16



2.



Bar Chart (Grafik Batang) Bar chart (grafik batang) umumnya digunakan untuk menggambarkan



perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatarsecara vertikal dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. Bar chart (grafik batang) pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda. Jenis-jenis diagram grafik batang (bar chart) antara lain sebagai berikut : 1. single bar chart (grafik batang tunggal); 2. multiple bar chart (grafik batang berganda); 3. multiple companent bar chart (grafik batang komponen berganda); 4. multiple precentage component bar chart (grafik batang presentase komponen berganda); dan 5. net balanced bar chart (grafik batang berimbang netto). Kelebihan Pengguanaan Bar Chart adalah pengguaan yang paling sederhana dan paling umum. Kekurangan Pengguanaan Bar Chart adalah sebagai berikut : a. diagram batang hanya disajikan data yang telah dikelompokkan atas atribut dan kategori; dan b. diagram batang tidak dapat menampilkan datum dari tiap orang atau benda yang dicatat(sebut saja data individual.



17



a. Single Bar Chart (Grafik Batang Tunggal) Grafik 1. 5 Hasil Penjualan Hipotetis Harapan Kita selama Tujuh Tahun 160 140 120 100 Hasil Penjualan



80 60 01 002 003 004 005 006 007 20 2 2 2 2 2 2



*Sebagian data dari Tabel 1.1



18



b. Multiple Bar Chart (Grafik Batang Berganda)



100 90 80 70 60



Televisi



50



Radio



40



Kulkas



30 20 10 0 2005



2006



2007



Grafik 1. 6 Jumlah Hasil Penjualan Toko “Terang”



19



*Sebagian data dari Tabel 1.2 Jenis Barang



2000



200 1



200 2



200 3



2004



200 5



200 6



2007



Televisi



20



30



35



40



50



65



70



85



Radio



25



45



50



60



65



75



80



90



Kulkas



30



50



60



75



85



90



95



100



20



c. Multiple Companent Bar Chart (Grafik Batang Komponen ) Tabel 1. 5 Calon Pemilih warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 menurut Indentitas Penduduk dan Wilayah



Grafik 1. 7 Calon Pemilih warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 menurut Indentitas Penduduk dan Wilayah



21



d. Multiple Precentage Component Bar Chart (Grafik Batang Presentase Komponen Berganda) Grafik 1. 8 Nilai Ekspor dan Impor Migas, Indonesia 100% 90% 80% 70% 60%



Kulkas



50%



Radio



40%



Televisi



30% 20% 10% 0% 92 19



93 19



94 19



95 19



96 19



22



97 19



98 19



99 19



*Sebagian data dari Tabel 1.2 Jenis Barang



1992



%



Televisi



20



26,67



Radio



25



33,33



Kulkas



30



40



Jumlah



75



100



23



e. Net Balanced Bar Chart (Grafik Batangan Berimbang Netto) Tabel 1. 6 Nilai Ekspor dan Impor termasuk Migas, Indonesia, 1992-1997 (Juta US$) Tahun



Ekspor



Impor



1988



19218.5



13248.5



1989



22158.9



16359.6



1990



25675.3



21837



1991



29142.4



25868.8



1992



33967



27279.6



1993



36823



28327.8



1994



40053.4



31983.5



1995



45418



40628.7



1996



49814.8



42928.5



1997



53443.6



59148.4



Grafik 1. 9 Selisih Ekspor-Impor Indonesia (Juta US$)



24



4. Histogram Pengertian Histogram Histogram adalahmodifikasi dari diagram batang (bar diagram), dimana tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang di gambarkan dengangrafis batangan sebagai manifestasi data binning. Tiap tampilan batang menunjukanproporsi frekuensi pada masing-masing data kategori yang berdapingan dengan intervalyang tidak tumpang tindih.Histogram adalah grafik balok yang memperlihatkan satu macam pengukuran darisuatu proses atau kejadian. Grafis ini sangat cocok untuk data yang di kelompokan.Histogram merupakan diagram frekuensi bertetangga yang bentuknya seperti diagrambatang. Batang yang berdekatan harus berimpit.



Kegunaan Histogram Kegunaan dari pengggunaan histogram adalah sebagai berikut 1. Diagram



batang



umumnya



digunakan



untuk



mengambarkan



perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukan keterangan-keterangan dengan batangbatang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah; 2. Mengetahui dengan mudah penyebaran data yang ada; 3. Mempermudah melihat dan menginterpretasikan data; dan 4. Sebagai alat pengendali proses, sehingga dapat mencegah timbulnya masalah. Ciri- Ciri Histogram Ciri-ciri dari histogram antara lain sebagai berikut 1. skala yang digunakan harus di mulai dari 0;



25



2. diagram batang yang di buat secara vertikal maupun horizontal; 3. diagram harus di lengkapi dengan judul; dan 4. di agram batang di sajikan dalam bentuk batangan. Histogram ini juga digunakan dalam menyajikan data yang disusun dalam suatu distribusi frekuensi, distribusi persentase atau telah tersusun. Tepi-tepi kelas ini digunakan untuk menentukan titik tengah kelas yang dapat di tulis sebagai berikut. Titik tengah kelas = ½ (tepi atas + tepi bawah kelas)



Hubungan Histogram dan Poligon Frekuensi Poligon frekuensi dalam histogram dibuat untuk menghubungkan titik-titik tengah setiap puncak persegi panjang dari histogram secara beraturan. Agar poligon tertutup maka sebelum kelas paling bawah dan setelah kelas paling atas, masing-masing di tambah satu kelas.



26



Tabel 1. 7 Jumlah Harga Saham Tahun 1992 Kelas



Interval



Jumlah Frekuensi (F)



1



215 -



2122



14



2



2123 -



4030



3



3



4031 -



5938



1



4



5939 -



7846



1



5



7847 -



9754



1



Hasil Saham 14 14 12 10 8 6 4 2 0



4 1



1



Tepi Kelas Grafik 1.10 Hasil Saham pada Tahun 1997



27



1



4.



Pie Chart (Diagram Lingkaran) Pie Chart (diagram lingkaran) adalah penyajian data statistik yang



dinyatakan dalam persen atau derajat dapat menggunakan diagram lingkaran. KelebihanPenggunaan Pie Chart adalah a. tempat untuk membuat diagram lingkaran tidak terlalu besar; dan b. diagram



lingkaran



sangat



berguna



untuk



menunjukkan



dan



membandingkan proporsi dari data Kekurangan Penggunaan Pie Chart adalah diagram lingkaran tersebut tidak dapat menunjukkan frekuensinya.



Sebuah Kabupaten di Indonesia penduduknya mempunyai mata pencarian sebagai berikut :



Penyelesaiannya:



A : Pertanian



: 25%



A



= 25/100 x 360 = 90



B : Perikanan



: 25%



B



= 25/100 x 360 = 90



C : Pertambangan



: 50%



C



= 50/100 x 360 = 180



28



Mata Pencarian Penduduk



Pertanian



Perikanan



Pertambangan



Grafik 1.11 Mata Pencarian Penduduk Indonesia



29



5.



Cartogram (Grafik Berupa Peta) Cartogram (grafik berupa peta) adalah grafik yang digambarkan pada peta



yang sebenarnya, dan diberi warna. Dalam pembuatannya digunakan peta geografis tempat yang terjadi .Dengan demikian diagram ini melukiskan keadaan dihubungkan dengan tempat kejadiannya, seperti halnya kepadatan penduduk atau kurang penduduk suatu daerah dan atau pulau atau juga bisa melihat penduduk dalam daerah tersebut. Contoh: peta indonesia di gambarkan dengan gambar jagung, padi,kopi,teh, pada daerah-daerah tertentu yang menggambarkan bahwa daerah Jawa Barat penghasil padi,jagung, daerah Sulawesi Selatan penghasil kopi, daerah Bali penghasil teh.



30



Tabel 1. 8 Peta Kepadatan Penduduk Indonesia Propinsi



Jumlah Penduduk Tiap km2



Jawa dan Madura



690



Sumatera



59



Kalimantan



12



Sulawesi



55



Maluku



19



Nusa Tenggara



96



Grafik 1.12 Peta Kepadatan Penduduk Indonesia



31



BAB III KESIMPULAN A. Simpulan Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa suatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, dan lain-lain. Data juga terdiri atas berbagai jenis. Jenis data secara garis besarnya dapat dibagi atas dua macam, yaitu data dikotomi/ diskrit dan data kontinum. Tingkatan data jika diurutkan dari yang terendah ke yang tertinggi, yaitu: 1)data nominal, 2) data ordinal, 3) data interval, dan 4)data rasio. Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data yang diperoleh atau di kumpulkan langsung di lapangan oleh orang-orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua, yaitu data berkala dan data seketika. Data Berkala (time series data) adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan. Sedangkan data seketika (cross section data) merupakan data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu. Data statistika tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan di mengerti oleh pengambil keputusan. Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik/diagram. Ada beberapa jenis tabel, yaitu antara lain : tabel biasa, tabel distribusi frekuensi, tabel distribusi frekuensi relatif, , tabel distribusi frekuensi kumulatif, tabel distribusi frekuensi relatif-kumulatif. Sedangkan grafik terdiri atas : grafik garis (line chart), grafik batangan (bar chart/ histogram), grafik lingkaran (pie chart), grafik gambar, dan grafik berupa peta(cartogram).



32







Penyajian data dengan grafik dikatakan lebih komunikatif karena dalam waktu singkat seseorang akan dapat dengan mudah memperoleh gambaran dan kesimpulan mengenai suatu keadaan.







Dengan membaca data pada tabel dan grafik, para eksekutif akan dengan cepat dan mudah mengetahui situasi dan kondisi perusahaannya sehingga dapat diambil tindakan-tindakan atau keijakan-kebijakan yang tepat.



B. Saran Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat menggunakan pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti tahapan yang ilmiah. Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok (relevan),



dengan



masalah



penelitian



dari



sumber



yang



dapat



dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif dan konsisten. Pengumpulan data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama. Data yang baik sangat di perlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun canggihnya suatu analisis data jika tidak di tunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat di pertanggungjawabkan.



33



DAFTAR PUSTAKA



Supranto, Johanes. 2008. Statistika : Teori Dan Aplikasi, jilid 1, Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Erlangga Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2011. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/04/penyajian-data-statistik-dalambentuk-dalam-bentuk-tabel-diagram-batang-garis-lingkaran-tabel-distribusifrekuensi-relatif-kumulatif-histogram-poligon-frekuensi-ogive-contohsoal.html http://rianhafitsjp.blogspot.com/2011/07/kelebihan-kekurangan-diagram.html http://id.wikipedia.org/wiki/Histogram http://recha-seprina.blogspot.com/2011/06/penyajian-data-statistik.html



34